You are on page 1of 36

56

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sebagian besar karbohidrat dalam makanan, selain kanji, berada dalam bentuk
disakarida (dua gula sederhana yang menyatu). Untuk penyerapan, dilakukan
penguraian enzimatik menjadi gula sederhana. Mukosa usus untuk memiliki berbagai
disakaridase, yang beberapa diantaranya dapat mengalami defisiensi kongenital atau
didapat. efisiensi yang paling sering terjadi adalah mengenai laktase, enzim yang
menguraikan laktosa menjadi gula konstituennya glukosa dan galaktosa. !arena
akti"itas laktase usus menurun seiring dengan usia, intoleransi susu jauh lebih sering
dijumpai pada orang de#asa dibandingkan anak$anak (susu kaya akan laktosa).
alam akti"itas laktase juga terdapat perbedaan ras. %rang &sia 'enderung memiliki
kadar yang terendah, sedangkan orang &frika hanya sedikit lebih tinggi.
Seperti halnya makanan, air susu ibu juga mempunyai 'irri$'iri tersendiri.
Sebagian besar kandungan karbohidrat pada air susu ibu kebanyakan dalam bentuk
disakarida laktosa yang membutuhkan enzim disakaridase yang spesifik untuk
pen'ernannya.
Susu merupakan sumber nutrisi yang penting untuk pertumbuhan bayi mamalia,
termasuk manusia yang mengandung karbohidrat, protein, lemak mineral dan
"itamin. (aktosa yang merupakan satu$satunya karbohidrat dalam susu mamalia
adalah disakarida yang terdiri dar gabungan ) monosakarida yaitu glukosa dan
galaktosa. (aktosa merupakan disakarida yang merupakan sumber energi yang
memasak hampir setengah dari keseluruhan kalori yang terdapat pada susu (*5 +
,-.).
Selain sumber energi, laktosa didalam tubuh juga penting untuk absorbsi kalsium,
galaktosa yang merupakan hasil hidrolisis laktosa, merupakan senya#a yang penting
untuk perkembangan dan fungsi otak. !arena itu keberadaan laktosa sebagai
56
5/
karbohidrat utama yang terdapat dalam susu, termasuk asi, merupakan hal yang unik.
0roses e"olusi terpilihnya laktosa menjadi satu$satunya karbohidrat yang ada pada
susu mamalia, mungkin merupakan 'erminan dari adanya fungsi laktosa yang penting
bagi tubuh bayi.
%leh karena itu, dilakukanlah per'obaan penentuan laktosa dalam susu se'ara
"olumetri dengan metode 1ohr ini untuk mengetahui kadar laktosa yang terkandung
pada sampel susu formula bayi, sehingga diharapkan setelah melakukan per'obaan ini
dapat diketahui kadar laktosa yang menjadi salah satu parameter dari kualitas susu
yang baik untuk dikonsumsi sehingga dapat mengaplikasikannya adalah
pengembangan ilmu gizi maupun dalam kehidupan sehari$hari.
1.2 Tujuan Percobaan
Mengetahui "olume 2a
)
S
)
%
*
yang diperlukan untuk menitrasi sampel susu
dan blanko pada per'obaan.
Mengetahui jumlah !
*
3e(42)
6
-.-5 2 yang tereduksi oleh laktosa pada
sampel susu formula bayi.
Mengetahui kadar laktosa yang terkandung dalam sampel.
1.3 Prinsip Percobaan
!andungan protein pada sampel susu diendapkan dengan maksimal oleh
!
,
3e(42)
6
dan 5nS%
,
, dimana pembentukkan kompleks kedua senya#a ini dengan
protein terjadi sempurna pada suasana p6 netral atau sedikit basa dengan
penambahan basa kuat 2a%6, dimana pen'apaian p6 tersebut dkideteksi oleh
indikator 00 yang ditandai dengan perubahan #arna menjadi merah lemah dan
terbentuk kompleks dengan protein berupa residu putih sehingga diperoleh filtrat
bebas protein yang bening.
&danya kandungan laktosa pada filtrat bebas protein akan teroksidasi oleh
!
*
3e(42)
6
, dimana 3e
*7
akan terduksi menjadi 3e
)7
. 8umlah 3e
*7
yang tidak bereaksi
59
akan direduksi oleh :
$
dari larutan seng sulfat + kalium iod, dimana :
$
akan teroksidasi
menjadi :
)
dalam suasana 46
*
4%%6
(p)
. 8umlah :
)
yang dibebaskan direduksi kembali
oleh 2a
)
S
)
%
*
. Saat ;&; akan ter'apai adanya kelebihan :
)
pada 'ampuran dideteksi
oleh indikator amilum yang ditandai dengan adanya kompleks ber#arna biru
keunguan, perubahan #arna 'ampuran dari kuning muda (sebelum ;&;) menjadi
putih menunjukkan bah#a ;&; telah ter'apai. <anyaknya "olume 2a
)
S
)
%
*
yang
terpakai setara dengan jumlah :
)
yang dibebaskan, sama juga dengan julah 3e
*7
yang
tersisa. 6al ini menggambarkan berapa 3e
*7
yang bereaksi dengan laktosa pada
sampel susu, sehingga jumlah !
*
3e(42)
6
yang tereduksi oleh gula pereduksi laktosa
sama dengan selisih ml 2a
)
S
)
%
*
antara blanko dan sampel pada titrasi "olumetri.
5=
BAB 2
TN!AUAN PU"TA#A
isakarida laktosa disebut gula susu. <erbeda dengan maltose dan selobiosa.
(aktosa terdiri dari ) monosakarida yang berlainan yaitu $glukosa dan $galaktosa
merupakan $sakarida alamiah yang dijumpai hanya pada binatang menyusui. &ir
susu sapid an manusia mengandung 5. laktosa. (aktosa diperoleh se'ara komersil
sebagai hasil samping pabrik keju (Mayasari,)->)).
alam metabolisme tubuh manusia yang normal, laktosa dihidrolisis se'ara
enzimatis menjadi $galaktosa dan $glukosa ? kemudian galaktosa itu diubah
menjadi glukosa, yang dapat mengalami metabolisme. Suatu keadaan yang disebut
galaktosemia yang menyerang bayi, disebabkan oleh kurangnya enzim untuk
mengubah galaktosa menjadi glukosa. 1alaktosemia di'irikan oleh tingginya kadar
galaktosa dalam darah dan air seni. 1ejalanya beranekaragam mulai dari muntah$
muntah sampai keterbelakngan mental dan jasmani, dan kadang$kadang kematian.
0engobatannya dilakuakn dengan menghilangkan susu dan produk susu dari dalam
makanan. (Suatu susu buatan yang terbuat dari kedelai dapat dijadikan pengganti)
(3essenden, >=9)).
!adang$kadang ada orang yang kekurangan enzim laktase. alam keadaan
seperti ini beberapa disakarida yang masuk dalam insulin akan difermentasikan oleh
bakteri usus dan apabila jumlahnya banyak, atau terjadi diare. alam perdagangan
laktosa diperoleh sebagai hasil tambahan pada pembuatan keju atau dibuat dari susu
skim (0oedjiadi, >==,).
0enguaraian karbohidrat dalam proses pen'ernaan menghasilkan beberapa
oligosakarida dan monosakarida. %ligosakarida tidak dapat di'ernakan pada proses
diatas karena mulut tidak memiliki enzim untuk meme'ah ikatan $>,,. %ligosakarida
ini akan diproses lebih lanjut menjadi monosakarida yang sebelum memasuki usus
halus dan siklus glikolisis. @eaksi yang terpenting dalam tahap ini adalah peme'ahan
5=
6-
disakarida seperti sukrosa, laktosa dan maltose. @eaksi penguraian ketiga disakarida
ini menghasilkan unit$unit heksosanya.
Sukrosa 6
)
% 3ruktosa 7 1lukosa
Sukroase
(aktosa 6
)
% 1alaktosa 7 1lukosa
(aktase
Maltosa 6
)
