You are on page 1of 136

Mendidik Sejak Dini

Sekolah Setinggi Mungkin


Menjangkau Lebih Luas
1 1
Konferensi Pers Akhir Tahun 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
J akarta, 30 Desember 2013
AGENDA
A Pengantar
B
Capaian 2013
C
Rencana 2014
2
D
Lain-Lain
A
PENGANTAR
3
Sumber: Archipelago Economy: Unleashing Indonesias Potential (McKinsey Global Institute, 2012)
....Indonesias economy has enormous promise...
.... Indonesias recent impressive economic performance is not widely understood ....
4
Perlu dipersiapkan
social engineering
Perlu peningkatan
akses, kualitas dan
relevansi
pendidikan
Best scenario simulation of estimated time required to become high-
income countries for middle-income countries in Emerging Asia (years)
Source: Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2014: Beyond the Middle-Income Trap (OECD, 2013)
Note: Based on World Banks criterion for classifying economies, high-income countries are defined as
having GNI per capita above USD 12,000 in 2013.
5
Tren Permintaan terhadap Tenaga Terampil di Negara Maju
.... Permintaan terhadap tenaga terampil di negara maju terus meningkat ....
Demand for Skilled and Unskilled Workers, reflected in employment rates, 1980-2000
Sumber: Yidan Wang, 2012. Education in a Changing World: Flexibility, Skills, and Employability
6
Bonus Demografi:
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
0
10,0
20,0
30,0
40,0
50,0
60,0
70,0
80,0
90,0
100,0
0
50.000
100.000
150.000
200.000
250.000
300.000
350.000
1
9
5
0
1
9
5
5
1
9
6
0
1
9
6
5
1
9
7
0
1
9
7
5
1
9
8
0
1
9
8
5
1
9
9
0
1
9
9
5
2
0
0
0
2
0
0
5
2
0
1
0
2
0
1
5
2
0
2
0
2
0
2
5
2
0
3
0
2
0
3
5
2
0
4
0
2
0
4
5
2
0
5
0
Population Dependency ratio
Population (000) (%)
Indonesian median age < 30 years (2012)
Indonesia has the demographic window of opportunity while Asia is aging ....
Source: United Nations, 2013
Window of
opportunity
7
Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
45,93
43,55
41,20
38,34
30,57
20,01
10,75
5,43
1,58
0,28
0,00 10,00 20,00 30,00 40,00 50,00
0-9
10-19
20-29
30-39
40-49
50-59
60-69
70-79
80-89
90+
K
e
l
o
m
p
o
k

u
m
u
r

Jumlah Penduduk (juta)
Generasi 100 thn Merdeka
(Usia pada tahun 2045)
Strukutur Penduduk Indonesia
Tahun 2010
45-54 tahun
35-44 tahun
Periode Bonus Demografi
2010-2035
Paudisasi
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Pendidikan Menengah Universal (PMU) & Kurikulum 2013
Pendidikan Tinggi yang berkualitas dan berdaya saing
Pendidikan Dasar berkualitas dan merata
Pendidikan karakter
Memastikan semua penduduk usia sekolah bersekolah
Sumber: Badan Pusat Statistik, 2011 dan United Nations 2013
Jumlah Penduduk:
237 Juta orang
Jumlah Penduduk:
317 Juta orang
8
Global youth unemployment and unemployment rate, 19912013
Globally, the ratio of youth to adult unemployment rates hardly changed in recent years, and stands
at 2.7 in 2013. Young people therefore continue to be almost three times more likely than adults to be
unemployed, and the upward trend in global unemployment continues to hit them strongly
9
Sumber: ILO, 2013
Daya Saing Indonesia
di Antara 148 Negara Dunia
rangking
rangking
50
38
+12
kenaikan
Indonesia nomor 3
di dunia dengan
kenaikan tertinggi.
10
Rekapitulasi Perubahan Ranking Daya Saing
2012-2013 vs 2013/2014
No
Perubahan Ranking GCI
2012/2013 vs 2013/2014
Jumlah
Negara
Daftar Negara (Contoh)
A Naik
57
1-5 Peringkat 37
New Zealand (5), Emirat Arab (5), USA (2), Jerman (2), Jepang (1)
6-10 Peringkat 16
Kenya (10), Mauritius (9), Suriname (8), Azerbaijan (7), Malta (6)
11-15 Peringkat 4
Ekuador (15), Lesotho (14), Indonesia (12), Swaziland (11)
B Tetap
14
Singapore, Finlandia, Cina, Switzerland dan Kanada
C Turun 72
1-5 Peringkat 38
Yaman (-5), Yordania (-4), Denmark (-3), Inggris (-2), Polandia (-1)
6-10 Peringkat 22
Argentina (-10), Pakistan (-9), Brasil (-8), Italia (-7), Korsel (-6)
11-21 Peringkat 12
Honduras (-21), Iran (-16), Mongolia (-14), Lebanon (-12), Uruguay (-11)
D Tidak ada data
5
Jumlah 148
Sumber: Global Competitiveness Report 2013/2014 (World Economic Forum, 2013)
11
Global Competitiveness Index 2013/2014: Indonesia
........ daya saing Indonesia lebih tinggi dari rata-rata daya saing
negara-negara kategori efficieny-driven economy (GDP per capita US$ 3,000 - 8,999) .........
12
4,40
4,53
2012/2013 2013/2014
50
38
2012/2013 2013/2014
Indeks
Ranking
(144 Negara) (148 Negara)
5,69 5,71
2012/2013 2013/2014
4,17
4,30
2012/2013 2013/2014
3,61
3,82
2012/2013 2013/2014
Health and Primary Education
Higher Education and Training
Innovation
3,08%
12
Pering-
kat
0,37%
3,03%
5,75%
Global Competitiveness Index Indonesia:
2012/2013 vs 2013/2014
13
Perbandingan Internasional School Life Expectancy
Sumber: UNESCO dan Bank Dunia, 2012 dalam World Atlas of Gender Equity in Education
14
Peningkatan akses, kualitas dan
relevansi pendidikan menjadi sangat
penting untuk merespon tantangan
Abad ke-21
Mendidik sejak dini (start earlier)
Sekolah setinggi mungkin (stay longer)
Menjangkau lebih luas (reach wider)
15
Rata-rata Lama Sekolah Penduduk Usia 15 tahun (tahun):
Perspektif Internasional
No Negara 1995 2005 2010
1 Amerika 12,6 12,9 13,1
2 Jepang 10,6 11,3 11,6
3 Korea Selatan 10,6 11,5 11,8
4 Belanda 10,5 10,8 11,0
5 Finlandia 9,1 9,8 10,0
No Negara 1995 2005 2010
6 Indonesia
*)
6,0 7,3 7,9
7 Thailand 5,9 6,8 7,5
8 Malaysia 8,4 9,7 10,1
9 Pilipina 7,9 8,6 9,0
10 India 3,8 4,7 5,1
Sumber: World Bank, 2013, khusus Indonesia menggunakan data BPS
0
2
4
6
8
10
12
14
1995 2000 2005 2010
2045
12,35
13,17
14,05
(1)
(2)
(3)
R
a
t
a
-
r
a
t
a

l
a
m
a

s
e
k
o
l
a
h

(
t
a
h
u
n
)

Proyeksi rata-rata lama sekolah
Indonesia 2045
Skenario 1: Low (berdasarkan annual growth trend 1995-2010)
Skenario 2: Medium
Skenario 3: High
Catatan: rata-rata lama sekolah tahun 2012: 8,01 tahun 16
Outlook SDM Indonesia 2045
Indikator 2012 2045
*)
A GDP per kapita
1)
4,977 > 12,000
B Angka harapan hidup 69,65
2)
77-80 tahun
1)
C Pendidikan
Rata-rata lama sekolah 8,01 tahun

12,35 14,05 tahun
Angka Buta Aksara
penduduk (15-59
tahun)
4,02%
Seluruh penduduk usia 15-59
tahun melek aksara
1) Economic Outlook for Southeast Asia, China and India 2014: BEYOND THE MIDDLE-INCOME TRAP (OECD, 2013)
2) Status tahun 2011. Profil Kesehatan 2012 (Kementerian Kesehatan, 2013)
*) perkiraan
17
2005
Awal BOS
UU Guru
dan Dosen
2006
Sertifikasi Guru
2007
Tunjangan
Profesi Guru
2008
WAJAR DIKDAS
9 Tahun tercapai
2009
20% APBN
untuk
pendidikan
2010
Reformasi Birokrasi
PP 66/2010
Beasiswa Bidik Misi
DPPN
2011
Pendidikan Karakter
Integrasi Kebudayaan
Rehab SD-SMP
Sarjana Mengajar di 3T
Tari Saman diakui
UNESCO
2012
Perbaikan Penyaluran BOS
Rintisan PMU
UU-Dikti
BOP-PTN
Subak diakui
UNESCO
2013
PMU
Integrasi UN
Kurikulum 2013
Akademi Komunitas
World Cultural Forum
2004
2014
94,1 % APM SD/MI 95,5 95,7 95,8 96,0
112,5 % APK SD/MI 117,6 118,2 118,6 119,1
58,0 % APM SMP/MTs 77,7 78,8 79,4 80,0
81,2 % APK SMP/MTs 99,7 103,9 107,3 110,0
49,0 % APK SMA/SMK/MA 76,4 78,7 82,0 85,0
14,3 % APK PT 27,1 27,9 28,7 30,0
Target RPJMN/
Kontrak Kinerja
Capaian
baseline
Milestone 10 Tahun
Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan









Target
2013
18
No Indikator
Status Awal
(2009)
Capaian
Target
2013
Target
2014
Target
RPJMN
2014
Status
2010 2011 2012
1
Rata-rata lama sekolah penduduk
usia 15 tahun ke atas
7,70 7,92 7,94 8,01 8,10 8,25 8,25
2
Angka buta aksara penduduk
berusia 15 tahun ke atas
5,30 4,70 4,30 4,26 4,03 3,83 4,20

3 APM SD/SDLB/MI/Paket A 95,23 95,41 95,55 95,75 95,80 96,00 96,00

4 APM SMP/SMPLB/MTs/Paket B 74,52 75,64 77,77 78,80 80,00 81,90 76,00

5 APK SMA/SMK/MA/Paket C 69,60 70,53 76,50 78,70 82,00 85,00 85,00

6 APK PT Usia 19-23 tahun 21,60 26,30 27,10 27,90 28,70 30,00 30,00

Semua indikator utama Pendidikan dalam RPJMN dapat tercapai/on-track
= on track
REVIEW RPJMN 2010-2014: PENDIDIKAN
= melebihi target
19
Target
RKP 2014
No Indikator
Capaian (per tahun)
Target
2013
Target
2014
Status
2010 2011 2012
1 Jumlah museum yang direvitalisasi. 6 30 7 10 31
1

2 Jumlah cagar budaya yang dilestarikan 3.752 3.758 6.635 8.470 7.700
3 Jumlah penelitian bidang arkeologi 144 155 148 140 148
4
Jumlah penelitian dan pengembangan bidang
kebudayaan .
13 21 13 22 13
5
Jumlah fasilitasi sarana bagi pengembangan,
pendalaman dan pagelaran seni budaya.
25 252 377 500 600
6
Jumlah fasilitasi pergelaran, pameran, festival,
lomba, dan pawai
20 259 65 141 150
7
Jumlah reaktualisasi kesenian yang hampir
punah
2 2 2 2 2
8 Jumlah naskah inventarisasi karya seni budaya 25 25 25 845 975

