You are on page 1of 29

Mekanika

IX.

KESEIMBANGAN BENDA TEGAR dan ELASTISITAS

1. BENDA TEGAR. Benda tegar adalah benda yang tidak mengalami perubahan bentuk bila gaya dikerjakan pada benda tersebut. F

2. KESEIMBANGAN BENDA TEGAR. Sebuah benda tegar berada dalam keseimbangan mekanis bila dilihat dari suatu kerangka acuan inersial, jika : a. percepatan linear pusat massanya sama dengan nol, a pm = 0. b. percepatan sudutnya sama dengan nol, = 0. Untuk vpm = 0 dan = 0 disebut keseimbangan statik. Bila apm = 0, maka Feks = 0. Untuk gaya gaya dalam ruang ! " dimensi# diperoleh : F$% & F'% & ... & Fn% = 0 atau F% = 0 F$y & F'y & ... & Fny = 0 atau Fy = 0 F$( & F'( & ... & Fn( = 0 atau F( = 0 Bila = 0, maka eks = 0 dan diperoleh $% & '% & ... & n% = 0 atau % = 0 $y & 'y & ... & ny = 0 atau y = 0 $( & '( & ... & n( = 0 atau ( = 0 )alam kasus tertentu dimana gaya gaya hanya terletak pada satu bidang, !misalkan bidang %y# diperoleh : F$% & F'% & ... & Fn% = 0 atau F% = 0 F$y & F'y & ... & Fny = 0 atau Fy = 0
1

Mekanika

$( & '( & ... & n( = 0 atau ( = 0 ( = 0 ini terhadap sembarang titik pada benda tegar tersebut.

F$ F' r$ *

+orsi terhadap titik * adalah : o = !r$ % F$# & !r' % F'# & ... & !rn % Fn# +orsi terhadap titik *, adalah : o, = !r$ r,# % F$& !r' r,# % F' & ... & !rn r,# % Fn o, = -!r$ % F$# & !r' % F'# & ... & !rn % Fn# . / r, % !F$& F' & 0 & Fn# 1ika sistem dalam keadaan seimbang, F = 0 maka o = o, +orsi terhadap titik sembarang adalah sama. 3. PUSAT GRAVITASI Bila kita perhatikan benda tegar, salah satu gaya yang perlu diperhatikan adalah berat benda, yaitu gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut. Untuk menghitung torsi dari gaya berat tersebut, gaya berat dapat dipertimbangkan terkonsentrasi pada sebuah titik yang disebut pusat gravitasi. 2erhatikan benda berbentuk sembarang pada bidang %y. Benda kita bagi bagi menjadi partikel partikel dengan massa m $, m', 0yang mempunyai koordinat !%$, y$# , !%', y'# ,0pusat massanya dapat dinyatakan sebagai m$%$ & m'%' & m"%" & 0
2

Mekanika

m$ & m' & m" & 0

y m$ g pg m' g %

3 = 4g Setiap partikel memberikan kontribusi torsi terhadap titik pusat dan ini sama dengan torsi yang ditimbulkan oleh gaya tunggal, yaitu gaya berat dikalikan dengan lengan gayanya. +itik dimana gaya berat bekerja disebut pusat gravitasi. !m$g$ & m'g' & m"g" & 0# %pg = m$g$%$ & m'g'%' & m"g"%" & 0 Bila diasumsikan g homogen maka, pusat gravitasi : m$%$ & m'%' & m"%" & 0 m$ & m' & m" & 0 Bila gravitasi homogen, pusat gravitasi berimpit dengan pusat massa. 4. SISTEM KESEIMBANGAN )i dalam menyelesaikan suatu sistem keseimbangan di ba5ah pengaruh beberapa gaya, ada beberapa prosedur yang perlu diikuti. a. +entukan objek6benda yang menjadi pusat perhatian dari sistem keseimbangan. b. 7ambar gaya gaya eksternal yang bekerja pada obyek tersebut.
3

Mekanika

c. 2ilih koordinat yang sesuai, gambar komponen komponen gaya dalam koordinat yang telah dipilih tersebut. d. +erapkan sistem keseimbangan untuk setiap komponen gaya. e. 2ilih titik tertentu untuk menghitung torsi dari gaya gaya yang ada terhadap titik tersebut. 2emilihan titik tersebut sembarang, tetapi harus memudahkan penyelesaian. 8. )ari persamaan yang dibentuk, dapat diselesaikan variabel yang ditanyakan.

5. ELASTISITAS )alam pembahasan sebelumnya, benda yang mendapatkan gaya diidealkan sebagai benda tegar, tidak mengalami perubahan bentuk bila mendapat gaya. Sesungguhnya benda mengalami perubahan bentuk saat mendapatkan gaya. 2ada bagian ini akan dibahas tentang hubungan perubahan bentuk tersebut dengan gaya yang menyebabkannya. 5.1. Tekan a n F F F F F F

F F F F F F F

Gambar di atas melukiskan suatu batang yang mempunyai penampang serbasama ditarik dengan gaya F pada kedua sisinya. Batang dalam keadaan tertarik. Bila dibuat irisan di batang (gambar b) yang tidak dekat ujung batang, maka pada irisan tadi terdapat tarikan
4