% 1lukosa 7 1lukosa
Maltase (;oha, )--5).
asar ilmu dari pengetahuan dan teknologi produk susu adalah air susu, karena
air susu adalah bahan baku dari semua produk susu. Susu sebagian besar digunakan
sebagai produk pangan. ipandang dari segi gizi, susu merupakan makanan yang
hampir sempurna dan merupakan makanan alamiah bagi binatang menyusui yang
baru lahir, dimana susu merupakan satu$satunya sumber makanan pemberi kehidupan
segera sesudah kelahiran. Susu didefinisikan sebagai sekresi dari kalenjar susu
binatang yang menyusui anaknya (<u'kle, )->-).
!omposisi susu dapat sangat beragam tergantung pada beberapa faktor, akan
tetapi angka rata$rata untuk semua jenis kondisi dan jenis sapi perah adalah sebagai
berikut A
(emak *,=.
0rotein *,,.
(aktosa ,,9.
&bu -,/).
&ir 9/,>-.
<ersama dengan bahan$bahan lain dalam jumlah sedikit seperti sitrat, enzim$enzim,
fosfolipid, "itamin &, "itamin < dan "itamin 4. Susu dari binatang menyusui selain
6>
sapi perah yang digunakan ditempat$tempat lain dan komposisi rata$ratanya,
perlihatakan pada tabel ).>
Tabel 2.1 #o$posisi %ata&rata Beberapa !enis "usu 'a$alia
!enis
Le$ak
(
Protein
(
Laktosa
(
Abu
(
Air
(
!ambing
:kan paus
!elin'i
!erbau
!uda
omba
&njing laut
Sapi
Manusia
,.-=
)).),
>*.6-
/.,-
>.5=
9.)9
5,.--
*.=-
*.9-
*./>
>>.=-
>).=5
,./,
).--
5.,,
>).--
*.,-
>.)-
,.)-
>./=
).,-
,.6,
6.>,
,./9
;idak ada
,.9-
/.--
-./=
>.66
).55
-./9
-.,>
-.=-
-.5*
-./)
-.)>
9/.9>
6*.--
69.5-
9).,-
9=.96
9-.6-
*,.--
9/.>-
9/.6-
(<u'kle, )->-).
(aktosa adalah karbohidrat utama yang terdapat didalam susu. (aktosa adalah
disakarida yang terdiri dari glukosa dan galaktosa. (aktosa ini terdapat dalam susu
dalam fase larutan yang sesungguhnya dan dengan demikian mudah diasimilasikan
sebagai makanan dengan proses hidrolisa menjadi glukosa dan galaktosa oleh enzim
usus, la'tase ( + galaktosidase). ;etapi sekarang sudah diketahui bah#a banyak
kelompok$kelompok suku yang tidak tahan terhadap laktosa dan ini telah diketahui
sebagai akibat dari kurangnya enzim laktosa dalam mukosa usus. 0emberian laktosa
atau susu dalam keadaan seperti ini menyebabkan men'ret atau gangguan$gangguan
perut yang lain. (ebih dari /-. orang$orang de#asa di &frika, &sia dan :ndian
&merika menunjukkan adanya kekurangan enzim laktase. !ondisi ini tidak terdapat
pada #aktu lahir, tetapi berkembang sesudah #aktu sapih. 8uga telah diketahui bah#a
kekuranganlaktosa yang menyebabkan tidak tahan terhadap laktosa, merupakan
akibat yang biasa dari gangguan gastrointestinal yang mungkin berasal dari bakteri.
Sayangnya kondisi yang terakhir ini mungkin juga terdapat pada anak$anak muda dari
6)
2egara yang sedang berkembang karena higlene yang kurang memadai dalam
penanganan bahan pangan (<u'kle, )->-).
(aktosa tidak semanis gula tebu dan mempunyai daya larut hanya sekitar )-.
pada suhu kamar. (aktosa ini akan mengendap dari larutan sebagai !ristal yang keras
seperti pasir, oleh karena itu harus dijaga jangan sampai kristal$kristal ini terbentuk
pada pembuatan es krim dan susu kental. (aktosa mudah sekali diragikan oleh bakteri
asam laktat menjadi asam laktat yang merupakan 'iri khas susu yang diasamkan
(<u'kle, )->-).
0rotein susu sapi dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan, kasein, yaitu
fosfoprotein dan meliputi /9 persen dari bobot total dan protein serum susu meliputi
>/ . dari bobot total. 1olongan kedua men'akup $ laktoglobulin (9.5.), B$
laktalbumin (5.).), globulin imun (>./.) dan albumin serum. Selain itu, sekitar 5.
dari bobot total susu merupakan senya#a yang mengandung nitrogen non protein
(senya#a 220) dan ini meliputi peptide dan asam amino. Susu mengandung juga
enzim yang jumlahnya sangat sedikit, termasuk peroksidase, fosfatase asam, fosfatase
basa, Cantina oksidase dan amylase (deMan, >==/).
!arbohidrat khas susu ialah laktosa atau gula susu. engan sedikit keke'ualian
ke'il, dapat dinyatakan bah#a laktosa adalah gula satu$satunya dalam semua spesies
dan tidak terdapat ditempat lain. (aktosa merupakan komponen utama bgahan kering
susu sapi, karena men'akup 5-. dari bahan padat total. !andungan laktosa susu sapi
mempunyai rentang mulai dari ,., sampai 5.) persen dengan rata$rata ,9 persen
dinyatakan sebagai laktosa tanair. !andungan laktosa susu manusia lebih tinggi,
sekitar /.- persen (deMan, >==/).
(aktosa merupakan disakarida yang terdiri atas $glukosa dan $galaktosa dan
disebut se'ara kimia ,$o$$$galaktopiranosil$$glukopiranosa (gambar ).>).
(aktosa dapat dihidrolisis dengan enzim $$galaktosidase (la'tase) dan dengan
larutan en'er asam kuat. &sam organi' seperti asam sitrat, yang mudah
menghidrolisis sukrosa tidak dapat menghidrolisis laktosa. 0erbedaan ini merupakan
dasar dari 'ara penentuan kedua gula itu adalah 'ampuran.
6*
O
OH
CH
2
OH
OH
OH
O
O
CH
2
OH
OH
OH
OH
1ambar ).> (aktosa (deMan, >==/)
Tabel 2.2 Beberapa si)at )isika ke*ua bentuk u$u$ laktosa
Sifat B$hidrat $anhidrida
;itik leleh
>
)-)
-
4 (de') )5)
-
(de')
@otasi jenis
)
DBE
)-
79=.,
-
7*5
-
!elarutan (gF>-- ml)
&ir pada )-
-
4 9 55
&ir pada >--
-
4 /- =5
<obot jenis ()-
-
4) >.5, >.5=
<ahang jenis -.)== -.)9=
<ahan pembakaran ('alFgm
>$
) */6>.6 *=*)./
Sumber A 8ennes dan 0atton (>=5=)
>
6arga berubah bergantung pada laju pemanasan, B$hidrat kehilangan air (>)-
-
4)
)
6arga didasarkan pada anhidrat, kedua bentuk memutarotasi ke 755.,
-
(aktosa dapat berada dalam dua bentuk kristal, bentuk B$hidrat dan bentuk $
anhidrat dan dapat ditemukan dalam tahana amorf atau lirka'a. <entuk yang paling
umum ialah B$hidrat (4
>)
6
))
%
>>
.6
)
%), yang dapat diperoleh dengan 'ara kristalisasi
dari larutan jenuh pada suhu diba#ah =*.5
-
4. 8ika kristalisasi dilakukan diatas =*.5
-
,
!ristal yang terbentuk ialah jenis + anhidrat. <eberapa sifat kedua bentuk ini
disenaraikan oleh 8ennes dan 0atton (>=5=) (tabel ).)) (deMan, >==/).
6,
!elarutan laktosa lebih ke'il daripada kelarutan sebagian besar gula yang lain
dan ini dapat menimbulkan masalah dalam sejumlah makanan yang mengandung
laktosa. 8ika susu dipekatkan *A>, konsentrasi laktosa mendekati kelarutan akhirnya.
8ika produk ini didinginkan atau jika di tambahi sukrosa, kristal B$hidrat akan
tumbuh. !ristal laktosa seperti itu sangat keras dan tajam dan jika dibiarkan tanpa
gangguan dapat tumbuh menjadi besar, menimbulkan rasa seperti kerikil atau seperti
pasir dalam mulut (deMan, >==/).
Garna dari sebuah larutan :odine -,> 2 'ukup intens sehingga iodine dapat
