You are on page 1of 38

0

TUGAS BESAR
KONSTRUKSI
KAYU
Perencanaan Jembatan Kayu
Pada Taman Kota



2014
S. Febrianto
3112120027
1/1/2014
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
1


Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb.
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat ALLAH. SWT Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun Tugas
ini tepat pada waktunya. Tugas ini membahas tentang Perencanaan Jembatan Dengan
Konstruksi Kayu. Dalam penyusunan tugas ini, penulis banyak mendapat tantangan dan
hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan tugas ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal
dari Tuhan Yang Maha Esa.. Terimakasih kepada:
1. Kedua orang tua tercinta yang telah membesarkan, mendidik, membimbing, serta
membiayai kebutuhan penulis selama ini.
2. Bapak Drs. R. Agus Murdiyoto, ST, Msi, selaku dosen konstruksi kayu yang telah
memberikan bimbingan dan evaluasi dalam penyelesaian tugas besar ini,
3. Teman teman sebagai tempat sharing dan diskusi dalam penyelesaian tugas besar
ini.
4. Dan juga pihak pihak lain yang terlibat dalam proses penyusunan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan
untuk penyempurnaan tugas selanjutnya. Akhir kata semoga tugas ini dapat memberikan
manfaat kepada kita sekalian.
Wassalamualaikum wr. wb.
Depok, 1 Januari 2013


Penulis

S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
2

1. Pengetahuan Umum
Sebelum abad 20, kayu menjadi bahan bangunan utama bahkan sebagai bahan struktur
jalan kereta dan jembatan. Jembatan terdiri dari struktur bawah dan struktur atas. Struktur
bawah terdiri dari abutment, tiang dan struktur lain untuk menyangga struktur atas yang
terdiri dari balok jembatan dan lantai jembatan. Bentuk penyusun struktur dapat berupa kayu
gelondong/log, kayu gergajian, hingga kayu laminasi atau kayu buatan lainnya. Hingga
produk glulam tersebar, ketersediaan ukuran kayu menjadi kendala penyelenggaraan kayu
untuk jembatam. Kalaupun ada, jembatan kayu merupakan jembatan sementara dengan umur
pakai dibawah 10 tahun
Jembatan kayu merupakan jembatan dengan material kayu yang dapat diperbaharui
(renewable). Kayu adalah sumber daya alam yang pemanfaatannya akhir-akhir ini lebih
banyak pada bidang industri kayu lapis, furnitur, dan dapat dikatakan sangat sedikit
pemakaiannya dalam bidang jembatan secara langsung sebagai konstruksi utama. Pemakaian
kayu sebagai bahan jembatan mempunyai beberapa keuntungan antara lain:
Kayu relatif ringan, biaya transportasi dan konstruksi relatif murah, dan dapat
dikerjakan dengan alat yang sederhana
Pekerjaan-pekerjaan detail dapat dikerjakan tanpa memerlukan peralatan khusus dan
tenaga ahli yang tinggi
Jembatan kayu lebih populer menggunakan dek dari kayu sehingga menguntungkan
untuk lokasi yang terpencil dan jauh dari lokasi pembuatan beton siap pakai (ready mix
concrete). Dek kayu dapat dipasang tanpa bekisting dan tulangan sehingga menghemat
biaya
Kayu tidak mudah korosi seperti baja atau beton
Kayu merupakan bahan yang sangat estetik bila didesain dengan benar dan dipadukan
dengan lingkungan sekitar
Dari penjelasan diatas, dapat dikatakan bahwa jembatan kayu untuk konstruksi
jembatan berat dengan bentang sangat panjang sudah tidak ekonomis lagi. Jadi jembatan
kayu lebih sesuai untuk konstruksi sederhana dengan bentang pendek.


S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
3

2. KASUS
Pada Tugas ini didapatkan kasus yaitu direncanakan pembuatan jembatan pada sebuah taman
kota yang akan dilalui oleh manusia dengan metode sambungan dengan menggunakan
sambungan baut dan pelat baja.
A. SPESIFIKASI JEMBATAN

Panjang = 7,5 m
Lebar = 1,5 m
Tinggi = 1,2 m
Material : kayu kelas II mutu A
Kondisi : tidak terlindung dan menerima beban struktur jembatan itu sendiri serta
beban tidak tetap berupa manusia yang melalui jembatan tersebut.

