FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG PADANG 2014
ANALISIS PROFITABILITAS 1. ROA
ROA merupakan kemampuan manajemen dalam menggunakan aset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba. Nilai ROA dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya operating performance dan asset utilization. ROA PT Aneka Tambang, mengalami peningkatan dari tahun ke tahun hal itu dikarenakan adanya penurunan beban pokok penjualan,perusahaan mampu melakukan efisiensi biaya karena menjelang akhir tahun kurs nilai tukar Rupiah berfluktuasi dan sedikit terdepresiasi, nilai tukar Rupiah secara rata-rata tercatat menguat pada tahun 2012. Jika dibandingkan dengan rata rata industri, ROA PT. Aneka Tambang sangat baik karena berada jauh diatas rata rata industri dan tergolong stabil.. Artinya, kemampuan manajemen PT. Champion Pacific dalam menggunakan aset yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan laba lebih baik dibandingkan industri sejenis.
ROE digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian yang mampu diberikan perusahaan kepada pemegang saham. ROE perusahaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. ROE tertinggi terjadi pada tahun 2012 yaitu 5,34% yang artinya setiap Rp 100 ekuitas dalam perusahaan mampu memberikan pengembalian sebesar Rp 5,34 kepada setiap investor. Peningkatan ROE perusahaan seiring dengan peningkatan ROA. ROE perusahaan setiap tahunnya lebih tinggi dari rata rata industri kecuali pada tahun 2011 dan 2012. Hal itu juga mengindikasikan bahwa PT. Aneka tambang mampu memberikan tingkat pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan perusahaan yang berada pada industri sejenis
A. PERSPERTIF BEBAN a. HPP
Hpp merupakan persentase biaya terbesar dari penjualan. Pada tahun 2009, sebesar 86,25,% dan pada tahun 2010 mengalami sedikit penurunan menjadi 66,41%. Tapi ini masih bisa dikatakan stabil karena penurunannya tidak terlalu signifikan. Pada tahun 2011 3.19% 4.12% 4.40% 5.34% -2.18% -24.52% 33.62% 6.96% -30.00% -20.00% -10.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 2009 2010 2011 2012 ANTM RRI 86.25% 66.41% 70.74% 80.64% 6.65% 39.16% 56.59% 60.39% 0.00% 50.00% 100.00% 2009 2010 2011 2012 ANTM RRI mengalami kenaikan menjadi 70,74% dan pada tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi sebesar 80,64%. Naiknya beban pokok penjualan disebabkan oleh transaksi pembelian bahan baku kepada pihak berelasi yang mengalami penurunan sebesar 2% dari tahun sebelumnya, dimana transaksi pembelian bahan baku 8% dari total pembelian bahan baku seluruhnya dilakukan dengan pihak berelasi sedangkan tahun 2011 sebesar 10%. Dengan menurunnya traksaksi pembelian bahan baku dengan pihak berelasi sebesar 2% dari tahun sebelumnya juga mengakibatkan kenaikan beban pokok penjualan sebesar 2,1% yang disebabkan kenaikan pembelian bahan baku yang mencapai 3 milyar rupiah. Dari data diatas dapat disimpulkan kenaikan beban pokok penjualan disebabkan kenaikan yang signifikan pada pembelian bahan baku. Dibandingkan dengan rata-rata industri, persentasi HPP perusahaan bisa dikatakan lebih besar tiap tahun.
b. BEBAN PENJUALAN DAN BEBAN ADM DAN UMUM
Biaya adm yang dikeluarkan oleh PT. Aneka Tambang relatif stabil dari tahun ke tahun yaitu berkisar pada angka 1,9%.Kontribusi beban penjualan dan beban umum dan administrasi terhadap penjualan dalam tahun 2011 sebesar 1,72 %. Jika dilihat dalam kondisi dua tahun terakhir, kontribusi beban penjualan dan beban umum dan administrasi mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya. Namun peningkatan ini bisa dikatakan stabil karena penambahannya hanya sebesar 0,1% sampai 0,3%. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri, beban penjualan berada dibawah rata-rata industri. Hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan beban penjualan perusahaan lebih baik dibandingkan dengan industri sejenisnya. Dari beban umum dan adminstrasi perusahaan berada diatas rata-rata industri 0.89% 1.19% 1.29% 1.72% 8.85% 13.88% 80.01% 0.00% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% 60.00% 70.00% 80.00% 90.00% 2009 2010 2011 2012 ANTM RRI Dengan demikian pemakaian beban untuk mengelola admnistrasi perusahaan lebih besar dibandingkan dari industri lainnya. c. BEBAN PAJAK PENGHASILAN
Pada grafik terlihat beban pajak penghasilan meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan beban pajak peghasilan disebabkan bertambahnya pajak tangguhan perusahaan sebesar 6.04% dari 0.35%. Kenaikan ini disebabkan berlakunya peraturan pajak baru ditahun 2012. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri beban pajak penghasilan lebih tinggi namun masih wajar karena laba perusahaannya juga tinggi.
