I A!strak Pasien gagal ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis hanya boleh minum 1 liter dan 2 gram garam setiap harinya. Bots dkk. (2005), pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani dialisa dengan hemodialisis (H) harus menjaga !airan yang dibatasi diet untuk men!egah overload cairan. Overload cairankronis dapat mengakibatkan hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongesti", dan kematian. Pre#alensi ketidakpatuhan !airan antara 10$ sampai %0$, ketidakpatuhan diet 2$ sampai 5&$, 'aktu dyalisis terhambat 1($, ketidakpatuhan obat ($ ()ri#a, 2011). *inberg et al (200(), +el!h, -ustin (1((() dalam .eid (2011), /ohnstone , Halsha' (2000), 1alli!k , )okal 1(((, 2e'mann , *it!h"ield (2005), pasien hemodialisa mengalami kesulitan dalam mengelola kontrol pembatasan asupan !airan dan diet. 3aat ini telah dikembangankan aplikasi elektronik Personal Digital Assist(P-) yaitu Dietary Intake Monitoring Application (DIMA), aplikasi ini diran!ang sebagai in"ormasi yang interakti" untuk membantu pasien memonitoring mandiri asupan !airan dan diet. Berdasarkan hasil penelitian dari 3eik (200%), diperoleh hasil lebih akurat untuk memonitor asupan !airan dan diet se!ara mandiri. 4ata kun!i5 pasien gagal ginjal tahap akhir, hemodialisa, monitoring mandiri, Dietary Intake Monitoring Application (DIMA) II "atar Belakang 1anajemen pada pasien gagal ginjal salah satu terapinya adalah hemodialisia Pasien yang menjalani terapi hemodialisa lebih dari 000.000 orang -merika (Parker, Bli'ise , .ye, 20006 Brunner and 3uddart, 200&). i -ustralia tahun 2007 ter!atat (7%,725 pasien gagal ginjal kronis menjalani terapi dialisa, dan ((,5$ adalah terapi hemodialis, baik di rumah sakit taupun di rumah (.eid, 2011). Perhimpunan 2e"rologi 8ndonesia, pada tahun 2007 jumlah pasien dialisa dengan hemodialisa (!u!i darah) men!apai 22%0 orang . 1enurut Pro" r H1 .a!hmat 3eolaeman dr 3p P94)H, Pasien hemodialisis baru tahun 2007 naik menjadi 22%0 orang dari 21:7 orang pada tahun 200& ('''.antarsumut.!om;). 4esuksesan hemodialisa tergantung pada kepatuhan untuk pasien. Pada populasi hemodialysis disebut pasien dialisa, pre#alensi ketidakpatuhan !airan antara 10$ sampai %0$, ketidakpatuhan diet 2$ sampai 5&$, 'aktu dyalisis terhambat 1($, ketidakpatuhan obat ($ ()ri#a, 2011). 1enurut *indberg et al (200(), +el!h, -ustin (1((() dalam .eid (2011), /ohnstone , Halsha' (2000), 1alli!k , )okal 1(((, 2e'mann , *it!h"ield (2005), Pa!e (200&), 3aga'a dkk. (2000), 3harp et al. ( 2005), pasien hemodialisa mengalami kesulitan dalam pengelolaan kontrol pembatasan asupan !airan dan diet. Pasien hemodialisa memerlukan terus9menerus pera'atan. Pera'atan sehari9hari adalah tanggung ja'ab klien. Pasien dialisa mempunyai kemampuan alami dalam pera'atan diri (self care) sehari9hari, dan pera'at harus "okus pada kemampuan tersebut (<rem, 1((5 dalam 3immons, 200(). Pera'at dalam memberikan pera'atan pada pasien , membuat nursing systemyang e""isien dan e"ekti" dalam menentukkan !ara9!ara yang benar dalam membantu self carepasien (3immons, 200() dalam monitoring !airan dan diet. Pera'at di =ni#ersitas 8ndiana9Purdue mengembangkan aplikasi elektronik P- untuk membantu pasien dialisa dalam memonitor asupan !airan dan diet dan hasilnya lebih akurat terhadap kepatuhan !airan dan diet dibandingkan dengan kertas !atatan harian pada tahun 2000 (o'ell and +el!h, 200%). Pada tahun 2005, uni#ersitas 8ndiana mengembangakan aplikasi P- 81-, sebagai alat bantu pasien hemodialisa dalam memonitoring asupan !airan dan diet dengan in"ormasi interakti" dan umpan balik yang !epat, sehingga lebih memudahkan pasien hemodialisa dalam memonitor asupan !airan dan diet sebagai media untuk kontol diri dalam pera'atan diri sehari9hari (3eik, 200%). Pasien hemodialisa akan dengan mudah mengkon#ersi dan menghitung asupan !airan dan diet setiap hari , aplikasi yang menyediakan berbagai ma!am in"ormasi interakti" dan umpan balik untuk membantu pasien memantau !airan dan asupan makanan. 