You are on page 1of 20

Sistem Informasi Manajemen Studi Kasus: Salesforce.

com Cloud Services Go Mainstream

Disusun Oleh: Hela Hardiyanti Pratiwi (1312000164) Nahdy Niza (1312000214) Adi (1312000111)

2014

Daftar Isi

Kata Pengantar Daftar Isi . BAB I Pendahuluan I.1 Latar Belakang .. I.2 Tujuan ... BAB II Landasan Teori II.1 Infrastruktur TI dan Teknologi Baru BAB III Kasus III.1 Salesforce.Com : Layanan Cloud Go Mainstream IV.1 Pertanyaan IV.2 Jawaban BAB V Kesimpulan/Saran V.1 Kesimpulan . V.2 Saran Daftar Pustaka

ii iii

1 2

7 9 10

11 11 8

Kata Pengantar

Puji Syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dangan baik dan benar, serta tepat waktu pengumpulnya. Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mambantu dalam penyusun makalah ini, khususnya kepada Yth. Ibu Adele selaku dosen Sistem Informasi Manajemen. Di dalam makalah ini akan membahas tentang Salesforce.com. Proposal makalah ini disusun untuk melengkapi komponen penilaian mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Kami menyadari dalam penyajian serta pengolahan kata maupun bahasan dalam materi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran maupun kritik dan segala bentuk pengarahan dari berbagai pihak untuk memperbaiki proposal makalah ini .

Jakarta, 11 April 2014

Hela Hardiyanti P (1312000164) Nahdy Niza (1312000214) Adi (1312000)

BAB I Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Teknologi informasi adalah komponen yang sangat penting dalam dunia usaha. Apapun jenis bisnis Anda, terkadang memang benar-benar bersandar pada pemanfaatan teknologi informasi. Namun seperti Anda ketahui, teknologi informasi itu sifatnya selalu berubah, bisa dikarenakan perkembangan teknologi itu sendiri, atau memang harus berubah untuk mengikuti requirement bisnis Anda. Jika Anda sampai pada titik ini, maka mau tidak mau, Anda harus mengambil langkah untuk mengakomodir perubahan tersebut, bisa dalam bentuk pembelian server baru, penggantian hardware, perluasan ruang data centre, pengembangan aplikasi, atau enhancement lainnya yang membutuhkan effort yang besar, biaya yang tidak sedikit, dan waktu implementasi yang cukup lama. Untuk itulah Anda butuh sebuah solusi untuk mengatasi masalah tersebut, yaitu cloud computing. Infrastruktur TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi piranti lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan secara keseluruhan. Infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan Layanan firmwide (mencakup seluruh perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis yang perkembangan membantu dalam memrosesan komputer, chip memori, perangkat penyimpanan, telekomunikasi, dan jaringan peranti keras dan peranti lunak, dan rancangan peranti lunak yang telah meningkatkan daya komputasi secara eksponensial sementara mengurangi biaya juga secara eksponensial. Contohnya adalah Cloud computing. Cloud computing yaitu suatu metoda komputasi di mana kapabilitas terkait teknologi informasi disajikan sebagai suatu layanan (as a service), sehingga pengguna dapat mengaksesnya lewat Internet ("di dalam awan") tanpa mengetahui apa yang ada didalamnya, ahli dengannya, atau memiliki kendali terhadap infrastruktur teknologi yang membantunya

I.2 Tujuan Penulisan

Sebagaimana dengan Latar Belakang yang telah dijelaskan, Maka makalah ini bertujuan untuk Mengetahui Infrastruktur TI pada Sales force Menjabarkan Teknologi yang digunakan pada Sales force Mengetahui manfaat TI pada Sales force

