Professional Documents
Culture Documents
SELATAN
Jurusan Akuntansi
FARUQ AL – FADLLANI
NIM A1326016
BANDUNG
2009
ABSTRAK
Technology development has made information can be processed and gotten with
effortless without losing a criteria of the information itself. Inventory information system
design made to help and make easy all the processing of data to become expected
information.
Inventory information system design made for applying accounting principals that
stated on Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) as the part of willingness to make
financial report of the minister or department.
Inventory information system design use tools that are Even List, flowchart, Data
Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram (ERD), Data dictionary table
normalize and process specification.
KATA PENGANTAR
yang terjadi. Beriring do’a untuk orangtua tercinta dan orang terkasih, semoga
Laporan Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
Tugas Akhir ini membahas tentang sistem informasi persediaan dalam sebuah
Kantor Pelayanan Pajak. Penulis menyadari bahwa pada penulisan Laporan Tugas
Akhir ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu dengan lapang hati penulis siap
menerima berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan di
Penulis ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
dalam pembuatan Laporan Tugas Akhir ini. Tidak lupa penulis ucapkan terima
kasih kepada :
PASIM
Nasional PASIM
ii
distance. I always willing there for you all by the whole time. DOELUR IS
geus jadi pria mapan mah. Joko, tah atuh tinggal “hulu” na nu can bergelar
the. Tong hilap diajar mah tidak mengenal usia engke didukung da.Tedy,
orangtua adalah hal terhebat yang pernah dimiliki, g ada duanya. Life is
Ujang (*khusus buat Ujang mah, SEMANGAT atuh, tong sok sebagian –
sebagian), Pipih, Luthfi (tah atuh geura bisa malikkeun modal kolot
8. Anak – anak S1 juga dari angkatan sebelum dan sesudah penulis. Reggi,
Rafi, Dika, Rima, Chris BI, Nur dan Akhmad (wong lampung di Bandung
10. Last but not the least. The bigger and always bigger than other. To my
family, it’s time for create a great and successful goal in future.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ viii
BAB I ...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang Penulisan......................................................................... 1
1.2. Identifikasi masalah.................................................................................. 3
1.3. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 4
1.3.1. Maksud Penulisan................................................................................ 4
1.3.2. Tujuan Penulisan ................................................................................. 4
1.4. Kegunaan Penulisan ................................................................................. 4
1.5. Metode Penelitian..................................................................................... 5
1.6 Model Proses Sistem ................................................................................ 7
1.7. Metode Pendekatan Perancangan Sistem ................................................. 7
1.7. Lokasi dan Waktu Penulisan .................................................................... 8
BAB II..................................................................................................................... 9
LANDASAN TEORI.............................................................................................. 9
2.1. Konsep Dasar Sistem ............................................................................... 9
2.2. Konsep Dasar Informasi........................................................................... 9
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi ............................................................. 10
2.4. Sistem Informasi Akuntansi ................................................................... 11
2.4.1. Pengertian Akuntansi ...................................................................... 11
v
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4-1 Prosedur Pengeluaran Barang dan Stock Opname yang sedang
berjalan ................................................................................................... 54
Gambar 4-3 Prosedur Pengeluaran Barang dan Stock Opname Usulan ..................... 61
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 3 AANWIJZING
PENDAHULUAN
Keuangan Republik Indonesia sampai dengan Juli 2008 sebesar Rp 357,8 triliun
atau mencapai 58,7 persen dari target APBNP 2008 belum mampu memuaskan
pemerintah kita untuk menutupi lambung penyimpanan negara ini. Bukan karena
para pejabat yang ingin melakukan korupsi melainkan beban pemerintah yang
tahunnya, angka kemiskinan juga meningkat, nilai subsidi yang meningkat drastis
karena adanya kenaikan harga bahan bakar minyak dunia serta banyak alasan
lainnya.
