You are on page 1of 30

BAB 1

1. Latar Belakang Masalah


Bagian ini berisi uraian atau gambaran umum yang dapat diperoleh dari
koran, majalah, buku, jurnal, laporan penelitian, seminar, atau keadaan
lapangan mengenai hal-hal yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Gambaran umum ini dapat bersifat mendukung atau menunjang
pendapat peneliti atau pun bersifat tidak mendukung atau menolak harapan
peneliti. Selain itu juga dipaparkan uraian pemantapan terhadap pemahaman
masalah, misalnya mengapa masalah yang dikemukakan dipandang menarik,
penting, dan perlu ditelaah
. !umusan Masalah
Bagian ini merupakan pengembangan dari uraian latar belakang
masalah yang menunjukkan bah"a masalah yang akan ditelaah memang belum
terja"ab atau belum dipe#ahkan se#ara memuaskan. $raian tersebut didukung
berbagai publikasi yang berhubungan dengan masalah yang dikaji, yang
men#akup aspek yang dikaji, konsep-konsep yang berkaitan dengan hal yang
akan ditulis, dan teori yang melandasi kajian. %embahasan ini hanya berisi
uraian yang memang rele&an dengan masalah yang akan dikaji serta disajikan
se#ara sistematis dan terpadu.
Selanjutnya dituliskan pertanyaan-pertanyaan yang akan dija"ab
melalui telaah pustaka 'dalam bentuk kalimat tanya(, yang memuat
&ariabel)hubungan antar&ariabel yang akan dikaji. *ata tanya yang digunakan
berupa apa, mengapa, bagaimana, sejauh mana, kapan, siapa, dan sebagainya
bergantung pada ruang lingkup masalah yang akan dibahas.
+. ,ujuan %enelitian
Bagian ini memberikan gambaran yang khusus atau spesifik mengenai arah
dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan realistis
peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. ,ujuan kajian harus mempunyai
kaitan atau hubungan yang rele&an dengan masalah yang akan diteliti. Sebagai
#ontoh adalah mengkaji kehidupan orang-orang yang terkenal dalam suatu
bidang studi untuk mengetahui pengalaman-pengalaman mereka, bagaimana
1
usaha mereka untuk meneliti dan menemukan apa yang sekarang dianggap
sebagai hal yang biasa saja.
-. *egunaan %enelitian
Bagian ini memberikan gambaran yang khusus atau spesifik mengenai arah
dari kegiatan kajian kepustakaan yang dilakukan, berupa keinginan realistis
peneliti tentang hasil yang akan diperoleh. ,ujuan kajian harus mempunyai
kaitan atau hubungan yang rele&an dengan masalah yang akan diteliti. Sebagai
#ontoh adalah mengkaji kehidupan orang-orang yang terkenal dalam suatu
bidang studi untuk mengetahui pengalaman-pengalaman mereka, bagaimana
usaha mereka untuk meneliti dan menemukan apa yang sekarang dianggap
sebagai hal yang biasa saja.
.. Metode *ajian
Metode kajian menjelaskan semua langkah yang dikerjakan penulis sejak
a"al hingga akhir. %ada bagian ini dapat dimuat hal-hal yang berkaitan dengan
anggapan-anggapan dasar atau fakta-fakta yang dipandang benar tanpa adanya
&erifikasi dan keterbatasan, yaitu aspek-aspek tertentu yang dijadikan kerangka
berpikir. Selanjutnya dilakukan analisis masalah dan &ariabel yang terdapat
dalam judul kajian. Analisis masalah menghasilkan &ariabel dan hubungan
antar&ariabel. Selanjutnya dilakukan analisis &ariabel dengan mengajukan
pertanyaan mengenai masing-masing &ariabel dan pertanyaan yang berkaitan
dengan hubungan antar&ariabel. Analisis ini diperlukan untuk menyusun alur
berpikir dalam meme#ahkan masalah.
%erlu ditekankan bah"a tulisan tentang metode kajian hendaknya
didasarkan atas kajian teori dan khasanah ilmu, yaitu paradigma, teori, konsep,
prinsip,hukum, postulat, dan asumsi keilmuan yang rele&an dengan masalah
yang dibahas.
/. 0efinisi 1stilah
Bagian ini memberikan penjelasan mengenai istilah-istilah yang
digunakan agar terdapat kesamaan penafsiran dan terhindar dari kekaburan.
Bagian ini juga memberikan keterangan rin#i pada bagian-bagian yang
memerlukan uraian, misalnya alat peraga, sekolah, alat ukur, lokasi atau