9
Jumlah film/video/ iklan lulus sensor 40.000 42.000 44.000 45.000 55.000
10 Jumlah sekolah yang difasilitasi sarana budaya --- --- 951 2.400 3.200
11 Jumlah fasilitasi film yang berkarakter --- --- 20 35 45
REVIEW RPJMN 2010-2014: KEBUDAYAAN
20
Target RKP 2014
= on track
= melebihi target
B
CAPAIAN 2013
21
1. Akses Pendidikan
2. Mutu dan Relevansi Pendidikan
3. Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan
4. Tata Kelola

1. Akses Pendidikan
22
AKSES = f ( ketersediaan + keterjangkauan )
1. Paudisasi
2. Wajar 9 Tahun
3. Pendidikan Menengah
Universal
4. Pengembangan PT Baru dan
Pembangunan Akademi
Komunitas
5. Sekolah Indonesia di Luar
Negeri dan CLC
satuan pendidikan (tempat layanan
pendidikan) yang tersedia dan merata di
semua wilayah yang ada WNI..
..layanan pendidikan yang dapat
dinikmati oleh seluruh lapisan
masyarakat tanpa diskriminasi
status sosial-ekonomi
6. BOS
7. BOPTN
8. Bantuan Siswa/
Mahasiswa Miskin
Supply
Demand
Penambahan dan Pemerataan
Daya Tampung
Penyediaan Biaya Operasional Sekolah
dan Bantuan Personal Siswa Miskin:
kebijakan
kebijakan
23

BOP PAUD bagi 45.000 lembaga
Rehabilitasi 80 lembaga PAUD Terpadu
Bantuan rintisan dan penguatan PAUD bagi 6.000 Lembaga
Pemberian Alat Peraga Edukasi bagi 1.150 lembaga PAUD
Penguatan Sarana Pembelajaran 50 lembaga PAUD
Pemberdayaan 530 Lembaga Masyarakat/Ormas/Institusi untuk
menyelenggarakan PAUD
Catatan:
APK PAUD = jumlah peserta PAUD / Jumlah penduduk usia 3-6 tahun
Sasaran 2014
Kegiatan
PAUDNI: PAUDISASI (Satu Desa Satu PAUD)
6% 2,6 jt anak
24
Perkembangan APK PAUD (%) 2004-2013
sangat signifikan ....
24,75
29,52
67,6
0
10
20
30
40
50
60
70
80
2004 2009 2013
Target APK PAUD 2014: 75%
..... Sekitar 61 persen desa
telah terjangkau dengan
minimal satu pelayanan
PAUD ....
25
Perkembangan Kinerja Pendidikan, 2004-2012
112,5
111,2
112,57
115,71 116,56 116,77 115,33 115,43 116,2 117 118
81,22
85,22
88,68
92,52
96,18
98,11 98,2
99,47
103,9
107,3
110
49,01
52,2
56,22
60,51
64,28
69,6
70,53
76,5
78,7
82
85
17,48 17,94
19,98
20,65
21,26 21,57
26,34
27,09
27,9
28,7
30
0
20
40
60
80
100
120
2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
P
e
r
s
e
n

Tahun
APK SD/MI/Paket A APK SMP/MTs/Paket B
APK SMA/SMK/MA/Paket C APK PT/PTA (19-23 th)
26
Catatan: angka tahun 2013-2014 merupakan angka sasaran
Lama Sekolah dan Buta Aksara
RATA-RATA LAMA SEKOLAH
PENDUDUK 15 TAHUN KE ATAS
PERSENTASE BUTA AKSARA
PENDUDUK 15 TAHUN KE ATAS
Capaian rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011
telah melebihi target tahun 2012 yang ditetapkan dalam RPJMN 2010-2014.
Angka buta aksara penduduk usia 15 tahun ke atas tahun 2011 menurun,
melampaui target tahun 2012 RPJMN 2010-2014.
sementara
8,01
4,26
27
APM SD/MI/Paket A APM SMP/MTs/Paket B
APK SMA/SMK/MA/Paket C
APK PT/PTA (usia 19-23 tahun)
95,75
78,80
78,70
27,90
sementara
Partisipasi (APM/APK) Siswa/Mahasiswa
28
Angka Putus Sekolah (%), 2004/2005 2011/2012
2,99
0,90
-
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
2004/2005 2011/2012
2,83
1,57
-
0,50
1,00
1,50
2,00
2,50
3,00
2004/2005 2011/2012
1,64
1,16
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
2004/2005 2011/2012
5,43
3,34
-
1,00
2,00
3,00
4,00
5,00
2004/2005 2011/2012
SD SMP
SMA
SMK
Sumber: PDSP, Kemdikbud 29
87,8
49,7
48,2
21,0
19,1
1,4
98,4
90,8
89,4
77,0
72,5
36,6
94,1
72,4
71,2
49,0
46,0
14,2
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 3 5 Lulus SD/MI 8 Lulus SMP/MTs 11 Lulus SMA/MA/SMK


Quintile 1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5 Rata-Rata
KOHORT PENDIDIKAN TERTINGGI PENDUDUK TAHUN 2007 USIA 19-23
Sumber : Susenas 2007
30
87,0
56,7
55,8
53,4
52,2
26,5
25,9
24,3
22,8
4,4
98,3 92,0 91,7
91,0
90,6
78,7
78,3
76,8
75,5
43,6
93,7
76,9
76,2
74,5
73,7
53,9
53,3
51,5
49,6
18,8
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
1 2 3 4 5 6 Lulus
SD/MI
7 8 9 Lulus
SMP/MTs
10 11 12 Lulus
SMA/SMK/MA
PT


Quintile 1 Quintile 2 Quintile 3 Quintile 4 Quintile 5 Rata-rata
KOHORT PENDIDIKAN TERTINGGI PENDUDUK TAHUN 2011 USIA 19-23
Sumber : Susenas 2011
Kebijakan :
Perlunya integrasi BSM
Kenaikan Unit Cost
Keberlanjutan Bidik Misi
31
40
50
60
70
80
90
100
Kabupaten/Kota
Jakarta Selatan
Pidie Jaya
Nasional:
95,55%
< 95%
(158 Kab/kota)
A
P
M

(
%
)

< 75%
(21 Kab/kota atau 4,2%)
PRIORITAS 1

< 95%-75%
(137 Kab/Kota atau 27,6%)
PRIORITAS 2
75%
Disparitas Pendidikan Antar Wilayah: APM SD/MI 2011
32
Kebijakan: Peningkatan daya tampung pada daerah-daerah Prioritas 1 melalui
penambahan sekolah baru, ruang kelas baru, bantuan siswa miskin, dan peningkatan
ketersediaan guru yang berkualitas.
50
60
70
80
90
100
110
120
130
140
Kabupaten/Kota
APK (%)
Kulon Progo
Kota Palangkaraya
Kota Cilegon
Nasional:
99,47%
Nduga Kaimana
Barito Utara
Sigi
< 75%
(25 Kab/kota atau 5,0%)
PRIORITAS 1
95%
(324 Kab/kota)
95%
< 95%
(173 Kab/kota)
<95%-75%
(148 Kab/Kota
atau 29,8%)
PRIORITAS 2
Disparitas Pendidikan Antar Wilayah: APK SMP/MTs 2011
33
Kebijakan: Peningkatan daya tampung pada daerah-daerah Prioritas 1 melalui
penambahan sekolah baru, ruang kelas baru, bantuan siswa miskin, dan
peningkatan ketersediaan guru yang berkualitas.
SIKK (Sekolah Indonesia Kota Kinabalu)
Sekolah Satelit bagi Anak-anak TKI
Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
Sekolah 2011 2012 2013 2014
Unit Cost: Rp. Siswa/Tahun
a. SD 397.000 580.000 580.000 580.000
b. SMP 570.000 710.000 710.000 710.000
c. SMA/SMK - 120.000 1.000.000
1)
1.000.000
Penyaluran:
a. SD Kab/Kota Provinsi Provinsi Provinsi
b. SMP Kab/Kota Provinsi Provinsi Provinsi
c. SMA/SMK - Pusat Pusat Pusat
2)

meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan
1) Mulai Semester 1 Tahun Ajaran 2013/2014
37
Upaya Perbaikan Pengiriman Dana BOS
38
PERSEPSI TERHADAP PROGRAM BOS
2,70%
8,33%
8,57%
8,00%
8,00%
0,00%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Mengurangi biaya
pendidikan
Meningkatkan fasilitas
sekolah
Meningkatkan layanan
Pendidikan
Mengurangi biaya
pendidikan
Meningkatkan fasilitas
sekolah
Meningkatkan layanan
Pendidikan
N
e
g
e
r
i
S
w
a
s
t
a
Ya Tidak
4,84%
8,20%
5,00%
0% 20% 40% 60% 80% 100%
Mengurangi biaya
pendidikan
Meningkatkan fasilitas
sekolah
Meningkatkan layanan
Pendidikan
Ya Tidak
Sumber: Survey Persepsi Orang Tua dan Guru/Kepala Sekolah, UKMP3, 2013
Negeri + Swasta
39
menjamin penyedian dan peningkatan daya tampung Perguruan Tinggi
secara merata di Indonesia
Poli Bengkalis
Umrah
Univ Borneo Tarakan
Poli Balikpapan
Poli Nusa Utara
Uni Musamus
Poli Batam
Univ. Samudera Langsa
Univ. Teuku Umar
Univ. Graha Nusantara
Poli Subang
Poli Madiun
Univ Timor
Univ Andi Djemma
Poli Muara Teweh
Univ 19 November Kolaka
Poli Fak-Fak
Univ Sulawesi Barat
Poli Terpikat Sambas
Poli Tanah Laut
Poli Sendawar
PTN Baru (Telah Dibuka)
Calon PTN Baru
Poli Ketapang
Univ. Babel
Polman Babel
IT Lampung Selatan
IT Kalimantan
Pusat Unggulan (Center Of Exellence)
PTN yg telah ada
Poli Banyuwangi
Poli Madura Poli Sidoarjo
Poli Bitung
Poli Sorong
Poli Sidoardjo, Bitung, dan Sorong:
Pengelola oleh Kem Kelautan dan Perikanan
40
Usulan Penegerian
Jawa Barat:
Univ Siliwangi Tasikmalaya
Univ Swadaya Gunung Jati
Univ Singaperbangsa Karawang
Poltek Sukabumi
Jawa Tengah & DIY:
Univ Tidar Magelang
UPN Veteran Yogyakarta
Jawa Timur:
UPN Veteran Jawa Timur
Univ Panca Marga Probolinggo
NTT:
Univ Nusa Nipa
Gorontalo:
Poltek Gorontalo
Maluku Utara:
Poltek Perdamaian Halmahera
DKI Jakarta:
UPN Veteran Jakarta
Dikti: Pembangunan Perguruan Tinggi
Membuat Sabuk Pengaman Sosial Budaya
Dikti: Pembangunan Akademi Komunitas
Amanat UU Dikti dan Ikut Menyiapkan SDM di 6 Koridor Ekonomi
Keterangan:
27 = 2013
35 = 2012
14. Kab. Ponorogo
15. Kab. Pacitan
16. Kab. Sumenep
17. Kab. Temanggung
18. Kab. Situbondo
19. Kab. Sidoarjo
20. Kab. Nganjuk
21. Kab. Bojonegoro
22. Kab. Lamongan
23. Kota Blitar
7. Kab. Muko-muko
8. Kab. Lampung Tengah
9. Kab. Rejang Lebong
1. Kab. Aceh Barat
3. Kab. Tanah Datar
12. Kab. Tuban
13. Kab. Jepara
4. Kota Prabumulih
5. Kab. Pagar Alam
32. Kab. Keerom
26. Kab. Sumbawa
24. Kab. Gianyar
33. Kab. Kolaka
10. Kab. Karawang
11. Kab. Cianjur
25. Kab. Mataram
30. Kab. Waringin TImur
2. Kab. Deliserdang
29. Kab. Singkawang
31. Kota Bontang
6. Pangkal Pinang
35. Kab. Manokwari
28. Kab. Nagekeo
34. Kab. Buru
27. Kab. Sumba Timur
4. Bengkalis
5. Pelalawan
1. Aceh Utara
2. Aceh Tamiang
3. Langsa
6. Nias Utara
13. Rembang
14. Trenggalek
15. Madiun
16. Bondowos
17. Gresik
7. Solok Selatan
8. Dharmasraya
9. Sawah lunto
10. Padang Pariaman
22. Paser
23. Berau
11. Pringsewu
12. Mesuji
21. Kupang
18. Sumbawa Barat
26. Bombana
24. Polewali Mandar
25. Enrekang
19. Ende
20. Lembata
27. Kep. Yapen
41
30 = 2014 (lokasi akan ditentukan)
Rehabilitasi Ruang Kelas Rusak SD-SMP
Kondisi Ruang Kelas
SD
Kondisi Ruang Kelas
SMP
Akhir 2014 semua
Rusak Berat direhab
Akhir 2014 semua
Rusak Berat direhab
147.648 148.142 148.142 148.155
1.019.198 1.019.698 1.021.883 1.023.883
35.965 36.494 36.564 36.724
316.745 319.939 325.534 328.691
Sekolah
Ruang
42
SD MUHAMMADIYAH 2 KUPANG
KEC.OEBOBO
KOTA KUPANG
Kondisi 30%
Kondisi 50%
Kondisi 90%
Kondisi 100%
Koordinat
LS BT
-10.162819 123.622428
Perkembangan Fisik Rehabilitasi SD

