You are on page 1of 48

Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT.

Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009





PENENTUAN KADAR FOSFAT DAN COD PADA PROSES
PENGOLAHAN AIR LIMBAH PT.SINAR OLEOCHEMICAL
INTERNATIONAL (PT.SOCI)



KARYA ILMIAH


DISUSUN OLEH:
ROSNIDA WATI R.
052401108





DEPERTEMEN KIMIA PROGRAM DIPLOMA-3 KIMIA ANALIS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008







Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009








ANALISA KADAR COD DAN PHOSFAT PADA PROSES PENGOLAHAN AIR
LIMBAH PT.SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL (PT.SOCI)



KARYA ILMIAH


Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar ahli madya


ROSNIDA WATI R.
052401108






DEPERTEMEN KIMIA PROGRAM DIPLOMA-3 KIMIA ANALIS
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2008






Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009





PERSETUJUAN



Judul : PENENTUAN KADAR FOSFAT DAN COD
PADA
PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH
PT.SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL
(PT. SOCI)
Kategori : KARYA ILMIAH
Nama : ROSNIDA WATI R.
Nomor Induk Mahasiswa : 052401108
Program Studi : DIPLOMA 3 KIMIA ANALIS
Depertement : KIMIA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA
UTARA

Disetujui di
Medan, Juni 2008



Pembimbing Akademis Dosen Pembimbing




(Dr.Marpongahtun,Msc) (Dr.Harry Agusnar,Msc,M.Phill)
NIP.131 796 151 NIP.131 273 466



Diketahui/disetujui oleh:
Depertemen Kimia FMIPA USU
Ketua,




(DR.Rumondang Bulan Nst,MS)
NIP. 131 459 466


Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009









PERNYATAAN



ANALISA KADAR FOSFAT DAN COD PADA PROSES PENGOLAHAN AIR
LIMBAH PT.SINAR OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL (PT.SOCI)


KARYA ILMIAH




Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri,kecuali
beberapa kutipan dari ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.




Medan, Juni 2007




ROSNIDA WATI R.
052401108












Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009









PENGHARGAAN

Assalamu`alaikum wr.wb.
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dengan baik.Shalawat
dan salam penulis sanjungkan ke pangkuan Nabi Muhammad saw beserta
keluarga,sahabat dan orang-orang tetap istiqomah di jalannya.
Karya Imiah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan progam D-3
Kimia Analis Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera
Utara.
Adapun judul karya ilmiah ini adalah ANALISA KADAR FOSFAT DAN
COD PADA PROSES PENGOLAHAN AIR LIMBAH PT.SINAR
OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL (PT.SOCI).
Dalam penulisan karya ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan,bimbingan serta
dorongan dari pihak keluarga,pihak-pihak tertentu serta dari rekan-rekan
sekalian.Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Teristimewa buat keluarga dan kedua orang tua penulis tercinta yaitu ayahanda
Abdul Karim Rambe dan Ibunda Nurkhaidah Siregar yang telah
mendidik,membiayai serta memberikan dukungan,sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah ini.
Selain itu penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung,antara lain:
1. Bapak Dr.Harry Agusnar.Msc,M.Phil,selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan kesempatan untuk memberikan bimbingan dan
arahan kepada penulis
2. Ibu Dr.Rumondang Bulan MS,selaku ketua Jurusan Kimia FMIPA USU
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



3. Bapak Dr.Eddy Marlinto,Msc, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara
4. Bapak Mannius Sianipar,selaku Pembimbing Lapangan di PT.SOCI yang telah
banyak meluangkan waktu dan kesempatan untuk memberikan bimbingan dan
arahan dalam pelaksanaan PKL.
5. Buat adik-adikku Uni dan Asrul,dan teman-teman di Sofyan 46
6. Buat rekan-rekan PKL,Inez dan Izul dan rekan-rekan se-PAKA lainnya.Dan
khususnya buat sahabat-sahabat tersayang Bu Wita,Bu Ika,
Nina,Rahmi,Winda,Diah,Itis,Yuli,semoga sukses selalu.
Demikianlah karya ilmiah ini penulis perbuat dan penulis menyadari bahwa karya
ilmiah ini masih jauh dari kesempatan baik dan dari segi isi maupun susunannya
dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis.Oleh sebab itu
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan penulisan
ini.Akhir kata penulis berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan berguna bagi pihak-
pihak yang menggunakannya.



Medan, Juni 2008


Penulis









Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009






ABSTRAK



Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat-zat organis yang secara
alamiah dapat dioksidasi melalui proses mikrobiologi,dan mengakibatkan
berkurangnya oksigen terlarut dalam air. Analisa COD berdasarkan, hampir semua
bahan organik dapat dioksidasi menjadi karbondioksida dan air dengan bantuan
k
2
Cr
2
O
7
dalam suasana asam.Dari analisa,kadar COD pada air limbah di PT.SOCI
adalah 20 mg/L-38 mg/L.Phosfat adalah salah satu molekul yang ditemukan pada air
limbah industri.Pengukuran kadar phosfat dalam air limbah berfungsi untuk mencegah
tingginya kadar phosfat.Konsentrasi phosfat dalam air limbah dianalisa dengan
metode asam askorbik menggunakan spektrofotometer pada panjang gelombang 880
nm.Dari analisa ,konsentrasi phosfat di PT.SOCI adalah 0,30 mg/L 1,08
mg/L.Berdasarkan standart baku mutu air limbah, konsentrasi COD adalah 200 mg/L
dan phosfat adalah 2 mg/L.Jadi air llimbah pada PT.SOCI memenuhi standart baku
mutu air limbah.





























Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009










ANALYSIS COD AND PHOSFAT CONSENTRATE IN PT.SINAR
OLEOCHEMICAL INTERNATIONAL (PT.SOCI) WASTE WATER
TREATMENT PLANT PROCESS

ABSTRACT


COD (Chemical Oxigen Demand) is measure for water pollution by organic matters
which naturally can be oxidised through microbiology processes,And result the less
of dissolved oxygens in water. Analysis COD based on most of all organic material
can be oxidised to become carbondioksida and water,the constructively k
2
Cr
2
O
7
in
acid solution.From analysis,COD concentrate at waste water at PT.SOCI is between
20 mg/L-38 mg/L.Phosfat is one the molecul that found in waste water.The
measurement of phosfat concentrate in the waste water, function to prevent the hight
of phosfat concentrate.The phosfat concentrate in the waste water was analysis by
ascorbic acid methods using spectrophotometer at wave light 880 nm.From the
analysis,phosfat concentrate at waste water in PT.SOCI is between 0,30 mg/L 1,08
mg/L.Base on the standart of waste water,COD concentrate is 200 mg/L dan phosfat
concentrate is 2 mg/L,so waste water at PT.SOCI still fulfill the standart of waste
water.


















Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009






DAFTAR ISI


Halaman
PERSETUJUAN i
PERNYATAAN ii
PENGHARGAAN iii
ABSTRAK v
ABSTRACT vi
DAFTAR ISI vii
DAFTAR TABEL viii
DAFTAR GRAFIK ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Permasalahan 2
1.3 Tujuan 2
1.4 Manfaat 3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kualitas Air 4
2.2 Air Limbah 5
2.2.1 Sifat Fisik 6
2.2.2 Sifat Biologis 8
2.2.3 Sifat Kimia 8
2.3 Penanganan Limbah Oleochemical 12
2.4 Chemical Oxygen Demand (COD) 15
2.5 Phosfat 16
BAB 3 METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan 18
3.1.1 Alat 18
3.1.2 Bahan 19
3.2 Penentuan Chemical Oxygen Demand (COD) dan Phosfat 19
3.2.1 Penentuan Chemical Oxygen Demand (COD) 19
3.2.2 Penentuan Phosfat 20
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Percobaan 22
4.1.1 Data Chemical Oxygen Demand (COD) 22
4.1.2 Data Phosfat 23
4.2 Perhitungan 24
4.2.1 Perhitungan Chemical Oxygen Demand (COD) 24
4.2.2 Perhitungan Phosfat 24
4.3 Pembahasan 27
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 29
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



5.2 Saran 29
DAFTAR PUSTAKA 30




DAFTAR TABEL


Halaman
Tabel 4.1.1 Nilai Chemical Oxygen Demand 22
Tabel 4.1.2 Data untuk larutan seri standart 23
Tabel 4.1.3 Data untuk sampel 23
Tabel 4.2.2 Metode Least Square 24

































Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009











DAFTAR GRAFIK


Halaman

Lampiran 1 Grafik kurva kalibrasi 31
Lampiran 2 Grafik nilai COD pada instalasi pengolahan limbah PT.SOCI 32
Lampiran 3 Grafik nilai PO4 pada instalasi pengolahan limbah PT.SOCI 33
Lampiran 4 Bagan Pengolahan air limbah PT.SOCI 34

























Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009















BAB 1
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Peningkatan pertumbuhan industri yang terus berlangsung memberi dampak positif
untuk memenuhi memenuhi kebutuhan masyarakat.Hal ini juga memberi dampak
negatif bagi lingkungan akibat dari limbah yang dihasilkan oleh industri
tersebut.Untuk itu dibuat standart baku mutu limbah industri.
Suatu analisa yang lengkap tentang limbah yang berpengaruh harus tidak hanya
mencakup analisa fisik,analisa kimiawi dan sekali-sekali bakteriologis,tetapi juga
harus disertai dengan penelitian tentang kesehatan.Tujuan analisa limbah adalah untuk
memastikan komposisi dan keadaan subyek dengan suatu pandangan untuk
menentukan unsur-unsur pokok yang menciptakan kesulitan-kesulitan dalam
memilih jenis dan tingkat pembenahan (Mahida,1986).
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



Air limbah PT.SOCI terdiri dari unsur-unsur C,H, dan O karena bersumber dari
asam lemak, unsur - unsur ini dapat menjadi sumber makanan bagi pertumbuhan
mikroba.Dengan banyaknya sumber makanan yang diperoleh mikroba dari bahan-
bahan organik maka mikroorganisme tersebut dapat berkembang dengan cepat dan
dapat mereduksi oksigen terlarut yang terdapat dalam air yang menyebabkan
pengurangan kadar oksigen terlarut dalam air.
Adanya proses penambahan asam phosfat dan urea pada rangkaian proses
pengolahan limbah PT.SOCI mengakibatkan limbah industri PT.SOCI juga
mengandung phosfat.Dimana fosfat merupakan salah satu unsur yang bila mana
berada dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan pertumbuhan tumbuhan air yang
tidak terkendali.
Dalam karya ilmiah ini akan ditentukan kadar COD dan Fosfat pada hasil
pengolahan limbah di PT.SOCI.Dan selanjutnya dibandingkan dengan persyaratan
baku mutu air limbah industri,apakah hasil pengolahan limbah tersebut memenuhi
standart baku mutu.


1.2 Permasalahan
- Apakah kadar COD dan Fosfat dalam air limbah hasil pengolahan air
limbah di PT.SOCI telah sesuai dengan standart baku mutu air limbah yang
telah ditetapkan oleh pemerintah.

1.3 Tujuan
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



- Untuk menentukan kadar COD dan Fosfat dalam air limbah dari hasil
pengolahan air limbah di PT.SOCI.
- Untuk menentukan apakah kadar COD dan Fosfat air limbah dari hasil
pengolahan air limbah di PT.SOCI telah memenuhi standart yang telah
ditetapkan oleh Menteri Lingkungan Hidup



1.4 Manfaat
- Dapat mengetahui kadar COD dan Fosfat dalam air limbah setelah
pengolahan air limbah di PT.SOCI
- Dapat mengetahui tahap-tahap pengolahan limbah
- Dapat mengetahui cara penentuan kadar COD dan Fosfat dari air limbah
setelah pengolahan.










Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kualitas Air
Air merupakan salah satu senyawa kimia yang terdapat di alam secara berlimpah-
limpah. Namun ,ketersediaan air yang memenuhi syarat bagi keperluan manusia relatif
sedikit karena dibatasi oleh berbagai faktor. Oleh karena itu sumber daya ini harus
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk
hidup yang lain.Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilaksanakan
secara bijaksana, dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang maupun
generasi mendatang.
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi kualitas air
yang sudah tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan yang terus meningkat dan
kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun.Kegiatan industri,
domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber daya air,antara lain
menyebabkan penurunan kualitas air.Kondisi ini dapat menimbulkan gangguan,
kerusakan, dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang bergantung pada sumber daya
air. Oleh karena itu diperlukan pengolahan dan perlindungan sumber daya air secara
seksama.
Indonesia telah memiliki Peraturan Pemerintah No.20 tahun 1990 tentang
Pengendalian Pencemaran Air dan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
5 tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi Kegiatan Industri, yang
mengelompokkan kualitas air menjadi beberapa golongan menurut
peruntukannya.Adapun penggolongan air menurut peruntukannya adalah sebagai
berikut :
1. Golongan A, yaitu yang dapat digunakan sebagai air minum secara
langsung,tanpa pengolahan terlebih dahulu.
2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku air minum
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan
4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,usaha
di perkotaan,industri,dan pembangkit listrik tenaga air(Hefni Effendi,2007).

2.2 Air Limbah
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat
digunakan sesuai dengan peruntukannya secara normal disebut sebagai pencemaran
air.Karena kebutuhan makhluk hidup akan air sangat bervariasi maka batas
pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda(Philip Kristanto,2004).
Jumlah aliran air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi tergantung
dari jenis dan besar kecilnya industri,pengawasan pada proses industri,derajat
penggunaan air,derajat pengolahan air limbah yang ada.Puncak tertinggi aliran selalu
tidak akan dilewati apabila menggunakan tangki penahan dan bak pengaman.Untuk
memperkirakan jumlah air limbah yang dihasilkan oleh industri yang tidak
menggunakan proses basah diperkirakan sekitar 50 m
3
/ha/hari.Sebagai patokan dapat
dipergunakan pertimbangan bahwa 85-95% dari jumlah air yang dipergunakan adalah
berupa air limbah apabila industri tersebut memanfaatkan kembali air limbahnya,maka
jumlahnya akan lebih kecil lagi(Sugiharto,1987).
Limbah yang dihasilkan harus memenuhi standart baku mutu limbah dan
sesuai dengan baku mutu lingkungan yang berlaku bagi kondisi lingkungan dimana
kegiatan industri sedang berlangsung.Karena itu setiap parameter harus tersedia
nilainya sebelum masuk sistem pengolahan dan setelah limbah keluar sistem
pengolahan harus diterapkan nilai-nilai parameter kunci yang harus dicapai.Artinya
harus diungkapkan kualitas limbah sebelum dan sesudah limbah diolah dan apakah
limbah ini memenuhi syarat baku mutu (Perdana Ginting,2007).
Karakteristik limbah cair dapat diketahui menurut sifat-sifat dan karaketristik
kimia,fisika dan biologis.Studi karakteristik limbah perlu dilakukan agar dapat
dipahami sifat-sifat tersebut serta konsentrasinya dan sejauh mana tingkat pencemaran
dapat ditimbulkan limbah terhadap lingkungan.
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



Dalam menentukan karakteristik limbah maka ada 3 jenis sifat yang harus diketahui
yaitu:
1. Sifat fisik
2. Sifat kimia
3. Sifat biologis
2.2.1 Sifat Fisik
Sifat fisik suatu limbah ditentukan berdasarkan jumlah padatan terlarut,tersuspensi
dan total padatan,alkalinitas,kekeruhan,warna,salinitas,daya hantar listrik, bau dan
temperatur.
a) Padatan
Zat padat pada limbah diklasifikasikan menjadi 3 golongan besar yaitu:
- Golongan zat yang mengendap,yaitu zat padat yang akan mengendap
pada kondisi tanpa bergerak atau diam kurang lebih selama 1 jam
sebagai akibat gaya beratnya sendiri.
- Golongan zat yang tersuspensi,yaitu padatan yang mempunyai
diameter antara 0.01 mm sampai dengan 0.001 mm
- Golongan zat yang terlarut,yaitu padatan yang mempunyai diameter
yang lebih kecil daripada diameter padatan tersuspensi.
b) Kekeruhan
Sifat keruh air dapat dilihat dengan mata secara langsung karena adanya
partikel koloidal (diameter 10-8 mm) yang terdiri dari tanah liat ,sisa bahan-
bahan, protein dan ganggang yang terdapat dalam limbah.
c) Bau
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



Sifat bau limbah disebabkan karena zat-zat organik yang telah berurai dalam
limbah mengeluarkan gas-gas seperti sulfida atau amoniak yang menimbulkan
penciuman tidak enak karna adanya campuran dari nitrogen,sulfur dan fosfor
yang berasal dari pembusukan protein yang dikandung limbah.
d) Temperatur
Temperatur yang dikeluarkan suatu limbah cair harus merupakan temperatur
alami.Suhu berfungsi memperlihatkan aktifitas kimiawi dan biologis.
e) Warna
Warna dalam air disebabkan adanya ion-ion logam besi dan mangan, humus,
plankton,tanaman air dan buangan industri.Warna air dikelompokkan menjadi
dua,yaitu warna sesungguhnya (true color) dan warna tampak (apparent
color).warna sesungguhnya adalah warna yang hanya disebabkan oleh bahan-
bahan kimia terlarut.Warna tampak adalah warna yang tidak hanya
disebabkan oleh bahan terlarut,tetapi juga oleh bahan tersuspensi.


