Professional Documents
Culture Documents
A
A W
• ASEAN Canada
• CUSO, Canada
• Evangelische Zentralstelle Fur Entwicklungshilfe e.V (EZE), Jerman
• Humanistisch Instituut Voor Ontwikkelingssamenwerking (HIVOS), Belanda
• Netherlands Organization for international Development Cooperation (NOVIB),
Belanda
Informasi dalam modul ini diambil dari berbagai sumber. Secara khusus, kami
berterimakasih kepada Marion Moses dari Pusat Pendidikan Pestisida, dengan bukunya
“Harvest of Sorrow- Farm Workers and Pesticides” bagian I dan II yang dilengkapi
suntingan modul ini.
Modul ini juga dipersembahkan untuk mengenang Bernardo Calibo - pekerja intermittent
di IRRI antara 1967 hingga 1988, yang teracuni bahan kimia. Pada 1987, dia didignosa
dokter terkena penyakit parkinson dan dipecat dari pekerjaannya satu tahun kemudian.
Sakitnya makin parah dan meninggal pada Minggu pertama September 1999.
Panduan Aksi Masyarakat untuk Pestisida (CPAK, Community Pesticide Action Kit)
diterbitkan untuk membantu masyarakat pedesaan di Asia dalam hal permasalahan
akibat dampak pestisida. Dalam panduan ini, juga menyarankan aksi secara kolektif
terhadap isu-isu yang berkaitan dengan pestisida. Versi asli (Bahasa Inggris) CPAK
dibuat oleh tim dari kelompak-kelompak masyarakat dan organisasi kemasyarakatan:-
Modul ini tidak lengkap dengan sendirinya. Ada banyak material tambahan dalam
bahasa lokal yang diperlukan Anda, jika ingin menambah kelengkapan modul ini
dengan:
Kartun Boneka
Drama Acara/Iklan Radio
Permainan Slide
Gambar-gambar Stiker
Poster Video
1
1) Dampak Pestisida terhadap Kesehatan
37
4) Waspadalah
Dua puluh tiga pekerja mulai menyemprot pukul 7 pagi, tanpa mengetahui bahwa
mereka sedang berurusan dengan pestisida tipe gas syaraf yang sangat berbahaya.
Satu jam kemudian, seorang pekerja pingsan. Setelah selang waktu tiga jam,
pekerja lainnya merasa mual, muntah-muntah, pusing dan pandangan menjadi
kabur. Beberapa orang lagi kehilangan kesadaran. Seluruh pekerja itu akhirnya
dibawa ke Rumah Sakit.
Kelompok pekerja yang kedua mulai menyemprot pukul 10 pagi pada hari yang
sama, tanpa mengetahui apa yang terjadi pada kelompok pekerja yang pertama.
Dalam hitungan jam, mereka juga merasakan gejala-gejala yang sama. Para
sukarelawan datang ke tempat itu untuk menolong, tetapi mereka juga ikut
keracunan.
Secara keseluruhan 52 orang masuk rumah sakit karena keracunan pestisida pada
hari itu, 35 diantaranya keracunan berat.
Di seluruh dunia, para petani dan keluarganya yang memakai pestisida atau tinggal
dekat dengan orang lain yang memakai pestisida. Kekuatiran mereka yang utama
adalah bagaimana pestisida ini dapat mempengaruhi kesehatan meraka.
Bukan hanya para petani atau para pekerja yang menyemprot pestisida saja yang
perlu diperhatikan. Para keluarga dan tetangga yang tinggal dekat mereka juga
perlu diperhatikan. Ibu-ibu hamil juga harus memperhatikan anak dalam
kandungannya. Ternak, ikan dan burung juga harus diperhatikan. Masyarakat
dengan air atau makanan yang dapat terkontaminasi pestisida harus diperhatikan.