Mekanika

dengan gaya F yang merata di penampang batang (sistem dalam keadaan seimbang). Dari sini dapat dide inisikan tegangan di irirsan tersebut sebagai perbandingan antara gaya F dengan luas penampang !. "egangan # $ % F&! ( '&m 2 % (as)al) "egangan tersebut disebut tegangan tarik. Bila irisan tadi dibuat sembarang (membentuk sudut), maka luasannya menjadi !* dan dan gaya F tadi bisa diurakan menjadi dua k+mp+nen, yaitu F (tegak lurus&n+rmal ter,adap !* dan F (sejajar&tangensial ter,adap !*). Maka tegangan dapat diurakan menjadi # "egangan n+rmal % F & !* "egangan tangensial (geser) % F &!* Demikian juga sebaliknya, bila gaya pada bal+k mengara, ke bal+k. "egangannya disebut tegangan tekan. 5.2. Regangan Bila gaya diberikan pada bal+k tersebut memberikan tegangan tarik, maka bal+k tersebut juga mengalami peruba,an bentuk yang disebut regangan. -+ F .egangan tarik % - / -+ % -+ -+ F

.egangan tekan dapat dide inisikan dengan )ara sama, dengan sebagai pengurangan panjang. Bila gaya yang diberikan memberikan peruba,an bentuk pada bal+k menjadi #
0

tegangan

geser

maka

Mekanika

1 b b* ) )*

a,a*

d,d*

.egangan geser % 1&, % tg ( karena 1 2 2 ,) .egangan dikarenakan tekanan ,idr+statis disebit regangan 3+lume # .egangan 3+lume % 4 4

5.3. Elastisitas dan Plastisitas 5ubungan antara tegangan dan regangan menyatakan elstisitas ba,an tersebut. Gra ik tegangan sebagai ungsi regangan suatu l+gam dapat digambarkan sebagi berikut # " e g a n g a n ) b a a b + b d 6 .egangan Bagian pertama (6 / a) tegangan sebanding dengan regangan, a adala, batas pr+p+rsi+nal tersebut. Dari a sampai b tidak sebanding
7

d # # / / # batas pr+p+rsi+nal batas elastik b # si at elastik d # si at plastik titik pata,

Mekanika

lagi, tetapi bila beban diambil, kur3a akan kembali ke titik a lagi. "itik a sampai b masi, bersi at elastik dan b adala, batas elastik. Bila beban di ambil setela, mele8ati b, misal di ), kur3a tidak kembali ke b tetepi kembali melellui garis tipis. $e,ingga panjang tanpa tegangan menjadi lebi, besar dari semula. Bila beban ditamba, terus sampai pata, di d, d disebut titik pata,. Bila b sampai d )ukup besar, ba,an tersebut bersi at ulet, tetapi kalau sangat pendek disebut rapu,. 5.4. Modulus Elastik (erbandingan antara tegangan dan regangan disebut m+dulus elastik ba,an. 0.4.a. M+dulus 9+ung Bila kita per,atikan tegangan dan regangan tarik&tekan, sampai batas pr+p+rsi+nal, perbandingan tegangan dan regangan disebut # m+dulus 9+ung, 9 # "egangan tarik "egangan tekan 9% % .egangan tarik .egangan tekan F & !* 9% - & -+ 0.4.b. M+dulus Geser Dide inisikan sebagi perbandingan geser. "egangan geser $% .egangan geser F &!* $% 1&, % ! 1 , F & % tg F &! tegangan geser dan regangan

M+dulus geser disebut juga m+dulus puntir, dan ,anya terjadi pada :at padat. 0.4.). M+dulus Bulk (Bal+k) M+dulus ini meng,ubungkan tekanan ,idr+statik dengan peruba,an 3+lumenya.
;

Mekanika

dp B% / d4&4+

dp % / 4+ d4

<ebalikan dari m+dulus Bulk adala, k+mpresibilitas k % 1& B

Modulus young Document Transcript

1. Bila suatu pegas diberikan beban (w) maka pegas akan bertambah panjang (x) :maka berlaku hubungan :Keterangan :F = gaya pegas (N)k = k nstanta pegas (N!m)x = pertambahan panjang pegas (m)"anda negati# menunjukkan bahwa gaya yang bekerja pada pegas justru berlawanan dengangaya yang kita berikan (misal : jika pegas kita tarik ke bawah maka menimbulkan gaya pegaske atas) dan bila hanya ditanya nilainya saja maka tanda negati# tersebut b leh tidakdi$antumkan. Bila pertambahan panjang pegas disebabkan leh beban (w) yang digantungkanpada salah satu ujungnya% maka berlaku hubungan :&aya (F) = Berat Beban (w)'edangkan beban tersebut dapat di$ari dengan rumus :Keterangan :w = berat beban (N)m = massa beban (kg)g = per$epatan gra#itasi (m!s()besarnya per$epatan gra#itasi biasanya = 1) m!s( atau *%+ m!s(. Biasanya dalam s al sudahdi$antumkan dan seandainya belum maka biasanya per$epatan gra#itasi yang dipakai yang 1)m!s(.Besar energi p tensial pegas dapat dihitung dengan rumus : (. atau,ubungan antara gaya dan pertambahan panjang dapat digambarkan dalam gra#ik sebagaiberikut :'usunan -egas .. a. 'usunan 'eribesar k nstanta gabungannya :setelah mendapat nilai 1!ks jangan lupa dibalik untuk mendapatkan nilai ks.jika nilai k1 = k( = k. = .... maka :n = banyaknya pegasb. 'usunan -aralelbesar k nstanta gabungannya :jika nilai k1 = k( = k. = .... maka :n = banyaknya pegasBila

