You are on page 1of 16

Tugas

Analisis Informasi Keuangan Perusahaan


PT ANEKA TAMBANG Tbk





Oleh
Atika Mutia Wahyu
56360/2010




FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
PADANG
2014

ANALISIS PROFITABILITAS
1. ROA


ROA merupakan kemampuan manajemen dalam menggunakan aset yang dimiliki
perusahaan untuk menghasilkan laba. Nilai ROA dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya
operating performance dan asset utilization. ROA PT Aneka Tambang, mengalami
peningkatan dari tahun ke tahun hal itu dikarenakan adanya penurunan beban pokok
penjualan,perusahaan mampu melakukan efisiensi biaya karena menjelang akhir tahun kurs
nilai tukar Rupiah berfluktuasi dan sedikit terdepresiasi, nilai tukar Rupiah secara rata-rata
tercatat menguat pada tahun 2012. Jika dibandingkan dengan rata rata industri, ROA PT.
Aneka Tambang sangat baik karena berada jauh diatas rata rata industri dan tergolong stabil..
Artinya, kemampuan manajemen PT. Champion Pacific dalam menggunakan aset yang
dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba lebih baik dibandingkan industri sejenis.






6.09%
13.81%
12.66%
14.15%
-2.22%
-22.22%
10.17%
3.30%
-30.00%
-20.00%
-10.00%
0.00%
10.00%
20.00%
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
2. ROE


ROE digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang mampu diberikan
perusahaan kepada pemegang saham. ROE perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ke
tahun. ROE tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu 5,34% yang artinya setiap Rp 100 ekuitas
dalam perusahaan mampu memberikan pengembalian sebesar Rp 5,34 kepada setiap investor.
Peningkatan ROE perusahaan seiring dengan peningkatan ROA. ROE perusahaan
setiap tahunnya lebih tinggi dari rata rata industri kecuali pada tahun 2011 dan 2012. Hal
itu juga mengindikasikan bahwa PT. Aneka tambang mampu memberikan tingkat
pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang berada pada industri
sejenis

A. PERSPERTIF BEBAN
a. HPP

Hpp merupakan persentase biaya terbesar dari penjualan. Pada tahun 2009, sebesar
86,25,% dan pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan menjadi 66,41%. Tapi ini masih
bisa dikatakan stabil karena penurunannya tidak terlalu signifikan. Pada tahun 2011
3.19%
4.12% 4.40%
5.34%
-2.18%
-24.52%
33.62%
6.96%
-30.00%
-20.00%
-10.00%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
86.25%
66.41%
70.74%
80.64%
6.65%
39.16%
56.59%
60.39%
0.00%
50.00%
100.00%
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
mengalami kenaikan menjadi 70,74% dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi
sebesar 80,64%. Naiknya beban pokok penjualan disebabkan oleh transaksi pembelian bahan
baku kepada pihak berelasi yang mengalami penurunan sebesar 2% dari tahun sebelumnya,
dimana transaksi pembelian bahan baku 8% dari total pembelian bahan baku seluruhnya
dilakukan dengan pihak berelasi sedangkan tahun 2011 sebesar 10%. Dengan menurunnya
traksaksi pembelian bahan baku dengan pihak berelasi sebesar 2% dari tahun sebelumnya
juga mengakibatkan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 2,1% yang disebabkan
kenaikan pembelian bahan baku yang mencapai 3 milyar rupiah. Dari data diatas dapat
disimpulkan kenaikan beban pokok penjualan disebabkan kenaikan yang signifikan pada
pembelian bahan baku. Dibandingkan dengan rata-rata industri, persentasi HPP perusahaan
bisa dikatakan lebih besar tiap tahun.

b. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN ADM DAN UMUM


Biaya adm yang dikeluarkan oleh PT. Aneka Tambang relatif stabil dari tahun ke
tahun yaitu berkisar pada angka 1,9%.Kontribusi beban penjualan dan beban umum dan
administrasi terhadap penjualan dalam tahun 2011 sebesar 1,72 %. Jika dilihat dalam
kondisi dua tahun terakhir, kontribusi beban penjualan dan beban umum dan administrasi
mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Namun peningkatan ini bisa dikatakan stabil
karena penambahannya hanya sebesar 0,1% sampai 0,3%. Jika dibandingkan dengan rata-rata
industri, beban penjualan berada dibawah rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa
pengelolaan beban penjualan perusahaan lebih baik dibandingkan dengan industri
sejenisnya. Dari beban umum dan adminstrasi perusahaan berada diatas rata-rata industri
0.89% 1.19% 1.29% 1.72%
8.85%
13.88%
80.01%
0.00%
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
Dengan demikian pemakaian beban untuk mengelola admnistrasi perusahaan lebih besar
dibandingkan dari industri lainnya.
c. BEBAN PAJAK PENGHASILAN



Pada grafik terlihat beban pajak penghasilan meningkat dari tahun ke tahun.
Peningkatan beban pajak peghasilan disebabkan bertambahnya pajak tangguhan perusahaan
sebesar 6.04% dari 0.35%. Kenaikan ini disebabkan berlakunya peraturan pajak baru
ditahun 2012. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri beban pajak penghasilan lebih
tinggi namun masih wajar karena laba perusahaannya juga tinggi.














2.17%
6.84%
6.19%
8.64%
18.88%
14.49%
1.25%
2.88%
0.00%
5.00%
10.00%
15.00%
20.00%
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
ASSETS UTILIZATION (KALI)
1. Perputaran Kas

Cash turn over menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola kas..
Lambatnya CTO suatu perusahaan menunjukkan banyaknya kas menganggur yang tidak
digunakan untuk produktifitas perusahaan namun jika CTO nya cepat berarti bahwa
perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena pada saat kas terkumpul langsung
digunakan untuk membayar utang. CTO PT. Aneka tambang dari tahun ke tahun mengalami
peningkatan. Itu berarti bahwa perputaran kas di perusahaan semakin cepat dan kemungkinan
kas menganggur berkurang. Jika dibandingkan dengan CTO rata-rata industri, CTO PT.
Aneka Tambang lebih rendah. Ini mengindikasikan bahwa adanya kas yang lama menumpuk
di perusahaan.
Perputaran kas pada perusahaan ini pada tahun 2009 yaitu sebanyak 0,72 kali. Pada
tahun 2010 sebanyak 0,63 kali ,pada tahun 2011 sebanyak 0,52 kali dan 0,55 kali ditahun
2012. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran kas dalam perusahaan ini terbilang lambat..
Dibandingkan dengan rata-rata industri, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
mengelola kas kurang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas dalam tiap tahunnya mengalami penurunan.




0.72 0.63 0.52 0.55
33.71
44.48
57.8
86.18
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
100
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
2. Perputaran Piutang

Account receivable turn over digunakan untuk mengukur perputaran piutang dalam
suatu periode. ARTO perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan kembali
meningkta pada tahun 2012, itu artinya perputaran piutang perusahaan semakin lama semakin
lambat dan jika dibandingkan dengan rata-rata industri pada tiga tahun pertama perputaran
piutang perusahaan lebih cepat diabndingkan perusahaan sejenis.
Perputaran piutang pada tahun 2012 yaitu sebanyak 4,19 kali. Pada tahun 2011
sebanyak 1,83 kali dan pada tahun 2010 sebanyak 1,82 kali.