1
2
bahwa segala peristiwa penting kegiatan pemerintah terekam dengan baik dengan
dalam bentuk laporan dimana kita bisa melihat segala yang terjadi dan terdapat di
kepentingan. Untuk itu kita perlu membangun prosedur, teknik, metode, dan
menghasilkan informasi keuangan yang lebih efesien dan efektif serta mengurangi
aspek dari suatu sistem adalah dapat menghasilkan informasi pada waktu tepat,
dalam bentuk yang manfaat dan pada tingkat akurasi yang wajar.
dapat menjadi sesuatu hal yang positif bagi instansi pemerintah terutama dalam
berikut:
Selatan
4
Semarang Selatan.
berikut:
1. Bagi Penulis
kualitas kinerja.
penulisan yang akan dilakukan oleh siapa yang ingin mengkaji persoalan
yang relevan dengan hasil penulisan ini, sehingga akan menghasilkan hasil
yaitu metode yang berusaha untuk memberikan gambaran secara sistematis dan
akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang diteliti dari
suatu kesimpulan.
adalah
6
gambaran yang jelas dan tegas. Dari pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan
mengenai keadaan suatu objek penulisan yang sebenarnya berdasarkan data dan
tujuan yang akan dibuat. Adapun perancangan Sistem informasi ini penulis
dalam bentuk sistem yang dirancang, yang secara kontinyu diperbaiki dengan
kerjasama analis dan pengguna, agar semua kebutuhan pengguna terpenuhi dan
atau ide dalam menganalisi sistem untuk menyajikan sesuai kebutuhan, oleh
karena itu pengguna sistem informasi ini akan dapat melihat pemodelan dari
1. Pengumpulan Kebutuhan
2. Perancangan
8
di internet dan berikut ini disajikan rencana penulisan yang akan dilakukan oleh
penulis:
LANDASAN TEORI
mana kata tersebut didefinisikan. Secara garis besar ada dua kelompok pendekatan
sistem, yaitu:
atau menyelesaikan suatu aturan tertentu. Sistem adalah sekelompok unsur yang erat
keluaran sistem (output), pengolahan sistem (process) dan sasaran (objective) atau
tujuan (goal).
Informasi adalah data yang sudah diolah menjadi sebuah bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya atau pengguna. Sumber dari
9
10
informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau
item - item. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian - kejadian
dan kesatuan nyata (Azhar Susanto, 2002: 61). Informasi yang berkualitas memiliki 3
kriteria, yaitu:
1. Akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bisa ataupun menyesatkan. Akurat
juga berarti bahwa informasi itu harus dapat dengan jelas mencerminkan maksudnya.
pengambilan keputusan, informasi yang sudah usang tidak lagi bernilai. Bila
3. Relevan (relevance)
yang akan dibahas dengan informasi tersebut. Informasi harus bermanfaat bagi
pemakainya.
Sistem informasi menurut Azhar Susanto (2002:61) adalah kumpulan dari sub
- sub sistem baik phisik maupun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain
dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan yaitu mengolah data
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar
tepat bagi pemakai informasi tersebut. Termasuk dalam definisi ini adalah keharusan
Dari definisi di atas akuntansi dapat ditinjau dari dua bidang yaitu:
a. Dari segi bidang ilmu akuntansi berarti suatu keseluruhan pengetahuan yang
keputusan.
“Akuntansi adalah sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak - pihak
cara tertentu dari suatu unit organisasi untuk menghasilkan informasi keuangan yang
2001: 3).
13
82) adalah:
perusahaan yang terintegrasi untuk mengolah data transaksi dalam rangka penyiapan
akuntansi merupakan sebuah sistem yang mengubah data transaksi bisnis menjadi
yaitu:
14
1. Siklus pengeluaran
diperlukan oleh perusahaan. Baik dari pemasok luar maupun dari karyawan didalam
perusahaan. Siklus ini meliputi sistem pembelian, sistem hutang dan penggajian.
dagang, suku cadang, alat tulis kantor) dan jasa (misalnya listrik, telefon); sedangkan
2. Siklus pendapatan
Siklus ini meliputi sistem pemesanan, sistem penjualan dan sistem piutang dagang.
3. Siklus produksi
suatu sumber ekonomi. Siklus ini meliputi sistem produksi dan sistem pengawasan
persediaan.
4. Siklus keuangan
Berhubungan dengan pencarian atau pengumpulan dana atau modal dari para
pemilik perusahaan dan para kreditur, serta para penggunanya. Dalam hal ini meliputi
investasi jangka pendek, sebelum dana tersebut digunakan untuk keperluan operasi,
5. Siklus perencanaan
perusahaan. Siklus ini berfungsi untuk menentukan transaksi apa yang akan terjadi
pada suatu siklus dan bagaimana siklus transaksi itu akan ditangani dan diawasi.