Mekanika

susunan pegas terdiri dari gabungan susunan seri dan paralel maka harus ditentukandahulu bagian yang digabung terlebih dahulu. jika diibaratkan aliran sungai maka bagian$abang yang terumitlah yang digabung terlebih dahulu% baru kemudian hasil gabungantersebut digabung dengan bagian yang lain....intinya penggabungan se$ara seri dan paralelmempunyai rumus yang berbeda sehingga tidak mungkin dikerjakan bersama/sama% di dalamrangkaian paralel bisa jadi ada bagian yang harus diseri terlebih dahulu dan sebaliknya dalamrangkaian seri bisa jadi ada bagian yang harus diparalel terlebih dahulu% seperti $ nt h dibawah ini :

0. 1 dulus 2 ung!3lastisjika ada benda yang bersi#at elastis dengan panjang tertentu kemudian ditarik dengan gayatertentu yang mengakibatkan pertambahan panjang benda tersebut maka berlaku hubungan :pengambaran di atas diasumsikan luas penampangnya berbentuk lingkaran.... dan besarnyategangan (") dan regangan dari peristiwa tersebut dapat di$ari dengan rumus :"egangan (") :F = gaya (N)4egangan (e) : 5. dan nilai m dulus y ung!elastinya = tegangan (") dibagi regangannya (e) :-eri de dan Frekuensi pada -egas-eri de ( " ) :Frekuensi ( # ) :Keterangan :k = k nstanta pegasm = massa beban pada pegas ( kg )

Elas ti s i t a s dan Modul u s Youn g (+st under Fisika , Fisika $M!, Materi (elajaran , Materi $M!

Bila suatu pegas diberikan beban (8) maka pegas akan bertamba, panjang (1) #

>

Mekanika

maka berlaku ,ubungan #

<eterangan # F % gaya pegas (') k % k+nstanta pegas ('&m) 1 % pertamba,an panjang pegas (m) "anda negati menunjukkan ba,8a gaya yang bekerja berla8anan dengan gaya yang kita berikan (misal # jika ba8a, maka menimbulkan gaya pegas ke atas) dan nilainya saja maka tanda negati tersebut b+le, tidak pertamba,an panjang pegas disebabkan +le, beban (8) pada sala, satu ujungnya, maka berlaku Gaya (F) = Berat pada pegas justru pegas kita tarik ke bila ,anya ditanya di)antumkan. Bila yang digantungkan ,ubungan # ( )

Beban

$edangkan beban tersebut dapat di)ari dengan rumus #

<eterangan # 8 % berat beban (') m % massa beban (kg) g % per)epatan gra itasi (m&s 2 ) besarnya per)epatan gra itasi biasanya % 1? m&s 2 atau >,= m&s 2 . Biasanya dalam s+al suda, di)antumkan dan seandainya belum maka biasanya per)epatan gra itasi yang dipakai yang 1? m&s 2 . Besar energi p+tensial pegas dapat di,itung dengan rumus #

1?

Mekanika

atau

5ubungan antara gaya dan pertamba,an panjang dapat digambarkan dalam gra ik sebagai berikut #

!usunan Pegas

11

Mekanika

a. !usunan !eri besar k+nstanta gabungannya #

setela, mendapat nilai 1&k s jangan lupa dibalik untuk mendapatkan nilai k s. jika nilai k 1 % k 2 % k 3 % .... maka #

n % banyaknya pegas b. !usunan Paralel besar k+nstanta gabungannya #

jika nilai k 1 % k 2 % k 3 % .... maka #

n % banyaknya pegas Bila susunan pegas terdiri dari gabungan susunan seri dan paralel maka ,arus ditentukan da,ulu bagian yang digabung terlebi, da,ulu. jika diibaratkan aliran sungai maka bagian )abang yang terumitla, yang digabung terlebi, da,ulu, baru kemudian ,asil gabungan tersebut digabung 12

Mekanika

dengan bagian yang lain....intinya penggabungan se)ara seri dan paralel mempunyai rumus yang berbeda se,ingga tidak mungkin dikerjakan bersama/ sama, di dalam rangkaian paralel bisa jadi ada bagian yang ,arus diseri terlebi, da,ulu dan sebaliknya dalam rangkaian seri bisa jadi ada bagian yang ,arus diparalel terlebi, da,ulu, seperti )+nt+, di ba8a, ini #

Modulus "oung#Elastis
jika ada benda yang bersi at elastis dengan panjang tertentu kemudian ditarik dengan gaya tertentu yang mengakibatkan pertamba,an panjang benda tersebut maka berlaku ,ubungan #

pengambaran di atas diasumsikan luas penampangnya berbentuk lingkaran.... dan besarnya tegangan (") dan regangan dari peristi8a tersebut dapat di)ari dengan rumus # $egangan ($) #

13

Mekanika

F Regangan (e) #

gaya

(')

dan nilai m+dulus y+ung&elastinya % tegangan (") dibagi regangannya (e) #

Periode
(eri+de ( " ) #

dan

Frekuensi

%ada

Pegas

Frekuensi (

)#

&eterangan k % k+nstanta pegas

'

14

Mekanika

B!B (A'D!5B-B!'