2.2.2 Sifat Biologis
Pemeriksaan biologis di dalam air dan air limbah untuk memisahkan apakah
ada bakteri-bakteri patogen berada dalam air limbah. Keterangan biologis ini
diperlukan untuk mengukur kualitas air terutama bagi air yang dipergunakan sebagai
air minum.
2.2.3 Sifat Kimia
Kandungan bahan kimia yang ada di dalam air limbah dapat merugikan
lingkungan melalui berbagai cara.Bahan organik terlarut dapar menghabiskan oksigen
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



dalam limbah serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada penyediaan
air bersih.Akan lebih berbahaya apabila bahan tersebut merupakan bahan yang
beracun.Adapun bahan kimia yang penting yang ada di dalam air limbah pada
umumnya dapat ditentukan oleh:
a) Biological Oksigen Demand (BOD)
BOD adalah kebutuhan oksigen bagi sejumlah bakteri untuk
menguraikan (mengoksidasi) semua zat-zat organik yang terlarut maupun
yang tersuspensi dalam air menjadi bahan organik yang lebih
sederhana.Nilai ini merupakan jumlah bahan organik yang dikonsumsi
bakteri. Aktifnya bakteri-bakteri menguraikan bahan-bahan organik
bersamaan dengannya habis pula terkonsumsi oksigen.
Dengan habisnya oksigen terkonsumsi membuat biota lainnya yang
membutuhkan oksigen ini tidak dapat hidup.Semakin tinggi angka BOD
semakin sulit bagi makhluk air yang membutuhkan oksigen untuk dapat
bertahan hidup. BOD dipengaruhi oleh berbagai parameter lain seperti
temperatur,waktu,dan sinar matahari. Pengukuran BOD dilakukan melalui
cara yang distandarisasi dengan tes yang dilakukan di tempat gelap,pada
temperatur tertentu dan periode waktu terbatas.
b) Chemical Oksigen Demand (COD)
COD atau kebutuhan oksigen kimia adalah jumlah (mg O
2
) yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organis yang ada dalam 1 liter
sampel air,dimana pengoksidasinya K
2
Cr
2
O
7
digunakan sebagai sumber
oksigen.
c) Metan
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



Gas metan terbentuk akibat penguraian zat-zat organik dalam kondisi
anaerob pada air limbah.Suatu kolam limbah yang menghasilkan gas
methan akan sedikit sekali menghasilkan lumpur,sebab lumpur habis
terolah menjadi gas metan dan air serta CO
2
.
d) Keasaman Air
Keasaman air diukur dengan pH meter.Keasaman ditetapkan
berdasarkan tinggi rendahnya konsentrasi ion hidrogen dalam air.Adapun
kadar yang baik adalah kadar dimana masih memungkinkan kehidupan
biologis di dalam air berjalan dengan baik.Air limbah dengan konsentrasi
air limbah yang tidak netral akan menyulitkan proses biologis,sehingga
menggnggu proses penjernihannya.
e) Alkalinitas
Alkalinitas adalah gambaran kapasitas air untuk menetralkan asam atau
kuantitas anion di dalam air yang dapat menetralkan kation
hidrogen.Penyusun alkalinitas perairan adalah anion bikarbonat (HCO
2
-
),
karbonat (CO
3
2-
) dan hidroksida (OH
-
), Borat (H
2
BO
3
-
), silikat (HO
3-
),
fosfat (HPO
4
2-
dan H
2
PO
4
-
), sulfida (HS
-
), dan amonia (NH
3
), juga
memberikan konstribusi terhadap alkalinitas.Namun pembentuk
alkalinitas yang utama adalah bikarbonat, karbonat, dan
hidroksida.Diantara ketiga ion tersebut, bikarbonat paling banyak terdapat
pada perairan alami.
f) Lemak dan Minyak
Lemak dan minyak yang terdapat dalam limbah bersumber dari
industri yang mengolah bahan baku mengandung minyak bersumber
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



dari proses klasifikasi dan proses perebusan.Lemak dan minyak
merupakan bahan organis bersifat tetap dan sukar diuraikan
bakteri.Limbah ini membuat lapisan pada permukaan air sehingga
membentuk selaput.
g) Besi dan Magnesium
Besi dan magnesium yang teroksidasi dalam air berwarna kecoklatan
dan tidak larut,mengakibatkan penggunaan air menjadi terbatas.Dalam
buangan limbah industri kandungan besi berasal dari korosi pipa-pipa air
mineral logam sebagai hasil reaksi elektro kimia yang terjadi pada
perubahan air yang mengandung padatan larut mempunyai sifat
mengantarkan listrik dan ini mempercepat terjadinya korosi.
h) Klorida
Khlorida merupakan zat terlarut dan tidak menyerap.Sebagai khlor
bebas berfungsi desinfektan tapi dalam bentuk ion yang bersenyawa
dengan ion natrium menyebabkan air menjadi asin dan dapat merusak
pipa-pipa instalasi.
i) Fospat
Kandungan fospat yang tinggi menyebabkan suburnya algae dan
organisme lainnya apa yang dikenal dengan eutrophikasi.fospat banyak
berasal dari bahan pembersih yang mengandung senyawa phosphat.Dalam
industri penggunaan phospat terdapat pada ketel uap untuk mencegah
kesadahan.
j) Sulfur
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



Sulfat dalam jumlah besar akan menaikkan keasaman air.Ion sulfat dapat
terjadi secara proses alamiah.Pada pembentukan sulfur dioksida
membutuhkan proses sintesia.Pada indusri kaustik soda sulfat terdapat
sewaktu pemurnian garam.lon sulfat oleh bakteri direduksi menjadi sulfida
menjadi hidrogen sulfida.
k) Nitrogen
Nitrogen dalam air limbah pada umumnya terdapat dalam bentuk organik
dan oleh bakteri akan berubah menjadi nitrogen amonia
l) Amoniak
Amoniak merupakan senyawa nitrogen yang menjadi NH
4
pada pH
rendah.Amoniak dalam air buangan industri berasal dari oksidasi bahan-
bahan organik oleh bakteri diubah menjadi CO
2
, H
2
O, NH
3
. Amoniak
dalam limbah sering terjadi karena proses alami.
m) Nitrit
Nitrit merupakan bentuk nitrogen yang hanya sebagian teroksidasi.Nitrit
tidak ditemukan dalam air limbah yang segar melainkan dalam limbah
yang sudah basi atau lama.Nitrit tidak dapat bertahan lama dan merupakan
keadaan sementara proses oksidasi antara amoniak dan nitrit.
n) Logam-logam Berat dan Beracun
Logam berat pada umumnya adalah metal-metal seperti opper,selter pada
Cadmium, air raksa,lead, Chormium , iron dan nikel.Metal lain yang juga
termasuk metal berat adalah arsen, selenium, cobalt, mangan ,dan
aluminium.

Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



o) Fenol
Fenol dalam air limbah tidak hanya terbatas pada C
6
H
5
-OH tapi
bermacam-macam campuran organik yang terdiri dari satu atau lebih
gugusan hidrolik.(Perdana Ginting,2007)
2.3 Penanganan Limbah Oleochemical
Limbah pabrik yang menggunakan bahan baku minyak kelapa sawit diantaranya
adalah pabrik minyak goreng,pabrik oleochemical,pabrik mentega,pabrik sabun
dan lain-lain.Pada umumnya pabrik jenis ini mengandung limbah yang berminyak
dan berwarna kotor.Untuk itu perlu satu sistem pengolahan limbah untuk
mencapai nilai baku mutu limbah.Tahapan Sistem pengolahan tersebut adalah :
a) Perlakuan Pendahuluan
- Penyaringan miyak
Limbah cair yang keluar berwarna kotor,mengandung minyak dari
panas.Limbah ini perlu disaring untuk mendapatkan sisa
lemak,melalui sistem saringan penangkap minyak yang terdiri dari
beberapa bak kecil berhubungan satu dengan yang lain.Limbah
mengalir dari dasar bak dan minyak tertahan di atas
permukaan.Lemak ini makin lama makin tebal dan kemudian di
pompa ke tempat penampungan.
- Pendinginan
Selanjutnya limbah didinginkan dari temperatur 40
o
C sampai
32
o
C.Proses ini berlangsung pada menara pendingin dengan
menggunakan kipas pendingin.Pendinginan diperlukan untuk
menjaga kondisi pada tahap proses berikutnya.
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



- Penyaringan Lemak tahap kedua
Penyaringan keadaan limbah yang sudah lebih dingin lemak
semakin memisah,sehingga diperlukan penyaringan kembali.
b) Equalisasi
Untuk menghindari fluktuasi yang mendadak maka saluran air limbah
dikumpulkan dahulu di dalam bak penyangga sebelum proses lebih
lanjut. Limbah ini selain untuk menahan lonjakan mendadak perlu
dilakukan homogenisasi.Dengan adanya bak equalisasi maka pH,COD
dan Hydraulic load akan relatif lebih konstan dan seragam.
c) Pengambilan minyak secara otomatis
Fungsi alat ini adalah untuk mengambil dan memisahkan fat,minyak
dan grease atau senyawa lainnya yang mudah mengapung dengan cara
memasang alat penghambat aliran limbah di atas permukaan
air.Limbah ditahan dengan memasukkan papan perintang sedalam 10
cm masuk ke limbah.Akhirnya limbah mengalir dari bagian bawah dan
lapisan minyak tertahan pada papan perintang.Minyak sebelah atas
akan berkumpul dihisap atau disendok.
d) Tangki Kontiyu Pencampur Bahan Pengendap
Fungsi alat ini adalah sebagai tempat mereaksikan bahan-bahan kimia
dengan air limbah secara kontinyu dan homogen.Tangki dilengkapi
dengan pengaduk dan pengontrol pH.Ukuran tangki disesuaikan
dengan volume limbah dan kecepatan reaksi.

e) Proses Koagulasi,Flokulasi dan Floatasi
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



Limbah dalam bentuk koloid dan suspensi dipisahkan dengan tahapan
koagulasi, flokulasi dan floatasi.Limbah ditambahkan dengan bahan
koagulan seperti polimer (Al
2
(SO
4
)
3
.18H
2
O) untuk mempercepat
proses penggumpalan.Agar flok lebih besar sehingga mudah
diendapkan maka digunakan polielektrolit.Untuk flok yang lebih ringan
akan terangkat dan mengapung bersama gelembung-gelembung udara
yang diciptakan oleh alat yang disebut Dissolved Air floatator.
f) Tangki Pemasukan Udara (Tangki Aerasi)
Udara berperan untuk mengoksidasi limbah melalui proses
perombakan dengan memanfaatkan mikroorganisme.Dengan
tersedianya udara maka mikroorganisme meningkatkan peranannya
merombak limbah.Tangki ini disebut juga dengan tanki reaksi atau Bio
Tank.
g) Oksidasi Biologis oleh Bakteri
Dalam air limbah kadang-kadang tidak hanya satu jenis
mikroorganisme yang hidup tapi bermacam-macam dan
mikroorganisme jenis bakteri adalah paling menonjol peranannya
sebagai mikroorganisme pengurai.Diperlukan jumlah bakteri yang
cukup untuk menguraikan bahan-bahan organik yang ada dalam air
limbah.
h) Bak Penampung Limbah
Bak penampung air limbah berfungsi sebagai bak pengontrol terakhir
apakah suatu limbah sudah layak dibuang ke sungai.Kalau belum layak
maka limbah dikembalikan ke tangki kontinyu.
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009




i) Drying Bed (Bak pengering lumpur)
Drying Bed adalah penampung dan pengering partikel-partikel padat
sebagai hasil dari proses koagulasi dan floatasi serta pengering lumpur
aktif keluaran dari proses oksidasi biologis.Lapisan penyaring terdiri
dari pasir dan kerikil dengan ukuran tertentu,sehingga mampu untuk
mengeringkan padatan tersebut dalam 5 sampai 7 hari.Lumpur kering
ini kemudian dapat digunakan sebagai pupuk tanaman yang baik
(Perdana Ginting,2007).
2.4 Chemical Oxygen Demand (COD)
Pengukuran kekuatan limbah dengan COD adalah bentuk lain pengukuran
kebutuhan oksigen dalam air limbah. Metode ini lebih singkat waktunya
dibandingkan dengan analisa BOD (Biological Oksigen Demand).Pengukuran ini
menekankan kebutuhan oksigen akan kimia dimana senyawa-senyawa yang diukur
adalah bahan-bahan yang tidak dipecah secara biokimia (Perdana Ginting,2007).
Sebagian besar zat organis melalui tes COD ini dioksidasi oleh larutan
K
2
Cr
2
O
7
dalam keadaan asam yang mendidih
C
a
H
b
O
c
+ Cr
2
O
7
2-
+ H
+

