You are on page 1of 28

Karakterisasi SBA_UV Spectroscopy

Mata Kuliah : Kimia Bahan Alam II Program Studi : S1 Farmasi Dosen Pengampu : Rahayu Utami, M.Sc, Apt

UV-Vis Spectroscopy
1. 2.

3.
4.

Introduction Prinsip dasar Hukum Beer Instrumen dan prinsip kerja Alat

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Spektroskopi Ultra Violet-Tampak (Uv-Vis)

Merupakan salah satu teknik analisa spektroskopi yang menggunakan sumber radiasi elektromagnetik ultra violet (panjang gelombang 190 - 380 nm) dan sinar tampak (visible, panjang gelombang 380 800 nm) dengan menggunakan instrumen spektrofotometer. Penyerapan sinar UV-Vis oleh suatu molekul dapat menyebabkan eksitasi elektron dalam orbital molekul tersebut dari tingkat energi dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi Proses yang terjadi pada molekul 1. Tahap Absorpsi M + hv M* 2. Tahap Relaksasi M* M + heat
3 Rahayu Utami, M.Sc, Apt 16/4/2014

Spektrum Gelombang Elektromagnetik

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Prinsip dasar

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Jenis Jenis Transisi Elektron


1.

2.

Transisi * Transisi jauh, membutuhkan energi yang besar dan akan menyerap cahaya pada yang lebih pendek (< 150 nm), terjadi pada daerah UV vakum (120-200 nm), sukar teramati dan diukur Terjadi pada senyawa alkana, ex : CH4, C-C, C-H maks = 125 nm Transisi * Panjang gelombang 200 700 nm Terjadi pada senyawa organik tak jenuh, seperti alkena, karbonil, senyawa azo, dsb. Absorbansi molar ( ) sebesar 1000 10.000 L cm-1 mol-1
Rahayu Utami, M.Sc, Apt 16/4/2014

3.

4.

Transisi n * Terjadi pada senyawa jenuh dengan e- yang tidak berpasangan dan senyawa yang mengandung unsur oksigen, nitrogen, sulfur, dan senyawa halogen Absorpsi pada 150 250 nm nya diantara 100 - 3000 L cm-1 mol-1 Transisi n * Senyawa organik ex : karbonil. Panjang gelombang 200 - 700 nm, energi yang lebih kecil Absorbansi molar () rendah 10 100 L cm-1 mol-1

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Terminologi dalam Spektroskopi UV-Vis


1.

2.

3.

Kromofor Gugus yang dapat menyerap sinar UV-Visibel Kromofor berasal dari kata Chromophorus yang berarti pembawa warna Auksokhrom Gugus yang tidak menyerap radiasi, tetapi dapat menggeser panjang gelombang maksimum atau meningkatkan max Absorbansi Molar atau Molar Absorptivity () Koefisien yang mengukur kemampuan suatu molekul dapat mengabsorpsi cahaya pada panjang gelombang yang diberikan, sehingga terjadinya transisi elektron. Satuannya : L cm-1 mol-1
Rahayu Utami, M.Sc, Apt 16/4/2014

4.

5.

Pergeseran batokromik (pergeseran merah) pergeseran ke panjang gelombang yang lebih besar atau ke energi yang lebih rendah Pergeseran hipsokromik (pergeseran biru) Pergeseran ke panjang gelombang yang lebih pendek atau energi yang lebih tinggi Efek hiperkromik Peningkatan intensitas Efek hipokromik Penurunan intensitas

6. 7.

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Gugus kromofor

Diena terkonjugasi dan tak terkonjugasi triena terkonjugasi dan tak terkonjugasi kombinasi diena dan triena keton keton tak jenuh terkonjugasi dan tak terkonjugasi dan lain-lain

10

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Tabel Gugus Kromofor

11

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Senyawa Konjugasi

12

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Auksokhrom

13

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Prinsip Dasar Transmitansi dan Absorbansi

Cahaya yang melewati larutan bening akan mengalami diserap (absorbsi) atau diteruskan (ditransmisikan). Jumlah unit cahaya yang diteruskan oleh suatu larutan dikenal dengan transmitansi Jumlah unit cahaya yang diserap oleh suatu larutan disebut dengan absorbansi

