You are on page 1of 18

PEMBAHASAN

KARIES GIGI

a.

Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian. Penyakit ini telah dikenal sejak masa lalu, berbagai bukti telah menunjukkan bahwa penyakit ini telah dikenal sejak zaman perunggu,zaman besi, dan zaman pertengahan. Peningkatan prevalensi karies banyak dipengaruhi perubahan dari pola makan. Kini, karies gigi telah menjadi penyakit yang tersebar di seluruh dunia. Ada beberapa cara untuk mengelompokkan karies gigi. alaupun apa yang terlihat dapat berbeda, faktor!faktor risiko dan perkembangan karies hampir serupa. "ula!mula, lokasi terjadinya karies dapat tampak seperti daerah berkapur namun berkembang menjad lubang coklat. alaupun karies mungkin dapat saja dilihat dengan mata telanjang, kadang! kadang diperlukan bantuan radiografi untuk mengamati daerah!daerah pada gigi dan menetapkan seberapa jauh penyakit itu merusak gigi.# $ubang gigi disebabkan oleh beberapa tipe dari bakteri penghasil asam yang dapat merusak karena reaksi fermentasi karbohidrat termasuk sukrosa, fruktosa dan glukosa. Asam
1

yang

diproduksi

tersebut

memengaruhi mineral gigi

sehingga

menjadi

sensitif

pada p% rendah. &ebuah gigi akan mengalami demineralisasi dan remineralisasi. Ketika p% turun menjadi di bawah ',', proses demineralisasi menjadi lebih cepat dari remineralisasi. %al ini menyebabkan lebih banyak mineral gigi yang luluh dan membuat lubang pada gigi. (ergantung pada seberapa besarnya tingkat kerusakan gigi, sebuah perawatan dapat dilakukan. Perawatan dapat berupa penyembuhan gigi untuk mengembalikan bentuk, fungsi, dan estetika. alaupun demikian, belum diketahui cara untuk meregenerasi secara besar! besaran struktur gigi, sehingga organisasi kesehatan gigi terus menjalankan penyuluhan untuk mencegah kerusakan gigi, misalnya dengan menjaga kesehatan gigi dan makanan. )ejala! gejala karies sebagai berikut* )igi sangat sensitif terhadap panas, dingin, manis. Jika suatu kavitasi dekat atau telah mencapai pulpa maka nyeriakan bersifat menetap bahkan nyeri yang dirasakan bersifatspontan. Jika bakteri telah mencapai pulpa. +an pulpa nekrosis makanyeri hilang timbul dan gigi akan menjadi peka. (entuk!bentuk karies dibagi berdasarkan* ,. (erdasarkan cara meluasnya kariesa. a. Karies Penetriende. Karies yang meluas dari email kedentin dalambentuk kerucut perluasannya secara penetrasi merembes ke dalam. b. Karies -nterminirende. Karies yang meluas dari email ke dentindimana pada oklusal keciltetapi di dalam email atau dentin sudahmeluas #. (erdasarkan dalamnya kariesa. a. Karies &uperfisialis Karies yang baru mengenai lapisan email,tidak sampai dentin b. Karies "edia. Karies yang sudah mengenai dentin tetapi belummelebihi setengah dentin c. Karies Profunda. +imana karies sudah mengenai lebih setengahnyadentin dan kadang kadang sudah mengenai pulpa d. Profunda pulpa terbuka* (ila pulpa sudah terbuka. mengenai pulpa e. Profunda pulpa tertutup* (ila karies belum mengenai pulpa
2

/. (erdasarkan $okasi Kariesa. a. Karies kelas 0. Karies yang terdapat pada bagian oklusal 1pits dan fissure) dari gigi premolar dan molar. +apat juga terdapat ada anterior di foramen caecum. b. Karies kelas 00. Karies yang terdapat pada bagian apro2imal darigigi molar atau premolar yang umumnya meluas sampai bagianoklusal. c. Karies kelas 000. Karies yang terdapat pada bagian apro2imal darigigi anterior tetapi belum mencapai margo incisal 1belum mencapai,./ incisal gigi3. d. Karies kelas 04. Karies yang terdapat pada bagian apro2imal darigigi anterior dansudah mencapai margo incisal 1telah mencapai ,./incisal gigi3 e. Karies kelas 4. Karies yang terletak di cerviks gigi anteriormaupun posterior.

