Professional Documents
Culture Documents
1/KOMINFO/3/2008
Setelah cukup lama ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak yang berkepentingan secara
langsung maupun tidak langsung, Menteri Kominfo Mohammad Nuh pada tanggal 17 Maret
2008 telah secara resmi menanda-tangani Peraturan Menteri Kominfo No.
02/PER/M.KOMINFO/3/2008 tentang Pedoman Pembangunan Dan Penggunaan Menara
Bersama Telekomunikasi. Rencana pengesahan peraturan ini telah disampaikan oleh Menteri
Kominfo pada saat berlangsungnya acara Rapat Dengar Pendapat antara Komisi 1 DPR-RI
dengan jajaran Departemen Kominfo yang dipimpin langsung oleh Menteri Kominfo pada
tanggal 17 Maret 2008. Pertimbangan utama diterbitkannya peraturan ini adalah, bahwanya
menara telekomunikasi merupakan salah satu infrastruktur pendukung yang utama dalam
penyelenggaraan telekomunikasi yang vital dan memerlukan ketersediaan lahan, bangunan
dan ruang udara. Di samping itu disadari pula sepenuhnya, bahwa dalam rangka efektivitas
dan efisiensi penggunaan menara telekomunikasi harus memperhatikan faktor keamanan
lingkungan, kesehatan masyarakat dan estetika lingkungan. Dalam penyusunan peraturan ini
sudah mengacu pada beberapa peraturan perubdang-undangan yang berlaku, yaitu:
1. UU No. 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha
Tidak Sehat.
Beberapa hal penting yang diatur dalam peraturan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Demi efisiensi dan efektifitas penggunaan ruang, maka Menara harus digunakan
secara bersama dengan tetap memperhatikan kesinambungan pertumbuhan industri
telekomunikasi.
3. Pembangunan Menara harus memiliki Izin Mendirikan Menara dari instansi yang
berwenang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4. Pemberian Izin Mendirikan Menara tersebut wajib memperhatikan ketentuan tentang
penataan ruang sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
10. Bidang usaha jasa konstruksi untuk pembangunan Menara sebagai bentuk bangunan
dengan fungsi khusus merupakan bidang usaha yang tertutup untuk penanaman
modal asing.
11. Penyedia Menara, Pengelola Menara atau Kontraktor Menara yang bergerak dalam
bidang usaha tersebut adalah Badan Usaha Indonesia yang seluruh modalnya atau
kepemilikan sahamnya dimiliki oleh pelaku usaha dalam negeri.
12. Penyelenggara Telekomunikasi yang Menaranya dikelola pihak ketiga harus menjamin
bahwa pihak ketiga tersebut memenuhi kriteria sebagai Pengelola Menara dan/atau
Penyedia Menara tersebut.
14. Pembangunan Menara harus sesuai dengan standar baku tertentu untuk menjamin
keamanan lingkungan dengan memperhitungkan faktor-faktor yang menentukan
kekuatan dan kestabilan konstruksi Menara, antara lain: tempat/space penempatan
antena dan perangkat telekomunikasi untuk penggunaan bersama; ketinggian Menara;
struktur Menara; rangka struktur Menara; pondasi Menara; dan kekuatan angin.
15. Menara harus dilengkapi dengan sarana pendukung dan identitas hukum yang jelas.
17. Identitas hukum terhadap Menara tersebut antara lain: nama pemilik Menara; lokasi
Menara; tinggi Menara; tahun pembuatan/pemasangan Menara; Kontraktor Menara;
dan beban maksimum Menara.
18. Izin Mendirikan Menara di kawasan tertentu harus memenuhi ketentuan perundang-
undangan yang berlaku untuk kawasan dimaksud.
19. Kawasan tertentu tersebut merupakan kawasan yang sifat dan peruntukannya memiliki
karakteristik tertentu, antara lain: kawasan bandar udara/pelabuhan; kawasan
pengawasan militer; kawasan cagar budaya; kawasan pariwisata; atau kawasan hutan
lindung.
20. Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara yang memiliki Menara, atau
Pengelola Menara yang mengelola Menara, harus memberikan kesempatan yang
sama tanpa diskriminasi kepada para Penyelenggara Telekomunikasi lain untuk
menggunakan Menara miliknya secara bersama-sama sesuai kemampuan teknis
Menara .
21. Calon pengguna Menara dalam mengajukan surat permohonan untuk penggunaan
Menara Bersama harus memuat keterangan sekurang-kurangnya, antara lain: nama
Penyelenggara Telekomunikasi dan penanggung jawabnya; izin penyelenggaraan
telekomunikasi; maksud dan tujuan penggunaan Menara yang diminta dan spesifikasi
teknis perangkat yang digunakan; dan kebutuhan akan ketinggian, arah, jumlah, atau
beban Menara.
23. Dalam hal terjadi interferensi yang merugikan, Penyelenggara Telekomunikasi yang
menggunakan Menara Bersama harus saling berkoordinasi.
29. Pencatatan atas perjanjian tertulis oleh Direktorat Jenderal tersebut didasarkan atas
permohonan yang harus dilakukan oleh Penyelenggara Telekomunikasi, Penyedia
Menara atau Pengelola Menara.
30. Pemerintah Daerah harus memperhatikan ketentuan hukum tentang larangan praktek
monopoli dan persaingan usaha tidak sehat dalam pembangunan Menara pada
wilayahnya .
33. Pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan Peraturan ini dilaksanakan oleh
Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi.
34. Ketentuan penggunaan Menara Bersama sebagaimana diatur dalam Peraturan ini
tidak berlaku untuk : Menara yang digunakan untuk keperluan Jaringan Utama; atau
Menara yang dibangun pada daerah-daerah yang belum mendapatkan layanan
telekomunikasi atau daerah-daerah yang tidak layak secara ekonomis .
36. Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara, yang telah memiliki Izin
Mendirikan Menara dan telah membangun Menaranya sebelum peraturan ini
ditetapkan, harus menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan ini
paling lama 2 tahun sejak peraturan ini berlaku .
37. Penyelenggara Telekomunikasi atau Penyedia Menara, yang telah memiliki Izin
Mendirikan Menara namun belum membangun Menaranya sebelum peraturan ini
ditetapkan, harus menyesuaikan dengan ketentuan-ketentuan dalam peraturan ini.
Sebagai informasi, peraturan ini dalam penyusunannya telah beberapa kali dikonsultasikan
kepada publik, disosialisasikan ke berbagai daerah dan dibahas bersama dengan berbagai
pihak terkait (seperti penyelenggara telekomunikasi, Pemda, vendor telekomunikasi, asosiasi
penyedia telekomunikasi dan lain sebagainya). Tujuan kebersamaan ini semata-mata untuk
menunjukkan, bahwa Departemen Kominfo tidak berjalan sendirian dalam merumuskan dan
pada akhirnya memfinalisasikan peraturan ini hingga hasil yang seoptimal mungkin
Email : gatot_b@postel.go.id
Telp : 021.3860766
Fax : 021 2860 766 / 3844 036