6. Siklus pelaporan
dimasukkan kedalam siklus pelaporan, tetapi akan lebih cepat dan lebih tepat bila
dihasilkan oleh siklus operasi, karena siklus inilah yang langsung berhubungan
dengan transaksi dan datanya. Siklus ini sering disebut juga siklus buku besar dan
laporan keuangan. Siklus buku besar dan laporan keuangan merupakan muara bagi
semua siklus yang lain. Sistem ini menerima data yang mengalir dari sistem yang lain
untuk kemudian menyusun laporan di tiap periode yang telah ditetapkan. (Marshal B.
2.5.1.1. Pengertian
atau memproduksi barang-barang yang akan dijual. Istilah yang digunakan untuk
pada jenis usaha perusahaan (Abdul Hafidz Tandjung, 2007: 167). Istilah yang
dipergunakan dapat dibedakan untuk usaha dagang yaitu perusahaan yang membeli
barang dan menjualnya kembali tanpa mengadakan perubahan bentuk barang, dan
barang adalah:
1. Metode Fisik
opname) ini diperlukan untuk mengetahui berapa jumlah barang yang masih ada dan
Dalam metode ini mutasi persediaan barang tidak diikuti dalam buku-buku,
timbul bila digunakan metode fisik adalah jika diinginkan menyusun laporan
fisik atas persediaan barang. Bila barang yang dimiliki jenis dan jumlahnya banyak,
maka perhitungan fisik akan memakan waktu lama dan akibatnya laporan keuangan
juga akan terlambat. Dengan tidak diikuti mutasi persediaan dalam buku, menjadikan
17
metode ini sangat sederhana baik pada saat pencatatan pembelian maupun pada
sendiri yang merupakan buku pembantu persediaan. Rincian dalam buku pembantu
bisa diawasi dari rekening kontrol persediaan barang dalam buku besar.
melihat kolom saldo dalam rekening persediaan. Penggunaan metode buku akan
memudahkan penyusunan neraca dan laporan rugi laba jangka pendek, karena tidak
perlu lagi mengadakan perhitungan fisik untuk mengetahui jumlah persediaan akhir.
Walaupun neraca dan laporan rugi laba dapat segera disusun tanpa mengadakan
perhitungan fisik atas barang, setidak - tidaknya setahun sekali perlu diadakan
pengecekan apakah jumlah barang dalam gudang sesuai dengan jumlah dalam
rekening persediaan. Bila terdapat selisih jumlah persediaan antara hasil perhitungan
fisik dengan saldo rekening persediaan dapat diadakan penelitian terhadap sebab -
sebab terjadinya perbedaan itu. Apakah selisih itu normal dalam arti susut atau rusak,
Selisih yang terjadi akan dicatat dalam rekening selisih persediaan dan
rekening lawannya adalah rekening persediaan barang. Bila jumlah gudang lebih
18
harus sama dengan arus biaya, sehingga perlu dipisahkan tiap - tiap jenis
bisa diketahui.
3. Rata-rata tertimbang: Barang yang dipakai untuk produksi atau dijual akan
dibebani harga pokok rata-rata dilakukan dengan cara membagi jumlah harga
perolehan.
gudang akan dibebani harga pokok pembelian yang terakhir disusul dengan
yang harus selalu tetap, sehingga dinilai dengan harga pokok yang tetap.
6. Biaya standar (standar cost): Persediaan barang dinilai dengan biaya standar
proses produksi dimulai, untuk bahan baku, upah langsung dan biaya produksi
sebagai selisih.
barangnya.
8. Harga beli terakhir (latest purchase price): Persediaan barang yang ada pada
dibeli terakhir.
biaya bersama (joint cost) kepada masing-masing produk yang dihasilkan atau
dibeli.
20
10. Metode biaya variabel (direct cost): Dalam metode ini harga pokok produksi
dari produk yang dihasilkan oleh perusahaan hanya dibebani dengan biaya
produksi yang variabel yaitu bahan baku, upah langsung dan biaya produksi
yang variabel. Biaya produksi tidak langsung yang tetap akan dibebankan
sebagai biaya dalam metode yang bersangkutan dan tidak ditunda dalam
mencatat kuantitas persediaan dan mutasi tiap jenis barang yang di simpan di
gudang. Selain itu juga bagian gudang menyelenggarakan kartu barang yng
yang digunakan untuk mencatat kuantitas dan harga pokok barang yang di
2.5.2.1. Pengertian
lancar dalam bentuk barang atau perlengkapan yang dimaksudkan untuk mendukung
untuk digunakan, misalnya barang habis pakai seperti alat tulis kantor, barang tak
habis pakai seperti komponen peralatan dan pipa, dan barang bekas pakai seperti
komponen bekas.