bertindak sebagai indikator bagi dirinya sendiri. :odine juga memberikan #arna ungu
atau "iolet yang intens untuk zat$zat pelarut seperti karbontetraklorida dan kloroform
dan terkadang kondisi ini dipergunakan dalam mendeteksi titik akhir dari titrasi$
titrasi. 2amun demikian, suatu larutan (penyebaran koloida) dari kanji lebih umum
digunakan, karena #arna biru gelap dari kompleks iodine$kanji bertindak sebagai
suatu tes yang amat sensiti"e untuk iodine. Mekanisme pembentukkan kompleks
yang ber#arna ini tidak diketahui, namun ada pemikiran bah#a molekul$molekul
iodine tertahan dipermukaan $amylose, suatu konstituen dari kanji, larutan$larutan
kanji dengan mudah di dekomposisi oleh bakteri dan biasanya sebuah substansi
seperti asam borat ditamabahkan sebagai bahan penga#et (Under#ood, )--)).
0enyakit pada sapi biasanya menga'aukan keseimbangan unsur$unsur didalam
susu. <iasanya terdapat kenaikan kandungan lemak dan garam dan penurunan
kandungan laktosa (<u'kle, )->-).
Susu digunakan sebagai sumber laktosa komersial yang diolah dari #hey yang
didapat sebagai hasil samping pada pembuatan keju. (aktosa dipakai sebagai salah
satu unsur dalam makanan anak$anak pada masyarakat <arat dan produk obat$obatan.
(aktosa dipakai sebagai bahan pengisi dalam pembuatan tablet$tablet dan kapsul obat
untuk menghasilkan #arna 'oklat dalam produk$produk bakery. (aktosa juga
digunakan oleh pihak militer dalam pembuatan tirai$tirai asap, tanda$tanda dan lilin$
lilin sasaran (<u'kle, )->-).
65
Hogurt adalah produk susu yang mengalami fermentasi. 0embuatannya telah
bere"olusi dari pengalaman beberapa abad yang lalu dengan membiarkan susu yang
ter'emar se'ara alami menjadi masam pada suhu panas, mungkin sekitar ,-$5-
-
4
(<u'kle, )->-).
(aktosa amorf atau laktosa lirka'a terbentuk jika larutan yang mengandung
laktosa dikeringkan dengan 'epat (deMan, >==/).
(aktosa adalah salah satu unsur yang penting sebagai sumber kalori yang
terdapat dalam susu baik itu &S:, susu sapi murni maupun susu formula. &S:
mengandung laktosa 6.9 + /.* .
2.3 Tabel #o$posisi A"
!omposisi
&S: &#al
(kolostrum)>$5
hr
0eralihan
6$>- hr
&S: Matur <erkisar antara
Inergi (kkal)
(aktosa
(grF>--ml)
(emak (grF>--
ml)
0rotein (grF>--
ml)
2on 0rotein
2itrogen
Mineral
(grF>-- ml)
:g & (mgF>--
ml)
:g 1 (mgF>--
ml)
:g M (mgF>--
5/.--
6.5
).=
>.>=5
$
-.*
**5.=
5.=
>/.>
6*.-
6./
*.6
-.=65
-.-)*
-.*
$
$
$
65.-
/.-
*.9
>.*),
-.-,)
-.)
>>=.6
).=
).=
5-.*, + /5.,6
5.- + /.6/
).* + ,./9
-.9 + >.5
$
-.) + -.*
$
$
$
66
ml)
(isozim
(mgF>-- ml)
(aktoferin
(mgF>-- ml)
>,.) + >6.,
,)- + 5)-
$
$
),.* + )/.5
)5- $ )/-
$
$
Sumber A (a'oren'e @&. <reast 3eeding, a guide for the medi'al proffesion. US& A
Mosby, >=9-. (;ehuteru, >===).
6/
BAB 3
'ET+D+L+, PE%-+BAAN
3.1 Alat *an Ba.an
3.1.1 Alat
1elas ukur
(abu ukur >-- ml
(abu Irlenmeyer
2era'a analitik
Spatula
<otol semprot
0embakar <unsen
!aki tiga
!a#at kasa
0ipet tetes
4orong ka'a
<uret
;iang statif
!lem
Stop#at'h
69
!orek api
3.1.2 Ba.an
Sampel susu formula bayi
(arutan !
,
3e(42)
6
(arutan 5nS%
,
*-.
(arutan 2a%6 -.> 2
:ndikator 00
(arutan !
*
3e(42)
6
-.-5 2
(arutan 5nS%
,
+ !:
(arutan asam asetat pekat
(arutan 2a
)
S
)
%
*
-.-5 2
:ndikator amilum > .
&Juades
!ertas saring
!ertas label
&lumunium foil
Kaselin
6/
6=
Spiritus
3.2 Prose*ur percobaan
3.2.1 "a$pel
imasukkan -.5 gram susu ke dalam labu takar >-- ml
itambahkan 5- ml aJuades, > ml !
,
3e(42)
6
dan > ml 5nS%
,
*-.
itambahkan aJuades sampai tanda tera dan dihomogenkan
idiamkan selama >5 menit kemudian disaring melalui kertas saring yang
kering
imasukkan 5 ml filtrate bebas protein ke dalam labu Irlenmeyer >-- ml
itambahkan >5 ml aJuades dan >-- ml larutan !
*
3e(42)
6
-.-5 2
ipanaskan labu Irlenmeyer selama )- menit kemudian didinginkan
itambahkan >- ml larutan sulfat seng + kalium :odida dan >- ml larutan
asam asetat pekat
:
)
yang dibebaskan dititrasi dengan 2a
)
S
)
%
*
sampai larutan ber#arna kuning
muda
itambahkan beberapa tetes larutan amilum >. dan dilanjutkan titrasi
sampai #arna biru tua hilang
i'atat "olume titrasi sebagai nilai a
3.2.2 Blanko
imasukkan )- ml aJuades dan >- ml larutan !
*
3e(42)
6
-.-5 2 ke dalam
labu Irlenmeyer >-- ml
ipanaskan labu Irlenmeyer selama )- menit kemudian didinginkan
itambahkan >- ml larutan sulfat seng + kalium :odida dan >- ml larutan
asam asetat pekat
ititrasi dengan 2a
)
S
)
%
*
sampai larutan ber#arna kuning muda
/-
itambahkan beberapa tetets larutan amilum >. dan dilanjutkan titrasi
sampai dengan #arna biru tua hilang
i'atat "olume titrasi sebagai nilai b
3.3/lo0s.eet
3.3.1 "a$pel
-,5 gr sampel susu bayi
-,5 gr sampel susu bayi
Susu bubuk putih kekuningan
Susu bubuk putih kekuningan
(arutan putih dan endapan putih
(arutan putih dan endapan putih
(arutan putih dan endapan putih
(arutan putih dan endapan putih
imasukkan ke dalam labu takar >-- ml
itambahkan 5- ml aJuades
itambahkan > ml !
*
3e(42)
6
dan > ml 5nS%
,
*-.
itambahkan aJuades hingga tanda tera
ihomogenkan
idiamkan selama >5 menit
@esidu, endapan putih
@esidu, endapan putih
dibuang
3iltrat bening bebas protein sebanyak 5 ml
3iltrat bening bebas protein sebanyak 5 ml
imasukkan ke dalam labu Irlenmeyer
itambahkan >5 ml aJuades dan >- ml larutan !
*
3e(42)
6
-.-5 2
(arutan bening jernih
(arutan bening jernih
ipanaskan selama )- menit
idinginkan
isaring
(arutan kuning jernih
(arutan kuning jernih
itambahkan >- ml 5nS%
,
+ !:
itambahkan >- ml asam asetat pekat
ititrasi dengan 2a
)
S
)
%
*
-.-5 2
(arutan orange
(arutan orange
(arutan kuning muda
(arutan kuning muda
itambahkan beberapa tetes indi'ator amilum >.
(arutan biru tua
(arutan biru tua
(arutan putih susu (;&;)
(arutan putih susu (;&;)
ilanjutkan titrasi dengan 2a
)
S
)
%
*
-.-5 2
a L >6.* ml
a L >6.* ml
i'atat "olume titrasi sebagai nilai a
/>
/)
3.3.2 Blanko
")
)- ml aJuades bening
>- ml !*3e(42)6 -.-5 2
!uning jernih
(arutan kuning jernih
(arutan kuning jernih
(arutan orange
(arutan kuning muda
(arutan biru tua
(arutan putih keabu$abuan (;&;)
b L )-./ ml
imasukkan ke dalam labu Irlenmeyer
ipanaskan selama )- menit
idinginkan
itambahkan >- ml larutan 5nS%, + !:
itambahkan >- ml asam asetat pekat
ititrasi dengan 2a)S)%* -.-5 2
itambahkan beberapa tetes indikator amilum > .
ilanjutkan titrasi dengan 2a)S)%* -.-5 2
i'atat "olume titrasi sebagai nilai b
/*
BAB 1
HA"L DAN PE'BAHA"AN
1.1 Tabel Penga$atan
No. Perlakuan Penga$atan
>.

