You are on page 1of 8

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI........................................................................................................................... 1 BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 2 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 2 1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2 1.3 Tujuan ....................................................................................................................... 2 1.4 Batasan Masalah ....................................................................................................... 3 1.5 Manfaat ..................................................................................................................... 3 1.6 Sistematika Penulisan ............................................................................................... 3 BAB 2 DASAR TEORI ............................................................................................................ 4 2.1 Mikrokontroler .......................................................................................................... 4 2.2 Kadar Air.................................................................................................................... 4 2.3 Kelembaban pada tanaman hias............................................................................... 5 BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................................................... 6 3.1 Alat dan Bahan .......................................................................................................... 6 3.2.1 Diagram Blok Perangkat Keras ........................................................................... 6 3.3 Rangkaian .................................................................................................................. 7 BAB 4 CARA KERJA .............................................................................................................. 8 4.1 Cara Kerja Sistem ...................................................................................................... 8 4.1.2 Perangkat Keras ................................................................................................. 8

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman harus dirawat dengan baik. Merawat tanaman terdiri dari berbagai macam proses, mulai dari menyiram, memupuk ,menyiangi gulma, dll. Tetapi seringkali pemilik tanaman lupa untuk merawat tanaman yang ia miliki. Dari masalah diatas, penyusun menyelesaikan pembuatan alat yang bernama "Sistem Penyiram Tanaman Otomatis Mengacu pada Kelembaban Tanah Berbasis Arduino Uno "

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas maka didapatkan rumusan-rumusan sebagai berikut: 1. 2. 3. Bagaimana sistem kerja dari Sistem Penyiram Tanaman Otomatis? Apa saja kelebihan dan kekurangan Sistem Penyiram Tanaman Otomatis? Tanaman apa saja yang dapat diterapkan pada Sistem Penyiram Tanaman Otomatis?

1.3 Tujuan

Tujuan dari pembuatan alat ini adalah; 1. Merancang sebuah Sistem Penyiram Tanaman Otomatis menggunakan Mikrokontroller Arduino. 2. Mengetahui dan memahami mikrokontroller arduino secara umum, sensor yang digunakan, serta komponen yang terdapat pada pembuatan alat.

1.4 Batasan Masalah

Dalam perancangan dan pembuatan alat ini diberikan beberapa batasan masalah sebagai berikut: 1. 2. 3. Perancangan dan pembuatan alat ini berbasis mikrokontroller Arduino. Alat ini bekerja dengan mengukur kelembaban tanah berdasarkan resistansi tanah. Alat ini tidak diterapkan pada ruangan terbuka.

1.5 Manfaat

Beberapa manfaat yang ada pada alat ini: 1. 2. Alat ini dapat menjaga kelembaban tanah sesuai dengan kriteria tanaman yang tertanam. Mempermudah melakukan penyiraman

1.6 Sistematika Penulisan

BAB 1 Dalam bab berisi tentang rumusan masalah, tujuan, batasan masalah, manfaat, dan sistematika pembuatan alat ini. BAB 2 Dalam bab ini penulis membahas tentang teori dasar yang digunakan penulis dalam perancangan alat bantu penyiraman tanaman menggunakan mikrokontroller arduino. BAB 3 Dalam bab ini menjelaskan bagaimana tata kerja dan metode penelitian penulis dalam perancangan dan pembuatan alat bantu penyiraman tanaman. BAB 4 Dalam bab ini penulis menyajikan cara kerja beserta pembahasan dari alat bantu penyiraman.