Cash turn over menggambarkan kemampuan perusahaan dalam mengelola kas.. Lambatnya CTO suatu perusahaan menunjukkan banyaknya kas menganggur yang tidak digunakan untuk produktifitas perusahaan namun jika CTO nya cepat berarti bahwa perusahaan mengalami kesulitan keuangan karena pada saat kas terkumpul langsung digunakan untuk membayar utang. CTO PT. Aneka tambang dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Itu berarti bahwa perputaran kas di perusahaan semakin cepat dan kemungkinan kas menganggur berkurang. Jika dibandingkan dengan CTO rata-rata industri, CTO PT. Aneka Tambang lebih rendah. Ini mengindikasikan bahwa adanya kas yang lama menumpuk di perusahaan. Perputaran kas pada perusahaan ini pada tahun 2009 yaitu sebanyak 0,72 kali. Pada tahun 2010 sebanyak 0,63 kali ,pada tahun 2011 sebanyak 0,52 kali dan 0,55 kali ditahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa perputaran kas dalam perusahaan ini terbilang lambat.. Dibandingkan dengan rata-rata industri, menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola kas kurang baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dalam tiap tahunnya mengalami penurunan.
Account receivable turn over digunakan untuk mengukur perputaran piutang dalam suatu periode. ARTO perusahaan mengalami penurunan dari tahun ke tahun dan kembali meningkta pada tahun 2012, itu artinya perputaran piutang perusahaan semakin lama semakin lambat dan jika dibandingkan dengan rata-rata industri pada tiga tahun pertama perputaran piutang perusahaan lebih cepat diabndingkan perusahaan sejenis. Perputaran piutang pada tahun 2012 yaitu sebanyak 4,19 kali. Pada tahun 2011 sebanyak 1,83 kali dan pada tahun 2010 sebanyak 1,82 kali.
3. Perputaran Persediaan
Inventory turn over digunakan untuk mengetahui seberapa cepat suatu perusahaan dalam menjual persediaannya. Semakin cepat persediaan terjual maka semakin baik. ITO perusahaan dari tahun ke tahun selalu mengalami penurunan, hal ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam menjual persediaannya semakin lama semakin lemah. Namun jika dibandingkan dengan rata-rata industri kemampuan perusahaan dalam menjual persediaannya masih belum sebaik perusahaan sejenis 3.08 1.82 1.83 4.19 24.23 6.27 5.71 6.44 0 10 20 30 2009 2010 2011 2012 ANTM RRI 1.7 1.82 1.77 1.67 6.17 8.69 5.92 5.74 0 2 4 6 8 10 2009 2010 2011 2012 ANTM RRI Perputaran persediaan pada tahun 2012 sebanyak 1,67 kali, tahun 2011 sebesar 1,77 kali dan tahun 2010 sebesar 1,82. 4. Working capital turnover
Working Capital Turn Over digunakan untuk melihat berapa perputaran modal kerja perusahaan. WCTO perusahaan mengalami naik turun setiap tahunnya. Namun karena aset lancar perusahaan lebih besar daripada kewajiban lancarnya maka perusahaan mengalami surplus dan jika dibandingkan dengan rata-rata industri, WCTO pada PT. Champion Pacific jauh lebih rendah. Pada tahun 2009 sebesar 0,45 kali, tahun 2010 sebesar 0,43 kali dan tahun 2011 sebesar 0,37 kali. Periode perputaran modal kerja (working capital turn over period) dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai dimana saat kembali menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat perputaran atau makin tinggi perputarannya (turn over rate-nya). Ini menunjukkan perputaran modal kerja dalam menghasilkan kas kembali perusahaan sangat baik.
Fixed asset turn over digunakan untuk mengukur efektifitas penggunakan dana yang ada pada perusahaan untuk menghasilkan penjualan, dengan kata lain untuk mengetahui berapa rupiah penjualan bersih yang dihasilkan oleh setiap rupiah yang diinvestasikan pada aktiva tetap. Perputaran aktiva tetap dari tiga tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2009 sebanyak 0.76 kali, tahun 2010 sebanyak 0.77 kali dan pada tahun 2011 sebanya 0.89 kali, sedangkan 2012 0,68 kali. Hal ini menunjukkan bahwa adanya kenaikan dalam menggunakan aset tetap. Namun pada tahun 2012 terjadi penurunan. Perusahaan lebih efektif tiap tahunnya dalam memanfaatkan aset tetap untuk menghasilkan laba. Dibandingkan dengan rata-rata industri, perusahaan kurang efektif dalam menggunakan aset tetap untuk menghasilkan laba.