cukai dan leges, bahan baku, barang dalam proses / setengah jadi, tanah / bangunan
untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat, dan hewan dan tanaman untuk dijual
sebagian atau seluruhnya oleh APBD / APBN maka peraturan perundang – undangan
pelelangan terbatas
2. Dalam hal metoda pelelangan umum atau pelelangan terbatas dinilai tidak
efisien dari segi biaya pelelangan, maka pemilihan penyedia barang / jasa
jasa yang telah lulus prakualifikasi serta dilakukan negosiasi baik teknis
puluh juta rupiah) maka pekerjaan tersebut dilakukan dengan cara penunjukan
2.5.2.2. Pengakuan
Persediaan diakui pada saat diterima atau hak kepemilikannya dan atau
Persediaan bahan baku dan perlengkapan yang dimiliki dan akan dipakai
sebagai perkiraan aset untuk kontruksi dalam pengerjaan, dan tidak dimasukkan
sebagai persediaan.
2.5.2.3. Pengukuran
dan biaya lainnya yang secara langsung dapat dibebankan pada perolehan
persediaan. Potongan harga, rabat, dan lainnya yang serupa mengurangi biaya
diproduksi dan biaya overhead tetap dan variabel yang dialokasikan secara
kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam neraca, tetapi diungkapkan dalam
Barang Milik Negara, yang selanjutnya disingkat BMN, adalah semua barang
yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau
berasal dari perolehan lainnya yang sah. Termasuk diantaranya adalah persediaan
Akuntansi BMN. Pada tingkat UAKPB (Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Barang),
BMN diklasifikasikan ke dalam sub - sub kelompok dan karena penyusunan Laporan
Persediaan didasarkan pada saldo pada akhir periode pelaporan yang berdasarkan
Laporan Persediaan organisasi BMN dan disajikan dalam Bidang Barang. Sebagai
25
pengganti Buku Persediaan adalah arsip Laporan Persediaan dari seluruh organisasi
BMN.
terdapat dua hal penting yang akan ditangani yaitu proses yang sedang berlangsung
Bagan alir (flowchart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan aliran (flow)
di dalam program atau prosedur sistem secara logika, digunakan terutama sebagai alat
yang menujukan arus dokumen atau data dalam suatu sistem dan perangkat keras
serta file yang digunakan. Sistem flowchart berguna sebagai alat dokumen yang
(James A. Hall, 2007: 83) yang menggunakan simbol - simbol yang sama dengan
2.6.3.1. Pengertian
Model logika (logical model) dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada
user bagaimana nantinya fungsi-fungsi dalam sistem informasi secara logika akan
bekerja. Model logika dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data (data
flow diagram). Menurut Azhar Susanto (2004: 147), Data Flow Diagram (DFD) adalah alat
yang digunakan untuk pembuatan model proses. DFD adalah teknik desain dan dokumen
sistem yang menggunakan simbol – simbol untuk menyajikan entitas, proses, arus data dan
penyimpanan data yang berkaitan dengan suatu sistem (James A. Hall, 2007: 79).
27
Beberapa simbol yang digunakan Data Flow Diagram adalah sebagai berikut:
Kesatuan yang ada di luar sistem yang akan memberikan input atau menerima
output dari sistem, dapat berupa orang, organisasi, sumber informasi lain ataupun
Arus data (data flow) diberi simbol arah panah. Arus data ini mengalir
diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar (external
entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk
sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk seperti contoh berikut ini:
formulir atau dokumen, tampilan atau output di layar komputer, masukan untuk
komputer, komunikasi ucapan, surat-surat atau memo, data yang dibaca atau direkam
ke suatu file, suatu isian yang dicatat pada buku agenda, transmisi data dari suatu
c) Proses (Process)
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau
komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan
Penyimpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat
Proses
dari secara umum hingga secara detail. Level yang menggambarkan sistem secara
29
umum disebut context diagram, selanjutnya untuk level yang lebih detail
digambarkan dalam DFD level 0, 1, 2, dan seterusnya hingga proses dianggap cukup
detail dan tidak perlu diuraikan lagi. Berikut dijelaskan level yang menggambarkan
1. Context diagram
karena itu dalam context diagram hanya ada satu proses yang merupakan sistem itu
sendiri. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan context diagram
adalah:
1. Hanya boleh ada satu proses saja yang diberi nama sesuai dengan
4. Berikan label pada tiap arus data dengan nama yang unik agar
2. DFD level –n
dan seterusnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan DFD level –n
ini adalah:
30
context diagram
proses dengan nomor “1” pada DFD level 1 bila diuraikan ke dalam
2.6.4.1. Pengertian
digunakan untuk menyajikan relasi antara entitas (James A. Hall, 2007: 80). ERD
merupakan langkah yang penting yang harus dilakukan sebelum membuat program
ERD terdapat entitas, atribut dan relasi. Entitas adalah perwujudan dari suatu objek
yang digambarkan dalam table yang berdiri sendiri. Atribut merupakan bagian atau
31
properties dari suatu entitas. Relasi menggambarkan hubungan antar entitas. Untuk
menggambarkan hubungan antar entitas diperlukan entity key, entity key merupakan
salah satu atribut yang bersifat unik sehingga dapat digunakan untuk membedakan
Simbol – simbol yang dipakai dalam ERD terdiri dari dua macam secara
umum yaitu:
1. Gambar Entitas
transaksi yang penting bagi perusahaan sehingga data yang diperoleh perlu disimpan.
