You are on page 1of 7

Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7

Surabaya, 25 Pebruari 2012



B - 9


PENERAPAN MEDIA E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MAHASISWA PADA MATA KULIAH ASESMEN
SUB MATERI PENELAAHAN SOAL, PENSKORAN,
PENAFSIRAN HASIL TES DAN REMEDIAL TEACHING

Muchlis
Jurusan Kimia FMIPA Unesa

Abstrak. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jumlah mahasiswa yang
berpendapat selama proses pembelajaran, hasil belajar mahasiswa dan respon
mahasiswa pada mata kuliah Asesmen sub materi Penelaahan Soal, Penskoran,
Penafsiran Hasil Tes dan Remedial Teaching melalui penerapan media e-learning
yang ada pada situs e-learning Unesa. Sasaran penelitian adalah mahasiswa yang
menempuh mata kuliah Asesmen yaitu kelas A Angkatan 2010 Program Studi Pendidikan
Kimia. Penelitian dilaksanakan pada semester gasal Tahun Akademik 2011/2012.
Perangkat perkuliahan terdiri atas GBRP, SAP, dan media e-learning. Instrumen
penelitian terdiri atas Lembar cheklist untuk mahasiswa yang berpendapat, lembar tes
hasil belajar dan lembar respon mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan pada
pertemuan pertama ada 25 (50%) dan pada pertemuan kedua 32 (64%) mahasiswa yang
berpendapat (bertanya, menjawab dan menyanggah). Berdasarkan tes hasil belajar
mahasiswa untuk sub materi Penelaahan Soal, Penskoran, Penafsiran Hasil Tes dan
Remedial Teaching, tercatat mahasiswa yang mendapatkan nilai A sebanyak 38%, A-
sebanyak 8%, B+sebanyak 14%, B sebanyak 4%, B- sebanyak 4%, C+sebanyak 0%, C
sebanyak 12%, D sebanyak 4% dan E sebanyak 16%. Nilai ini bukan sebagai penentu
kelulusan mahasiswa untuk mata kuliah asesmen, karena masih banyak komponen lain
yang harus diperhitungkan. Adapun respon mahasiswa menunjukkan respon positif.

Kata kunci: mata kuliah asesmen, e-learning, dan hasil belajar mahasiswa.

PENDAHULUAN
J urusan Kimia FMIPA Unesa
terdiri dari dua program studi yaitu
Pendidikan Kimia dan Kimia. Salah
satu mata kuliah yang wajib
ditempuh mahasiswa Program Studi
Pendidikan Kimia adalah asesmen.
Dosen pengampu mata kuliah
asesmen ini merupakan tim terdiri
atas empat dosen. Setiap dosen
berkewajiban melakukan empat kali
tatap muka sehingga total ada 16 kali
tatap muka. Penulis sebagai anggota
tim pengampu mata kuliah asesmen,
mendapat tugas membahas sub
materi Penelaahan Soal, Penskoran,
Penafsiran Hasil Tes dan Remedial
Teaching.
Berdasarkan pengamatan,
hasil belajar mahasiswa sub materi di
atas kurang memuaskan. Hasil
belajar 30 mahasiswa kelas A
angkatan 2009 tercatat 6,6%
mendapat nilai A, 16,7% mendapat
nilai A-, 10% mendapat nilai B+,
10% mendapat nilai B, 20%
mendapat nilai B-, 20% mendapat
nilai D dan 16,7% mendapat nilai E.
Dengan demikian masih ada 36,7%
mahasiswa yang tidak lulus (nilai D
dan E). Sementara hanya 6,6% yang
mendapat nilai A. Hasil ini tentu
tidak diinginkan, mengingat peranan
asesmen begitu vital bagi mahasiswa
ketika menyelesaikan skripsi.
Asesmen juga tidak bisa lepas dari
aktivitas mereka ketika menjadi
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012