3. Perputaran Persediaan

Inventory turn over digunakan untuk mengetahui seberapa cepat suatu perusahaan
dalam menjual persediaannya. Semakin cepat persediaan terjual maka semakin baik. ITO
perusahaan dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan, hal ini menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam menjual persediaannya semakin lama semakin lemah. Namun
jika dibandingkan dengan rata-rata industri kemampuan perusahaan dalam menjual
persediaannya masih belum sebaik perusahaan sejenis
3.08
1.82 1.83
4.19
24.23
6.27
5.71
6.44
0
10
20
30
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
1.7
1.82 1.77 1.67
6.17
8.69
5.92
5.74
0
2
4
6
8
10
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
Perputaran persediaan pada tahun 2012 sebanyak 1,67 kali, tahun 2011 sebesar 1,77
kali dan tahun 2010 sebesar 1,82.
4. Working capital turnover


Working Capital Turn Over digunakan untuk melihat berapa perputaran modal kerja
perusahaan. WCTO perusahaan mengalami naik turun setiap tahunnya. Namun karena aset
lancar perusahaan lebih besar daripada kewajiban lancarnya maka perusahaan mengalami
surplus dan jika dibandingkan dengan rata-rata industri, WCTO pada PT. Champion Pacific
jauh lebih rendah.
Pada tahun 2009 sebesar 0,45 kali, tahun 2010 sebesar 0,43 kali dan tahun 2011
sebesar 0,37 kali. Periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai
dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana
saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau
makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya). Ini menunjukkan perputaran modal kerja
dalam menghasilkan kas kembali perusahaan sangat baik.





0.45 0.43 0.37 0.41
-2.37
3.99
20.36
4.26
-5
0
5
10
15
20
25
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
5. PERPUTARAN AKTIVA TETAP

Fixed asset turn over digunakan untuk mengukur efektifitas penggunakan dana yang
ada pada perusahaan untuk menghasilkan penjualan, dengan kata lain untuk mengetahui
berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada
aktiva tetap.
Perputaran aktiva tetap dari tiga tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2009
sebanyak 0.76 kali, tahun 2010 sebanyak 0.77 kali dan pada tahun 2011 sebanya 0.89 kali,
sedangkan 2012 0,68 kali. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan dalam menggunakan
aset tetap. Namun pada tahun 2012 terjadi penurunan. Perusahaan lebih efektif tiap tahunnya
dalam memanfaatkan aset tetap untuk menghasilkan laba. Dibandingkan dengan rata-rata
industri, perusahaan kurang efektif dalam menggunakan aset tetap untuk menghasilkan laba.

6. TOTAL ASSETS TURN OVER

Total Asset Turn Over menggambarkan kecepatan perputaran total aktiva dalam suatu
periode tertentu dan digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan aktiva
perusahaan dalam menghasilkan penjualan bersih. Perputaran total aset pada yahun 2009
0.76 0.77
0.89
0.68
1.38
1.31 1.31
1.43
0
0.5
1
1.5
2
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
0.39
1.82 1.83
4.19
0.53
0.69
0.79
1.13
0
1
2
3
4
5
2009 2010 2011 2012
ANTM RRI
sebanyak 0,39 kali, tahun 2010 sebanyak 1,82 kali dan tahun 2011 sebanyak 1,83 kali
sedangkan tahun 2012 4,19 kali. Perputaran dari tahun 2009 ke tahun 2012 mengalami
kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan dalam menggunakan total aset
perusahaan. Ini menunjukkan perusahaan kurang efisien tahun 2011 dalam memanfaatkan
seluruh aset untuk menghasilkan laba. Dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaaan
efisien dalam memanfaatkan total aset perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.


