Professional Documents
Culture Documents
Page 1
INTRODUCTION
POKOK BAHASAN
REFERENSI
KRITERIA PENILAIAN
ATURAN PERKULIAHAN
POKOK BAHASAN
KRISTALOGRAFI
Hukum-hukum simetri Kristalografi Bentuk-bentuk Kristalografi
MINERALOGI
Sejarah mineralogi Sifat Fisik Mineralogi
REFENSI
Anonim, -, Mineralogi, ITB Bandung.
KRITERIA PENILAIAN
Class Meeting : 18 kali ( 16 kali pertemuan + 2 kali Evaluasi)
ATURAN PERKULIAHAN
Peserta kuliah datang paling lambat 15 menit setelah perkuliahan berlangsung Tidak membuat berlangsung kegaduhan selama perkuliahan
Peserta kuliah memakai kaos berkerah dan bersepatu Tidak boleh makan, minum, merokok
Jangan mengabsenkan teman anda Peserta yang tidak mengikuti ujian akhir semester dianggap gugur dan diberi nilai E Bagi mahasiswa yang kuliah sambil kerja di lokasi silahkan menyerahkan agenda kerja dan tetap mengikuti perkembangan perkuliahan.
Ilmu yang mempelajari tentang sifat geometri dari kristal terutama perkembangan, pertumbuhan, kenampakan bentuk luar; struktur dalam; sifat fisis kristal disebut Kristalografi.
Sifat fisis Kristal, sangat tergantung pada struktur (susunan atom-atomnya). Besar kecilnya Kristal tidak mempengaruhi, yang penting bentuk yang dibatasi oleh bidang-bidang Kristal, sehingga akan dikenal 2 zat yaitu kristalin dan nonkristalin
Geometri Kristalografi
Sumbu dan Sudut Kristalografi (Tujuh Prinsip Letak Bidang Kristal terhadap susunan garis sumbu kristal) Sistem Kristalografi Simbol Kristalografi Klas Simetri ( Sumbu simetri, Bidang Simetri, Titik simetri atau pusat simetri)
Bentuk Kristalografi
GEOMETRI KRISTALOGRAFI
SUMBU DAN SUDUT Sumbu c+, b+, a+ Sudut , ,
GEOMETRI KRISTALOGRAFI
7 Prinsip Letak Bidang Kristal terhadap susunan garis sumbu c,b, a Kristalografi 1. Sumbu c+, 2. Sumbu b+, 3. Sumbu a+, 4.Sumbu c+, b+ 5. Sumbu c+, a+ 6. Sumbu b+, a+ 7. Sumbu c+, b+, a+
1.2 Tujuh Prinsip Letak Bidang Kristal terhadap susunan garis X,Y, Z sumbu Kristalografi 1 sumbu
c+
a+
b+
2 sumbu
c+
c+ c+
3 sumbu
c+
SISTEM KRISTALOGRAFI
a. Perbandingan panjang sumbu-sumbu Kristalografi b. Letak atau posisi sumbu Kristalografi c. Jumlah Sumbu Kristalografi d. Nilai sumbu c = sumbu vertikal
BENTUK
Di alam mineral berbentuk kristal & amorf > KRISTAL : 1. Isometric = Kubus : galena(PbS), halit (Na Cl), pirit (FeS) 2. Tetragonal = Balok : zircon (Zr SiO4) 3. Hexagonal : Quartz (SiO2), Calcite (CaCO3) 4. Orthorombic : Topas (Al2 SiO4 (F OH)2) 5. Monoklin : Augit 6. Triklin : Albite ( Na (Al Si3 O8)), Anorthite (Ca (Al2 Si2 O8)) 7. Trigonal : > AMORF : mineral yang tidak berbentuk kristal
ISOMETRIK Pirit
TETRAGONAL idokras
HEKSAGONAL beril
ORTOROMBIK barit
MONOKLIN gipsum
TRIKLIN axinit
7 SISTEM KRISTALOGRAFI
