You are on page 1of 3

Saliva merupakan cairan eksokrin yang terdiri dari 99% air, berbagai elektrolit

yaitu sodium, potasium, kalsium, kloride, magnesium, bikarbonat, fosfat, dan terdiri
dari protein yang berperan sebagai enzim, immunoglobulin, antimikroba, glikoprotein
mukosa, albumin, polipeptida dan oligopeptida yang berperan dalam menjaga
kesehatan rongga mulut. Pembentukan kelenjar ludah dimulai pada awal kehidupan
fetus ! " #$ minggu% sebagai invaginasi epitel mulut yang akan berdiferensiasi ke
dalam duktus dan jaringan asinar. Saliva terdapat sebagai lapisan setebal &,#'&,&# mm
yang melapisi seluruh jaringan rongga mulut. Pengeluaran air ludah pada orang
dewasa berkisar antara &,('&,! ml)menit sedangkan apabila distimulasi, banyaknya air
ludah normal adalah #'$ ml)menit. *enurunnya p+ air ludah kapasitas dapar ) asam%
dan jumlah air ludah yang kurang menunjukkan adanya resiko terjadinya karies yang
tinggi. ,an meningkatnya p+ air ludah basa% akan mengakibatkan pembentukan
karang gigi.
-udah diproduksi secara berkala dan susunannya sangat tergantung pada umur,
jenis kelamin, makanan saat itu, intensitas dan lamanya rangsangan, kondisi biologis,
penyakit tertentu dan obat'obatan. *anusia memproduksi sebanyak #&&&'#.&& cc air
ludah dalam $! jam, yang umumnya terdiri dari 99,.% air dan &,. % lagi terdiri dari
garam'garam , zat organik dan zat anorganik. /nsur'unsur organik yang menyusun
saliva antara lain 0 protein, lipida, glukosa, asam amino, amoniak, vitamin, asam
lemak. /nsur'unsur anorganik yang menyusun saliva antara lain 0 Sodium, 1alsium,
*agnesium, 2ikarbonat, 1hloride, 3odanida dan 4hiocynate 56S% , 7osfat,
Potassium. 8ang memiliki konsentrasi paling tinggi dalam saliva adalah kalsium dan
6atrium
,alam menjaga keseimbangan ekosistem rongga mulut, saliva memiliki
beberapa peranan diantaranya sebagai proteksi, menjaga keseimbangan buffer,
memelihara integritas gigi, sebagai antimikroba, memelihara mukosa, membantu
sistem pencernaan, menjaga oral hygiene, membantu proses bicara, membantu
keseimbangan cairan dan membantu rasa.
,erajat keasaman p+% saliva sangatlah dipengaruhi oleh irama sirkadian, diet,
dan stimulasi sekresi saliva. ,iet yang mengandung karbohidrat akan menyebabkan
turunnya p+ saliva yang dapat mempercepat terjadinya demineralisasi enamel gigi.
9ula pasir atau sukrosa adalah jenis gula terbanyak di alam, diperoleh dari
ekstraksi batang tebu, umbi beet, nira palem dan nira pohon maple. :enis gula ini
paling banyak dikonsumsi dalam rumah tangga, rumah makan, catering dan
sebagainya. Sukrosa lebih dikenal sebagai gula pasir. Sebuah molekul sukrosa terdiri
dari $ molekul gula yaitu satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa. ;leh
pemberian zat kimia asam% molekul sukrosa pecah menjadi dua molekul tersebut.
;leh karena glukosa kurang manis dari sukrosa dan fruktosa lebih manis dari sukrosa,
terjadilah pemecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa masih sulit dideteksi oleh
cecapan kita. Pemecahan sukrosa memang terjadi khususnya pada makanan yang
bersifat asam. Sukrosa sering digunakan tolok ukur tingkat kemanisan gula'gula lain.
2ila sukrosa atau gula pasir dinilai memiliki kemanisan #, maka glukosa hanya
memiliki kemanisan &,<!, laktosa &,#=, maltosa &,($, galaktosa &,($ dan fruktosa #,<(
serta gula invert glukosa dan fruktosa perbandingannya # 0 #% #,(&. Sedangkan bila
dibandingkan dengan pemanis buatan maka perbandingan kemanisannya adalah
sebagai berikut0 xylitol #, sukralosa =&&, siklamat (&, acesulfame'1 #.&, dulcin $.&,
thaumatin (..&&, steviosida (&&, suosan (.&, aspartam $&&, P'!&&& !.&&&, ,'triptofan
(. dan asam sukrolonik $&&.&&&.
,iantara kerugian yang paling banyak disorot dari pemakaian gula pasir dalam
makanan bergula seperti permen, snack, minuman adalah kerusakan gigi, terutama
pada anak'anak. ;leh karena dapat menyebabkan kerusakan atau karies gigi, maka
gula digolongkan sebagai senyawa kariogenik. 2ahwa gula pasir atau sukrosa
merupakan salah satu penyebab karies gigi yang utama telah secara jelas dapat
dibuktikan pada binatang percobaan. Pada penelitian tersebut juga diungkapkan
bahwa sesungguhnya faktor yang menyebabkan terjadinya karies adalah adanya
makanan yang mengandung sukrosa tinggi dan kebetulan tertinggal cukup lama pada
gusi dan gigi. :adi, bila seluruh gula sukrosa yang dikonsumsi langsung tertelan
masuk ke dalam perut tanpa ada yang tertinggal pada gigi, maka hal itu tidak akan
menyebabkan karies gigi 4ernyata sukrosa dalam bentuk makanan yang bersifat
lengket akan lebih besar peluangnya sebagai penyebab karies.
2erbagai hasil penelitian telah dapat dibuktikan bahwa kasus karies gigi pada
anak'anak sebetulnya dapat diturunkan dengan bermakna nyata% hanya dengan
melakukan penggantian komponen sukrosa dalam makanan dengan glukosa, fruktosa
atau jenis gula lain. ,engan alasan tersebut >chewing gum> sering diberi sorbitol atau
xylitol sebagai pengganti sukrosa.
DAFTAR PUSTAKA
#. +utagalung, 3osa 6ovetty. $&&<. Perbandingan Jumlah Saliva Sebelum dan
Sesudah Kumur-kumur dengan Larutan Sukrosa, Sorbitol, dan Xylitol ?vailable
at http0))repository.usu.ac.id)@mlui)handle)#$(!.=<A9)A.A9. ?ccessed at ?pril, $.
$&#!.
$. ,wingadi, Bdward. $&&A. Pengaruh !engunyahan !ermen karet yang
mengandung xylitol terhada! ka!asitas da!ar saliva !ada anak usia "#-"$ tahun
di !esantren %L&amidiyah 'e!ok. ?vailable at
http0))www.lontar.ui.ac.id)opac)themes)libri$) detail.jspCidD#$<=!$ElokasiDlokal.
?ccessed at ?pril, $. $&#!.
(. ?rfani, ?snul. $&#&. Perbedaan ,erajat 1easaman p+% saliva antara pengunyah
permen karet yang mengandung @ylitol dan sukrosa. ?vailable at
http0))asnuldentist.blogspot.com)$&#&)&A)perbedaan'derajat'keasaman'ph'
saliva.html. ?ccessed at ?pril, $. $&#!.

You might also like