You are on page 1of 2

Interpretasi OP pertama

1. Pengukuran
HR: 80X per menit.
Interval PR: 0,2 (Normal: 0,12-0,2 sec)
Interval QRS:0,12 (Normal: 0,06-0,10 sec)
Interval QT:0,4 (Normal: QTc<0,4)
2. Irama
Normal sinus rythm
3. Konduksi jantung
Interval PR dan QRS normal Normal sino-atrial (SA), atrio-ventricular (AV), dan
intraventricular (IV)
4. Deskripsi bentuk gelombang
Gelombang P
Durasi P: 0,12 sec (Normal: <0,12 sec)
Amplitudo P: 1mm (Normal: <2,5mm)
QRS Complex
Durasi QRS: <0,10 sec (Normal: <0,10 sec)
Amplitudo QRS: 14mm (tergantung oleh besarnya ventrikel dan jarak electrode dari ventrikel)
Frontal Plane Leads
Range axis QRS
80
o
(Normal: -30
o
-90
o
)
ST segment
Isoelektrik; tidak elevasi Tidak ditemukan indikasi infark miokard
Gelombang T
Amplitude T: 3mm (Normal: <3 mm) amplitude tidak meningkat tidak ada gangguan
keseimbangan ion tidak hiperkalemia
Interpretasi OP kedua
1. Pengukuran
HR: 60X per menit.
Interval PR: 0,16 (Normal: 0,12-0,2 sec)
Interval QRS:0,08 (Normal: 0,06-0,10 sec)
Interval QT:0,4 (Normal: QTc<0,4)
2. Irama
Normal sinus rythm
3. Konduksi jantung
Interval PR dan QRS normal Normal sino-atrial (SA), atrio-ventricular (AV), dan
intraventricular (IV)
4. Deskripsi bentuk gelombang
Gelombang P
Durasi P: 0,12 sec (Normal: <0,12 sec)
Amplitudo P: 1mm (Normal: <2,5mm)
QRS Complex
Durasi QRS: <0,08 sec (Normal: <0,10 sec)
Amplitudo QRS: 14mm (tergantung oleh besarnya ventrikel dan jarak electrode dari ventrikel)
Frontal Plane Leads
Range axis QRS
45
o
(Normal: -30
o
-90
o
)
ST segment
Isoelektrik; tidak elevasi Tidak ditemukan indikasi infark miokard
Gelombang T
Amplitude T: 3mm (Normal: <3 mm) amplitude tidak meningkat tidak ada gangguan
keseimbangan ion tidak hiperkalemia

You might also like