You are on page 1of 5

Interview Ke Seorang Pedagang Sayuran Keliling Sejarah Singkat/Profil Pak Aca Seorang Pedagang Sayuran

Pak Aca adalah seorang pedagang sayuran yang lahir pada tanggal 27 Maret 1962. Beliau dari lahir hingga kini bertempat tinggal di Kampung Cibejog, Bongkor Rt: 02, Rw : 02, Desa Melatiwangi Kecamatan Cilengkrang. Beliau memulai karir usahanya yaitu berdagang
Gambar .1. Pak Aca seorang pedagang sayur

sayuran dimulai dari tahun 1970 hingga sekarang. Pak Aca memiliki 9 orang anak dari 3 istri yang

berbeda. Sebagian dari anak nya mengikuti profesi ayah nya sebagai pedagang sayur, tetapi terkadang istri nya pun sering ikut berdagang bersama Pak Aca berkeliling komplek.

Bidang Usaha Yang Digeluti Bidang usaha yang digeluti oleh Pak Aca yaitu berdagang sayuran. Riwayat berdagangnya dimulai pada tahun 1970. Pada awalnya sayuran yang ia dagangkan di ambil dari kebunnya sendiri seperti singkong dan daun singkong.

Namun kini ia membeli sayuran yang akan ia


Gambar.2. Momen saat proses wawancara di rumah Pak Aca.

jual di pasar induk. Pak Aca sebelum tahun 1970 sebenarnya yaitu seorang kuli bangunan. Ia

menerima order bangunan dari orang-orang yang membutuhkan jasanya untuk membangun rumah. Akan tetapi beliau tidak meneruskan menjadi kuli bangunan dikarenakan semakin sepinya pengorder dan sifat nya hanya musiman saja, jadi hanya sewaktu-waktu saja ia memperoleh order pembangunan rumah. Namun dengan berjualan sayur ia dapat memperoleh keuntungan setiap harinya. Pada awalnya Pak Aca iseng-iseng saja dalam berjualan, namun karena memperoleh keuntungan yang lebih besar, maka beliau lebih memilih berdagang daripada menjadi tukang bangunan

Cara Merencanakan dan Mengelola Usahanya Cara Pak Aca merencanakan dan mengelola usahanya agar usahanya tetap berjalan terus dan tidak gulung tikar yaitu dengan sistem gali lubang tutup lubang. Pak Aca bercerita kepada saya bahwa pada awal usahanya ia memperoleh modal dengan mendapatkan pinjaman dari seorang sahabatnya. Sehingga setelah mendapatkan keuntungan dari usahanya tersebut ia membayar hutangnya tersebut kepada sahabatnya. Pak Aca bercerita bahwa ia pada awalnya berdagang di sebuah kios di sebuah pasar di daerah Ujungberung Bandung, tetapi keuntungan yang ia peroleh dengan berdagang di kios lebih kecil dibandingkan dengan berdagang berkeliling. Sehingga ia mengontrakkan kiosnya tersebut kepada pedagang yang lainnya. Dengan begitu ia memperoleh dua penghasilan, yaitu dari hasil berdagang dan mengontrakan kios di pasar.

Omzet Yang Diperoleh Omzet yang Pak Aca peroleh dari berdagang sayuran tiap minggunya, dari hari senin hingga hari sabtu yaitu sebesar Rp 300.000. Namun Pak Aca pada hari minggu membuka sebuah lapak di pasar kaget di daerah Komplek Pasir Jati dan mampu memperoleh keuntungan sebesar Rp 1000.000. Sehingga total omzet
Gambar.3. Sayuran yang siap untuk dijual

yang ia peroleh dalam satu minggu yaitu sebesar Rp 1.300.000. Modal yang digunakan saat pertama kali memulai usahanya yaitu sebesar Rp 500.000.