2. Relasi
Yang dimaksud dengan relasi adalah hubungan antara dua entitas. Jenis –
cardinality ada dua yaitu “1” atau “many”. Bentuk relasi yang dihasilkan ada
tiga yaitu:
a. One to one (1: 1) artinya semua bagian dari entitas pada yang satu sisi
berkorespondensi satu – satu dengan bagian dari entitas pada sisi lain.
b. One to many (1: N) artinya setiap bagian dari entitas pada derajat 1
dapat berhubungan lebih dari satu bagian dari entitas pada derajat N.
32
N dapat berhubungan dengan lebih dari satu bagin dari entitas pada
sisi M
Nilai yang dimiliki ada dua yaitu “0” atau “1”. Bentuk relasi yang dimiliki ada
dua yaitu:
parent entity dan child entity dimana parent entity menyumbangkan entity
primary key kepada child entity. Child entity disebut juga weak entity karena
pada child entity berupa segitiga yang diletakkan antara tanda cardinality dan
hubungan dependen yaitu tidak adanya pemberian primary key dari entitas
Kamus data adalah deskripsi setiap elemen data dalam basis data (Marshal B.
Romney, 2005: 614). Kamus data dipergunakan untuk mempermudah dalam pembuatan tabel
2.6.6. Normalisasi
database relasional, yang bebas dari anomali penghapusan, masukan dan pembaruan
(Marshal B. Romney, 2005: 441). Proses normalisasi ini mendorong desain basis data
yang efektif.
BAB III
kepercayaan Wajib Pajak melalui pemberian pelayanan yang berkualitas. Hal ini
menerapkan sistem self assessment serta perubahan struktur organisasi yang lebih
dalam hal ini adalah Menteri Keuangan. Berikut sejarah dan perkembangan
34
35
Selatan bernama Kantor Inspeksi Pajak Semarang Selatan yang berada di bawah
koordinasi Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I. Kantor Pelayanan Pajak (KPP)
lingkungan kantor wilayah DJP di Pulau Jawa dan Bali yang secara resmi
Semarang Selatan berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama
3.1.2.1. Visi
masyarakat.
3.1.2.2. Misi
1. Fiskal
2. Ekonomi
pemborosan ekonomi.
3. Politik
4. Kelembagaan
Organisasi adalah suatu wadah yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
Organisasi KPP Pratama Semarang Selatan terdiri atas satu sub bagian, sembilan
seksi, dan satu kelompok Jabatan Fungsional, yang mana setiap seksi Pengawasan
Pelaksana. KPP Pratama Semarang Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Kantor
sedangkan setiap seksi dipimpin oleh Kepala Seksi / Kepala Sub Bagian Umum
dan pelaksana.
24 Mei 2004, struktur organisasi KPP Pratama Semarang Selatan terdiri atas :
kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan serta rumah tangga dan
tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian Pajak Bumi dan Bangunan dan
Bea Perolehan Hak atas Bumi dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis
b. Seksi Pelayanan
sama perpajakan.
c. Seksi Penagihan
d. Seksi Pemeriksaan
objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak dalam rangka ekstensifikasi.
Wajib Pajak, melakukan rekonsiliasi data Wajib Pajak dalam rangka melakukan
yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya yang
Wilayah DJP Jawa Tengah I atau Kepala KPP Pratama Semarang Selatan.