b. Tanda dan gejala &eseorang sering tidak menyadari bahwa ia menderita karies sampai penyakit berkembang lama.5anda awal dari lesi karies adalah sebuah daerah yang tampak berkapur di permukaan gigi yang menandakan adanya demineralisasi. +aerah ini dapat menjadi tampak coklat dan membentuk lubang. Proses tersebut dapat kembali ke asal atau reversibel, namun ketika lubang sudah terbentuk maka struktur yang rusak tidak dapat diregenerasi. &ebuah lesi tampak coklat dan mengkilat dapat menandakan karies. +aerah coklat pucat menandakan adanya karies yang aktif. (ila enamel dan dentin sudah mulai rusak, lubang semakin tampak. +aerah yang terkena akan berubah warna dan menjadi lunak ketika disentuh. Karies kemudian menjalar ke saraf gigi, terbuka, dan akan terasa nyeri. 6yeri dapat bertambah hebat dengan panas, suhu yang dindin, dan makanan atau minuman yang manis. Karies gigi dapat menyebabkan napas tak sedap dan pengecapan yang buruk. +alam kasus yang lebih lanjut, infeksi dapat menyebar dari gigi ke jaringan lainnya sehingga menjadi berbahaya. / c. Diagnosis +iagnosis pertama memerlukan inspeksi atau pengamatan pada semua permukaan gigi dengan bantuan pencahayaan yang cukup,kaca gigi, dan eksplorer. 7adiografi gigi dapat
3

membantu diagnosis, terutama pada kasus karies interproksimal. Karies yang besar dapat langsung diamati dengan mata telanjang. Karies yang tidak ekstensif dibantu dulu dengan menemukan daerah lunak pada gigi dengan eksplorer. (eberapa peneliti gigi telah memperingatkan agar tidak menggunakan eksplorer untuk menemukan karies. Pada kasus dimana sebuah daerah kecil pada gigi telah mulai terjadi demineralisasi namun belum membentuk lubang, tekanan melalui eksplorer dapat merusak dan membuat lubang. 5eknik yang umum digunakan untuk mendiagnosis karies awal yang belum berlubang adalah dengan tiupan udara melalui permukaan yang disangka, untuk membuang embun, dan mengganti peralatan optik. %al ini akan membentuk sebuah efek 8halo8 dengan mata biasa.5ransiluminasi serat optik direkomendasikan untuk mendiagnosiskaries kecil. d. Perawa an &truktur gigi yang rusak tidak dapat sembuh sempurna, walaupun remineralisasi pada karies yang sangat kecil dapat timbul bila kebersihan dapat dipertahankan. -ntuk lesi yang kecil, florida topikal dapat digunakan untuk merangsang remineralisasi. -ntuk lesi yang besar dapat diberikan perawatan khusus. Perawatan ini bertujuan untuk menjaga struktur lainnya dan mencegah perusakan lebih lanjut.

Amalgam dapat digunakan sebagai media untuk penyembuhan karies.

&ecara umum, pengobatan lebih awal akan lebih nyaman dan murah dibandingkan perawatan lanjut karena lubang yang lebih buruk. Anestesi lokal, oksida nitro, atau obat lainnya dapat meredam nyeri. Pembuangan bor dapat membuang struktur yang sudah berlubang. &ebuah alat seperti sendok dapat membersihkan lubang dengan baik. Ketika lubang sudah dibersihkan, maka diperlukan sebuah teknik penyembuhan untuk mengembalikan fungsi dan keadaan estetikanya. "aterial untuk penyembuhan meliputi amalgam, resin untuk gigi,porselin,