Bilkis, seorang petani wanita yang sedang hamil 3 bulan memanen kapas ketika
suaminya sedang menyemprot pestida. Saat itu dia tidak memakai alas kaki dan
pakaian pelindung sama sekali. Setelah bekerja di kebun, dia memberi makan
ternak, berganti baju dan menggantung bajunya untuk bekerja keesokan harinya.
Keesokan harinya, dia kembali bekerja di kebun. Bila ia merasa pusing ia beristirahat
selama 15 menit dan bekerja kembali. Ia berkata, “Ketika kami datang ke kebun
untuk memanen pertama kali, udaranya benar-benar tidak enak. Bahkan seluruh
desa berbau pestisida”.
Carlos adalah seorang pekerja lapangan yang bekerja pada sebuah Pusat
Penelitian Internasional dari 1977 sampai 1990. Dia terpapar pestisida selama
tahun-tahun tersebut. Kemudian hasil pemeriksaan terhadapnya menyebutkan
bahwa Carlos menderita leukimia (kanker darah) karena pekerjaannya. Akhirnya
ia meninggal tanggal 23 Januari 1997 pada umur 38 tahun dengan meninggalkan
seorang istri dan dua anak.
Tanggal 23 Oktober 1999, 60 murid sedang makan pagi di sebuah desa di Peru.
Setengah jam kemudian, beberapa anak mulai muntah-muntah, perut kram dan
pingsan di sekitar sekolah. Mereka mengerang, muntah-muntah sambil memegang
perut mereka. Beberapa anak meninggal dan sementara yang lainnya menggeliat
di dalam gedung sekolah. Mereka semua cepat-cepat dibawa ke rumah sakit. 24
anak, beberapa diantaranya baru berumur 4 tahun meninggal. Para dokter
berusaha untuk menyelamatkan 21 anak lainnya yang pingsan setelah memakan
bubur dan susu di sekolah.
lui kulit
Mela
Hal ini dapat terjadi apabila pestisida terkena pada pakaian atau langsung pada
kulit. Ketika petani memegang tanaman yang baru saja disemprot, ketika pestisida
terkena pada kulit atau pakaian, ketika petani mencampur pestisida tanpa sarung
tangan, atau ketika anggota keluarga mencuci pakaian yang telah terkena pestisida.
Untuk petani atau pekerja lapangan, cara keracunan yang paling sering terjadi
adalah melalui kulit.
napasan
er
elalui p
M
Hal ini paling sering terjadi pada petani yang menyemprot pestisida atau pada
orang-orang yang ada di dekat tempat penyemprotan. Perlu diingat bahwa beberapa
pestisida yang beracun tidak berbau.
t
lui mulu
Mela
Hal ini terjadi bila seseorang meminum pestisida secara sengaja ataupun tidak,
ketika seseorang makan atau minum air yang telah tercemar, atau ketika makan
dengan tangan tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah berurusan dengan
pestisida.
10% Lain-lain
90% Melalui
Kulit
Pandangan
Kematian kabur
Efek akut lokal terjadi bila efeknya hanya mempengaruhi bagian tubuh yang terkena
kontak langsung dengan pestisida.
Efek akut lokal biasanya berupa iritasi, seperti rasa kering, kemerahan dan gatal-
gatal di mata, hidung, tenggorokan dan kulit; mata berair dan batuk.
Efek sistemik muncul bila pestisida masuk kedalam tubuh manusia dan
mempengaruhi seluruh sistem tubuh.
Darah akan membawa pestisida ke seluruh bagian dari tubuh dan mempengaruhi
mata, jantung, paru-paru, perut, hati, lambung, otot, usus, otak dan syaraf.
Gejala-gejala keracunan dan berapa cepat bekerjanya tergantung pada jenis bahan
kimia, waktu dan kadar racun dalam pestisida tersebut.
Pestisida adalah bahan beracun yang dapat diserap oleh tubuh melalui kulit.
Kemudian kulit akan dirusak oleh bahan-bahan kimia yang beracun ini dari dalam.
Sinar matahari dapat memperburuk beberapa penyakit kulit yang diakibatkan oleh
pestisida.