Jumlah ruang yang direhabilitasi = 6 ruang
43
SDN Babakan Madang 01, Kab. Bogor, Jawa Barat
Koordinat
LS BT
- 6,56368 106,86408
Jumlah ruang yang direhabilitasi = 10 ruang
Kondisi Awal
Kondisi 100%
Kondisi 100%
44
Penyediaan BOPTN
Upaya Mengendalikan Biaya Pendidikan Tinggi
Amanat UU 12/2012
Pemerintah mengalokasikan dana bantuan operasional PTN dari anggaran fungsi Pendidikan
1. Pelaksanaan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
2. Biaya pemeliharaan
3. Penambahan bahan praktikum/kuliah
4. Bahan pustaka
5. Penjaminan mutu
6. Pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan
7. Pembiayaan langganan daya dan jasa
8. Pelaksanaan kegiatan penunjang
9. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
dalam pembelajaran
10. Honor dosen dan tenaga kependidikan non PNS
11. Pengadaan dosen tamu
12. Sarana Prasarana Sederhana
13. Kegiatan lain yang merupakan prioritas dalam renstra PT
Alokasi BOPTN
(Trilyun Rp)
PENGGUNAAN
Belanja modal dalam bentuk investasi fisik (gedung dan
peralatan)
Tambahan insentif mengajar untuk pegawai negeri sipil
Kebutuhan operasional untuk manajemen
TIDAK BOLEH DIGUNAKAN UNTUK:
45
Sebaran UKT Mahasiswa Baru Nasional
SPP (Juta Rp)
Jumlah
Mahasiswa
46
0,81%
4,86%
12,49%
13,91%
13,35%
9,95%
9,60%
12,90%
10,64%
3,85%
2,22%
2,85%
0,38%
0,99% 1,20%
0,00%
2,00%
4,00%
6,00%
8,00%
10,00%
12,00%
14,00%
16,00%
-
5.000
10.000
15.000
20.000
25.000
30.000
35.000
40.000
45.000
0
0
-
0
,
5
0
,
5
-
1
,
0
1
,
0
-
1
,
5
1
,
5
-
2
,
0
2
,
0
-
2
,
5
2
,
5
-
3
,
0
3
,
0
-
4
,
0
4
,
0
-
5
,
0
5
,
0
-
6
,
0
6
,
0
-
7
,
0
7
,
0
-
8
,
0
8
,
0
-
9
,
0
9
,
0
-
1
0
,
0
>
1
0
,
0
MAHASISWA PROSEN
Bantuan Siswa/Mahasiswa Miskin
Menjamin Peserta Didik Tetap Sekolah
Jenjang 2013 2014
SD 360 450
SMP 560 750
SM 1.000 1.000
PT 12.000 12.000
Satuan Biaya (Ribu Rp):
Total Penerima BSM 2014
12,86 juta siswa/mhs
47
Beasiswa Bidik Misi
TAHUN
JUMLAH
PENERIMA
(Mahasiswa)
JUMLAH
KUMULATIF
PENERIMA
(Mahasiswa)
JUMLAH LULUSAN
(Mahasiswa)
JUMLAH
PENERIMA AKTIF
(Mahasiswa)
2010 18,125 18,125 - 18,125
2011 27,867 45,992 - 45,992
2012 43,648 89,640 - 89,640
2013 58,900 148,540 1,613* 146,927
2014 60,000 206,927
18,056** +
2265***
186,606
Beasiswa Bidikmisi
Direncanakan setiap tahun jumlah penerima Bidikmisi meningkat. Diasumsikan penerima Bidikmisi masa
studinya tepat waktu (4 tahun untuk S-1 dan 3 tahun untuk vokasi) dan tidak ada yang drop-out.
Pada tahun 2013 diperkirakan akan ada yang lulus sebesar 1.613 mahasiswa Bidikmisi angkatan 2010 dari
Program D-3, sedangkan pada tahun 2014 akan ada yang lulus sebanyak 18.056 mahasiswa S1/D4 angkatan
2010 dan 2.263 mahasiswa D-3 angkatan 2011.
* D3 dan ** S1/D4 (2010);***D3(2011)
48
Asal Sekolah Penerima Bidikmisi di PTN
Sebagian besar penerima Bidikmisi berasal dari SMA Negeri (60 %), SMK Negeri (13 %),
SMA Swasta (10%), MA swasta (5-7 %) dan MA negeri (5-6 %), serta SMK swasta (3 %).
4
1622
623
1372
1175
1549
2363
10961
35
171
1009
1764
1840
3105
3876
17943
7
724
1283
1694
2538
2814
5678
22609
0 5000 10000 15000 20000 25000
KEAGAMAAN LAIN
SMA/SMK/MA LAIN-LAIN
SMK SWASTA
MA SWASTA
MA NEGERI
SMA SWASTA
SMK NEGERI
SMA NEGERI
2012 2011 2010
Asal Sekolah
Jumlah Mahasiswa
Penerima Bidikmisi
Jumlah

2010 2011 2012
SMA NEGERI 10961 17943 22609 51.513
SMK NEGERI 2363 3876 5678 11.917
SMA SWASTA 1549 3105 2814 7.468
MA SWASTA 1372 1764 1694 4.830
MA NEGERI 1175 1840 2538 5.553
SMK SWASTA 623 1009 1283 2.915
KEAGAMAAN
LAIN
4 35 7 46
SMA/SMK/MA
LAIN-LAIN
1622 171 724 2.517
49
Perbandingan Indeks Prestasi Rata-rata Angkatan 2010
per Jenis Perguruan Tinggi Berdasarkan Jenis Kelamin
IPK rata-rata mahasiswi lebih tinggi dibandingkan dengan IPK rata-rata
mahasiswa
86,7% mahasiswa Bidikmisi IPK 2,75
79 mahasiswa Bidikmisi IPK = 4,0
Target IPK
minimum
program Bidikmisi
3,06 3,06
2,97
3,08
3,06
2,98
3,16 3,16
3,00
3,18
3,21
3,05
3,23
3,12
3,06
3,27
3,17
3,08
3,21
3,22
3,11
3,26
3,17
3,12
3,33
3,21
3,16
3,37
3,19 3,19
2,7
2,8
2,9
3
3,1
3,2
3,3
3,4
P
o
l
i
t
e
k
n
i
k
I
n
s
t
i
t
u
t
U
n
i
v
e
r
s
i
t
a
s
P
o
l
i
t
e
k
n
i
k
I
n
s
t
i
t
u
t
U
n
i
v
e
r
s
i
t
a
s
P
o
l
i
t
e
k
n
i
k
I
n
s
t
i
t
u
t
U
n
i
v
e
r
s
i
t
a
s
P
o
l
i
t
e
k
n
i
k
I
n
s
t
i
t
u
t
U
n
i
v
e
r
s
i
t
a
s
P
o
l
i
t
e
k
n
i
k
I
n
s
t
i
t
u
t
U
n
i
v
e
r
s
i
t
a
s
Sem 1 Sem 2 Sem 3 Sem 4 Sem 5
I
P
K

R
a
t
a
-
r
a
t
a

L P
Kunjungan Ke Rumah Penerima Bidik Misi
Purwokerto
Gorontalo
Purwokerto
Kupang
Manado Jambi
2. Mutu dan Relevansi Pendidikan
52
MUTU = f ( Pendidik + Kurikulum + Sarana )
1. Sertifikasi Pendidik
2. Kualifikasi Pendidik
3. SM3T
4. PPGT
Pendidik yang profesional
dan merata di semua wilayah..
..jaminan sarana prasarana
yang memenuhi standar
nasional pendidikan
7. Rehabilitasi ruang kelas
8. Sekolah terkoneksi
Internet
9. Laboratorium dan
Perpustakaan
Peningkatan Kualitas dan
Pemerataan Pendidik
Penyediaan Sarana Prasarana
Pendidikan sesuai SNP
kebijakan
kebijakan
5. Kurikulum 2013
6. Ujian Nasional
Penerapan Kurikulum
Tematik Terpadu
...Kurikulum Tematik
Terpadu
kebijakan
53

Peningkatan Kualitas PTK
54
Uji Kompetensi Guru
Sertifikasi Guru
Peningkatan Kualifikasi Guru ke S1/D4
Pelatihan guru berkelanjutan
Pengukuran Kinerja Guru
Perbaikan Sistem pendidikan guru
Kegiatan
Sertifikasi Guru
55
Guru diangkat sampai dengan 2005 :
1.716.458
Tahun Lulus Jumlah
2007 183.118 183.118
2008 173.030 356.148
2009 194.815 550.963
2010 191.105 742.068
2011 274.097 1.016.165
2012 222.157 1.238.322
2013
221.222
(Per tgl 28 Des)
1.459.544
2014
150.000
(Kuota)
1.609.544
2015
106.914
(Kuota)
1.716.458
Peningkatan Kualitas Dosen (PNS dan Non PNS)
R
i
b
u