dan emas.7esin dan porselin dapat digunakan untuk menyamakan warna dengan gigi asal dan lebih sering digunakan. (ila bahan di atas tidak dapat digunakan, maka diperlukan zat crown yang terbutat dari emas, porselin atau porselin yang dicampur logam. Pada kasus tertentu, diperlukan terapi kanal akar pada gigi. 5erapikanal gigi atau terapi endodontik, direkomendasikan bila pulpa telah mati karena infeksi atau trauma. &aat terapi, pulpa, termasuk saraf dan pembuluh darahnya, dibuang. (ekas gigi akan diberikan material seperti karet yang disebut gutta percha. Pencabutan atau ekstraksi gigi juga menjadi pilihan perawatan karies, bila gigi tersebut telah hancur karena proses pelubangan. e. Pencega!an ". Kebersi!an #$l$ Kebersihan perorangan terdiri dari pembersihan gigi yang baik. Kebersihan mulut yang baik diperluklan untuk meminimalisir agen penyebab penyakit mulut dan membuang plak gigi. Plak tersebut mengandung bakteri. Karies dapat dicegah dengan pembersihan dan pemeriksaan gigi teratur. %. Penga $ran #a&anan -ntuk kesehatan gigi, pengaturan konsumsi gula penting diperhatikan. )ula yang tersisa pada mulut dapat memproduksi asam oleh bakteri. Pengonsumsian permen

karet dengan 2ilitol dapat melindungi gigi. Permen ini telah popler di 9inlandia. :fek ini mungkin disebabkan ketidakmampuan bakteri memetabolisme 2ilitol.

Perlatan medis untuk memberi florida pada gigi.

'.

Tinda&an (encega!an lainn)a 5erapi florida dapat menjadi pilihan untuk mencengah karies. ;ara ini telah terbukti menurunkan kasus karies gigi. 9lorida dapat membuat enbamel resisten terhadap karies. 9lorida sering ditambahkan pada pasta gigi dan cairan pembersih mulut.

*+,-R a. De'inisi *l$or 9luor merupakan unsur yang penting dalam pembentukan gigi dan tulang. Kekerasan gigi dan tulang ditentukan oleh kadar senyawa!senyawa kalsium yang tinggi di dalam tulang. 9luor adalah mineral yang secara alamiah terdapat di semua sumber air termasuk laut. 9luor tidak pernah ditemukan dalam bentuk bebas di alam. 0a bergabung dengan unsur lain membentuk senyawa fluoride. b. .enis *lo$r )ang Ada dala# Ke!id$(an 9luor yang berbentuk senyawa ada # macam, topikal dan sistemik. <aitu sebagai berikut* ,3 5opikal fluoride adalah fluoride yang diaplikasikan langsung ke gigi, misalnya pasta gigi dan obat kumur. #3 9luoride sistemik adalah fluoride yang diperoleh tubuh melalui pencernaan dan ikut membentuk struktur gigi. 9luoride sistemik juga memberikan perlindungan topikal karena fluoride ada di dalam air liur yang terus membasahi gigi. 9luoride sistemik ini meliputi fluoridasi air minum dan melalui pemberian makanan tambahan fluoride yang berbentuk tablet tetes atau tablet isap. Pemberian fluor sistemik adalah salah satu upaya pencegahan cukup efektif dan efisien. 6amun di sisi lain, para ahli sudah mengembangkan berbagai metode penggunaan fluor, yang kemudian dibedakan menjadi metode perorangan dan kolektif. ;ontoh penggunaan kolektif yaitu fluoridasi air minum 1biasa kita peroleh dari air kemasan3 dan fluoridasi garam dapur. &edangkan penggunaan perorangan yaitu menggosok gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluoride dan berkumur!kumur dengan larutan fluor. c. E'e& Sa#(ing .i&a *l$oride Berlebi!an 9luoride juga sama seperti unsur!unsur lain yang sangat penting dalam kesehatan misalnya garam, zat besi, vitamin A, dan mineral penting lainnya. 9luoride pun dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. Apabila pemakaian fluoride tidak
7