Ismail Marzuki
NIP. 540007137
Kepala
Sub Bagian Umum
Hadi Pratiwi Sri Soegih Budi R. Agung Sumaryawan Ahmad Hendarwan C.Budi Wiryawan Suryowati Triana Dewi R. Herman Setyawan Rachmat P.
NIP 060087137 NIP. 060086870 NIP. 060083538 NIP. 060091484 NIP. 060091461 NIP. 060083190 NIP. 060077491 NIP. 060089815 NIP. 060092813
Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi
Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi
PDI Pelayanan Ekstensifikasi Penagihan Pemeriksaan Pengawasan dan Pengawasan dan Pengawasan dan Pengawasan dan
Perpajakan Konsultasi IV
Konsultasi I Konsultasi II Konsultasi III
Bambang Guritno
NIP. 060048542
Tax Auditor Supervisor
Adapun tugas dan wewenang Kepala Kantor dan Bagian menurut gambar pada
struktur organisasi :
Wilayah.
perpajakan.
perpajakan.
2. Tanggung Jawab :
perpajakan;
tunggakan;
pemeriksaan;
11. Kebenaran penelitian salah tulis, salah hitung atas STP dan SKP
yang ditetapkan;
B. SUBBAGIAN UMUM
1. Pramu Persuratan
berlaku.
Tanggung Jawab :
tugas;
Umum.
yang berlaku.
diklat.
Tanggung Jawab :
Subbagian Umum;
kepegawaian;
2. Keuangan
Pelayanan Pajak.
pihak ketiga.
Tanggung jawab :
3. Penandatanganan SPP;
Pelayanan Pajak;
3. Rumah Tangga
kantor.
45
pemusnahannya.
Tanggung Jawab :
C. SEKSI PELAYANAN
berikut aplikasi elektronik SPT Tahunan PPh oleh wajib pajak dan
Tanggung Jawab :
Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada
Pajak Tidak Langsung Lainnya, Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan
jawaban yang diperoleh dari proses deduksi. Deduksi adalah suatu proses dimana
kita akan sampai pada sebuah konklusi yang didasarkan pada generalisasi logis
Unit analisis adalah unit yang akan digunakan untuk menjelaskan atau
(Bambang S. Soedibjo: 2004). Dan unit analisis dalam penelitian ini adalah
berupa data mengenai prosedur sistem yang berjalan pada Kantor Pelayanan Pajak
apabila nilai pengadaan kurang dari Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Untuk pengadaan Barang / Jasa ini dibagi menjadi 4 (empat) MAK (Mata
(cetakan)
(pemberkasan)
Pengadaan barang / jasa pada Kantor Pelayanan Pajak ini dilakukan secara
berkala 3 (tiga) bulan sekali. Dan proses yang berhubungan dengan penentuan
49
50
Langsung :
berisi daftar barang yang diperlukan selama 3 bulan ke depan untuk diisi
Perkiraan Sendiri (UP - HPS) atau Owner’s Estimate (OE) yaitu perkiraan
(SPMP)
Penawaran (BA – ESP) terhadap SPMP yang diajukan oleh rekanan dan
Kerja (SPK) dalam jangka waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam
12. Rekanan Membuat Faktur Pajak atas Pengadaan Barang tersebut sebanyak
3 (tiga) rangkap
52
(KPPN)
13. Penerima Barang menerima barang untuk barang yang sesuai dengan SPK
14. PPK membuat Berita Acara Serah Terima Barang (BA – STB) atas
barang untuk barang yang telah sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan
15. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang (BA – STB), Kuasa
disimpan dan satu lagi untuk Rekanan. Berita Acara Serah Terima Barang
16. Berdasarkan Faktur, Surat Perintah Kerja (SPK) dan Berita Acara
Negara (KPPN)
53
Persediaan”, yaitu :
(Seksi)
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) secara berkala yaitu per semester
54
4.1.2 Flowchart
Gambar 4-1 Prosedur Pendistribusian Barang dan Stock Opname yang sedang berjalan
54
literatur yang ada maka penulis mendapatkan beberapa kekeliruan pada Sistem
dan Berita Acara Serah Terima Barang (BA – STB). Secara proses
penulis bahas.
