You are on page 1of 4

FIBRILASI ATRIUM A.

Definisi Suatu keadaan dimana terjadi kekcauan aktivitas listrik dan mekanik yang berasal dari atrium disertai dengan respon irreguler dari ventrikel. B. Epidemiologi Aritmia yang paling sering dijumpai 1 2 % dari populasi manusia Meningkat menjadi 15% pada usia >80tahun Lebih sering terjadi pada pria dibandingkan wanita C. Factor Predisposisi

D. Klasifikasi 1. Atrial fibrilasi paroksisimal AF yang kembali ke irama sinus secara spontan dalam waktu kurang dari 48jam 7hari. 2. Atrial fibrilasi persistent AF yang berlangsung lebih dari 7 hari dan membutuhkan kardioversi 3. Atrial fibrilasi persistent lama AF yang lebih dari satu tahun 4. Atrial fibrilasi permanent AF yang sudah tidak bias lagi diubah E. Gejala Klinis

pada dasarnya AF tidak menimbulkan gejala, kecuali disertai dengan penyakit lain. Maka gejala klinis yang sering timbul adalah: Sesak napas Angina Fatigue Sinkop Palpitasi F. Patogenesis 1. Mekanisme fokal Suatu keadaan dimana terdapat focus aritmia yang menhasilkan frekuensi impuls lebih tinggi dibandingkan nodus SA. Sering dimunculkan oleh vena pulmonalis dan vena cava. 2. Multiple wavelet Suatu keadaan dimana terdapat mekanisme micro entry circuit di atrium yang melawan impuls dr atrium secara tidak beraturan. G. Patofisiologi Fibrosis dan dilatasi merupakan factor pencetus terjadinya aritmia. Sebagai contoh tersering penyakit katup jantung (MS) dapat meningkatkan tekanan intracaediac atrium kiri yang nantinya berakibat pada dilatasi atrium kiti. Hal ini merupakan kondisi tepat untuk peningkatan durasi jalur konduksi atrial, sehingga muncul abnormalitas mekansime konduksi yaitu re- entyr yang menyebabkan fibrilasi atrium. Fibrilasi atrium memuat atrium gagal berkontraksi, sehingga tidak ada pengaliran darah secara aktif dari atrium ke ventrikel. Hal ini tidak berefek banyak pada volume sekuncup karna 70 80% darah atrium mengalir secra pasif ke ventrikel. Namun keadaan ini akan dihambat apabila ada penyakit penyerta lain yang dapat mengagalakan aloran pasif ini, contoh stenosis mitral. Komplikasi yang paling sering terjadi adalah tromboemboli akibat penurunan atrial flow velocity yang menyebabkan aliran darah statis di atrium sehinnga mempermudah pembentukan thrombus di atrium. H. Diagnosa Pemeriksaan EKG merupakan diagnose pasti dari aritmia. Fibrilasi atrium ditandai dengan: Laju: laju atrial 400 -600x/menit ; laju ventrikel bervariasi Irama: irama ventrikel tdk teratur Gelombang P: tdk dpt diidentifikasi

Durasi QRS : 0.10 detik

I. Tatalaksana Prinsip tatalaksana : 1. 2. 3. 4. Mengontol laju ventrikel Mengembalikan ke irama normal Mencegah tromboemboli Terapi adekuat terhapad penyakt jantung penyerta

Fibrilasi atrial baru paroksisimal Tidak diperlukan terapi kecuali ada gelaja hipertennsi atau angina presisten permanen

Antikoagulan dan laju kontrol Laju koontrol dan antikoagulan Obat anti arimia dan kardioversi

a. Pilihan obat anti trombolitik Antikoagulan warfarin (antagonis vit K) Antipaltelet aspirin (tidak begiti disarankan) b. Pilihat obat untuk control laju

Beta blocker (Metoprolol,bisprolol,propanolol,atenolol) Ca antagonis (verapamil, diltiazem) Digitalis (digoxin, digitoxin) Control laju tanpa obat dengan menggunakan ablasi

c. Pilihan obat untuk control irama Antiaritmia golongan 1 (Flecanidine, propafenon) Antiaritmia golongan 2 (amiodaron, pronedaron, slotalol) Tanpa obat menggunakan kardioversi, namu harus sudah dalam pengobatan antikoagulan minimal 3minggu sebelumnya

You might also like