2,4-
( )
Jika suatu jenis pestisida tidak terdapat dalam daftar ini, bukan
berarti pestisida tersebut aman bagi kulit Anda. Tubuh kita
bereaksi berbeda-beda terhadap bahan kimia. Ada orang yang
mungkin lebih peka dibanding orang lain.
Kadang-kadang penyakit kulit juga disebabkan oleh hal-hal selain pestisida, seperti:
gigitan serangga, alergi pada jenis tanaman tertentu, alergi pada bahan-bahan
lain, atau infeksi kulit.
Tes-tes tertentu seperti: Tes Patch, biasanya dapat menjelaskan penyebab kudis
tersebut. Tetapi tipe tes ini sangat jarang tersedia bagi petani atau pekerja.
Secara umum bila kudis muncul setelah terkena pestisida dan hilang jika
penggunaan dihentikan, maka kemungkinan besar kudis itu disebabkan oleh
pestisida.
Kudis
syaraf?
m
Siste Banyak pestisida yang digunakan di bidang pertanian sangat berbahaya bagi
otak dan syaraf.
Beberapa gejala dari penyakit pada otak yang disebabkan oleh pestisida adalah
masalah ingatan yang gawat, sulit berkonsentrasi, perubahan kepribadian,
kelumpuhan, kehilangan kesadaran dan koma.
au liver?
ti at
...ha Karena hati adalah organ tubuh yang berfungsi menetralkan bahan-bahan kimia
beracun, maka hati itu sendiri sering kali di rusak oleh pestisida. Hal ini dapat
menyebabkan hepatitis.
rut?
...pe
Muntah-muntah, sakit perut dan diare adalah gejala umum dari keracunan
pestisida. Banyak orang yang bekerja dengan pestisida selama bertahun-tahun,
mengalami masalah sulit makan.
Orang-orang yang menelan pestisida (baik sengaja atau tidak) efeknya sangat
buruk pada perut dan tubuh secara umum. Pestisida merusak langsung melalui
dinding-dinding perut.
Beberapa jenis pestisida telah diketahui dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh
manusia dengan cara yang lebih berbahaya. Beberapa jenis pestisida dapat
melemahkan kemampuan tubuh untuk menahan dan melawan infeksi. Ini berarti
tubuh kita menjadi lebih mudah terkena infeksi. Atau, jika telah terjadi infeksi
penyakit ini menjadi lebih serius dan makin sulit untuk disembuhkan.
?
hormon
bangan
seim
...ke
Penelitian terhadap hewan menunjukan bahwa pestisida mempengaruhi produksi
hormon dalam tubuh. Hormon adalah bahan kimia yang diproduksi oleh organ-
organ seperti otak, tiroit, paratiroit, ginjal, adrenalin, testis dan ovarium untuk
mengontrol fungsi-fungsi tubuh yang penting. Beberapa pestisida mempengaruhi
hormon reproduksi yang dapat menyebabkan penurunan produksi sperma pada
pria atau pertumbuhan telur yang tidak normal pada wanita. Beberapa pestisida
dapat menyebabkan pelebaran tiroid yang akhirnya kanker tiroid.
Hipotalamus
Badan Pineal
Hipokampus
Kelenjar Pituatary
Kelenjar Paratiroid
Kelenjar Tiroid
Kelenjar Timus
Payudara Pankreas
Ovarium
Prostat
Organ reproduksi
Penis
Uterus
laki-laki
Testis
Vagina
Illustrasi diambil dari ‘Our Stolen Future: Are we threatening our fertility, intelligence and survival? - A
scientific detective story’, oleh Theo Colborn, Dianne Dumanoski, dan John Peterson Myers; Dutton, 1996.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa bila seorang ibu hamil terkena pestisida pada bulan
pertama kehamilan dapat menyebabkan keguguran.
