You are on page 1of 5

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN II

Kelompok 2 Irawati Eka Putri Sonia Loviarny Fulvian Budi Azhar Djodie Depati Singalaga Ira Dwi Novriyanti Rhapsody Karnovinanda Ernes Putra Gunawan M. Izwan Iqbal T. Siti Nabila Maharani Flavia Angelina Satopoh 04101401079 04101401080 04101401081 04101401082 04101401083 04101401084 04101401085 04101401086 04101401087 04101401088

PENDIDIKAN DOKTER UMUM UNIVERSITAS SRIWIJAYA

D. Memanusiawikan Manusia Melalui Pemahaman Terhadap Konsepkonsep 1. Pandangan hidup Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Cita-cita - Perasaan hati yang merupakan suatu keinginan dalam hati - Angan-angan, keinginan, kemampuan, niat, harapan. - Sangat penting karena menandakan kedinamikan manusia. Kebajikan - Disebut juga kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakikatnya sama dengan norma agama atau etika. Melalui kesadaran akan norma-norma, kita dapat mempunyai kesadaran moral. Dalam hubungan dengan kesadaran moral maka dikenal tentang: o Norma moral/norma etika o Norma hukum (hokum positif) o Norma agama - Dalam menilai kebajikan, kita harus menilai dari tiga segi yaitu manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai makhluk Tuhan. Manusia sebagai makhluk pribadi dapat menentukan baik buruk suara hati. Begitupun dengan suara hati masyarakat menganggap baik. Sebagai makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengarkan suara hati Tuhan. Suara Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelakkan perbuatan yang tidak baik. Akal dan Budi - Akal dan budi mengakibatkan manusia mempunyai keunggulan dibandingkan makhluk lain namun dilain pihak manusia menyadari kelemahannya dan kehidupannya yang kompleks. Kesadaran akan kelemahan ini memaksa manusia mencari kekuatan dengan harapan terlindung dari ancaman-ancaman baik fisik maupun non fisik. Agama dan Tuhan - Pada akhirnya manusia mengenal kekuatan yang melindungi dirinya adalah agama dan Tuhan yang mampu menghilangkan segala bentuk ancaman dan memberikan petunjuk mana yang baik/buruk. 2. Keindahan Keindahan dan kebenaran mempunyai nilai yang sama yaitu abadi dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah yang tidak mengandung kebenaran berarti tidak indah. Keindahan bersifat universal, artinya tidak

terikat oleh selera perorangan, waktu, dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal. Persepsi Tentang Keindahan 1. Tolstoy Keindahan adalah sesuatu yang mendatangkan rasa menyenangkan. 2. Baumgarten Keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu sendiri. 3. Winchelmann Keindahan dapat terlepas sama sekali dari kebaikan. 4. Hume Keindahan adalah sesuatu yang dapat mendatangkan rasa senang 5. Shaftesbury Keindahan adalah yang memiliki proporsi yang harmonis. Keindahan dapat memiliki dua arti yaitu keindahan objektif dan keindahan subjektif. Pengertian objektif secara asasi ada pada suatu benda atau barang. Sifatnya abadi atau universal selama benda itu belum berubah dari keadaan semula. Keindahan yang abadi tidak terikat oleh waktu dan perkembangan mode. Disenangi atau tidak ia tetap ada, keindahan objektif tidak tergantung pada asas kegunaan (manfaat) lahiriah atau yang bersifat material. Keindahan subjektif sangat bergantung kepada selera perorangan, karena memang sangat relatif. Ia bersumber dari kegunaan benda tadi bagi masing-masing individu. Jadi sangat relative, artinya sbuah benda sangat bermanfaat bagi seseorang, namun bagi orang lain berguna, bahkan mungkin tidak disenangi. Minat terhadap keindahan objektif dapat diupayakan dengan melatih mendengarkan bisikan akal dan budi serta berbuat sesuai dengan bisikan. Akal dan budi selalu mengajak kepada perbuatan baik, indah dan benar. 3. Kasih sayang Kasih sayang akan muncul dan berkembang apabila ada suatu pihak yang memberikannya. Kita harus bisa memberikan kasih sayang terhadap diri sendiri terlebih dahulu secara wajar sebelum kita berkehendak memberikan kasih sayang kepada orang lain. Kasih sayang terhadap diri sendiri tercermin dari akhlak dan moral. Unsur-unsur kasih sayang adalah: a. Tanggung jawab b. Pengorbanan c. Kejujuran

