You are on page 1of 5

PROPAGANDA

1
oleh Sholahuddin

Dari bahasa Latin modern: propagare yang berarti mengembangkan atau
memekarkan) adalah rangkaian pesan yang bertujuan untuk memengaruhi pendapat dan
kelakuan masyarakat atau sekelompok orang. Propaganda tidak menyampaikan informasi
secara obyektif, tetapi memberikan informasi yang dirancang untuk memengaruhi pihak yang
mendengar atau melihatnya.
Propaganda kadang menyampaikan pesan yang benar, namun seringkali menyesatkan
dimana umumnya isi propaganda hanya menyampaikan fakta-fakta pilihan yang dapat
menghasilkan pengaruh tertentu, atau lebih menghasilkan reaksi emosional daripada reaksi
rasional. Tujuannya adalah untuk mengubah pikiran kognitif narasi subjek dalam kelompok
sasaran untuk kepentingan tertentu.
o Propaganda adalah sebuah upaya disengaja dan sistematis untuk membentuk persepsi,
memanipulasi alam"propaganda putih" berasal dari sumber yang dapat diidentifikasi
secara terbuka.
o "propaganda hitam" berasal dari sumber yang dianggap ramah akan tetapi sebenar-
benarnya bermusuhan.
o "propaganda abu-abu" berasal dari sumber yang dianggap netral tapi sebenarnya
bermusuhan.
o Propaganda telah berkembang dalam perang psikologis di mana propaganda menemukan
ekstensinya.
o propaganda politik yaitu melibatkan usaha pemerintah, partai atau golongan untuk
pencapaian tujuan strategis dan taktis.
o propaganda sosiologi yaitu melakukan perembesan budaya kemudian masuk ke dalam
lembaga-lembaga ekonomi, sosial dan politik.
Komponen propaganda
1. Pihak yang menyebarkan pesan, berupa komunikator, atau orang yang
dilembagakan/lembaga yang menyampaikan pesan dengan isi dan tujuan tertentu.
2. Komunikan atau target penerima pesan yang diharapkan menerima pesan dan kemudian
melakukan sesuatu sesuai pola yang ditentukan oleh komunikator.
3. Pesan tertentu yang telah dirumuskan sedemikian rupa agar mencapai tujuannya dengan
efektif.
4. Sarana atau medium yang tepat dan sesuai atau serasi dengan situasi dari komunikan.
5. Kebijaksanaan atau politik propaganda yang menentukan isi dan tujuan yang hendak
dicapai.
6. Dilakukan secara terus menerus.
7. Terdapat proses penyampaian gagasan, ide/kepercayaan, atau doktrin.
8. Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, dan perilaku individu/kelompok,
dengan teknik-teknik memengaruhi.
9. Kondisi dan situasi yang memungkinkan dilakukannya kegiatan propaganda yang
bersangkutan.
10. Menggunakan cara sistematis prosedural dan perencanaan.
11. Dirancang sebagai sebuah program dengan tujuan yang kongkrit untuk memengaruhi dan
mendorong komunikan melakukan sesuatu yang sesuai dengan keinginan atau pola yang
ditentukan oleh komunikator.
[3]


SEJARAH
Propaganda kuno
Propaganda sudah ada sejak awal terdokumentasinya sejarah manusia. Inskrpsi Behistun (515
SM) yang menggambarkan kenaikan Darius I ke tahta Persia merupakan contoh propaganda
awal. Arthashastra yang ditulis oleh Chanakya (350 - 283 SM), profesor di Universitas
Takshashila, membahas propaganda secara detail, termasuk cara menyebarkan propaganda
dan pemakaiannya dalam peperangan. Muridnya, Chandragupta Maurya (340 - 293 SM),
menggunakan cara-cara ini untuk mendirikan dan menjadi pemimpin Kekaisaran Maurya.
[4]

Tulisan karya penulis Romawi Kuno seperti Livy (59 SM - 17 M) dianggap propaganda pro-
Romawi yang hebat. Contoh lain adalah The War of the Irish with the Foreigners abad ke-12,
oleh para Dl gCais yang menggambarkan mereka sebagai penguasa sejati Irlandia.
Pergeseran makna
Pada abad ke-17 Gereja Katolik Roma mendirikan the congregation de propaganda (sebuah
usaha untuk mempropagandakan kepercayaan tersebut) namun kalimat ini menjadi
berkonotasi negatif (bermakna negatif) saat diterapkan pada abad ke-20.
Beberapa hal yang dianggap memiliki kedekatan hubungan dengan propaganda adalah
kesalahan informasi seperti inflasi bahasa dan penggelembungan bahasa yang disebarluaskan.
contoh:

o Perang antara Amerika Serikat vs Irak
o Perang dingin antara CIA dan Soviet
o Orde baru: Dwifungsi ABRI, Mayoritas Tunggal, Asas Tunggal, Sakralitas Pancasila dan
UUD'45
Sifat
1. Tertutup/terselubung.
2. Terbuka.
3. Pada awal tertutup akan tetapi lambat laun mulai terbuka.
Jenis
1. propaganda agitasi bertujuan agar komunikan bersedia memberikan pengorbanan yang
besar bagi tujuan yang langsung, mengorbankan jiwa mereka dalam usaha mewujudkan
cita-cita.
[rujukan?]