6. TOTAL ASSETS TURN OVER
Total Asset Turn Over menggambarkan kecepatan perputaran total aktiva dalam suatu periode tertentu dan digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi penggunaan aktiva perusahaan dalam menghasilkan penjualan bersih. Perputaran total aset pada yahun 2009 0.76 0.77 0.89 0.68 1.38 1.31 1.31 1.43 0 0.5 1 1.5 2 2009 2010 2011 2012 ANTM RRI 0.39 1.82 1.83 4.19 0.53 0.69 0.79 1.13 0 1 2 3 4 5 2009 2010 2011 2012 ANTM RRI sebanyak 0,39 kali, tahun 2010 sebanyak 1,82 kali dan tahun 2011 sebanyak 1,83 kali sedangkan tahun 2012 4,19 kali. Perputaran dari tahun 2009 ke tahun 2012 mengalami kenaikan. Hal ini menunjukkan bahwa adanya penurunan dalam menggunakan total aset perusahaan. Ini menunjukkan perusahaan kurang efisien tahun 2011 dalam memanfaatkan seluruh aset untuk menghasilkan laba. Dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaaan efisien dalam memanfaatkan total aset perusahaan untuk menghasilkan laba bagi perusahaan.
ANALISIS KREDIT 1. Current Ratio
Rasio ini digunakan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban lancarnya.Current ratio perusahaan mengalami peningkatan,namun pada tahun 2012, kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar atas aset lancar menurun. Ini disebabkan karena hutang lancar perusahaan mengalami kenaikan yang lebih besar dari kenaikan aset lancar perusahaan. Jika dibandingkan dengan rata-rata industri, kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar atas aset lancar lebih baik tiap tahunnya, karena tiap tahunnya current ratio perusahaan lebih besar dari RRI
Quick ratio perusahaan mengalami peningkatan namun, pada tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 5,23 kali. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perusahaan dalam memenuhi hutang lancar berada di bawah kondisi cukup, yaitu kondisi normal ketika quick rasio adalah 1.Terjadinya penurunan yang paling besar pada tahun 2012 yaitu 2,040 kali ini disebabkan karena adanya penambahan atas hutang lancar.
3. CASH RATIO
Begitu juga dengan cash ratio dari tahun ke tahun secara umum mengalami penurunan, kecuali pada tahun 2011 cash ratio perusahaan mengalami kenaikan sebesar 3,50 kali. Walaupun pada tahun 2011 terjadi kenaikan hutang lancar, namun kenaikan 3.24 8.61 2.04 0.86 1.16 0.77 0 2 4 6 8 10 2010 2011 2012 ANTM RRI 2.18 6.59 1.27 0.37 1.07 2.04 0 1 2 3 4 5 6 7 2010 2011 2012 Cash Ratio RRI pertumbuhan kas dan setara kas lebih besar dari kewajiban lancar yang menyebabkan naiknya cash ratio perusahaan. Naiknya cash ratio perusahaan pada 2011 menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang lancarnya juga meningkat. Dibandingkan dengan rata-rata industri perusahaan, kemampuan perusahaan dalam membayar hutang lancar terlihat lebih baik karena lebih tinggi dari rata-rata industri. 4. . DAYS SALES IN INVENTORY
Rasio ini memperlihatkan rata-rata hari kemampuan perusahaan untuk menjual barang dagangnya selama satu periode tertentu. Pada tahun 2010 mengalami penurunan yang mengindikasikan adanya peningkatan kinerja dalam mengelola persediaannya. Penurunan hari dalam pengelolaan persediaan ini disebabkan karena peningkatan penjualan yang menyebabkan persediaan tidak tertumpuk banyak di gudang. Jika dibandingkan dengan rata- rata industri, kemampuan perusahaan dalam mengelola persediaan lebih rendah, karena dalam 4 tahun terakhir rasionya lebih rendah dari rata-rata industri.
Memperlihatkan posisi asset yang didanai oleh hutang jangka pendeknya. Debt ratio tahun 2010 sebagian besar aset perusahaan didanai dari hutang yaitu sebesar 0,22 bagian, sisanya sebesar 0,88 berasal dari modal sendiri. Pada tahun 2011 dari total aset perusahaan sebesar 0,29 bagian dibiayai dari hutang sisanya sebesar 0,71 berasal dari modal sendiri, ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pembiayaan aset dari hutang. Tahun 2012 mengalami kenaikan lagi sebesar 0,33 Hal ini disebabkan oleh hutang dan aset perusahaan bertambah. Kenaikan hutang ini tidak lebih tinggi dari aset perusahaan mencerninkan bahwa kinerja perusahaan tetap baik dari tahun ke tahun . Jika dibandingkan dengan rata-rata industri, pembiayaan aset yang berasal dari modal sendiri lebih bagus.
