Warna kulit merupakan salah satu hal yang kita ingat dalam tahap awal pengenalan seseorang.
Faktor-fator yang mempengaruhi warna kulit yaitu:
1. Hemoglobin 2. Pigmen eksogen di dalam atau permukaan kulit 3. Pigmen endogen (dibuat oleh tubuh sendiri, misalnya bilirubin) 4. Melanin dan feomelanin Dua faktor yang terakhir merupakan faktor yang paling penting dalam menentukan warna dasar kulit kita. Tipe-tipe kulit 1. Tipe I selalu terbakar, tak pernah menjadi cokelat 2. Tipe II mudah terbakar, sulit menjadi cokelat 3. Tipe III kadang-kadang terbakar, mudah menjadi cokelat 4. Tipe IV tidak pernah terbakar, mudah menjadi cokelat 5. Tipe V secara genetik cokelat (misalnya India) atau Mongoloid 6. Tipe VI secara genetik hitam (misalnya Kongoid atau Negroid)
Penelitian Biosintesis melanin, pigmen kulit, terjadi dalam melanosom, metabolisme dengan melanosit; melanosom dibawa melalui dendrit melanosit ke keratonosit. Pada tahun 1969, Szabo et al, telah menguji suku Caucasoid, American-Indian, Mongoloid (dari Jepang dan China), dan Negroid untuk mengobservasi melanosomdari masing-masing suku. Melonosom dalam keratonosit dari suku Caucasoid dan Mongoloids telah ditemukan menjadi kelompok yang sama dengan membran disekelilingnya. Sedangkan, keratinosit suku Negroid menunjukan melanosome lebih luas dan besar daripada kelompok yang lain, dan sebagian besar tersebar individual. Selain itu, mereka telah mengobservasi peningkatan melanosom pada keratonosit dari semua ras setelah proses irradasi, kelompok suku Caucasoid dan Mongoloid mempertahankan melanosom. Alaluf et al telah menguji morfologi, ukuran, dan kandungan melanin dalam melanosom pada volar upper arms dan dorsal foreamas orang Eropa, China, Mexico, India dan Africa yang tinggal di Afrika Selatan. Darisemuanya, komposisis melanin telah menunjukkan kecenderungan fraksi melanin yang lebih tinggi yang larut alkali dari kulit yang gelap (orang Afrika) ke kulityang lebih putih (orang Eropa). Sedangkan kulit orang Afrika dan India telah memperlihatkan jumlah total melanin yang paling besar (p < 0,001) dan tidak ada perbedaan yang signifikan satu sama lain. Jadi, umumnya perbedaan warna kulit didukung dengan perbedaan distribusi melanosom, ukuran, dan kandungan melanosit. Szabo et al telah mengobservasi keratinosit suku Negro memiliki melanosom yang panjang dan tersebar dan telah menyimpulkan melanosom individual yang tesebar dapat berkontribusi warna kulit lebih padat. Konardet al sejauh ini mencatat bahwa angka melanosom yang tersebar meningkat dengan ukuran melanosom yang meningkat. Thong et al telah mengukur perbedaan suku yaitu ukuran melanosom dan proses distribusi, menemukan bentuk gradient yang sesuai antara melanosom individual dengan kelompok berhubungan dengan ukuran melanosom. Kulit orang Afrika Amerika menunjukan melanosom yang besar yang didominasi individual; dan kulit orang Asia memperlihatkan hasil yang menengah, kulit orang Caucasian menunjukkan melanosom yang kecil dan didominasi di kelompok. Alaluf et al telah mengungkapkan peningkatan progresif ukuran melanosom kulit suku dari yang paling cerah ke paling gelap.Sejauh ini, kulit hitam mengandung lebih banyak melanin dan fraksi yang lebih besarDHI-enriched(kulit hitam) eumelamin daripada kulit putih