Professional Documents
Culture Documents
DEFINISI
Radiasi perambatan energi dari sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium
Partikel alpha dan beta yang berasal dari material radioaktif Gelombang elektromagnetik atau photon terdiri dari sinar gamma dan sinar-x Gelombang radio, sinyal televisi, sinar radar
Sinar X
Pancaran gelombang elektromagnetik yang
sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan Ultraviolet, Panjang gelombang yang sangat pendek (hanya 1/10000 panjang gelombang cahaya) Karena panjang gelombang yang pendek itu, maka sinar X dapat menembus bendabenda.
JENIS RADIASI
PENGION materipartikel alfa (), partikel beta (), sinar gamma (), sinar-X, partikel neutron NON PENGIONgelombang radio, gelombang mikro, sinar inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet
Ada empat tahapan interaksi : 1. Tahap Fisik 2. Tahap Fisikokimia 3. Tahap Kimia Dan Biologi 4. Tahap Biologis
1. Tahap Fisik
absorbsi energi radiasi pengion yang menyebabkan terjadinya eksitasi dan ionisasi pada molekul atau atom penyusun bahan biologi. berlangsung sangat singkat dalam waktu 1016 detik terurainya molekul air menjadi ion positif H2O+ dan e- sebagai ion negatif H2O + radiasi pengion ----> H2O+ + e-
2. Tahap Fisikokimia
atom atau molekul yang tereksitasi atau terionisasi mengalami reaksi-reaksi sehingga terbentuk radikal bebas yang tidak stabil. berlangsung dalam waktu 10-16 detik H2O+ ----> H+ + OHH2O + e ------> H2OH2O------> OH- + H+ Radikal bebas OH- dapat membentuk peroksida (H2O2 ) yang bersifat oksidator kuat melalui reaksi berikut : OH- + OH- -----> H2O2
4. Tahap Biologis
berlangsung dalam waktu beberapa puluh menit hingga beberapa puluh tahun, Beberapa akibat dapat muncul seperti kematian sel secara langsung, pembelahan sel terhambat atau tertunda serta terjadinya perubahan permanen pada sel anak setelah sel induknya membelah Kerusakan yang terjadi dapat meluas dari skala seluler ke jaringan, organ dan dapat pula menyebabkan kematian.
Efek deterministik (non Stokastik) adalah efek yang disebabkan karena kematian sel akibat paparan radiasi Efek stokastik adalah efek yang terjadi sebagai akibat paparan radiasi dengan dosis yang menyebabkan terjadinya perubahan pada sel.
Sifat Efek Stokastik Tidak mengenal dosis ambang Timbul setelah melalui masa tenang yang lama Tidak ada penyembuhan spontan
Sifat Efek Deterministik Punya dosis ambang Timbul beberapa saat setelah terkena radiasi Ada penyermbuhan spontan Keparahan tergantung dosis
radiasi
Radiasi dapat menginduksi ketidakstabilan genetik >>> peningkatan laju timbulnya mutasi di antara sel anak. Ini dibuktikan dengan peningkatan frekuensi mutasi yang terjadi diantara populasi sel yang diamati sampai dengan 50 generasi populasi setelah pajanan radiasi.
ketidakstabilan genom terjadi akibat perubahan ekspresi gen yaitu gen yang berperan dalam replikasi DNA, sintesa deoksinukleotida, perbaikan DNA, checkpoints siklus sel, dan kejadian mitosis. Proses perbaikan yang salah terhadap kerusakan dapat menyebabkan inaktivasi gen tumor supresor, gen APC dan reseptor beta TGF tipe II Mutasi pada stabilitas genom suatu gen akan menjadi awal proses karsinogenesis dan menghasilkan multipel mutasi tumor
Radiasi diawali dengan perubahan sel dengan frekuensi tinggi >>> perubahan frekuensi rendah Dosis rendah radiasi gamma (0,3 Gy), partikel alpa (150 kev/m), atau ion Fe (1 GeV/amu) dapat mentransformasi sel epitel bronchus manusia. Induksi tumor terjadi pada Individu yang sensitif >>> terjadi ketidakstabilan genom Mencit putih strain BALB/c lebih sensitif terhadap kanker payudara dibandingkan dengan mencit hitam C57BL/6.
Adanya ketidakstabilan genetik menginduksi terjadinya leukemia pada sel stem hemopoietik tikus Pasien Acute myeloid leukemia akibat korban bom atom Hiroshima & Nagasaki yang terpapar radiasi sebesar 2Gy lebih besar resikonya mengalami perubahan kromosom daripada yang terpapar dosis rendah atau yang tidak terpapar Selain itu hilangnya fungsi TP53 memicu proses tumorigenesis leukemia sel stem melalui induksi ketidakstabilan kromosom
Efek stokastik pada sumsum tulang adalah leukemia dan kanker sel darah merah .
2. Kulit Efek deterministik : Pajanan radiasi sekitar 2-3 Gy : kemerahan (eritema) Dosis sekitar 3 8 Gy menyebabkan terjadinya kerontokan rambut (epilasi) dan pengelupasan kering (deskuamasi kering) dalam waktu 3 6 minggu setelah pajanan radiasi.
dosis yang lebih tinggi, 12 20 Gy, akan mengakibatkan terjadinya pengelupasan kulit disertai dengan pelepuhan dan bernanah (blister) serta peradangan akibat infeksi pada lapisan dalam kulit (dermis) sekitar 4 6 minggu kemudian dosis lebih besar dari 20 Gy Kematian jaringan (nekrosis) dalam waktu 10 minggu
3. Mata Organ sensitif radiasi >>> lensa kekeruhan atau hilangnya sifat transparansi lensa mata setelah pajanan radiasi yang relatif rendah yaitu sekitar 0,5 Gy dan bersifat akumulatif katarak setelah masa laten antara 6 bulan sampai 35 tahun, dengan rerata sekitar 3 tahun
4. Organ reproduksi Pada testis Dosis radiasi 0,15 Gy terjadinya sterilitas yang bersifat sementara dosis ambang sterilitas yang permanen adalah 3,5 6 Gy Pada ovum Dosis ambang 2,5 6 Gy menopuse dini
5. Paru Efek deterministik berupa pneumonitis biasanya mulai timbul setelah beberapa minggu atau bulan Efek utama adalah pneumonitis interstisial yang dapat diikuti dengan terjadinya fibrosispada dosis 5 15 Gy Efek stokastik berupa kanker paru
6. Sistem Pencernaan paling sensitif terhadap radiasi adalah usus halus Gejala : mual, muntah, diare, dan gangguan sistem pencernaan dan penyerapan makanan Efek stokastik yang timbul berupa kanker pada epitel saluran pencernaan.
TERIMA KASIH