tempat, nilai, sikap, penghasilan, keadaan atau kondisi, keadaan sosial


ekonomi, status, dan sebagainya.
2. 0aftar !ujukan
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah
disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai
bahan ba#aan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar
rujukan. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam skripsi,
tesis, dan disertasi harus di#antumkan dalam daftar rujukan. ,ata#ara penulisan
daftar rujukan.
$nsur yang ditulis se#ara berurutan meliputi3
1. 4ama penulis ditulis dengan urutan3 nama akhir, nama a"al, nama
,engah, tanpa gelar akademik,
. ,ahun penerbitan
+. 5udul, termasuk subjudul
-. *ota tempat penerbitan, dan
.. 4ama penerbit.
+
BAB +
A. %engertian %opulasi dan Sampel
*ata populasi 'population)universe( dalam statistika merujuk pada
sekumpulan indi&idu dengan karakteristik khas yang menjadi perhatian dalam
suatu penelitian 'pengamatan(. %opulasi dalam statistika tidak terbatas pada
sekelompok orang, tetapi juga binatang atau apa saja yang menjadi perhatian
kita. Misalnya populasi bank s"asta di 1ndonesia, tanaman, rumah, alat-alat
perkantoran, dan jenis pekerjaan.
Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran
populasi. $kuran populasi ada dua3 '1( populasi terhingga 'finite population(,
yaitu ukuran populasi yang berapa pun besarnya tetapi masih bisa dihitung
'cauntable(. Misalnya populasi pega"ai suatu perusahaan6 '( populasi tak
terhingga 'infinite population(, yaitu ukuran populasi yang sudah sedemikian
besarnya sehingga sudah tidak bisa dihitung 'uncountable(. Misalnya populasi
tanaman anggrek di dunia.
1nformasi tentang populasi sangat diperlukan untuk menarik kesimpulan.
Bila kita dapat mengobser&asi keseluruhan indi&idu anggota populasi, kita
akan mendapatkan besaran yang menyatakan karakteristik populasi yang
sebenarnya6 dalam statistika disebut parameter. 0engan demikian parameter
adalah suatu nilai yang menggambarkan #iri)karakteristik populasi. %arameter
merupakan suatu nilai yang stabil karena diperoleh dari obser&asi terhadap
seluruh anggota populasi. Biasanya dilambangkan dengan huruf-huruf 7unani.
Misalnya3 !ata-rata populasi dilambangkan dengan 8 'ba#a3 myu(. 5ika kita
mengamati seluruh populasi berarti kita melakukan sensus.
0ari beberapa literature atau pendapat para ahli, dapat disimpulkan
bah"a populasi merupakan keseluruh elemen, atau unit elementer, atau unit
penelitian, atau unit analisis yang memiliki karakteristik tertentu yang
dijadikan sebagai objek penelitian. %engertian populasi tidak hanya berkenaan
dengan 9siapa9 tetapi juga berkenaan dengan apa. 1stilah elemen, unit
elementer, unit penelitian, atau unit analisis yang terdapat pada batasan
populasi di atas merujuk pada 9siapa9 yang akan diteliti atau unit di mana
pengukuran dan inferensi akan dilakukan 'indi&idu, kelompok, atau
-
organisasi(, sedang penggunaan kata karakteristik merujuk pada 9apa9 yang
akan diteliti. 9Apa9 yang diteliti tidak hanya merujuk pada isi, yaitu 9data apa9
tetapi juga merujuk pada #akupan 'scope( dan juga "aktu.
Sementara sampel adalah bagian ke#il dari anggota populasi yang diambil
menurut prosedur tertentu sehingga dapat me"akili populasinya. *erja statistik
melalui sampel dimungkinkan dengan alasan3 keterbatasan biaya, "aktu dan
tenaga. Banyaknya anggota suatu sampel disebut ukuran sampel, sedangkan
suatu nilai yang menggambarkan #iri sampel disebut statistik. Sampel
diharapkan bisa me"akili populasi, karena itu sampel dibagi dua, yaitu sampel
representatif dan sampel nonrepresentatif. Sampel representatif adalah sampel
yang bisa me"akili keadaan populasinya, dan sampel nonrepresentatif adalah
sampel yang tidak dapat me"akili populasinya. 0engan demikian sebagai
penduga parameter ada dua kemungkinan nilai statistik yang diperoleh, yaitu
persis sama dengan parameternya atau tidak sama 'lebih besar atau lebih ke#il(.
Statistik sering dilambangkan dengan huruf dari abjad latin. :ontoh rata-rata
sampel dilambangkan dengan x .
B. ,eknik %enarikan Sampel
;arl Babbie '1<=/( dikutip %rijana '>>.( dalam bukunya The Practice
of Social Research, mengatakan ?Sampling is the process of selecting
observations9 'Sampling adalah proses seleksi dalam kegiatan obser&asi(.
%roses seleksi yang dimaksud di sini adalah proses untuk mendapatkan sampel.
Gambar 1
Logika Sampling
.
POPULASI
N
SAMPEL
n
Sampling
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapat disampaikan dua hal yaitu3 '1(
bah"a sampling adalah proses untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi.
0i sini sampel harus benar-benar men#erminkan populasi, artinya kesimpulan
yang diangkat dari sampel merupakan kesimpulan atas populasi. '( masalah
yang dihadapi adalah tentang bagaimana proses pengambilan sampel, dan
berapa banyak unit analisis yang akan diambil.
:. ,ipe Sampling
,ipe sampling dapat dibedakan berdasarkan dua hal, yaitu tipe sampling
berdasarkan proses pemilihannya dan tipe sampling berdasarkan peluang
pemilihannya.
,ipe sampling berdasarkan proses pemilihannya terbagi atas3 '1(
Sampling dengan pengembalian 'sampling with replacement(, yaitu setiap
anggota sampel yang terpilih dikembalikan lagi ke tempatnya sebelum
pemilihan selanjutnya dilakukan, sehingga ada kemungkinan bah"a suatu
satuan sampling akan terpilih lebih dari sekali. '( Sampling tanpa
pengembalian 'sampling without replacement(, yaitu setiap anggota sampel
yang terpilih tidak dikembalikan lagi ke dalam satuan populasi. 0engan
demikian sampling tanpa pengembalian merupakan kebalikan dari proses
sampling dengan pengembalian.
Sampling %robalibility
,ipe sampling berdasarkan peluang pemilihannya terbagi atas sampling
probabilitas 'probability sampling( dan sampling nonprobabilitas
(nonprobability sampling(. 0alam sampling probabilitas, pemilihan sampel
dilakukan se#ara a#ak dan dilakukan se#ara objektif, dalam arti tidak
didasarkan semata-mata pada keinginan peneliti, sehingga setiap anggota
populasi memiliki kesempatan tertentu untuk terpilih sebagai sampel.
7ang termasuk dalam sampling probabilitas adalah3 sampling a#ak
sederhana 'simple random sampling(, sampling sistematik 'systematic
sampling(, sampling berstrata 'stratified sampling(, dan sampling bergugus
'cluster sampling(.
/
7ang dimaksud dengan sampling a#ak sederhana adalah sebuah proses
sampling yang dilakukan sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling
yang ada dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih ke
dalam sampel. @illiam G. :ohran dalam bukunya Sampling Techniques, yang
diterjemahkan oleh %rijana '>>.( mengatakan bah"a sampling a#ak
sederhana adalah sebuah metode seleksi terhadap unit-unit populasi, unit-unit
tersebut dia#ak seluruhnya. Masing-masing unit atau unit satu dengan unit
lainnya memiliki peluang yang sama untuk dipilih. %emilihan dilakukan
dengan tabel angka random atau menggunakan program komputer.
Sementara ;arl Babbie dalam bukunya The Practice of Social Research
masih dalam %rijatna '>>.( mengatakan bah"a sampling a#ak sederhana
adalah sebuah metode sampling dasar dalam penelitian sosial, sebuah kerangka
sampling mesti dibuat, masing-masing unit didaftar seluruhnya tanpa ada yang
terle"at. %enseleksiannya menggunakan tabel angka random.
0ari kedua pendapat tersebut jelas bah"a sampling a#ak sederhana
adalah sebuah ran#angan sampling yang paling sederhana ditinjau dari proses
sampling-nya maupun dari bentuk rumus yang dianalisisnya, serta digunakan
untuk ukuran populasi terbatas dan ukuran ke#il, oleh karena itu proses
penarikan sampel a#ak sederhana relatif mudah. %roses sampling dimulai dari
unit-unit di#atat seluruhnya tanpa ada yang terle"ati yang umumnya data
diambil dari data sensus. Setelah data dari kerangka sampling sudah lengkap,
maka selanjutnya dilakukan langkah penyeleksian untuk masing-masing unit
dengan peluang yang sama untuk terpilih sebagai unit sampel dengan
menggunakan tabel angka random atau menggunakan program komputer.
%enarikan sampel sistematik 'systematic sampling( merupakan
pengambilan setiap unsur ke k dalam populasi, untuk dijadikan sampel.
%engambilan sampel se#ara a#ak hanya dilakukan pada pengambilan a"al saja,
sementara pengambilan kedua dan seterusnya ditentukan se#ara sistematis,
yaitu menggunakan inter&al tertentu sebesar k.
2
@illiam G. :ohran '%rijana, >>.( mengatakan bah"a sampling
sistematik berbeda dengan sampling a#ak sederhana. $nit-unit populasi di#atat
seluruhnya se#ara tersusun. $ntuk seleksi unit-unit yang dijadikan unit sampel
digunakan aturan sistematik, hanya unit pertama saja yang digunakan #ara
seleksi a#ak, untuk unit terpilih yang kedua dan seterusnya menggunakan
aturan sistematik.
%enarikan sampel berstrata dilakukan dengan mengambil sampel a#ak
sederhana dari setiap strata populasi yang sudah ditentukan lebih dulu.
%enarikan sampel a#ak berstrata, populasinya di skat-skat menjadi beberapa
group yang disebut strata. Setiap strata memiliki elemen yang relatif homogen.
Misalnya saja3 '1( pendapatan keluarga per bulan, besarnya sangat ber&ariasi
dari satu keluarga dengan keluarga lainnya. %endapat seseorang tentang
sesuatu hal akan berbeda dengan pendapat orang lainnya, tergantung latar
belakang pendidikannya, tergantung pada umurnya, lingkungan hidupnya, dan
pengaruh faktor-faktor lainnya. '( Banyaknya surat yang dikirimkan melalui
bis-bis surat akan sangat ber&ariasi dari satu lokasi ke lokasi lainnya.
*esibukan pekerjaan di kantor-kantor pos akan berbeda tergantung kepada
kelasnya, daerahnya, dan kondisi-kondisi lain.
Gambar
,eknik %enarikan Sampel dengan Sampling A#ak Berstrata
Apabila ran#angan sampling yang digunakan untuk sur&ei seperti ini
adalah sampling a#ak sederhana atau sampling sistematik, maka akan ada
kemungkinan bah"a sifat-sifat seperti di atas tidak terjaring. Aleh karena itu,
=
Populasi dengan Unit yang
Heterogen
N
Dikelompokkan
dalam 3 Strata
Stratum 1 dengan Ukuran N
1
Stratum 3 dengan Ukuran N
3
Stratum 2
dengan
Ukuran N
2
untuk menjamin bah"a sampel yang kita peroleh benar-benar bisa men#akup
karakteristik yang ada dalam populasi, maka ran#angan yang sebaiknya
digunakan adalah stratified random sampling.
%opulasi yang bersifat heterogen seolah dibagi dalam strata. 0alam
menentukan banyaknya strata yang harus dibuat, maka ada dua faktor yang
perlu diperhatikan antara lain3 '1( naiknya presisi, artinya hubungan turunnya
harga &arians dengan banyaknya strata, dan '( hubungan antara besarnya
biaya dengan banyaknya strata.
Apabila keadaan &ariabel yang sedang kita teliti sangat heterogen, maka
makin banyak strata makin baik. Banyaknya strata yang bisa dibuat mungkin
sedemikian keadaannya, sehingga dalam sebuah stratum hanya terdapat sebuah
satuan sampling saja. Latar belakang matematis dan latar belakang pengalaman
memberikan petunjuk bah"a kalau banyaknya strata sudah lebih dari / buah,
maka keadaanya sudah menjadi kurang efisien ditinjau dari sudut presisi dan
biaya.
Gambar +
%enarikan Sampel tiap Stratum pada Sampling A#ak Berstrata
*eterangan 3
4 B %opulasi
4
1
B %opulasi pada stratum ke 1
4

