You are on page 1of 13

Alat penakar curah hujan ( Jenis Obs/Observatorium) Hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang dibutuhkan untuk

kepentinganBMKG dalam menentukan kondisi lingkungan dan masyarakat yang memerlukan data curahhujan. Curah hujan adalah jatuhan butir-butir atau tetes hujan yang mencapai permukaan bumi. Jumlah curah hujan adalah curah hujan yang mencapai permukaan bumi selama jangka waktu yang ditentukan dan dinyatakan dalam ukuran kedalamannya, denganketentuan bahwa tidak ada air yang hilang karena penguapan air atau mengalir Waktu Pengamatan Pengamatan untuk curah hujan harus dilakukan tiap hari pada jam-jam tertentuwalaupun cuaca baik. Namun ketentuannya hujan ditakar setiap 3 jam sekali yang dimulaidari jam 00.00, 03.00, 06.00, 09.00, 12.00, 15.00 UTC, dan seterusnya Alat pengukur curah hujan Penakar hujan merupakan peralatan meteorologi yang dipergunakan untuk mengukur curah hujan yang terdiri atas dua macam penakar hujan yaitu penakar hujan recording dannon recording. Berikut adalah alat-alat penakar hujan yang biasanya digunakan oleh BMKG: Alat penakar curah hujan ( Jenis Obs/Observatorium) Penakar hujan biasa termasuk tipe kolektor yangmengguankan gelas ukur untuk mengukur air hujan. Penakar hujan ini terbuat dari lembaran seng BWG 24 dengan panjan/tinggi 60cm, dicat putih atau alumunium untuk mengurangi pemanasan/penguapan air akibat panas matahari.

Keterangan Gambar : 1. Mulut penakar seluas 100cm 2. (diameter = 11,3cm) terbuat dari kuningan. Harusterpasang horizontal2. Pipa sempit untuk menyalurkan air ke kolektor 3. Tabung kolektor dengan kapasitas 3-5 liter, setara dengan 300-500 mm curahhujan 4. Keran 5. Gelas ukur Cara MengamatiHujan Dengan Penakar Hujan Observation Menggunakan gelas ukur yang tersedia dengan ukuran standart Buka mulut gelas, letakkan di bawah kran penampung curah hujan Upayakan air jatuh tepat di gelas ukur, sehingga tidak air yang tumpah, kemudiantakar secara keseluruhan hingga air pada penakar habis, tutp kran lagi-

Angkat gelas ukur sejajar mata, hindarkan pembacaan dari keslahan paralaksCatat hasil pengukuran di ME 48 dan ME 45Lakuakn penyandian, dan masukkan pada grup 6Setelah pembacaan dan pencatatn, buang air

Hal - hal yang harus diperhatikan mengenai penakar Jenis Obs. Penampang penakar harus selalu horizontal Alat harus tetap bersih Kayu harus dicat putih Corong harus bersih dari kotoran yang bisa mentup lobang Kran harus sering dibersihkan, jika terjadi kebocoran harus segera diganti /diperbaiki Bak penampung air hujan harus dibersihakn daria endapan dan debu dengan jalanmenuangkan air kedalamnya dan kran dibuka Gelas penakar harus dijaga tetap bersih dan disimpan ditempat aman dan jangansampai pecah Gelas harus dikeringkan dengan air bersih.

Penakar hujan jenis Hellman merupakan suatu instrument/alat untuk mengukur curah hujan.Penakar hujan jenis hellman ini merupakan suatu alat penakar hujan berjenis recording atau dapat mencatat sendiri.Alat ini dipakai di stasiun-stasiun pengamatan udara permukaan.Pengamatan dengan menggunakan alat ini dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu mekipun cuaca dalam keadaan baik/hari sedang cerah.Alat ini mencatat jumlah curah hujan yang terkumpul dalam bentuk garis vertical yang tercatat pada kertas pias. Alat ini memerlukan perawatan yang cukup intensif untuk menghindari kerusakan-kerusakan yang sering terjadi pada alat ini.