BAB 2 DASAR TEORI

2.1 Mikrokontroler Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek dari lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk memonitor rumah kita. Ketika suhu naik kontroler membuka jendela dan sebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun dari komponen-komponen logika secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelah itu barulah dipergunakan mikrokprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler yang dikendalikan oleh mikroprosesor biasa (Zilog Z80, Intel 8088, Motorola 6809, dsb). Proses pengecilan komponen terus berlangsung, semua komponen yang diperlukan guna membangun suatu kontroler dapat dikemas dalam satu keping. Maka lahirlah komputer keping tunggal (one chip microcomputer) atau disebut juga mikrokontroler. Mikrokontrolere adalah suatu IC dengan kepadatan yang sangat tinggi, dimana semua bagian yang diperlukan untuk suatu kontroler sudah dikemas dalam satu keping, biasanya terdiri dari: 1. 2. 3. 4. 5. 6. CPU (Central Processing Unit) RAM (Random Access Memory) EEPROM/EPROM/PROM/ROM I/O, Serial & Parallel Timer Interupt Controller

Rata-rata mikrokontroler memiliki instruksi manipulasi bit, akses ke I/O secara langsung dan mudah, dan proses interupt yang cepat dan efisien. Dengan kata lain mikrokontroler adalah " Solusi satu Chip" yang secara drastis mengurangi jumlah komponen dan biaya disain (harga relatif rendah). 2.2 Kadar Air Kadar air adalah sejumlah air yang terkandung di dalam suatu benda, seperti tanah (yang disebut juga kelembaban tanah), bebatuan, bahan pertanian, dan sebagainya. Kadar air digunakan secara luas dalam bidang ilmiah dan teknik dan diekspresikan dalam rasio, dari 0 (kering total) hingga nilai jenuh air di mana semua pori terisi air. Nilainya bisa secara volumetrik ataupun gravimetrik (massa), basis basah maupun basis kering.

2.3 Kelembaban pada tanaman hias Menurut Lukman Arifin (2012) tanaman hias membutuh kan kadar air pada tanah yang bervariasi. Ada beberapa tanaman hias yang membutuhkan tanah lembab, kering, atau bahkan berair. Berikut Contoh beberapa tanaman hias beserta tingkat kadar air yang di butuhkan: 1. 2. 3. Euphorbia Plumaria/ Kamboja Aglonema (Kering) (Lembab) (Berair)

Euphorbia membutuhkan sedikit air karena di memiki daun sedikit dan kecil sehingga tidak menghabiskan banyak air saat fotosintesis. Daunnya memang kecil dan sedikit, tetapi Plumaria/kamboja membutuhkan air yang sedang karena struktur batangnya yang berair. Oleh karena itu proses osmosis juga membutuhkan air yang cukup banyak. Tanaman dengan jenis aglaonema membutuhkan banyak air karena berdaun lebar dan batangnya yang berair.

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Dalam perencanaan dan pembuatan Sistem Penyiram Tanaman Otomatis Mengacu pada Kelembaban Tanah Berbasis Arduino Uno ini dalam pengerjaanya perancangan perangkat keras. Perancangan perangkat keras meliputi pembuatan model pemasangan sensor SEN014, peletakan mikrokontroller, relay, penempatan pompa dan sprinkler. Bahan yang digunakan meliputi: A. Perangkat Keras 1. 2. 3. 4. 5. Arduino Uno R3 Soil Mouisture Sensor SEN014 DFRobot Channel Relay Pompa Air Sprinkler

C. Alat yang digunakan untuk pembuatan sistem: 1. Arduino IDE 1.5.4 digunakan untuk membuat program yang akan ditanampan pada Arduino Uno R3 3.2.1 Diagram Blok Perangkat Keras

3.3 Rangkaian

BAB 4 CARA KERJA 4.1 Cara Kerja Sistem

4.1.2 Perangkat Keras

Inisialisasi awal ketika perangkat dinyalakan akan membaca kelembaban tanah melalui Sensor Kelembaban tanah. Data yang diterima sensor akan di proses mikrokontroler. Apabila bit kelembaban kurang dari ambang atas maka pompa akan hidup. Pompa akan hidup seterusnya hingga mencapai ambang atas. Ketika Mencapai ambang atas pompa otomatis mati.

You might also like