B %opulasi pada stratum ke


4
i
B %opulasi pada stratum ke i
n B Sampel
n
1
B Sampel pada stratum ke 1
n

B Sampel pada stratum ke
n
i
B Sampel pada stratum ke i
<
N
1
N N
i
N
2
C C DD... C B
n
1
C C DD... C
B
n
2
n
i
n
Setelah banyaknya strata dan ukuran sampel keseluruhan ditentukan,
maka proses selanjutnya adalah mengalokasikan satuan-satuan sampling dalam
sampel itu ke dalam setiap stratum. Artinya kita harus menentukan berapa
ukuran sampel untuk setiap stratum, yaitu n
1
, n

, n
+
, dan seterusnya 'n
i
(,
sedemikian rupa sehingga diperoleh3 n
1
C n

C n
+
C D C n
i
B n 'Gambar .(.
Setelah itu sampel untuk masing-masing stratum diambil melalui sampling
a#ak sederhana. Aleh karena menggunakan #ara SAS, maka proses penarikan
sampel dilakukan dengan #ara yang sama seperti sudah dijelaskan pada
bahasan tentang sampling a#ak sederhana 'SAS(, dengan menganggap seolah
setiap stratum sebagai populasi tersendiri. Aleh karena itu diperlukan kerangka
sampling di setiap stratum.
Sampling 4onprobability
Selain sampling probabilitas, di muka disinggung tentang sampling
nonprobabilitas. Sampling nonprobabilitas merupakan pemilihan sampel yang
dilakukan dengan pertimbangan-pertimbangan peneliti, sehingga dengan tipe
sampling nonprobability ini membuat semua anggota populasi tidak
mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel.
Nonprobability sampling dikembangkan untuk menja"ab kesulitan yang
timbul dalam menerapkan teknik probability sampling, terutama untuk
mengeliminir biaya dan permasalahan dalam pembuatan sampling frame
'kerangka sampel(. %emilihan nonprobability sampling ini dilakukan dengan
pertimbangan3 1(. penghematan biaya, "aktu dan tenaga6 dan ( keterandalan
subjekti&itas peneliti 'pengetahuan, keper#ayaan dan pengalaman seseorang
seringkali dijadikan pertimbangan untuk menentukan anggota populasi yang
dipilih sebagai sampel(. 7ang termasuk pada sampling nonprobabilitas adalah
convenience sampling, udgement sampling, quato sampling, dan snowball
sampling!
%ada convenience sampling 'sampling kemudahan(, sampel diambil
berdasarkan faktor spontanitas, artinya siapa saja yang se#ara tidak sengaja
bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristiknya, maka orang
tersebut dapat dijadikan sampel. 0engan kata lain sampel diambil)terpilih
1>
karena ada ditempat dan "aktu yang tepat. ,anpa kriteria peneliti bebas
memilih siapa saja yang ditemuinya untuk dijadikan sampel.
0engan demikian teknik sampling ini digunakan ketika peneliti
berhadapan dengan kondisi karakteristik elemen populasi tidak dapat
diidentifikasikan dengan jelas, maka teknik penarikan sampel convenience,
atau sering juga disebut sampling accidental menjadi salah satu pilihan. ,eknik
sampling convenience adalah teknik penarikan sampel yang dilakukan karena
alasan kemudahan atau kepraktisan menurut peneliti itu sendiri. 0asar
pertimbangannya adalah dapat dikumpulkan data dengan #epat dan murah,
serta menyediakan bukti-bukti yang #ukup melimpah. *elemahan utama teknik
sampling ini jelas yaitu kemampuan generalisasi yang amat rendah atau
keterhandalan data yang diperoleh diragukan.
"udgement sampling 'dikenal juga dengan purposive sampling( adalah
teknik penarikan sampel yang dilakukan berdasarkan karakteristik yang
ditetapkan terhadap elemen populasi target yang disesuaikan dengan tujuan
atau masalah penelitian. 0alam perumusan kriterianya, subjekti&itas dan
pengalaman peneliti sangat berperan. %enentuan kriteria ini dimungkinkan
karena peneliti mempunyai pertimbangan-pertimbangan tertentu didalam
pengambilan sampelnya.
,eknik sampling kuota, pada dasarnya sama dengan udgment sampling,
yaitu mempertimbangkan kriteria yang akan dijadikan anggota sampel.
Langkah penarikan sampel kuota antara lain3 pertama peneliti merumuskan
kategori quota dari populasi yang akan ditelitinya melalui pertimbangan-
pertimbangan tertentu sesuai dengan #iri-#iri yang dikehendakinya, seperti
jenis kelamin, dan usia. *edua menentukan besarnya jumlah sampel yang
dibutuhkan, dan menetapkan jumlah jatah 'quotum(. Selanjutnya, setelah
jumlah jatah ditetapkan, maka unit sampel yang diperlukan dapat diambil dari
jumlah jatah tersebut. ,eknik sampling kuota biasanya digunakan bila
populasinya berukuran besar.
#uota sampling 'jatah( hampir mirip dengan teknik sampling stratifikasi.
Bedanya, jika dalam sampling stratifikasi penarikan sampel dari setiap
subpopulasi dilakukan dengan a#ak, maka dalam sampling kuota, ukuran serta
11
sampel pada setiap sub-subpopulasi ditentukan sendiri oleh peneliti sampai
jumlah tertentu tanpa a#ak. Mengapa bisa begituE *arena pada kenyataannya
sering dijumpai bah"a peneliti tidak dapat mengetahui ukuran yang rin#i dari
setiap subpopulasi, atau ukuran antar subpopulasi sangat jauh berbeda.
Menghadapi kondisi seperti, maka peneliti dapat mempertimbangkan
penggunaan teknik sampling kuota. 5adi, melalui teknik sampling kuota,
penarikan sampel dilakukan atas dasar pertimbangan peneliti untuk tujuan
meningkatkan representasi sampel penelitian sampai jumlah tertentu
sebagaimana yang dikehendaki peneliti.
Snowball Sampling merupakan salah satu bentuk udgement sampling
yang sangat tepat digunakan bila populasinya ke#il dan spesifik. :ara
pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan se#ara berantai, makin lama
sampel menjadi semakin besar, seperti bola salju yang menuruni lereng
gunung. Fal ini diakibatkan kenyataan bah"a populasinya sangat spesifik,
sehingga sulit sekali mengumpulkan sampelnya. %ada tingkat operasionalnya
melalui teknik sampling ini, responden yang rele&an di inter&ie", diminta
untuk menyebutkan responden lainnya sampai diperoleh sampel sebesar yang
diinginkan peneliti, dengan spesifikasi)spesialisasi yang sama karena biasanya
mereka saling mengenal.
0ibandingkan dengan teknik sampling nonprobabilitas lainnya, teknik ini
memiliki keunggulan terutama dalam hal biaya yang relatif lebih rendah.
