You are on page 1of 5

BAB III PEMBAHASAN A.

Hipersensitivitas Menurut Baratawidjaja hipersensitivitas adalah reaksi imun yang patologik, terjadi akibat respon imun yang berlebihan sehingga menimbulkan kerusakan jaringan. Reaksi hipersensitivitas dibagi menjadi 4 tipe, yaitu : 1. Tipe !ada reaksi tipe , alergen yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan respon imun berupa produksi g" dan penyakit alergi. Reaksi tipe merupakan reaksi pejamu yang berubah yaitu apabila terpajan dengan bahan yang sama untuk kedua kalinya atau lebih. #. Tipe Reaksi hipersensitivitas tipe merupakan bagian sel pejamu. $. Tipe Reaksi tipe komplemen. 4. Tipe ' a. Delayed Type Hipersensitivity (el )*4+ Th1 mengakti&kan makro&ag yang berperan sebagai sel e&ektor. )*4+ Th1 melepas sitokin , -.%/0 yang mengakti&kan makro&ag dan menginduksi in&lamasi. b. T Cell Mediated Cytolisis terjadi bila kompleks antigen%antibodi ditemukan dalam disebut juga reaksi sitotoksik atau sitolitik,

terjadi karena dibentuk antibody jenis g" atau gM terhadap antigen yang

sirkulasi dinding pembuluh darah atau jaringan dan mengakti&kan

(el )*1+ yang langsung membunuh sel sasaran. Berdasarkan kasus dalam s2enario, reaksi hipersensitivitas yang terjadi dapat dimasukkan dalam tipe , dimana diperantarai oleh g".

B. Permasalahan dalam Skenario

Berdasarkan s2enario siti berusia 13 tahun sering menderita biduren4kaligata yang biasanya timbul setelah makan udang. (iti beberpa hari setelah lahir dulu di pipinya timbul e25ema, yang berwarna kemerahan dan selalu dugaruk%garuk. (ewaktu ke2il

erdasarkan skenario ibu (usi mempunyai dua anak. bu (usi ragu%ragu untuk membawa anaknya untuk imunisasi 2ampak, sebab pada usia (embilan bulan anak pertama sudah diimunisasi 2ampak tetapi ternyata tidak kebal sehingga pada umur tiga tahun masih terkena penyakit 2ampak. 6nak tetangganya setelah diimunisasi kemudian panas. 6da lagi anak lain yang di tempat imunisasinya terjdai radang. 6da juga yang imunisasinya tidak berhasil karena anak kurang gi5i. 6da anak tetangga yang sering main ke rumah bu susi dan sekarang sedang menderita penyakit 2ampak. Bu susi takut anaknya tertular. Tapi, bu susi juga masih meragukan apakah mungkin setelah diimunisasi anak bu susi dapat terhindar dari 2ampak. 7enapa imunisasi 2anpak tidak diberikan sejak lahir saja8 *an untuk anak yang sedang menderita 2ampak, apa masih harus diimunisasi 2ampak lagi8 *isebutkan dalam s2enario bahwa anak ibu (usi setelah diimunisasi masih terkena penyakit 2ampak lagi. Berdasarkan diskusi tutorial yang telah kami lakukan, seseorang mungkin masih bisa terkena penyakit 2ampak lagi karena &aktor%&aktor sebagai berikut: 1. 6supan gi5i si anak

#. 9aktu pemberian $. :eneti2 4. 'irulensi ;. 7eadaan anak saat diimunisasi <. =sia >. 6ntibody maternal 1. obat%obatan yang dikonsumsi *isebutkan dalam s2enario bahwa ada anak lain yang diimunisasi kemudian panas. ?al ini dapat terjadi karena menurut baratawidjaja akti&nya makro&ag oleh antigen akan menyebabkan makro&ag mensekresi @%1 yang akan menginduksi panas hypothalamus. !anas ditimbulkan oleh sekresi prostalglandin yang mempengaruhi thermostat tubuh di hypothalamus. !roses ini akan menginduksi in&lamasi. *alam s2enario ada anak yang imunisasinya tidak berhasil karena kekurangan gi5i. Menurut Baratawidjaja seorang anak yang menderita kekurangan gi5i akan mengalami kekurangan protein kalori dan jika tetap diberikan vaksin akan memberikan respon imun yang buruk karena 2adangan protein untuk membuat antibody, pembentukan sel%sel, proli&erasi, dan perbaikan bagian tubuh yang rusak akan menyebabkan virus tersebut tidak memi2u pembentukan sistem imun spesi&ik. 'irus yang dilemahkan dapat menjadi kuat kembali karena keadaan sistem imun yang menurun pada anak yang kekurangan gi5i khususnya protein, sehingga mereka dianjurkan untuk memperbaiki gi5inya terlebih dahulu. *alam skenario disebutkan anak Bu (usi setelah diimunisasi mengalami baru diimunisai. Menurut