2. LONG TERM DEBT TO TOTAL ASSET
0.22 0.29 0.33 5.48 5.88 6.23 2010 2011 2012 0 2 4 6 8 ANTM RRI 2010 2011 2012 ANTM 0.06 0.24 0.18 RRI 2.56 4.2 1.65 0 1 2 3 4 5 A x i s
T i t l e
Chart Title Rasio ini memperlihatkan posisi aktiva didanai dengan utang jangka panjang atau utang jangka panjang. Dari total aset perusahaan, pembiayaan aset yang berasal dari hutang jangka panjang hanya sebesar 0,06 bagian pada tahun 2010 dan 0,24 pada 2011.Sementara sisanya dibiayai dari hutang jangka pendek. Pada tahun 2012 , pembiayaan aset dari hutang jangka panjang mengalami penurunan yang sebesar 0,18. Dibandingkan dengan rata-rata industri, perusahaan dalam membiayai aset lebih banyak berasal dari ekuitas.
3. TOTAL DEBT EQUITY
Menjelaskan tentang asset yang dimiliki oleh perusahaan yang didanai dari hutang dari luar.Dari debt equity ratio, diketahui jumlah ekuitas perusahaan yang dibiayai dari hutang memiliki proporsi yang tidak begitu besar yaitu 0,27 pada tahun 2010 Pada tahun 2011, perusahaan mengalami peningkatan proporsi atas hutang terhadap ekuitas yaitu sebesar 0,41 bagian, yang berarti perusahaan memiliki hutang yang belum dilunasi. Pada tahun 2012, mengalami peningkatan kembali sebesar 0,54 bagian yang berarti perusahaan menambah hutang untuk pembiayaan perusahaan yang lebih besar dari proporsi ekuitas perusahaan. Dibandingkan dengan rata-rata industri, ekuitas perusahaan yang berasal dari hutang lebih sedikit.
4. LONG TERM DEBT EQUITY RATIO 0.27 0.41 0.54 2.15 1.83 1.99 0 0.5 1 1.5 2 2.5 2010 2011 2012 Total dept equity RRI
Long term debt equity ratio memperlihatkan proporsi dari hutang jangka panjang terhadap total ekuitas perusahaan. Tahun 2010 mengalami kenaikan sebesar 0.73 bagian. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hutang jangka panjang untuk seluruh total ekuitas perusahaan. Pada tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan kembali yang cukup signifikan sebesar 3,75% dan 4,02% bagian, ini disebab kan oleh pinjaman jangka panjang pada tahun tersebut yang digunakan untuk pembelian mesin batu pada tahun tahun tersebut Dibandingkan dengan rata-rata industri, total ekuitas perusahaan yang berasal dari jangka panjang lebih sedikit. Ini berarti, total ekuitas perusahaan lebih banyak berasal dari hutang jangka pendek.
5. TIME INTEREST EARNED
0.73 3.75 4.02 1.14 1.42 1.47 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 2010 2011 2012 ANTM RRI 180.63 114.05 17.61 -4.1 17.1 51.63 -50 0 50 100 150 200 2010 2011 2012 ANTM RRI Kemampuan perusahaan untuk membayar bunga terhadap laba yang dihasilkan pada tahun 2010 paling baik dari tahun-tahun yang lain sebesar 180,63 kali. Pada tahun ini perusahaan memiliki laba sebelum pajak yang mengalami peningkatan pertumbuhan yang cukup besar Rp 2.280.129.000 atau 26,08% sehingga kemampuannya untuk membayar bunga pun cukup tinggi. Laba sebelum pajak ini mengalami peningkatan yang cukup besar karena adanya peningkatan penjualan yang tentunya juga meningkatkan laba kotor perusahaan, meskipun beban pokok penjualan dan beban usaha juga meningkat tapi tidak sebanyak peningkatan penjualan. Dengan kata lain perusahaan dapat menekan bebannya. Namun pada tahun 2012 kembali mengalami penurunan yang signifikan karena adanya pembayaran beban bunga sebesar yaitu Rp234.500.280 dan beban bunga kini & tangguhan dengan total Rp 902.379.330. Jika dibandingkan dengan RRI, kemampuan perusahaan membayar bunga tiap tahunnya selalu lebih tinggi dari RRI. Ini menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dari rata-rata industri.