Pendahuluan Curah hujan merupakan salah satu parameter cuaca yang mana datanya sangat penting diperoleh untuk kepentingan BMG dan masyarakat yang memerlukan data curah hujan tersebut.Hujan memiliki pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia,karena dapat memperlancar atau malah menghambat kegiatan manusia.Oleh karena itu kualitas data curah hujan yang didapat haruslah bermutu;memiliki keakuratan yang tinggi.Maka seorang observer / pengamat haruslah mengetahui tentang alat penakar hujan yang dipakai di stasiun pengamat secara baik. Salah satu alat penakar hujan yang sering dipakai ialah Penakar hujan jenis hellman Dasar Teori Cuaca merupakan suatu keadaaan fisis atmosfer sesaat pada suatu tempat dipermukaan bumi dalam waktu yang relative singkat.Salah satu unsur cuaca yang significant dalam present weather (ww) yang diamati oleh seorang pengamat/observer adalah unsur curah. Banyaknya curah hujan yang mencapai tanah atau permukaan bumi dalam selang waktu tertentu dinyatakan dengan ketebalan atau ketinggian air hujan tadi seandainya menutup proyeksi horizontal permukaan bumi tarsebut dan tidak ada yang hilang karena penguapan, limpasan, dan infiltrasi atau penyerapan.Oleh sebab itu biasanya banyaknya curah hujan dinyatakan dengan satuan millimeter(mm). Dibeberapa Negara banyaknya curah hujan masih dinyatakan dengan inchi. Penakar hujan merupakan alat untuk mengukur curah hujan.ada 2 jenis panakar hujan yaitu penakar hujan rekam(recording) dan penakar hujan non rekam(non recording).salah satunya yaitu penakar hujan Janis hellman.Alat ini termasuk jenis alat penakar hujan

recording atau alat yang dapat mencatat sendiri.Alat ini telah dikenal lama,dan sering dipakai observer untuk melakukan observasi/pengamatan curah hujan. Pemasangan alat ini sama seperti penakar hujan lainnya,bertujuan mendapatkan data jumlah curah hujan yang jatuh pada periode dan tempat-tempat tertentu.Jenis penakar hujan ini berbentuk silinderdengan tingi 115 cm serta luas permukaan corong 200 cm serta berat alat ini 14 Kg. seluruh bagian luar alat ini dicat warna hijau muda atau abu- abu. Pada umumnya penakar hujan jenis Hellman yang dipakai di BMG yaitu Rain Fues yang di impor dari Jerman. Tetapi Penakar hujan jenis Hellman ini ada juga yang dibuat didalam negeri. Pada bagian depan alat ini terdapat sebuah pintu dalam keadaan tertutup. Apabila pintu dalam keadaan terbuka, maka bagianbaian alat ini akan terlihat seperti gambar 1 dibawah ini

Penakar hujan jenis hellman beserta bagian-bagiannya keterangan gambar : 1.Bibir atau mulut corong 2. Lebar corong 3.Tempat kunci atau gembok 4.Tangki pelampung 5.Silinder jam tempat meletakkan pias 6.Tangki pena 7.Tabung tempat pelampung 8. Pelampung 9. Pintu penakar hujan 10. Alat penyimpan data 11.Alat pengatur tinggi rendah selang gelas (siphon) 12.selang gelas 13.Tempat kunci atau gembok 14.Panci pengumpul air hujan bervolume Cara Kerja Alat

Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul dalam tabung tempat pelampung. Air hujan ini menyebabkan pelampung serta tangkainya terangkat atau naik keatas.Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung Gerakkan pena dicatat pada pias yang ditakkan/digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh (dapat dilihat pada lengkungan selang gelas),pena akan mencapai tempat teratas pada pias.Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan selang gelas,maka berdasarkan sistem siphon otomatis (sistem selang air),air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam tabung.Bersamaan dengan keluarnya air,tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal.Jika hujan masih terus-menerus turun,maka pelampung akan naik kembali seperti diatas.Dengan demikian jumlah curah hujan dapat dihitung atau ditentukan dengan menghitung garis-garis vertical Cara Perawatan/Pemeliharan Alat Penakar hujan jenis hellman memerlukan perawatan yang cukup intensif .Perawatan tersebut harus dilakukan untuk menghindari kerusakan-kerusakan pada alat ini.Adapun cara perawatan/pemeliharaan yang dapat dilakukan pada alat ini antara lain: 1.Corong penakar hujan harus selalu dibersihkan dari benda-benda,sehingga tidak tersumbat 2.Pena harus dijaga tetap bersih.Kalau sudah kelihatan agak kotor supaya dicuci secara hati-hati dengan menggunakan air hangat dicampur deterjen setelah dilepas dari tangkainya 3.Pena yang sudah kurang baik karena sudah lama dipakai,harus diganti dengan yang baru 4.Pemasangan kembali pena,tidak boleh terlalu keras menekan pias karena akan mengganggu kepekaan dan ketelitian instrumen/alat 5.Kadang-kadang pada pias terdapat pembacaan dimana pada angka sepuluh,pena sukar/tidak krmbali keangka nol.Hal ini kemungkinan disebabkan oleh tersumbatnya atau menyempitnya lengkungan selang gelas oleh kotorankotoran atau lumut.Jika hal ini terjadi,gelas harus ditarik/diangkat keluar dan dibersihkan dengan kapas dan lidi/kawat kecil,sehingga selang dapat bersih kembali.Kemudian pasang kembali selang tersebut dengan cara seperti diatas Instalasi / Penempatan Alat Agar pembacaan atau pengukuran curah hujan yang dilakukan pada berbagai stasiun dapat saling dibandingkan,maka cara penempatan penakar hujan,periode waktu penakapan curah hujan,dan prosedur pengamatan harus baku. Instalasi alat penakar hujan jenis hellman ini sama dengan alat penakar hujan lainnya.Alat ini juga harus memperhatikan beberapa hal secara umumnya,antara lain: 1.Tempat terbuka,bebas dari hambatan seperti bangunan,pepohonan dan lainlain. Jarak ideal sebuah alat penakar hujan dari penghambat adalah 2x ketinggian penghambat. 2.Efek angin,Sebaiknya disekeliling alat dipasangkan penahan angin agar data yang didapat lbih akurat.Penahan angin harus diletakkan mengelilingi alat tetapi tidak boleh telalu dekat dan ketinggiannya tidak boleh terlalu tinggi dari alat. 3.Ketinggian alat,Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan/atau Negara bersangkutan.BMG menetapkan ketinggian alat penakar hujan adalah 120 cm diatas permukaan tanah berumput tipis. 4.Cat,sebaiknya menggunakan warna putih/chrome untuk mengurangi efek penguapan.

5.Pelindung alat/pagar,apabila alat dianggap perlu untuk dikelilingi pagar,maka ketinggian pagar tidak boleh melebihi tinggi alat(biasanya cukup 1 m). Pada umumnya pemasangan penakar hujan janis hellman disesuaikan dengan pola lapangan alat-alat. Penakar hujan dipasang atau disekrup diatas sebuah pondasi yang terdiri dari lapisan papan,lapisan beton dan lapisan batu sungai.seperti yang terlihat pada gambar berikut.

instalasi/penempatapenakar hujan jenis hellman Keterangan gambar: 1.Lapisan beton berwarna putih campuran,1:2:3 2.Lapisan campuran batu kali 3.Lapisan papan 4.Empat buah sekrup Pondasi dilihat dari atas dan dari sisi/samping. Ukuran dalam cm. Setelah pembuatan fondasi selesai,ketiga kaki penakar hujan disekrup pada lapisan papan.Letak penakar hujan diusahakan agar horizontal/mendatar. Cara Penggunaan Alat/Instrumen Pengamatan curah hujan dengan penakar hujan jenis hellman dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu dan dalam periode tertentu,meskipun cuaca dalam keadaan cerah atau pada musim kemarau.Adapun cara menggunakan penakar hujan jenis hellman ini pada saat observasi/ pengamatan antara lain: 1.Buka pintu bagian muka instrument (penakar hujan jenis hellman ini),kemudian singkirkan pena dari pias,lalu angkat silinder jam perlahanlahan kearah vertical. 2.putar per jam secukupnya (jangan terlalu keras atau pol),ambil kertas pias untuk hellman yang baru dan tulis tanggal pemasangan kertas tersebut,nama stasiun dan nama observer/ pengamat yang bertugas pada saat tersebut pada sisi kiri.