terkontrol dan tidak disiplin, maka tidak akan mencapai sasaran dan dapat menyebabkan kerusakan gigi. ;ontohnya adalah fluorosis. d. Peranan 'l$or (ada gigi 9luor termasuk golongan mikromineral yang berperan dalam proses mineralisasi dan pengerasan email gigi. Pada saat gigi dibentuk, yang pertama kali terbentuk adalah hidroksiapatit yang terdiri dari kalsium dan fosfor. 5ahap berikutnya adalahfluor akan menggantikan gugus hidroksi 1=%3 pada kristal tersebut dan membentuk fluoroapatit yang menjadikan gigi tahan terhadap kerusakan. Paparan fluor dalam dosis rendah yang terjadi terus!menerus akan mencegah terjadinya kerusakan atau karies gigi. &umber utama dari fluor adalah air minum. &ementara angka kecukupan yang dianjurkan danaman adalah ,,'!> mg.hari. (atasan optimum fluorida untuk airminum adalah ?,@ ! , ,# ppm, sehingga apabila air minum lokalsudah difluoridasi, maka tidak diperlukan lagi tambahan asupanfluorida selain pasta gigi. 9luor dari abad lalu sampai sekarang diyakini dan digunakansecara luas untuk pencegahan karies gigi, baik di negara maju maupun negara berkembang. &ecara sistemik fluor efektif apabila diberikan pada saat pertumbuhan dan perkembangangigi, mulai awal kehamilan 1prenatal3 maupun setelah kelahiran 1postnatal3. &enyawa fluorida telah lama digunakan dalam prevensi karies gigi. +alam upaya peningkatan kesehatan gigi,senyawa fluorida telah diaplikasikan secara ekstensif serta telahdiakui kemanjurannya. Penggunaan senyawa fluorida dapatdilakukan secara sistemik atau dengan cara aplikasi topikal.9luor selain terdapat di air tanah juga terdapat pada sayur!sayuran, buah!buahan, minuman, ikan, daging dan lain!lainnya.%ampir semua makanan mengundang fluor, namun yang kadar fluor nya tertinggi adalah ikan teri, sawi, dan teh. 9ungsi fluor* ! ! ! menjaga gigi lebih tahan terhadap pengikisan asam mengurangi kemampuan bakteri untuk membentuk asam merangsang pembentukkan mineral kembaliKebutuhan fluoride kita berada di antara ?, @ hingga ?, A ppm1part per milion3. Kelebihan fluor 1fluorosis3 dapatmenyebabkan sel gigi mati, sehingga gigi menjadi rapuh. %alini terjadi karena dalam kristal apatit, bukan hanya
8

hidroksilyang tergantikan oleh fluor, namun jumlah kalsium jugaberkurang. 9luor dapat berfungsi membunuh bakteri, demikianpula yang terjadi pada sel tubuh jika tertelan.Jika penggunaan fluor secara berlebihan maka akanmengakibatkan fluorosis, fluorosis yaitu warna gigi menjaditidak putih sebagaimana gigi yang sehat, tapi pucat dan buram.Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih gelap,enamel gigi menjadi lunak dan rapuh. )ejala ini merupakanindikasi yang jelas dari kelebihan fluor pada masa kanak! kanak ketika masa pertumbuhan gigi berlangsung.

*+,-R-SIS 9luorosis merupakan efek endemik patologis karena asupan ion fluor yang lebih dari , ppm. 9luorosis email merupakan demineralisasi email gigi akibat asupan fluor yang berlebih pada masa kalsifikasi gigi. 9luorosis gigi adalah kelainan gigi yang pada awalnya ditandai dengan suatu garis putih yang berjalan menyilang pada permukaan email, dan pada tingkat yang berat dapat merubah bentuk gigi. 9luorosis gigi adalah hipoplasia atau hipomaturasi email gigi atau dentin karena penggunaan kronis fluor yang berlebih pada masa perkembangan dan pertumbuhan gigi tetap. 9luorosis gigi adalah defek kualitatif email dihasilkan oleh peningkatan konsentrasi fluor pada microenvironment sel ameloblas selama masa pembentukan dan perkembangan gigi. Pada fluorosis gigi jenis berat dapat terjadi defek kuantitatif email. "ikroabrasi yang terdiri dari abrasi udara dan mikroabrasi email, adalah metode pengurangan struktur gigi yang merupakan alternatif terbaik setelah penggunaan metode bor biasa. 5eknik abrasi udara bekerja dengan mekanisme tekanan semburan partikel!partikel abrasif yang dapat menghilangkan karies pada gigi. Prinsip energi kinetik yang terjadi adalah partikel!partikel abrasif dengan tekanan dan kecepatan tinggi akan mengenai gigi sehingga akan menghilangkan karies pada gigi dan mengurangi struktur gigi.,