Bila orang tua terkena pestisida sebelum bayi dikandung juga dapat menyebabkan keguguran.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa bila ibu hamil terkena pestisida selama masa
kehamilan kemungkinan anaknya akan menyebabkan kematian bayi.
Bila orang tua terkena pestisida sebelum bayi dikandung juga dapat menyebabkan kematian
bayi.
Ya, jika ibunya terkena pestisida. Tapi pemberian ASI tetap sangat penting untuk
kesehatan bayi. Ada banyak bahan-bahan dalam ASI yang tidak bisa didapatkan
bayi dari susu buatan.
Ketika pestisida memasuki tubuh ibu, mereka juga masuk ke organ-organ seperti
hati atau ginjal dan hanya dapat dikeluarkan melalui urine, kotoran, atau keringat.
Pestisida juga masuk ke bagian tubuh yang berlemak dimana pestisida akan
berkumpul. Salah satunya adalah buah dada wanita. ASI sering digunakan untuk
mengukur tingkat kontaminasi pestisida karena mudah untuk diambil sampelnya.
Lebih mudah daripada mengambil sampel dari jaringan tubuh yang berlemak lainnya.
Ingatlah bahwa organ-organ tubuh lain dan semua bagian tubuh yang berlemak
dapat terkontaminasi. Daripada berhenti memberi ASI lebih baik kita berhenti
menggunakan pestisida.
Bila Anda terkena pestisida yang dapat menyebabkan cacat pada bayi, ini tidak
berarti bahwa bayi pasti akan lahir cacat. Hal ini berarti bayi mempunyai
kemungkinan yang lebih tinggi untuk lahir cacat.
Sampai saat ini kita tidak tahu apakah orang tua yang terkena pestisida sebelum
bayi dikandung dapat menyebabkan bayi lahir cacat.
Banyak bahan kimia yang digunakan dalam pembuatan pestisida dapat atau
mungkin menyebabkan kelahiran cacat pada hewan percobaan. Karena hewan ini
adalah mamalia yang tubuhnya rentan terhadap keracunan atau penyakit sama
seperti manusia, maka besar kemungkinannya bahan-bahan ini dapat
mengakibatkan hal yang sama pada manusia.
Badan Lingkungan Hidup Amerika Serikat memiliki daftar pestisida yang dapat
atau mungkin menyebabkan kelahiran cacat.
Beberapa penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara pestisida dan kanker
pada manusia. Tapi ini tidak berarti bahwa jika Anda terkena pestisida maka secara
otomatis Anda menderita kanker. Ini berarti bahwa resiko Anda terkena kanker
lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak terkena pestisida.
Ini hanyalah awalnya: Badan Lingkungan Hidup California bahkan mempunyai daftar
yang 3 kali lebih panjang dari EPA.
Jenis pestisida yang paling beracun adalah yang mirip dengan gas syaraf, yaitu
jenis Organofosfat dan Metilcarbamat.
Pestisida gas syaraf menyebabkan kematian yang paling banyak di seluruh dunia
dibanding pestisida jenis lain.
Organofosfat Metilcarbamat
Azinophosmethyl Aldicarb
Demeton methyl Carbofuran
Dichlorvos / DDVP Fomentanate
Disulfoton Methomyl
Ethion Oxamyl
Ethyl parathion / Parathion Propoxur
Fenamiphos
Fensulfothion
Methamidophos
Methidathion
Methyl parathion
Mevinphos
Phorate
Sulfotepp
Terbufos
Keracunan akut dapat muncul segera setelah terkena pestisida, biasanya dalam
hitungan jam. Jangka waktu yang dibutuhkan tergantung faktor-faktor berikut :
Jika anda mengalami gejala ini ketika bekerja dengan pestisida, anda harus
meninggalkan tempat kerja sesegera mungkin. Jangan menunggu munculnya
gejala lain atau menunggu sampai gejalanya makin parah.
Jika keracunan ini terjadi selama beberapa hari atau lebih, gejala lainnya adalah:
Bila hal ini terus berlanjut maka keracunan berat dapat terjadi.
