You are on page 1of 12

ANATOMI JALAN LAHIR

Jalan lahir dibagi atas : a. Bagian keras atau tulang, terdiri atas tulang-tulang panggul dengan persendiannya (artikulasio), dan b. Bagian lunak, terdiri atas otot-otot, ligamen, dan jaringan-jaringan lainnya.

Bagian Keras Jalan Lahir TULANG-TULANG PANGGUL

Tulang-tulang panggul (pelvic girdle) terdiri atas: a. Os koksa (disebut juga tulang innominata) 2 buah dekstra dan sinistra. Merupakan fusi dari os ilium, os ischi, dan os pubis. b. Os sacrum

Ketika mengadakan penilaian ruang panggul hendaknya diperhatikan bentuk os sacrum, apakah normal melengkung dengan baik dari atas ke bawah dan cekung ke belakang. Os sacrum yang kurang melengkung dan kurang cekung akan mempersempit ruang panggul dan mempersulit putar paksi dalam, sehingga dapat terjadi malposisi janin. c. Os koksigis

ARTICULATIO PELVIS
Persendian yang terdapat pada pelvis, antara lain: a. Simfisis pubis : persatuan antara os pubis dekstra dan sinistra di anterior. Terdiri dari jaringan fibrokartilago dan ligamentum pubikum superior di bagian atas dan ligamentum pubikum inferior di bagian bawah. Kedua ligamentum ini sering disebut sebagai ligamentum arkuatum. Simfisis mempunyai tingkat pergerakan tertentu, yang dalam kehamilan tingkat pergerakannya semakin dipermudah. b. Articulatio sakro-iliaka : menghubungkan os sakrum dengan os illium. c. Articulatio sakro-koksigea : menghubungkan os sakrum dengan os koksigis. Pada kehamilan sendi mengalami relaksasi karena perubahan hormonal sehingga pada waktu persalinan dapat digeser lebih jauh dan lebih longgar. Ujung os koksigis dapat bergerak ke belakang sampai sejauh 2,5 cm. Hal ini dapat dilakukan bila ujung os koksigis menonjol ke depan. Posisi dorsolitotomi saat persalinan memungkinkan penambahan diameter pintu bawah panggul sebesar 1,5 2 cm. Perubahan diameter ini hanya dimungkinkan apabila os sakrum bergerak ke belakang yaitu dengan mengurangi tekanan alas tempat tidur terhadap os sakrum.

BIDANG DAN DIAMETER PELVIS


Secara fungsional panggul terdiri atas 2 bagian, yaitu: a. Pelvis mayor : terletak di atas linea terminalis, batas posterior vertebrae lumbal, serta batas lateral fossa illiaka. Disebut juga false pelvis.

b. Pelvis minor : terletak dibawah linea terminalis, batas atas promontorium, batas bawah pelvic oulet, batas belakang os sakrum setinggi 10 cm, serta batas depan simfisis setinggi 5 cm. Disebut juga true pelvis.

Pelvis minor mempunyai suatu saluran yang mempunyai sumbu melengkung ke depan (sumbu Carus). Sumbu ini secara klasik adalah garis yang menghubungkan titik persekutuan antara diameter transversa dan konjugata vera pada PAP dengan titik-titik sejenis di Hodge II, III, dan IV. Sampai dekat Hodge III sumbu itu lurus, sejajar dengan sacrum, untuk seterusnya melengkung ke depan, sesuai dengan lengkungan sacrum.

Pelvis minor terdiri atas:

a. Pelvic inlet atau pintu atas panggul (PAP) Merupakan bidang yang dibentuk oleh promontorium os sacral 1, linea innominata (terminalis), dan pinggir atas simfisis. Terdapat empat diameter pada PAP yaitu diameter anteroposterior, diameter transversa, dan 2 diameter obliqua.

Konjugata vera (true conjugate) : jarak dari pinggir atas simfisis dengan promontorium. Panjangnya 11 cm.

Diameter transversa : jarak terjauh garis melintang pada PAP. Panjangnya 12,5 13 cm.

Diameter oblikua : diameter dimana ditarik garis dari artikulasio sakroiliaka ke titik persekutuan antara diameter transversa dan konjugata vera dan diteruskan ke linea innominata. Panjangnya 13 cm.

Konjugata obstetrika : jarak dari tengah simfisis bagian dalam ke promontorium. Merupakan konjugata yang paling penting, walaupun perbedaannya dengan konjugata vera sedikit sekali. Normalnya 10 cm. Konjugata obstetrik merupakan diameter anteroposterior yang terpendek dimana kepala janin harus melaluinya.

Konjugata diagonalis : jarak bagian bawah simfisis pubis sampai ke promontorium dengan batas bawah simfisis. Apabila promontorium dapat diraba, maka konjugata diagonalis dapat diukur, yaitu sepanjang jarak antara ujung jari kita sampai ke batas pinggir bawah simfisis pubis. Terlihat pada gambar di bawah ini.