Langsung :
berisi daftar barang yang diperlukan selama 3 bulan ke depan untuk diisi
Perkiraan Sendiri (UP - HPS) atau Owner’s Estimate (OE) yaitu perkiraan
57
(SPMP)
Penawaran (BA – ESP) terhadap SPMP yang diajukan oleh rekanan dan
Kerja (SPK) dalam jangka waktu pelaksanaan yang telah ditetapkan dalam
12. Rekanan Membuat Faktur Pajak atas Pengadaan Barang tersebut sebanyak
2 (dua) rangkap
Pajak Keluaran
dengan SPK dengan membuat sebuah Berita Acara Serah Terima Barang
14. Berdasarkan Berita Acara Serah Terima Barang (BA – STB), Kuasa
disimpan dan satu lagi untuk Rekanan. Berita Acara Serah Terima Barang
15. Berdasarkan Faktur, Surat Perintah Kerja (SPK) dan Berita Acara
Negara (KPPN)
59
Persediaan”, yaitu :
(Seksi)
Akuntansi Barang Milik Negara (SIMAK BMN) secara berkala yaitu per semester
60
4.2.2 Flowchart
Start
Perhitungan
Verifikasi
Persediaan
Laporan Stock
Opname Valid
Tanda Terima
Pengiriman
Valid BA - STB
Perhitungan
Laporan Stock
Opname
RKS
1.1
UP - HPS
Pengajuan
SPK
Rekanan
SPMP
Faktur SPM
BA - P
1.3 1.4
Penerimaan BA - P Penerbitan
Barang SPM
SPM
Faktur KPPN
RKS
1.1.1 1.1.3
SPB
Pengisian Perencanaan
SPB 1.1.2
UPB Valid UP - HPS
Terisi Pengajuan
Kuantitas+ TahunAnggaran
@No_SPB = 2 { Number } 20
Bagian = 3 { Karakter } 20
Nama_Pelaksana = 3 { Karakter } 40
Kuantitas = 1 { Number } 5
TahunAnggaran = 4 { Karakter } 12
TahunAnggaran + Validasi
@No_SPB = 2 { Number } 20
Bagian = 3 { Karakter } 20
Kuantitas = 1 { Number } 5
TahunAnggaran + Validasi
@No_SPB = 2 { Number } 20
Bagian = 3 { Karakter } 20
Kuantitas = 1 { Number } 5
@No_SPMP = 2 { Karakter } 20
Nama_Rekanan = 3 { Karakter } 40
NPWP = 8 { Karakter } 20
Alamat = 5 { Karakter } 30
Telepon = 4 { Number } 5
Nama_PenanggungJawab = 3 { Karakter } 40
@No_PPBP = 2 { Karakter } 20
Pekerjaan = 5 { Karakter } 30
69
Biaya = 2 { Number } 15
No_DIPA = 2 { Karakter } 20
No_DIPA + Validasi
@No_PPBP = 2 { Karakter } 20
Pekerjaan = 5 { Karakter } 30
Biaya = 2 { Number } 15
No_DIPA = 2 { Karakter } 20
No_DIPA = 2 { Karakter } 20
TahunAnggaran = 4 { Karakter } 12
Lokasi = 4 { Karakter } 45
Negosiasi + Rincian
@No_BA-ESP = 2 { Number } 20
Pekerjaan = 5 { Karakter } 50
@No_UPHN = 2 { Number } 20
Kuantitas = 1 { Number } 5
Satuan = 4 { Karakter} 12
Jumlah = 4 { Karakter} 15
SPB = @No_SPB
@No_RKS = 2 { Karakter } 20
Nama_Pemesan = 3 { Karakter } 50
Pekerjaan = 5 { Karakter } 30
TahunAnggaran = 4 { Karakter} 12
@No_UPHPS = 2 { Number } 20
No = 3 { Karakter } 8
Kuantitas = 1 { Number } 5
Satuan = 4 { Karakter} 12
RKS = @No_RKS
UPHPS = @No_Usulan
Tanggal Ketetapan
@No_SK = 2 { Karakter } 20
Nama_SK = 2 { Karakter } 30
Nama_Penerima = 3 { Karakter } 50
Pekerjaan = 5 { Karakter } 30
Rincian_Kontrak
@No_SPK = 2 { Karakter } 20
72
Pekerjaan = 5 { Karakter } 30
Biaya = 2 { Number } 15
No_DIPA = 2 { Karakter } 20
@No_Penjelasan = 2 { Karakter } 20
Pekerjaan = 5 { Karakter } 30
@No_SPPH = 2 { Number } 20
Hal = 3 { Karakter } 20
Nama_Rekanan = 3 { Karakter } 40
NPWP = 8 { Number } 20
Jumlah Harga
@No_Faktur = 2 { Number } 20
Nama_Rekanan = 3 { Karakter } 40
NPWP = 8 { Number } 20
Nama_Pembeli = 3 { Karakter } 40
Kuantitas = 1 { Number } 5