Seorang pekerja yang keracunan sedang dapat mengalami beberapa atau seluruh
gejala tadi, tergantung pada jenis pestisida dan jangka waktunya.
Kehilangan kesadaran
Koma
Sesak nafas
Sawan
Kematian
Jika keracunan berat tidak dikenali dan dirawat dengan baik dan benar, korban
dapat mengalami kematian.
Ada dua tipe cholinesterase dalam darah. Yang satu terdapat dalam sel darah
merah dan satunya dalam plasma darah. Karena itu ada dua tipe tes cholinest-
erase.
Karena kedua tes ini memeriksa hal yang berbeda maka akan lebih baik jika
keduanya dilakukan. Tetapi jika anda hanya dapat melakukan satu tes lebih baik
jika anda melakukan tes kadar cholinesterase yang ada dalam sel darah merah.
Karena tes jenis ini dapat memberikan petunjuk pada dokter perawatan yang
paling efektif.
YA, jika tingkat keracunan telah berat. Karena kadar cholinesterase orang tersebut
akan jadi sangat rendah.
Tetapi kadang-kadang sulit untuk menentukan hal itu jika hanya dari satu jenis
tes, apakah orang tersebut keracunan ringan atau sedang. Karena kadar cho-
linesterase tiap orang berbeda-beda. Karena itulah maka anda membutuhkan
tes jenis lain -dilakukan jika Anda belum terkena pestisida- sebagai perbandingan.
Seorang dokter dapat mengatakan bahwa kadar cholinesterse Anda normal, tapi
Anda tidak akan merasa aman sebelum melakukan tes yang kedua.
Orang-orang yang terkena pestisida secara teratur harus mengecek kadar cho-
linesterase mereka secara teratur pula.
Hal ini tergantung pada tipe dan tingkat keracunan itu sendiri. Kadar cholinest-
erase Anda dapat kembali normal hanya dalam waktu dua hari atau mungkin
lebih dari satu bulan.
Sampai kadar cholinesterase anda kembali normal, sangatlah tidak aman bagi
Anda untuk kembali bekerja! Sangat berbahaya jika Anda sampai terkena pestisida
lagi!
Obat lain yang digunakan sebagai antidot untuk beberapa tipe keracunan
organofosfat adalah pralidoxime (2-PAM). Obat ini paling efektif jika diberikan sedini
mungkin setelah keracunan terjadi.
Obat-obat ini harus diberikan sesuai resepnya -kapan, berapa banyak, berapa
sering, dan untuk berapa lama. Antidot adalah juga bahan beracun dan dapat
berbalik menyerang jika tidak digunakan dengan benar.
Tidak!
Untuk sebagian besar kasus keracunan pestisida, tidak ada antidot yang dapat
diberikan.
Paraquat dapat menyebabkan bisul pada kulit dan tenggorokan, dan juga
pendarahan hebat pada hidung.
Banyak pekerja yang mati karena paraquat yang diserap tubuh melalui kulit.
Seberapa sering?
Metil bromida adalah suatu gas yang tidak berwarna dan tidak berbau (dalam kadar
kecil). Karena itulah maka gas chloropicrin sering kali ditambahkan dalam formula
metil bromida agar dapat lebih mudah dilacak keberadaannya.
Jika zat ini terkena ke kulit, akan menyebabkan gatal-gatal, melepuh, atau bahkan
luka bakar yang serius.
Seberapa sering?
Aldrin Endosulfan
Chlordane Endrin
DDT Heptachlor
Dieldrin Lindane
Jika Anda keracunan ringan atau moderat, akan sulit untuk menentukan apakah
gejala-gejala tersebut merupakan akibat dari flu, sakit perut atau keadaan medis
lainnya.
Tapi jika Anda tidak sakit ketika berangkat bekerja dan segera menjadi sakit setelah
bekerja dengan pestisida maka kemungkinan pestisida adalah penyebab penyakit
tersebut.