*elemahannya adalah kemungkinan bias yang relatif lebih besar karena
pemilihan responden tidak independen 'Gikmund, >>>3 +/(.
Berdasarkan uraian di atas tentang sampling peluang dan non peluang,
seorang peneliti dapat dengan bebas menentukan tipe sampling mana yang
akan digunakannya. ,etapi ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan untuk
menentukan tipe sampling yang baik, diantaranya3 '1( dapat menghasilkan
gambaran yang dapat diper#aya dari seluruh populasi, '( dapat menentukan
presisi dari hasil penelitian, '+( sederhana, mudah dilaksanakan, dan '-( dapat
memberikan keterangan sebanyak mungkin tentang populasi dengan biaya
minimal.
1
0. %rosedur %enarikan Sampel
Setelah kita membahas pengertian sampling dan tipe-tipe sampling
sebagaimana diuraikan di muka, selanjutnya untuk memudahkan pemahaman
kita tentang bagaimana #ara penarikan sampel serta #ara memperoleh sampel
yang representatif, akan disampaikan beberapa langkah atau prosedur dalam
melakukan pengambilan sampel. pengambilan sampel, dapat dilakukan
langkah-langkah berikut, diantaranya3 '1( Menentukan populasi target, '(
Membuat kerangka sampling, '+( Menentukan ukuran sampel, '-( Menentukan
teknik dan ren#ana pengambilan sampel, '.( Melakukan pengambilan sampel.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka langkah-langkah penarikan
sampel dapat kita uraikan sebagai berikut3 '1( %ertama yang harus ditentukan
dalam langkah mendesain penarikan sampel adalah menentukan populasi
sasaran dengan tegas, yang dilanjutkan dengan penentuan populasi studi dari
populasi sasaran tadi. '( Menentukan area populasi, hal ini berkaitan dengan
data penelitian yang akan dijadikan lokasi penelitian. '+( Menentukan ukuran
populasi 'si$e of population( sebagai dasar untuk menarik sampel. Biasanya
populasi diambil dari data sensus. :arilah data tersebut se#ara lengkap,
dapatkan data yang akurat dan up to date. '-( Buatlah kerangka sampling
dengan memasukan data dari populasi studi se#ara lengkap dan jelas, serta hal
yang terpenting adalah satuan-satuan sampling diberi nomor sesuai dengan
jumlah digit populasinya, se#ara berurutan dari nomor paling ke#il sampai
dengan nomor yang paling besar. '.( ,entukan ukuran sampel dengan
menggunakan rumus-rumus yang sesuai. '/( Gunakan tabel angka random
ataupun program komputer sebagai alat seleksi. '2( Satuan sampling terpilih
sebagai anggota sampel, merupakan langkah terakhir dari desain sampling
yang pada hakikatnya merupakan #erminan dari populasi.
;. Menentukan $kuran Sampel
Salah satu masalah yang dihadapi dalam teknik penarikan sampel adalah
tentang berapa banyak unit analisis 'ukuran sampel( yang harus diambil. Aleh
karena itu, pada saat peneliti mengajukan usulan penelitian, disarankan untuk
se#ara tegas memberikan gambaran operasional berupa ukuran sampel minimal
1+
yang akan digunakan untuk penelitiannya. $kuran sampel ini akan
memberikan isyarat mengenai kelayakan penelitian 'eligibility of the research(.
$kuran sampel bisa ditentukan melalui dua dasar pemikiran, yaitu
ditentukan atas dasar pemikiran statistis, dan atau ditentukan atas dasar
pemikiran non statistis. 0itinjau dari aspek statistis, ukuran sampel ditentukan
oleh beberapa faktor, diantaranya3 '1( bentuk parameter yang menjadi tolak
ukur analisis, dalam arti apakah tujuan penelitian ini untuk menaksir rata-rata,
persentase, atau menguji kebermaknaan hipotesis, '( tipe sampling, apakah
simple random sampling, stratified random sampling atau yang lainnya. ,ipe
sampling ini berkaitan dengan penentuan rumus-rumus yang harus dipakai
untuk memperoleh ukuran sampel, dan '+( &ariabilitas &ariabel yang diteliti
'keseragaman &ariabel yang diteliti(, makin tidak seragam atau heterogen
&ariabel yang diteliti, makin besar ukuran sampel minimal. Sedangkan
dipandang dari sudut nonstatistis, ukuran sampel ditentukan oleh beberapa
faktor, diantaranya3 '1( kendala "aktu atau time constraint, '( biaya, dan '+(
ketersediaan satuan sampling.
HA!1AB;L I F1%A,;S1S %;4;L1,1A4
A. %engertian Hariabel
Se#ara teoritis &ariabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang,
atau objek uang mempunyai ?&ariasi9 antara satu orang dengan yang
lain atau satu objek dengan objek yang lain 'Fat#h dan Jarhady, 1<=1(.
Hariabel juga dapat merupakan atribut dari bidang keilmuan atau
kegiatan tertentu. ,inggi, berat badan, sikap, moti&asi, kepemimpinan, disiplin
kerja, merupakan atribut-atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan
"arna merupakan atribut-atribut dari objek.
Bahan baku pabrik, teknologi produksi, pengendalian mutu, pemasaran,
ad&ertising, nilai penjualan, keuntungan adalah merupakan #ontoh &ariabel
dalam kegiatan maupun ilmu bisnis.
0inamakan &ariabel karena ada &ariasinya. Misalkan berat badan dapat
dikatakan &ariable, karena berat badan sekelompok orang itu ber&ariasi antara
1-
satu dengan yang lain. 0emikian juga moti&asi, persepsi dapat juga dikatakan
sebagai &ariable karena misalnya persepsi dan sekelompok orang tentu
berfariasi.
5adi, kalau peneliti akan memilih &ariable penelitian, baik yang dimiliki
orang objek. Maupun bidang kegiatan dan keilmuan tertentu, maka harus ada
&ariasinya.
Hariabel yang tidak ada &ariasinya bukan dikatakan sebagai &ariable.
$ntuk dapat ber&ariasi, maka penelitian harus didasarkan pada sekelompok
sumber data atau objek yang ber&ariasi.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, maka dapat dirumuskan di
sini bah"a &ariabel penelitian adalah sauatu atribut atau sifat atau nilai
dari orang, obek atau kegiatan yang mempunyai &ariasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
B. Ma#am-ma#am Hariabel
Hariabel adalah suatu peubah penelitian yang dapat diukur. Hariabel
juga dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang yang atau objek yang
mempunyai &ariasi antara satu orang dengan yang lain atau suatu objek dengan
objek yang lain
0alam penelitian, setelah memperoleh pengertian tentang konsep dan definisi