3.pasang pias pada silinder jam dengan menggunakan alat penjepit pias yang melekat pada silinder.Pada saat pemasangan pias ,diusahakan agar pena menunjukkan atau mendekati waktu setempat. 4Letakkan kembali silinder pada tempatnya,lalu cocokkan waktu yang ditunjukkan pada pena pias dengan waktu setempat dengan jalan memutar kekiri atau kekanan silinder petrlahan-lahan tetapi tidak boleh terlalu banyak putaran. 5.Isi pena dengan tinta recorder,dengan catatan tinta tidak boleh terlalu penuh.Cukup hanya dengan mengisi tiga perempat bagian saja dengan tujuan supaya tinta tidak mudah tumpah pada waktu penggantian pias dan cuaca dalam keadaan lembab. 6.Ambil air sebanyak 200 ml (dapat menggunakan gelas penakar hellman),kemudian tuangkan kedalam corong penakar hujan secar perlahan-lahan sehingga air tumpah keluardan pada pias terdapat garis vertical dari angka nol sampai sepuluh.Pada keadaan akhir pena harus menunjukkan angka nol pada pias.Pekerjaan harus dilakukan setiap kali sesudah penggunaan pias walaupun keaadan cuaca pada saat itu baik atau hari dalam keadaan cerah.Terutama pada musim kemarau, dimana penguapan cukup besar sehingga air pada dasar tabung menguap sampai habis yang akan mengurangi pencatatan curah hujan yang sebenarnya. Kerusakan-Kerusakan yang Terjadi Pada Alat Setiap alat/instrument pasti pernah mengalami kerusakan-kerusakan.Adapun kerusakan-kerusakan yang biasa terjadi pada penakar hujan jenis hellman ini antara lain yaitu: 1.As pelampunng sulit untuk di buka. 2.Pelampung bocor sehingga air mudah masuk. 3.As pelampung dan tiang pemegang tidak sejajar sehungga as pelampung sulit untuk di buka. 4.Pipa level kotor sehingga menghambat keluarnya air. 5.pipa level terlalu rendah atuau terlalu tinggi. 6.Paking karet dalm mur pipa level rusak. 7.Pena tidak diangka nol. 8.Pena kotor. 9.Jam macet yang disebabkan oleh: a.Memutarnya terlalu keras. b.Per putus. c.Per ujung luar/dalam lepas pegangannya. d.As-as dari roda penggerak kotor. e.Bejana air kurang tegak lurus. Cara Mengatasi Kerusakan-Kerusakan yang Terjadi Adapun cara yang digunakan untuk mengatasi kerusakan-kerusakan yang terjadi pada penakar hujan jenis hellman antara lain: 1.As pelampung diterik keatas lalu dibersihkan dengan ampelas yang dibuat dari kertas putih HVS dan diolesi dengan pensil hitam 2b sampai tebal,kemudian dibuat menggosok sampai licin.Dengan catatan as pelampung tidak boleh diminyaki. 2.Pelampung dipanaskan dengan tujuan supaya air menguap,setelah kering kemudian di solder kuningan atau dengan lilin bagian yang bocor.