B - 10

guru. Kurang bagusnya hasil
belajar mahasiswa di atas,
berdasarkan pengamatan disebabkan
oleh kurang termotivasinya
mahasiswa untuk membaca materi
perkuliahan. Rendahnya motivasi
membaca ini disebabkan tidak ada
tugas-tugas yang sifatnya
merangsang untuk membaca dan
juga karena kurang bervariasinya
kegiatan perkuliahan.
Seiring dengan makin
lengkapnya fasilitas internet di
Unesa, termasuk e-learning,
pimpinan Unesa berharap para dosen
memanfaatkan fasilitas ini untuk
menunjang perkuliahan. Penerapan
e-learning sebagai media
perkuliahan sub materi Penelaahan
Soal, Penskoran, Penafsiran Hasil
Tes dan Remedial Teaching,
diharapkan dapat memberikan variasi
pada perkuliahan sub materi tersebut.
Bervariasinya perkuliahan pada sub
materi ini pada akhirnya diharapkan
dapat meningkatkan hasil belajar
mahasiswa. Hal ini senada dengan
apa yang telah ditulis oleh Sadiman,
dkk (2003) bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan
untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat
merangsang pikiran, perasaan,
perhatian dan minat serta perhatian
siswa sedemikian rupa sehingga
proses belajar terjadi. Masih menurut
Sadiman, Arif dkk (2003) secara
umum media pembelajaran
mempunyai kegunaan sebagai
berikut: (1) memperjelas pesan agar
tidak terlalu verbalistis, (2)
mengatasi keterbatasan ruang, waktu,
dan daya indera, (3) dengan
menggunakan media pendidikan
secara tepat dan bervariasi dapat
diatasi sikap pasif oleh anak didik.
Dalam hal ini media pendidikan
berguna untuk: (a) menimbulkan
semangat belajar, (b) meningkatkan
anak didik belajar sendiri-sendiri
menurut kemampuan dan minatnya.
E-learning (electronic
learning) adalah pembelajaran baik
secara formal maupun informal yang
dilakukan melalui media elektronik,
seperti internet, intranet, CD-ROM,
video tape, DVD, TV, handphone,
PDA, dan lainlain (Lende, 2004
dalam Huda, 2011). Sebagai media
perkuliahan, e-learning memiliki
beberapa manfaat. Menurut Ahmed
(2008) manfaat e-learning adalah:
1) Lebih mudah mendapatkan
materi atau info.
J ika kita menggunakan sistem
pembelajaran berbasis e-
learning, kita akan lebih mudah
untuk mencari dan mendapatkan
materi atau info. Tinggal ketik
apa yang kita cari, tunggu
sebentar, kita langsung dapat
materinya.
2) Bisa mendapatkan materi yang
lebih banyak
Kita bisa mendapatkan banyak
sekali materi, tidak hanya dari
dalam negeri, bahkan kita bisa
mencari materi yang berasal dari
luar negeri yang tentunya akan
menambah wawasan bagi kita
dan juga bisa untuk
meningkatkan hasil belajar kita.
3) Pembelajaran lebih efektif dan
efisien waktu dan tenaga
J ika ada tugas, kita bisa mencari
bahan yang kita butuhkan
dengan cepat. Tidak harus ke
sana ke mari untuk mendapatkan
bahan yang kita butuhkan.
Tinggal duduk di depan
komputer atau laptop, lalu cari
yang kita butuhkan. Setelah itu,
susun tugasnya dan selesai!!!
4) Dapat berinteraksi langsung
dengan siapapun
Seorang mahasiswa bisa saja
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012