Rincian Keuntungan Yang Diperoleh : Untung per hari (senin-sabtu): Rp 30.000 x 6 hari : Rp 300.000 : Rp 1000.000 + : Rp 1300.000

Untung pada hari minggu (berjualan di pasar kaget) Omzet total per minggu

Jadi total keuntungan yang beliau peroleh selama satu minggu yaitu Rp 1300.000. Menurut beliau keuntungan tersebut sangat mencukupi kebutuhan keluarganya sehari hari. Dengan modal awal yang hanya Rp 500.000, beliau tidak menyangka dapat mendapatkan keuntungan yang berlipat ganda.

Kendala-Kendala Selama Berwirausaha Kendala-kendala saat berwirausaha yang ia temui yaitu kadangkala sayuran yang ia dagangkan tidak habis dalam satu hari, sehingga bila disimpan hingga besok maka sayuran tersebut akan busuk, maka sering kali sayuran tersebut dimasak sendiri oleh Pak Aca untuk keluarganya. Selain itu adanya persaingan antara pedagang sayuran yang lain. Persaingan yang dimaksud yaitu persaingan harga dengan pedagang sayur yang lain. Misalnya harga tomat di pedagang A Rp 1000 namun di pedagang B hanya dijual seharga Rp 500. Kendala-kendala yang lain yaitu susahnya mencari sayuran tertentu di pasar induk, seperti cabai yang sulit diperoleh sehingga harga cabai di tengkulak sangat mahal.

Harapan dan Keinginan Di Masa Mendatang Terhadap Bidang Usahanya Keinginan Pak Aca kedepannya

terhadap bidang usahanya yaitu ia ingin berjualan menetap di suatu tempat. Sehingga ia tidak perlu untuk berkeliling untuk menjajakan sayurannya. Selain itu Pak Aca juga ingin memiliki harapan untuk memiliki kebun yang cukup luas. Sehingga kebun tersebut dapat digunakan untuk bercocok tanam sayuran dan
Gambar.4. Keluarga dari Pak Aca

hasilnya kemudian ia jual, sehingga ia tidak

perlu lagi berbelanja ke pasar induk untuk membeli sayuran yang akan ia dagangkan. Jadi dengan begitu keuntungan ia yang peroleh menjadi lebih besar.

Kesimpulan Jadi kesimpulan yang saya peroleh setelah melaksanakan wawancara dengan Pak Aca seorang pedagang sayur yaitu beliau selalu bekerja keras dan pantang menyerah agar usahanya tersebut tetap berjalan. Hal tersebut terlihat dari banyaknya kendala yang beliau dapatkan selama berdagang namun beliau tetap bekerja keras agar usahanya tersebut tetap maju dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Menurutnya dalam berwirausaha adakalanya kita berada diatas dan dibawah. Saat kita berada diatas sebaiknya kita usahakan agar usaha kita tersebut tetap maju dan

memperoleh keuntungan yang baik. Namun tidak sedikit orang yang iri dan tidak suka dengan keberhasilan yang kita peroleh dan berusaha untuk menjatuhkan usaha kita. Maka dari itu kita dalam menjalankan usaha harus tahan banting, kuat mental dan memiliki jiwa pantang menyerah. Hal itulah yang saya lihat dari seorang Pak Aca yang terus berusaha agar usahanya tetap berjalan, walaupun banyak rintangan yang ia hadapi.

Saran Saran yang saya berikan untuk Pak Aca dalam menjalankan usahanya yaitu : Dalam berjualan sebaiknya tidak melibatkan anak di bawah umur, seharusnya beliau lebih mementingkan urusan pendidikannya. Pedagang sayur yang satu dengan yang lainnya bersaing secara sehat, tidak saling menjatuhkan. Menabung untuk membeli lemari pendingin, sehingga sayuran yang tidak habis dijual akan awet di lemari pendingin dan dapat dijual kembali esok harinya. Lebih berhati-hati dalam proses simpan pinjam uang. Memperhatikan kualitas sayuran yang dijual.

Foto Saat Berkunjung Ke Rumah Pak Aca Untuk Prosesi Wawancara

Foto 1. Pak Aca dan Saya

Foto 2. Anak dari Pak Aca

You might also like