1. Sistem Regulair http://webmineral.com/crystal/Isometric.shtml 2. Sistem Tetragonal http://webmineral.com/crystal/Tetragonal.shtml 3. Sistem Hexagonal http://webmineral.com/crystal/Hexagonal.shtml 4. Sistem Trigonal http://webmineral.com/crystal/Trigonal.shtml 5. Sistem Orthorombik http://webmineral.com/crystal/Orthorhombic.shtml 6. Sistem Monoklin http://webmineral.com/crystal/Monoclinic.shtml 7. Sistem Triklin http://webmineral.com/crystal/Triclinic.shtml
sumbu a, sumbu b, sumbu c Panjang sumbu a = Sumbu b = Sumbu c Sumbu c sebagai sumbu vertikal, Sumbu b sebagai sumbu horizontal, Sumbu a sebagai sumbu diagonal Perbandingan sumbu a : sumbu b : sumbu c Sudut = sudut = sudut = 90 derajat
SISTEM TETRAGONAL
sumbu a, sumbu b, sumbu c Sudut = sudut = sudut = 90 derajat Panjang sumbu a = Sumbu b Sumbu c Sumbu c lebih panjang atau lebih pendek dari sumbu a dan b, Jika:
Sumbu c lebih Panjang = Coloumnar, Sumbu c lebih pendek = Stout
SISTEM HEXAGONAL
sumbu a, sumbu b, sumbu c, sumbu d Panjang sumbu a = Sumbu b = Sumbu d Sumbu c sudut & = 90 derajat Sudut = 120 derajat Sumbu a, b, d terletak dalam bidang horizontal dan membentuk sudut 60 derajat untuk sumbu a ke sumbu d, sumbu b ke sumbu d. Sumbu c dapat lebih panjang atau lebih pendek dari sumbu a,b,d
SISTEM TRIGONAL
sumbu a, sumbu b, sumbu c, sumbu d Panjang sumbu a = Sumbu b = Sumbu d Sumbu c sudut & = 90 derajat Sudut = 120 derajat
SISTEM ORTHOROMBIK
sumbu a sumbu b sumbu c Sudut = sudut = sudut = 90 derajat Sumbu c sebagai sumbu Basal/ Vertikal terpanjang, Sumbu b sebagai sumbu Makro, Sumbu a sebagai sumbu Brachy
SISTEM MONOKLIN
sumbu a sumbu b sumbu c Sudut = sudut = 90 derajat Sudut 90 derajat Sumbu c sebagai sumbu Basal/ Vertikal, Sumbu b sebagai sumbu Ortho, Sumbu a sebagai sumbu Clino
SISTEM TRIKLIN
sumbu a sumbu b sumbu c Sudut sudut sudut 90 derajat Sumbu a, b, c saling berpotongan dan membuat sudut miring tidak sama besar Sumbu c sebagai sumbu Basal/ Vertikal, Sumbu b sebagai sumbu Ortho, Sumbu a sebagai sumbu Clino
KESIMPULAN
ISOMETRIK TETRAGONAL HEXAGONAL TRIIGONAL ORTHOROMBIK MONOKLIN TRIKLIN
KLAS SIMETRI
1. 2. 3.
1.
Sumbu Simetri adalah garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal, dimana apabila kristal tersebut diputar sebesar 360 O dengan garis tersebut sebagai poros putarannya, maka pada kedudukan tertentu, kristal tersebut akan menunjukkan kenampakan-kenampakan semula.
empat (4) jenis sumbu simetri: a. Sumbu simetri Gyre b. Sumbu simetri Gyre Polair c. Sumbu Cermin Putar (Gyroide) d. Sumbu Inversi Putar
Berlaku Bila: Kenampakan satu sama lain pada kedua ujung sumbu sama, maka dinotasikan g (gyre)
Digyre Trigyre Tetragyre Hexagyre
Berlaku Bila: Kenampakan satu sama lain pada kedua belah pihak berbeda/tidak sama.