10

9luorosis dapat terjadi pada gigi dan tulang. 9luorosis gigi adalah salah satu gejala yang muncul apabila seseorang mendapat asupan fluor secara berlebih. 9luorosis gigi merupakan indikasi yang jelas dari kelebihan fluor pada masa kanak B kanak ketika mineralisasi sedag berlangsung dan efek ini tidak tampak jika kelebihan fluor terjadi ketika gigi sudah tumbuh sepenuhnya. 9luorosis gigi dapat kita definisikan sebagai kerusakan enamel secara kualitatif yang merupakan hasil dari peningkatan konsentrasi fluor di sekitar ameloblast selama pembentukan enamel gigi. 9luorosis gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi menjadi tidak putih lagi sebagaimana gigi yang sehat, akan tetapi menjadi pucat dan buram. Pada fluorosis yang lebih berat, selain warnanya lebih gelap, enamel gigi menjadi rapuh. 9luorosis gigi disebut juga dengan mottled enamel., Apalagi kita membandingkan enamel pada gigi anak yang sehat dengan enamel pada gigi anak yang mengalami fluorosis maka secara histologi pada enamel yang mengalami fluorosis akan didapati hal!hal sebagai berikut* ! ! (erkurangnya jumlah sel!sel ameloblast 1hipoplasia3 yang mengganggu pembentukan dari matriks sehingga menyebabkan terjadinya lobang!lobang kecil, 5erjadi pengurangan deposit!deposit mineral 1hipokalsifikasi3 dan disertai dengan perkembangan 1maturasi3 gigi sehingga menyebabkan warna seperti kapur. E iologi *l$orosis Ada beberapa etiologi fluorosis gigi, yakni * ! 9luorosis air minum $aporan terbaru dari Australia, Amerika, dan beberapa negara berkembang lainnya menyatakan bahwa terjadi kecenderungan bertambahnya jumlah dan tingkatan fluorosis gigi pada daerah yang menggunakan fluoriadasi pada air minumnya. +i Amerika sistem fluoridasi telah diterima sejak tahun ,A>' sebagai anak di Amerika &erikat yang tidak memiliki satu kavitas pun setelah dewasa, tetapi jumlah anak yang memiliki bintik!bintik putih sampai kecokelatan di permukaan giginya semakin meningkat. ! Pemberian suplemen yang mengandung fluor Ada penelitian yang menyatakan bahwa #'C dari kasus!kasus fluorosis disebabkan karena mengonsumsi suplemen!suplemen yang mengandung fluor selama D tahun pertama kehidupan dengan dosis yang tidak tepat. :fek pemberian suplemen ini dapat
11