@.1.-atar Belakang M+dulus 9+ung dapat diartikan se)ara seder,ana, yaitu adala, ,ubungan besaran tegangan tarik dan regangan tarik. -ebi, jelasnya adala, perbandingan antara tegangan tarik dan regangan tarik. M+dulus 9+ung sangat penting dalam ilmu isika karena setela, mempelajarinya, kita bisa menggunakannya untuk menentukan nilai kelastisan dari sebua, benda. <arena dirasa penting bagi ma,asis8a untuk mengeta,ui dan menguasainya, dilakukanla, sebua, praktikum untuk memperdalam materi isika tentang M+dulus 9+ung. $elanjutnya, untuk melengkapi praktikum tersebut, disusunla, lap+ran praktikum itu. @si dari lap+ran ini tak lain adala, tinjauan pustaka yang berisi 10

Mekanika

te+ri/ te+ri M+dulus 9+ung, tujuan praktikum, ,asil/ ,asil pengamatan dan pemba,asan ,al/ ,al yang telka, terjadi dalam praktikum. "ujuan lain dari lap+ran ini adala, memenu,i sala, satu tugas dari mata kulia, isika dasar.

@.2."ujuan !dapun tujuan utama dari dilaksanakannya praktikum M+dulus 9+ung ini adala, sebagai berikut# Menyelesaikan s+al/s+al se,ubungan dengan penerapan M+dulus 9+ung. Menentukan M+dulus 9+ung suatu ba,an.

B!B "@'C!B!'

@@ (B$"!<!

1.<eelastisan Cika anda menarik sebua, pegas untuk melati, +t+t dada, maka pegas akan beruba, bentuk, yaitu akan semakin panjang. "etapi, bila anda melepaskan tangan anda, pegas akan segera kembali ke betuk semula. !tau )+nt+, lain adala, pada katepel yang terbuat dari karet. (egas dan karet dalam ,al inimerupakan benda dengan si at elastis. $i at elastis atau elastisitas adala, kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk a8alnya segera setela, gaya luar yang diberikan kepada benda itu di,ilangkan. $edangkan benda yang tidak elastis adala, benda yang tidak kembali ke bentuk a8alnya saat gaya dilepaskan, misalnya saja pada tana, liat. Bila anda menekan segumpal tana, liat, bentuknya akan beruba,, tetapi saat gaya dilepaskan dari benda, tana, liat tidak kembali ke bentuk a8alnya. 2."egangan "egangan dide inisikan sebagai ,asil bagi antara gaya tarik F yang dialami ka8at dengan luas penampangnya (!) atau bisa juga dide inisikan sebag,ai gaya per satuan luas. "egangan dirumuskan +le,# "egangan merupakan sebua, besaran skalar dan memiliki satuan '&mD atau (as)al ((a). 3..egangan .egangan dide inisikan sebagai ,asil bagi antara pertamba,an panjang E17

Mekanika

dengan panjang a8alnya -. !tau perbandingan peruba,an panjang dengan panjang a8al. .egangan dirumuskan +le,# <arena pertamba,an panjang E- dan panjang a8al - adala, besaran yang sama, maka regangan e tidak memiliki satuan atau dimensi. Gambar diba8a, ini dapat digunakan untuk memperjelas pengertian dari tegangan dan regangan.

4.Modulus Elastis <ebanyakan benda adla, elastis sampai ke suatu gaya yang tertentu besarnya, dinamakan batas elastis. Cika gaya yang dikerjakan&diberikan pada benda lebi, ke)il dari batas elastisnya, benda akan kembali ke bentuk semula jika gaya di,ilangkan. "etapi jika gaya yang diberikan melampui batas elastis, benda tak akian kembali ke bentuk semula, melainkan se)ara permanen beruba, bentuk.

Gra ik diatas menunjukkan gra ik tegangan ter,adap regangan ketika sebua, ka8at diberi gaya ,ingga ka8at tersebut pata,. Dari 6 ke B, de +rmasi ka8at adala, elastis. @ni berarti jika tegangan di,ilangkan, ka8at akan kembali ke bentuk semula. Dalam daera, elastis ini, terdapat daera, yang memiliki garis linier&garis lurus, yaitu 6!. Dari 6 sampai ! ini berlaku ,ukum 5++ke, dan titik ! disebut sebagai batas ,ukum 5++ke. B adala, batas elastis dari ka8at. Di atas titik ini, de +rmasi ka8at adala, plastis. Cika tegangan baru di,ilangkan dalam daera, de +rmasi plastis, misalnya di titik D, ka8at l+gam tidak akan kembali ke bentuk semula, melainkan mengalami peruba,an bentuk yang permanen ()+nt+,nya seperti kejadian melengkungnya klip kertas). F adala, titik tekuk (yield p+int). Di atas titik ini ,anya dibutu,kan tamba,an 1;

Mekanika

gaya tarik ke)il untuk meng,asilkan pertamba,an panjang yang besar. "egangan yang paling besar yag dapat kita berikan tepat sesaat sebelum ka8at pata, disebut juga tegangan maksimum (ultyimate tensile stress). $edangkan A adala, titik pata,. Cika tegangan yang kita berikan men)apai titik A, maka ka8at tersebut akan pata, karenanya. Dan untuk selanjutnya, bila kita memper,atikan gra ik kembali dan memper,atikan dalam daera, 6!, maka gra ik berbentuk garis lurus. Dimana perbandingan antara tegangan dan regangan adala, k+nstan. <+nstanta inila, yang disebut sebagai m+dulus elastis atau m+dulus y+ung. Dengan demikian, m+dulus elastis suatu ba,an (A) dide inisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami ba,an.