Jika pada salah satu sisinya berupa sudut atau corner maka pada sisi lainnya berupa bidang/ plane Dinotasikan: g (gyre)
Digyre Polair Trigyre Polair Tetragyre Polair Hexagyre Polair
Bidang cermin ini disebut dengan cermin putaran atau bidang normal
Digyroide Trigyroide Tetragyroide Hexagyroide
Merupakan hasil perputaran dengan sumbu tersebut sebagai poros putarnya, dilanjutkan dengan menginversikan (membalik) melalui titik/pusat simetri pada sumbu tersebut (sentrum inversi)
2. Bidang Simetri adalah bidang datar yang dibuat melalui pusat kristal dan membelah kristal menjadi 2 bagian sama besar, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari bagian belahan yang lain.
dua (2) kelompok bidang simetri: a. Bidang Simetri Utama b. Bidang Simetri Tambahan/diagonal
3. Titik Simetri atau Pusat Simetri adalah titik dalam kristal, dimana melaluinya dapat dibuat garis lurus, sedimikian rupa sehingga pada sisi yang satu dengan sisi yang lain dengan jarak yang sama, dijumpai kenampakkan yang sama (tepi,sudut, bidang).
Pusat simetri selalu berhimpit dengan pusat kristal, tetapi pusat kristal belum tentu merupakan pusat simetri
1. 2. 3.
Rotasi
Refleksi
Inversi
Rotoinversi
Operasi simetri
Sebutkan Macam-macam Mineral yang sering ditemukan dalam Komposisi Pembentuk Batuan. Tentukan masing-masing Mineral Sistem Kristalografi yang dimiliki dari mineral tsb Coba gambarkan bentuk terbentuknya sumbu-sumbu kristal pada mineral tsb
Diskusi Sistem Kristalografi dengan aplikasi 3D pada webmineral - Isometrik - Tetragonal - Orthorombik - Hexagonal - Trigonal - Monoklin - Triklin Buat bentuk Mineral dalam bentuk Balok sesuai dengan ketentuan masing-masing sistem kristalografi dari mineral tsb
Metamorphic
Garnet Tremolite Kyanite Cordiorite Stylpnomelan Serpentine Talk
Sedimentary
Dolomite Gloucophane Aragonite Halyte
Ore Minerals
Aluminum Ore Bauxite Antimony Ore Stibnite Chrome Ore Chromite Copper Minerals Azurite Azurite & Malachite Bornite Chalcocite Chalcopyrite Copper Cuprite Dioptase Malachite Tennantite Gold Ore Aurichalcite Gold Industrial Minerals Colemanite Fluorite Graphite Tincalconite (borax) Iron Oxide Hematite Lead Ore Galena Lead/Molybdenum Ore Wulfenite Manganese Minerals Manganite Pyrolucite Mercury Ore Cinnabar Molybdenum Ore Molybdenite Nickel Ore Garnierite Silver Ore Silver Sulfur Ore Sulfur Sulfur Crystal Tin Ore Cassiterite Tungsten Ore Scheelite on Fluorite Wolframite Uranium Mineral Autunite Uranium Vanadium Ore Vanadinite Zinc Ore Smithsonite Sphalerite
MINERAL
MINERAL : adalah merupakan zat hablur/ kristalin yang ada dalam kerak bumi, bersifat homogen, mempunyai sifat fisik dan kimia tertentu, merupakan persenyawaan anorganik dan mempunyai susunan kimia yang tetap.
Mineral
Dalam istilah ilmu kebumian bukan dalam istilah
yang lain (kesehatan)
Questions How can you identify minerals? How do geologists identify minerals?