2. propaganda vertikal dengan melalui media massa.
3. propaganda horisontal dengan melalui komunikasi interpersonal dan komunikasi
organisasi dibanding komunikasi massa.
4. propaganda integrasi dengan penanaman doktrin.
Sistem
1. Penggunaan simbol-simbol agar komunikan tidak tersadar dengan arah dan tujuan dari
keinginan komunikator
2. Penggunakan fakta sebagai alat pemaksa agar komunikan menerima pesan dan
melakukan tindakan seperti apa yang diharapkan oleh komunikator
Metode
1. Metode Koersif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa ketakutan bagi
komunikan agar secara tidak sadar bertindak sesuai keinginan komunikator
2. Metode Persuasif, sebuah komunikasi dengan cara menimbulkan rasa kemauan secara
sukarela bagi komunikan agar secara tidak sadar dengan seketika dapat bertindak sesuai
dengan keinginan komunikator
3. Metode pervasif, sebuah komunikasi dengan cara menyebarluaskan pesan serta dilakukan
secara terus menerus/berulang-ulang kepada komunikan sehingga melakukan imitasi atau
menjadi bagian dari yang diinginkan oleh komunikator

HUBUNGAN ANTARA IKLAN, HUMAS, DAN PROPAGANDA
Dalam bidang periklanan atau kehumasan untuk tujuan komersial, bisa jadi sesuatu itu bukan
murni propaganda, namun dapat mengandung elemen propaganda saat pesan bertujuan
untuk menyesatkan penerima pesan dengan menyembunyikan:
o Sumber informasi
o Tujuan informan
o Sisi lain cerita (hanya satu pihak)
o Konsekuensi saat pesan ini diadopsi.

ETIKA KOMUNIKASI PERSUASIF
Untuk menghindari propaganda, praktisi humas memiliki beberapa etika komunikasi
persuasif yang diperkenalkan oleh Prof. Richard L. Johannesen dari Northen Illinois
University dimana mereka diberikan seperangkat pemilah untuk membedakan mana yang
diperbolehkan dalam pesan membujuk dan mana yang dilarang dan termasuk
propaganda.
[rujukan?]

Teknik-teknik propaganda
1. Pemberian julukan (Name calling) adalah penggunaan julukan untuk menjatuhkan
seseorang, istilah, atau ideologi dengan memberinya arti negatif.

2. Glittering Generality
[rujukan?]
(Glittering Generality) adalah penyampaian pesan yang
memiliki implikasi bahwa sebuah pernyataan atau produk diinginkan oleh banyak orang
atau mempunyai dukungan luas.
3.
4. Teknik transfer adalah suatu teknik propaganda dimana orang, produk, atau organisasi
diasosiasikan dengan sesuatu yang mempunyai kredibilitas baik/ buruk.

5. Tebang pilih (Card stacking) adalah suatu teknik pemilihan fakta dan data untuk
membangun kasus dimana yang terlihat hanya satu sisi suatu isyu saja, sementara fakta
yang lain tidak diperlihatkan.
6. Penyamarataan yang berkilap (Glittering generalities) adalah teknik dimana sebuah
ide, misi, atau produk diasosiasikan dengan hal baik seperti kebebasan, keadilan, dan
demokrasi.
7.
8. Manusia biasa (Plain folks) adalah salah satu teknik propaganda yang menggunakan
pendekatan yang digunakan oleh seseorang untuk menunjukkan bahwa dirinya rendah
hati dan empati dengan penduduk pada umumnya.
9. Cara ini banyak digunakan untuk kampanye untuk memperoleh kekuasaan politik (kursi
presiden, bupati, pemerintah daerah). Biasanya acara telah dirancang sedemikian rupa
saat individu yang dicalonkan lewat, maka ia akan mencium bayi, bersalaman dengan
orang biasa, hingga memeluk orang papa.

Kesaksian (testimonial)
adalah salah satu teknik propaganda yang paling umum digunakan dimana ditampilkan
seseorang yang untuk bersaksi dengan tujuan mempromosikan produk tertentu, kadang-
kadang dalam kesaksiannya orang yang sama menjelek-jelekkan produk yang lain.
[5]





1.

disampaikan dalam training organisasi IMM Komfak Pertanian UMY

2.

sumber wikipedia

You might also like