You are on page 1of 3

Anatomi dan Fisiologi Lensa Lensa mata memiliki dimensi biconvex, dengan sisi anterior yang lebih cembung.

Pada bayi memiliki dimensi sekitar 6,4 mm dan panjang 3,5 mm dengan berat rata-rata 90 mg. Sedangkan pada dewasa lebar lensa 9,0 mm dan panjang 5,0 mm dengan berat 255 mg. Lensa di bungkus dengan kapsul yang merupakan selaput kolagen tipe IV, yang dimana sebagai dasar sel epitel lensa. Tebalnya 2 23 m, dengan sisi yang paling tebal di daerah periekuator dan semakin tipis ke arah tengah belakang lensa. Epitelium lensa berupa satu baris sel tunggal bernukleus d bawah kapsul anterior saja. Sel epitel bermitosis aktif dapat ditemukan di ekuator lensa (busur lensa). Serat lensa pada ekuator memanjang dan membungkus untuk menghubungkan dengan epitel membentuk sutura anterior Y dan sutura Y terbalik posterior. Zonules adalah serat dengan diameter 5 30 m yang berfungsi untuk menyangga lensa, berasal dari epitel non pigmen badan cillia pars plana dan pars plicata. Menembus pada lensa di regio periekuator, 1,5 mm anterior dan 1,25 mm posterior. Embriologi dan perkembangan lensa Pada hari ke-25 pembentukan vesikel optik dari forebrain (diencephalons), hari ke-27 : elongasi dari permukaan sel ectoderm untuk membentuk lempeng lensa (placode) hari ke-29 : invaginasi permukaan ectoderm untuk membentuk lens pit ( fovea lentis) hari ke-33 : pembentukan vesikel lensa telah selesai, vesikel optik membentuk 2 lapisan cup optik. Hari ke-40 : Serat primer lensa mengisi kavitas lensa membentuk nukleus embrionik. Minggu ke 7 : serat lensa sekunder dengan nulcleus di ekuator memanjang dan membentuk sutura Y. Tunica vasculosa lentis akan memberi aliran darah dan nutrisi ke lensa selama masa perkembangan dan selalu meregresi saat kelahiran (sisa-sisa meliputi titik Mittendorf dan membran pupil persisten). Biokimia Lensa Protein lensa (1/3 massa lensa): Water soluble (crystallins): Alpha crystallin : 32% dari protein lensa, bagian terbesar dari crystallin Beta crystallin : 55% dari lensa protein Gamma crystallin : 1,5% lensa protein

Water insoluble Fraksi urea-insoluble : protein plasma membran Fraksi Urea soluble Proporsi dari protein water insoluble meningkat pada lensa yang katarak Fisiologi Lensa Gradien Ion: di dalam lensa Na+ = 20 mmol, K+ = 120 mmol Humor aqueous : Na+ = 150mmol, K+= 5 mmol Sel epitel lensa mensuplay kebutuhan metabolik untuk lensa Glikolisis anaerobik dapat merespon dalam jumlah besar untuk produksi adenosine triphosphate (ATP), semenjak tensi oksigen rendah. Hexose Monophosphate Shunt menghasilkan sekitar 5% dari ATP Glutathione, vitamin C, dan E merupakan antioksidan yang menghambat kerusakan yang disebabkan radikal bebas Akomodasi Akomodasi adalah berubahnya bentuk lensa untuk meyesuaikan fokus. Mekanisme teori Helmholtz : Serat otot sirkular dari badan silier berkontraksi menurunkan ruang sirkumlentikular ekuator, yang menyebabkan menurunnya tekanan zonular, sehingga lensa menjadi lebih cembung dan kekuatan optik bertambah. amplitudo akomodasi akan menurun seturut dengan bertambahnya usia, substansi lensa akan berkurang kefleksibelannya seperti yang terjadi pada presbiopi. Mekanisme Schachar : Serat otot sirkular pada badan silier berkontraksi meningkatkan tekanan zonular di bagian ekuator, sementara merangsang penurunan tekanan zonula di bagian anterior dan posterior. Hal ini menyebabkan permukaan sentral dari lensa yang semakin curam, diameter anteriorposterior yang melebar, dan permukaan perifer mendatar meningkatkan kekuatan optik.

Gambar, cascade akomodasi

Tabel amplitudo akomodasi berdasarkan usia Amplitudo akomodasi menurun

You might also like