Jika pekerja lain yang menggunakan pestisida, juga merasakan gejala yang sama
maka kemungkinan besar, hal itu adalah kasus keracunan pestisida.
Jika Anda tidak yakin apa yang penyebab gejala tersebut, lebih baik mengira bahwa
penyebabnya adalah pestisida.
Yang pertama dan paling penting berhenti bekerja dengan pestisida secepatnya.
Tinggalkan tempat kerja!
Jika Anda pikir bahwa anda keracunan karena terkena pestisida melalui kulit, ganti
baju dan cucilah bahan-bahan kimia tersebut dengan sabun dan air.
Beritahu orang lain -anggota keluarga, rekan kerja atau supervisor- tentang gejala-
gejala ini dan mintalah bantuan mereka untuk mencari perawatan kesehatan.
Jika Anda menderita keracunan akut, Anda membutuhkan perawatan kesehatan
darurat.
Bahkan jika Anda tidak yakin tentang penyebab gejala-gejala tersebut, carilah cara
aman dan keluar segera.
Banyak petani yang menjadi buta karena matanya terciprat pestisida. Gejala yang
umum dari keracunan pestisida pada mata adalah rasa terbakar, keluar air mata
yang berlebihan dan pandangan menjadi kabur. Pupil yang sangat kecil adalah tanda
keracunan berat.
Jika mata anda terkena pestisida, lakukanlah hal- hal berikut ini :
Buka kelopak mata dengan jari Anda dan cuci mata Anda secepatnya
dengan air yang mengalir, paling tidak selama 30 menit. Jika yang terkena
hanya satu mata, hati-hati dalam mencucinya. Pastikan mata yang satu
tidak ikut terkena.
Jangan gunakan obat tetes mata! Obat ini bukanlah penetral racun (antidot)
dan karena hanya digunakan dalam jumlah kecil obat ini tidak dapat
menghilangkan racun dari mata Anda.
Pergilah menemui pekerja kesehatan sesegera mungkin.
Bawalah
. wadah pestisida pada saat berkonsultasi dengan pekerja
kesehatan.
Jika ada orang keracunan pestisida karena tertelan, lakukan hal-hal berikut ini:
Bersihkan mulut pasien dengan kain atau kertas. Jika pasien menggunakan
gigi palsu cepat lepaskan. Pastikan tangan Anda tidak ikut terkontaminasi.
.
Jika mungkin, gunakan sarung tangan karet.
Lepaskan semua pakaian pasien dan mandikan pasien dengan sabun dan
air. Jika mata pasien terkena cuci dengan air yang mengalir selama 30 menit.
Jika Anda berada dekat fasilitas kesehatan, akan lebih baik jika Anda tidak
memberikan cairan apapun terhadap pasien dan biarkan petugas kesehatan
yang melakukannya. Tetapi jika bantuan medis sulit didapat dan pasien sadar
dan mau bekerja sama, berikan pasien minum yang banyak/beberapa liter
air dalam hitungan jam. Minum akan membuat pasien mengeluarkan air seni
lebih banyak sehingga racun dalam tubuhnya lebih cepat hilang. JANGAN
memberikan makanan. JANGAN memberikan susu atau alkohol. JANGAN
memaksa pasien yang tidak sadar atau kejang-kejang untuk minum.
Pindahkan pasien dari tempat itu. Hati-hati jangan sampai anda sendiri terkena
pestisida. Kalau mungkin gunakan sarung tangan karet.
Jika ada tumpahan pestisida lepaskan pakaian yang terkontaminasi dan cuci
kulit pasien dengan sabun dan air.
Jika kulit pasien terasa hangat atau panas, mandikan dengan air dingin. Jika
tubuh pasien terasa sangat dingin selimuti dengan selimut yang cukup tebal.