D
o
s
e
n

56
*
*) Proyeksi
Jumlah Dosen (Negeri dan Swasta) 174.900 orang
Produktivitas 9 PTN
- 0,50 1,00 1,50 2,00 2,50
Institut Teknologi Bandung
Universitas Indonesia
Institut Pertanian Bogor
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Universitas Gadjah Mada
Universitas Airlangga
Universitas Diponegoro
Universitas Padjadjaran
Universitas Hasanuddin
2,41
0,92
0,81
0,70
0,62
0,29
0,28
0,23
0,22
Catatan: Produktivitas: ratio jumlah karya ilmiah yang dihasilkan: jumlah dosen PTN
Produktivitas
57
SM3T
Aceh Besar
Gayo Lues
Aceh Timur
Simeulue
100
Aceh
Singkil
Biak Numfor
Manokwari
Raja Ampat
95
Teluk Bintuni
95
Waropen
Sumba Timur
Manggarai
Ngada
Manggarai Timur
Ende
Kupang
Alor
Keterangan:
Rote Ndao
90
8.683
= 2014 (63 Kab di 10 Prov)
Flores Timur
Kep. Sangihe, Sitaro, Talaud
Kutai Barat
Landak
Malinau
110
Maluku Barat Daya
90
Natuna
Nias
Nunukan 130
Pidie Jaya
Sanggau
40 Karimun
3.100
= 2013 (62 kab. di 10 Prov)
110
20
20
90
80 90
110
Aceh
Selatan
100 90
80
95
60 110
80
60
90
150
130
40
90
100
90 130
130
170 275
50
95
50 95
90
115
30
40
50
90
70 90
90
90
150
165
50
100
90
110
40
150
170
50
90
90
80
130
140
Lembata
100
130
Sorong
110
Kep. Anambas
150
60 Yahukimo
40 Timika
40
Teluk Wondama
30
Mimika
40 Kaimana
60
Nabire
90
...Sarjana Mendidik daerah 3T (SM3T) untuk menjamin semua sekolah di daerah 3T dilayani
oleh tenaga pendidik yang cukup dan cakap..
58
63 Kab. di 10 Prov
59
PPGT
Keterangan:
500 = 2012
464 = 2011
135
241
80
8
165
8
17
3
10
199
52
19
27
....Program Rintisan Pendidikan Profesi Guru Terintegrasi Berkewenangan Tambahan (PPGT)
untuk memenuhi kekurangan guru pada daerah terdepan, terluar dan tertinggal....
LPTK Penyelenggara:
1. Universitas Negeri Padang
2. Universitas Negeri Jakarta
3. Universitas Pendidikan Indonesia
4. Universitas Negeri Semarang
5. Universitas Negeri Yogyakarta
6. Universitas Negeri Surabaya
7. Universitas Negeri Makassar
8. Universitas Negeri Menado
9. Universitas Bengkulu
10. Universitas Sanata Dharma
60
509
= 2013
147
11
96 7
6
162
33
22
25
500
= 2014
85
20
10
125
35
105
50
20
30
30
Aceh
Sumut
Kepri
Kalbar
Kaltim Sulut
Maluku
Pabar
Papua
NTT
Kurikulum 2013:
Hasil Sensus Pelaksanaan
61
62 62
77,43%
72,07%
82,57%
78,71%
77,47%
78,11%
86,38%
77,72%
89,18%
89,44%
92,73%
90,74%
90,48%
89,18%
94,72%
89,70%
86,80%
83,80%
88,80%
83,40%
86,60%
83,20%
90,90%
86,40%
SMP
Daya nalar lebih baik
Lebih semangat belajar
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
Karakter lebih
terbangun
Hasrat membaca
lebih tinggi
Termotivasi melakukan
observasi
Proses pembelajaran
lebih menarik
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
76,44%
74,39%
82,54%
79,16%
79,20%
78,30%
88,04%
78,41%
86,43%
86,84%
91,43%
87,89%
87,51%
86,43%
94,64%
86,48%
87,70%
88,10%
90,80%
87,20%
88,60%
87,20%
94,30%
87,50%
SD
Guru Kepala Sekolah Pengawas
Daya nalar lebih baik
Lebih semangat belajar
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
Karakter lebih
terbangun
Hasrat membaca
lebih tinggi
Termotivasi melakukan
observasi
Proses pembelajaran
lebih menarik
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
MURID
Penerapan kurikulum memberi pengaruh yang bagus terhadap siwa dalam pembentukan
karakter, keaktifan, proses belajar, kreatifitas, pola pikir dan budaya baca.
63 63
75,56%
70,89%
81,53%
80,32%
71,83%
72,72%
79,41%
68,16%
88,31%
86,24%
88,08%
88,31%
83,78%
88,31%
90,99%
83,15%
82,12%
79,27%
85,01%
80,88%
79,94%
81,36%
84,97%
80,73%
SMK
Daya nalar lebih baik
Lebih semangat belajar
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
Karakter lebih
terbangun
Hasrat membaca
lebih tinggi
Termotivasi melakukan
observasi
Proses pembelajaran
lebih menarik
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
80,51%
75,01%
82,32%
83,68%
76,73%
78,19%
79,55%
74,13%
86,99%
89,45%
90,79%
90,78%
89,44%
86,99%
91,50%
87,60%
87,36%
84,95%
87,55%
85,82%
84,73%
85,82%
88,73%
86,79%
SMA
Guru Kepala Sekolah Pengawas
Daya nalar lebih baik
Lebih semangat belajar
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
Karakter lebih
terbangun
Hasrat membaca
lebih tinggi
Termotivasi melakukan
observasi
Proses pembelajaran
lebih menarik
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
MURID
Proses pembelajaran yang lebih interaktif dinilai cukup mampu memberi dampak
positif dalam menumbuhkan keaktifan, karakter siswa yang lebih positif.
64 64
60,00%
87,37%
93,89%
91,96%
84,00%
78,82%
90,68%
95,23%
95,49%
91,33%
78,70%
84,55%
88,10%
89,00%
84,40%
SMP
Lebih mudah dalam menyusun RPP
Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar
Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa
Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
78,18%
88,63%
93,60% 91,56%
85,04%
81,88%
90,97%
93,58% 93,80%
89,05%
86,00%
88,00%
90,40%
91,00%
86,50%
SD
Guru Kepala Sekolah Pengawas
Lebih mudah dalam menyusun RPP
Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar
Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa
Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
GURU
Kurikulum 2013 mendorong guru SD dan SMP untuk menjadi individu pembelajar
65 65
62,00%
87,50%
94,50%
92,00%
84,00%
77,26%
88,70%
92,49% 92,00%
86,57%
78,89%
78,25%
85,02% 83,98%
80,79%
SMK
Lebih mudah dalam menyusun RPP
Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar
Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa
Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
58,00%
85,00%
93,50%
91,00%
83,00%
71,77%
88,26%
93,02% 92,15%
89,03%
74,48%
81,26%
86,04% 86,21%
83,56%
SMA
Guru Kepala Sekolah Pengawas
Lebih mudah dalam menyusun RPP
Lebih semangat meningkatkan
kualitas dan metode pembelajaran
Lebih semangat menambah
pengetahuan untuk bahan ajar
Lebih perhatian dan obyektif
dalam menilai kemampuan siswa
Mampu mengintregasi
antara pendekatan ilmiah dan
pembangunan karakter siswa
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
GURU
Kurikulum 2013 mendorong guru SMA dan SMK untuk menjadi individu pembelajar
66 66
94,70%
96,58%
92,39%
92,39%
96,47%
87,50%
93,20%
84,50%
91,50%
92,30%
SD
Kepala Sekolah Pengawas
Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan
Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri
Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah
Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
96,88%
98,35%
95,58% 95,58%
98,44%
83,80%
91,60%
87,70%
91,40%
87,70%
SMP
Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan
Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri
Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah
Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP
KEPALA SEKOLAH
Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SD dan SMP dalam
melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.
67 67
94,36%
95,83%
94,36% 94,36%
95,71%
79,81%
88,98%
84,82% 84,82%
83,71%
SMK
Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan
Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri
Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah
Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
95,47%
97,22%
95,16% 95,16%
95,77%
79,98%
89,73%
88,26%
90,29%
85,94%
SMA Kepala Sekolah Pengawas
Lebih aktif melakukan supervisi
Lebih aktif mendorong guru
untuk menerapkan hasil pelatihan
Lebih termotivasi mengadakan
pelatihan mandiri
Lebih termotivasi mengembangkan
manajemen sekolah
Lebih termotivasi menjadi
teman belajar guru
PENDAPAT TERHADAP DAMPAK KURIKULUM 2013
TERHADAP KEPALA
SEKOLAH
Penerapan kurikulum meningkatkan motivasi kepala sekolah SMA dan SMK dalam
melakukan perbaikan: kualitas, pembelajaran, dan manajemen sekolah.
68 68
83,68%
79,98% 62,11%
67,88%
80,49%
66,03%
SD
Komite Ortu
Orangtua
Siswa mudah belajar
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran
Metode pembelajaran
menyenangkan
77,90%
77,54%
61,85%
79,22%
79,03%
60,25%
SMP
Siswa mudah belajar
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran
Metode pembelajaran
menyenangkan
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SD dan
SMP.
69 69
73,08%
75,42%
55,24%
69,06%
67,60%
51,53%
SMA
Komite
Ortu Orangtua
Siswa mudah belajar
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran
Metode pembelajaran
menyenangkan
78,14%
76,88%
58,21%
77,90%
75,60%
57,48%
SMK
Siswa mudah belajar
Siswa mudah beradaptasi
dengan metode pembelajaran
Metode pembelajaran
menyenangkan
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 menciptakan kemudahan belajar dan menyenangkan bagi siswa SMA dan
SMK.
70 70
92,81%
90,56%
91,51%
91,87%
89,90%
90,82%
93,91%
92,08%
89,15%
90,25%
91,17% 88,42%
88,53%
93,04%
SD
Komite Ortu
Orangtua
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Termotivasi untuk
observasi
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
Daya nalar lebih baik
Hasrat membaca lebih tinggi
Semangat belajar
lebih tinggi
Karakter siswa
lebih terbangun
94,40%
93,79%
92,73%
92,56% 91,94%
93,36%
93,68%
94,93%
93,09%
92,76%
93,46%
92,31%
91,47%
94,54%
SMP
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Termotivasi untuk
observasi
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
Daya nalar lebih baik Hasrat membaca lebih tinggi
Semangat belajar
lebih tinggi
Karakter siswa
lebih terbangun
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih
aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.
71 71
93,50%
91,51%
92,36%
92,25% 90,81%
91,39%
92,98%
91,77%
90,21%
89,48%
89,28%
87,53%
89,77%
91,09%
SMA
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Termotivasi untuk
observasi
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
Daya nalar lebih baik
Hasrat membaca lebih tinggi
Semangat belajar
lebih tinggi
Karakter siswa
lebih terbangun
94,35%
92,99%
93,12%
92,23%
90,69%
92,11%
93,30%
92,35%
91,36%
91,61%
92,09% 89,66%
90,64%
93,33%
SMK
Komite Ortu
Orangtua
Lebih aktif bertanya dan berpendapat
Termotivasi untuk
observasi
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
Daya nalar lebih baik
Hasrat membaca lebih tinggi
Semangat belajar
lebih tinggi
Karakter siswa
lebih terbangun
KESAN ORANGTUA DAN KOMITE SEKOLAH
Kurikulum 2013 mendapat respon positif dari komite sekolah dan orang tua: anak lebih
aktif bertanya, mandiri, kreatif, serta memiliki daya nalar yang lebih baik.
Ujian Nasional (UN)
72
73
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Pasal 57 :
(1) evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
(2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan
pada jalur formal dan non formal untuk semua jenjang, satuan dan jenis
pendidikan.

Pasal 58:
(1) Pendidik berperan mengevaluasi hasil belajar untuk memantau proses
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan (evaluasi internal)
(2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri (*) secara berkala, menyeluruh, transparan,
dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional
pendidikan. (evaluasi eksternal)
Pasal 59 (3)
Ketentuan mengenai evaluasi diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah
Lynch (2001)
PP 19 / 2005 tentang SNP direvisi menjadi PP 32/2013
Pasal 63 ayat (1) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a) penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional (UN)
Keterkaitan Landasan Teoritis dan Yuridis
(*) = Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
LANDASAN TEORITIS
LANDASAN YURIDIS
73
PP 19 / 2005 (jo, PP 32 / 2013) tentang SNP

Pasal 68
Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
a)pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b)dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c)penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan
pendidikan;
d)pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.