operasional &ariabel, langkah berikutnya adalah menentukan &ariabel yang
memiliki hubungan antar &ariabel yang satu dengan &ariabel lain.
Berikut adalah ma#am-ma#am &ariabel dan bisa dibedakan menjadi 3
1. %ariabel &ndependent
Hariable independent atau &ariable bebas, atau peubah bebas sering
juga disebut dengan &ariabel stimulus, atau predi#tor, atau &ariabel ante#edent.
5ika diterjemahkan dalam bahasa 1ndonesia, &ariabel independent disebut juga
sebagai peubah bebas.
%eubah bebas ini adalah merupakan peubah yang mempengaruhi atau
yang menjadi sebab terjadinya perubahan terhadap peubah tak bebas. Atau
1.
yang menyebabkan terjadinya &ariasi bagi peubah tak bebas '&ariabel
dependent(.
. %ariabel 'ependent. Hariabel dependent, dalam bahasa 1ndonesia
sering disebut sebagai peubah tak bebas, &ariabel output, #riteria, atau
konsekuen. Hariabel ini sering disebut sebagai peubah tak bebas, atau
&ariabel terikat. Hariable terikat atau peubah tak bebas ini merupakan
&ariabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
&ariable sebab atau peubah bebas.
(! %aribel )oderator
Hariabel moderator adalah peubah yang mempengaruhi 'memperkuat
atau memperlemah( hubungan antara &ariabel independent dengan &ariabel
dependent. Hariabel ini sering disebut juga sebagai peubah bebas kedua. Bila
suami istri mempunyai anak, maka anak dapat disebut sebagai &ariabel
moderator, karena dapat memperkuat hubungan emosional antara suami dan
istri.
*! %ariabel &ntervening
Hariabel inter&ening adalah peubah yang se#ara teoritis mempengaruhi
'memperlemah dan memperkuat( hubungan antara &ariabel independent
'peubah bebas( dengan &ariable dependent 'peubah terikat(, akan tetapi tidak
dapat diamati dan diukur se#ara matematis.
+! %ariabel ,ontrol
Hariabel kontrol adalah peubah yang dikendalikan atau dibuat konstan
sehingga pengaruh &ariabel independent 'peubah bebas( terhadap &ariabel
dependent 'peubah tak bebas( tidak dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak
diamati. Hariabel kontrol ini sering digunakan dalam penelitian komparatif,
yang bersifat melakukan perbandingan.
:. %engertian Fipotesis
Fipotesis merupakan dugaan atau ja"aban sementara terhadap masalah
yang kita hadapi. 0alam melakukan penelitian untuk mendapatkan
ja"abanyang benar maka seseorang ilmu"an seakan-akan melakukan
interogasi terhadap alam.
1/
Adapun kegunaan Fipotesis adalah sebagai berikut 3
1( Mengarahkan penelitian. Misalnya relasi dan hubungan yang
diungkapkan dalam hipotesis akan memberitahukan hal-hal yang
dilakuka olehpeneliti.
( Masalah dan hipotesis membuat peneliti mampu mendeduksi
manifestasi empiris tertentu yang ter#akup dalam masalah serta
hipotesis itu, karena masalah dan hipotesis pada umumnya merupakan
pernyataan yang reasional.
;. Ma#am-ma#am Fipotesis
,erdapat tiga ma#am hipotesis yaitu 3
a( -ipotesis 'es.riftif 3 dirumuskan untuk menentukan titik peluang, atau
dirumuskan untuk menja"ab pertanyaan taksiran)estimatif. ,idak
membandingkan. :ontoh ?0isiplin kerja pega"ai Jak. ,eknik $4,AG sangat
tinggi9 7ang menjadi estimasi pada #ontoh ini adalah 3 sangat tinggi
b( -ipotesis ,omparatif 3 memberi ja"aban terhadap permasalahan yang
bersifat membedakan. :ontoh ?Ada perbedaan daya ikat antara Semen ,iga
!oda dengan Semen %adang9
#( -ipotesis /sosiatif 3 memberi ja"aban pada permasalahan yang bersifat
hubungan.
0alam hal ini menurut sifat hubungannya, ada tiga jenis hipotesis
penelitian 'Fa( 3
a( Fipotesis hubungan simentris 3 Fubungan bersifat kebersamaan antara
dua &ariabel atau lebih, tapi tidak menunjukkan sebab akibat. :ontoh
9Ada hubungan antara banyaknya mengikuti perkuliahan dengan nilai
akhir mahasis"a9
b( Fipotesis hubungan sebab akibat 'kausal( 3 menyatakan hubungan yang
saling mempengaruhi antara dua &ariabel atau lebih. :ontoh 90isiplin
pega"ai yang tinggi berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja.9
#( Fipotesis hubungan interaktif 3 menyatakan hubungan antara dua
&ariabel atau lebih bersifat saling mempengaruhi. :ontoh 9,erdapat
12
pengaruh timbal balik antar kenaikan pangkat dengan tersedianya
jabatan9
Selain dari itu ada juga yang berpendapat bah"a hipotesis di bedakan
menjadi dua ma#am, yaitu 3
1( Fipoteis 4ol 'null hypotheses( Fipotesi nol sering juga disebut
hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian bersifat
bersifat statistik, yaitu diuji dengan hitungan statistik.
( Fipotesis kerja. Fipotesis ini juga disebut dengan hipotesis alternatif
yang disingkat dengan Fa. Fipotesis kerja menyatakan hubungan
antara &ariabel &ariabel K dan &ariabel 7, atau adanya perbedaan antara
dua kelompok.
%engolahan 0ata
' %engenalan S%SS (
0A,A adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan.
%engolahan data adalah %engubahan atau transformasi simbol-simbol
seperti nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya.
,ujuan %engolahan 0ata 3
$ntuk mengambil informasi asli 'data( dan menghasilkan informasi
lain dalam bentuk yang berguna 'hasil(.
1nformasi dapat dibagi tiga makna pokok sebagai berikut 3
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa
atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas
men#erminkan maksudnya.
. ,epat pada @aktunya
1nformasi yang datang pada sipenerima tidak boleh terlambat, informasi
yang usang tidak mempunyai nilai tinggi.
1=
+. !ele&an
1nformasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
jika Anda bekerja dan mengolah data besar, maka Anda dihadapkan pada
beberapa pilihan penggunaan soft"are, dalam pengolahannya.
0engan digunakannya pengolahan data elektronik,'menggunakan
soft"are( maka manfaat yang dapat diperoleh adalah meminimalkan
kebutuhan tenaga manusia , hal ini karena beberapa pekerjaan
dilakukan se#ara otomatis oleh peralatan bantuan seperti komputer .
*euntungan lain adalah kemampuan komputer untuk memproses data
lebih besar, keakuratan yang lebih besar, ke#epatan yang lebih besar