Modulus

Elastisitas

beber a%a

(at

Gat M+dulus elastis A ('&mD) Besi 1?? 1 1? Baja 2?? 1 1? Batu bara 14 1 1? Marmer 0? 1 1? <ayu 1? 1 1? 0."egangan "arik, "egangan "ekan, "egangan Geser !da tiga jenis tegangan yang dikenal, yaitu tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser. (ada tegangan tekan, kedua ujung benda akan mendapatkan gaya yang sama besar dan berla8anan ara,. "api, 8alau pemberian gaya dilakukan di ujung/ ujung benda, seluru, benda akan mengalami peregangan karena tegangan yang diberikan tersebut. Berbeda ,alnya dengan tegangan tarik, tegangan tekan berla8anan langsung dengan tegangan tarik. Materi yang diberi gaya bukannya ditarik, melainkan ditekan se,ingga gaya/ gaya akan bekerja di dalam benda, )+nt+,nya sepeti tiang/ tiang pada kuil 9unani. "egangan yang ketiga adala, tegangan geser. Benda yang mengalami tegangan geser memiliki gaya/ gaya yang sama dan berla8anan ara, yang diberikan melintasi sisi/sisi yuang berla8anan. Misalkan sebua, buku atau batu/ bata terpasang kuat dipermukaan. Meja memberikan gaya yang sama dan berla8anan ara, sepanjang permukaan ba8a,. Halau dimensi benda tidak banyak beruba,, bentuk benda beruba,.

B)B (A'B"B( .<esimpulan 1=

Mekanika

Dari praktikum M+dulus 9+ung ini, dapat disimpulkan beberapa ,al# M+dulus 9+ung meruipakan perbandingan antara tegangan tarik dan regangan tarik. Benda elastis adala, benda yang kembali ke bentuk semula bila gaya di,ilangkan. Gaya yang diberikan berbanding lurus dengan peruba,an panjang dan dapat dirumuskan dengan persamaan F % k E1 Benda plastik adala, benda yang tidak kembali ke bentuk semula saat gaya dilepaskan. Bila gaya yang diberikan pada benda melampui batas kekuatan benda, benda akan pata,. $aran Disarankan pada setiap +rang yang akan melaksanakan praktikum M+dulus 9+ung ,arus mema,ami dulu k+nsep dan prinsip dari ,ukum 5++ke, tegangan dan regangan. $elain itu, bila ingin mendapat data yang akurat, disarankan menggunakan alat yang masi, baik.

Praktik u m mo d u l u s you n g 5!'9! D@ <BF@'GGACA <BF@'GGACA MAA'GA."@ perasaan ma,asis8a yang masi, mabim, banyak tugas, dan gak ada 8aktu seperti sang geje 8k8k8kk8 6-A5 <!.A'! @"B MA'"A.@ GACA MAMB"B$<!' untuk membantu bikin lap+ran m+dulus y+ung 1>

Mekanika

,i,i, @ni dia G.!"@$ ,ari gini yg gratis kirain kentut d+ang ya 8k8k8

B!B @ (A'D!5B-B!' @.1.-atar Belakang M+dulus 9+ung dapat diartikan se)ara seder,ana, yaitu adala, ,ubungan besaran tegangan tarik dan regangan tarik. -ebi, jelasnya adala, perbandingan antara tegangan tarik dan regangan tarik. M+dulus 9+ung sangat penting dalam ilmu isika karena setela, mempelajarinya, kita bisa menggunakannya untuk menentukan nilai kelastisan dari sebua, benda. <arena dirasa penting bagi ma,asis8a untuk mengeta,ui dan menguasainya, dilakukanla, sebua, praktikum untuk memperdalam materi isika tentang M+dulus 9+ung. $elanjutnya, untuk melengkapi praktikum tersebut, disusunla, lap+ran praktikum itu. @si dari lap+ran ini tak lain adala, tinjauan pustaka yang berisi te+ri/ te+ri M+dulus 9+ung, tujuan praktikum, ,asil/ ,asil pengamatan dan pemba,asan ,al/,al yang telka, terjadi dalam praktikum. "ujuan lain dari lap+ran ini adala, memenu,i sala, satu tugas dari mata kulia, isika dasar.

@.2."ujuan !dapun tujuan utama dari dilaksanakannya praktikum M+dulus 9+ung ini adala, sebagai berikut# Menyelesaikan s+al/s+al se,ubungan dengan penerapan M+dulus 9+ung. Menentukan M+dulus 9+ung suatu ba,an.

B!B @@ "@'C!B!' (B$"!<! 1.<eelastisan 2?

Mekanika

Cika anda menarik sebua, pegas untuk melati, +t+t dada, maka pegas akan beruba, bentuk, yaitu akan semakin panjang. "etapi, bila anda melepaskan tangan anda, pegas akan segera kembali ke betuk semula. !tau )+nt+, lain adala, pada katepel yang terbuat dari karet. (egas dan karet dalam ,al inimerupakan benda dengan si at elastis. $i at elastis atau elastisitas adala, kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk a8alnya segera setela, gaya luar yang diberikan kepada benda itu di,ilangkan. $edangkan benda yang tidak elastis adala, benda yang tidak kembali ke bentuk a8alnya saat gaya dilepaskan, misalnya saja pada tana, liat. Bila anda menekan segumpal tana, liat, bentuknya akan beruba,, tetapi saat gaya dilepaskan dari benda, tana, liat tidak kembali ke bentuk a8alnya. 2."egangan "egangan dide inisikan sebagai ,asil bagi antara gaya tarik F yang dialami ka8at dengan luas penampangnya (!) atau bisa juga dide inisikan sebag,ai gaya per satuan luas. "egangan dirumuskan +le,# "egangan merupakan sebua, besaran skalar dan memiliki satuan '&mD atau (as)al ((a). 3..egangan .egangan dide inisikan sebagai ,asil bagi antara pertamba,an panjang Edengan panjang a8alnya -. !tau perbandingan peruba,an panjang dengan panjang a8al. .egangan dirumuskan +le,# <arena pertamba,an panjang E- dan panjang a8al - adala, besaran yang sama, maka regangan e tidak memiliki satuan atau dimensi. Gambar diba8a, ini dapat digunakan untuk memperjelas pengertian dari tegangan dan regangan.