).


*.

,.

5.

imasukkan 5 gr susu bubuk
kedalam labu takar >-- m(,
kemudian ditambahkan 5- m(
aJuades, > m( larutan !
,
3e(42)
6
>5. dan > m( larutan 5nS%
,
.
itambahkan ) tetes indikator pp,
lalu ditambahkan larutan 2a%6
-,> 2 sampai timbul #arna merah
tanah
itambahkan aJuades sampai
tanda tera
ibiarkan selama >5 menit, lalu
disaring melalui kertas saring
yang kering
alam labu Irlenmeyer >-- m(,
dimasukkan 5 m( filtrat bebas
protein, >5 m( aJuades dan >-
m( larutan !
*
3e(42)
6
-,-5 2
ipanaskan labu Irlenmeyer itu
dalam penangas yang mendidih
selama )- menit, lalu didinginkan
Setelah dingin, ditambahkan >-
Susu bubuk putih kekuningan
itambah aJuades larutan putih
keruh
itambah !
,
3e(42)
6
dan 5nS%
,
A
larutan putih keruh, endapan putih
itambahkan indikator ppA larutan
putih keruh, endapan putih
itambahkan 2a%6 -,> 2A
larutan merah lemah, endapan
putih
(arutan bening
(arutan bening, terdapat endapan
putih kemerahan.
itambahkan !
*
3e(42)
6
-,-5 2A
larutan kuning jernih
Setelah dipanaskan larutan
ber#arna kuning jernih
/)
/,
6.

/.

9.

=.