ANALISIS KREDIT
1. Current Ratio

Rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban
lancarnya.Current ratio perusahaan mengalami peningkatan,namun pada tahun 2012,
kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar atas aset lancar menurun. Ini
disebabkan karena hutang lancar perusahaan mengalami kenaikan yang lebih besar dari
kenaikan aset lancar perusahaan. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri, kemampuan
perusahaan dalam membayar hutang lancar atas aset lancar lebih baik tiap tahunnya, karena
tiap tahunnya current ratio perusahaan lebih besar dari RRI


3.88
10.64
2.51
1.26
1.77
1.3
0
2
4
6
8
10
12
2010 2011 2012
ANTM RRI
2. QUICK RATIO


Quick ratio perusahaan mengalami peningkatan namun, pada tahun 2012 mengalami
penurunan sebesar 5,23 kali. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam
memenuhi hutang lancar berada di bawah kondisi cukup, yaitu kondisi normal ketika quick
rasio adalah 1.Terjadinya penurunan yang paling besar pada tahun 2012 yaitu 2,040 kali ini
disebabkan karena adanya penambahan atas hutang lancar.

3. CASH RATIO



Begitu juga dengan cash ratio dari tahun ke tahun secara umum mengalami
penurunan, kecuali pada tahun 2011 cash ratio perusahaan mengalami kenaikan sebesar 3,50
kali. Walaupun pada tahun 2011 terjadi kenaikan hutang lancar, namun kenaikan
3.24
8.61
2.04
0.86
1.16
0.77
0
2
4
6
8
10
2010 2011 2012
ANTM RRI
2.18
6.59
1.27
0.37
1.07
2.04
0
1
2
3
4
5
6
7
2010 2011 2012
Cash Ratio RRI
pertumbuhan kas dan setara kas lebih besar dari kewajiban lancar yang menyebabkan naiknya
cash ratio perusahaan. Naiknya cash ratio perusahaan pada 2011 menunjukkan bahwa
kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya juga meningkat. Dibandingkan
dengan rata-rata industri perusahaan, kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar
terlihat lebih baik karena lebih tinggi dari rata-rata industri.
4. . DAYS SALES IN INVENTORY

Rasio ini memperlihatkan rata-rata hari kemampuan perusahaan untuk menjual barang
dagangnya selama satu periode tertentu. Pada tahun 2010 mengalami penurunan yang
mengindikasikan adanya peningkatan kinerja dalam mengelola persediaannya. Penurunan
hari dalam pengelolaan persediaan ini disebabkan karena peningkatan penjualan yang
menyebabkan persediaan tidak tertumpuk banyak di gudang. Jika dibandingkan dengan rata-
rata industri, kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan lebih rendah, karena
dalam 4 tahun terakhir rasionya lebih rendah dari rata-rata industri.







74.38
71.75
67.02
87.71
115.99
121.13
0
20
40
60
80
100
120
140
2010 2011 2012
ANTM RRI
CAPITAL STRUCTURE AND SOLVENCY

1. DEBT RATIO

Memperlihatkan posisi asset yang didanai oleh hutang jangka pendeknya. Debt ratio
tahun 2010 sebagian besar aset perusahaan didanai dari hutang yaitu sebesar 0,22 bagian,
sisanya sebesar 0,88 berasal dari modal sendiri. Pada tahun 2011 dari total aset perusahaan
sebesar 0,29 bagian dibiayai dari hutang sisanya sebesar 0,71 berasal dari modal sendiri, ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pembiayaan aset dari hutang. Tahun 2012
mengalami kenaikan lagi sebesar 0,33 Hal ini disebabkan oleh hutang dan aset perusahaan
bertambah. Kenaikan hutang ini tidak lebih tinggi dari aset perusahaan mencerninkan bahwa
kinerja perusahaan tetap baik dari tahun ke tahun . Jika dibandingkan dengan rata-rata
industri, pembiayaan aset yang berasal dari modal sendiri lebih bagus.