Satuan = 4 { Karakter} 12
@No_BA-P = 2 { Karakter } 20
Pekerjaan = 5 { Karakter } 30
Biaya = 2 { Number } 15
No_DIPA = 2 { Karakter } 20
TahunAnggaran = 4 { Karakter } 12
74
Lokasi = 4 { Karakter } 45
Keterangan
@No_BA-STB = 2 { Number } 20
Kuantitas = 1 { Number } 5
Satuan = 4 { Karakter } 12
Keterangan = 4 { Karakter } 12
@No_BA-STB = 2 { Number } 20
Kuantitas = 1 { Number } 5
Satuan = 4 { Karakter } 12
Keterangan = 4 { Karakter } 12
FAKTUR = @No_Faktur
BA - P = @No_BA-P
75
SPK = @No_SPK
@No_SPM = 2 { Number } 20
KPPN = 8 { Karakter } 20
Pekerjaan = 5 { Karakter } 30
Biaya = 4 { Number } 15
Nama_Rekanan = 3 { Karakter } 40
@No_TandaTerima = 2 { Number } 20
No_SPB = 2 { Number } 8
Nama_Barang = 5 { Karakter } 30
Kuantitas = 1 { Number } 5
Validasi
@No_TandaTerima = 2 { Number } 20
No_SPB = 2 { Number } 8
76
Nama_Barang = 5 { Karakter } 30
Kuantitas = 1 { Number } 5
SPB = @No_SPB
@No_Laporan = 1 { Number } 4
Nama_Barang = 3 { Karakter } 40
Kuantitas = 1 { Number } 5
Satuan = 4 { Karakter } 12
Jumlah = 4 { Number } 25
Kondisi = 4 { Karakter } 8
Keterangan = 1 { Karakter } 20
No_Laporan = 1 { Number } 4
77
Nama_Barang = 3 { Karakter } 40
Kuantitas = 1 { Number } 5
Satuan = 4 { Karakter } 12
Jumlah = 4 { Number } 25
Kondisi = 4 { Karakter } 8
Keterangan = 1 { Karakter } 20
No = 1 { Number } 4
Nama_Barang = 3 { Karakter } 40
Kuantitas = 1 { Number } 5
Satuan = 4 { Karakter } 12
Harga_Satuan = 4 { Number } 15
Total_Harga = 4 { Number } 15
Kondisi = 4 { Karakter } 8
Keterangan = 1 { Karakter } 20
Nama Penanggung
Tanggal didistribusikan
Begin
Read SPB
If valid then
End
Begin
If valid then
End
Begin
Write SPM
End
Begin
Open SPB
Write SPB
End
Begin
End
Begin
Write UPB
92
End
Begin
End
Begin
End
Begin
Write file SK
Write SPK
End
Begin
Write file UP – HN
End
Begin
Open File UP - HN
Read UP - HN
Validasi HARGA
Close file UP - HN
End
94
Begin
End
Begin
Write file BA –P
End
BAB V
5.1. Kesimpulan
pembahasan dalam penulisan laporan tugas akhir ini agar tergambar secara umum
proses
5.2. Saran
96
97
Semarang Selatan. Untuk mencegah timbulnya masalah baru pada proses yang
Hall, James A., 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 4 buku 2, Jakarta :
Salemba Empat
http://puslit.petra.ac.id/journals/dir.php?DepartmentID=AKU
http://www.djkn.depkeu.go.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=5
11
http://www.itjen.depkeu.go.id/Peraturan%5CUU1504.pdf
http://www.tempointeractive.com/hg/peraturan/2004/03/18/prn,20040318-
02,id.html
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta : Salemba
Empat
KSAP, Standar Akuntansi Pemerintahan Pernyataan No. 05 Akuntansi
Persediaan, http://www.ksap.org/standar/PSAP05.pdf
PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.06/2007 TENTANG
http://www.sjdih.depkeu.go.id/fulltext/2006/120~PMK.06~2007Per.htm
Romney, Marshall B & Paul John Steinbart., 2005, Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi 9 buku 1, Jakarta : Salemba Empat
Romney, Marshall B & Paul John Steinbart., 2005, Sistem Informasi Akuntansi,
Edisi 9 buku 2, Jakarta : Salemba Empat
Soemarso SR, 2005, Akuntansi Suatu Pengantar, Buku II, Edisi V, Jakarta :
Salemba Empat