peradangan di tempat diberikan suntikan imunisasi. !eradangan atau in&lamasi ini merupakan hal yang wajar dialami oleh anak yang Baratawidjaja, in&lamasi merupakan salah satu mekanisme yang terjadi setelah proses &agositosis yang dilakukan tubuh tehadap antigen yang masuk ke dalam tubuh. *alam proses in&lamasi ada $ hal yang terjadi yaitu peningkatan pasokan darah ke tempat benda

asing dan mikroorganisme atau jaringan yang rusak, peningkatan permeabilitas kapiler yang ditimbulkan oleh pengerutan sel endotel yang memungkinkan molekul yang lebih besar seperti antibodi dan &agosit bergerak ke luar pembuluh darah menuju ke tempat benda asing ,diapedesis0, mikroorganisme atau jaringan yang rusak. (elanjutnya leukosit terutama &agosit polimor&onuklear dan monosit dikerahkan dari sirkulasi dan bergerak menuju tempat benda asing, mikroorganisme atau jaringan yang rusak. !eningkatan sel% sel dan 5at%5at tersebut menimbulkan e&ek peradangan pada kulit tempat suntikan dilakukan. (elain itu, radang pada bekas suntikan dapat terjadi akibat 2ara penyuntikan yang salah, sehingga merusak jaringan disekitarnya. Radang dapat pula terjadi sebagai respon jaringan terhadap vaksin yang disuntikkan. *imana respon ini dapat berbeda%beda antara satu orang dan yang lainnya sehingga ada yang mengalami peradangan dan ada yang tidak.

!ada orang yang sedang terkena penyakit, dalam kasus ini adalah 2ampak tidak boleh diberikan vaksinasi akti& saat itu, karena pemberian vaksinasi akti& hanya akan menambah antigen asing yang ada pada pederita tersebut yang malah dapat memperparah penyakit 2ampak pada penderita tersebut. *apat dilakukan vaksinasi pasi& sebagai langkah untuk meningkatkan antibodi pada penderita tersebut. Auga dapat diberikan parasetamol untuk menanggulangi panas pada anak tersebut.

*i dalam skenario, terdapat permasalahan kenapa imunisasi 2ampak tidak diberikan sejak lahir saja. Berdasarkan diskusi tutorial kelompok kami, imunisasi 2ampak diberikan pada usia 1#%1; bulan dikarenakan virulensi vaksin 2ampak besar. (eperti yang sudah disebutkan dalam tinjauan putaka, vaksin 2ampak berisi virus 2ampak yang sudah dilemahkan. (alah satu e&ek samping dari pemberian vaksin virus yang dilemahkan adalah dapat virus yang dilemahkan tersebut dapat berubah menjadi kuat dan malah menimbulkan penyakit jika kondisi anak tidak memungkinkan. "&ek samping pemberian virus 2ampak yang lain adalah dapat terjadi demam tinggi pada anak yang baru diberikan imunisasi 2ampak. *emam tinggi pada bayi yang baru lahir dapat membahayakan. Bleh

karena itu, virus 2ampak tidak dianjurkan diberikan pada bayi yang baru lahir. =ntuk bayi yang memiliki bu yang sudah pernah terkena 2ampak, pada rentang 3 C 1# bulan bayi masih mempunyai kekebalan terhadap 2ampak yang didapat dari sang ibu karena mendapat imunitas pasi& g: maternal. g: memiliki reseptor di plasenta sehingga g: maternal dapat ditrans&er melalui plasenta sejak masa &etal awal. !ada usia sebelum 1# bulan bayi diimunisasi pasi& untuk meningkatkan kadar antibodi pada tubuh si bayi. 7arena pada anak dibawah usia # tahun, sistem kekebalan tubuh belum terbentuk dengan sempurna dan imunoglobulin g: pasi& semakin berkurang jumlahnya. (elain itu pemberian vaksin 2ampak pada umur D%1# bulan sejalan dengan perkembangan timus pada bayi yang sedang berkembang maksimal. ?al ini menyebabkan pada saat paparan virus terhadap lim&osit yang sedang berkembang baik akan menyebabkan lim&osit mengenal antigen virus 2ampak se2ara dini dan membentuk sel memori untuk pertahanan tubuh.

You might also like