You are on page 1of 3

BAB I

PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Makanan adalah salah satu kebutuhan primer manusia. Manusia
membutuhkan makanan yang sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk
menjaga agar hidup tetap sehat. Makanan yang sesuai ini adalah makanan
yang memenuhi kriteria sehat, bergizi, seimbang, dan higienis. Makanan
bergizi adalah makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein,
vitamin, air, dan unsur-unsur mineral. Sementara makanan higienis adalah
makanan yang tidak mengandung bibit penyakit ataupun zat-zat yang dapat
mengganggu dan membahayakan kesehatan tubuh.
1

Kebutuhan makanan yang sangat penting mendorong manusia terus
berupaya dalam mengolah sumber daya alam menjadi olahan makanan yang
lezat dan bergizi. Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan,
muncul berbagai jenis makanan yang justru tidak sehat, kurang bergizi,
bahkan berbahaya bagi tubuh sebagai dampak keserakahan manusia dalam
pengolahan makanan. Sebut saja makanan instan, junk food, dan snack,
yang di dalam makanan tersebut sangat mudah dijumpai zat-zat berbahaya
seperti perasa sintetis (MSG), pewarna, pengawet dan zat kimia lain yang
memberikan dampak buruk bagi kesehatan tubuh baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
Konsumsi makanan yang kurang baik ini diperparah dengan
munculnya pandangan di masyarakat tentang status sosial konsumen
makanan-makanan tersebut. Kerap kali ditemukan bahwa hanya karena
alasan gengsi sebagian masyarakat lebih memilih makanan modern
tersebut dari pada olahan makanan tradisional ataupun olahan makanan
dengan bahan-bahan alami. Hal inilah yang menuntut adanya inovasi dan
kreasi di bidang pangan dalam upaya peningkatan konsumsi makanan
bergizi di masyarakat.

1
Diah Aryulina dkk, Biologi 2, Esis, Jakarta, 2007, hlm. 153
Salah satu sumber daya alam yang dikenal memiliki kandungan gizi
yang cukup tinggi dan kompleks adalah tanaman kelor, Moringa oliefera.
Kelor merupakan tanaman yang populer dan mudah didapatkan. Kelor,
utamanya bagian daunnya, kerap digunakan dalam pengobatan tradisional di
Indonesia. Namun hanya sedikit dari masyarakat yang tahu bahwa daun
kelor memiliki khasiat yang lebih. Diantara beberapa manfaat dari daun
kelor adalah untuk meningkatkan ketahanan alamiah tubuh, menyegarkan
mata dan otak, meningkatkan metabolisme tubuh, memudahkan pencernaan,
serta banyak lagi manfaat lainnya.
Mengingat kayanya kandungan gizi daun kelor yang tidak diimbangi
oleh minat masyarakat untuk mengkonsumsi daun kelor, perlulah dibuat
inovasi yang menarik untuk meningkatkan daya terima masyarakat terhadap
konsumsi daun kelor. Inovasi produk inilah yang menjadi perhatian agar
setiap produk yang dihasilkan mempunyai nilai lebih dari produk-produk
sebelumnya. Berdasarkan latar belakang ini, kami membuat Karya Tulis
Ilmiah dengan judul PENAMBAHAN TEPUNG DAUN KELOR DALAM
PEMBUATAN PANCAKE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN
KONSUMSI MAKANAN SEHAT DAN BERGIZI.

1.2. Rumusan Masalah
Bagaimana langkah pembuatan tepung daun kelor sebagai bahan
tambahan pancake?
Apa saja kandungan gizi yang terdapat pada pancake daun kelor?
Bagaimana pancake daun kelor dapat dijadikan salah satu upaya
peningkatan konsumsi makanan sehat dan bergizi?

1.3. Tujuan
Mengetahui langkah pembuatan pembuatan tepung daun kelor sebagai
bahan tambahan pancake.
Mengetahui kandungan gizi yang terdapat pada pancake daun kelor.
Memahami bagaimana pancake daun kelor dapat dijadikan salah satu
upaya peningkatan konsumsi makanan sehat dan bergizi.

1.4. Manfaat
Bagi Masyarakat
Menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat daun kelor,
sehingga dapat menjadi salah satu alternatif pilihan bagi masyarakat
agar dapat memanfaatkan kelebihan tersebut dan sekaligus
mengembangkannya menjadi berbagai produk olahan lain.
Bagi Penulis
Menambah pengetahuan baru tentang pengolahan daun kelor agar dapat
mengembangkan manfaat dari daun kelor.

You might also like