d. Saling percaya e. Saling pengertian f. Saling terbuka dari masing-masing pihak sehingga antara keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. Setiap unsur kasih sayang sangat penting demi lancarnya keberlangsungan rumah tangga. Kasih sayang dapat dirasakan oleh setiap orang dan melalui berbagai tindakan. Perasaan antar sesama, hendaknya perasaan cinta yang berangkat dari dasar rasa tepo seliro dimana kita menempatkan diri kita kepada orang lain. Dalam cinta kasih, yang ada hanyalah solidaritas, rasa senasib dan sepenanggunggan dengan yang kita cintai dan tumbuh secara wajar serta bersifat sukarela. Cinta kasih sejati tidak ada hubungannya dengan kenikmatan atau keinginan. Cinta sejati tidak menimbulkan kewajiban, melainkan tanggung jawab. 4. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya F. Perubahan Kebudayaan dari Lokal Menuju Global Dalam perubahan kebudayaan di dalam era globalisasi ini ada beberapa faktor yang mempengaruhi, antara lain: 1. Pengaruh unsur-unsur budaya luar Dalam era globalisasi, unsur-unsur budaya asing akan mudah masuk ke Indonesia. Budaya yang datang dari luar tidak semuanya positif bagi perkembangan dan kehidupan bangsa Indonesia yang berdasarkan pancasila. Unsur budaya asing yang positif misalnya ilmu pengetahuan, cara berpikir kritis, sistematis, analitis, logis rasional, dan menghargai waktu. Masuknya teknologi asing ke Indonesia akan melahirkan tumbuhnya industri-industri. Dalam kehidupan masyarakat, dampak negatif dari globalisasi adalah bergesernya norma dan nilai moral sehingga ukuran norma dan nilai menjadi lebih lunak. Misalnya, seorang gadis yang hamil sebelum nikah, pada jaman dahulu digunjing dan dikecilkan masyarakat, sekarang dianggap wajar. Dalam kehidupan ekonomi yang semula berdasarkan pertanian, setelah masuk masa industrialisasi, semangat gotong royong menipis. 2. Kecenderungan dan respon masyarakat terhadap globalisasi

Globalisasi yang melanda dunia dewasa ini, lebih-lebih terhadap negara yang sedang berkembang, mempunyai kecenderungankecenderungan sebagai berikut: - Terhadap budaya yang bersifat materil umumnya mudah diserap atau diterima oleh masyarakat penerima. Lebih-lebih budaya luar yang bersifat merangsang seksualitas. Dalam kesempatan ini, sering kali dipergunakan oleh orang-orang yang hanya menginginkan dan mengeruk keuntungan-keuntungan pribadi. Banyak orang yang tidak mau mengindahkan norma-norma maupun nilai-nilai yang berkembang sebelumnya. Hal ini mengakibatkan kecenderungan rusaknya moral masyarakat. - Terhadap budaya yang bersifat IPTEK kurang mendapatkan perhatian oleh masyarakat penerima. Karena situasi ekonomi dan sulitnya kesempatan mencari lapangan kerja, hanya sebagian kecil masyarakat kita yang terpanggil untuk menanggapi masuknya IPTEK. Lebih-lebih dalam suatu negara yang sedang berkembang. Oleh karena itu, perkembangan industri tidak sepesat di negara-negara maju. 3. Dampak Globalisasi - Guncangan Budaya Ketidaksesuaian unsur-unsur yang saling berbeda sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan sosial yang tidak serasi fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan. Kadang-kadang ada unsur yang berubah, sementara ada unsur lain yang tidak berubah atau tidak dapat menyesuaikan diri sehingga fungsinya terganggu - Kesenjangan Kebudayaan Pertumbuhan atau perubahan unsur kebudayaan yang mengalami perubahan tidak sama cepatnya. Perubahan pada kebudayaan materiil cenderung lebih cepat dibandingkan dengan kebudayaan immateriil. Ketidakseimbangan perubahan antara kebudayaan materiil dan imateriil inilah yang disebut dengan kesenjangan kebudayaan.

You might also like