14

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Transmitansi
Nilai transmitansi berbanding terbalik dengan nilai absorbansi Formula untuk menentukan nilai transmitansi adalah It T = ----------Io Dimana T : nilai transmitansi It : Intensitas cahaya setelah dilewatkan pada sampel Io: Intensitas cahaya sebelum dilewatkan pada sampel

15

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Absorbansi

Cahaya akan diserap jika energi cahaya tersebut sesuai dengan energi yang dibutuhkan untuk mengalami perubahan dalam molekul Nilai Absorbansi berbanding lurus dengan ketebalan dan konsentrasi Nilai Absorbansi berbanding terbalik dengan transmitan Energi maksimum yang diserap oleh larutan ditunjukan pada panjang gelombang yang memiliki nilai absorbansi tertinggi dan % transmitan terendah

16

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Hukum Lambert-Beer

Berlakunya Hukum Lambert-Beer dengan formula : A = . b. c A = -log T atau log (1/T)

Dimana, A : Absorbansi T : Transmitansi : absorbansi molar, satuan: L cm-1 mol-1 b : panjang jalur sel yang dilewati cahaya, satuan : cm c : konsentrasi analit, satuan : mol/liter

17

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Syarat berlakunya Hukum Lambert-Beer : 1. Konsentrasi analit nya harus rendah 2. Zat yang dikur harus bersifat stabil 3. Cahaya yang dipakai harus monokromatis 4. Larutan yang digunakan harus berupa larutan jernih

18

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Spektrofotometer

Spektrofotometer 1. Sumber cahaya 2. Monokromator 3. Kompartemen sampel 4. Detektor dan pengukur intensitas cahaya Skema Konstruksi alat spektrofotometer:

19

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Jenis-Jenis Spektrofotometer
1. berdasarkan pada daerah spektrum yang akan dieksporasi, terdiri dari : a. Spektrofotometer sinar tampak (Vis). b. Spektrofotometer sinar tampak (Vis) dan ultraviolet (UV). 2. berdasarkan teknik optika sinar, terdiri dari : a. Spektrofotometer optika sinar ganda (double beams optic). b. Spektrofotometer optika sinar tunggal (single beams optic).

20

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Spektrofotometer Visibel

Sumber cahaya yang digunakan adalah lampu tungsten halogen. Lampu tungsten halogen menghasilkan cahaya tampak dalam daerah panjang gelombang 350-800 nm. Lampu tersebut terbuat dari tabung kuarsa yang berisi filamen tungsten dan sejumlah kecil iodine. Lampu ini mirip dengan lampu yang terdapat dalam perumahan dan perkantoran.

21

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Spektrofotometer sinar tampak (Vis) dan ultraviolet (UV)

Sumber cahaya yang digunakan adalah kombinasi antara lampu tungsten halogen dan lampu deuterium (D2). Lampu deuterium (D2) dapat menghasilkan cahaya dalam daerah 160-380 nm.

22

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Spektrofotometer optika sinar ganda (double beams optic)


Cahaya terbagi ke dalam dua arah/berkas. Berkas cahaya pertama melewati sel pembanding, dan cahaya yang lainnya melewati sel sampel. Berkas cahaya kemudian bergabung kembali, masuk ke detektor. Detektor merespon cahaya netto dari kedua arah Beberapa alat double beam memiliki dua detektor, sampel dan sinar penghubung diukur pada waktu yang sama.

23

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Diagram double beams optic Spectrophotometer

24

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Spektrofotometer optika sinar tunggal (single beams optic).


Semua cahaya melewati seluruh sel sampel. Contoh alat spektrofotometer single beam adalah spektronik 20. Alat ini merupakan desain paling awal tetapi masih banyak digunakan baik dalam pengajaran maupun laboratorium industri.

25

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Diagram Single Beam optic Spectrophotometer

26

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

Contoh contoh Spektrum UV

27

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

1. Analisis kuantitatif dengan metode perbandingan: A(sampel)/A(standar) = C(sampel)/C(standar) Dimana, A masing-masing terukur, C standar diketahui, C sampel dapat ditentukan. 2. Analisis kuantitatif dengan metode kalibrasi

28

Rahayu Utami, M.Sc, Apt

16/4/2014

You might also like