BAB II Landasan Teori


II.1 Infrastruktur TI dan Teknologi Baru

Infrastruktur teknologi informasi (TI) sebagai sumber daya teknologi bersama yang menyediakan platform untuk aplikasi system informasi perusahaan yang terperinci. Infrastruktur TI meliputi investasi dalam peranti keras, peranti lunak dan layanan konsultasi, pendidikan, dan pelatihan yang tersebar di seluruh perusahaan atau tersebar di seluruh unit bisnis dalam perusahaan. Infrastruktur TI terdiri atas sekumpulan perangkat dan aplikasi piranti lunak yang dibutuhkan untuk menjalankan perusahaan secara keseluruhan. Infrastruktur TI juga merupakan sekumpulan Layanan firmwide (mencakup seluruh perusahaan) yang dianggarkan oleh pihak manajemen dan terdiri atas kapabilitas manusia dan kapabilitas teknis. Seperti : Platform Komputasi Layanan Telekomunikasi Layanan data Layanan lunak aplikasi Perangkat Pengaturan Layanan fasilitas fisik Layanan Manajemen TI Layanan Standar TI Layanan Pendidikan TI Layanan Penelitian dan pengembangan TI Manajemen

Infrastruktur TI di dalam organisasi saat ini merupakan hasil dari evolusi selama lebih dari 50 tahun di dalam platform komputasi. Lima tahap dalam evolusi ini adalah:
1. 2. 3. 4. 5.

Era Mesin Akuntansi Elektronik (1930 - 1950) Era Maninframe Umum dan Komputer Mini (1959 - kini) Era PC (1981 - kini) Era Klien/Server (1983 - kini) Era Komputasi Internet Perusahaan (1992-kini)

II.2 Cloud Computing

Pada Salesforce.com, Perusahaan itu menggunakan Sistem Komputasi yang dikenal dengan Cloud Computing. Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Semenjak tahun 60-an, cloud computing telah berkembang berdampingan dengan

perkembangan Internet dan Web. Namun karena terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi Internet. Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya komputasi cloud antara lain

matangnya teknologi visual, perkembangan universal banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal serta cloud computing sudah menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Sehingga semakin besar ruang lingkup yang sudah di capai dan banyak hal yang dapat di lakukan dan dikirimkan melalui cloud. Cloud computing merupakan generasi termaju dari internet computing, yang menyediakan tenaga komputasi hingga infrastruktur komputasi, aplikasi-aplikasi, proses bisnis, hingga kolaborasi yang muncul sebagai layanan yang dapat diakses pada saaat dibutuhkan kapanpun dan dimanapun.

Terdapat 5 karakteristik sehingga sistem tersebut disebut Cloud Computing, yaitu: 1. On-Demand Self-Services Cloud Consumer bisa mengkonfigurasikan secara mandiri layanan yangingin dipakai melalui sebuah sistem, tanpa perlu interaksi manusia dengan pihak cloud provider. Konfigurasi layanan yang dipilih ini harus tersedia segera dan saat itu juga secara otomatis. 2. Broad Network Access Sebuah layanan cloud computing harus dapat diakses dari mana, kapan saja, dengan alat apa pun, asalkan terhubung ke jaringan. 3. Resource Pooling Sumber daya komputasi (storage, CPU, memory, network bandwidth, dsb.) yang dikumpulkan oleh penyedia layanan (service provider) untuk memenuhi kebutuhan banyak pelanggan (service consumers) dengan model multi-tenant. Sumber daya komputasi ini bisa berupa sumber daya fisik ataupun virtual dan juga bisa dipakai secara dinamis oleh para pelanggan untuk mencukupi kebutuhannya. 4. Rapid Elasticity Kapabilitas dari layanan cloud provider bisa dipakai oleh cloud consumer secara dinamis berdasarkan kebutuhan. Cloud consumer bisa menaikkan atau menurunkan kapasitas layanan. Kapasitas layanan yang disediakan ini biasanya tidak terbatas, dan service consumer bisa dengan bebas dan mudah memilih kapasitas yang diinginkan setiap saat. 5. Measured Service Tersedia layanan untuk mengoptimasi dan memonitor layanan yang dipakai secara otomatis. Dengan monitoring sistem ini, bisa dilihat berapa resources komputasi yang telah dipakai, seperti: bandwidth , storage, processing, jumlah pengguna aktif, dsb. Layanan monitoring ini sebagai bentuk transparansi antara cloud provider dan cloud consumer.