3.Biasanya as bisa bergeak,kemudian disejajarkan lagi 4.Pipa dilepas dan dimasukkan kedalam wadah yang berisi air bersabun kemudian dikocok-kocok hingga bersih 5.Pipa level harus disetel dengan mengendorkan mur,kemudian ditarik pipa terlalu tinggi dan dimasukkan jika pipa terlalu rendah dengan cara menuangkan air 10 mm.Hal tesebut dilakukan berulang-ulang sampai pena tepat angka 10,lalu pena kembali turun.Hal ini disebabkan karena kalau pipa terlalu tinggi pena akan melebihi angka 10.Dan jikalau pipa terlalu rendah,pena belum sampai ke angka 10 sudah kembali turun. 6.Kalau paking karet rusak,kemungkinan air dapat keluar dari tempat tersebut dan udara akan masuk sehingga proses keluarnya air tidak sempurna. 7.Kalau pena terlalu tinggi maka pena harus diturunkan.Sebaliknya,jika pena terlalu rendah harus dinaikkan dengan cara mengendurkan sekrup tangkai pena yang memegang as pelampung kemudian dicoba dengan memasukkan air 10 mm sampai angka 10 harus turun diangka nol dan harus diulang-ulang. 8.Pena kotor harus dibersihkan dengan alcohol 90% sampai bersih dan ujung pena tidak boleh dipegang dengan tangan,karena tangan kita berminyak sehingga tinta tidak akan mencatat pada kertas pias. 9.a.Kalau memutarnya jangan terlalu keras.hal itu dapat menyebabkan macet. b.Apabila per putus kalau bisa disambung dengan cara membakar per itu lalu dilubangi disambungkan c.Kalau ujung per bagian luar lepas,harus dibongkar dan digulung kembali,lubangnya disangkutkan pada dinding tempat per itu.Kalau ujung dalam yang lepas,Pakai tang ujung runcing sehingga menyangkut pada pemutar. d.Kalau as-as roda kotor atau karatan harus diberi minyak,tetapi as angkernya harus dilepas dulu baru diputar berulang-ulang sampai kotoran bersih,kemudian minyak di gosok dengan lap sampai bersih e.Apabila bejana air kurang tegak lurus sehingga peralatan pada pias miring.Hal yang dapat dilakukan yaitu tinggal memutar sekrup yang ada dibawah bejana (ada tiga buah sekrup)sehingga bejana datar atau tegak lurus.

1.Prawirowardoyo,Susilo.1996. Metreorologi.Bandung;ITB. 2.Rojali,Ah.MG.1997.Buku Panduan Alat-Alat Meteorologi Jilid A.Badan diklat AMG;Jakarta. 3.Http:www.th-friedrich.com. 4.Http:www.ketterer.net. 5.Http:shop.livioptik.com.

Alat Pengukur Curah Hujan (Jenis Sifon)


Pada postingan kali ini, saya akan mencoba menjawab pertanyaan dari Sdri. mengenai alat yang digunakan dalam mengukur curah hujan. Sebelum mengetahui alat yang digunakan dalam pengukuran curah hujan, perlu diketahui pula mengenai satuan dalam pengukuran curah hujan. Milimeter (mm) ataupun inchi (in) merupakan satuan yang digunakan dalam mengukur curah hujan. Oh iya, curah hujan sendiri merupakan istilah yang biasa digunakan di Indonesia untuk menunjukkan bentuk endapan yang sering dijumpai, selain salju (biasa dijumpai di negara dengan 4 musim) dan batu es hujan. Kembali ke satuan curah hujan, seperti disebutkan di atas bahwa satuan untuk mengukur curah hujan yaitu millimeter ataupun inchi (1 inchi = 25,4 mm), hal ini menandakan bahwa curah hujan dinyatakan sebagai tinggi ataupun panjang. Sebagai contohnya adalah

jika jumlah curah hujan yang turun ke bumi adalah 1 mm ini menunjukkan bahwa tinggi air hujan yang menutupi permukaan sebesar 1 mm jikazat cair tersebut tidak meresap ke dalam tanah atau atau menguap ke atmosfer (Bayong, 2004). Untuk mengukur seberapa banyak jumlah curah hujan yang terjadi dalam suatu waktu diperlukan suatu alat pengukuran. Pluviometer ataupun penakar hujan (rain gauge), merupakan alat yang biasa digunakan dalam hal pengukuran curah hujan.

Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa dalam Rain Gauge terdapat gelas/tabung ukur (di gambar ditunjukkan dengan nama Measuring tube) dengan luas corong penakarnya yaitu 200 cm2 atau 400 cm2, dimana gelas/tabung ukur tersebut digunakan untuk menampung air hujan yang masuk ke dalam alat tersebut. Dimana tinggi air hujan yang terdapat dalam gelas ukur tersebut dapat dilihat dari penanda ukuran (dalam gambar : measuring scale). Selain penakar hujan biasa tersebut, terdapat pula penakar hujan jenis pencatat atau otomatis. Dalam hal ini kita tidak perlu susah-susah untuk mencatat berapa jumlah curah hujan yang terjadi dalam suatu waktu, karena jenis penakar hujan ini akan secara otomatis mencatatnya untuk kita dalam sebuah kertas pias yang telah tergoreskan oleh sebuah pena yang terhubungkan dengan sebuah pelampung dalam rain gauge yang menggerakan naik atau turunnya pena tersebut dalam kertas pias. Penakar hujan otomatis tersebut merupakan penakar hujan jenis sifon. Gambar 2 : Penakar hujan otomatis jenis sifon (Sumber : ) Secara lengkapnya cara kerja penakar hujan otomatis jenis sifon adalah sebagai berikut : Air hujan ditampung dalam silinder yang didalamnya terdapat sebuah pelampung. Pelampung itu sendiri dihubungkan dengan sebuah pena yang bertugas untuk menggoreskan tintanya ke dalam sebuah kertas pias. Pelampung itu sendiri bergerak naik atau turun tergantung dari banyaknya air hujan yang tertampung dalam silinder tersebut. Jika airnya banyak maka pelampung akan bergerak ke atas dan secara otomatis pula pena akan bergerak ke atas dan menggoreskan tintanya pada bagian atas kertas pias dan juga sebaliknya. Lebar kertas piasnya sendiri dibuat hanya sebesar 20 mm, dimana kertasnya dibuat mengelilingi sebuah alat. Nah bagaimana jika curah hujan yang ada dalam silinder lebih dari 20 mm?, jawabannya adalah air tersebut dibuang melalui sifon dan ditampung oleh sebuah gelas tabung, sehingga pelampung bergerak ke dasar kembali dan membuat penanya bergerak menuju angka 0 dalam kertas pias.

AUTOMATIC RAIN GAUGE (ARG) Penakar hujan otomatis atau Automatic Rain Gauge (ARG) adalah peralatan yang digunakan untuk menghitung jumlah curah hujan dalam satuan waktu tertentu secara otomatis dengan bantuan baterai sebagai sumber tenaganya. Pengenalan peralatan ini bertujuan untuk memperlihatkan bagaimana peralatan ini beroperasi, bagaimana pemasangannya, bagaimana melihat datanya dan bagaimana mengambil datanya. Berikut disampaikan komponen yang ada di masing-masing peralatan, instalasi peralatan dan proses pengambilan data. 1) KomponenKomponen ARG ada dua yaitu Badan ARG yang berfungsi untuk menampung dan mengukur curah hujan, serta Logger ARG yang berfungsi untuk menghitung dan mencatat data curah hujan (lihat gambar 1).

Gambar 1 : Badan ARG (A) dan Logger ARG (B) 2) Pemasangan Peralatan Pemasangan peralatan ARG cukup sederhana dan mudah. Persyaratan yang berlaku pada pemasangan penakar hujan manual juga berlaku pula untuk persyaratan pemasangan ARG. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasangan adalah sebagai berikut :

ARG harus dipasang di lapangan/halaman yang terbuka pada bagian atas 45 dari garis sumbu ARG. Jarak ARG ke pohon atau bangunan di sekitar ARG paling sedikit sama tinggi dengan pohon atau bangunan di sekitar ARG. ARG dipasang di atas tonggak kayu yang dibeton dan dicat dengan tir/menit, dan ARG dipaku atau disekrup kuat pada tonggak kayu. Setelah di pasang, tinggi bibir corong ARG dari muka tanah harus 120 cm dan rata (waterpas) Sekeliling ARG di pasang pagar setinggi 1 (satu) meter dan diberi kunci.

3) Proses Pengambilan Data Hal-hal yang perlu dipersiapkan untuk proses pengambilan data adalah sebagai berikut :

Obeng (+) untuk membuka tutup badan ARG. Kabel konektor antara Logger ARG dengan Komputer

Komputer atau Laptop yang sudah di install program untuk proses pengambilan data.