Secara statistik diketahui: Konjugata obstetrik = konjugata diagonalis dikurangi 1,5/2 cm.

b. Midpelvis dan pelvic cavity Penyempitan di ruang panggul setinggi spina ischiadika (distansia interspinosum) normalnya 10,5/11,5 cm. Merupakan diameter pelvis terkecil. Karena ukuran melintang PAP lebih lebar dari ukuran melintang midpelvis, maka saat janin melewati ruang panggul, janin harus menyesuaikan diri dengan melakukan putaran paksi dalam. Yang penting dari spina ischiadika ini bukan tonjolannya, tetapi jarak antar keduanya (distansia interspinosum). Spina ischiadika yang runcing lebih baik daripada yang tumpul, karena pada yang tumpul bidang geseran yang harus dilewati janin lebih luas daripada yang runcing, sehingga perlu tenaga yang lebih besar dan waktu yang lebih lama.

c. Pelvic outlet atau pintu bawah panggul (PBP) PBP tidak berupa bidang datar, tetapi tersusun atas 2 bidang datar yang masingmasing berbentuk segitiga, yaitu bidang bidang yang dibentuk oleh garis antar kedua buah tuber os ischii dengan ujung os sacrum dan segitiga lainnya yang alasnya juga garis antara kedua tuber os ischii dengan bagian bawah simfisis. Dimensi dari PBP yang penting untuk klinis adalah diameter antara tuberositas ischii atau diameter transversa PBP yang normalnya > 8 cm.

Pinggir bawah simfisis berbentuk lengkung ke bawah (arkus pubis) yang normal besarnya 90-100. Bila lebih kecil dari 90 kepala janin akan lebih sulit dilahirkan karena memerlukan tempat lebih banyak ke arah dorsal (anus).

BIDANG HODGE
Bidang Hodge dipelajari untuk menentukan sampai dimanakah bagian terendah janin turun dalam panggul dalam persalinan

Bidang Hodge I : ialah bidang datar yang melalui bagian atas simfisis dan promontorium. Bidang ini dibentuk pada lingkaran PAP.

Bidang Hodge II : ialah bidang // H-I terletak setinggi bagian bawah simfisis. Bidang Hodge III : ialah bidang // H-I terletak setinggi spina ischiadika kanan dan kiri. Bidang Hodge III ini disebut juga bidang O. Kepala janin yang berada di atas 1 cm disebut ( -1 ) dan sebaliknya.

Bidang Hodge IV : ialah bidang // H-1 setinggi os koksigis.

BENTUK PELVIS
Menurut Caldwell dan Moloy dikenal 4 jenis panggul: a. Jenis ginekoid Panggul paling baik untuk perempuan. Ditemukan pada 45% wanita. Bentuk PAP hampir bulat, diameter anteroposterior kira-kira sama dengan diameter transversa b. Jenis android Umumnya merupakan bentuk panggul pria. Ditemukan pada 15% wanita. Bentuk PAP hampir segitiga, panjang diameter anteroposterior hampir sama dengan diameter transversa yang hampir mendekati sacrum. Dengan demikian bagian posterior pendek dan gepeng sedangkan bagian anterior menyempit ke depan. c. Jenis antropoid Ditemukan pada 35% wanita. PAP agak lonjong, seperti telur, panjang diameter anteroposterior lebih besar dibandingkan diameter transversa. d. Jenis platipelloid Ditemukan pada 5% wanita. Merupakan jenis ginekoid yang menyempit pada arah muka belakang. Diameter transversa lebih besar dibandingkan diameter

anteroposterior.

Bagian Lunak Jalan Lahir

Pada kala pengeluaran (Kala II) segmen bawah uterus, serviks uteri, dan vagina ikut membentuk jalan lahir.

Pada akhir kehamilan, pada usia kehamilan 38 minggu, serviks lebih pendek daripada waktu kehamilan 16 minggu. Ismus uteri pada kehamilan 16 minggu menjadi bagian uterus tempat janin berkembang.

Umumnya serviks disebut menjadi matang apabila teraba sebagai bibir dan ini terjadi pada usia kehamilan 34 minggu. Pada primigravida hal ini ditemuka bila hampir aterm.

Di samping uterus dan vagina; otot-otot, jaringan-jaringan ikat, dan ligamenligamen yang berfungsi menyokong alat-alat urogenitalis perlu diketahui oleh karena semuanya mempengaruhi jalan-lahir dan lahirnya kepala atau bokong pada partus.

Otot-otot yang menahan dasar panggul di bagian luar : M. sfingter ani eksternus M. bulbokavernosus yang melingkari vagina M. perinea transverses superfisialis

Otot-otot yang menahan dasar panggul di bagian tengah : Otot-otot yang melingkari uretra (m. sfingter uretrae) Otot-otot yang melingkari vagina bagian tengah dan anus (m. iliokoksigeus, m. iskiokoksigeus, m. perinea transverses profundus, dan m. koksigeus)

Otot-otot yang menahan dasar panggul di bagian dalam : Otot-otot yang paling kuat : diafragma pelvis, terutama m. levator ani. Letak muskulus levator ini sedemikian rupa sehingga bagian depan muskulus ini berbentuk segitiga, disebut trigonum urogenitalis (hiatus genitalis), yang didalamnya berada uretra, vagina dan rectum. M. levator ani mempunyai peranan penting dalam mekanisme putaran paksi dalam janin. Kemiringan dan kelentingan (elastisitas) otot ini membantu memudahkan putaran paksi dalam janin. Di dalam diafragma pelvis berjalan nervus pudendus yang masuk ke rongga panggul melalui kanalis Alcock, terletak antara spina iskiadika dan tuber iskii.

REFERENSI : Prawiharjo, S. 2010. Ilmu Kebidanan Surwono Prawirohardjo, edisi 4, cetakan 3. Jakarta: PT Binda Pustaka.

You might also like