Tujuan UN
UN satu kesatuan utuh untuk pemetaan, seleksi, kelulusan, dan
pembinaan secara berkesinambungan, berkala, dan menyeluruh
Tidak Perlu dipertentangkan antara: Pemetaan, Seleksi, Kelulusan dan
Pembinaan 74
Meningkatkan Kualitas UN
Kualitas Instrumen
(andal dan valid)
Dapat dijaga
kerahasiaannya
Materi Soal Pelaksanaan Output
Sistem
Penggandaan dan
distribusi naskah
Sistem
Pengawasan
Sistem
Pengolahan Nilai



Dimanfaatkan
untuk:
Pemetaan
Kelulusan
Seleksi
Pembinaan





75
Kompetensi yang Diukur: UN dan PISA
Pada Ujian Nasional kompetensi Matematika meliputi:
1. Pemahaman : Siswa memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-
materi yang telah diketahui.
2. Aplikasi : Siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus,
teori dalam menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas
3. Analisis : Siswa mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau
menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau
hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah
skenario yang rumit.
Pada PISA kompetensi Matematika meliputi:
1. Reproduksi : Siswa harus mampu menggunakan konsep, prosedur, dan algoritma untuk
menyelesaikan masalah rutin
2. Koneksi : Siswa harus dapat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki
untuk menyelesaikan masalah non rutin sederhana
3. Refleksi : Siswa harus dapat menganalisis, menafsirkan, dan mengembangkan sendiri solusi dari
suatu masalah yang tidak terstruktur, membuat argumen dan generalisasi.

Pada dasarnya kompetensi Matematika yang diukur dalam Ujian Nasional dan PISA
(Programme for International Student Assessment) adalah sama
76
Pemanfaatan Hasil UN 2012/2013
77
r
1
r
2


Luas = r
1
r
2
Sin
Rumus Umum Indeks Kompetensi Sekolah
r
1
= 100

r
2
= 100

r
3
= 100

r
4
= 100

r
5
= 100

r
6
= 100

r
7
= 100

c
1 c
2
c
3
c
4
c
5
c
6
c
7
Luas Segi 8 dengan Max (100)
Luas Segi 8 Capaian
Indeks Kompetensi Siswa
Indeks =
Luas Segi n Capaian

Luas Segi n Max

* 100%

c
8
r
8
= 100

Indeks =
n

((C
n-1
* C
n
))+ (C
n
* C
1
)
r
n
= Skor Maximum Kompetensi n =100

c
n
= Skor Capaian Kompetensi n

c
0
= 0; n= banyaknya segi

Luas memiliki 2 dimensi (derajat 2), untuk menghasilkan indeks dengan derajat satu, perlu diakar

%

78
69.77
66.60
65.29
65.04
64.11
60.80
60.77
60.57
60.24
59.99
58.37
58.30
57.89
57.57
56.85
56.80
56.34
56.10
56.00
55.53
55.16
54.63
54.49
54.34
53.19
51.98
51.53
51.02
49.60
49.59
48.82
47.85
46.28
Prov. J atim
Prov. Sumut
Prov. DKI
Prov. J ateng
Prov. J abar
Prov. Kalbar
Prov. NTB
Prov. Bali
Prov. DIY
Prov. Pabar
Prov. Riau
Prov. Kepri
Prov. J ambi
Prov. Sumsel
Prov. Sumbar
Prov. Kalteng
Prov. Banten
Prov. Aceh
Prov. Lampung
Prov. Sulbar
Prov. Kaltim
Prov. Maluku
Prov. Kalsel
Prov. Sultra
Prov. Babel
Prov. Sulut
Prov. Papua
Prov. Bengkulu
Prov. NTT
Prov. Sulsel
Prov. Gorontalo
Prov. Sulteng
Prov. Malut
76.90
70.53
69.05
68.73
68.16
66.24
64.36
64.14
63.65
63.44
63.22
62.84
62.58
61.98
61.06
60.88
60.71
60.16
59.29
59.18
59.16
58.64
58.05
57.06
56.70
56.18
54.93
54.33
53.75
53.69
53.01
52.29
47.73
Prov. J atim
Prov. DKI
Prov. Bali
Prov. Sumut
Prov. J ateng
Prov. J abar
Prov. Kalbar
Prov. Riau
Prov. Aceh
Prov. J ambi
Prov. Pabar
Prov. DIY
Prov. Kepri
Prov. Sumsel
Prov. Kalteng
Prov. Sumbar
Prov. NTB
Prov. Banten
Prov. Sultra
Prov. Kaltim
Prov. Lampung
Prov. Sulbar
Prov. Kalsel
Prov. Babel
Prov. Maluku
Prov. Sulut
Prov. Papua
Prov. Sulsel
Prov. NTT
Prov. Bengkulu
Prov. Gorontalo
Prov. Sulteng
Prov. Malut
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah
Jurusan IPA
Indeks Kompetensi Sekolah pada Tingkat Provinsi
Indeks Nasional
60,58
Rerata 33 Provinsi
56,71
Indeks Nasional
64,21
Rerata 33 Provinsi
60,69
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah
Jurusan IPS
79
78.87
77.85
76.52
74.20
73.31
72.89
72.28
71.93
71.91
71.13
70.94
70.73
70.72
69.74
69.61
69.20
67.75
67.64
66.46
66.37
65.50
65.36
63.42
63.29
62.52
60.70
59.20
58.07
58.02
55.34
52.41
50.42
45.67
Kota Tebing Tinggi
Kab. Toba Samosir
Kab. Serdang Bedagai
Kab. Labuhanbatu Utara
Kota Pematangsiantar
Kab. Tapanuli Utara
Kota Medan
Kota Padangsidimpuan
Kab. Pakpak Bharat
Kab. Batubara
Kab. Simalungun
Kab. Labuhanbatu
Kab. Labuhanbatu Selatan
Kota Binjai
Kab. Langkat
Kab. Dairi
Kab. Deliserdang
Kab. Tapanuli Tengah
Kota Sibolga
Kab. Mandailing Natal
Kab. Humbang Hasundutan
Kab. Asahan
Kab. Nias Utara
Kab. Samosir
Kab. Padanglawas
Kab. Karo
Kota Gunungsitoli
Kota Tanjung Balai
Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Nias Selatan
Kab. Nias Barat
Kab. Padanglawas Utara
Kab. Nias
76.90
70.53
69.05
68.73
68.16
66.24
64.36
64.14
63.65
63.44
63.22
62.84
62.58
61.98
61.06
60.88
60.71
60.16
59.29
59.18
59.16
58.64
58.05
57.06
56.70
56.18
54.93
54.33
53.75
53.69
53.01
52.29
47.73
Prov. J atim
Prov. DKI
Prov. Bali
Prov. Sumut
Prov. J ateng
Prov. J abar
Prov. Kalbar
Prov. Riau
Prov. Aceh
Prov. J ambi
Prov. Pabar
Prov. DIY
Prov. Kepri
Prov. Sumsel
Prov. Kalteng
Prov. Sumbar
Prov. NTB
Prov. Banten
Prov. Sultra
Prov. Kaltim
Prov. Lampung
Prov. Sulbar
Prov. Kalsel
Prov. Babel
Prov. Maluku
Prov. Sulut
Prov. Papua
Prov. Sulsel
Prov. NTT
Prov. Bengkulu
Prov. Gorontalo
Prov. Sulteng
Prov. Malut
Indeks Nasional
64,21
Rerata 33 Provinsi
60,69
Indeks Kompetensi Sekolah Program IPA, Prov. Sumut
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah
Program IPA
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah, Prov. Sumut
Program IPA
Indeks Provinsi : 68,73 Rata-rata Kab/Kota : 66,36
M
e
m
e
r
l
u
k
a
n

p
e
m
b
i
n
a
a
n

80
82.85
80.95
75.56
75.14
72.78
72.53
72.14
71.85
71.28
71.17
70.02
69.36
69.31
67.58
66.77
66.70
66.55
65.66
65.32
65.16
64.37
64.04
63.61
61.79
59.53
57.11
56.81
55.66
53.62
53.50
53.07
49.12
42.73
Kab. Tapanuli Utara
Kab. Samosir
Kab. Labuhanbatu Utara
Kab. Simalungun
Kota Tebing Tinggi
Kab. Labuhanbatu
Kab. Serdang Bedagai
Kota Padangsidimpuan
Kab. Toba Samosir
Kota Sibolga
Kab. Langkat
Kab. Batubara
Kota Pematangsiantar
Kab. Deliserdang
Kab. Dairi
Kota Medan
Kab. Labuhanbatu Selatan
Kab. Padanglawas
Kab. Tapanuli Tengah
Kota Binjai
Kab. Nias Utara
Kab. Mandailing Natal
Kab. Pakpak Bharat
Kab. Asahan
Kab. Humbang Hasundutan
Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Karo
Kab. Nias Selatan
Kab. Nias Barat
Kota Tanjung Balai
Kota Gunungsitoli
Kab. Padanglawas Utara
Kab. Nias
69.77
66.60
65.29
65.04
64.11
60.80
60.77
60.57
60.24
59.99
58.37
58.30
57.89
57.57
56.85
56.80
56.34
56.10
56.00
55.53
55.16
54.63
54.49
54.34
53.19
51.98
51.53
51.02
49.60
49.59
48.82
47.85
46.28
Prov. J atim
Prov. Sumut
Prov. DKI
Prov. J ateng
Prov. J abar
Prov. Kalbar
Prov. NTB
Prov. Bali
Prov. DIY
Prov. Pabar
Prov. Riau
Prov. Kepri
Prov. J ambi
Prov. Sumsel
Prov. Sumbar
Prov. Kalteng
Prov. Banten
Prov. Aceh
Prov. Lampung
Prov. Sulbar
Prov. Kaltim
Prov. Maluku
Prov. Kalsel
Prov. Sultra
Prov. Babel
Prov. Sulut
Prov. Papua
Prov. Bengkulu
Prov. NTT
Prov. Sulsel
Prov. Gorontalo
Prov. Sulteng
Prov. Malut
Indeks Nasional
60,58
Rerata 33 Provinsi
56,71
Indeks Kompetensi Sekolah Program IPS, Prov. Sumut
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah
Program IPS
Capaian Indeks Kompetensi Sekolah, Prov. Sumut
Program IPS
Indeks Provinsi : 66,60 Rata-rata Kab/Kota : 65,26
M
e
m
e
r
l
u
k
a
n