Jika pasien tidak bernafas, lakukan pertolongan pertama jika Anda dapat
melakukannya. Sebelum memberikan pernafasan mulut ke mulut, pastikan tidak
ada sisa pestisida di mulut pasien dengan cara membersihkannya dengan kain
bersih. Anda juga dapat menaruh saputangan diantara mulut pasien dengan
mulut yang memberikan pertolongan pertama.
Cari tahu bahan kimia apa yang digunakan. Ingatlah untuk membawa botol
pestisida sehingga anda dapat menunjukkanya ke petugas kesehatan.
Tetap tenang dan tenangkan pasien. Terkadang pasien menjadi sangat
gelisah. Cari bantuan medis secepat mungkin.
Jika Anda bersama dengan anggota masyarakat lain bekerja sama untuk mencari
akibat-akibat negatif pestisida terhadap lingkungan dan makhluk hidup, ada
kemungkinan masyarakat kita akan mencari alternatif lain selain pestisida.
Dengan informasi ini, kemunginan kita juga dapat membujuk pemerintah untuk:
Merubah kebijakan yang mendorong penggunaan pestisida.
Membuat peraturan yang lebih efektif untuk bidang industri.
Para pekerja ini sekarang ikut serta dalam monitoring jangka panjang dimana mereka
mencatat pestisida yang mereka semprot dan gejala kesehatan apa saja yang mereka
rasakan setiap harinya (lihat lampiran 3). Penelitian ini akan menyediakan data yang
lebih lengkap untuk mengetahui korelasi antara penyemprotan pestisida dan akibatnya
bagi kesehatan. Tenaganita secara terus menerus menyelenggarakan workshop untuk
para pekerja itu guna mendiskusikan efek pestisida pada kesehatan mereka, hak-
hak pekerja dan masalah-masalah yang dihadapi oleh pekerja wanita. Tenaganita
menginformasikan hasil penelitian ini kepada para pekerja,dan bersama-sama mereka
memberikan rekomendasi-rekomendasi yang akan dimasukkan dalam laporan.
Dukungan dari manajer perkebunan sangat sulit didapatkan, atau bahkan tidak
mungkin didapat. Bahkan ada beberapa pekerja yang kehilangan pekerjaannya karena
ikut terlibat dalam survey ini. Perasaan takut kehilangan pekerjaan juga menjadi salah
satu alasan banyaknya pekerja yang menolak memberikan sampel darah mereka.
Salah satu hasil besar dari proyek ini adalah meningkatnya harga diri para pekerja.
Untuk sebagian besar pekerja, ini adalah pertama kalinya ada orang yang benar-
benar memperhatikan kesejahteraan dan kesehatan mereka.
Catatan kesehatan harian dari para pekerja pengguna pestisida juga sangat
bermanfaat, lihat lampiran 2. Ingatlah, informasi apapun yang relevan -misalnya
mual- harus dicatat setiap kali muncul.
Jika Anda memutuskan untuk mengirimkan informasi tadi, mereka akan membantu
kelompok Anda mendapatkan informasi, rencana, dan temuan terbaru yang dapat
membantu Anda.
Kelompok Anda akan menjadi bagian dari sebuah kelompok kerja internasional!
Data ini dikumpulkan oleh setiap negara di tiap daerah. Jika kita mempunya ratusan
laporan dari banyak negara, dengan nama dan tanggal yang lengkap tentang
dampak kesehatan pestisida, maka para politisipun harus mendengarkan kita!
Kita berharap dapat mengumpulkan informasi yang cukup dan kompeten sehingga
informasi ini tidak dapat disangkal. Sehingga pemerintah harus melarang peredaran
racun-racun ini.