Metode dalam mengenali mineral: Pengamatan sifat fisik (megaskopis) Pengamatan sifat optik (Mikroskopik) SEM (Scaning Electron Microscope) XRD (X-Ray Defraction) Microprobe Kimia Mineral (AAS, XRF)
Minerals: identification
9. Bau / taste
Sutarto Teknik Geologi UPN Yogyakarta Jl.SWK 104 Condongcatur, Yogyakarta email: sutarto_geoupn@yahoo.co.id
Amethyst
Smoky quartz
W A R N A
PUTIH : gypsum, kuarsa, KUNING EMAS : pirit, kalkopirit, Arsenopirit, markasit, pirrhotit, emas HIJAU : klorit, epidot, tremolit, diopsit ABU-ABU : galena, grafit, hematit BIRU : beril, korundum (saphir) KUNING : belerang HITAM : magnetit, augit, sfalerit MERAH : hematit, korundum (rubi) COKLAT : biotit, limonit, garnet, k.feldspar TIDAK BERWARNA : kuarsa, kalsit, diamond
Warna
Permukaan mineral dikenai cahaya absorbsi & refleksi. Warna mineral asli (tanpa ada pengotor dari mineral lainnya disebut dengan Idhiochromatic
Quartz
BENTUK
Di alam mineral berbentuk kristal & amorf > KRISTAL : 1. Isometric = Kubus : galena(PbS), halit (Na Cl), pirit (FeS) 2. Tetragonal = Balok : zircon (Zr SiO4) 3. Hexagonal : Quartz (SiO2), Calcite (CaCO3) 4. Orthorombic : Topas (Al2 SiO4 (F OH)2) 5. Monoklin : Augit 6. Triklin : Albite ( Na (Al Si3 O8)), Anorthite (Ca (Al2 Si2 O8)) 7. Trigonal : > AMORF : mineral yang tidak berbentuk kristal
ISOMETRIK Pirit
TETRAGONAL idokras
HEKSAGONAL beril
ORTOROMBIK barit
MONOKLIN gipsum
TRIKLIN axinit
Garnet
Quartz
Kilap / luster
Adalah kualitas dan intensitas cahaya yang dipantulkan dari permukaan suatu mineral.
Kilap dibagi menjadi dua : 1. Kilap Logam (Metallic Luster) : galena, pyrit, magnetit, chalcopyrite, hematit. 2. Kilap Non Logam (Non Metallic Luster): a. Kilap Intan : Admantine : intan b. Kilap kaca : Vitreous : kuarsa, kalsit c. Kilap sutera : Silky : asbes, gypsum. d. Kilap damar : Resineous : sphalerite e. Kilap mutiara : Pearly : dolomit, brukit. f. Kilap lemak : Greasy : talk, serpentin, nefelin g. Kilap tanah : Earthy : mineral lempung, oker
Pyrite
Kilap Logam
BELAHAN:
Adalah kecenderungan mineral untuk membelah diri pada satu arah atau lebih
Pyramidal Cleavage Cubic Cleavage, and Rhombohedral Cleavage Displayed by Fluorite, Halite, and Calcite
Fluorite
Halite
Calcite
PECAHAN
Adalah kecenderungan mineral untuk membelah secara tidak teratur.Karena tidak hadirnya bidang belahan
Contoh : > Concoidal : pecahan botol (mineral kuarsa) > Splintery / fibrous : pecahan seperti serat (Augit, Hypersten, Serpentin, Piroksen > Uneven / Irregular : pecahannya kasar dg permukaan tidak teratur (garnet, hematit)
KEKERASAN
SKALA KEKERASAN MOHS : 1. Talc 2. Gypsum 3. Calcite 4. Fluorite 5. Apatite 6. Feldspar 7. Quartz 8. Topaz 9. Corundum 10. Diamond
1.
2.
3.
4. 5.
6.
7. 8. 9. 10.
Talk Gipsum Kalsit Fluorit Apatit Ortoklas Kuarsa Topas Korundum Intan
(kuku jari)
(pisau / gelas)
spesific gravity
Adalah suatu bilangan murni (tidak mempunyai satuan) yaitu angka yg menyatakan berapa kali berat suatu benda jika dibandingkan dgn berat air yg mempunyai volume sama dgn benda itu, dgn kata lain : perbandingan antara berat jenis benda tersebut dengan berat jenis air.
SG
X g/cm3 1 g/cm3
Tingkat Kemagnetan
Taste
Taste: Halite (rock salt) tastes salty Tenacity: resistance to breaking or bending
MAGNETIC SUSCEPTIBILITY 40 ? 12 5 2
0,9 0,5 0,4
Diamagnetik
Tentukan Mineral-Mineral Pembentuk Batuan Ketentuan apa saja yang termasuk dalam pengklasifikasian dan pendeskripsian suatu Mineral Jelaskan salah satu sesuai pembahasan paper anda Cara mengenal mineral Coba Deskripsi dari Mineral yang anda pilih
Diskusi Paper tentang mineral terkait dengan aplikasi ilmu mineral dan cara mengenal mineral dilapangan
Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral dapat dikelompokkan menjadi mineral Silikat dan mineral Non-silikat. Menurut Berzelius Terdapat 8 kelompok mineral Non-silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat, Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida, dan Phospat.