>-.
m( larutan sulfat$seng$kalium
iod dan >- m( larutan asam
asetat pekat (46
*
4%%6)
(p)
!emudian larutan :
)
yang
dibebaskan dititrasi dengan
larutan 2a
)
S
)
%
*
(2atrium ;hio
Sulfat) sampai larutan ber#arna
kuning muda
itambahkan beberapa tetes
larutan amilum >. dan
dilanjutkan titrasi sampai #arna
biru hilang (6asil &)
ilakukan pada per'obaan blanko
dengan )- m( aJuades dan >-
m( larutan !
*
3e(42)
6
-,-5 2
(seperti diatas) 6asil <.
idinginkanA kuning keruh
itambahkan 5nS%
,
7 !:A larutan
ber#arna jingga, terdapat
gumpalan kuning
itambahkan 46
*
4%%6
(p)
A
larutan jingga pekat merah
jingga
(arutan ber#arna kuning
itambahakan amilumA #arna
biru
Garna ;&;A putih susu
Kolume titran & L >6,* m(
<lanko 7 !
*
3e(42)
6
kuning
jernih
5nS%
,
$!:A larutan jingga dan
gumpalan kuning
itambahkan 46
*
4%%6
(p)
larutan #arna jingga ke'oklatan
merah jingga
Garna ;&;A keabu$abuan
Kolume titran < L )-,/ m(
itambahkan amilum larutan biru
/5
1.2 Per.itungan
8umlah !
*
3e(42)
6
-.-5 2 yang direduksi oleh gula
iketahui A
b L "olume 2a
)
S
)
%
*
pada titrasi blanko L )-./ F ) L >-.*5 ml
a L "olume 2a
)
S
)
%
*
pada titrasi sampel L >6.* F ) L 9.>5 ml
itanya A
ml !
*
3e(42)
6
-.-5 2 yang tereduksi M
0enyelesaian A
ml !
*
3e(42)
6
-.-5 2 yang tereduksi L b + a
L >-.*5 + 9.>5 ml
L ).) ml
8umlah mg laktosa dalam filtrat >-- ml
iketahui A
C L mg laktosa ekui"alen dengan (b$a) L , mg
"olume filtrat dititrasi L 5 ml
"olume filtrat total L >-- ml
itanya A
y L mg laktosa dalam filtrat >-- ml M
0enyelesaian A


L 9- mg
/6
!adar laktosa dalam -.5 gr sampel susu
iketahui A
y L jumlah laktosa dalam >-- ml filtrat L >6*.9 mg
berat sampel L -.5 g L 5-- mg
itanya A
!adar laktosa dalam . (bFb) N.M
0enyelesaian A
. laktosa L
L
L >6 .
1.3 %eaksi
1.3.1 Laktosa *engan /e
32

//
O
OH
H
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
O
H
H
OH
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
O
7 3e
*7
O
OH
H
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
C
OH
H
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
O
O
H
7 3e
*7
O
OH
H
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
C
OH
H
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
O
O
OH
7 3e
)7
1.3.2 "etenga. reaksi /e
32
2
&

@eduksi A 3e
*7
3e
)7
3e
*7
7 e 3e
)7

%ksidasi A

:
$
:
)
):
$
:
)
):
$
:
)
7 )e
$

@edoks A 3e
*7
7 e 3e
)7
C)
):
$
:
)
7 )e
$
C>
)3e
*7
7 )e )3e
)7
/9
):
$
:
)
7 )e
$

@edoks A )3e
*7
7 ):
$
)3e
)7
7 :
)
1.3.3 "etenga. reaksi Na
2
"
2
+
3
*engan
2
@eduksi A *:
)
6 :
$
*:
)
7 6e
$
6 :
$
%ksidasi A )S
)
%
*
)$
S
,
%
6
)$
)S
)
%
*
)$
S
,
%
6
)$
7 )e
$
@edoks A *:
)
7 6e
$
6 :
$
C >
)S
)
%
*
)$
S
,
%
6
)$
7 )e
$
C *
*:
)
7 6e
$
6 :
$
6S
)
%
*
)$
*S
,
%
6
)$
7 6e
$
O @eaksi di Irlenmeyer A
*:
)
7 6S
)
%
*
)$
6 :
$
7 *S
,
%
6
)$
@eaksi lengkap A
:
)
7 )2a
)
S
)
%
*
2a
)
S
,
%
6
7 2a:
(<asset, >==,)
1.3.1 A$ilu$ *engan
2
/=
O
H
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
O
H
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
O O O
7
n
:
)
O
H
H
OH H
OH
CH
2
OI
H
O
H
H
OH H
OH
CH
2
OI
H
O O O
7
n
6:
n
n
1.1 Pe$ba.asan
(aktosa merupakan sumber energy yang memasok hamper setengah
keseluruhan kalori susu (*5$,5.). isamping itu laktosa juga penting untuk absorpsi
kalsium. 2amun studi klinik membuktikan, mineralisasi tulang bayi yang mendapat
formula susu sapi (mengandung laktosa) maupun formula kedelai (karbohidratnya
terdiri dari polimer glukosa), tidak ada perbedaan. (aktosa (gula susu) hanya terdapat
dalam susu dan terdiri atas satu unit glukosa dan satu unit galaktosa. !adar laktosa
pada susu ibu (&S:) ,,9 gram per >-- m(. <anyak orang terutama yang berkulit
ber#arna (termasuk orang :ndonesia) tidak tahan terhadap susu sapi, karena
kekurangan enzim la'tase yang dibentuk didalam dinding usus dan diperlukan untuk
peme'ahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. !ekurangan laktase ini
menyebabkan ketidaktahanan terhadap laktosa. (aktosa yang tidak di'erna tidak
dapat diserap dan tetap tinggal dalam saluran pen'ernaan. 6al ini mempengaruhi
jenis mikroorganisme yang tumbuh, yang menyebabkan gejala kembung, kejang
perut dan diare. !etidaktahanan terhadap laktosa lebih banyak pada orang tua.
9-
&da beberapa terminologi yang perlu dipahami sehubung dengan gangguan
absorpsi laktosa yaituA
efisiensi laktaseA rendah (atau tidak ada) akti"itas laktase pada pemeriksaan hasil
absorpsi mukosa usus halus.
Malabsorpsi laktosaA ketidakmampuan usus halus mengabsorpsi laktosa yang
dibuktikan dengan pemeriksaan yang sesuai uji laktosa, uji hidrogen pemanasan.
:ntoleransi laktosaA mun'ulnya gejala$gejala klinis setelah makanFminum bahan
yang mengandung laktosa, yang gejalanya sebagai berikut? men'ret, mual,
muntah, perut kembung dan sakit perut.
(aktosa (4
>)
6
))
%
>>
) adalah gula yang diperoleh dari susu dalam bentuk
anhidrat atau mengandung satu molekul air anhidrat. <erikut sifat$sifat fisika kimia
laktosa.
Sifat$Sifat 3isika
!imia (aktosa
!eterangan
<M
!elarutan
!ejernihan
Serbuk atau massa hablur, keras putih atau krem, tidak berbau
atau rasa sedikit manis. Stabil diudara tetapi mudah menyerap
bau
Mudah (pelan$pelan) larut dalam air dan lebih mudah larut
dalam air mendidih, sangat sukar larut dalam etanol, tidak
larut dalam kkloroform dan dalam eter.
((arutan * g dalam >-- m( air mendidih), terbentuk larutan
jernih tidak ber#arna dan tidak berbau.
(aktosa dengan hidrolisis akan menghasilkan $galaktosa dan $glukosa ikatan
glukosa dan galaktosa terjadi antara atom karbon nomor > pada galaktosa dan atom
karbon nomor , pada glukosa. (aktosa mempunyai sifat mereduksi dan mutarotasi.
<erikut ini gambar struktur reaksinyaA
9>
O
OH
H
H
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
O
H
OH
H
H
OH H
OH
CH
2
OH
H
O
galaktosa glukosa
(aktosa
() >
) *
,
5
6
() >
) *
,
5
6
2ilai biologi protein &S: lebih tinggi ketimbang protein lain. !ebanyakan
susu formula diran'ang untuk memenuhi kebutuhan sebesar ),* gF>-- kkal
(bandingkan dengan >,6grF>-- kkal). ;akaran yang dianjurkan adalah sebesar >,9
grF>-- kkal dengan 0I@ setara dengan 4asein (takaran minimum). &supan protein,
yang menampilkan gejala sepertiA
>) etargi
)) 6iperammonia
*) ehidrasi, dan
,) iare
!arbohidrat dalam &S:, &S: mengandung karbohidrat yang relatif lebih
tinggi jika dibandingkan dengan &SS (6,5$/ gram .). !arbohidrat yang utama
terdapat dalam &S: adalah laktosa. !adar laktosa yang tinggi ini sangat
menguntungkan karena laktosa ini oleh fermentasi akan diubah menjadi asam
didalam usus bayi. engan suasana asam didalam usus bayi ini memberikan beberapa
keuntungan yaitu sebagai berikutA
Sebagai penghambat pertumbuhan bakteri yang patologis
Mema'u pertumbuhan mikroorganisme yang memproduksi asam organi' dan
mensintesis "itamin.
Memudahkan terjadinya pengendapan 4a$4aseinat
9)
Memudahkan absorpsi dari mineral misalnya kalsium, fosfor, dan magnesium.
Mutu protein bergantung pada kemudahannya untuk di'erna dan diserap serta
komposisi asam amino didalamnya. ;abel 0erbandingan Unsur 0rotein dalam &S:
dan susu sapi.
Unsur &S: Susu Sapi (grFdl)
4asein
Ghey
(a'toferin
(ysozyme
&lbumin
:g&
0eroCidase
<ifidur fa'tor
2anprotein
2itrogen
-,)
-,/
-,)6
-,>/
-
-,-5
-,-5
-,>-
Sedikit
Sedikit
-,)-
),/
-,6
-,>>
Sedikit
-,*6
Sedikit
-,-,
-,-*