p
e
m
b
i
n
a
a
n

81
62.64
64.32
61.30
62.22
62.90
49.88
47.95
52.17
47.95
74.95
72.11
71.32
72.07
78.05
54.44
38.98
61.28
48.73
Komp_1
Komp_2
Komp_3
Komp_4
Komp_5 Komp_6
Komp_7
Komp_8
Komp_9
Maximum
Nasional
Prov. Sumut
Prov. Sumut
Logika Matematik
Indeks Kompetensi Nasional = 56,96
Indeks Kompetensi Prov. Sumut = 63.77
Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Matematik hasil UN 2013
Indeks Kompetensi Siswa SMA/MA
(Mapel Matematik), Menurut Provinsi
73.84
63.77
63.73
63.71
60.84
58.49
57.94
57.80
53.57
53.49
53.04
52.41
52.34
52.28
51.96
51.96
51.71
51.57
51.30
50.89
50.37
48.14
47.51
46.95
46.92
45.27
44.82
44.59
44.11
43.98
42.56
42.22
42.12
!
!
!
!
Prov. J atim
Prov. Sumut
Prov. DKI
Prov. J ateng
Prov. J abar
Prov. Bali
Prov. Aceh
Prov. Pabar
Prov. Banten
Prov. J ambi
Prov. DIY
Prov. Kalbar
Prov. Sulbar
Prov. Riau
Prov. Sultra
Prov. Kalteng
Prov. Kepri
Prov. Maluku
Prov. Sumsel
Prov. NTB
Prov. Sumbar
Prov. Lampung
Prov. Sulut
Prov. Papua
Prov. Kalsel
Prov. Babel
Prov. Kaltim
Prov. NTT
Prov. Sulsel
Prov. Sulteng
Prov. Malut
Prov. Gorontalo
Prov. Bengkulu
Indeks Nas : 56,96 Rata-rata provinsi: 52,01
Aljabar (1):
Eksponen,
Barisan dan
Deret
Aljabar (2):
Persamaan,
pertidaksamaan
linear dan kuadrat
Aljabar (3):
Matriks, Vektor,
dan Transformasi
Aljabar (4):
Lingkaran, suku banyak, dan
komposisi fungsi
Geometri
Trigonometri
Kalkulus
Statistik dan
Peluang
82
72.1
72.05
70.36
70
69.75
69.14
68.16
68.02
66.94
65.2
65.05
64.92
64.29
64.28
63.96
62.76
62.67
62.08
61.64
60.66
60.43
58.39
58.29
57.33
55.71
54.86
51.9
51.1
48.48
47.35
44.22
43.73
38.98
)
)
)
)
Kota Pematangsiantar
Kab. Tapanuli Utara
Kab. Simalungun
Kab. Pakpak Bharat
Kab. Langkat
Kota Padangsidimpuan
Kota Medan
Kota Binjai
Kab. Toba Samosir
Kab. Labuhanbatu
Kota Tebing Tinggi
Kab. Labuhanbatu Utara
Kab. Serdang Bedagai
Kab. Batubara
Kab. Labuhanbatu Selatan
Kab. Tapanuli Tengah
Kab. Deliserdang
Kab. Mandailing Natal
Kab. Dairi
Kab. Padanglawas
Kab. Asahan
Kota Sibolga
Kab. Nias Utara
Kab. Samosir
Kab. Humbang Hasundutan
Kab. Karo
Kota Gunungsitoli
Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Nias Selatan
Kota Tanjung Balai
Kab. Padanglawas Utara
Kab. Nias Barat
Kab. Nias
Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Matematika IPA hasil UN 2013
Indeks Kompetensi Siswa SMA/MA
(Mapel Matematika IPA), Menurut Kab/Kota
Indeks Prov: 63.77 Rata-rata Kab/Kota: 60.45
Logika Matematika
Aljabar (1):
Eksponen,
Barisan dan
Deret
Aljabar (2):
Persamaan,
pertidaksamaan
linear dan kuadrat
Aljabar (3):
Matriks, Vektor,
dan Transformasi
Aljabar (4):
Lingkaran, suku banyak, dan
komposisi fungsi
Geometri
Trigonometri
Kalkulus
Statistik dan
Peluang
Kota Medan
Indeks Kompetensi Nasional = 56,96
Indeks Kompetensi Prov. Sumatera Utara = 63,77
Indeks Kompetensi Kota Medan = 68,18
83
63.33
65.75
83.01
62.51
76.49
70.04
72.45
56.51
66.94
58.33
61.68
70.61
56.95
74.93
62.70
66.37
54.70
59.99
Komp_1
Komp_2
Komp_3
Komp_4
Komp_5 Komp_6
Komp_7
Komp_8
Komp_9
Maximum
Nasional
Prov. Sumut
Indeks Kompetensi Nasional = 68.41
Indeks Kompetensi Prov. Sumut= 62.79
Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bhs. Indonesia hasil UN 2013
Menulis
Gagasan Fiksi
Membaca Pemahaman Nonfiksi
Membaca Kritis Nonfiksi
Membaca Data
Membaca Pemahaman Fiksi
Membaca Kritis Fiksi Menulis Gagasan Nonfiksi
Menulis Struktur
Nonfiksi
Menulis
Struktur Fiksi
Indeks Kompetensi Siswa SMA/MA
(Mapel Bhs.Indo), Menurut Provinsi
77,83
76,58
74,86
74,48
73,41
72,57
71,89
71,81
71,08
70,68
70,27
70,26
69,81
69,58
69,1
69,09
67,42
67,4
67,36
67
66,74
66,27
66,14
65,52
64,87
64,82
64,39
62,79
62,65
59,71
57,01
56,42
50,66
&
&
&
&
Prov. Bali
Prov. DIY
Prov. DKI
Prov. J ateng
Prov. J atim
Prov. Kepri
Prov. Sumbar
Prov. Kalsel
Prov. J abar
Prov. Kalbar
Prov. Babel
Prov. NTB
Prov. Kalteng
Prov. Kaltim
Prov. Riau
Prov. Sulbar
Prov. Sumsel
Prov. Lampung
Prov. Gorontalo
Prov. Sultra
Prov. J ambi
Prov. Bengkulu
Prov. Banten
Prov. Sulsel
Prov. Sulut
Prov. NTT
Prov. Pabar
Prov. Sumut
Prov. Sulteng
Prov. Aceh
Prov. Maluku
Prov. Papua
Prov. Malut
Indeks Nas : 68,41 Rata-rata provinsi: 67,59
Prov. Sumut
Meski rerata nilai Provinsi Sumut
untuk Jurusan IPA tinggi, namun untuk
mata pelajaran Bahasa Indonesia
nilai rerata di bawah rerata Nasional
84
63.33
65.75
83.01
62.51
76.49
70.04
72.45
56.51
66.94
58.33
61.68
70.61
56.95
74.93
62.70
66.37
54.70
59.99
59.08
62.80
74.97
57.56
75.12
63.59
66.96
55.06
63.18
Komp_1
Komp_2
Komp_3
Komp_4
Komp_5 Komp_6
Komp_7
Komp_8
Komp_9
Maximum
Nasional
Prov. Sumut
Kota Medan
70.16
69.99
68.53
68.27
67.43
66.14
66.08
65.83
65.28
64.92
64.77
64.56
64.22
64.20
64.11
63.31
63.22
63.04
63.02
62.20
62.17
61.41
60.75
60.34
59.86
59.83
59.71
58.72
57.54
56.84
53.80
52.15
48.17
Kab. Toba Samosir
Kab. Labuhanbatu Utara
Kab. Dairi
Kab. Humbang Hasundutan
Kab. Tapanuli Tengah
Kab. Batubara
Kota Pematangsiantar
Kota Sibolga
Kab. Tapanuli Utara
Kab. Asahan
Kab. Labuhanbatu
Kab. Labuhanbatu Selatan
Kab. Samosir
Kab. Pakpak Bharat
Kota Medan
Kota Gunungsitoli
Kab. Karo
Kab. Mandailing Natal
Kota Tebing Tinggi
Kab. Simalungun
Kota Padangsidimpuan
Kota Binjai
Kab. Langkat
Kab. Tapanuli Selatan
Kab. Deliserdang
Kab. Serdang Bedagai
Kota Tanjung Balai
Kab. Nias Utara
Kab. Padanglawas
Kab. Nias Selatan
Kab. Padanglawas Utara
Kab. Nias Barat
Kab. Nias
Indeks Kompetensi Siswa SMA/MA
(Mapel Bhs.Indo), Menurut Kabupaten/Kota
Indeks Prov : 62.79 Rata-rata Kab/Kota: 62.44
Indeks Kompetensi Nasional = 68.41
Indeks Kompetensi Prov. Sumut = 62,79
Indeks Kompetensi Kota Medan = 64,11
Peta Kompetensi Siswa SMA/MA untuk Mapel Bhs. Indonesia hasil UN 2013
Menulis
Gagasan Fiksi
Membaca Pemahaman Nonfiksi
Membaca Kritis Nonfiksi
Membaca Data
Membaca Pemahaman Fiksi
Membaca Kritis Fiksi Menulis Gagasan Nonfiksi
Menulis Struktur
Nonfiksi
Menulis
Struktur Fiksi
Kota Medan
85
Indeks rerata kompetensi sekolah
untuk prodi IPA di Kota Medan umumnya di
atas rerata Provinsi SumUt maupun Nasional,
namun untuk Bahasa Indonesia nilainya di
bawah rerata Nasional
Contoh Kajian Hasil UN untuk Pemetaan Potensi
86
Dashboard Analisis Data Pendidikan Berbasis Hasil Ujian Nasional 2013
87
Kimia (IPA)
Struktur Atom
stoikiometri
Larutan
Kimia karbon
Termokimia
Kinetika reaksi
Redoks
Kimia unsur
Contoh: Peta Kompetensi Siswa utk Mapel Kimia di SMA N 1 Medan
Index Kompetensi Mapel Jurusan IPA di SMA N 1 Medan cukup bagus,
sangat menonjol untuk Mapel Bahasa Inggris dan Kimia
Contoh:
Sangat membutuhkan peningkatan mutu pembelajaran mapel Bahasa Inggris,
Matematika, dan Kimia
Contoh: Peta Kompetensi Rerata Siswa SMA Advent Nias, Kab Nias, SumUt
90
Dampak Intervensi Kebijakan
Penggunaan UN untuk SNMPTN
Tahun 2013 Tahun 2014
Hasil kelulusan UN digunakan
sebagai syarat untuk diterima
melalui SNMPTN
Gabungan nilai rapor yang
sudah diboboti dan nilai UN
murni digunakan sebagai dasar
seleksi SNMPTN.
Bobot nilai ditentukan oleh
masing-masing perguruan
tinggi
91
3. Pelestarian dan Pengembangan
Kebudayaan
92
PENGAKUAN UNESCO TERHADAP WARISAN BUDAYA INDONESIA
Warisan Budaya Dunia (World Cultural Heritage):
1. Kompleks Candi Borobudur (1991);
2. Kompleks Candi Prambanan (1991);
3. Situs Manusia Purba Sangiran (1996);
4. Lanskap Budaya Bali (Subak) (2012).
Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage):
Intangible Cultural Heritage of Humanity
1. Wayang (2003);
2. Keris (2005);
3. Batik (2009);
4. Angklung (2010).
Intangible Cultural Heritage in Need of Urgent Safeguarding
1. Tari Saman (2011);
2. Noken (2012).
Warisan Alam Dunia (World Natural Heritage):
1. Taman Nasional Ujung Kulon di Banten (1991);
2. Taman Nasional Komodo di NTT (1991);
3. Taman Nasional Lorentz di Papua (1999);
4. Hutan Hujan Tropis Sumatera (2004).
Nominasi Warisan Budaya Tak Benda
(Intangible Cultural Heritage):
1. Tenun
2. Taman Mini Indonesia Indah
3. Tor Tor
4. Tari Bali
5. Kapal Phinisi

