You are on page 1of 2

Eric S Wicaksono - 071211231026

Terkikisnya Peran Negara, Lahirnya Agensi Baru Ekonomi Politik Internasional


Perkembangan dunia dengan integrasi global yang ditawarkan memposisikan negara
maupun individu pada pilihan untuk saling bahu membahu kerja sama dalam bidang
ekonomi, politik, sosial budaya ataupun pendidikan. Kerjasama ini didorong faktor saling
membutuhkan dan syarat utama dalam hubungan internasional kontemporer adalah dengan
adanya rasa saling terhubung untuk bersatu. Ekonomi dan politik adalah salah satu unsur
esensial dalam kehidupan bernegara. Sejalan dengan semakin kompleks masalah yang
dihadapi oleh dunia, keduanya tidak dapat berdiri sendiri. Salah satu perkembangan dunia
ekonomi politik internasional paska Perang Dunia II adalah memunculkan perdagangan lintas
wilayah, salah satunya melalui Multinational Corporation (MNC) atau biasa dikenal dengan
perusahaan multinasional. Dalam perkembangannya, MNC memberikan berbagai manfaat
guna memajukan perekonomian internasional. Hal tersebut kemudian menjadikan MNC
sebagai agensi yang sangat berpengaruh dalam perkembangan Ekonomi Politik Internasional.
kemunculan perusahaan multinasional (MNC). MNC merupakan aktor baru (non-state) dalam
konstelasi internasional yang perkembangannya menarik para scholars dalam hubungan
internasional untuk menelitinya.
Harry Magdoff, dalam karyanya yang berjudul The Multinational Corporation and
Development A Contardiction? menjelaskan bahwa MNC merupakan bentuk tahapan logis
dari evolusi perusahaan kapitalis (Magdoff, 1987:165). Menurut Marx, inti sentral dari
kelahiran MNC, ditandai oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi perusahaan
kapitalis memaksa perusahaan individu perlunya untuk melakukan ekspansi jaringan mereka.
Kemudian proses akumulasi modal dapat dilakukan melalui dua bentuk yang saling berkaitan
satu sama lain yaitu penyebaran produksi dalam skala besar dan kombinasi perusahaan
melalui merger dan akuisisi. Dan yang terakhir dengan pasar menyediakan dasar dan elemen
penting dari produksi kapitalis. Inti utama atribut dari MNC sendiri adalah perluasan
investasi, konsentrasi kekuasaan perusahaan, dan pertumbuhan pasar dunia. Akan tetapi
untuk mampu menghasilkan pertumbuhan pasar dunia, MNC perlu melakukan upaya yang
kuat agar terbentuk kapitalisme kompetitif antara perusahaan raksasa. Dalam hal ini, diantara
para MNC juga timbul suatu pola yang menyebabkan suatu MNC memimpin MNC lain.
Selain itu dengan skala kompleksitas yang tinggi, MNC juga akan mengahadapi kompetisi
yang rumit pula dalam tingkat global (Magdoff, 1987:166).
MNC membuktikan eksistensinya seusai Perang Dunia II melalui kemajuan industri
perusahaannya (Magdoff, 1978:170). MNC terus berkembang dalam upaya memaksimalisasi
profit di tengah kuatnya arus kapitalisme. Sebagai salah satu upaya untuk menarik minat
negara-negara kapitalis di dunia, MNC memainkan peranannya sebagai bentuk investasi
internasional. Dengan cara demikian, pangsa pasar di setiap negara dapat dibuka dan
memberikan kesempatan tambahan MNC untuk turut berpartisipasi dalam ekonomi politik
internasional. Beberapa MNC bahkan dikenal memiliki nilai tersendiri bagi suatu negara,
seperti halnya Volkswaygen yang berasal dari Jerman dan Toyota yang berasal dari Jepang.
Kedua perusahaan otomotif raksasa tersebut bahkan mampu menunjukkan kredibilitasnya di
pasar Amerika Serikat dengan persaingan yang sangat ketat. Dengan demikian semakin jelas
Eric S Wicaksono - 071211231026
terlihat bahwa MNC mampu menjangkau skala global dengan aktivitas produksi yang
semakin meningkat.
Pergerakan kekuatan ekonomi Amerika Serikat paska Perang Dunia II semakin pesat
dimana pada 52% investasi luar negeri berada ditangan perusahan MNC Amerika Serikat
(Magdoff, 1978: 170). Kelahiran MNC sendiri merupakan salah satu alat hegemoni AS
disektor perekonomian saat itu dan memiliki pengaruh yang besar bagi perkembangan
ekonomi dunia. Dalam mengkaji fenomena lahirnya MNC sebagai aktor transnasional baru,
terutama perusahaan Amerika Serikat yang menjalankan operasi kapitalis internasional,
Magdoff memiliki paparan mengenai faktor utama yang menyebabkan terjadinya hal
tersebut. Faktor yang pertama adalah berubahnya sistem pembayaran internasional paska
Perang Dunia II dari yang semula berfokus pada pasar uang London menjadi Bretton Woods
System. Perubahan ini memberikan kesempatan lebih bagi Amerika Serikat dalam
mengembangkan investasi luar negerinya dalam pasar internasional (Magdoff, 1978: 171).
Kebijakan Marshall Plan yang mendorong kesejahteraan dan pembangunan ulang ekonomi di
Eropa berhasil memperkuat kapitalisme yang pada akhirnya akan menjadi sekutu secara
politik maupun militer Amerika Serikat dan meningkatkan jumlah perusahaan-perusahaan
multinasional di dunia. Selain itu kondisi yang tercipta sebagai konsekuensi dari Perang
Dunia II membangkitkan sebuah perubahan baru dalam dunia bisnis dan teknologi yang juga
memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan MNC itu sendiri (Magdoff, 1978:
172-173).
Dari review diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa kelahiran MNC merupakan
sebuah bentuk dari kapitalisme baru paska Perang Dunia II. Dalam konstelasi internasional,
MNC dikategorikan sebagai aktor non-state yang memiliki peran dan kontribusi yang
signifikan dalam perkembangan dunia ekonomi saat ini. Namun dibalik berbagai dampak
positif yang dihasilkan oleh keberadaan MNC, disisi lain dengan semakin berkembangnya
MNC maka akan mengikis peran negara sebagai aktor utama di konstelasi internasional.
Terdapat dua argumentasi utama, yang pertama definisi kepentingan nasional dimana konsep
kepentingan nasional ini akan berubah seiring dengan masuknya pengaruh asing ke dalam
wilayah suatu negara. Salah satu pengaruh asing yang dapat mempengaruhi perubahan
kepentingan nasional adalah kedatangan MNC itu sendiri (Magdoff, 1978: 186). Dan yang
kedua adalah kedaulatan negara dimana peran negara mulai menurun dalam hal mengatur
kondisi perekonomian dan moneter dalam negeri mereka seperti, mengontrol suku bunga,
kebijakan fiskal, dll (Magdoff, 1978: 188).
Referensi :
Magdoff, Harry, 1978. The Multinational Corporation and Development A
Contradiction?, dalam Imperialism: From the Colonial Age to he Present. New York:
Monthly Review Press, pp. 165 197

You might also like