E
CO
2
+ H
2
O + Cr
3+

Zat organis
Perak sulfat (Ag
2
SO
4
) ditambahkan sebagai katalisator untuk mempercepat
reaksi.Sedangkan merkuri sulfat ditambahkan untuk meghilangkan gangguan
klorida yang pada umumnya ada di dalam air buangan. K
2
Cr
2
O
7
yang tersisa di
dalam larutan tersebut digunakan untuk menentukan berapa oksigen yang telah
dipakai.Sisa K
2
Cr
2
O
7
tersebut ditentukan melalui titrasi dengan ferro amonium
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



sulfat (FAS). Indikator ferroin digunakan untuk menentukan titik akhir titrasi yaitu
pada saat warna hijau biru larutan berubah menjadi coklat-
merah(G.Alaerts,1987).
2.5 Fosfat
Pemilihan senyawa fosfat yang akan dianalisa tergantung dari keperluan
pemeriksaan dan keadaan air.Untuk sampel air alam yang jernih diperlukan untuk
pemanfaatan tertentu,mungkin hanya diperlukan pemeriksaan fosfat total terlarut
dan ortofosfat terlarut.Sedangkan badan air yang telah dicemari oleh buangan
industri,penduduk dan pertanian,memerlukan pemeriksaan fosfat lebih lanjut.
Jenis analisa fosfat terdiri dari 4 langkah bertahap yang dapat digabungkan
sedemikian rupa sehingga kadar fosfat dapat ditentukan.Langkah tersebut adalah
sebagai berikut:
- Penyaringan Pendahuluan
Penyaringan pendahuluan dilakukan untuk dapat membedakan antara
fosfat total dan fosfat terlarut.Sebagai saringan digunakan filter membran
dengan pori 0,45 m.
- Hidrolisa Pendahuluan
Bila sampel dipanaskan dalam suasana asam,maka
polifosfat,pirofosfat,trifosfat,heksafosfat serta sebagian kecil organis akan
dihidrolisa semua menjadi ortofosfat.
- Peleburan (Digesti) Pendahuluan
Phosfat total adalah semua zat ortofosfat, polifosfat baik yang terlarut
maupun yang tersuspensi, baik yang inorganis maupun yang terikat dalam
senyawa organis,maka diperlukan proses peleburan dengan asam.
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009





- Analisa Fosfat
Amonium molibdat dan kalium antimonil tartarat bereaksi dalam suasana
asam dengan ortophosfat membentuk asam phosfomolibdik,asam
phosfomolibdik tersebut kemudian direduksi oleh asam askorbik sampai
menjadi molibdat biru.Warna ini sebanding dengan konsentrasi phosfor
yang ditentukan dengan menggunakan spektrofotometer.(G.Alaerts,1987)















Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



BAB 3
METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Penentuan Chemical Oxygen Demand (COD)
3.1.1 Alat-alat
- Erlenmeyer 150 ml
- Hot plate
- Water bath
- Neraca analitik
- Pipet volum 5 ml
- Pendingin refluks
- Beaker glass 250 ml
- Statif dan klem
- Buret
3.1.2 Bahan-bahan
- K
2
Cr
2
O
7
0,25 N
- H
2
SO
4
(p)
- Larutan Ferro Amonium Sulfat (FAS) 0,1 N
- HgSO
4

- Aquadest
- Indikator ferroin


Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009




3.1.3 Prosedur
- Dimasukkan 25 ml sampel ke dalam labu erlenmeyer
- Ditambahkan 0,4 gram HgSO
4
dan batu didih serta 5 ml H
2
SO
4

- Ditambahkan 10 ml K
2
Cr
2
O
7
0,25 N
- Dengan hati-hati tambahkan 30 ml H
2
SO
4

- Direfluks selama 1,5 jam,didinginkan dan ditambahkan dengan 120 ml
aquadest
- Ditambahkan dengan 4 tetes indikator ferroin.
- Dititrasi dengan larutan standart FAS 0,1 N,hingga mencapai titik akhir
titrasi yang ditandai dengan perubahan warna dari biru kehijau-hijauan
menjadi merah kecoklatan
- Dilakukan hal yang sama untuk larutan blanko

3.2 Penentuan Fospat (PO
4
)
3.2.1 Alat-alat
- Beaker glass
- Corong
- Pipet volum
- Labu ukur
- Kuvet
- Neraca analitik
- Spektrofotometer

Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009





3.2.2 Bahan
- Indikator Phenolftalein
- H
2
SO
4
5 N
- NaOH 1N
- Aquadest
- K
2
S
2
O
8

- Sampel air hasil pengolahan air limbah
- KH
2
PO
4

- Pereaksi kombinasi :- 15 ml Amonium Molibdat [(NH
4
)
6
Mo
7
O
2
.]
- 50 ml H
2
SO
4
5 N
- 5 ml Kalium antimonil tartarat [K(SbO)C
4
H
4
O
6
]
- 30 ml Asam askorbat
3.2.3 Prosedur
I. Pembuatan Larutan Standart
a. Pembuatan larutan induk 1000 ppm dan larutan standart100 ppm
- Ditimbang 4387 mg KH
2
PO
4
dengan teliti dan dimasukkan ke dalam
labu ukur
- Diencerkan dengan 1 L aquadest
- Diaduk hingga homogen kemudian,
- Dipipet larutan induk sebanyak 10 ml dan dilarutkan dengan aquadest
dalam labu ukur 100 ml,lalu dihomogenkan
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009







b. Penentuan nilai absorbansi untuk larutan 10 ppm,20 ppm, 30 ppm, 40
ppm,dan 50 ppm
- Dipipet sebanyak 5 ml, 10 ml,15 ml,20 ml,25 ml, larutan standart
100 ppm dan dimasukkan ke dalam 5 buah labu ukur
- Ditambahkan aquadest ke dalam masing-masing labu ukur hingga
volumenya 50 ml,kemudian ditambahkan 8 ml pereaksi kombinasi
- Sebagai blanko,dipipet 50 ml aquadest dan ditambahkan 8 ml
pereaksi kombinasi
- Didiamkan selama 15 menit,dan diukur absorbansinya dengan alat
spektrofotometer pada panjang gelombang 880 nm.
- Dibuat kurva kalibrasi (lampiran 1)
c. Penentuan absorbansi untuk sampel
- Dipipet sampel sebanyak 50 ml,dimasukkan ke dalam beaker glass
- Ditambahkan 1 tetes indikator phenolftalein (jika terjadi warna
merah jambu,tambahkan H
2
SO
4
5 N setetes demi setetes hingga
warna merah jambu hilang)
- Ditambahkan 0,5 gram K
2
S
2
O
8
dan didihkan di atas hot plate
hingga volume tersisa 10 ml.
- Didinginkan dan diencerkan dengan aquadest hingga volume 30 ml
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