Layanan cloud computing terbagi 3, yaitu. Infrastructure as a Service (IaaS) Infrastructure as a Service adalah layanan komputasi awan yang menyediakan infrastruktur IT berupa CPU, RAM, storage, bandwith dan konfigurasi lain. Komponen-komponen tersebut digunakan untuk membangun komputer virtual. Komputer virtual dapat diinstal sistem operasi dan aplikasi sesuai kebutuhan. Keuntungan layanan IaaS ini adalah tidak perlu membeli komputer fisik sehingga lebih menghemat biaya. Konfigurasi komputer virtual juga bisa diubah sesuai kebutuhan. Misalkan saat storage hampir penuh, storage bisa ditambah dengan segera. Perusahaan yang menyediakan IaaS adalah Amazon EC2, TelkomCloud dan BizNetCloud. Platform as a Service (PaaS) Platform as a Service adalah layanan yang menyediakan computing platform. Biasanya sudah terdapat sistem operasi, database, web server dan framework aplikasi agar dapat menjalankan aplikasi yang telah dibuat. Perusahaan yang menyediakan layanan tersebutlah yang bertanggung jawab dalam pemeliharaan computing platform ini. Keuntungan layanan PaaS ini bagi pengembang adalah mereka bisa fokus pada aplikasi yang mereka buat tanpa memikirkan tentang pemeliharaan dari computing platform. Contoh penyedia layanan PaaS adalah Amazon Web Service dan Windows Azure. Software as a Service (SaaS) Software as a Service adalah layanan komputasi awan dimana kita bisa langsung menggunakan aplikasi yang telah disediakan. Penyedia layanan mengelola infrastruktur dan platform yang menjalankan aplikasi tersebut. Contoh layanan aplikasi email yaitu gmail, yahoo dan outlook sedangkan contoh aplikasi media sosial adalah twitter, facebook dan google+. Keuntungan dari layanan ini adalah pengguna tidak perlu membeli lisensi untuk mengakses aplikasi tersebut. Pengguna hanya membutuhkan perangkat klien komputasi awan yang terhubung ke internet. Ada juga aplikasi yang mengharuskan pengguna untuk berlangganan agar bisa mengakses aplikasi yaitu Office 365 dan Adobe Creative Cloud.

Struktur Cloud Computing a. Client (Klien) Seorang cloud client terdiri dari perangkat keras dan / atau perangkat lunak komputer yang bergantung pada cloud computing untuk pengiriman aplikasi. Contohnya adalah beberapa komputer, telepon dan device lainnya, sistem operasi dan browser. b. Application (Aplikasi) Layanan aplikasi cloud atau biasa dikenal Software as a Service (SaaS) mengirimkan sebuah software sebagai layanan di internet, sehingga pelanggan tidak perlu menginstall dan menjalankan aplikasi dari komputer mereka serta tidak perlu melakukan perawatan secara khusus. c. Platform Layanan platform cloud atau Platform as a Service (PaaS) memberikan platform komputasi sebagai layanan, atau kadang infrastruktur cloud atau aplikasi cloud. Disini diberikan fasilitas untuk mengembangkan sebuah aplikasi secara gratis dan kompleks yang tentu saja hanya bisa berjalan di atas platform tersebut d. Infrastructure Layanan cloud infrastruktur (IaaS) menyediakan sebuah layanan seperti virtualisasi platform, meliputi media penyimpanan, processing power, memory, system operasi, kapasitas jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan aplikasi yang dimilikinya. Daripada harus membeli sebuah server, software dan ruangan sebuah data center dan peralatan jaringan, client hanya perlu membayar sebagai layanan yang outsource (berasal daripenyedia layanan). e. Server Di server terdiri dari hardware dan software komputer yang secara spesifik di desain untuk mengirimkan layanan cloud, termasuk prosesor multi-core, operating system yang khusus untuk cloud dan kombinasi layanan lainnya.

Model Infrastruktur Cloud Computing Private Cloud

Infrastruktur layanan cloud dioperasikan hanya untuk sebuah organisasi atau perusahaaan tertentu Pelanggannya biasanya organisasi dengan skala besar Infrastruktur dapat dikelola sendiri oleh organisasi atau oleh pihak ke-tiga.