%engenalan S%SS
S%SS merupakan soft"are statistik yang pada a"alnya digunakan untuk
riset dibidang sosial 'S%SS saat itu adalah singkatan dari Statisti#al
%a#kage for the So#ial S#ien#e(. Sejalan dengan perkembangan S%SS
digunakan untuk melayani berbagai jenis user sehingga sekarang S%SS
singkatan dari Statisti#al %rodu#t and Ser&i#e Solutions.
%engenalan S%SS
(Statistical Product and Service Solution0
Saat ini banyak beredar berbagai paket program komputer statistika,
dari yang kono dan berbasis 0AS seperti mirostat sampai pada yang basis
@indo"s seperti S%SS,SAS, Minitab dan lain-lain. %ada dasarnya program
komputer yang berhubungan dengan pengolahan data statistik bisa dibagi
menjadi + kelompok 3
1. Membuat sendiri program6 seperti Basi#, %as#al dll
. %rogram statistik sebagai Add 1ns dari program lain6 seperti ;L#el
+. program khusus komputer statistik
S%SS atau kepanjangan dari Statistical Product and Service Solution
merupa.an salah satu dari sekian banyak soft"are statistika yang banyak
digunakan oleh berbagai kalangan untuk menganalisis data statistika.
1<

soft"are S%SS selain mudah didapat di pasaran, juga mudah


dioperasikan, serta outputnya mudah diba#a oleh user.
:ara *erja S%SS
$ntuk bisa memahami #ara kerja soft"are S%SS, berikut ini #ara kerja
komputer dengan S%SS dalam mengolah data.
1. *omputer
%engolahan data menjadi informasi dengan komputer 3
. Statistik
Statistik juga mempunyai fungsi mengolah data dengan perhitungan
statistik tertentu, menjadi informasi yang berarti. :ara kerja proses perhitungan
dengan statistik 3
+. S%SS
%roses pengolahan data pada S%SS juga mirip dengan kedua proses di
atas. Fanya disini ada &ariasi dalam penyajian input dan output data.
%engolahan 0ata
' %engenalan S%SS (
0A,A adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan.
%engolahan data adalah %engubahan atau transformasi simbol-simbol seperti
nomor dan huruf untuk tujuan peningkatan kegunaannya.
,ujuan %engolahan 0ata 3
$ntuk mengambil informasi asli 'data( dan menghasilkan informasi lain dalam
bentuk yang berguna 'hasil(.
1nformasi dapat dibagi tiga makna pokok sebagai berikut 3
1. Akurat
Berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau
menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas men#erminkan
maksudnya.
. ,epat pada @aktunya
1nformasi yang datang pada sipenerima tidak boleh terlambat, informasi yang
usang tidak mempunyai nilai tinggi.
>
+. !ele&an
1nformasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
jika Anda bekerja dan mengolah data besar, maka Anda dihadapkan pada
beberapa pilihan penggunaan soft"are, dalam pengolahannya.
0engan digunakannya pengolahan data elektronik,'menggunakan soft"are(
maka manfaat yang dapat diperoleh adalah meminimalkan kebutuhan tenaga
manusia , hal ini karena beberapa pekerjaan dilakukan se#ara otomatis oleh
peralatan bantuan seperti komputer . *euntungan lain adalah kemampuan
komputer untuk memproses data lebih besar, keakuratan yang lebih besar,
ke#epatan yang lebih besar