Malaysia
Tenaganita (Women's Force) People's Service Organization
11th Floor, Wisma Yakin 13, Taman Berjuntai,
Jalan Masjid India Jalan Bukit Badong
50100 Kuala Lumpur 45600 Batang Berjuntai,Selangor
tel: (603) 291-3681/291-3691 tel: (603) 8719125
fax: (603) 291-3681
Asia Pasifik
Pesticide Action Network Asia and the Pacific (PAN AP)
P.O. Box 1170, 10850, Penang, Malaysia
tel: (604) 6570271/ 6560381
fax: (604) 6577445
email: panap@panap.po.my
homepage:http://www.poptel.org.uk/panap/
• Ya • Tidak
10.Bagaimana caranya orang tersebut terpapar pestisida?
a) Saat menyemprot d)Melalui makanan yang tercemar
b) Saat mencampur e)Melalui air
c) Saat menebar f) Lain-lain, sebutkan .............
11. Apa yang terjadi pada orang tersebut?
a) Meninggal d) Dibawa ke rumah sakit
b) Cedera serius e) Lain-lain, sebutkan ............
c) Tidak ada kejadian fatal
12. Berapa lama jangka waktu sejak terpapar hingga muncul dampaknya?
a) Beberapa menit kemudian c) Satu hari kemudian
b) Beberapa jam kemudian d) Lebih dari 1 hari kemudian
13. Berapa lama dampak ini dirasakan?
a) Beberapa menit c) Satu hari
b) Beberapa jam d) Lebih dari 1 hari
14. Berapa sering orang ini terpapar pestisida?
a) Hampir tiap hari c) Bulanan e) Jarang
b) Mingguan d) Kurang dari satu kali tiap bulan
• Ya • Tidak
17. Jika Ya, penyakit apa?
18. Apakah ia pernah berada dalam pengobatan sebelum munculnya dampak pestisida ini?
• Ya • Tidak
19 Jika Ya, di mana pengobatan itu diberikan?
20. Apakah orang yang terkena dampak pestisida itu perokok?
a) Tidak b) 1-10 batang per hari c) Lebih dari 10 batang sehari
21. Apakah dia peminum atau pemabuk?
a) Tidak b) Hampir tiap hari c)Beberapa kali seminggu
d) Beberapa kali sebulan
22. Apakah sebelum muncul gejala ini ia minum minuman beralkohol?
• Ya • Tidak
23. Apakah ada faktor-faktor lain yang mungkin menyebabkan gejala ini selain dari pestisida?
• Ya • Tidak
24. Jika Ya, sebutkan ..........................................................
Nama : ......................................................
Lokasi: ............................................................................................................................................
Data pribadi:
Penggunaan pestisida:
3. Peralatan:
Metode penyemprotan (alat yang digunakan) ...................................
4. Pakaian pelindung:
5. Mencampur pestisida:
• Mual
• Tremor/gemetar
• Pusing
• Sakit bagian perut bawah
• Sakit kepala
• Sakit di vagina
• Muntah
• Rasa terbakar di saluran kemih
• Susah bernafas
• Badan lemah
• Dada sesak
• sakit punggung
• Iritasi kulit
• Kejang • Lain-lain
• Pandangan kabur
Pernafasan • Ya • Tidak
Kulit • Ya • Tidak
Tertelan • Ya • Tidak
7. Perawatan kesehatan
1. Kemana Anda pergi, jika terkena gejala keracunan?
2. Pengobatan apa yang diberikan:
• Bentuk cair
Mual
Nausea
Muntah
Vomitting
Pusing
Dizziness
Sakit kepala
Headache
Mimisan
Bleeding Nose
Susah bernafas
Breathing Difficulties
Sesak
Chest Tightness
Sakit punggung
Backache
Tremor/gemetar
Tremours
Lutut bengkak
Swollen Knee
LowerSakit
Abdominal Pain
di bagian
perut bawah
Vaginal Pain
Sakit di vagina
Eye Itchiness
Mata gatal
Blured Vision
Pandangan kabur
Discoloured Nails
warna kuku berubah
Swollen Fingers
Bengkak jari
Rashes / Itchiness
Kudis/gatal
• Untuk melakukan hal ini, kita harus bekerja sama untuk mengamati dan
mencatat tentang bahaya pestisida terhadap manusia dan lingkungannya, juga
mengumpulkan data tentang alternatif-alternatif pestisida.