B. KESTABILAN STRUKTUR
Diketahui :
Jumlah batang (M) = 25
Titik Joint pertemuan antar batang (J) = 14
Jumlah reaksi (R) = 3 (2 gaya yaitu gaya horizontal dan vertical dari sendi,
serta 1 gaya vertical dari sendi rol)
Kontrol :
M + R = 2J
25+3=2x14
28=28 (oke)


S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
4

C. PEMBEBANAN



Beban hidup diasumsikan ada 4 orang dengan berat masing masing 100kg, jadi total
4x 100kg = 400kg/m lantai jembatan
Beban Tetap yaitu beban jembatan sendiri diasumsikan 120kN
q total = 400 + 120 = 520kg
p=Ra=Rb
= . q. l
= . 520 . 1,5 = 390kg/m
Beban pada tumpuan jembatan sebesar dari p
P1 = P7= .390
=195 kg
P2 = P3= P4 = P5 = P6 = 390 kg
Panjang bentang = 7,5m

C.1. Perhitungan reaksi perletakan tumpuan
M
B
= 0
R
AV
. 7,5 P
1
.7.5 P
2
. 6,25 P
3
.5 P
4
.3.75 P
5
.2.5 P
6
. 1.25 p7.0 = 0
7,5 R
AV
195.7,5 390.6,25 390.5 390.3,75 390.2,5 390.1,25 195.0 = 0
7,5 R
AV =
8775
R
AV =
R
BV =
1170 Kg/m ()

C.2. Perhitungan dengan Metode titik buhul

tan = 1,2 : 1,25 = 0,96
= 43,83
sin = 0,693
cos = 0,721

S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
5

Titik buhul potongan I

F
V
= 0

S
1
= 0 Kg


F
H
= 0

S
4
= 0 Kg



Titik Buhu potongan II


F
V
= 0
S1 + S
3V
+ R
AV
- P1

= 0
0 + S3 . 0,69 + 1170 195 = 0
S3 = -1413,04 Kg (-)
F
H
= 0
S
2
+ S
3H
= 0
S
2
+ (-1413,04 . 0,721) = 0
S
2
= 1017,39 Kg (+)


Titik Buhul potongan III

F
V
= 0
S
6
-P2=0
S
6
= 390 Kg (+)


F
H
= 0
S
2
S
5
= 0
1017,39 S
5
= 0
S
5
= 1017,39 Kg (+)









S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
6

Titik Buhul potongan IV



F
V
= 0


S
6
+ S
3V
+ S
7V
= 0

390 + (-1413,04 . 0,69) + (S
7
. 0,69) = 0

390 974,9976 + S
7
. 0,69 = 0
S
7
= 847,83 Kg (+)


F
H
= 0
S
3H
+ S
4
S
8
S
7H
= 0
(-1413,04 . 0,72) + 0 S
8
(847,83 . 0,72) = 0
-1017,39 S
8
610,44 = 0
S
8
= -1627,83 Kg (-)

Titik Buhul potongan V


F
V
= 0
S
10
= 0 Kg

F
H
= 0
S
8
- S
9
= 0
S
9
= - 1627,83 Kg (-)



Titik Buhul potongan VI

F
V
= 0
S
10
+ S
7V
+S
12V
- P
3 =
0
0 + (847,83 . 0,69) +(S
12 .
0,69) 390 =0

585,0027 + (S
12
. 0,69) 390 = 0
S
12
= -282,61 Kg (-)

F
H
= 0
S
7H
+ S
5 .
- S
11


S
12H
=0
(847,83 . 0,72) + 1017,39 S
11
(-282,61 .
0,72) = 0
S
11
= 1831,3068 Kg (+)

P2
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
7

Titik Buhul potongan VII
F
V
= 0
S
15
P4

= 0
S
15
= 390 Kg (+)

F
H
= 0
S
11
S
16
= 0
S
16
= 1831,3068 Kg (+)


Titik Buhul potongan VIII

F
V
= 0
S
12V
+ S
15 +
S
14V
= 0
(-282,61 . 0,69) + 390 + (S
14
. 0,69) = 0
S
14
= - 282,61 Kg (-)

F
H
= 0
S
12H
+ S
9
- S
13
- S
14H
= 0
(-282,61 . 0,72) 1627,83 - S
13
(-282,61 . 0,72)= 0
S
13
= -1627,83 Kg (-)






