%engenalan S%SS
S%SS merupakan soft"are statistik yang pada a"alnya digunakan untuk riset
dibidang sosial 'S%SS saat itu adalah singkatan dari Statisti#al %a#kage for the
So#ial S#ien#e(. Sejalan dengan perkembangan S%SS digunakan untuk
melayani berbagai jenis user sehingga sekarang S%SS singkatan dari Statisti#al
%rodu#t and Ser&i#e Solutions.
%engenalan S%SS
(Statistical Product and Service Solution0
Saat ini banyak beredar berbagai paket program komputer statistika,
dari yang kono dan berbasis 0AS seperti mirostat sampai pada yang basis
@indo"s seperti S%SS,SAS, Minitab dan lain-lain. %ada dasarnya program
komputer yang berhubungan dengan pengolahan data statistik bisa dibagi
menjadi + kelompok 3
1. Membuat sendiri program6 seperti Basi#, %as#al dll
. %rogram statistik sebagai Add 1ns dari program lain6 seperti ;L#el
+. program khusus komputer statistik
S%SS atau kepanjangan dari Statistical Product and Service Solution
merupa.an salah satu dari sekian banyak soft"are statistika yang banyak
digunakan oleh berbagai kalangan untuk menganalisis data statistika.
1
soft"are S%SS selain mudah didapat di pasaran, juga mudah dioperasikan,
serta outputnya mudah diba#a oleh user.
:ara *erja S%SS
$ntuk bisa memahami #ara kerja soft"are S%SS, berikut ini #ara kerja
komputer dengan S%SS dalam mengolah data.
1. *omputer
%engolahan data menjadi informasi dengan komputer 3
. Statistik
Statistik juga mempunyai fungsi mengolah data dengan perhitungan
statistik tertentu, menjadi informasi yang berarti. :ara kerja proses perhitungan
dengan statistik 3
+. S%SS
%roses pengolahan data pada S%SS juga mirip dengan kedua proses di
atas. Fanya disini ada &ariasi dalam penyajian input dan output data.