menyebabkan fluorosis dalam bentuk ringan. American +ental Association 1A+A3 menganjurkan untuk mengonsumsi suplemen yang mengandung fluor harus sesuai dengan resep dokter dan riwayat masukan fluor ke dalam tubuh karena mempunyai peranan yang sangat besar dalam menyebabkan fluorosis gigi. &uplemen yang mengandung fluor seharusnya hanya bisa diberikan kepada anak!anak yang tinggal di daerah dimana air minumnya tidak mengalami fluoridasi dan pemberiannya tidak dibenarkan apabila bersamaan dengan pemakaian obat kumur dan pasta gigi yang mengandung fluor. ! Pemberian makanan dan minuman yang mengandung fluor 9luorosis gigi juga dapat disebabkan oleh makanan dan minuman yang dikonsumsi oleh bayi adan anak!anak dimana makanan tersebut mengandung fluor dalam jumlah yang tinggi dan minuman tersebut dihasilkan di daerah yang air minumnya telah mengalami fluoridasi. "akanan yang mengandung fluor yang tinggi adalah ikan terutama ikan yang tulangnya dapat dimakan, misalnya ikan teri dan minuman yang mengandung fluor yang tinggi adalah teh, juice anggur, minuman botol seperti cola serta minuman ringan lainnya. Penelitian terbaru menyatakan bahwa juice anggur dan teh mengandung fluor yang lebih banyak dibandingkan dengan air minum yang telah mengalami fluoridasi dimana juice anggur mengandung ,,@ ppm dan teh mengandung #,' B ,? ppm. Jadi, apabila anak!anak yang masih dalam pertumbuhan 1sebelum berusia enam tahun3 banyak mengonsumsi ikan, teh, juice anggur dan minuman ringan lainnya maka anak tersebut memiliki kemungkinan yang besar untuk menderita fluorosis gigi, walaupun tinggi di daerah yang air minumnya tidak mengalami fluoridasi. ! Pemakaian pasta gigi yang mengandung fluor Pada pasta yang banyak dipasarkan saat ini adalah pasta gigi yang mengandung fluor yang tinggi, bahkan pada pasta gigi anak. Padahal, anak!anak yang berusia di bawah empat tahun seharusnya menggunakan pasta gigi yang sama sekali tidak mengandung fluor. +i 0ndonesia tidak ada pasta gigi anak yang tidak mengandung fluor, sehingga anak!anak yang masih berusia sangat dini 1umur dua tahun3sudah menyikat giginya dengan menggunakan pasta gigi anak yang mengandung fluor. "enurut $KJ, pasta gigi anak yang beredar di pasaran 0ndonesia tidak mengikuti ketentuan yang berlaku. Pasta gigi anak yang beredar mengandung fluor yang hampir sama jumlahnya dengan pasta
12

gigi orang dewasa, sehingga dapat mengakibatkan resiko terjadinya fluorosis gigi yang tinggi pada anak, apalagi fluorosis hanya dapat terjadi pada anak!anak atau pada masa pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi. +ari penelitian!penelitian juga dinyatakan bahwa fluorosis gigi yang terjadi akibat penggunaan pasta gigi yang mengandung fluor pada anak adalah fluorosis gigi dalam bentuk ringan. ! 9aktor!faktor lain 9aktor pendukung lainnya yang bisa menyebabkan fluorosis adalah aplikasi topikal fluor selama masa pembentukan enamel dimana hal tersebut bisa terjadi jika si anak menelan fluor yang sedang dioleskan ke giginya. 5erapi yang menggunakan fluor juga bisa menjadi salah satu faktor pendukung, atau bisa juga karena menghirup udara yang mengandung fluor yang dilepaskan dari pembakaran batu bara ataupun proses produksi pupuk fosfat. Peningkatan!peningkatan asupan yang di atas mungkin cukup untuk menyebabkan fluorosis yang secara kosmetik dapat terlihat dengan jelas bahkan di daerah tanpa penambahan fluor pada air minumnya. Kasus fluorosis lebih banyak terjadi di daerah yang telah mengalami fluoridasi, sedangkan kasus fluorosis yang terjadi di daerah yang tidak mengalami fluoridasi sebagian besar disebabkan oleh pemakaian pasta gigi yang mengandung fluor pada anak. Gejala Klinis *l$orosis Gigi Penggunaan fluor dalam waktu yang lama selama pembentukan enamel mengakibatkan perubahan!perubahan klinik yang dimana dari timbulnya garis putih yang kecil pada enamel sampai dengan yang parah yaitu enamel menjadi putih seperti kapur dan opak dan mungkin sebagian patah, segera sesudah gigi erupsi. Keparahannya tergantung pada banyaknya pemakaian fluor selama periode pembentukan gigi. Adapun enamel yang normal adalah suatu bahan yang padat, mengandung banyak pori! pori yang sangat kecil, terdiri dari kristal!kristal hidroksil apatit yang tersusun dengan pola yang teratur dan membentuk enamel rods 1prisma enamel3. Pada enamel yang normal, kristal!kristal tersebut terikat satu sama lain dengan sangat erat dan celah!celah diantara kristal!kristalnya sangatlah kecil, sehingga enamel tampak translusen. Permukaan enamel normal biasanya halus