888. #a$ian "iteratur %agal %in$al #ronis dan Hemodialisa Penyakit gagal ginjal kronis keadaan terjadi penurunan "ungsi jaringan ginjal se!ara progresi" sehingga massa ginjal yang masih ada tidak mampu lagi mempertahankan lingkungan internal tubuh (Bla!k , Ha'ks, 2005). 3aat penurunan "ungsi jaringan ginjal, ginjal mengalami kesulitan dan membuang dan meyaring ra!un dan !airan. 1anajemen pada pasien gagal ginjal tahap akhir salah satu terapinya adalah hemodialisia. Haemodialisa adalah metode yang paling umum digunakan dialisis5 lebih dari 000.000 orang -merika saat ini menerima hemodialisis (Parker, Bli'ise , .ye, 20006 Brunner and suddart, 200&). 4esuksesannya tergantung pada kepatuhan pasien. 4esuksesan hemodialisa tergantung pada kepatuhan pasien. Pada populasi hemodialisa, pre#alensi ketidakpatuhan !airan %0$, ketidakpatuhan diet 5&$, 'aktu dyalisis terhambat 1($, ketidakpatuhan obat ($ ()ri#a, 2011). 1enurut *indberg et al (200(), +el!h, -ustin (1((() dalam .eid (2011), /ohnstone , Halsha' (2000), 1alli!k , )okal 1(((, 2e'mann , *it!h"ield (2005), Pa!e (200&), 3aga'a dkk. (2000), 3harp et al. pasien hemodilisa mengalami kesulitan dalam mengelola kontrol pembatasan asupan !airan dan diet. Pasien hemodialisa harus membatasi asupan !airan untuk men!egah overload!airan karena. 3ebuah studi baru registri nasional (*indberg et al, 200() menunjukkan, bah'a banyak pasien hemodialisa mengalami kesulitan dalam mengelola kontrol pembatasan asupan !airan dan diet. Bots dkk. (2005) Pasien dialisis harus menjaga !airan yang dibatasi diet untuk men!egah o#erload !airan. <#erload !airan kronis dapat mengakibatkan hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongesti", dan prematur kematian. Pasien hemodialisa memerlukan terus9menerus pera'atan. Pera'atan diri sehari9hari termasuk mengelola pera'atan yang rumit rejimen pembatasan diet, keterbatasan !airan, obat, dan akses #askular pera'atan (.i!hard, 200%). 8ni pera'atan sehari9hari adalah tanggung ja'ab klien. Pasien hemodialisa mempunyai kemampuan alami dalam pera'atan diri (self care) sehari9hari, dan pera'at harus "okus pada kemampuan tersebut (<rem, 1((5 dalam 3immons, 200(). Pera'at dalam memberikan pera'atan pada pasien , membuat nursing systemyang e""isien dan e"ekti" dalam menentukkan !ara9!ara yang benar dalam membantu self carepasien dalam monitoring mandiri terutama mengenai asupan !airan dan diet (3immons, 200(). 1onitoring mandiri pasien dalam asupan !airan dan diet menjadi salah satu !ara yang e"ekti" bagi pasien dialisa dalam menjaga kesehatannya. Hasil penelitian monitoring mandiri bagi pasien hemodialisa mampu menurunkan asupan !airan dan diet. Pasien biasanya menggunakan kertas buku harian kertas dan mere!all seharian asupan !airan dan diet saat monitoring mandiri. Hasil penelitian monitoring diri dengan menggunakan kertas !atatan harian terhadap kepatuhan asupan !airan dan diet 11$ dalam beberapa kasus. Bila pasien menggunakan buku harian elektronik, seperti pada P-, tingkat kepatuhan setinggi (:$ (3tone et al, 20026 Batu et al, 2000 dalam 3iek, 200%6 Burkee, 2005), hal ini menunjukkan bah'a monitoring mandiri dengan elektronik adalah !ara yang lebih akurat dan lebih baik bagi indi#idu untuk monitor mandiri. Pada tahun 2005, uni#ersitas 8ndiana mengembangakan DIMA, sebagai aplikasi P- yang menjadi alat bantu pasien hemodialisa dalam memonitoring asupan !airan dan diet dengan in"ormasi interakti" dan umpan balik, sehingga lebih memudahkan pasien hemodialisa dalam