Nominasi Warisan Budaya Benda (Tangible
Cultural Heritage):
1. Pemukiman Tradisional Tana Toraja;
2. Pemukiman Tradisional Nias;
3. Kota Lama Banda Naira
4. Lukisan Gua-gua Prasejarah Maros
Pangkep
5. Kawasan Percandian Muara Jambi
6. Bekas Kota Majapahit, Trowulan
Mojokerto
93
1. PEMBANGUNAN
KARAKTER BANGSA
MELALUI KEBUDAYAAN

a. Persemaian nilai budaya
sebagai pembentuk karakter
bangsa
b. Penguatan Kantong-kantong
Budaya
(Sanggar/Komunitas/Desa
Adat)
c. Penyuluh Budaya
d. Fasilitasi Sarana Budaya
untuk Sekolah
e. Fasilitasi Pembuatan Film
Pendek dan Dokumenter
(tema : karakter bangsa)
f. Buku-buku tentang Sejarah
dan Nilai Budaya
g. Gerakan Nasional Cinta
Museum: Museum Masuk
Sekolah

3. PENGUATAN
DIPLOMASI BUDAYA


a. Penguatan Diplomasi
Budaya: Rumah Budaya di
Luar Negeri
b. Pengembangan Rumah
Budaya Nusantara
c. Penominasian warisan
budaya nasional menjadi
warisan budaya dunia
(UNESCO)
d. Penguatan Warisan
Budaya Dunia (sosialisasi/
publikasi/ summit)



2. PELESTARIAN WARISAN
BUDAYA


a. Registrasi Nasional Cagar
Budaya sebagai warisan
budaya nasional
b. Revitalisasi Cagar Budaya
misalnya situs Sangiran/
Situs Trowulan, Muaro
Jambi, rumah Pengasingan
Bung Karno di
Ende/Revitalisasi Keraton-
keraton/Revitalisasi Kota
Lama
c. Revitalisasi dan
pembangunan Museum
Fokus Pelestarian dan Pengembangan Kebudayaan 2014
94
World Culture Forum
Ikut Berperan Membangun Dunia Lewat Kebudayaan
JANJI BALI
Kebudayaan membawa sifat unik tersendiri. Kebudayaan dapat masuk ke
dalam berbagai sendi keberagaman seperti etnis, agama, bangsa, dan negara.
Menempatkan budaya dalam arus utama pembangunan berkelanjutan, bukan
hanya sebagai pelengkap. Metode pendekatan dan strategi dalam
mengembangkan budaya dapat didekati dengan pendidikan.
95
Rekomendasi Janji Bali
(1) Mencari modalitas baru untuk memberikan nilai dan mengukur budaya dalam
pembangunan berkelanjutan dan mengembangkan kerangka etika yang akuntabel,
untuk keuntungan bagi pemangku kepentingan dengan melibatkan masyarakat.
(2) Mendong model partisipatif baru mempromosikan demokrasi budaya dan inklusi
sosial, memastikan kejelasan konseptual, ekuitas dan peningkatan kapasitas dalam
mengarusutamakan masalah jender, dan mendorong stabilitas dalam pembangunan
sosial, politik, dan ekonomi untuk memelihara budaya damai baik di tingkat lokal
maupun internasional.
(3) Mendukung kepemimpinan dari kaum muda dalam berkebudayaan, mempromosikan
sistem pengetahuan lokal dalam membimbing konservasi lingkungan dan
perlindungan warisan, serta mengembangkan dan memperkuat kemitraan yang
produktif antara sektor publik dan swasta.
(4) Mmemperkuat kepemilikan masyarakat dan partisipasi masyarakat sipil dalam proyek-
proyek pembangunan yang berkelanjutan untuk meningkatkan peran transformatif
mereka, mendorong kreativitas dan mendorong pengembangan industri budaya untuk
mengentaskan kemiskinan, dan meningkatkan pemberdayaan ekonomi dan budaya.
(5) Meminta pemerintah untuk berkomitmen untuk integrasi budaya di agenda
pembangunan berkelanjutan pasca-2015.

96
Membangun Pusat Layanan Bahasa
Antisipasi Bertambahnya Penutur Bahasa Indonesia
97
4. Tata Kelola
98
99
IIP (Indeks Integritas Pusat) 2012

Instansi dengan Skor Total Integritas > 7

No.

Instansi

Indeks Integritas

Pengalaman
Integritas

Potensi
Integritas

Total Instansi Pusat
1 PT. Jamsostek 8.02 6.44 7.49
2 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 8.06 6.15 7.43
3 Badan Koordinasi Penanaman Modal 7.63 6.62 7.29
4 Badan Pengawas Obat dan Makanan 7.59 6.54 7.24
5 Kementerian Kesehatan 7.62 5.97 7.07
6 Badan Tenaga Nuklir Nasional 7.59 5.91 7.03
7 Kementerian Perdagangan 7.10 6.88 7.03
100
HASI L PEMERI NGKATAN E-GOVERNMENT I NDONESI A
Kemdikbud akan
mempertahankan dan
meningkatkan kinerja di
bidang E-Gov
101
Kriteria Penilaian :
Kebijakan
Kelembagaan
Infrastruktur
Perencanaan
Sumber: UKP4
C
RENCANA 2014
102
Pidato Presiden RI Tanggal 16 Agustus 2013

1. Prioritas pembangunan pendidikan tahun 2014 diarahkan untuk
meningkatkan mutu, akses dan pemerataan pelayanan pendidikan.
2. Tujuan: mengakselerasi pembangunan SDM sekaligus memanfaatkan bonus
demografi dan momentum 100 tahun Indonesia merdeka
3. Anggaran pendidikan tahun 2014 telah ditetapkan sebesar Rp. 80,661
Triliun.
4. Kebijakan pemanfaatan anggaran pendidikan tahun 2014:
a) Program Pendidikan Menengah Universal (PMU) agar anak-anak
Indonesia usia 16-18 tahun pada tahun 2020 nanti minimal 97 %
berpendidikan menengah. Apabila tanpa PMU, angka tsb baru dicapai pada
tahun 2040;
b) Peningkatan distribusi guru di daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan;
103
Pidato Presiden RI Tanggal 16 Agustus 2013 (lanjutan.)

c) Peningkatan kualitas pendidikan, antara lain melalui:
Sertifikasi guru; dan
Implementasi Kurikulum 2013;
d) Peningkatan program afirmasi:
SM3T
Pengiriman pelajar asal Papua untuk melanjutkan
studinya di beberapa SMA/SMK dan PT terbaik di luar
Papua
e) Penuntasan rehabilitasi ruang kelas rusak dan pembangunan
sekolah baru;
f) Pembangunan akademi komunitas; dan
g) Pemerataan akses pendidikan melalui pemberian beasiswa bagi
siswa miskin dan dan beasiswa Bidik Misi.
104
Kebijakan Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2014

UUD 1945, UU Sisdiknas (20/2003), UU Guru dan Dosen
(14/2005), UU Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu
Kebangsaan (24/2009), UU Cagar Budaya (11/2010), UU Dikti
(12/2012), dan peraturan perundangan lain yg terkait.
RPJMN 2009-2014.
Renstra Kemdikbud 2010-2014.
Kontrak Kinerja Menteri dan Arahan Presiden
Rujukan
1. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan anak usia dini (PAUD),
pendidikan nonformal dan pendidikan informal;
2. Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun
yang merata.
3. Peningkatan akses, kualitas dan relevansi pendidikan menengah
universal (PMU).
Arah
Kebijakan
1/2
105
Kebijakan Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2014

4. Peningkatan akses, kualitas, relevansi dan daya saing pendidikan
tinggi, termasuk penyediaan BOPTN, ekspansi daya tampung
(termasuk pendirian PTN baru dan pembangunan akademi
komunitas).
5. Peningkatan profesionalisme, pemerataan distribusi, dan
kesejahteraan guru dan tenaga kependidikan.
6. Melanjutkan implementasi kurikulum 2013.
7. Pengembangan, pelindungan, dan pemanfaatan warisan budaya dan
bahasa serta peningkatan apresiasi masyarakat terhadap keragaman
seni dan budaya.
8. Penguatan tata kelola pendidikan yang berbasis pada performance
based budgeting dan reformasi birokrasi untuk meningkatkan
akuntabilitas, efisiensi, dan efektivitas manajemen pelayanan
pendidikan.



2/2
106
Pagu Anggaran Kemdikbud: 2013 dan 2014
No Unit Utama 2013 2014
1 Sekretariat Jenderal 1.510.090.000 1.441.562.300
2 Inspektorat Jenderal 205.000.000 205.000.000
3 Ditjen PAUDNI 2.553.710.000 2.338.034.530
4 Ditjen Dikdas 12.100.960.000 16.238.814.870
5 Ditjen Dikmen 11.639.480.000 14.881.960.000
6 Ditjen Dikti 38.607.440.000 39.896.628.200
7 Ditjen Kebudayaan 2.028.620.000 1.182.750.000
8 Balitbang 1.295.460.000 1.186.700.000
9 Badan Bahasa 359.530.000 359.531.800
10 Badan PSDMPK-PMP 2.787.190.000 2.930.045.100
Total 73.087.480.000 80.661.026.800
(dalam ribuan)
107
Catatan: Anggaran Kemdikbud 2013 adalah sebelum APBNP 2013 (Rp. 80,382 T).
Persiapan Pelaksanaan UN 2014
108
Perbandingan UN 2013 dan 2014: SMP/MTs dan SM
ASPEK 2013 2014
Integrasi vertikal
Nilai UN belum sepenuhnya
digunakan dlm seleksi SNMPTN
Nilai UN digunakan dalam
penerimaan mhs baru SNMPTN
Soal
Mudah 10%
Sedang 70%
Sukar 20%
Mudah 10%
Sedang 70%
Sukar 20%
Beberapa soal setara PISA/TIMMS
Penggandaan dan
distribusi soal UN
Terpusat Provinsi secara regional
Kelembagaan
Majelis Rektor dilibatkan dalam
kepanitian untuk meningkatkan
kredibilitas dan integrasi vertikal
Pengawasan
Majelis rektor dilibatkan dalam
penyiapan soal, pengawasan,
pemrosesan LJU untuk meningkatkan
kredibilitas UN
109
A. SMA/MA
Jadwal Pelaksanaan UN 2014
110
No Hari dan Tanggal Jam
Mata Pelajaran
Program
IPA
Program
IPS
Program
Bahasa
MA Program
Keagamaan
1.
UN
Senin, 14 April 2014 07.3009.30