- Ditambahkan 1 tetes indikator phenolftalein dan dinetralkan dengan
NaOH 1 N hingga berwarna merah jambu
- Diteteskan H
2
SO
4
5 N hingga warna merah jambu hilang,kemudian
encerkan hingga 100 ml
- Dipipet sebanyak 50 ml dan dimasukkan ke dalam labu ukur
- Ditambahkan 8 ml pereaksi kombinasi,lalu didiamkan selama 15
menit
- Diukur absorbansinya dengan alat spektrofotometer pada panjang
gelombang 880 nm.















Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009









BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Percobaan
4.1.1 Data COD (Chemical Oxygen Demand)
Tabel 1 :Nilai COD
Tanggal Waktu/siklus Volume
blanko (ml)
Volume
Sampel (ml)
COD
(mg/L)
7 Januari 2008
10.30
18.30
23,5
23,6
22,3
22,4
38
38
8 Januari 2008
10.30
18.30
23,78
24,20
22,75
23,23
33
31
9 Januari 2008
10.30
18.30
23,2
24,125
22,2
23
33
36
10 Januari
2008
10.30
18.30
23,9
23,7
22,9
22,8
30
29
11 Januari
2008
10.30
18.30
23,625
23,75
23,0
22,72
20
33
12 Januari
2008
10.30
18.30
23,85
23,7
23,15
22,9
27
26
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



13 Januari
2008
10.30
18.30

24,1
23,9

23,2
23,18
29
23
14 Januari
2008
10.30
18.30
23,625
23,8
22,5
22,7
36
35




4.1.2 Data Phosfat
Tabel 2 : Data Untuk Larutan Seri Standart
No Konsentrasi (ppm) Absorbansi
1 10 0,102
2 20 0,296
3 30 0,371
4 40 0,493
5 50 0,602
Tabel 3 : Data Untuk Sampel
Tanggal Waktu/Siklus Absorbansi Konsentrasi PO
4
(mg/L)

7 Januari 2008 10.30
18.30
0,1005
0,0607
0,89
0,48
8 Januari 2008 10.30
18.30
0,0643
0,0646
0,52
0,42
9 Januari 2008 10.30
18.30
0,0449
0,0527
0,32
0,40
10 Januari 2008 10.30
18.30
0,0556
0,0429
0,43
0,30
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



11 Januari 2008 10.30
18.30
0,0607
0,0459
0,48
0,33
12 Januari 2008 10.30
18.30
0,0643
0,0527
0,52
0,40
13 Januari 2008 10.30
18.30
0,0478
0,1005
0,35
0,89
14 Januari 2008 10.30
18.30
0,0761
0,119
0,64
1,08




4.2 Perhitungan
4.2.1 Perhitungan Chemical Oxygen Demand (COD)
COD (mg/L) =
Vs
xNFASx S B 8000 ) (

B : Volume titran Blanko
S : Volume titran Sampel
N FAS : Normalitas larutan FAS
Vs : Volume sampel
a) Contoh perhitungan
Tanggal 7 Januari 2008 pukul 10.30
COD (mg/L) =
25
8000 1 , 0 ) 3 , 22 5 , 23 ( x x

=
25
800 ) 2 , 1 ( x

= 38 mg/L
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



4.2.2 Perhitungan fosfat
Tabel 4 : Metode Least Square
No. X Y X
2
XY
1. 10 0,102 100 1,02
2. 20 0,296 400 5,92
3. 30 0,371 900 11,13
4. 40 0,493 1600 19,72
5. 50 0,602 2500 30,1
N=5 X =150 Y =1,864 X
2
=5.500 XY =67,89

Slope (a) =
2 2
) ( ) (
) )( ( ) (
X X n
Y X XY n



=
2
) 150 ( ) 500 . 5 ( 5
) 864 , 1 )( 150 ( ) 89 , 67 ( 5


=
500 . 22 500 . 27
6 , 279 45 , 339


=
5000
85 , 59

= 0,01197
Interceps (b) =
2 2
2
) ( ) (
) )( ( ) )( (
X X n
XY X Y X



=
2
) 150 ( ) 500 . 5 ( 5
) 89 , 67 )( 150 ( ) 864 , 1 )( 500 . 5 (


=
500 . 22 500 . 27
5 , 10183 10252


=
5000
5 , 68

Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



= 0,0137
a) Persamaan Garis Regresi Baru
Y = aX +b
X =
a
b Y

Y = Absorbansi
X = Konsentrasi sebagai P


b) Contoh Perhitungan
Tanggal 7 Januari 2008 Pukul 10.30
X =
01197 , 0
0137 , 0 1005 , 0