memonitor asupan !airan dan diet sebagai media untuk kontol diri dalam pera'atan diri sehari9hari (3eik, 200%). Pasien hemodialisa akan dengan mudah mengkon#ersi dan menghitung asupan !airan dan diet setiap hari. 4esehatan seorang pasien tidak penghalang untuk menggunakan teknologi seperti yang telah ditunjukkan dalam beberapa studi empiris (Brennan et al, 1((26. Brennan et al, 1((56.. )usta"son et al, 1(((). P- sebagai salah satu alat elektronik telah digunakan untuk membantu pasien hemodialisa dalam pemantauan untuk melaporkan gejala berbagai konteks kesehatan (-""le!k et al, 1((76.. -""le!k et al, 1((%6 Broers et al, 20026.. 2e'man et al, 1((& dalam 3iek, 200%). Dietary Intake Monitoring Application (DIMA) -plikasi DIMAmerupakan upaya kolaborasi antara kepatuhan pasien hemodialisis, ilmu komputer dan in"ormatika, nutrisi, biostatistik, dan peneliti ne"rologi. -plikasi ini akan memungkinkan pasien untuk masukan makanan atau !airan item dengan memilih ikon atau memindai bar!ode pada item makanan>minuman atau dengan merekam suara bila makanan>minuman yang dikonsumsi tersebut item yang tidak memiliki ada bar!ode. 3ehingga pasien akan dapat melihat tingkat konsumsi mereka untuk kalium, "os"or, kalori, protein dan !airan perhari (3eik,200%). )ambar 15 -lur aplikasi 81- 3o"t'are yang digunakan DietMateProyang digunakan untuk program P- untuk in"ormasi diet atau !airan yang dikonsumsi pasien hemodilisa dalam !atatan elektronik. Pasien akan memasukan jenis dan jumlah yang dikonsumsi setip hari. Hard'are yang digunakan o""9the9shel" Palm <3 ?ungsten ?0 P-. ?ungsten ?0 memiliki layar yang lebar, tombol yang luas, rekam suara, memory dan bluetooth. 3o!ket in9hand 38< s!arnner digunakan untuk s!an bar!ode makanan atau minuman yang sudah ter!antum.
)amabar 25 @ara pasien hemodialiasa melakukan s!anner makanan 3umber5 -n A#aluation o" Bood 8tems 8nput into an Ale!troni! Bood 1onitoring -ppli!ation, 4atie -. 3iek. 200% -plikasi disain 81- yang digunakan dengan !ara mens!an makanan yang ter!antum bar!ode atau pasien dapat merekan suara pasien mengenai jenis dan porsi makanan atau minuman yang tidak memiliki bar!ode seperti makanan di rumah atau restauran.
)ambar 05 isain -plikasi 81- 3etelah pasien memasukan data jenis, porsi makanan baik dengan !ara mens!an makanan yang ter!antum bar!ode ataupun pasien merekam suara jenis makanan yang tidak memiliki bar!ode, makan layar se!ara !epat akan memun!ulkan umpan balik interakti" segara mengenai jumlah tingkat konsumsi mereka untuk kalium, "os"or, kalori, protein dan !airan perhari. I& #esimpulan dan 'ekomendasi 1anajemen pada pasien gagal ginjal tahap akhir salah satu terapinya adalah hemodialisia. Haemodialisa adalah metode yang paling umum digunakan dialisis5 lebih dari 000.000 orang -merika saat ini menerima hemodialisis (Parker, Bli'ise , .ye, 20006 Brunner and suddart, 200&). 4esuksesannya tergantung pada kepatuhan. Pasien gagal ginjal tahap akhir yang menjalani hemodialisis hanya boleh minum 1 liter dan 2 gram garam setiap harinya. Bots dkk. (2005), pasien penyakit ginjal tahap akhir yang menjalani dialisa dengan hemodialisis (H) harus menjaga !airan yang dibatasi diet untuk men!egah o#erload !airan. <#erload !airan kronis dapat mengakibatkan hipertensi, akut paru edema, gagal jantung kongesti", dan kematian. Pasien hemodialisa mengalami kesulitan dalam mengelola kontrol pembatasan asupan !airan dan diet. 3aat ini telah dikembangankan aplikasi elektronik Personal Digital Assist(P-) yaitu Dietary Intake Monitoring Application (DIMA), aplikasi ini diran!ang sebagai in"ormasi yang interakti" untuk membantu pasien memonitoring mandiri asupan !airan dan diet. Berdasarkan hasil penelitian dari 3eik (200%), diperoleh hasil lebih akurat untuk memonitor