B - 11

bertanya pada temannya materi
apa yang diajarkan hari ini atau
tugas apa yang diberikan, jika
hari itu dia tidak bisa berangkat
karena suatu alasan. Dia juga
bisa bertanya langsung pada
dosennya apa materi yang
diajarkan tadi atau tugas apa
yang diberikannya. Dalam
berinteraksi, dia bisa
menggunakan media tulisan. Dia
mengetik apa yang akan
dibicarakan atau ditanyakan
kemudian dikirim ke alamat
yang dituju. Dia juga bisa
berinteraksi langsung, bisa
bertatap muka dan berbicara
langsung dengan orang yang
diajak bicara. Karena kemajuan
teknologi, sekarang hal itu bisa
terjadi dengan alat yang bernama
webcam.
5) Bisa tahu materi atau tugas lebih
awal
Mahasiswa bisa melihat jadwal
atau tugas yang diberikan oleh
dosennya yang sudah di upload.
J adi, mahasiswa sudah tahu apa
yang akan dilakukan hari ini dan
dapat mempersiapkannya lebih
awal.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini mengikuti
rancangan one shot case study
dengan sasaran mahasiswa program
studi pendidikan kimia angkatan
2010 kelas A pada tahun akademik
2011/2012 semester gasal.
Mahasiswa sasaran berjumlah 50
orang. Perlakuan yang dikenakan
kepada sasaran adalah penerapan e-
learning pada perkuliahan asesmen
sub materi Penelaahan Soal,
Penskoran, Penafsiran Hasil Tes dan
Remedial Teaching. Setting
pembelajaran menggunakan model
pembelajaran diskusi kelas. Tahap-
tahap perkuliahan mengikuti model
dikusi menurut J acobsen (2009) yang
meliputi (1) Menyampaikan Tujuan
dan Mengatur Setting, (2)
Mengarahkan Diskusi, (3)
Menyelenggarakan Diskusi, (4)
Mengakhiri Diskusi dan (5)
Melakukan Tanya J awab. Media e-
learning digunakan pada tahap (1)
dan (2).
Penelitian ini dilakukan
dalam dua kali pertemuan. Sebelum
pertemuan pertama, ada kegiatan
memberi pengarahan tentang (1)
sekilas pengertian, pemanfaatan, dan
aplikasi e-learning dari situs e-
learning Unesa, (2) memberikan
password untuk bisa mengakses sub
materi Penelaahan Soal, Penskoran,
Penafsiran Hasil Tes dan Remedial
Teaching, dan (3) Ujicoba interaksi
dengan e-learning sub materi
Penelaahan Soal, Penskoran,
Penafsiran Hasil Tes dan Remedial
Teaching. Pertemuan pertama
menerapkan diskusi kelas untuk sub
materi Penelaahan Soal dan
Penskoran dengan media e-learning.
Pertemuan kedua menerapkan
diskusi kelas untuk sub materi
Penafsiran Hasil Tes dan Remedial
Teaching dengan media e-learning.
Pada setiap pertemuan dicatat jumlah
mahasiswayang berpendapat. Setelah
pertemuan kedua, mahasiswa
mengerjakan tes hasil belajar untuk
sub materi Penelaahan Soal,
Penskoran, Penafsiran Hasil Tes dan
Remedial Teaching serta mengisi
angket respon mahasiswa.
Perangkat perkuliahan terdiri
atas GBRP, SAP, dan media e-
learning yang telah di-upload pada
situs e-learning Unesa. Mahasiswa
yang membuka e-learning sub materi
tersebut harus menggunakan
password yang telah diberitahukan
dosen. Hal ini dilakukan untuk
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012

B - 12

mengindari masuknya user dari
pihak lain selain mahasiswa
pemrogram mata kuliah asesmen.
Selain perangkat perkuliahan juga
disiapkan instrumen penelitian yang
terdiri atas lembar cheklist untuk
mahasiswa yang berpendapat
(bertanya, menjawab dan
menyanggah), lembar penilaian hasil
belajar dan lembar respon
mahasiswa.
Hasil belajar mahasiswa
dinyatakan dengan skor 0-100 yang
kemudian dikonversi ke bentuk A
(skor 85-100), A- (skor 80- <85), B+
(skor 75- <80), B (skor 70- <75), B-
(skor 65- <70), C+(skor 60- <65), C
(skor 55- <60), D (skor 40- <55), dan
E (skor 0- <40). Selanjutnya dihitung
persentase mahasiswa yang
memperoleh nilai A, A-, B+, B, B-,
C+, C, D dan E. Namun demikian
nilai ini belum bisa dijadikan
kelulusan mata kuliah asesmen,
karena masih banyak komponen lain
yang harus diperhitungkan. Adapun
respon mahasiswa dinyatakan dalam
persentase. Selanjutnya penafsiran
respon mahasiswa mengikuti tabel
berikut:

Tabel 1. Kriteria Respon
Mahasiswa
Persentase Kriteria
0-20%
21-40%
41-60%
61-80%
81-100%
Sangat lemah
Lemah
Cukup
Kuat
Sangat kuat
(Riduwan, 2008)

Berdasarkan kriteria tersebut
respon mahasiswa dikatakan positif
jika persentase 61% (Riduwan,
2008).