-,-*
&dapun fungsi perlakuan pada per'obaan penentuan kadar laktosa dalam susu
se'ara "olumetri adalahA
itimbang susu (sampel) yaitu untuk mengukur jumlah sampel susu yang akan
digunakan agar hasilnya akurat.
idiamkan >5 menit agar endapan putih kemerahan (merah lemah) dapat dillihat
dan kemudian agar larutannya terpisah dengan endapannya.
isaring yaitu untuk memisahkan filtrat dan residunya. 3iltrat yang didapat
kemudian akan diambil sebanyak 5 m(.
ititrasi dengan 2a
)
S
)
%
*
A yaitu untuk mengetahui jumlah iod yang dipakai pada
saat penitrasian dan untuk menentukan ;&; (;itik &khir ;itrasi).
9*
ipanaskan yaituu untuk mempekatkan larutan blanko ()- m( aJuades, >- m(
!
*
3e(42)
6
-,-5 2).
Sampel susu yang dien'erkan untuk mengurangi konsentrasi pada sampel
tersebut, agar pada saat penitrasian tidak banyak larutan 2a
)
S
)
%
*
(2atrium ;hio
Sulfat) yang banyak digunakan.
0enambahan indikator pp untuk membuat larutan sensitive agar terlihat perubahan
#arnanya.
&dapun fungsi bahanFreagen yang digunakan dalam per'obaan inni yaituA
Sampel susu 4hildkidA sebagai sampel yang akan ditentukan kadar laktosanya
dalam per'obaan ini.
<lanko sebagai larutan pembanding untuk menentukan banyaknya iod yang
digunakan.
(arutan !
,
3e(42)
6
>5. untuk mengendapkan protein dalam susu dan laktosa
yang diperoleh ditetapkan se'ara iodometri.
(arutan 5nS%
,
*-. untuk mengendapkan protein dalam susu dan laktosa yang
diperoleh ditetapkan se'ara iodometri.
:ndikator 00A sebagai pereaksi sensiti"e agar dapat diketahui perubahan #arna
yang dihasilkan .
(arutan 2a%6 -,> 2 untuk membuat suasana netral atau sedikit basa pada
larutan.
(arutan !
*
3e(42)
6
-,-5 2 sebagai larutan pereaksi pada per'obaan ini dimana
laktosa yang merupakan gula reduksi pada larutan akan mereduksi 3e
*7
pada
larutan !
*
3e(42)
6
menjadi 3e
)7
.
(arutan seng$sulfat$kalium iod sebagai penyedia iodida yang ditambahkan se'ara
berlebih sehingga ion 3e
)7
bereaksi dengan :
$
dan membentuk 3e:
)
yang mudah
terurai dalam suasana asam
9,
(arutan asam asetat (46
*
4%%6) pekat sebagai katalis yang akan memper'epat
reaksi berlangsung.
(arutan :
)
sebagai membebaskan larutan 2a
)
S
)
%
*
sampai larutan ber#arna
kuning muda, dimana menyebabkan larutan :
)
tereduksi sedangkan larutan
2a
)
S
)
%
*
teroksidasi perubahan #arna terjadi #arna jingga pekat dengan endapan
merah jingga ketika belum dititrasi menjadi kuning muda dan setelah dititrasi
larutan ber#arna kuning.
(arutan 2a
)
S
)
%
*
(2atrium thiosulfat) sebagai larutan yang menandakan ;&;
telah ter'apai.
(arutan amilum >. sebagai larutan yang menandakan ;&; telah ter'apai
dengan "olume.
!ertas saring untuk menyaring sampel susu dan memisahkannya dari residu
sampel susu tersebut.
Sunlight untuk men'u'i alat$alat yang dipakaiFdigunakan.
&Juades yaitu sebagai larutan pengen'er, juga sebagai larutan untuk
memanaskan blanko pada hotplate, juga sebagai 'airan yang membersihkan alat$
alat praktikum.
(arutan sulfat seng kalium iod mengandung 2a4l, 5nS%
,
P !: yang ketiganya
berperan sebagai berikutA
2a4l yaitu untuk mengatur keadaan p6 menjadi netral.
!: yaitu pada garam ini :odium (:
)
) yang sedikit larut dalam air tetap mudah
larut dalam larutan yang mengandung ion iodida, :
$
(bereaksi dengan
membentuk kompleks ion triiodida :
*
$
).
5nS%
,
yaitu mengikat garam !:, agar ion :
$
tidak mudah teroksidasi oleh %
)
yang diper'epat reaksinya dengan suasana asamFadanya % nya sebelum
direaksikan. Membentuk kompleks dengan !
,
3e(42)
6
jika masih tersisa
95
dalam filtrate bebas protein, sehingga mengakibatkan terbentuk kompleks
kuning ke'oklatan seperti gel juga mengikat pengotor lainnya.
0lastik dan karet gelang untuk mengikat dan menutup rapat labu Irlenmeyer yang
didalamnya berisikan larutan sampel susu dan blanko yang kemudian dititrasi,
agar :odnya tidak menguap karena mudah rusak konsentrasinya oleh udara.
Kaselin untuk melumas keran pembukaFpenutup buret agar tidak ma'et (mudah
dibuka dan ditutup).
&lumunium foilA untuk menutup beaker glass yang berisi sampel susu bubuk agar
tidak tumpah.
Serbet untuk mengangkat sampel blanko dari hot plateF penangas air.
&dapun fungsi alat dalam per'obaan penentuan kadar laktosa dalam
per'obaan ini, yaituA
6ot plateA untuk memanaskan blanko yang diletakkan di dalam labu Irlenmeyer
yang dimasukkan ke dalam gelas beaker yang berisi air mendidih.
<uretA sebagai tempat larutan 2a
)
S
)
%
*
(2atrium ;hio Sulfat) diletakkan untuk
mentitrasi sampel susu dan blanko.
!lem dan tiang statifA sebagai tempat buret diletakkan dalam proses penitrasian.
<eaker glass sebagai tempat untuk meletakkan sampel susu bubuk pada saat
penimbangan dengan nera'a analit, juga sebagai tempat meletakkan aJuades
panas yang nantinya blanko diletakkan didalamnya.
2era'a analitik untuk menimbang sampel susu bubuk yang akan digunakan.
0ipet tetes untuk mengambil larutan 2a%6 -,> 2? larutan !
,
3e(42)
6
>5.?
5nS%
,
*-.? !
*
3e(42)
6
-,-5 2? 46
*
4%%6 pekat? amilum >.? :
)
? indikator pp
dan aJuades pada per'obaan ini.
(abu ukur untuk tempat sampel susu bubuk diletakkan, yang telah diberi larutan
!
,
3e(42)
6
>5., 5nS%
,
*-., ind. pp dan larutan 2a%6 -,> 2 sebagai sampel &.
96
(abu Irlenmeyer sebagai tempat filtrat sampel susu bubuk dan blanko yang akan
dititrasi dengan menggunakan larutan 2a
)
S
)
%
*
(2atrium ;hio Sulfat).
4orong ka'a untuk menyaring larutan susu yang akan diambilFdipisahkan filtrat
dan residunya dalam per'obaan ini.
Sikat tabung untuk membersihkan labu ukur dan labu ukur setelah pemakaian
agar senya#a$senya#a yang masih menempel pada kedua tempat tersebut hilang.
<otol semprot untuk meletakkan aJuades, agar memudahkan pada saat pemipetan
untuk memenuhi larutan pada labu ukur agar hasilnya akurat.
1elas ukur untuk mengukur setiap larutanFreagen yang digunakan agar hasilnya
pasFtepat.
&dapun faktor kesalahan yang terjadi selama proses per'obaan ini, yaituA
!urang tepatnya pada saat penimbangan sampel susu bubuk, karena terburu$buru
hingga hasilnya kurang akurat.
!urang tepat dan teliti pada saat pemipetan larutanFreagen yang digunakan dalam
