You are on page 1of 4

ANAMNESIS PERSIAPAN Silahkan masuk, Selamat pagi ibu, perkenalkan saya dokter yang bertugas hari ini.

i. Silahkan duduk, Ibu Saya akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada ibu, Saya harap ibu menjawabnya dengan baik dan jujur ya ibu. Pertanyaan-pertanyaan yang saya ajukan tadi untuk membantu saya untuk mengatasi keluhan-keluhan yang ibu rasakan Apakah sudah mengerti , Ibu? Bisa saya mulai ya Ibu? ANAMNESIS I. II. III. IV. Identitas Pasien Dengan ibu Siapa ya? Usianya ibu ? Tadi kesini diantar siapa ibu ? Alamatnya ibu dimana ? Pekerjaan sehari-hari nya? Pendidikan terakhir ibu apa ya ? Agama yg dianut ibu ? ibu untuk biaya berobatnya, memakai biaya sendiri atau asuransi? Keluhan Utama Ada yang bisa saya bantu, ibu? Sudah berapa lama ibu berat badannya turun terus ? Riwayat Penyakit Sekarang Sebelumnya pernah seperti ini juga ibu ? Berat badan sebelumnya dan sekarang berapa ibu ? Asupan makanannya gimana ibu? apa ibu menjalani program diet? Aktifitas sehari-harinya gimana ibu? apakah menjalani aktifitas berat? Apa keluhan lain yang ibu rasakan ? Apakah ibu jadi sering haus atau banyak minum ? Sering terbangun pada malam hari ibu? karena apa? BAB nya gimana , ibu ? Ada kesemutan gitu gak ibu ? Apakah ibu selalu merasa lemas ? Kalau rasa gatal ada gak ibu? Apakah ada luka yang sulit sembuh ibu ? Apakah ada gangguan penglihatan ibu ? Maaf ibu, kalo saya boleh tau, bagaimana hubungan seksualmya dengan suami ibu ? Apakah ada demam ibu? Apakah rambut ibu rontok? Apakah ibu jadi tahan terhadap cuaca panas? Apakah leher ibu terasa membesar ibu? ada benjolan ibu ? Apakah ibu merasa emosi ibu mudah terpancing ? RIWAYAT PENYAKIT DAHULU Apakah ibu pernah menderita hipertensi ? Apakah ibu pernah menderita kolesterol? Apakah ibu pernah menderita penyakit jantung ? Apakah Ibu penyakit kencing manis? Apakah ibu sedang mengkonsumsi obat0obatan tertentu ? Apakah ibu pernah dirawat dirumah sakit? kalau pernah kenapa ibu ? Apakah Ibu pernah memiliki riwayat penyakit gondok?

V. VI.

RIWAYAT KEBIASAAN Apakah ibu suka berolahraga ? Bagaimana pola makan sehari-hari? apakah ada perbedaan akhir-akhir ini ? Apakah ibu ada pantang makan ? Apakah ibu suka minum-minuman berakhohol? Apakah ibu sering merokok ? Makanan apa yg ibu suka?mungkin makanan asin atau manis ? RIWAYAT KELUARGA Kalau boleh saya tahu, ibu berapa bersaudara ya ? Orang tua ibu masih ada ? Apakah dikeluarga ibu ada yang menderita penyakit kencing manis, hipertensi, kolesterol dan penyakit jantung?

PEMERIKSAAN FISIK Baik, Ibu saya akan melakukan pemeriksaan fisik ibu, Ibu silahkan berbaring ya di tempat tidur. Nanti selama pemeriksaan, bila ada rasa yang tidak nyaman atau sakit, bisa sampaikan kepada saya. Saya cuci tangan sebentar ya ibu, Apakah saya sudah bisa mulai ? I. Keadaan Umum dan Tanda Vital II. Kesan sakit Habitus postur tubuh Status gizi Inspeksi kulit Kelainan warna kulit Efloresensi kulit Pemeriksaan KGB Pembesaran KGB (teraba atau tidak ) Pemeriksaan Tanda Vital Nadi Tekanan darah Pernafasan Suhu tubuh Pemeriksaan TB dan BB (TB-100)-10%

Kepala dan Leher Inspeksi dan Palpasi kepala Inspeksi dan palpasi mata Inspeksi dan palpasi gigi dan gusi Inspeksi dan palpasi mukosa mulut dan palatum Bau nafas Inspeksi dan Palpasi kelenjar tiroid Inspeksi dan palpasi KGB leher kiri dan kanan

III.