S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
8

Tabel Gaya-gaya Batang

No batang Gaya Batang
(kg)
Keterangan Posisi
S
1
= S
25
0 - Vertikal
S
2
= S
21
1017,39 Tarik Horizontal bawah
S
3
= S
23
1413,04 Tekan Diagonal
S
4
= S
24
0 - Horizontal atas
S
5
= S
20
1017,39 Tarik Horizontal bawah
S
6
= S
22
390 Tarik Vertikal
S
7
= S
19
847,43 Tarik Diagonal bawah
S
8
= S
18
1627,83 Tekan Horizontal atas
S
9
= S
13
1627,83 Tekan Horizontal atas
S
10
= S
17
0 - Vertikal
S
11
= S
16
1831,3068 Tarik Horizontal atas
S
12
= S
14
282,61 Tekan Diagonal bawah
S
13
=

S
9
1627,83 Tekan Horizontal atas
S
15
390 Tarik Vertikal










S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
9

D. PENDIMENSIAN BATANG TEKAN DAN TARIK
D.1 Perhitungan dimensi Batang Tekan
Jenis kayu : sonokeling
Bj = 0,90 kg/cm
3
(PKKI 1961)
kayu mutu A, kelas kuat II. menahan gaya batang sebesar P.
- Batang horizontal bawah = -
- Batang horizontal atas = 1627,83 Kg = 1,62783 T
- Batang vertikal = -
- Batang diagonal = Kg = 1,41304 T

Panjang batang
- Horizontal bawah = 1,25 m
- Horizontal atas = 1,25 m
- Vertikal = 1,2 m
- Diagonal = 1,73 m

Perlemahan akibat baut 20%
- =


- =


Perhitungan
P = 1627,83

tk//
= 150 . . . Bj
= 150 .

0,90
= 140,625 kg/cm
2
Kayu kelas II
I min = 50 . P
tk
. L
t
2

. b.h
3
= 127,11

. b
4
= 127,11
b
4
= 1525,32
b= 6,2cm => 8cm
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
10


digunakan kayu = 8/12
i min =


b
2

=


.8
2

= 2,3

=

= 54,35 => 55
= 1,58


tk//
=


= 26,79 kg/cm
2
tk// tk//
(lolos)


Bila b = 8, maka
I min =

b h
3

127,11

=

.8. h
3
h
3
= 84,74
h= 4,4 => 12cm

Jadi, kayu yang digunakan berukuran 8/12 untuk semua batang

Kontrol kekuatan batang
kayu 8/12
F
br
= 8 . 12 =96

Batang horizontal atas
I min = 50 . Ptk. Lk
2

= 50 . 1,627,83 . (1,25)
2

= 127,11
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
11

i min =

=1,324
=

= 94,41 = 95

= 2,73

tk//
=
()


=
()


= 46,291 kg/cm
2
tk// tk//
(lolos)
Batang Diagonal
I min = 50 . Ptk. Lk
2

= 50 . 1,41304. (1,73)
2

= 211,454

i min=

= 2,203

=

= 78,5=79
= 2,11

tk//
=
()

=
()

= 31,057 kg/cm
2

tk// tk//
(lolos)

D.2 Perhitungan dimensi Batang Tarik
Jenis kayu : Sonokeling
Bj = 0,90 kg/cm
3
(PKKI 1961)
Kelas kayu : Kelas II
Mutu A
Menahan gaya batang sebesar P
batang horizontal atas = -
batang horizontal bawah = 1831,3068 Kg
batang vertikal = 390 Kg
batang diagonal = 1413,04 Kg
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
12

Panjang batang
batang horizontal bawah = 1,25 m
batang vertikal = 1,2 m
batang diagonal = 1,7 m
Faktor perlemahan akibat alat sambungan baut = 20%
= 5/4
Menahan beban tetap dan muatan tidak tetap ( faktor reduksi )
= 5/6
Kayu tidak terlindungi, kayu cepat mengering ( faktor reduksi )
Perhitungan
tr//
= 150 . . . Bj
= 150 . 1,25 . 0,83 . 0,90
= 140,625 kg/cm
2


F
nt
horizontal batang bawah =



F
nt
batang vertikal=



F
nt
batang diagonal =






S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
13


Pendimensian batang tarik menggunakan kayu 8/12

F
br
= 8 . 12 = 96 cm
2

F
nt
= F
br
. C
= 96 . (100%-20%)
= 76,8

Tegangan izin batang horizontal bawah

tr//
=


= 23,845 kg/cm
2
tr// tr/ (LOLOS)