per'obaan ini.
!urang tepat dan akurat pada saat melarutkan sampel susu bubuk di dalam labu
ukur, sehingga aJuades melebihi batas tanda tera.
!urang teliti dan akurat pada saat penintrasian dan pemba'aan larutan yang
digunakan.
!urang teliti pada saat pemanasan #aktunya terlalu lama.
0ada saat penitrasian, labu Irlenmeyer yang berisi sampel susu dan blanko tidak
ditutup rapat dengan plastik karet, sehingga tidak dapat menghasilkan hasil yang
diinginkan.
0ada saat penyaringan residu terikut dengan filtrate sehingga hasil kurang
memuaskan dan akurat.
9/
&dapun hasil per'obaan yang didapatkan dari praktikumFper'obaan penentuan
kadar laktosa dalam susu se'ara "olumetrik yaitu dilakukan ) tahap, tahap pertama
membuat sampel & (sampel susu bubuk 4hilkid) dan blanko <. 0ada sampel susu
bubuk langkah pertama yaitu dilakukan penimbangan sampel sebanyak 5 gr dengan
karakteristik ber#arna putih kekuningan. !emudian dimasukkan kedalam labu takar
>-- m( dan selanjutnya ditambahkan larutan !
,
3e(42)
6
>5. yang hasilnya larutan
putih keruh, lalu ditambahkan larutan 5nS%
,
*-. sebanyak > m( yang hasilnya
putih keruh dan terdapat endapan putih. 0ada langkah ini larutan !
,
3e(42)
6
>5.
sebagai pengikat protein dalam sampel urin.
0ada per'obaan ini adalah menentukan kadar laktosa dalam susu se'ara
"olumetri dengan metode 1ohr. imana per'obaan ini berdasarkan sifat laktosa
sebagai gula reduksi, sehingga se'ara kuantitatif dapat ditentukan kadarnya dengan
menggunakan !
*
3e (42)
6
. 0rinsipnya laktosa dalam susu dipisahkan dari kandungan
protein susu dengan menambahkan larutan !
,
3e(42)
6
dan larutan 5nS%
,
untuk
mengendapkan protein dalam susu, dan laktosa yang diperoleh ditetapkan se'ara
iodometri.
0ertama$tama ditimbang dengan tepat sebanyak -,5 gram susu 'hild$kid
dengan menggunakan nera'a analitik. !emudian dimasukan susu yang berupa serbuk
halus, ber#arna putih tersebut kedalam labu takar >-- m(. Susu disini berfungsi
sebagai sampel yang ingin ditentukan kadar laktosanya. !emudian ditambahkan 5-
m( aJuades fungsi dari penambahan aJuades disini adalah untuk melarutkan susu
tersebut. iperoleh larutan ber#arna putih dengan sedikit endapan tidak larut.
Indapan disini terbentuk karena susu akan larut sempurna dalam air panas.
!emudian setelah itu ditambahkan > m( larutan !
,
3e(42)
6
>5 . fungsi dari
penambahan !
,
3e(42)
6
akan membentuk komplek yang stabil. !emudian
ditambahkan > m( 5nS%
,
*-. disini sama dengan !
,
3e(42)
6
>5. yaitu untuk
mengendapkan protein dan lebih menstabilkan endapan yang tebentuk dimana protein
akan mengendapkan pada saat penambahan logam. Salah satunya logam 5n yang
99
terkandung dalam 5nS%
,
dimana terbentuk larutan putih dengan sedikit endapan
tidak larut.
Selanjutnya pada larutan ditambahkan ) tetes indikator pp. kemudian
ditambahkan larutan 2a%6 -,> 2 sampai timbul #arna merah lemah, fungsi dan
penambahan larutan 2a%6 disini adalah untuk membuat suasana netral atau sedikit
basa pada larutan. :tu sebabnya indikator ditambahkan terlebih dahulu, agar
penambahan 2a%6 tidak terlalu berlebih karena akan mengakibatkan larutan bersifat
terlalu basa, dimana terbentuk larutan bersifat sedikit basa. Selanjutnya ditambahkan
aJuades hingga tanda tera, fungsi penambahan aJuades disini adalah untuk untuk
melarutkan seluruh laktosa yang terkandung pada suhu dan terbentuk larutan
ber#arna merah lemah kemudian dibiarkan selama >5 menit, fungsi dari pendiaman
disini adalah untuk memberikan #aktu pada larutan agar protein dapat terendap
seluruhnya dimana terbentuk ) fase larutan, dimana fase atas berupa larutan ber#arna
merah lemah dan fase ba#ah berupa endapan ber#arna putih. !emudian disaring
melalui kertas saring yang kering. 3ungsi dari penyaringan disini berfungsi untuk
memisahkan antara filtrat bebas protein dengan residu berupa endapan putih dimana
diperoleh filtrat berupa larutan bening dan residu berupa endapanFgumpalan putih.
!emudian dimasukan 5 m( filtrat bebas protein kedalam labu erlenmeyer,
filtrat bebas protein berfungsi sebagai larutan yang akan dianalisis kadar laktosanya
dikatakan bebas protein karena protein yang terkandung didalamnya telah diendapkan
dan terpisah dari larutan yang dianggap bah#a larutan tersebut bebas protein.
Mengapa protein dalam sampel harus dipisahkan kerena yang akan dianalisa adalah
laktosa pada sampel, sehingga keberadaan protein pada sampel dapat menggangu
proses analisa. !emudian ditambahkan >5 m( aJuades, fungsi dari penambahan
aJuades disini adalah untuk mengen'erkan larutan agar "oluume titrat yang
digunakan tidak terlalu banyak (efisien). !arena pengen'eran akan menurunkan
konsentrasi larutan selain itu juga memper'epat proses titrasi.
Selanjutnya filtrat bebas protein yang telah dien'erkan tersebut dapat
ditambahkan larutan !
*
3e(42)
6
-,-5 2, fungsi dari penambahan larutan !
*
3e(42)
6
9=
-,-5 2 disini adalah sebagaipereaksi pada per'obaan ini dimana laktosa yang
merupakan gula reduksi pada larutan akan mereduksi 3e
*7
pada larutan !
*
3e(42)
6
menjadi 3e
)7
sementara laktosa sendiri teroksidasi menjadi asam laktat kemudian
dipanaskan larutan tersebut dalam penangas air yang mendidih selama )- menit.
3ungsi dari pemanasan adalah untuk memper'epat reaksi yang terjadi, dimana terjadi
reaksi reduksi oleh laktosa yang menyebabkan 3e
*7
menjadi 3e
)7
dan reaksi oksidasi
yaitu laktosa menjadi asam laktat, dimana terbentuk larutan kuning keruh dimana
pada proses pemanasan ini kemungkinan terjadi reaksi hidrolisis dimana laktosa
terhidrolisis menjadi glukosa dan galaktosa. Setelah itu didinginkan larutan tersebut
pada suhu ruang. 0endinginan disini berfungsi untuk menstabilkan larutan dimana
larutan akan stabil pada suhu ruang. 3ungsi dari pendinginan disini juga berfungsi
agar tidak merusak reagen yang akan ditambahkan, selanjutnaya ditambahkan larutan
>- m( sulfat$seng$kalium iod. (arutan ini terdiri dari dua larutan yaitu 5nS%
,
dan
!:. 3ungsi dari !: disini adalah sebagai penyedia ion iodida yang ditambahkan se'ara
berlebih sehingga ion 3e
)7
bereaksi dengan :

