You are on page 1of 8

METODE

KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI


Kriteria inklusi dan eksklusi
tercantum secara rinci
pada protokol.
Pasien dengan stroke akut dengan
usia 18 -80 tahun, dengan
perdarahan intrakranial yang luas,
waktu dan onset yang jelas terapi
t-PA I.V (dalam waktu 4,5- 6 jam
setelah onset gejala)
RANDOM
Protokol penelitian disediakan untuk pusat,
dengan pengacakan sederhana langsung. Daftar
pengacakan disiapkan dengan penggunaan sistem
perangkat keras, tersedia di www.random.org.
Semua pasien mengalami pengacakan dalam waktu
4,5 jam setelah onset gejala .
PENGOBATAN ENDOVASKULER
Angiography untuk panduan terapi endovaskular.
Terapi antikoagulan dosis bolus awal 5000 IU heparin I.V, diikuti dengan infus 500
IU /jam sampai akhir angiografi.
Untuk pengobatan trombosis dosis t-PA tidak melebihi 0,9 mg /KgBB (maks 90 mg
untuk pasien dengan BB 100 kg)
Jika rekanalisasi lengkap sebelum dosis maksimum tercapai, infus t-PA dihentikan.
Jika pasien tidak memiliki defisit neurologis, t-PA tidak diberikan.
TRIPTANS
Agonis 5-HT
IB/ID
pemberian secara injeksi dan
intranasal, adalah suatu andalan dari penatalaksanaan
CH akut.
Sumatriptan : subkutan serangan akut CH.
Dosis sumatriptan subkutan 6 mg- 12 mg, atau palsebo
Sumatriptan memiliki toleransi yang baik, efikasi dan toleransi dari
sumatriptan dalam pengobatan CH harus dievaluasi selama
periode sampai dengan 1 tahun
Respon pengobatan pada pasien CH kronik (CCH) agak kurang
kuat, dan lebih lambat terjadi dibandingkan dengan pasien ECH
Pasien dengan ECH atau CCH, yang serangan berlangsung setidaknya 45 menit,
diberikan intranasal sumatriptan 20 mg, atau plasebo. Dari alanilis data 154
serangan yang dialami 118 pasien pada 30 menit setelah pengobatan, secara
signifikan respon sumatriptan lebih tinggi terhadap sakit kepala dibandingkan
dengan pemberian plasebo saat serangan (57 % vs 26 %).
Penelitian lain secara terbuka, melaporkan lebih rendah efikasi pemberian
intranasal dibandingkan dengan sumatriptan subkutan pada pengobatan CH
akut.
Keterbatasan studi tersebut disamping secara terbuka, juga tampak dari hasil
pengobatan yang muncul lebih awal (15 menit setelah pengobatan).
Sumatriptan injeksi lebih
efektif dan memiliki toleransi
yang baik untuk pengobatan
pasien CH. Obat ini memiliki
onset yang cepat, dapat
ditoleransi dan efektif
Intranasal sumatriptan
tampaknya kurang
efektif, dan memiliki
onset lebih lambat
daripada suntikan.
Kontraindikasi
Penyakit arteri koroner atau
Cerebrovaskuler
Zolmitriptan, efektifitas dari pemberian intranasal zolmitriptan
pada serangan akut
Zolmitriptan memiliki toleransi yang baik.
Dosis zolmitriptan intranasal (10 mg atau 5 mg)
Zolmitriptan intranasal dapat digunakan untuk pengobatan
akut CH, dengan sebanding pada pemberian sumatriptan
intranasal. Zolmatriptin oral memiliki efikasi yang terbatas
untuk kasus itu. Seperti sumatriptan, zolmitriptan kontra
indikasi bagi pasien yang memilki riwayat penyakit jantung dan
cerebrovaskuler.

You might also like