You are on page 1of 2

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Bedah Mulut dan Maksilofasial Tahun 2010 Febby Rosidayani Perawatan Hipomobiliti Sendi

Temporomandibula ix + 40 halaman Sendi temporomandibula merupakan satu-satunya sendi di kepala, sehingga bila terjadi trauma pada persendiannya dapat menyebabkan gangguan pergerakan sendi seperti hipomobiliti. Hipomobiliti dapat didefinisikan sebagai suatu kondisi dimana pasien tidak memiliki rentang gerak normal pada sendi temporomandibula. Pasien yang menderita kondisi ini akan merasa nyeri ketika melakukan gerakan-gerakan fungsional dari mandibula. Gerakan fungsional yang dipengaruhi oleh hipomobiliti antara lain, mengunyah makanan, membuka mulut, berbicara dan menguap. Hipomobiliti dibagi menjadi 3 yaitu: trismus, postradiation therapy fibrosis, dan ankilosis yang memiliki etiologi masing-masing. Diagnosa yang pasti dapat dilakukan dengan pemeriksaan radiografi pada sendi temporomandibula ketika pasien membuka maksimal mulutnya. Perawatan hipomobiliti dapat meliputi perawatan secara non-bedah maupun bedah. Yang termasuk ke dalam perawatan secara non-bedah meliputi terapi fisik, obat-obatan, mekanis dan brisement force, sedangkan perawatan bedah yang dapat dilakukan antara lain, kondilektomi dan gap arthroplasty. Tujuan perawatan ini yaitu untuk mengembalikan fungsi sendi temporomandibula dan merekonstruksi sendi.

Universitas Sumatera Utara

Penatalaksanaan hipomobiliti sendi temporomandibula merupakan tanggung jawab bersama antara dokter gigi umum dan dokter gigi spesialis bedah mulut dan maksilofasial, sehingga nantinya dapat memberikan perawatan dental yang profesional dan dengan pedoman yang jelas.

Daftar Rujukan : 35 (1967-2010)

Universitas Sumatera Utara

You might also like