dan membentuk 3e:


)
yang mudah
terurai dalam suasana asam yang melepas :
)
yang dititrasi kembali dengan 2a
)
S
)
%
*
.
Sedangkan fungsi dari 5nS%
,
adalah mendorong kekuatan iod. !emudian
ditambahkan >- m( larutan 46
*
4%%6 pekat sebagai katalis yang akan memper'epat
reaksi berlangsung. !emudian dititrasi :
)
yang dibebaskan dengan 2a
)
S
)
%
*
sampai
larutan ber#arna kuning muda dimana menyebabkan larutan :
)
tereduksi sedangkan
larutan 2a
)
S
)
%
*
teroksidasi, perubahan #arna terjadi dari #arna jingga pekat dengan
endapan merah jingga ketika belum dititrasi menjadi kuning muda dan setelah
dititrasi larutan ber#arna kuning dihentikan dan ditambahkan beberapa tetes larutan
amilum >. dan terjadi perubahan #arna menjadi #arna biru, #arna biru ini hasil
reaksi dari amilum dengan :
)
bebas dalam larutan. !emudian dititrasi kembali hingga
#arna biru tua hilang dan diperoleh larutan putih keruh yang menandakan ;&; telah
ter'apai dengan "olume titrasi >6,* m( penambahan amilum dilakukan saat
mendekati ;&; atau ketika iod sudah tinggal sedikit, karena apabila amilum
=-
ditambahkan di a#al maka amilum akan bereaksi membentuk kompleks ber#arna
biru yang kuat sehingga sulit untuk melepaskan iod kembali yang berakibat #arna
biru sulit sekali lenyapFhilang sehingga ;&; (;itik &khir ;itrasi) sulit teramati.
BAB 3
PENUTUP
3.1 #esi$pulan
Kolume 2a
)
S
)
%
*
yang diperlukan untuk menitrasi sampel susu formula bayi
yaitu sebesar >6.5 ml sedangkan untuk blanko diperlukan "olume 2a
)
S
)
%
*
sebesar )-./ ml.
<erdasarkan hasil per'obaan jumlah "olume !
*
3e(42)
6
-.-5 2 yang tereduksi
oleh gula reduksi (laktosa) yang terkandung pada sampel susu formula bayi
(4hild$kid) adalah sebesar ,., ml.
<erdasarkan hasil per'obaan diperoleh kadar laktosa dalam -.5 gr sampel susu
formula bayi (4hild$kid) adalah sebesar *)./6..
3.2 "aran
Sebaiknya pada per'obaan selanjutnya dapat pula digunakan metode lain
dalam menentukan kadar laktosa seperti metode asam mukat dan metode luff s'hroll
untuk dilihat perbandingan hasil.
99
=>
DA/TA% PU"TA#A
<u'kle, !.&.et.al. )->-. Ilmu Pangan. 8akarta A U:$0ress
eMan, 8ohn M. >==/. Kimia Makanan Edisi Kedua. <andung A :;<
3essenden, @alph.S dan 8oan.S 3essenden. >=9). Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid 2.
8akarta A Irlangga
0oedjiadi, &nna. )--/. Dasar-Dasar Biokimia. 8akarta A U:$0ress
;ehuteru, Idi Setia#an. >===. Malabsorpsi aktosa Pada !nak. 8urnal !edokteran
;risakti. Kol >9. 2o.*=.>*=
;oha, &bdul 6amid &. )--5. Biokimia " Metabolisme Biomolekul. <andung A
&lfabeta
Under#ood, &.(. )--). !nalisis Kimia Kuantitati#. 8akarta A Irlangga

You might also like