Community Cloud Dalam model ini, sebuah infrastruktur cloud digunakan bersama-sama oleh beberapa organisasi yang memiliki kesamaan kepentingan, misalnya dari sisi misinya, atau tingkat keamanan yang dibutuhkan, dan lainnya. Jadi, community cloud ini merupakan "pengembangan terbatas" dari private cloud. Dan sama juga dengan private cloud, infrastruktur cloud yang ada bisa di-manage oleh salah satu dari organisasi itu, ataupun juga oleh pihak ketiga. Public Cloud Jenis layanan cloud yang disediakan untuk umum atau group perusahaan. Layanan disediakan oleh perusahaan penjual layanan cloud. Hybrid Cloud Merupakan komposisi dari dua atau lebih infrastruktur cloud (private, community, atau public). Meskipun secara entitas mereka tetap berdiri sendiri-sendiri, tapi dihubungkan oleh suatu teknologi/mekanisme yang memungkinkan portabilitas data dan aplikasi antar cloud itu. Misalnya, mekanisme load balancing yang antar cloud, sehingga alokasi sumberdaya bisa dipertahankan pada level yang optimal. Menurut lembaga NIST bahwa definisi dan batasan dari Cloud Computing sendiri masih mencari bentuk dan standarnya. Sehingga nanti pasarlah yang akan menentukan model mana yang akan bertahan. Namun semua sepakat bahwa cloud computing akan menjadi masa depan dari dunia komputasi. Bahkan lembaga riset bergengsi Gartner Group juga telah menyatakan bahwa Cloud Computing adalah wacana yang tidak boleh dilewatkan oleh seluruh pemangku kepentingan di dunia TI.

Keuntungan Cloud Computing Cloud computing menghapus silo-silo dalam data center tradisional. Arsitektur awan memiliki skalabilitas, fleksibilitas, dan transparansi yang memungkinkan layanan TI baru dapat disediakan dengan cepat dan biaya efektif dengan menggunakan service level agreements (SLA) yang mencakup IT requirement dan policy, memenuhi permintaan high utilization, dinamis, merespon perubahan, dan memenuhi tingkat keamanan dan kinerja yang tinggi. Cloud Computing memberikan keuntungan bagi perusahaan.

Skalabilitas, yaitu dengan cloud computing kita bisa menambah kapasitas penyimpanan data kita tanpa harus membeli peralatan tambahan, misalnya hardisk dll. Kita cukup menambah kapasitas yang disediakan oleh penyedia layanan cloud computing.

Aksesibilitas, yaitu kita bisa mengakses data kapanpun dan dimanapun kita berada, asal kita terkoneksi dengan internet, sehingga memudahkan kita mengakses data disaat yang penting.

Keamanan, yaitu data kita bisa terjamin keamanan nya oleh penyedia layanan cloud computing, sehingga bagi perusahaan yang berbasis IT, data bisa disimpan secara aman di penyedia cloud computing. Itu juga mengurangi biaya yang diperlukan untuk mengamankan data perusahaan.

Kreasi, yaitu para user bisa melakukan/mengembangkan kreasi atau project mereka tanpa harus mengirimkan project mereka secara langsung ke perusahaan, tapi user bisa mengirimkan nya lewat penyedia layanan cloud computing.

Kecemasan, ketika terjadi bencana alam data milik kita tersimpan aman di cloud meskipun hardisk atau gadget kita rusak

Keuntungan lainnya adalah: Reduced cost Flexibility Improved Automation Sustainability Focus on Core Competency Capital Investment Portability

Dampak Cloud Computing Cloud computing memiliki potensi membalikkan paradigma industri software, yang tadinya suatu aplikasi harus dibeli dan dijalankan di desktop, sementara pada cloud aplikasi dan lisensi berjalan melalui jaringan. Dengan adanyan perubahan ini akan memungkinkan data center dan administrator-administrator yang berada di pusat jaringan distribusi, processing power, electrical, bandwidth dan storage dapat dikelola secara remote. Hal ini tidak hanya berdampak kepada model bisnis, tetapi juga berkaitan dengan arsitektur utama bagaimana suatu aplikasi dikembangkan, dibangun dan dijalankan