10.3012.30
Bahasa
Indonesia

Biologi
Bahasa
Indonesia

Geografi

Bahasa
Indonesia

Sastra
Indonesia
Bahasa
Indonesia

Hadis
UN Susulan
Selasa, 22 April 2014
2.
UN
Selasa, 15 April 2014
07.3009.30

10.3012.30
Matematika

Kimia
Matematika

Sosiologi
Matematika

Antropologi
Matematika

Fikih
UN Susulan
Rabu, 23 April 2014
3.
UN
Rabu, 16 April 2014 07.3009.30


10.3012.30
Bahasa
Inggris

Fisika
Bahasa
Inggris

Ekonomi

Bahasa
Inggris

Bahasa
Asing
Bahasa
Inggris

Tafsir
UN Susulan
Kamis, 24 April 2014
B. SMK/MAK
C. SMALB
Jadwal Pelaksanaan UN 2014
111
No Hari dan Tanggal Jam Mata Pelajaran
1.
UN: Senin, 14 April 2014
07.3009.30 Bahasa Indonesia
UN Susulan: Selasa, 22 April 2014
2.
UN: Selasa, 15 April 2014
07.3009.30 Matematika
UN Susulan: Rabu, 23 April 2014
3.
UN: Rabu, 16 April 2014
07.3009.30 Bahasa Inggris
UN Susulan: Kamis, 24 April 2014
No Hari dan Tanggal Jam Mata Pelajaran
1.
UN: Senin, 14 April 2014
07.3009.30 Bahasa Indonesia
UN Susulan: Selasa, 22 April 2014
2.
UN: Selasa, 15 April 2014
07.3009.30 Matematika
UN Susulan: Rabu, 23 April 2014
3.
UN: Rabu, 16 April 2014
07.3009.30 Bahasa Inggris
UN Susulan: Kamis, 24 April 2014
D. Program Paket C
Jadwal Pelaksanaan UN 2014
112
No Program
Hari dan Tanggal
Jam Mata Ujian
Periode I Periode II
1. Program
Paket C
IPS
Senin,
14 April 2014
Selasa,
19 Agustus 2014
13.30 15.30
16.00 18.00
Bahasa Indonesia
Geografi
Selasa,
15 April 2014
10.30 12.30
Pendidikan
Kewarganegaraan
Selasa,
15 April 2014
Rabu,
20 Agustus 2014
13.30 15.30
16.00 18.00
Matematika
Sosiologi
Rabu,
16 April 2014
Kamis,
21 Agustus 2014
13.30 15.30
16.00 18.00
Bahasa Inggris
Ekonomi
Jumat
22 Agustus 2014
14.00 16.00
Pendidikan
Kewarganegaraan
2. Program
Paket C
IPA
Senin,
14 April 2014
Selasa,
19 Agustus 2014
13.30 15.30
16.00 18.00
Bahasa Indonesia
Biologi
Selasa,
15 April 2014
10.30 12.30
Pendidikan
Kewarganegaraan
Selasa,
15 April 2014
Rabu,
20 Agustus 2014
13.30 15.30
16.00 18.00
Matematika
Kimia
Rabu,
16 April 2014
Kamis,
21 Agustus 2014
13.30 15.30
16.00 18.00
Bahasa Inggris
Fisika
Jumat
22 Agustus 2014
14.00 16.00
Pendidikan
Kewarganegaraan
E. Program Paket C Kejuruan
F. SMP/MTs dan SMPLB
Jadwal Pelaksanaan UN 2014
113
No
Hari dan Tanggal
Jam Mata Ujian
UN UN Susulan
1 Senin, 5 Mei 2014 Senin, 12 Mei 2014 07.30-09.30 Bahasa Indonesia
2 Selasa, 6 Mei 2014 Selasa, 13 Mei 2014 07.30-09.30 Matematika
3 Rabu, 7 Mei 2014 Rabu, 14 Mei 2014 07.30-09.30 Bahasa Inggris
4 Kamis, 8 Mei 2014 Jumat, 16 Mei 2014 07.30-09.30 Ilmu Pengetahuan Alam
No Program
Hari dan Tanggal
Jam Mata Ujian
Periode I Periode II
3 Program
Paket C
Kejuruan
Senin,
14 April 2014
Selasa,
19 Agustus 2014
13.30-15.30
16.00-18.00
Bahasa Indonesia
Pendidikan
Kewarganegaraan
Selasa,
6 Mei 2014
Rabu,
20 Agustus 2014
13.30-15.30
16.00-18.00
Matematika
Bahasa Inggris
G. Program Paket B/Wustha
Jadwal Pelaksanaan UN 2014
114
No
Hari dan Tanggal
Jam Mata Ujian
Periode I Periode II
1 Senin,
5 Mei 2014
Selasa,
19 Agustus 2014
13.30-15.30
16.00-18.00
Bahasa Indonesia
Pendidikan Kewarganegaraan
2 Selasa,
6 Mei 2014
Rabu,
20 Agustus 2014
13.30-15.30
16.00-18.00
Matematika
Ilmu Pengetahuan Sosial
3 Rabu,
7 Mei 2014
Kamis,
21 Agustus 2014
13.30-15.30
16.00-18.00
Bahasa Inggris
Ilmu Pengetahuan Alam
Pelaksanaan US/M menjadi kewenangan Satuan Pendidikan. (pasal 14).
Peserta didik dinyatakan lulus dari Satuan Pendidikan setelah:
a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran;
b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran; dan
c. lulus US/M. (pasal 5)
Penyelesaian seluruh program pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf a, untuk peserta didik SD/MI, SDLB, dan Program Paket A/Ula, apabila telah
menyelesaikan pembelajaran dari kelas I sampai dengan kelas VI. (pasal 6)
Kriteria perolehan nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b ditetapkan oleh Satuan
Pendidikan. (pasal 7)
Kriteria kelulusan peserta didik dari US/M sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5
huruf c ditetapkan oleh Satuan Pendidikan sebelum pelaksanaan US/M
berdasarkan perolehan nilai US/M. (pasal 8)

PERMENDIKBUD Nomor 102 Tahun 2013
tentang
Penyelenggaraan Ujian Sekolah/Madrasah pada Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah, Sekolah Dasar Luar Biasa, dan Program Paket A/Ula
Antara lain:
115
Implementasi Kurikulum 2013
pada Tahun 2014
116
No Jenjang
Satuan
Kelas Tahun
2013 2014 2015
1 SD I 2% (2.598 Sekolah) 100% 100%
II 100% 100%
III 100%
IV 2% (2.598 Sekolah) 100% 100%
V 100% 100%
VI 100%
2 SMP VII 4% (1.436 sekolah) 100% 100%
VIII 100% 100%
IX 100%
3 SMA/SMK X 10%
SMA (11.629
Sekolah)
SMK (10.628 sekolah)
100% 100%
XI 100% 100%
XII 100%
Skala Implementasi
117
No Jenjang Sekolah
Siswa Kelas
1,2,4,5,7,8
1 SD 148.171 17.640.917
2 SMP 35.597 7.107.950
3 PKLK 1.744 32.354
Jumlah 185.512 24.781.221
Jumlah Sekolah Sasaran Pendidikan Dasar
118
No Jenjang
Jumlah
Sekolah
Siswa
Kelas X Kelas XI
1 SMA 11.629 1.767.368 1.693.728
2 SMK 10.628 1.597.352 1.430.115
3 SMLB 774 4.008 3.406
JUMLAH 23.031 3.368.728 3.127.249
Jumlah Sekolah Sasaran Pendidikan Menengah
119
APBN dan APBD
Skema Pembiayaan
Pembiayaan Implementasi Kurikulum 2013
pada Tahun 2014
Penyediaan
Buku
Pelatihan Guru
Pendampingan
dan Monev
SD-SMP SM
Semester I 2014/2015
BOS dan BOS BUKU
Semester II 2014/2015
DAK dan APBD
Semester I 2014/2015
BOS SM
APBN dan APBD
120
D
LAIN-LAIN
121
D.1
STAKEHOLDER SATISFACTION SURVEY
122
Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemdikbud 2013
(N= 10.978, error sampling +/- 0,94 pada interval
kepercayaan 95,0%)
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 6)
dikonversikan ke skala (0 100)
Pendidik & Tenaga
Kependidikan
Peserta Didik
Pengelola Satuan
Pendidikan
DPR/DPRD
Dinas Pendidikan
Provinsi & Kabupaten
Media Massa
LSM & Ormas
(Pendidikan)
73,1
73,1
73,1
73,3
70,2
73,9
65,9
70,8
70,1
72,7
62,9
70,4
64,6
68,5
Indeks 2012 Indeks 2013
Stakeholder
INTERNAL
Stakeholder
EKSTERNAL
KEMDIKBUD
2013 : 73,5
2012 : 73,0
2013 : 70,6
2012 : 66,1
123
Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemdikbud 2013
Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban responden
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 6) lalu dikonversikan ke skala (0 100)
+2.1
+3.6
124
Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemdikbud 2013
(N= 1.193, error sampling +/- 2,84 pada interval
kepercayaan 95,0%)
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 6)
dikonversikan ke skala (0 100)
Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA
Stakeholder
Internal
Stakeholder
Eksternal
KEMDIKBUD
2013 : 69.6
Pengelola Situs atau Cagar Budaya
Masyarakat Umum
Pengelola atau Pelaku Seni
Komunitas Budaya
Komunitas Seni
Komunitas Film
Keraton
Pengurus Organisasi Kepercayaan
Komunitas Adat
Sanggar Seni Budaya
Pemuka Adat
DPR/DPRD
Dinas Bidang Kebudayaan Daerah
Media Massa
LSM
67.8
72.5
69.0
71.6
70.7
69.3
68.1
73.3
68.0
69.1
66.5
70.8
70.1
72.3
67.7
68.8
2013 : 71.4
125
Survei Kepuasan Pemangku Kepentingan Kemdikbud 2013
Indeks diukur berdasarkan skor rata-rata dari jawaban responden
Skala jawaban responden adalah skala Likert (1 6) lalu dikonversikan ke skala (0 100)
+0,9
-2.7
126
D.2
PELAYANAN INFORMASI PUBLIK DAN
PENANGANAN PENGADUAN
127
PERKEMBANGAN JUMLAH PEMOHON DAN
PERMINTAAN INFORMASI PUBLIK DI KEMDIKBUD
TAHUN 2010-2013
48
81
153
185
68
162
346
336
0
50
100
150
200
250
300
350
400
2010 2011 2012 2013
Jumlah Pemohon Jumlah Informasi yang Diminta
128
JUMLAH PENGADUAN
(Call Center, Telepon, SMS, Email)
JANUARI - DESEMBER 2013
No Jenis Pelayanan Jumlah
1 Call Center 2385
2 Telepon 945
3 SMS 7438
4 Email 10548
JUMLAH 21316
11%
4%
35%
50%
Laporan Gabungan Call Center 177,
Telepon, SMS, Email
Januari - Desember 2013
Call Center Telepon SMS Email
129
KATEGORI PENGADUAN
(Call Center, Telepon, SMS, Email)
JANUARI - DESEMBER 2013
NO KATEGORI JUMLAH
1 CPNS 2.222
2 BSM 2.138
3 UN 1.804
4 SERTIFIKASI Guru 1.137
5 GURU 1.047
6 NISN 549
7 NUPTK 400
8 BEASISWA 347
9 KURIKULUM 325
10 DAPODIK 202
11 LAIN-LAIN 11.145
JUMLAH 21.316
130
D.3
ANALISIS PEMBERITAAN MEDIA 2013
131
Daftar Media
Media Cetak
1. Kompas
2. Republika
3. Media Indonesia
4. Koran Tempo
5. Jurnal Nasional
6. Rakyat Merdeka
7. Suara Pembaruan
8. Koran Sindo
9. Jawa Pos
10. The Jakarta Post
11. Harian Pelita
12. Warta Kota
13. Koran Jakarta
14. Pos Kota
15. Sinar Harapan
16. Kedaulatan Rakyat
17. Pikiran Rakyat
18. Suara Karya
19. Majalah Tempo
20. Majalah Gatra
Media Elektronik (TV)
1. TVRI
2. RCTI
3. TV One
4. SCTV
5. Trans TV
6. Trans 7
7. Indosiar
8. MNC TV
9. Metro TV
10. ANTV
132
Tren Pemberitaan
RSBI (230)
Kurikulum (163)
UN (2.058)
Kurikulum (120)
Kurikulum (120)
Guru (81)
UN (338)
Kurikulum (94)
Kurikulum (126)
SNMPTN (112)
PPDB (154)
UN (118)
Kurikulum (86)
Guru (56)
UN (113)
Museum (75)
Guru (74)
UN (58)
Guru (111)
Cagar Budaya (50)
Kurikulum (218)
PPDB (177)
Kurikulum (22)
UN (21)
133
10 Besar Isu Pemberitaan
Jumlah Berita : 14.140
134
N = 12.539
10 Besar Media Cetak
135
Terima Kasih
Semoga hari esok lebih baik dari hari ini
InsyaAllah .
136

You might also like