Tegangan izin batang vertikal

tr//
=


= 5,078 kg/cm
2
tr// tr// (LOLOS)


Tegangan izin batang diagonal

tr//
=


= 18,399 kg/cm
2

tr// tr// (LOLOS)









S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
14




E. Perhitungan Jumlah Baut

Kelas kuat II = Gol 2
Sambungan tampang 2
=

, =


Ukuran kayu


d = 1,27 cm (PKKI pasal 14, sambungan bertampang 2 minimal diameter baut
adalah 12,7 mm)

b
=

= 4 4,3
b1 = 0,3 d = 0,3 . 1,27 = 0,381 cm
b3 = 8 cm
Karena dalam kondisi tidak terlindung dan dapat mengering dengan cepat,
maka kekuatan sambungan dikalikan 25 % (PKKI pasal 14 ayat 8)

Sambungan 1-4
Batang 1
p = 0 Kg
= 0
Karena tidak ada P yang bekerja maka digunakan jumlah baut minimal yaitu 2 baut.

Batang 4
p = 0 Kg
= 0
Karena tidak ada P yang bekerja maka digunakan jumlah baut minimal yaitu 2 baut.
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
15


Sambungan 1-3-2
Batang 1
P = 0 Kg maka jumlah baut yang digunakan adalah jumlah baut minimal yaitu 2 baut.
Batang 3
P = 1413,04 kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S
2
diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg

S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 1,56 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 2
p = 1017,39 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
16

S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S
2
diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 1,127 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)

Sambungan 2-6-5
Batang 2
p = 1017,39 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S
2
diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 1,127 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
17

Batang 6
p = 390 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S
2
diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 0,43 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 5
p = 1017,39 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
18

(S
2
diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)

S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 1,127 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)

Sambungan 4-3-6-7-8
Batang 4
P = 0 Kg maka jumlah baut yang digunakan adalah jumlah baut minimum yaitu 2
baut.
Batang 3
p = 1413,04 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S
2
diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
19

N = = = 1,565 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 6
p = 390 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S
2
diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)

S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 0,43 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)

Batang 7
p = 847,43 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
20

= 96,774 kg
(S
2
diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 0,938 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 8
p = 1627,83 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg (S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki
kekuatan yang lebih besar dari pada kayu)

S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 1,803 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)

Sambungan 8-10-9
Batang 8
p = 1627,83 Kg
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
21

= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg (S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki
kekuatan yang lebih besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 1,803 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 10
P = 0 Kg maka jumlah baut yang digunakan adalah jumlah baut minimum yaitu 2
baut.
Batang 9
p = 1627,83 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
22

= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 1,803 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)

Sambungan 5-7-10-12-11
Batang 5
p = 1017,39 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
23

N = = = 1,127 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 7
p = 847,43 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 0,938 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 10
P = 0 Kg maka jumlah baut yang digunakan adalah jumlah baut minimum yaitu 2
baut.

Batang 12
p = 282,61 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
24

= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 0,313 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 11
p = 1831,3068 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 2,028 3 baut
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
25

Sambungan 11-15-16
Batang 11
p = 1831,3068 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)

S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 2,028 3 baut
Batang 15
p = 390 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
26

(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 0,432 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 16
p = 1831,3068 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 2,028 3 baut


S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
27

Sambungan 9-12-15-14-13
Batang 9
p = 1627,83 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 1,803 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)

Batang 12
p = 282,61 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
28

(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 0,313 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 15
p = 390 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 0,432 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 14
p = 282,61 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
29

= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 0,313 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
Batang 13
p = 1627,83 Kg
= 0
S1 = 100 . d . b3 (1- 0,6 sin )
= 100 . 1,27 . 8 ( 1 0,6 sin )
= 1016 Kg
S
2
= 200. d . b
1
( 1 0,6 sin )
= 200 . 1,27 . 0,381 ( 1 0,6 sin 0 )
= 96,774 kg
(S2 diabaikan karena tebal pelat yang digunakan memiliki kekuatan yang lebih
besar dari pada kayu)
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
30

S
3
= 430. d
2
( 1 0,35 sin )
= 430 (1,27)
2
( 1 0,35 sin 0 )
= 693,547 kg
S = ( 693,547+ 693,547 kg 25%) . . = 903,056 kg
N = = = 1,803 2 baut (jumlah minimal adalah 2 baut)
*Jumlah baut mengikuti jumlah terbanyak yaitu 3 baut, tetapi karena ganjil maka digenapkan
menjadi 4 baut.
Jarak antar baut = 6 d = 6 x 1,27 = 7,62 = 8 cm
Jarak-jarak baut : 7d = 8,89 cm 12 cm
6d = 6 x 1,27 8 cm
3d = 3,81 4cm
2d = 2,54 4 cm
3,5d = 4.45 5 cm
Batang yang digunakan 8/12
*Pengaplikasian gambar disertakan pada lampiran








