bahan dalam suatu ruangan yang terkait dengan perubahan bunyi atau suara yang terjadi.
Akustik sendiri berarti gejala perubahan suara karena sifat pantul benda atau objek pasif dari alam
Akustik ruang sangat berpengaruh dalam reproduksi suara, misalnya dalam gedung rapat akan sangat mempengaruhi artikulasi dan kejelasan pembicara.
Akustik ruang banyak dikaitkan dengan dua hal mendasar yaitu :
Perubahan suara karena pemantulan
Gangguan suara ketembusan suara dari ruang lain Komponen utama terjadinya suara DEFINISI LAIN AKUSTIK RUANG Akustik ruang adalah pengaturan ruangan terhadap bunyi yang ada sehingga nyaman sampai ditelinga manusia Pengaturan yang dimaksud diatas meliputi : - Pengaturan tata ruang - Pengaturan bahan / material ( menggunakan bahan akustik ) - Pengaturan susunan pembentuk ruang ( susunan dan bentuk pla- fond , susunan dan bentuk dinding dsb )
Pada setiap situasi akustik terdapat 3 elemen yang harus diperhatikan yaitu : - Sumber bunyi ( baik yang diinginkan atau tidak diinginkan ) - Jejak ( untuk perambatan bunyi ) - Penerima ( yang ingin atau tak ingin mendengar bunyi ) Kenapa kita perlu menata bunyi ? Pernatikan gambar dibawah ini : Tempat duduk horizontal : jelek Penutup reflektif : diperbaiki Penutup reflektif dan daerah tempat duduk miring : terbaik Telinga normal dapat menerima bunyi pada frekuensi 20 20.000 Hz Tekanan bunyi diukur dalam skala logaritmik yang disebut skala decibel ( dB ) Penyerapan bunyi : perubahan energi bunyi menjadi suatu bentuk lain , biasanya panas ketika melewati suatu bahan atau menumbuk permukaan Unsur-unsur yang dapat menyerap bunyi : - Lapisan permukaan dinding, lantai dan atap - Isi ruang : penonton , tirai, tempat duduk dll - Udara dalam ruang
BAHAN PENYERAP BUNYI - Bahan berpori - Penyerap panel atau penyerap selaput - Resonator rongga
Bunyi pantul ( r ) Bunyi datang ( 100 % ) Bunyi yang diteruskan ( t ) Bunyi yang diserap ( a ) r = refleksi t = transmisi r + t + a = 100 % a = absorbsi BUNYI YANG MENGENAI PERMUKAAN BAHAN BERPORI
Karakteristik akustik dasar bahan berpori adalah suatu jaringan selular dengan pori-pori yang saling berhubungan (ex : papan serat, plesteran lembut, mineral wools dn selimut isolasi). Energi bunyi datang diubah menjadi energi panas dalam pori-pori.Bagian bunyi yang diubah menjadi panas diserap, sedang sisanya dipantulkan oleh permukaan bahan. Bahan berpori komersial dapat dibagi dalam 3 katagori : - Unit akustik siap pakai Keuntungannya : mempunyai penyerapan yang dapat diandalkan, pemasangan dan perawatannya mudah dan murah, dapat dihias kembali tanpa mengurangi daya serap - Plesteran akustik dan bahan yang disemprotkan Bertujuan untuk mereduksi bising pada tempat yang bentuknya tdk teratur. - Selimut akustik ( dari bahan rockwool,glasswool,serat kayu dll )
Karpet dan kain
Pemberian karpet pada lantai menunjang penyerapan bunyi : - Tergantung jenis seratnya - Makin tinggi dan berat tumpukan ,akan memberikan penyerapan lebih baik - Makin kedap lapisan penunjang makin tinggi penyerapan bunyi
Pemberian karpet pada lantai kan menunjang reduksi bising benturan sbb : - Makin berat karpet, makin banyak pencegahan thd bising benturan ( impact noise ) - Makin tebal karpet dan lapisan bawahnya, makin tinggi insulasi bising benturan - Karet spon yang kurang efektif untuk penyerapan bunyi, sangat efektif terhadap bising benturan
Penyerapan dan Reduksi bising
50 db 45 db 38 db 35 db A B C A : Multipleks B : Udara C : Pasangan Bata Klos AKUSTIK DALAM RUANG AUDITORIUM
Persyaratan akustik dalam ruang Auditorium : - Harus ada kekerasan ( loudness ) yang cukup , terutama di tempat duduk yang jauh - Energi bunyi harus didistribusikan secara merata dalam ruang - Ruang harus bebas terhadap cacat akustik ( gema, pantulan yang berkepanjangan , gaung, pemusatan bunyi, distorsi, bayangan bunyi, resonansi ruang ) - Terhindar dari bising dan getaran yang mengganggu
Untuk memperoleh kekerasan yang cukup Penonton dibuat sedekat mungkin dg sumber bunyi Sumber bunyi dinaikkan Ruang duduk penonton dibuat miring / bertingkat Sumber bunyi dikelilingi oleh permukaan pantul CACAT AKUSTIK Gema adalah pengulangan bunyi asli yang jelas dan sangat tidak disukai Gaung adalah gema-gema kecil yang berurutan dengan cepat dan dapat dicatat serta diamati bila ledakan bunyi singkat Pantulan yang berkepanjangan adalah cacat akustik yang sejenis dengan gema, tetapi penundaan waktu antara penerimaan bunyi langsung dan pantul agak lebih singkat Pemusatan bunyi Distorsi adalah perubahan kualitas bunyi musik yang tidak di kehendaki Resonansi ruang adalah cacat akustik yang terjadi pada ruang sempit sehingga suara menjadi lebih keras dari suara aslinya Bayangan bunyi adalah cacat akustik yang diakibatkan adanya penghalang perambatan bunyi ( misal pada ruang di bawah balkon ) PENGENDALIAN BISING Pengertian bising : semua bunyi yang mengalihkan perhatian, mengganggu atau berbahaya bagi kegiatan sehari-hari atau tiap bunyi yang tak diinginkan oleh penerima / pendengar.
Sumber bising dapat berasal dari dalam ( interior noise ) dan bising luar ( exterior noise ).
Bising dalam adalah bising yang dibuat oleh manusia seperti : - Mesin dan alat rumah tangga - Bantingan pintu - Pembicaraan yang keras - Lalu lintas di tangga
Bising luar dihasilkan oleh kendaraan,pesawat terbang, mesin die sel dsb. Pengendalian bising dalam dengan cara :
- Mematikan sumber bising , jika sumber bising berasal dari alat rumah tangga - Memasang karpet jika sumber bisingnya bunyi impact
Pengendalian bising luar dengan cara :
- Dengan mengatur jarak, karena intensitas bunyi yang sampai di penerima berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya - Memasang sound barier - Penekanan bising di sumbernya - Penekanan bising di penerima LAPISAN LUNAK AKUSTIK LAPISAN GYPSUM DAN BAHAN AKUSTIK JENIS KAIN Bahan Bahan Penyerap Suara Bahan palapis berasal dari kayu
Contoh dalam Penggunaannya Bahan pelapis dari katun/kain Contoh dalam penggunaannya