X = 7,25
Konsentrasi PO
4
=
Sampel
Volume
x Xx 07 , 3 2

=
50
07 , 3 2 25 , 7 x x

= 0,89 mg/L






Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009
















4.3 Pembahasan
Limbah yang dihasilkan PT.SOCI adalah limbah produksi dan limbah
laboratorium yang kemudian dialirkan ke tempat pengolahan limbah.Sumber limbah
produksi umumnya adalah air yang bercampur dengan asam lemak dan gliserin yang
berasal dari proses splitting dan proses pemvakuman gliserin.
Proses pengolahan air limbah yang dilakukan PT.Sinar Oleochemical
International Medan dapat dilihat pada lampiran 4.Tahap-tahap pengolahan yang
dilakukan adalah pada kolam D1402 dan D1403 dilakukan pemisahan antara minyak
dan air berdasarkan perbedaan berat jenisnya,selanjutnya pada kolam D1404
dilakukan penambahan Natrium hidroksida dan polimer poli alumunium klorida
(PAC) untuk mempercepat proses penggumpalan sehingga terpisah dengan
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



mengendap.Kolam D1405 merupakan kolam pembuangan metalic soap dari
penggumpalan pada kolam sebelumnya dan pada kolam D1406,dilakukan proses
pemisahan minyak dan benda-benda mengapung dengan menggunakan Dissolve Air
Floatator (DAF),sehingga air limbah yang diperoleh telah bersih tapi belum
memenuhi standart air limbah,untuk itu pada kolam D1407 air limbah ini diturunkan
suhunya dengan menggunakan cooling tower kemudian dipompakan ke kolam
D1408.Pada kolam D1408 ini dilakukan penambahan urea dan H
3
PO
4
juga dilengkapi
CSAS (Cyclic Sequence Actived Sludge). Kolam 1409 merupakan penampungan
yang selanjutnya dikembalikan ke produksi.Kemudian pada kolam D1410 merupakan
holding tank dimana kelebihan dari D1408A dan D1408B disimpan ditempat
ini.Selanjutnya pada kolam D1411 sebagai tempat penampungan sludge, dari
kelebihan sludge sebelumnya, menunggu untuk dipekatkan di Belt press lalu dialirkan
ke lokasi pembuangan limbah.
Menurut keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup no
Kep-03/MENKEH/II/1991 tanggal 1 Pebruari 1991,kadar COD yang diizinkan adalah
200 mg/L dan Phosfat yang diizinkan adalah 2 mg/L.Sedangkan dari grafik lampiran
2,kadar COD pada instalasi pengolahan air limbah PT.SOCI berkisar antara 20 mg/L-
38 mg/L dan dari grafik 3,kadar fosfat berkisar antara 0,30mg/L 1,08 mg/L.Ini
menunjukkan bahwa kadar COD dan fosfat dalam air limbah PT,SOCI masih
memenuhi standart dan aman disalurkan ke pembuangan air limbah.




Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009


















BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
- Dari hasil analisa kadar COD dan Fosfat pada pengolahan air limbah
PT.SOCI, diperoleh bahwa COD berkisar antara 20 mg/L 38 mg/L dan
Fosfat berkisar antara 0,30 mg/L 1,08 mg/L
- Menurut keputusan menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup
nomor Kep-03/MENLH/II/1991 kadar COD yang diizinkan untuk air
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



limbah adalah 200 mg/L dan kadar fosfat yang diizinkan adalah 2
mg/L.Dari data yang diperoleh maka dapat disimpulkan bahwa air limbah
PT.SOCI telah memenuhi standar baku mutu air limbah yang ditetapkan
dan aman disalurkan ke tempat pembuangan air limbah.

5.2 Saran
Sebaiknya PT.SOCI tetap mempertahankan nilai limbah yang diperoleh baik
COD maupun phosfat setelah pengolahan,agar kelestarian lingkungan tetap
terjamin.










DAFTAR PUSTAKA

Alaerts,G.1987.Metoda Penelitian Air.Surabaya:Usaha Nasional
Effendi,H.2007.Telaah Kualitas Air.Yogyakarta:Kanisius
Ginting,P.2007.Sistem Pengelolaan Lingkungan dan Limbah Industri.Jakarta:Yrama
Widya
Kristanto,P.2004.Ekologi Industri.Yogyakarta:Andi
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009



Mahida.1986.Pencemaran Air dan Pemanfaatan Limbah
Industri.Jakarta:CV.Rajawali
Sugiharto.1987.Dasar-Dasar Pengolahan Air Limbah.Jakarta:UI-Press
Sutrisno,T.2006.Teknologi Penyediaan Air Bersih.Jakarta:Rineka Cipta





















Lampiran 1

Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009





G
r
a
f
i
k

K
u
r
v
a

K
a
l
i
b
r
a
s
i
0
0
.
1
0
.
2
0
.
3
0
.
4
0
.
5
0
.
6
0
.
7
0
1
0
2
0
3
0
4
0
5
0
6
0
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
A
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009






Lampiran 2


Grafik Nilai COD pada Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.SOCI


Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009







Lampiran 3

Grafik Nilai PO
4
pada Instalasi Pengolahan Air Limbah PT.SOCI

0 5
1
0
1
5
2
0
2
5
3
0
3
5
4
06
-
J
a
n
-
0
8
7
-
J
a
n
-
0
8
8
-
J
a
n
-
0
8
9
-
J
a
n
-
0
8
1
0
-
J
a
n
-
0
8
1
1
-
J
a
n
-
0
8
1
2
-
J
a
n
-
0
8
1
3
-
J
a
n
-
0
8
1
4
-
J
a
n
-
0
8
1
5
-
J
a
n
-
0
8
W
a
k
t
u
N
n
i
l
a
i

C
O
D

p
u
k
u
l

1
0
.
3
0
n
i
l
a
i

C
O
D

p
u
k
u
l

1
8
.
3
0
Rosnida Wati R : Penentuan Kadar Fosfat Dan Cod Pada Proses Pengolahan Air Limbah PT. Sinar Oleochemical
International (PT.SOCI), 2008.
USU Repository 2009






0
0
.
2
0
.
4
0
.
6
0
.
8 1
1
.
26
-
J
a
n
-
0
8
7
-
J
a
n
-
0
8
8
-
J
a
n
-
0
8
9
-
J
a
n
-
0
8
1
0
-
J
a
n
-
0
8
1
1
-
J
a
n
-
0
8
1
2
-
J
a
n
-
0
8
1
3
-
J
a
n
-
0
8
1
4
-
J
a
n
-
0
8
1
5
-
J
a
n
-
0
8
w
a
k
t
u
N
N
i
l
a
i

P
O
4

p
u
k
u
l

1
0
.
3
0
N
i
l
a
i

P
O
4

p
u
k
u
l

1
8
.
3
0

You might also like