KLASIFIKASI MINERAL
Mineral sebagai Unsur Bebas (NATIVE ELEMENT ):
Contoh :
Au Ag C C Cu Fe S
Native Copper
Native Gold
Mineral SILIKAT
Mineral SULFIDA
PIRIT
GALENA
SFALERIT
BORNIT
KALKOSIT
Mineral KARBONAT
MALAKIT
AZURIT
Mineral OKSIDA
MAGNETIT
MANGANIT
1. Apa yang dimaksud dengan Mineral Silikat dan mineral Non Sillikat 2. Apa yang dimaksud dengan: - Native Elemen - Mineral Silikat - Mineral Sulfida - Mineral Karbonat - Mineral Oksida - Mineral Phospat - Mineral Hidroksida - Mineral Halid 3. Contoh dari masing bagian diatas, apa bedanya dan bagaimana reaksi pencampuran kimianya.
1.
2.
3.
4. 5. 6.
Buat Kelompok menjadi 9 Kelompok Kelompok yaitu: Kelompok Silikat, Kelompok Non-silikat Oksida, Kelompok Non-silikat Sulfida, Kelompok Non-silikat Sulfat, Kelompok Nonsilikat Native elemen, Kelompok Non-silikat Halid, Kelompok Non-silikat Karbonat, Kelompok Non-silikat Hidroksida, dan Kelompok Nonsilikat Phospat. Buat Makalah terkait kelompok yang anda dapat Dikumpul sebagai pengganti pertemuan ke-13 Pengumpulan paper di kating Hardfile dan mahasiswa melakukan absensi Pengumpulan sebelum tanggal 12 januari 2013
Pada dasarnya kulit bumi dibentuk oleh 99.9 % mineral yang terdapat di alam. Mineral- mineral ter sebut yang disebut Rock Forming Mineral
REAKSI BOWEN
Discontinous Series
Terbentuk secara tidak menerus Suhu yang tertinggi terbentuk mineral olivin Suhu menurun terus menerus hingga terbentuk mineral piroksen, dimana mineral olivin sudah tak terbentuk lagi. Terbentuk seterusnya sampai terbentuknya mineral biotit Didominasi oleh mineral-mineral mafic (mineral gelap)
Continous Series
Mineral terbentuk secara terus menerus Pada suhu tinggi terbentuk mineral Anortit ( Plagioklas Ca) Suhu menurun terus-menerus hingga terbentuk mineral bitownit,tetapi mineral Anortit masih terbentuk. Begitu seterusnya sampai terbentuk mineral Albit Disebut juga kelompok Plagioklas Didominasi oleh mineral Felsik (mineral terang)
Sampai pada suhu rendah + 5000 Mineral Biotit dan Albite saling bertemu terbentuklah mineral K-Felaspar, Muskovit, dan Quartz
Mafic Mineral Tersusun dari mineral yang berwarna gelap dan cerah serta mempunyai berat jenis yang besar contoh: Olivin, Amphibol, Piroksen.
1.
2. 3.
Jelaskan Proses yang dimaksud dengan Continous Series dan Discontinous Series menurut Bowen Apa yang dimaksud dengan mineral Felsik dan Mafik Cari Video proses yang menjelaskan proses reaksi bowen beserta contoh tipe mineral pada batuan beku.
Pahami Video tentang reaksi Bowen berikut, simpulkan penjelasan yang ada pada video Tuliskan hasil pemahaman anda dalam bentuk ringkasan (selengkap mungkin)- tugas individu Dikumpul pada saat Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Kristalografi Tugas/ Latihan IV sebagai pengganti Pertemuan Ke-14
Kisi Kisi silahkan dapat dibaca pada slide pertanyaan dan beberapa tugas yang sudah pernah diberi saat pertemuan perkuliahan
Maturnuwun