You are on page 1of 2

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran Gigi Tahun 2010 Vincent Panto Nano

Hibrid Resin Komposit xiv + 18 Halaman Resin komposit adalah tambalan sewarna gigi yang merupakan material kompleks dan mengandung komponen resin organik yang membentuk matriks, inorganic filler, coupling (interfacial) agent untuk menyatukan resin dengan filler, initiator untuk mengaktifkan mekanisme setting komposit, stabilisers dan pigmen. Klasifikasi resin komposit berdasarkan ukuran partikel filler ada 4 yaitu Makrofill, Mikrofill, Hibrid dan Hibrid partikel kecil (Small-particle hybrid) resin komposit. Nano hibrid resin komposit merupakan salah satu jenis hibrid resin komposit yang mengandung partikel filler berukuran nano (0.005-0.01 mikron) pada matriks resinnya. Nano hibrid resin komposit dapat dikategorikan sebagai resin komposit dengan kemampuan penanganan dan kemampuan polish dari mikrofill komposit, serta kekuatan dan ketahanan pemakaian seperti komposit makro hibrid sehingga nano hibrid resin komposit dapat digunakan sebagai restorasi pada gigi bagian anterior dan sekaligus dapat dipakai sebagai restorasi pada gigi bagian posterior. Sifat-sifat nano hibrid resin komposit memiliki compressive strength yang cukup bagus sehingga bahan ini juga dapat digunakan sebagai tambalan pada gigi posterior yang memerlukan

Universitas Sumatera Utara

tekanan yang besar. Bahan ini juga memiliki ketahanan pemakaian yang cukup bagus karena ukuran partikelnya yang kecil. Nano hibrid resin komposit ini adalah bahan yang dapat digunakan sebagai tambalan estetis pada gigi anterior dan juga tambalan pada gigi posterior yang membutuhkan ketahanan pemakaian. Juga dapat dipakai sebagai core build up, perbaikan veneer, komposit inlay, estetik odontoplasti, serta perbaikan komposit dan porcelain yang rusak. Nano hibrid resin komposit terbukti dapat digunakan pada setiap kavitas dibandingkan dengan resin komposit lainnya, walaupun demikian bahan nano hibrid resin komposit ini masih mempunyai beberapa kelemahan yaitu polimerisasi shrinkage yang masih didapatkan dari bahan ini membuat operator harus memiliki teknik yang baik. Daftar Rujukan : 18 (1998-2010)

Universitas Sumatera Utara

You might also like