Urut-urutan berikut adalah prosedur pengambilan data dari logger ARG ke Komputer :

Buka penutup ARG dengan menggunakan obeng Lepaskan penutup ARG secara perlahan dari badan peralatan dengan menariknya ke atas Lepaskan jack kabel konektor dari logger Lepaskan penutup logger dengan memutar/mengendorkan kedua skrup yang terpasang disampingnya Tarik secara perlahan penutup logger hingga terpisah dari logger Sebelum melangkah lebih lanjut, perhatikan LCD display apakah tetap menunjukkan waktu yang benar atau tidak. Bila waktu yang ditunjukkan tidak sesuai dengan waktu pencatatan, maka kemungkinan alat mengalami gangguan atau kerusakan. Setelah yakin kondisi peralatan benar, selanjutnya set mode (mode selection switch) ke posisi 0 yang dikombinasikan dengan menekan tombol Reset Switch Setelah menekan kombinasi kedua tombol tersebut, selanjutnya Mode Switch diarahkan ke posisi F kembali dan di LCD Display akan muncul tampilan SLEEP. Kondisi demikian berarti logger tidak melakukan pencatatan lagi sampai logger tersebut diaktifkan kembali. Sebelum melakukan koneksi dengan komputer, Mode Switch diarahkan ke 0 dan tekan tombol reset switch, sehingga pada LCD display akan muncul. Dalam kondisi tersebut logger dihubungkan dengan komputer melalui konektor . Langkah selanjutnya dilakukan di komputer dengan memilih Connect pada file menu software untuk menghubungkan logger dengan komputer. Setelah pada monitor muncul Link !!, hal tersebut berarti komputer telah terkoneksi dengan logger yang selanjutnya data yang ada di dalamnya siap untuk didownload. Secara otomatis data dan lokasi yang telah diset di logger akan terdeteksi. Selanjutnya data tersebut dapat dikonversi dengan beberapa format pilihan yang terdapat pada file menu. Pilihan format terdiri dari *.BIN, *,SEQ dan *.PRN Setelah langkah ini selesai, proses download data telah selesai dan selanjutnya koneksi logger dapat dilepaskan kembali yang sebelumnya didahului dengan melakukan Disconnect pada software kadec dan menutup aplikasi tersebut. Sebelum pemasangan, Mode Switch diarahkan kembali ke 0 dan pada LCD display akan muncul P U L S E tekan tombol reset switch dan pada LCD display akan menunjukkan waktu saat itu. Bila waktu yang ditunjukan belum sesuai, maka dapat disesuaikan dengan mengatunya pada Check Switch. Untuk melakukan pengujian apakah logger berfungsi dengan benar dapat dilakukan dengan menekan Pulse Test Switch sebanyak 5 kali (hal ini kita misalkan Tipping buckets bergerak karena adanya air hujan). Dari perlakukan tersebut maka pada LCD Display akan muncul 0 0 0 0 5. Indikator tersebut menunjukkan bahwa peralatan telah berfungsi dengan baik Tutup logger dan jack kabel konektor disambungkan kembali sebagaimana prosedur yang telah disebutkan di atas. Logger ditempatkan kembali pada posisinya dan terakhir penutup ARG dipasang kembali

4) Format data Proses pengambilan (download) data yang tersimpan di dalam logger dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak (software) paket yang telah disediakan. Perangkat lunak ini digunakan untuk pengambilan data, dan konversi format data menjadi file. ARG Online Di atas telah telah dijelaskan bagaimana ARG secara konvensional, sekarang akan dijelaskan penakar hujan otomatis yang online. Alat ukur hujan secara online ini sebenarnya tak jauh beda dengan yang konvensional cuma cara mengambil datanya lebih praktis.

Yang membedakan ARG ini adalah jika tersambung online, data yang dihasilkan secara otomatis dikirim secara online melalui internet. Masyarakat luas pun dapat mengakses data tersebut. Data tersebut dapat dipakai sebagai langkah prediksi terjadinya banjir di suatu daerah. Bahkan ke depan dapat akhirnya menjadi sistem informasi monitoring bencana banjir. Keistimewaannya adalah:

Dapat menampilkan data jumlah curah hujan setiap menit, setiap jam dan atau setiap hari. Dapat menampilkan grafik histori dari data curah hujan selama 24 jam. Dapat mendownload data yang berada di memori logger sesuai kapasitas memori yang disediakan di logger. Format dan form untuk data base.