13

dan mengkilat, berwarna putih atau krem muda dan sifat ini tetap bertahan, walaupun permukaannya dikeringkan dalam waktu yang lama. "enurut +ean, fluorosis pada gigi menggambarkan rangkaian kesatuan dari perubahan! perubahan enamel gigi, maka ciri!ciri klinis fluorosis gigi berdasarkan tingkat keparahan dapat dibedakan menjadi empat tingkatan, yaitu * ! 4ery mild 1sangat ringan3 5anda!tanda paling awal dari fluorosis gigi adalah adanya suatu garis putih yang berjalan menyilang di permukaan gigi atau di enamel permukaan,tetapi tidak mencakup lebih dari #'C permukaan gigi. )aris ini paling mudah terlihat pada bagian insisal yang tidak ada dentinnya atau hanya selapis tipis di bawah enamel. Pada beberapa kasus bisa juga terjadi fenomena snow cap dimana puncak cusp, insisal edge dan marginal (ridge terlihat berwarna opak putih dan tidak lebih dari ,!# mm, yang sering dimasukkan dalam kelompok ini adalah gigi premolar atau molar kedua yang menunjukkan adanya opasitas pada puncak cusp. ! "ild 1ringan3 Pada gigi yang terserang fluorosis gigi sedikit lebih parah dari sebelumnya 1bentuk ringan3, nampak garis putih yang lebih luas dan lebih menonjol tetapi tidak sana!sini, sehingga menimbulkan gambaran bercak!bercak kecil, tidak teratur dan permukaan gigi nampak suram seperti berkabut. ! "oderate 1sedang3 Keparahan fluorosis pada tingkat ini ditandai dengan daerah opak yang tidak teratur berfusi sampai ke seluruh permukaan gigi sehingga gigi nampak putih seperti kapur 1chalky white3. &etelah gigi erupsi ke dalam mulut, gigi ini menunjukkan kerusakan pada permukaannya sehingga apabila daerah yang putih dan porus tersebut di probe dengan kuat, maka sebagian dari enamel itu akan terlepas. ! &evere 1berat3 Pada tingkat keparahan fluorosis gigi yang berat atau parah, seluruh permukaan gigi nampak opak dan menunjukkan hipoplasia yang sangat jelas atau lepasnya permukaan enamel terluar yang mengakibatkan terbentuknya pit!pit atau bercak!bercak pada permukaan. +aerah yang sering terjadi adalah di tengah insisal atau oklusal gigi. )igi yang mengalami fluorosis yang parah juga bisa menunjukkan hilangnya hampir seluruh
14

enamel permukaan sehingga bentuk gigi sangat berubah. (agian dari gigi dimana permukaan enamelnya telah hilang, sering berwarna cokelat tua sebagai akibat dari stain yang terserap. Pewarnaan cokelat ini menyebar dan pada gigi sering terjadi kerusakan seperti karatan.