4.M+dulus Alastis <ebanyakan benda adla, elastis sampai ke suatu gaya yang tertentu besarnya, dinamakan batas elastis. Cika gaya yang dikerjakan&diberikan pada benda lebi, ke)il dari batas elastisnya, benda akan kembali ke bentuk semula jika gaya di,ilangkan. "etapi jika gaya yang diberikan melampui 21

Mekanika

batas elastis, benda tak akian kembali ke bentuk semula, melainkan se)ara permanen beruba, bentuk.

Gra ik diatas menunjukkan gra ik tegangan ter,adap regangan ketika sebua, ka8at diberi gaya ,ingga ka8at tersebut pata,. Dari 6 ke B, de +rmasi ka8at adala, elastis. @ni berarti jika tegangan di,ilangkan, ka8at akan kembali ke bentuk semula. Dalam daera, elastis ini, terdapat daera, yang memiliki garis linier&garis lurus, yaitu 6!. Dari 6 sampai ! ini berlaku ,ukum 5++ke, dan titik ! disebut sebagai batas ,ukum 5++ke. B adala, batas elastis dari ka8at. Di atas titik ini, de +rmasi ka8at adala, plastis. Cika tegangan baru di,ilangkan dalam daera, de +rmasi plastis, misalnya di titik D, ka8at l+gam tidak akan kembali ke bentuk semula, melainkan mengalami peruba,an bentuk yang permanen ()+nt+,nya seperti kejadian melengkungnya klip kertas). F adala, titik tekuk (yield p+int). Di atas titik ini ,anya dibutu,kan tamba,an gaya tarik ke)il untuk meng,asilkan pertamba,an panjang yang besar. "egangan yang paling besar yag dapat kita berikan tepat sesaat sebelum ka8at pata, disebut juga tegangan maksimum (ultyimate tensile stress). $edangkan A adala, titik pata,. Cika tegangan yang kita berikan men)apai titik A, maka ka8at tersebut akan pata, karenanya. Dan untuk selanjutnya, bila kita memper,atikan gra ik kembali dan memper,atikan dalam daera, 6!, maka gra ik berbentuk garis lurus. Dimana perbandingan antara tegangan dan regangan adala, k+nstan. <+nstanta inila, yang disebut sebagai m+dulus elastis atau m+dulus y+ung. Dengan demikian, m+dulus elastis suatu ba,an (A) dide inisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan regangan yang dialami ba,an.

M+dulus Alastisitas beberapa :at Gat M+dulus elastis A ('&mD) Besi 1?? 1 1? Baja 2?? 1 1? Batu bara 14 1 1? Marmer 0? 1 1? <ayu 1? 1 1? 22

Mekanika

0."egangan "arik, "egangan "ekan, "egangan Geser !da tiga jenis tegangan yang dikenal, yaitu tegangan tarik, tegangan tekan dan tegangan geser. (ada tegangan tekan, kedua ujung benda akan mendapatkan gaya yang sama besar dan berla8anan ara,. "api, 8alau pemberian gaya dilakukan di ujung/ ujung benda, seluru, benda akan mengalami peregangan karena tegangan yang diberikan tersebut. Berbeda ,alnya dengan tegangan tarik, tegangan tekan berla8anan langsung dengan tegangan tarik. Materi yang diberi gaya bukannya ditarik, melainkan ditekan se,ingga gaya/ gaya akan bekerja di dalam benda, )+nt+,nya sepeti tiang/ tiang pada kuil 9unani. "egangan yang ketiga adala, tegangan geser. Benda yang mengalami tegangan geser memiliki gaya/ gaya yang sama dan berla8anan ara, yang diberikan melintasi sisi/sisi yuang berla8anan. Misalkan sebua, buku atau batu/ bata terpasang kuat dipermukaan. Meja memberikan gaya yang sama dan berla8anan ara, sepanjang permukaan ba8a,. Halau dimensi benda tidak banyak beruba,, bentuk benda beruba,.

"iga jenis tegangan Bila ketiga tegangan tersebut diberikan terlalu besar, melebi,i kekuatan benda, maka benda tersebut akan pata,. 7.5ukum 5++ke (er)+baan yang kita lakukan pada dasarny adala, untuk mengeta,ui ,ubungan kuantitati antara gaya yang dikerjakan pada pegas dengan pertamba,an panjangnya. $etiap panjang pegas ketika diberi gaya tarik dengan panjang a8alnya disebut pertamba,an panjang. Cika dibuat gra ik gaya tarik ter,adap peruba,an panjang, maka akan anda dapatkan gra ik membentuk sebua, garis linier. 5ukum 5++ke sendiri berbunyi, ICika gaya tarik tidak melampui batas elastis pegas, maka pertamba,an panjang pegas berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknyaJ. (ernyataan ini dikemukakan +le, .+bert 5++ke, se+rang arsitek yang ditugaskan membangun kembali gedung/ gedung di -+nd+n yang mengalami kebakaran pada ta,un 1777. 6le, karena itu, pernyataan ini dikenal sebagai 5ukum 5++ke. 5ukum 5++ke dapat dirumuskan sebagai berikut F % k E1 23