HASIL DAN PEMBAHASAN
Sebelum pertemuan pertama,
para mahasiswa diberi pengarahan
tentang pengertian, pemanfaatan dan
aplikasi e-learning melalui situs e-
learning Unesa. Pengertian dan
pemanfaatan e-learning disampaikan
lewat tayangan slide powerpoint.
Aplikasi e-learning mencakup
tahapan (1) buka situs
elearning.unesa.ac.id, (2) pilih
Course Categories Fakultas MIPA,
(3) pilih sub categories S-1
Pendidikan Kimia, (4) pilih courses
Asesmen, (5) masukkan username
dan password, (6) tekan login.
Kegiatan pengarahan ini berjalan
cukup lancar. Mahasiswa dalam
menggunakan jaringan internet, ada
yang menggunakan modem dan ada
yang menggunakan hotspot kimia-
mhs@MIPA.
Pada pertemuan pertama,
dosen menyampaikan secara singkat
tujuan perkuliahan pada pertemuan
tersebut. Mahasiswa secara individu
diminta mengerjakan quiz pilihan
ganda dan menjodohkan di situs
elearning Unesa. Mahasiswa
langsung mengerjakan di situs
tersebut. Mahasiswa dapat
mendownload sub-sub materi
asesmen yang diperlukan dalam
rangka menyelesaikan quiz. Setelah
selesai mengerjakan, dosen melihat
skor melalui situs tersebut. Hasil
pekerjaan mahasiswa diberi skor
antara 0-10. Rata-rata skor
mahasiswa adalah 7,14. Pada tahap
mengarahkan diskusi, dosen meminta
mahasiswa mengerjakan quiz essay
melalui situs elearning Unesa.
J awaban di tulis di kertas untuk
persiapan diskusi. Setelah selesai
mengerjakan, mahasiswa diajak
mendiskusikan jawaban quiz (tahap
menyelenggarakan diskusi). Pada
tahap ini, ada beberapa pertanyaan
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012

B - 13

yang cukup mendapatkan variasi
jawaban mahasiswa misalnya Mary
di kelas X-A memiliki skor 65 dan
jika di dihitung peringkat
persentilnya adalah 80. Andi di kelas
X-B memiliki skor 65 dan jika
dihitung peringkat persentilnya
adalah 70. Kelas manakah yang lebih
bagus? Mengapa? Tercatat 25 dari
50 mahasiswa berpendapat dalam
diskusi ini. Selanjutnya mahasiswa
merangkum hasil diskusi dan diakhiri
dengan refleksi. Berdasarkan
refleksi, ada usulan agar dosen
menambah contoh soal-jawab di sub
materi asesmen.
Pada pertemuan kedua, dosen
menyampaikan secara singkat tujuan
perkuliahan pada pertemuan tersebut.
Mahasiswa secara individu diminta
mengerjakan quiz pilihan ganda di
situs elearning Unesa. Mahasiswa
langsung mengerjakan di situs
tersebut. Setelah selesai
mengerjakan, dosen melihat skor
melalui situs tersebut. Hasil
pekerjaan mahasiswa diberi skor
antara 0-10. Rata-rata skor
mahasiswa adalah 8,57. Pada tahap
mengarahkan diskusi, dosen meminta
mahasiswa mengerjakan quiz essay
melalui situs elearning Unesa.
J awaban di tulis di kertas untuk
persiapan diskusi. Setelah selesai
mengerjakan, mahasiswa diajak
mendiskusikan jawaban quiz (tahap
menyelenggarakan diskusi). Pada
tahap ini, ada beberapa pertanyaan
yang cukup mendapatkan variasi
jawaban mahasiswa misalnya
Bagaimana penskoran siswa yang
mengalami remedial teaching?
Tercatat 32 dari 50 mahasiswa
berpendapat dalam diskusi ini.
Bahkan ada beberapa mahasiswa
berpendapat lebih dari satu kali.
Selanjutnya mahasiswa merangkum
hasil diskusi dan diakhiri dengan
refleksi.
Setelah pertemuan kedua,
mahasiswa diberi tes hasil belajar
untuk sub materi Penelaahan Soal,
Penskoran, Penafsiran Hasil Tes dan
Remedial Teaching. Tes berbentuk
uraian, terdiri dari 6 soal. Hasil
pekerjaan mahasiswa dikoreksi dan
hasilnya ditunjukkan pada tabel 2.