2. LONG TERM DEBT TO TOTAL ASSET




0.22 0.29 0.33
5.48
5.88
6.23
2010 2011 2012
0
2
4
6
8
ANTM RRI
2010 2011 2012
ANTM 0.06 0.24 0.18
RRI 2.56 4.2 1.65
0
1
2
3
4
5
A
x
i
s

T
i
t
l
e

Chart Title
Rasio ini memperlihatkan posisi aktiva didanai dengan utang jangka panjang atau
utang jangka panjang. Dari total aset perusahaan, pembiayaan aset yang berasal dari hutang
jangka panjang hanya sebesar 0,06 bagian pada tahun 2010 dan 0,24 pada 2011.Sementara
sisanya dibiayai dari hutang jangka pendek. Pada tahun 2012 , pembiayaan aset dari hutang
jangka panjang mengalami penurunan yang sebesar 0,18. Dibandingkan dengan rata-rata
industri, perusahaan dalam membiayai aset lebih banyak berasal dari ekuitas.

3. TOTAL DEBT EQUITY



Menjelaskan tentang asset yang dimiliki oleh perusahaan yang didanai dari hutang
dari luar.Dari debt equity ratio, diketahui jumlah ekuitas perusahaan yang dibiayai dari
hutang memiliki proporsi yang tidak begitu besar yaitu 0,27 pada tahun 2010 Pada tahun
2011, perusahaan mengalami peningkatan proporsi atas hutang terhadap ekuitas yaitu
sebesar 0,41 bagian, yang berarti perusahaan memiliki hutang yang belum dilunasi. Pada
tahun 2012, mengalami peningkatan kembali sebesar 0,54 bagian yang berarti perusahaan
menambah hutang untuk pembiayaan perusahaan yang lebih besar dari proporsi ekuitas
perusahaan. Dibandingkan dengan rata-rata industri, ekuitas perusahaan yang berasal dari
hutang lebih sedikit.

4. LONG TERM DEBT EQUITY RATIO
0.27
0.41
0.54
2.15
1.83
1.99
0
0.5
1
1.5
2
2.5
2010 2011 2012
Total dept equity RRI



Long term debt equity ratio memperlihatkan proporsi dari hutang jangka panjang
terhadap total ekuitas perusahaan. Tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 0.73 bagian. Ini
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hutang jangka panjang untuk seluruh total ekuitas
perusahaan. Pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan kembali yang cukup
signifikan sebesar 3,75% dan 4,02% bagian, ini disebab kan oleh pinjaman jangka panjang
pada tahun tersebut yang digunakan untuk pembelian mesin batu pada tahun tahun tersebut
Dibandingkan dengan rata-rata industri, total ekuitas perusahaan yang berasal dari jangka
panjang lebih sedikit. Ini berarti, total ekuitas perusahaan lebih banyak berasal dari hutang
jangka pendek.

5. TIME INTEREST EARNED


0.73
3.75
4.02
1.14
1.42
1.47
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
2010 2011 2012
ANTM RRI
180.63
114.05
17.61
-4.1
17.1
51.63
-50
0
50
100
150
200
2010 2011 2012
ANTM RRI
Kemampuan perusahaan untuk membayar bunga terhadap laba yang dihasilkan pada
tahun 2010 paling baik dari tahun-tahun yang lain sebesar 180,63 kali. Pada tahun ini
perusahaan memiliki laba sebelum pajak yang mengalami peningkatan pertumbuhan yang
cukup besar Rp 2.280.129.000 atau 26,08% sehingga kemampuannya untuk membayar bunga
pun cukup tinggi. Laba sebelum pajak ini mengalami peningkatan yang cukup besar karena
adanya peningkatan penjualan yang tentunya juga meningkatkan laba kotor perusahaan,
meskipun beban pokok penjualan dan beban usaha juga meningkat tapi tidak sebanyak
peningkatan penjualan. Dengan kata lain perusahaan dapat menekan bebannya. Namun pada
tahun 2012 kembali mengalami penurunan yang signifikan karena adanya pembayaran beban
bunga sebesar yaitu Rp234.500.280 dan beban bunga kini & tangguhan dengan total Rp
902.379.330.
Jika dibandingkan dengan RRI, kemampuan perusahaan membayar bunga tiap
tahunnya selalu lebih tinggi dari RRI. Ini menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dari
rata-rata industri.

You might also like