asupan !airan dan diet se!ara mandiri. -plikasi elektronik Personal Digital Assist(P-) Dietary Intake Monitoring Application (DIMA), memiliki implikasi positi" terhadap perkembangan ilmu kepera'atan dalam membantu self carepasien untuk monitoring mandiri terutama mengenai asupan !airan dan diet. 1onitoring mandiri pasien dalam asupan !airan dan diet menjadi salah satu !ara yang e"ekti" bagi pasien hemodialisa untuk meningkatkan tingkat kepatuhan pasien dalam menjaga tingkat kepatuhan dan meningkatkan kualitas hidup pasien. Berdasarkan analisa diatas, aplikasi elektronik Personal igital -ssist (P-) ietary 8ntake 1onitoring -ppli!ation (81-), memungkinkan dapat digunakan sebagai alat bantu pasien hemodialisa di indonesia untuk menjaga kepatuhan diet dan !airan di 8ndonesia, khususnya bagi pasien hemodialisa di rumah sakit besar atau s'asta di kota9kota besar yang yang memiliki aspek biaya dan didukung oleh ahli ilmu komputer dan in"ormatika dan pera'at ne"rologi. Peran pera'at di unit hemodialisa berperan dalam men!egah terjadinya ketidakpatuhan pasien, diantaranya kelebihan !airan menjadi masalah yang umum. 1enurut (Cokohama, 200%), adanya hubungna support dari tenaga kesehatan dengam kepatuhan pasien mengontrol !airan dan diet. 3ehingga peran pera'at membantu, mengarahkan , mengkontrol sistem kegiatan teren!ana mengembangkan kemampuan pasien memonitoring mandiri asupan !airan dan diet dengan aplikasi P- 81-. DA()A' PU*)A#A Bla!k, /.1. , Ha'ks, /.H.. (2005). Medical-surgical nursing. Clinical management for positive outcomes.&th Adition. 3t. *ouis. 1issouri. Alse#ier 3aunders. Bots @.P, et al. (2005). Ce!ing gum and a saliva su"stitute alleviate tirst and #erostomia in patients on aemodialysis, http5>>ndt.oD"ordjournals.org>!gi>!ontent>"ull>ghh%&5E ijkeyF1:2GgG!*?'G=,keytypeFre" diunduh tanggal 20 1aret 2012 Brunner *3, 3uddharth (2002). D$. %e#t "ook of Medical $urgical &ursing. %th ed. *ondon5 1osby. *ora A. Burkee, *ora,A. (2005). 3el"91onitoring ietary 8ntake5 @urrent and Buture Pra!ti!es. /ournal o" .enal 2utrition, Hol 15, 2o 0 ( /uly), 20055 Hal. 27192(0. o'ell, 3hannon,-. (200%).'se of $elf (lectronic Monitoring for )ood and )luid Intake* Pilot pro+ect. 2ephrology 2ursing /ournal6 1ay>/un 200%6 00, 06 ProIuest Hal. 2&1 )ri#a, 4., et all (2011). %e &),-&'$ -aemodyalisis %rial Protocol-a .andomi/ed Controlled %rial to Detetmine %e effectiveness of a $elf Management Intervention for -aemodyalisis Patients.Biomed @entral, *td. Http5>>'''.biomed!entral.!om>1:&19 20%(>12>:; diunduh tanggal 2& maret 2012. *indberg, 1.(2010). (#cessive )luid Overload Among -aemodyalisis Patient* Prevalence0 Individual Caracteristics and $elf .egulation of )luid Intake. =ni#ersitas =ppsala. http5>>urn.kb.se>resol#eEurn5nbn6uu5di#a9121(70; diunduh tanggal 20 maret 2012. .i!hard, @.,/. (200%). $elf Care Management in Adults 'ndergoing -aemodyalisis. 2ephrology /ournal 2ursing. Hol 00. 2o. : .eid, @.(2011).$elf management of aemodialysis for (nd $tage .enal Disease* a systematic revie!. /B8 *ibrary o" 3ystemati! .e#ie's. Hol (. 2o (0)5%(9100 3immons, *. (200(). Dortea Orem1s $elf Care %eory as .elated to &ursing Practice in -aemodyalisis. 2ephrology /ournal 2ursing. Hol 0%. 2o. : 3iek, 4.,-.(200%). %e )ood 2e (at* An (valuation of )ood Items Input into an (lectronic )ood Monitoring Application. 8ndiana5 23B 3eik, 4.,-. (200%). %e Design and (valuation of an for Dialysis Patient. ProIuest 8n"ormation and *earning @ompany Cokohama, C., et all (200(). Dialysis $taff (ncouragement and )luid Control Aderence in Patients on -aemodyalisis. 2ephrology /ournal 2ursing. Hol 0%. 2o. 0 http5>>kesehatan.kompas.!om>read>200(>00>11>2207517(>-'as.Hipertensi..usak.)injal. -nda;. iunduh tanggal 2( <ktober 2012 jam 01.00.