15

PEN/EGAHAN KERA/,NAN SEN0A1A *+,-RIDA Pada umumnya, penggunaan fluorida 1terutama pada pasta gigi3 dalam dosis yang dianjurkan oleh International Dental Association adalah aman. "anusia memiliki kemampuan untuk memetabolisme fluorida yang masuk ke tubuh dalam dosis rendah. Keracunan fluorida hanya terjadi jika dosis yang digunakan melebihi batas aman, baik itu secara sengaja maupun tidak sengaja. Perlu diperhatikan kemungkinan terjadinya keracunan fluorida pada anak akibat pasta gigi anak yang mengandung fluorida. Pada umumnya pasta gigi untuk anak mempunyai warna yang menarik dan beraroma enak sehingga perlu diwaspadai anak menelan pasta gigi yang digunakannya. Para dokter gigi sebaiknya juga dapat memperkirakan potensi toksik produk yang mengandung fluorida dalam kasus keracunan fluorida secara tidak sengaja beserta penatalaksanaan keracunan yang memadai. -ntuk mencegah terjadinya keracunan akibat fluorida, maka perlu dilakukan hal!hal sebagai berikut* %indarkan mengkonsumsi suplemen fluorida tanpa berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. %indarkan penggunaan pasta gigi yang mengandung fluorida pada anak usia di bawah # tahun. )unakan pasta gigi berfluorida hanya seukuran biji kacang polong untuk anak usia # tahun ke atas. %indarkan penggunaan obat kumur yang mengandung fluorida pada anak di bawah usia E tahun. %indarkan menelan pasta gigi.

16

KESIMP,+AN
Penggunaan fluor dalam waktu yang lama selama pembentukan enamel mengakibatkan perubahan!perubahan klinik yang dimana dari timbulnya garis putih yang kecil pada enamel sampai dengan yang parah yaitu enamel menjadi putih seperti kapur dan opak dan mungkin sebagian patah, segera sesudah gigi erupsi. Keparahannya tergantung pada banyaknya pemakaian fluor selama periode pembentukan gigi. 9luorosis gigi adalah hipoplasia atau hipomaturasi email gigi atau dentin karena penggunaan kronis fluor yang berlebih pada masa perkembangan dan pertumbuhan gigi tetap.. Penyebab fluorosis gigi adalah in-take fluor yang berlebihan pada gigi saat masa pembentukannya, yang didapat melalui fluoridasi air minum, pasta gigi, fluor yang dioleskan ke gigi, obat kumur yang mengandung fluor, atau fluor yang tertelan. Pada dasarnya, fluor diperlukan untuk mencegah gigi berlubang, dengan catatan kandungannya harus optimal. Jika kandungan fluor yang diterima oleh gigi kita berlebihan, maka bukan manfaat yang diperoleh, namun kerugian yang akan didapat. American +ental Association 1A+A3 mendukung penggunaan suplemen fluorida 1seperti tetes atau tablet3 oleh anak!anak berusia ,E tahun atau lebih muda. +igambarkan #? laporan uji coba. A+A melakukan penelitian dengan pengelompokkan umur. <aitu E bulan B kurang dari / tahun, / sampai E tahun,dan E sampai ,E tahun. +engan perbedaan dosis pada masing masing kelompok umur. +itemukan bahwa kualitas penelitian yang dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara penggunaan suplemen fluorida dan karies gigi masih rendah. &elama tiga tahun pertama, hanya ada bukti terbatas tentang efektivitas suplemen fluorida dalam mencegah karies. Para peneliti yang melakukan uji klinis, yang dilakukan pada ,AA?!an, menyimpulkan bahwa suplemen fluorida memiliki manfaat dalam lingkungan di mana kejadian karies menurun saat fluoride pasta gigi digunakan secara teratur di rumah. &uplemen 9luorida telah direkomendasikan untuk mencegah karies selama lebih dari tiga dekade. +alam review sistematis jurnal ini, ditemukan bahwa terdapat bukti yang mendukung efektivitas suplemen pada pencegahan karies pada gigi sulung. Penggunaan suplemen selama enam tahun pertama, terutama selama tiga tahun pertama, berkaitan dengan peningkatan yang signifikan dalam fluorosis.

17

DA*TAR P,STAKA

,. http*..dentistrymolar.com.#?,#.?#.?D.fluorosis!gigi. diakses pada tanggal / Juni #?,/ #. http*..els.fkik.umy.ac.id.mod.forum.discuss.phpFdG,?EA? diakses pada tanggal / Juni #?,/ /. http*..medicastore.com.penyakit.,>?.KariesH)igiHKavitasi.html diakses pada tanggal / Juni #?,/ >. http*..medicatherapy.com.inde2.php.content.printversion.//' diakses pada tanggal / Juni #?,/

18

You might also like