Komponen Cloud Computing Komponen Dasar Clients : LAN, Laptop , PC, Mobile phone, PDA, dll. Data Center: Hardware : Kumpulan server di sebuah gedung. Software: Virtuallizing server. Distributed Server: Server-server yang tersebar di beberapa lokasi. Komponen Lain Cloud Client Seperangkat komputer ataupun software yang didesain secara khusus untuk penggunaan layanan berbasis Cloud Computing, diantaranya : Mobile ; Windows mobile, Symbian, dan lain-lain. Thin Client ; Windows terminal service, CherryPal, dll. Thick Client ; Internet explorer, FireFox, dll. Cloud Services Produk layanan dan solusi yang dipakai dan disampaikan secara real time melalui media internet. Contoh yang paling populer adalah : Identitas ; OpenID, Oauth, dan lain-lain. Integration ; Amazon Simple Queue Service, dll. Payment ; Paypal, Google Chekout, dll. Mapping ; Google Maps, Yahoo ! Maps. Cloud Application Memanfaatkan Cloud Computing dalam hal arsitektur software, sehingga user tidak perlu meng-install dan menjalankan aplikasi pada computer. Per-to-peer ; BitTorent, SETI, dan lain-lain Web Application ; Facebook SaaS ; Google Apps, SalesForce.com, dan lain-lain Cloud Platform Merupakan layanan berupa platform komputasi yang berisi software dan hardware infrastruktur, bisanya memiliki aplikasi bisnis tertentu dan menggunakan layanan PaaS sebagai infrastruktur aplikasi bisnisnya. Web Application Framework ; Phyton Django, Rubyan Rails, .Net Web Hosting

Proprietary Force.com Cloud Storage Melibatkan proses penyampaian penyimpanan data sebagai sebuah layanan, misalnya Database ; Google Big Table, Amazon SimpleDB. Network Attached Storage ; Nirvanix CloudNAS, Mobile Me iDisk. Cloud Infrastructure Merupakan penyampaian infrastruktur kemampuan sebuah layanan, contohnya : Grid Computing ; Sun Grid. Full Virtualization ; GoGrid , Skytap. Computer ; Amazon Elastic Compute Cloud.

BAB III Studi Kasus


III.1 Salesforce.Com : Layanan Cloud Go Mainstream

Salesforce.com merupakan salah satu perusahaan teknologi yang paling mengganggu dari beberapa tahun terakhir. Perusahaan ini selalu dapat mendongkrak industri perangkat lunak (software) dengan model bisnis yang inovatif dan sukses besar. Salesforce menyediakan Customer Relationship Management (CRM) dan solusi perangkat lunak aplikasi lainnya dalam bentuk perangkat lunak sebagai layanan leased melalui Internet, sebagai lawan dari perangkat lunak yang dibeli dan diinstal pada mesin lokal. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1999 oleh mantan eksekutif perusahaan Oracle, Marc Benioff, dan telah berkembang hingga memiliki lebih dari 3.900 karyawan, 82.400 nasabah perusahaan, dan 2,1 juta pelanggan. Hal ini yang menyebabkan perusahaan memperoleh pendapatan sebesar $ 1,3 miliar pada tahun 2009, dan menjadikannya salah satu dari 50 perusahaan software teratas di dunia. Salesforce memperoleh keberhasilannya dengan banyak manfaat dari distribusi perangkat lunak. Model on-demand menghilangkan kebutuhan untuk investasi hardware dan software dalam sistem dan implementasi panjang pada komputer perusahaan. Langganan mulai dari $ 9 per pengguna per bulan untuk versi Kelompok pared-down untuk penjualan kecil dan tim pemasaran, selain itu juga terdapat langganan bulanan versi lanjutan untuk perusahaan besar mulai sekitar $ 65 per pengguna. Misalnya, Minneapolis-based Haagen-Dazs Shoppe yang dimiliki oleh Nestle USA yang berdasarkan perhitungan akan menghabiskan $ 65.000 untuk database yang dirancang khusus dalam membantu manajemen agar dapat tetap memiliki kontak dengan perusahaan retail waralaba. Perusahaan hanya harus membayar $ 20.000 untuk membangun layanan dengan Salesforce, ditambah dengan biaya bulanan sebesar $ 125 per bulan untuk 20 pengguna untuk menggunakan handheld nirkabel atau Web. Hal ini digunakan untuk memantau dari jarak jauh semua waralaba