Thorax Auskultasi Irama dan heart rate Bunyi jantung I dan II Bunyi jantung tambahan Bising jantung Suara nafas utama

IV.

Abdomen Auskultasi (Bising Usus meningkat, normal atau menurun? )

V.

Ekstremitas Ekstremitas atas dan ekstremitas bawah

PEMERIKSAAN PENUNJANG Pemeriksaan penyaring perlu dilakukan pada kelompok dengan resiko tinggi DM. Yaitu kelompok usia dewasa tua (>40 tahun), obesitas, tekanan darah tinggi, riwayat keluarga DM, riwayat kehamilan dengan berat badan lahir bayi >4.000 g, riwaya DM pada kehamilan, dan dislipidemia. Pemeriksaan penyaring dapat dilakukan dengan pemeriksaan glukosa darah sewaktu, kadar gula darah puasa (Tabel 53.1), kemudian dapat diikuti dengan Tes Toleransi Glukosa Oral (TTGO) standar. Untuk kelompok resiko tinggi yang hasil penyaringannya negatif, perlu pemeriksaan penyaring ulang tiap tahun. Bagi pasien berusia 45 tahun tanpa faktor resiko, pemeriksaan penyaring dapat dilakukan setiap 3 tahun. Tabel 53.1 kadar glukosa darah sewaktu dan puasa dengan metode enzimatik sebagai patokan penyaring dan diagnosis DM (mg/dl) Bukan DM Kadar glukosa darah sewaktu Plasma vena Darah kapiler Kadar glukosa darah puasa Plasma vena Darah kapiler 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. <110 <90 <110 <90 Belum pasti DM 110-199 90-199 110-125 90-109 DM >200 >200 >126 >110

Cara pemeriksaan TTGO, adalah : Tiga hari sebelum pemeriksaan pasien makan seperti biasa. Kegiatan jasmani sementara cukup, tidak terlalu banyak. Pasien puasa semalam selama 10-12 jam. Periksa glukosa darah puasa. Berikan glukosa 75 g yang dilarutkan dalam air 250 ml, lalu minum dalam waktu 5 menit. Periksa glukosa darah 1 jam sesudah beban glukosa. Selama pemeriksaan, pasien diperiksa tetap istirahat dan tidak merokok.

Pemeriksaan hemoglobin glikosilasi

Hemoglobin glikosilasi merupakan pemeriksaan darah yang mencerminkan kadar glukosa darah ratarata selama periode waktu 2 hingga 3 bulan. Ketika terjadi kenaikan kadar glukosa darah, molekul glukosa akan menempel pada hemoglobin dalam sel darah merah. Ada berbagai tes yang mengukur hal yang sama tetapi memiliki nama yang berbeda, termasuk hemoglobin A1C dan hemoglobin A1. Nilai normal antara pemeriksaan yang satu dengan yang lainnya, serta keadaan laboratorium yang satu dan lainnya, memilikmi sedikit perbedaan dan biasanya berkisar dari 4% hingga 8%. Pemeriksaan urin untuk glukosa

Pada saat ini, pemeriksaan glukosa urin hanya terbatas pada pasien yang tidak bersedia atau tidak mampu untuk melakukan pemeriksaan glukosa darah. Prosedur yang umum dilakukan meliputi aplikasi urin pada strip atau tablet pereaksi dan mencocokkan warna pada strip dengan peta warna. Pemeriksaan urin untuk keton

Senyawa-senyawa keton (atau badan keton) dalam urin merupakan sinyal yang memberitahukan bahwa pengendalian kadar glukosa darah pada diabetes tipe I sedang mengalami kemunduran. Apabila insulin dengan jumlah yang efektif mulai berkurang, tubuh akan mulai memecah simpana lemaknya untuk

menghasilkan energi. Badan keton merupakan produk-sampingan proses pemecahan lemak ini, dan senyawa-senyawa keton tersebut bertumpuk dalam darah serta urin.

You might also like