Mekanika

;."etapan Gaya Benda Alastis "etapan gaya benda elastis dalam ,ukum 5++ke dilambangkan dengan simb+l k. (erlu anda keta,ui ba,8a tetapan gaya k adala, tetapan umum yang berlaku untuk benda elastik jika diberi gaya yang tidak melampui titik ! (batas ,ukum 5++ke). Gaya tarik F yang dikerjakan pada benda padat, dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut. Dan ,ukum 5++ke sebagai berikut F % k E1 Dari kedua persamaan diatas, kita dapat mensubtitusikannya se,ingga ak,irnya akan didapat sebua, rumus untuk meng,itung tetapan gaya k, yaitu. Dengan ! adala, luas penampang (mD), A adala, m+dulus elastis ba,an ('&mD), dan - adala, panjang bebas dari benda (panjang benda saat belum ditarik) B!B @@@ MA"6D! (.!<"@<BM @@@.1.!lat dan Ba,an Dua utas ka8at. (erangkat ba)a skala utama dan n+nius. $eperangkat beban. Mistar panjang. Mikr+meter sekrup. <ertas gra ik mm. @@@.2.(r+sedur (raktikum Gantungkanla, kedua utas tali dan dilengkapi dengan perangkat ba)a. !gar ka8at menjadi lurus, bebani kedua utas ka8at dengan beban yang tidak terlalu besar. a. Bkur panjang sala, satu ka8at yang akan ditentukan M+dulus 9+ungnya. b. Bkur diameter ka8at. ). Fatat kedudukan skala n+nius ter,adap skala. "amba,ila, beban pada sala, satu ka8at berturut/ turut dengan penamba,an massa ?,0 kg pada setiap penamba,an beban. d. (ada setiap penamba,an beban, setela, beberapa saat (kira/ kira 1? detik), )atatla, kedudukan n+nius. -akukan penamba,an sampai 3 <g. e. 5itung pertamba,an panjang untuk tiap penamba,an beban. $etela, selesai penamba,an beban, kurangi beban berturut/ turut dengan pengurangan massa ?,0 <g tiap pengurangan beban. . (ada tiap pengurangan beban, tunggu beberapa saat kemudian )atatla, kedudukan n+nius. 24

Mekanika

g. 5itung pengurangan beban. 5itung tegangan tarik dan regangan tarik pada setiap langka, penamba,an dan pengurangan beban. Buatla, gra ik pada kertas mm ,ubungan antara tegangan tarik dan regangan tarik dan tentukan M+dulus 9+ung dari gra ik itu.

B!B @4 5!$@- D!' (AMB!5!$!' @4.1.5asil (engamatan Data a8al # / (anjang ka8at (-) % (; 1 1?/2 K 0 1 1?/4)m / Cari/jari ka8at (r) % (1,7 1 1?/4K 0 1 1?/7)m / -uas penampang (!) % (=,?4 1 1?/=K 0 1 1?/ 7)m / $kala n+nius a8al (-+) % (4,7 1 1?/2K 0 1 1?/4)m "abel (enamba,an Beban m (<g) F % m g (') -t (m) E-% -t / -+ (m) "egangan %F&! ('&m) .egangan E-&?,0 4,=> 4,= 1 1?/ 2 ?,2 1 1?/2 7?,=2 1 1?7 2,=0 1 1?/ 2 1,? >,;= 0,1 1 1?/ 2 ?,0 1 1?/2 12,17 1 1?; ;,14 1 1?/ 2 1,0 14,7; 0,0 1 1?/2 ?,> 1 1?/2 1=,20 1 1?; 12,=7 1 1?/2 2,? 1>,07 7 1 1?/2 1,4 1 1?/2 24,33 1 1?; 2 1 1?/1 2,0 24,40 7,0 1 1?/2 1,> 1 1?/2 3?,41 1 1?; 2,;1 1 1?/1 3,? 2>,34 ;,1 1 1?/2 2.0 1 1?/2 37,4> 1 1?; 3,0; 1 1?/1 "abel (engurangan Beban m (<g) F % m g (') -t (m) E-% -t / -+ (m) "egangan %F&! ('&m) .egangan E-&20

Mekanika

3,? 2,0 2,? 1,0 1,? ?,0

2>,34 ;,1 1 1?/2 2,0 1 1?/2 37,4> 1 1?; 3,0; 1 1?/1 24,40 ; 1 1?/2 2,4 1 1?/2 3?,41 1 1?; 3,43 1 1?/1 1>,07 ; 1 1?/2 2,4 1 1?/2 24,33 1 1?; 3,43 1 1?/1 14,7; ; 1 1?/2 2,4 1 1?/2 1=,20 1 1?; 3,43 1 1?/1 >,;= 7,> 1 1?/ 2 2,3 1 1?/2 12,17 1 1?; 3,2= 1 1?/ 1 4,=> 7,; 11?/ 2 2,1 1 1?/2 7?,=2 1 1?7 3 1 1?/1

A (enamba,an A % (F&!)&(E-&-) A % (21,2=; 1 1?;)&(1,;7 1 1?/ 1) A % 12,?> 1 1?= '&m A (engurangan A % (F&!)&(E-&-) A % (21,2=; L 1?;)&(3,37 L 1?/1) A % 7,33 L 1?= '&m2 A rata/ rata % (Apenamba,an M Apengurangan) & 2 % (12,?> 1 1?= M 7,33 1 1?=) & 2 % >,21 1 1?= '&mD $elisi, nilai A E % Apenamba,an / Apengurangan E % (12,?> 1 1?=)/ (7,33 1 1?=) E % 0,;7 1 1?= '&mD

