You are on page 1of 4

1

UJI RAMBUT UNTUK MENDETEKSI


PENYALAHGUNAAN NARKOBA*)

Oleh : Holil Soelaiman



Pada akhir-akhir ini dalam pencarian metoda pendeteksian narkoba dalam
tubuh manusia, uji rambut disamping uji kemih telah digunakan di beberapa
negara maju, termasuk Italia, Korea Selatan dan Singapura. Uji rambut
dilakukan dengan menggunakan gas chromatografi dikombinasikan dengan
spectrometri massa (GC-MS).
Beberapa kelebihan dari analisis rambut bila dibandingkan dengan uji
kemih (urine test), diataranya :
1. Narkoba dan metabolisme narkoba tetap berada dalam rambut secara abadi
dan mengikuti pertumbuhan rambut yang berlangsung sekitar 1 inchi per 60
hari, dibandingkan dengan dalam kemih yang segera berkurang dan
menghilang dalam waktu singkat, pada umunya antara 48-72 jam karena
pengeluaran secara berkala.
2. Uji rambut dapat mendeteksi dan menapaki (to track) jangka waktu
penggunaan melalui uji segmentasi sepanjang perjalanan pertumbuhan
rambut sekitar 1,5 cm per bulan, sehingga dapat mendeteksi penyalahguna
periodik atau kronis.
3. Secara operasional pengambilan dan penyimpanan contoh rambut yang
sucihama jauh lebih sederhana dan tidak menjijikkan seperti dalam
pengumpulan kemih.

Walaupun demikian, uji rambut tak dapat menggantikan uji kemih
sepenuhnya, hanya merupakan pelengkap dari uji kemih.

2
Literatur menunjukkan bahwa uji rambut sudah cukup lama digunakan
dalam proses peneylidikan dan penyidikan dan pemulihan. Komisi Penegakan
Hukum Surat Izin Mengemudi Verona, Italia menggunakan contoh rambut
pemohon dengan riwayat penyalahgunaan narkoba. Mereka menguji lebih dari
700 orang pemuhun setiap tahunnya. Biro Penyidikan Negara Bagian Bavaria,
Jerman di Munich menerapkan uji rambut dalam melacak kasus-kasus
pengedaran gelap narkoba. Di Korea Selatan, Kejaksaan Agung menggunakan
uji rambut sejak tahun 2005, demikian pula dalam pemantauan penggunan
methamfetamin dan ganja oleh para selebritis.
Singapura mengadakan proyek rintisan uji rambut secara sukarela
terhadap sejumlah orang dengan syarat : Pertama, setuju untuk memelihara
rambut sepanjang 4 sentimeter selama uji rambut berlangsung; kedua contoh
pertama yang diuji harus negative. Uji coba uji rambut ini hanya untuk
penyalahgunaan opiate.
Hasil uji coba menemukan :
a. Penggunaan potensial uji rambut :
1. Mengatasi kebohongan penyalahguna yang ternyata hasil uji
kemihnya positif dan yang bersangkutan mengaku bahwa ia tidak
mengetahui bahwa minumannya mengandung narkoba. Uji rambut
akan dapat membuktikan bahwa yang bersangkutan penyalahguna
tak sengaja atau kebiasaan, melalui analisi seksional.
2. Adakalanya siswa yang hasil uji kemihnya positif, mengaku bahwa
karena keingintahuannya, ia menggunakan narkoba tetapi hanya
sekali itu. Uji rambut akan dapat membuktikan riwayat penggunaan
narkoba.

3
3. Membantu hakim dalam prosese pegadilan terdakwa narkoba
Di pengadilan dalam debat antara jaksa penuntut umum dan pelaku
dan pembela dimana terdakwa mengaku bahwa ia penyalahguna
berat morfin pada masa lalu, sekarang tidak lagi, dan keadaan
fisiknya menunjukkan bahwa ia sehat, sehingga hakim ragu karena
tidak ada pembandng. Dalam situasi demikian, uji rambut secara
seksional dapat menunjukkan tingkat penggunaan narkoba ketika ia
ditangkap.
4. Pendeteksian Monoacetylmorphine.
Kandungan Monoacetylmorphine susah diditeksi melalui uji kemih,
sehingga susah untuk menentukan apakah morfin yang digunakan
berasal dari heroin atau obat batuk yang mengandung codein.
5. Lebih hemat waktu.
Uji rambut lebih hemat waktu bagi penyalahguna dan petugas sekitar
1/12 kali waktu uji kemih. Dalam penyelenggaraan uji kemih,
penyalahguna harus bolak-balik ke laboratorium, dan petugas harus
melakukan uji kemih beberapa kali dalam satu jangka waktu.
b. Keterbatasan uji rambut :
1. Dalam uji rambut ada masa buta kandungan narkoba dalam rambut
baru akan dapat dideteksi sekitar seminggu setelah
mengonsumsinya. Sementara uji kemih hanya dapat mendeteksi
narkoba dalam kemih paling lama tiga hari setelah mengonsumsinya,
sehingga ada masa buta sekitar tiga hari antara hasil uji kemih dan
hasil uji rambut. Untuk mengatasinya, selain dari penggunaan
kombinasi uji kemih dan uji rambut, dilakukan uji rambut secara
berkala dalam jangka waktu seminggu sampai dilakukan uji rambut.
2. Hasil uji rambut dapat menimbulkan penghukuman dua kali, karena
kandungan narkoba dalam rambut terdakwa sebenarnya akibat
penggunaan narkoba pada masa lalu dimana yang bersangkutan
telah dihukum, karena hasil uji rambut yang baru dilakukan
menunjukkan positif, maka ybs bisa terkena hukuman dua kali.
4
c. Kemungkinan penerapan di Indonesia.
Memperhatikan:
1. Masalah penyalahgunaan narkoba di Indonesia menunjukkan
prevalensi tinggi dan peningkatan tajam.
2. Beberapa kelebihan dari uji rambut baik sebagai alat penapisan, alat
bukti, maupun peman tauan dalam proses terapi & rehabilitasi serta
pemenjaraan, maka uji rambut sebagai pelengkap dan penutup
kelemahan uji kemih, layak dipertimbangkan, baik oleh BNN, BNP,
maupun instalasi kesehatan serta lembaga pemasyarakatan.

*) Tulisan ini bersumber dari laporan hasil uji coba Singapura dan sejumlah artikel dalam Straits Times.

You might also like