S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
31

F. PERHITUNGAN KEKUATAN KOMPONEN LANTAI JEMBATAN
F.1. Menghitung kekuatan multipleks lantai jembatan
L = 125 cm (sesuai panjang buhul)
B = 75 cm (sesuai jarak gelagar induk pada perhitungan multipleks).
Multipleks = multipleks kelas 2, mutu A.
P =


. q .

390 =


. q . 1,5
q = 520

q = Wtotal . b
520 = Wtotal . 1,25
Wtotal = 416 kg/m
= 4,16 kg/cm

q = Wtotal . b
= 416 . 1,25
= 520 kg/m
= 5,2 kg/cm

Mmaks =

. q .
2

=

. 520 . 1,5
2

= 146,25 kg/m
= 14625 kg/cm

Menghitung kekuatan multipleks
Trial 1
Misalkan menggunakan multipleks 12 mm
t = 12 mm = 1,2 cm
I =

. b . h
3
=

. 125 . (1,2)
3
= 18 cm
4

=

. b . h
2
=

. 125 . (1,2)
2
= 30 cm
3






S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
32

Cek terhadap kekuatan
//izin
= 100 kg/cm
2
(multipleks kayu kelas II)
// =

= 487,5 kg/cm
2


//

//izin
(COLLAPSE)

Tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasinya:
1. Nilai diperkecil
2. Tebal mutipleks ditambah
Trial 2 dengan memperbesar t dengan 1,8 cm dan memperkecil dengan 0,75m
Mmaks =

. q .
2

=

. 520 . 0,75
2

= 36,5625 kg/m
= 3656,25 kg/cm

Menghitung kekuatan multipleks
Misalkan menggunakan multipleks 18 mm
t = 18 mm = 1,8 cm
I =

. b . h
3
=

. 125 . (1,8)
3
= 60,75 cm
4

=

. b . h
2
=

. 125 . (1,8)
2
= 67,5 cm
3


Cek terhadap kekuatan
//izin
= 100 kg/cm
2
(multipleks kayu kelas II)
// =

= 54,16 kg/cm
2


//

//izin
(LOLOS)

F.2.Menghitung kekuatan gelagar anak
Dimensi kayu yang digunakan = 6/12, namun salah satu sisinya diketam maka ukurannya
menjadi 6/11
I =

. b . h
3
=

. 6 . 11
3
= 665,5 cm
4
=

. b . h
2
=

. 6 . 11
2
= 121cm
3


S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
33

q = Wtotal . b
= 416. 0,75
= 312 kg/m
= 3,12 kg/cm
Mmaks =

. q .
2

=

. 312 . 1,25
2

= 60,9375 kg/m
= 6093,75 kg/cm


Cek terhadap kekuatan
//izin
= 100 kg/cm
2

// =

= 50,3616 kg/cm
2

//

//izin
(lolos)

Cek terhadap lendutan

izin
=

.

=

. 125 = 0,3125 cm
=




= 0,149 cm

izin
(lolos)
Jadi, gelagar anak menggunakan kaso dengan ukuran 6/12.






S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
34

LAMPIRAN


BATANG 1-3-2 BATANG 2-6-5
BATANG 1-4
BATANG 4-3-6-7-8

S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
35



BATANG 8-10-9
BATANG 9-12-15-14-13
BATANG 5-7-10-12-11
BATANG 11-15-16
S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
36

Gambar Aplikasi Jembatan


S. Febrianto / 2s1s / 3112120027
37


Daftar Pustaka
Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia. 1961. NI 5 PKKI 1961 . Departemen
Konstruksi Kayu. (http://indraadnan92.blogspot.com/2011/08/konstruksi-kayu.html)
Konstruksi struktur jembatan kayu.
(http://www.crayonpedia.org/mw/TEKNIK_STRUKTUR_BANGUNAN_DENGAN_KONSTRUKSI_KAYU_
12.2)
Jembatan Kayu. (http://yahyamohandes.blogspot.com/2011/03/jembatan-kayu.html)

You might also like