GAMBA! L;MBA! *;!5A S%SS


M A!,1 *;S1M%$LA4
*esimpulan berasal dari fakta-fakta atau hubungan yang logis. %ada
umumnya kesimpulan terdiri atas kesimpulan utama dan kesimpulan tambahan.
*esimpulan utama adalah yang berhubungan langsung dengan permasalahan.
0engan demikian, kesimpulan utama harus bertalian dengan pokok
permasalahan dan dilengkapi oleh bukti-bukti. %ada kesimpulan tambahan,
+
penulis tidak mengaitkan pada kesimpulan utama, tetapi tetap menunjukkan
fakta-fakta yang mendasarinya. 0engan sendirinya, penulis tidak dibenarkan
menarik kesimpulan yang merupakan hal-hal baru, lebih-lebih jika dilakukan
pada kesimpulan utama. 5ika penulis bermaksud menyertakan data atau
informasi baru maka hendaknya dikonsentrasikan pada bab-bab uraian dan
bukannya pada kesimpulan.
%endek kata, kesimpulan adalah berisi pembahasan tentang kesimpulan
semata. %ada tulisan ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis,
maka pada kesimpulan utamanya harus dijelaskan apakah hipotesis yang
diajukan memperlihatkan kebenaran atau tidak. *esimpulan utama pada tulisan
ilmiah dari hasil penelitian yang memerlukan hipotesis tidaklah sedetil
kesimpulan yang terdapat pada bab analisis. Sebaliknya, pada tulisan ilmiah
dari hasil penelitian yang tidak memerlukan hipotesis, maka kesimpulan
merupakan uraian tentang ja"aban penulis atas pertanyaan yang diajukan pada
bab pendahuluan.
M *esimpulan
Berisi ja"aban dan permasalahan dalam bentuk resume atau ikhtisar
dari permasalahan.*esimpulan-kesimpulan dalam penelitan ini dibuat
berdasarkan rumusan rumusan masalah dan hipotesis yang telah dibuat pada
Bab 1.
*esimpulan merupakan sebuah gagasan yang ter#apai pada akhir
pembi#araan. 0engan kata lain, kesimpulan adalah hasil dari suatu
pembi#araan.
M 1. :ara membuat kesimpulan
M Apabila anda menulis tentang suatu persoalan, maka kesimpulannya
ialah ja"aban.
M Apabila anda menulis tentang suatu masalah,'misalnya pembi#araan(,
maka kesimpulan yang harus anda men#apai ialah suatu ran#angan
tindakan.
M Apabila anda menulis tentang suatu pemerihalan, yakni perbin#angan
tentang suatu peng"ujudan, maka kesimpulannya ialah suatu
generalisasi tehadap apa yang telah diperihalkan.
-
M . Langkah-langkah Menyusun *esimpulan dan Saran
Sebagai langkah pertama, penulis menguraikan garis besar
permasalahan dan kemudian memberi ringkasan tentang segala sesuatu yang
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya. %ada langkah berikutnya, penulis
harus menghubungkan setiap kelompok data dengan permasalahan untuk
sampai pada kesimpulan tertentu. Langkah terakhir dalam menyusun
kesimpulan adalah menjelaskan mengenai arti dan akibat-akibat tertentu dari
kesimpulan-kesimpulan itu se#ara teoritik maupun praktis.
M Membuat saran
Seusai menutup kesimpulan penulis dapat memberikan saran atau
rekomendasi guna penelitian lebih lanjut maupun saran-saran yang lebih
praktis atau berfaedah se#ara riel. Seperti halnya *esimpulan, dalam menyusun
Saran hendaknya penulis tidak menyarankan sesuatu yang tidak mempunyai
dasar atau keterkaitan dengan pembahasan yang dikemukakan. 0engan
penulis agar permasalahan yang ada dapat dipe#ahkan sebaik-baiknya di "aktu
mendatang.
M Saran
Saran yang dimaksud di sini, merupakan usul atau pendapat dari
penulis yang menga#u pada materi pembahasan. Fendaknya dikemukakan
se#ara jelas dan kemungkinan dapat dilaksanakan.
M;,A0; %;4G$M%$LA4 0A,A dan A4AL1S1S 0A,A %;4;L1,1A4
1. M;,A0; %;4G$M%$LA4 0A,A
A. Metode Abser&asi
Metode Abser&asi adalah suatu metode pengumpulan data yang
dilakukan dengan #ara mengamati dan men#atat se#ara sistimatik
gejala-gejala yang diselidiki.
:iri-#iri pengamatan dalam rangka pengumpulan data, yakni 3
1.memiliki arah yang khusus
.Sistematik
.
+.bersifat kuantitatif
-.melakukan pen#atatan segera 'pada "aktu obser&asi
berlangsung(.
menuntut keahlian
B. Metode *uesioner 'Angket(
Metode kuesioner adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian
pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan
diteliti. $ntuk memperoleh data, angket kemudian disebarkan
kepada responden 'orang-orang yang menja"ab yang diselidiki(,
terutama pada penelitian sur&ai.
,ujuan dilakukan angket atau kuesioner, adalah 3
1. $ntuk memperoleh informasi yang rele&an dengan tujuan
penelitian
. $ntuk memperoleh informasi mengenai suatu masalah se#ara
:. Metode @a"an#ara
Metode "a"an#ara adalah proses ,anya ja"ab dalam penelitian
yang berlangsung se#ara lisan di mana dua orang atau lebih bertatap
muka mendengarkan se#ara langsung informasi-informasi atau
keterangan-ke-terangan
.M;,A0; A4AL1S1S 0A,A
A. 0A,A, S,A,1S,1*, 0A4 %;4;L1,1A4
/
Menurut M. 4asir '1<=.3->.( data mentah yang telah dikumpulkan
oleh peneliti tidak akan ada gunanya jika tidak dianalisa. Analisa data
merupakan bagian yang amat penting dalam metode ilmiah karena dengan
analisa data tersebut dapat diberi arti, makna yang berguna dalam meme#ahkan
masalah.
Se#ara garis besar, pekerjaan analisis data meliputi + langkah,
yaitu 3
1. %emeriksaan data 'editing( adalah memilih)menyortir data
sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja yang tinggal.
Langkah persiapan dilakukan dalam rangka merapikan data agar
bersih, rapi dan tinggal melakukan pengolahan lanjutan atau
menganalisis.
. %embuatan kode adalah melakukan pembuatan kode terhadap
data yang sudah
0iedit sebagai usaha untuk menyederhanakan data.
+.Langkah penerapan data sesuai dengan pendekatan penelitian.
%emilihan terhadap rumus yang digunakan kadang-kadang disesuaikan dengan
jenis data tetapi ada kalanya peneliti menentukan pendekatan)rumus kemudian
data yang ada diubah, disesuaikan dengan rumus yang sudah dipilih
Se#ara umum statistik dapat membantu kita dalam 3
a. Menghitung nilai tengah data.
0engan menghitung nilai tengah data 'mean, median, modus( kita bisa
mengetahui ke#enderungan dari data tersebut. Fasil dari nilai statistik
ini sering terlihat aneh jika dibandingkan dengan yang terdapat dalam
dunia nyata.
b. Mengetahui sebaran atau distribusi data.
0istribusi data umumnya mengikuti distribusi normal yang berbentuk
lon#eng. *ebanyakan data berkelompok di bagian tengah, dan
berangsur-angsur berkurang ke bagian tepinya. Makin jauh dari titik
2
tengah berarti makin besar de&iasi atau penyimpangannya. 0ari sini
dapat dihitung penyimpangan rata-rata atau penyimpangan bakunya.
#. Mengetahui hubungan antara suatu data dengan data lain.
0alam mengetahui hubungan-hubungan ini statistik sangat membantu
untuk menghitung besar dan sifat dari hubungan itu. Fubungan ini
biasa dikenal dengan korelasi dan regresi. $ntuk mendapatkan
koefisien korelasi atau regresi kita bisa dilakukan dengan bantuan
komputer.
d. Mengetahui sejauh mana data sesuai atau menyimpang dengan
standar.
%ada umumnya alam mengikuti aturan-aturan tertentu. Salah satunya
adalah distribusi normal. Sebagian besar kejadian dialam mengikuti
distribusi normal. *ur&a normal yang ditemukan oleh *arl Jredri#h
Gauss menunjukkan bah"a jumlah terbanyak adalah yang mengitari
angka rata-rata berkelompok di bagian tengah dan ke sebelah kanan dan
kirinya semakin menipis sehingga jika digambarkan akan membentuk
lon#eng yang simetris.
B. S*ALA %;4G$*$!A4 0A,A
*esesuaian antara ma#an data dengan metode analisis statistiknya
didasarkan pada skala pengukuran datanya. Berdasarkan skala
pengukurannya, data dibedakan menjadi - ma#am, yaitu 3
1. Skala 4ominal
0ata yang diukur menggunakan skala nominal menghasilkan data yang
sifatnya hanya penamaan atau menbedakan saja. 0ata nominal
merupakan data yang tingkatannya paling rendah. 0ata nominal hanya
berupa kategori saja
=
. SkalaArdinal
0ata yang diukur menggunakan skala ordinal selain mempunyai #iri
nominal, juga mempunyai #iri berbentuk peringkat atau jenjang. 1stilah
ordinal berasal dari kata ordo yang berarti tatanan atau deret. Misalnya
tingkat pendidikan, nilai ujian 'dalam huruf(, dan sebagainya.
+. Skala1nter&al
0ata yang diukur menggunakan skala inter&al selain mempunyai #iri
nominal dan ordinal , juga mempunyai #iri inter&al yang sama.
Misalnya nilai ujian 'dalam angka(, suhu 'temperatur(, dan sebagainya.
-. Skala!asio
0ata yang diukur menggunakan skala rasio merupakan skala
pengukuran data yang tingkatannya paling tinggi. Skala rasio ini selain
mempunyai ketiga #iri dari skala pengukuran diatas, juga mempunyai
nilai nol yang bersifat mutlat 'absolut(.
<
0AJ,A! %$S,A*A
Ating Somantri dan Sambas Ali Muhidin. >>/. /pli.asi Statisti.a dalam
Penelitian! Bandung3 %ustaka Setia.
:ohran, @.G., 1<2<, Sampling Technique. ,hird ;dition. 4e" 7ork 3 5ohn
@iley I Sons.
0a&id M. Le&ine, 0a&id Stephan, ,imothy :. *rehbiel I Mark L. Berensen,
>>, Statistic for )anagers Third 1dition, 4e" 5ersey3 %earson
;du#ation 1n#.
0eming, @.;., 1<.>, Some Theory of Sampling. 4e" 7ork3 5ohn @illey I
Sons.
5ames F. M#Millan I Sally S#huma#her. >>1. Research &n 1ducation a
2onceptual &ntroduction. .
th
;dition. 4e" 7ork3 Addison @esley
Longmen 1n#.
Meleong, LeLy 5., >>1. )etodologi Penelitian ,ualitatif. Bandung3 !emaja
!osadakarya.
4oeng Muhajir. >>>. )etodologi Penelitian ,ualitatif. 7ogyakarta3 !aka
Serasin.
%rijana, >>.. )etode Sampling Terapan. Bandung3 Fumaniora

+>

You might also like