Haagen-Dazs di seluruh Amerika Serikat. Implementasi Salesforce.com membutuhkan waktu paling lama tiga bulan, dan biasanya kurang dari sebulan. Perusahaan tidak menyediakan hardware bagi pelanggan yang ingin membeli dan melakukan pemeliharaan. Tidak ada sistem operasi, database server, atau server aplikasi untuk menginstal, tidak ada konsultan dan staf, dan tidak ada biaya lisensi dan pemeliharaan yang mahal. Sistem ini dapat diakses melalui browser Web standar, dengan beberapa fungsi dapat diakses oleh perangkat mobile handheld. Salesforce.com terus mengupdate softwarenya secara terus - menerus. Perusahaan memiliki alat yang dapat digunakan untuk mengubah beberapa fitur dari software yang dibuat untuk mendukung proses bisnis perusahaan yang unik. Pelanggan dapat meninggalkan jika bisnis tersebut mulai tidak menarik atau muncul sistem yang lebih baik. Jika mereka merupakan orang awam, mereka dapat mengurangi jumlah langganan Salesforce yang mereka beli. Salesforce menghadapi tantangan yang signifikan karena terus tumbuh

BAB IV PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Bagaimana salesforce.com menggunakan cloud computing? Salesforce.com menyediakan manajemen hubungan konsumen (costumer

relationship management) dan aplikasi untuk perangkat lunak yang menjadikan perangkat lunak sebagai jasa sebagai model bisnis melalui internet. Cloud computing juga dikenal sebagai on-demand computing, mengeliminasi kebutuhan

bisnis dalam invetasi hardware dan software dan mengurangi waktu untuk mengimplementasikan program baru. Pelanggan dari salesforce.com tidak perlu membeli atau memelihara perangkat keras apapun, juga tidak perlu menginstal sistem operasi khusus, server untuk database, atau aplikasi server. Selain biaya langganan bulanan, bisnis mengurangi biaya lisensi dan perawatan. Pengguna mengakses cloud salesforce.com melalui penjelajah web standar atau

menggunakan perangkat mobile. Bisnis yang menggunakan cloud salesforce.com memiliki waktu penetapan skala bisnis mereka yang lebih mudah, mereka hanya menyesuaikan jumlah langganan pada cloud. Sales force.com menawarkan beberapa penyesuaian software sehingga bisnis dapat menyesuaikan software pada proses bisnis yang unik. Hal tersebut menawarjan 3 jenis clouds: sales cloud, service cloud, dan custom cloud. Penjualan dan jasa cloud membantu bisnis berimprovisasi pada penjualan dan jasa kepada pelanggan. Custom cloud menyediakan tempat untuk para konsumen untuk membangun aplikasi mereka sendiri untuk digunakan antara jaringan penjualan yang lebih luas. 2. Apa tantangan yang dihadapi Salesforce karena terus pertumbuhannya? Seberapa baik akan mampu memenuhi tantangan? a. Peningkatan kompetitor baik dari pemimpin industri tradisional maupun dari

penantang baru yang berharap dapat mereplikasi sukses salesforce b. c. d. Mengekspansi model bisnis tersebut ke daerah lain Memastikan sistem tersedia setiap saat tanpa berhenti Mempertahanka sistem terhadap pelanggaran keamanan

Dalam pertumbuhan sistemnya, Salesforce menerima beberapa tantangan diantaranya : Adanya persaingan yang meningkat dengan para kompetitor Salesforce, baik kompetitor dari industri non komputasi awan maupun dari kompetitor baru yang berharap dapat mengikuti jejak keberhasilan salesforce. Seperti contoh Microsoft, SAP, dan Oracle yang meluncurkan produk mereka untuk dapat bersaing dengan Salesforce. Selain itu kompetitor yang lebih kecil layaknya NetSuite, Salesboom.com, Rightnow juga membuat beberapa terobosan terhadap pangsa pasar Salesforce. Salesforce juga perlu untuk terus membuktikan kepada pelanggannya bahwa sistemnya handal serta cukup aman untuk menangani data perusahaan dan aplikasi