Tabel 2. Persentase Nilai Mahasiswa sub materi Penelaahan Soal, Penskoran,
Penafsiran Hasil Tes dan Remedial Teaching

No. Rentang Skor Nilai J umlah Persentase (%)
1. 85 100 A 19 38
2. 80 - <85 A- 4 8
3. 75 - <80 B+ 7 14
4. 70 - <75 B 2 4
5. 65 - <70 B- 2 4
6. 60 - <65 C+ 0 0
7. 55 - <60 C 6 12
8. 40 - <55 D 2 4
9. 0 - <40 E 8 16
J UMLAH 100


Berdasarkan tabel 2 di atas, tampak
ada peningkatan cukup bagus dari
tahun sebelumnya (angkatan 2009).
J ika pada tahun sebelumnya, untuk
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012

B - 14

sub materi Penelaahan Soal,
Penskoran, Penafsiran Hasil Tes dan
Remedial Teaching, nilai A hanya
6,6% maka sekarang menjadi 38%
dan nilai B+ yang pada tahun lalu
sebesar 10% sekarang menjadi 14%.
Sementara itu, pada tahun
sebelumnya mahasiswa yang
mendapat nilai D dan E berjumlah
36,7% maka sekarang menurun
menjadi 20%. Fakta ini menunjukkan
bahwa dengan e-learning, mahasiswa
menjadi termotivasi untuk membaca
dan mengerjakan tugas tepat waktu.
Mahasiswa termotivasi membaca
karena harus segera menyelesaikan
tugas. Tugas harus diselesaikan tepat
waktu karena di dalam situs tersebut
dibatasi waktunya, baik hari maupun
jamnya. Dengan demikian tepat apa
yang disampaikan oleh Sadiman,
Arif dkk (2003) bahwa media dapat
menimbulkan semangat belajar.
Demikian pula seperti apa yang
ditulis oleh Ahmed (2008) bahwa
salah satu manfaat e-learning adalah
pembelajaran lebih efektif dan efisien
waktu dan tenaga.
Keberhasilan penerapan e-
learning ini bukan hanya ditunjukkan
makin meningkatnya nilai mahasiswa,
tetapi juga respon positif mahasiswa.
Secara lebih jelas rekapitulasi respon
mahasiswa tertera dalamtabel 3.
Berdasarkan tabel 3 tampak
bahwa respon mahasiswa adalah kuat
dan sangat kuat. Persentase respon
mahasiswa untuk tiap uraian adalah
lebih dari 61% sehingga respon
mahasiswa pada penerapan e-learning
sub materi Penelaahan Soal,
Penskoran, Penafsiran Hasil Tes dan
Remedial Teaching dikatakan positif.



Tabel 3. Rekapitulasi Respon Mahasiswa pada Penerapan e-Learning Sub Materi
Penelaahan Soal, Penskoran, Penafsiran Hasil Tes dan Remedial
Teaching

No. Uraian Persentase (%) Kategori
1. Dorongan dosen kepada mahasiswa
untuk bertanya
80 Kuat
2. Keberhasilan dosen dalam memotivasi
mahasiswa untuk bertanya
76 Kuat
3. Kejelasan menerangkan materi
perkuliahan
74 Kuat
4. J awaban dosen atas pertanyaan
mahasiswa
86 Sangat kuat
5. Pemberian umpan balik selama proses
pembelajaran
80 Kuat


DAFTAR PUSTAKA

Ahmed. 2008. Manfaat e-learning
Bagi Pembelajaran.
Mycoolworld_ahmedblog.blo
gspot.com/2008/07/manfaat
e-learning-bagi-
pembelajaran.html. Diakses
tanggal 7 Februari 2012.
Huda, Antok Saivul. 2011.
Pengertian e-learning.
Elearning.Unesa.ac.id/myblo
g/antok-saivul-
huda/pengertian elearning.
Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa 2012 ISBN : 978-979-028-550-7
Surabaya, 25 Pebruari 2012

B - 15

Diakses tanggal 7 Februari
2012
J acobsen, David.A, Eggen, Paul dan
Kauchak, Donald. 2009.
Methods for teaching. Alih
bahasa oleh Achmad Fawaid
dan Khoirul anam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Riduwan. 2008. Skala Pengukuran
Variabel-variabel
Penelitian. Bandung:
Alfabeta.
Sadiman, Arif, dkk. 2003. Media
Pendidikan:Pengertian,
Pengembangan dan
Pemanfaatan. J akarta: PT
Raja Grafindo.
Tim. 2011, Buku Pedoman.
Universitas Negeri
Surabaya. Fakultas
Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam, Fakultas
Ilmu Sosial dan Fakultas
Teknik. 2011-2012.

You might also like