Gra ik M+dulus 9+ung

(en)arian nilai M+dulus 9+ung (A) melalui gra ik Dengan meng,itung memakai kalkulat+r, dapat ditentukan ba,8a nilai M+dulus 9+ung adala,# Bntuk gra ik penamba,an beban # A % >,?> 1 1?= '&mD 27

Mekanika

Bntuk gra ik pengurangan beban # A % 01,0 1 1?= '&mD $edangkan dengan meng,itung se)ara manual, dapat ditentukan nilai M+dulus 9+ung sebagai berikut# Bntuk gra ik penamba,an beban

Bntuk gra ik pengurangan beban

(erbandingan antara ,asil per,itungan manual dan kalkulat+r. $etela, dilakukan peng,itungan se)ara manual dan menggunakan kalkulat+r, didapat ,asil yang berbeda. Bntuk gra ik penamba,an beban, se)ara manual didapat ,asil >,27 1 1?= '&mD sedangkan dari kalkulat+r didapat ,asil >,?> 1 1?= '&mD. "etapi 8alaupun berbeda, nilainya agak dekat dan tidak terlalu menyimpang. Demikian juga ,alnya dengan gra ik pengurangan beban. Halaupun ,asilk per,itungan berbeda, tetapi perbedaannya tidak terlalu jau,. Dari per,itungan manual didapaty ,asil per,itungan 03,30 1 1?= '&mD sedangkan dari kalkulat+r didapat ,asil sebesar 01,0 1 1?= '&mD.

@4.2.(emba,asan $etela, melaksanakan praktikum, ternyata didapat ,asil/ ,asil tadi. Dan ternyata ,asil praktikum ini tidak sesuai dan agak menyimpang dari te+ri/ te+ri yang ada. 9ang pertama bisa dili,at dari ,asil pengamatan pada tabel penamba,an berat beban. Memang, setiap ditamba, beban ka8at selalu bertamba, panjang, tetapi saat dituliskan dalam gra ik, gra ik memang linier, tetapi agak bengk+k, se,ingga tidak k+nstan, pada,al dalam te+ri se,arusnya gra ik tersebut linier dan bernilai k+nstan. $elanjutnya dalam tabel pengurangan berat beban, didapat ,asil yang sangat menyimpang dari te+ri. Dalam te+ri disebutkan bila beban&gaya dikurangi, maka ka8at akan kembali ke ukuran semula. "etapi dalam praktikum kenyataannya lain. $etiap pengurangan beban, ka8at ,anya mengendur sedikit, ba,kan saat pengurangan dari 2,0 <g ke 1,0 <g ka8at sama sekali tidak beruba, panjangnya. Dan setela, beban diambil semua, ternyata ka8at ada di skala 7,; )m, pada,al skala a8al tadinya adala, 4,7 )m. $e,ingga saat tabel ini dibuat gra iknya, gra iknya sama sekali tidak linier. Gra iknya mala, tidak beraturan. <edua ,al diatas dimungkinkan karena akt+r alat terutama ka8atnya. 5al 2;

Mekanika

ini dimungkinkan karena k+ndisi ka8atnya yang suda, jelek dan keelastisannya suda, berkurag ba,kan )enderung suda, beruba, menjadi benda dengan si at plastik. <a8at ini ,arusnya bersi at elastis, dimana ka8at ini diberi gaya bentuknya akan beruba, dan kembali kebentuk semula bila gaya dilepaskan. "etapi sekarang ka8at itu suda, bersi at plastik, se,ingga saat bentuk beruba, ketika diberi gaya dan saat gaya itu dilepaskan dari ka8at, ka8at tidak kembali ke bentuk dan ukuran semula. !k,irnya ,al itu membuat data/ data yang didapat saat pengamatan menjadi tidak akurat. <arena ketidak tepatan data/ data yang diper+le, saat praktikum inila, yang membuat nilai A (m+dulus y+ung) menjadi tidak akurat. "erbukti adanya perbedaan nilai m+dulus y+ung saat di,itung baik dengan menggunakan )ara manual atau dengan memakai kalkulat+r.

B!B 4 (A'B"B( 4.1.<esimpulan Dari praktikum M+dulus 9+ung ini, dapat disimpulkan beberapa ,al# M+dulus 9+ung meruipakan perbandingan antara tegangan tarik dan regangan tarik. Benda elastis adala, benda yang kembali ke bentuk semula bila gaya di,ilangkan. Gaya yang diberikan berbanding lurus dengan peruba,an panjang dan dapat dirumuskan dengan persamaan F % k E1 Benda plastik adala, benda yang tidak kembali ke bentuk semula saat gaya dilepaskan. Bila gaya yang diberikan pada benda melampui batas kekuatan benda, benda akan pata,. 4.2.$aran Disarankan pada setiap +rang yang akan melaksanakan praktikum M+dulus 9+ung ,arus mema,ami dulu k+nsep dan prinsip dari ,ukum 5++ke, tegangan dan regangan. $elain itu, bila ingin mendapat data yang akurat, disarankan menggunakan alat yang masi, baik.

Da tar (ustaka Gian)+ly, D+uglas. 2??1. Fisika. Arlangga#Cakarta. <anginan, Mart,een. 2??4. Fisika $M! 2!. Arlangga#Cakarta. Gaida, Drs.,M.$i. (etunjuk (raktikum Fisika Dasar. Faperta B'(!D 2=

Mekanika

2>

You might also like