Sistem Agensi dalam konstelasi ekonomi politik internasional yang telah mengalami pergeseran. Semula negara adalah pemegang tertinggi kedaulatan berubah haluan.
Sistem Agensi dalam konstelasi ekonomi politik internasional yang telah mengalami pergeseran. Semula negara adalah pemegang tertinggi kedaulatan berubah haluan.
Sistem Agensi dalam konstelasi ekonomi politik internasional yang telah mengalami pergeseran. Semula negara adalah pemegang tertinggi kedaulatan berubah haluan.
Terkikisnya Peran Negara, Lahirnya Agensi Baru Ekonomi Politik Internasional
Perkembangan dunia dengan integrasi global yang ditawarkan memposisikan negara maupun individu pada pilihan untuk saling bahu membahu kerja sama dalam bidang ekonomi, politik, sosial budaya ataupun pendidikan. Kerjasama ini didorong faktor saling membutuhkan dan syarat utama dalam hubungan internasional kontemporer adalah dengan adanya rasa saling terhubung untuk bersatu. Ekonomi dan politik adalah salah satu unsur esensial dalam kehidupan bernegara. Sejalan dengan semakin kompleks masalah yang dihadapi oleh dunia, keduanya tidak dapat berdiri sendiri. Salah satu perkembangan dunia ekonomi politik internasional paska Perang Dunia II adalah memunculkan perdagangan lintas wilayah, salah satunya melalui Multinational Corporation (MNC) atau biasa dikenal dengan perusahaan multinasional. Dalam perkembangannya, MNC memberikan berbagai manfaat guna memajukan perekonomian internasional. Hal tersebut kemudian menjadikan MNC sebagai agensi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Ekonomi Politik Internasional. kemunculan perusahaan multinasional (MNC). MNC merupakan aktor baru (non-state) dalam konstelasi internasional yang perkembangannya menarik para scholars dalam hubungan internasional untuk menelitinya. Harry Magdoff, dalam karyanya yang berjudul The Multinational Corporation and Development A Contardiction? menjelaskan bahwa MNC merupakan bentuk tahapan logis dari evolusi perusahaan kapitalis (Magdoff, 1987:165). Menurut Marx, inti sentral dari kelahiran MNC, ditandai oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi perusahaan kapitalis memaksa perusahaan individu perlunya untuk melakukan ekspansi jaringan mereka. Kemudian proses akumulasi modal dapat dilakukan melalui dua bentuk yang saling berkaitan satu sama lain yaitu penyebaran produksi dalam skala besar dan kombinasi perusahaan melalui merger dan akuisisi. Dan yang terakhir dengan pasar menyediakan dasar dan elemen penting dari produksi kapitalis. Inti utama atribut dari MNC sendiri adalah perluasan investasi, konsentrasi kekuasaan perusahaan, dan pertumbuhan pasar dunia. Akan tetapi untuk mampu menghasilkan pertumbuhan pasar dunia, MNC perlu melakukan upaya yang kuat agar terbentuk kapitalisme kompetitif antara perusahaan raksasa. Dalam hal ini, diantara para MNC juga timbul suatu pola yang menyebabkan suatu MNC memimpin MNC lain. Selain itu dengan skala kompleksitas yang tinggi, MNC juga akan mengahadapi kompetisi yang rumit pula dalam tingkat global (Magdoff, 1987:166). MNC membuktikan eksistensinya seusai Perang Dunia II melalui kemajuan industri perusahaannya (Magdoff, 1978:170). MNC terus berkembang dalam upaya memaksimalisasi profit di tengah kuatnya arus kapitalisme. Sebagai salah satu upaya untuk menarik minat negara-negara kapitalis di dunia, MNC memainkan peranannya sebagai bentuk investasi internasional. Dengan cara demikian, pangsa pasar di setiap negara dapat dibuka dan memberikan kesempatan tambahan MNC untuk turut berpartisipasi dalam ekonomi politik internasional. Beberapa MNC bahkan dikenal memiliki nilai tersendiri bagi suatu negara, seperti halnya Volkswaygen yang berasal dari Jerman dan Toyota yang berasal dari Jepang. Kedua perusahaan otomotif raksasa tersebut bahkan mampu menunjukkan kredibilitasnya di pasar Amerika Serikat dengan persaingan yang sangat ketat. Dengan demikian semakin jelas Eric S Wicaksono - 071211231026 terlihat bahwa MNC mampu menjangkau skala global dengan aktivitas produksi yang semakin meningkat. Pergerakan kekuatan ekonomi Amerika Serikat paska Perang Dunia II semakin pesat dimana pada 52% investasi luar negeri berada ditangan perusahan MNC Amerika Serikat (Magdoff, 1978: 170). Kelahiran MNC sendiri merupakan salah satu alat hegemoni AS disektor perekonomian saat itu dan memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan ekonomi dunia. Dalam mengkaji fenomena lahirnya MNC sebagai aktor transnasional baru, terutama perusahaan Amerika Serikat yang menjalankan operasi kapitalis internasional, Magdoff memiliki paparan mengenai faktor utama yang menyebabkan terjadinya hal tersebut. Faktor yang pertama adalah berubahnya sistem pembayaran internasional paska Perang Dunia II dari yang semula berfokus pada pasar uang London menjadi Bretton Woods System. Perubahan ini memberikan kesempatan lebih bagi Amerika Serikat dalam mengembangkan investasi luar negerinya dalam pasar internasional (Magdoff, 1978: 171). Kebijakan Marshall Plan yang mendorong kesejahteraan dan pembangunan ulang ekonomi di Eropa berhasil memperkuat kapitalisme yang pada akhirnya akan menjadi sekutu secara politik maupun militer Amerika Serikat dan meningkatkan jumlah perusahaan-perusahaan multinasional di dunia. Selain itu kondisi yang tercipta sebagai konsekuensi dari Perang Dunia II membangkitkan sebuah perubahan baru dalam dunia bisnis dan teknologi yang juga memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan MNC itu sendiri (Magdoff, 1978: 172-173). Dari review diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kelahiran MNC merupakan sebuah bentuk dari kapitalisme baru paska Perang Dunia II. Dalam konstelasi internasional, MNC dikategorikan sebagai aktor non-state yang memiliki peran dan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan dunia ekonomi saat ini. Namun dibalik berbagai dampak positif yang dihasilkan oleh keberadaan MNC, disisi lain dengan semakin berkembangnya MNC maka akan mengikis peran negara sebagai aktor utama di konstelasi internasional. Terdapat dua argumentasi utama, yang pertama definisi kepentingan nasional dimana konsep kepentingan nasional ini akan berubah seiring dengan masuknya pengaruh asing ke dalam wilayah suatu negara. Salah satu pengaruh asing yang dapat mempengaruhi perubahan kepentingan nasional adalah kedatangan MNC itu sendiri (Magdoff, 1978: 186). Dan yang kedua adalah kedaulatan negara dimana peran negara mulai menurun dalam hal mengatur kondisi perekonomian dan moneter dalam negeri mereka seperti, mengontrol suku bunga, kebijakan fiskal, dll (Magdoff, 1978: 188). Referensi : Magdoff, Harry, 1978. The Multinational Corporation and Development A Contradiction?, dalam Imperialism: From the Colonial Age to he Present. New York: Monthly Review Press, pp. 165 197