Alat ukur hujan yang digunakan tipping bucket. Cara kerjanya, hujan yang masuk ke penampung disensor dengan corong sensor (funnel). Air akan bergerak mengisi dua buah bejana (small bucket) yang saling bergantian menampung air hujan. Dimana saat bucketnya saling berjungkit, secara elektrik terjadi kontak dan menghasilkan nilai keluaran curah hujan yang tercatat pada penghitung (rain counter) yang displaynya dapat dilihat pada monitor. Dari sinilah dapat diketahui curah hujan suatu daerah.

Gambar 2. Prinsip kerja penakar hujan tipping bucket

Gambar

3.

Bagian-bagian

dari

penakar

hujan

tipping

bucket

Jenis ARG yang digunakan oleh BMKG adalah ARG MGA 07. Komponen utama hardware dari ARG MGA 07 adalah sensor hujan SA Environment dan data logger menggunakan mikrokontroller ATMEL Atmega 16. Software ARG terdiri dari BASCOM-AVR compiller versi 1.11.8.3 untuk akuisisinya. Visual Basic 6.0 dan M.S. Excell untuk aplikasi ARG, juga dilengkapi LCD untuk menampilkan akumulasi curah hujan dan modem GSM untuk komunikasi. Curah hujan dapat diperoleh dari penyimpanan data secara wireles. Status pengiriman dan perolehan data dapat dilihat pada indikator LED. Gambar 4. Prototipe ARG

Gambar 9, 10 & 11. Foto ARG di Pelaihari (Tanah Laut)

Alat Pengukur Curah Hujan Otomatis ( Hillman)


Penakar Hujan Otomatis ( Hillman) Pengukur Curah hujan Otomatis ( Hillman) Keterangan: 1. Bahan plat besi + cat anti karat 2. Ketinggian alat dari tanah 120 cm 3. Luas corong 100 cm2 4. Jam Hillman berputar 24 jam 5. Pias diganti setiap jam 00.00 UTC ( 07.00 WIB) 6. Kapasitas pelampung 10 mm CARA KERJA: 1. Setiap terjadi hujan air akan masuk corong kemudian disalurkan ke pelampung sehingga membuat pena

naik dan membuat grafik pada pias 2. Ketinggian grafik menunjukkan jumlah curah hujan yang turun 3. Jika curah hujan mencapai 10 mm/ lebih maka pena menunjukkan angka 10 mm sebagai angka maksimal, kemudian air akan tumpah dari pelampung melalui pipa hevel dan pena akan turun lagi ke angka 0 ( nol) . Jika masih ada hujan lagi maka pena akan akan mencatat lagi, demikian berlangsung terus menerus. 4. Dari alat ini dapat diketahui durasi hujan, intensitas hujan dalam jangka waktu tertentu dan kapan terjadinya hujan. 5. Kapasitas pengukurannya tidak terbatas. 6. Jam Hillman menggunakan pegas sehingga harus diputar setiap jangka waktu tertentu 7. Pena digunakan jenis pena cartridge SPECIFICATION : JENIS : Pelampung-siphon BAHAN : * Ring corong, pipa dan bejana terbuat dari kuningan * Pelampung terbuat dari logam anti karat * Badan terbuat dari seng kualitas baik dengan ketebalan minimal 0.8 mm * Seluruh badan di cat luar dalam dengan cat anti karat warna bronce metalic LUAS CORONG : 200cm2/ diamter 159.6 mm DIAMETER BADAN : 24 cm TINGGI BADAN : 105 cm KERTAS KIPAS : * Rentang skala ukur : 0 s/ d 10 mm hujan

* Ketelitian : 0.05 mm hujan * Pembagian skala : 0.1 mm hujan * Lebar tiap skala : 0.8 mm linear PEREKAM : * Jangka waktu rekam adalah harian * Jam pias digerakkan dengan per ( springwound) * Pena dengan sistem cartridge sebanyak 12 buah * Kertas pias harian sebanyak 800 ( delapan ratus) buah, kualitas baik Gelas ukur 2 ( dua) buah

You might also like