jarak jauh. Dalam mengatasi hal ini, terdapat auditor yang melakukan audit terhadap Salesforce untuk memastikan bahwa perusahaan tidak melakukan kecurangan terhadap pelanggannya. Selain itu, tantangan lain bagi Salesforce adalah memperluas model bisnis ke daerah lain, dimana berikut beberapa tindakan yang dilakukan oleh Salesforce dalam merealisasikan usahanya : Cara pertama adalah dengan menyediakan fitur tambahan melalui jalinan kemitraan dengan Google, khususnya Google Apps, Salesforce menggabungkan sistemnya dengan layanan Gmail, Google Docs, Google Talk, dan Google Calendar untuk memungkinkan pelanggan untuk mencapai lebih banyak tugas melalui web. Selain itu, Salesforce juga telah bermitra dengan Apple untuk mendistribusikan aplikasi agar dapat digunakan oleh para pelanggan iPhone. Tidak cukup sampai disitu, Salesforce memperkenalkan alat pengembangan untuk menghubungkan sistemnya dengan jaringan sosial Facebook, agar pelanggannya dapat membangun aplikasi yang menghubungkan account sang pelanggan di Facebook dengan aplikasi yang digunakan oleh pelanggan yang bersangkutan pada situs Salesforce.com. Kemudian, Force.com menyediakan satu set alat pengembangan dan layanan teknologi informasi yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan dalam manajemen aplikasi salesforce pelanggan mereka atau untuk membangun aplikasi yang baru dan menggunakannya dalam data center Salesforce. Dan yang terkahir adalah Salesforce membuka Force.com bagi para pengembang perangkat lunak independen yang lain, dimana mereka terdaftar pada program AppExchange Salesforce . 3. Apa jenis usaha bisa mendapatkan keuntungan dari beralih ke Salesforce dan mengapa? Bisnis menengah kebawah sangat dimungkinkan untuk beralih ke salesforce.com karena faktor biaya dan kurangnya sumberdaya yang dimiliki unuk menyediakan kapasitas komputer dengan tingkat yang sama. Bisnis yang mencoba meningkatkan kecanggihan kemampuan komputer mereka dapat juga mengambil keuntungan dari beraih ke salesforce.com selama keduanya kompatibel. Bisnis yang bergantung pada manajemen pelanggan yang cerdas akan memperoleh keuntungan yang lebih besar dari menggunakan alat yang tersedia di salesforce.com, juga perusahaan yang meiliki tim penjualan dan pemasaran dapat mengambil keuntungan dengan model bisnis software sebagai jasa. 4. Faktor-faktor apa yang akan Anda mempertimbangkan dalam memutuskan apakah akan menggunakan Saleforce.com untuk bisnis Anda? Bisnis harus menaksir biaya dan keuntungan dari jasa. Menukur seluruh masyarakat, organisasi, dan isu teknologi. Mempertimbangkan apakah software tersebut terintegrasi dengan baik dengan sistem sebelumnya, kemudian

mempertimbankan apakah software tersebut menggunakan tingkat jasa dan

kemampuan

yang

dapat

diterima

sistem

yang

sebelumnya.

kemudian

mempertimbangkan apakah software tersebut menggunakan tingkat jasa dan kemampuan yang dapat diterima untuk bisnis kita. 5. Mungkinkah sebuah perusahaan menjalankan seluruh bisnis dengan menggunakan Salesforce.com, Force.com, dan App Exchange? Tergantung pada jenis usaha, perusahaan mungkin bisa menjalankan seluruh operasi dengan menggunakan Salesforce.com, Force.com, dan App Exchange. Semua empat bidang fungsional utama dari bisnis yang didukung adalah: Penjualan dan Pemasaran, Manufaktur dan Produksi, Keuangan, dan Sumber Daya Manusia. Pada empat bidang tersebut terdapat puluhan aplikasi yang tersedia untuk sepenuhnya mendukung semua bidang tersebut. Namun akan menjadi masalah dalam mengintegrasikan perangkat lunak dari Salesforce.com dan App Exchange dengan sistem warisan yang ada di dalam bisnis.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


V.1 Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

http://www.locus.co.id http://id.wikipedia.org/wiki/Komputasi_awan

You might also like