You are on page 1of 2

Komplikasi Pada Penyakit Malaria Menurut dari ada dan tidak adanya komplikasi malaria dibagi kedalam dua

bagian, yaitu malaria biasa dan malaria berat. 1. Malaria biasa Merupakan malaria tanpa komplikasi. 2. Malaria berat Malaria dengan komplikasi. Penderita malaria dengan komplikasi umumnya digolongkan sebagai malaria berat yang menurut WHO didefinisikan sebagai akibat dari infeksi P. palcifarum dengan satu atau lebih komplikasi sebagai berikut: a. Malaria serebral !oma" yang tidak disebabkan oleh penyakit lain atau lebih dari #$ menit setelah serangan ke%ang& dera%at penrunan kesadaran harus dilakukan berdasarkan '() Glasgow Coma Scale). Merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan memberikan mortalitas 2$*+$ , dengan pengobatan. 'e%ala malaria serebral dapat ditandai dengan koma yang tidak bisa dibangunkan, dengan nilai '() ialah diba-ah tu%uh atau e.ual dengan keadaan klinis soporous. )ebagian penderita mengalami gangguan kesadaran yang lebih ringan seperti apati, somnolen, delirium, dan perubahan tingkah laku. /alam praktek keadaan ini harus ditangani sebagai malaria serebral setelah penyebab lain dapat disingkirkan. 0ama koma pada orang de-asa 2*# hari, sedang pada anak satu hari. /iduga pada malaria serebral ter%adi penyumbatan pembuluh kapiler darah pada otak sehingga ter%adi anoksia otak. Penyumbatan tersebut ter%adi karena eritrosit yang mengandung parasit sulit melalui pembuluh kapiler yang disebabkan oleh sitoaderensi dan sekuestrasi parasit. Pada pemeriksaan (1 s!an biasanya normal, adanya edema serebri hanya di%umpai pada kasus*kasus yang agonal. Pada malaria serebral biasanya dapat disertai dengan gangguan fungsi organ lain seperti ikterik, gagal gin%al,hipoglikemia, dan edema paru. 2ila ter%adi lebih dari tiga komplikasi organ maka prognosa kematian 34+ ,. b. 5!ademia6asidosis: pH darah 34.2+ atau plasma bi!arbonate 31+ mmol60, kadar laktat 7ena 38 + mmol60, klinis pernapasan dalam respiratory distress. 5sidosis metaboli! yang ditandai dengan hiper7entilasi, peningkatan asam laktat, pH turun, dan peningkatan bikarbonat. 5sidosis biasanya ditandai dengan edema paru, hiperparasitemia, syok, gagal gin%al, dan hipoglikemia dan gangguan metaboli! lainnya. !. 5nemia berat Hb 3+ g6dl atau hematokrit 31+ ," pada keadaan parasit 81$.$$$69l. d. 'agal gin%al akut urin kurang dari :$$ ml62: %am pada orang de-asa atau 12 ml6kg 22 pada anak*anak" setelah dilakukan rehidrasi, disetai kreatinin 8 # mg6dl& +".

;dema paru non*kardiogenik65</) Adult Respiratory Distress Syndrome". 'agal gin%al akut sering ter%adi pada penderita malaria de-asa. Kelainan fungsi gin%al dapat pre*renal karena dehidrasi 3+$," dan hanya +*1$, disebabkan nekrosis tubulus akut. 'angguan gin%al diduga disebabkan adanya anoksia karena adanya penurunan liran darah ke gin%al akibat dari sumbatan kapiler. )ebagai akibatnya ter%adi penurunan filtrasi glomerulus. )e!ara klinis dapat ter%adi fase oligouria dan poliuria. Pemerikasaan laboratorium yang diperlukan yaitu urin mikroskopik, berat %eniss urin, natrium urin, serum natrium, kalium, ureum, kreatinin, analisa gas darah serta produksi urin. /itandai dengan tanda*tanda penurunan kesadaran berupa apatis, somnolen, stupor, spoor, koma yang dapat ter%adi se!ara perlahan*lahan dalam beberapa hari atau mendadak dalam -aktu 1*2 %am, yang sering disertai dengan ke%ang. Penurunan kesadaran ini selain karena kelainan neurologis, tetapi %uga dapat diperberat karena gangguan metabolisme seperti asidosis, hipoglikemi, yang berarti gangguan ini dapat mun!ul karena beberapa proses patologis. e. Hipoglikemi : gula darah 3:$ mg6dl&4". 'agal sirkulasi atau syok : tekanan sistolik 34$ mmHg anak 1*+ tahun 3 +$ mmHg"& disetai keringat dingin atau perbedaan temperatur kulit mukosa 81$$o(&=". Perdarahan spontan dari hidung, gusi, saluran !erna, dan atau disetai kelainan laboratorik adanya gangguan koagulasi intra7askuler&>". Hipoglikemi disebabkan karena kebutuhan metabolik dari parasit telah menghabiskan !adangan glikogen dalam hati. Hipoglikemia dapat tanpa ge%ala pada penderita dengan keadaan umu yang beratataupun kehilangan kesadaran. Penyebab hipoglikemi tersering adalah pemberian terapi kina dapat ter%adi setelah infus kina". Penyebab lainnya ialah kegagalan glukoneogenesis pada penderita dengan ikterik, hiperparasitemia oleh karena parasit mengkonsumsi karbohidrat, dan pada 1?@*A yang meningkat. Hipoglikemi %uga dapat ter%adi pada prigmi7ida dengan malaria tanpa komplikasi. )udoyo, 2$$4"

You might also like