You are on page 1of 14

ANALISIS TINDAK TUTUR BAHASA MELAYU PONTIANAK DI

LINGKUNGAN PASAR KEMUNING KALIMANTAN


BARAT PADA KAJIAN PRAGMATIK

PROPOSAL


Oleh

LIANA MILOH
NIM. 511100048




Prodi : PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
PONTIANAK
2013/2014


i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Masalah Penelitian ................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ..................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 3
1. Manfaat teoretis .................................................................. 3
2. Manfaat praktis................................................................... 4
E. Ruang Lingkup 4
BAB II BAGIAN I ...................................................................................... 9
A. Metodologi Penelitian .............................................................. 9
B. Objek Penelitian ....................................................................... 9
C. Data Dan Simber Data ............................................................. 9
D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 10
E. Teknik Validasi Data................................................................ 10
F. Teknik Analisis Data ................................................................ 11
G. Jadwal ....................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 13



1

ANALISIS TINDAK TUTUR BAHASA MELAYU PONTIANAK DI
LINGKUNGAN PASAR KEMUNING KALIMANTAN BARAT PADA
KAJIAN PRAGMATIK

A. Latar Belakang
Bahasa merupakan alat komunikasi utama dan dengan bahasa manusia
mengungkapkan pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Proses pemikiran
sangat ditentukan oleh kemampuan berbahasa melalui ungkapan bahasa,
pikiran, perasaan, dan penalaran seseorang yang dapat dirangsang dan dilatih.
Kemampuan menggunakan bahasa yang yang paling membedakan manusia
dari makhluk lainnya. Bahasa memungkinkan dapat membangun kebudayaan
serta menguasai ilmu pengetahuan dan dengan demikian meningkatkan mutu
kehidupannya. Bahasa juga dapat mempengaruhi arah prilaku manusia.
Berbicara mengenai bahasa sudah pasti tidak akan ada habis-habisnya,
karena setiap manusia membutuhkan dan menggunakan bahasa dalam
berinteraksi dengan sesamanya yang digunakan sebagai alat berkomunikasi.
Tidak bisa dipungkiri lagi bahwa bahasa sangat berpengaruh dalam kehidupan
manusia secara menyeluruh, baik dalam kehidupan sosial, budaya,
pendidikan, agama, dan sebagainya, karena bahasa bersifat universal,
produktif, dinamis, dan disertai dengan sifat lainnya.
Kenyataannya di Indonesia terdapat berbagai suku bangsa yang
memiliki keanekaragaman baik dari adat istiadat maupun dari bahasanya,
yang biasa disebut sebagai bahasa daerah yang merupakan ciri khas dari setiap
daerah tersebut. Selain itu, bahasa yang setiap suku bangsa tersebut memilki
pelapisan sosial yang beragam menjadi ciri khas setiap suku bangsa
dipengaruhi oleh adat istiadat daerah setempat yang membentuk suatu sistem
2

pelapisan atau tingkat sosial. Pelapisan sosial yang beragam ini , sistemnya
sesuai dengan sistem nilai dalam menentukan kebudayaan dari para warga dan
sukunya. Sehingga secara garis besar terdapat sistem pelapisan sosial
tradisional, sistem pelapisan sosial Indonesia, dan sistem pelapisan sosial
agama.
Khusus dalam sistem pelapisan sosial tradisional di Indonesia, pada
umumnya merupakan kedudukan yang askriptif yaitu kedudukan yang
terutama berdasarkan kualitas pribadi. Kualitas pribadi yang dinilai untuk
menentukan kedudukan sosial adalah jenis kelamin, senioritas, dan keturunan.
Berkaitan dengan keturunan inilah timbul adanya tingkatan pelapisan sosial
dengan penyebutan yang berbeda-beda dikalangan suku bangsa di Indonesia.
Dikalangan suku melayu Pontianak sendiri juga terdapat pelapisan sosial
yang dilihat dari garis keturunannya khususnya pada masyarakat melayu
pontianak.
Prakmatik adalah kajian mengenai bagaimana bahasa dipakai untuk
berkomunikasi. Pendapat ini menekankan penggunaan bahasa didalam
komunikasi. Jika dibandingkan dengan pendapatnya terdahulu, pendapat ini
tidak bertentangan karena memang prakmatik membahasa penggunaan
bahasa. Hanya saja dapat mengeksplisitkan bahwa prakmatik itu kajian
bahasa secara eksternal sedangkan tata bahasa adalah kajian bahasa secara
internal.
Sehubungan dengan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian untuk mengetahui seberapa luas bahasa melayu
Pontianak yang mempengaruhi bahasa Indonesia. Maka dilakukan penelitian
penyajian tindak tutur bahasa melayu pontianak. Adapun judul penelitian ini
sangat erat sekali hubungannya dengan peneliti yang dalam hal ini penulis
sebagai mahasiswa Jurusan Bahasa, Sastra Indonesia. Dengan demikian
peneliti merumuskan judul penelitian ini yakni analisis tindak tutur bahasa
3

melayu Pontianak di lingkungan pasar kemuning Kalimantan barat dengan
kajian pragmatik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latarbelakang diatas maka rumusan masalah secara umum
adalah bagaimana tindak tutur bahasa melayu Pontianak di lingkungan pasar
kemuning Kalimantan barat pada kajian pragmatik? Dari masalah umum
tersebut maka sub masalah secara khusus adalah
1. Bagaimana bentuk tindak tutur bahasa melayu Pontianak di lingkungan
pasar kemuning?
2. Bagaimana fungsi tindak tutur bahasa melayu Pontianak di lingkungan
pasar kemuning?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan umum dari proposal ini
adalah; Mendeskrifsikan tindak tutur bahasa melayu Pontianak di pasar
kemuning Kalimantan barat. Tujuan khususnya:
1. Menjelaskan bentuk tindak tutur bahasa melayu Pontianak.
2. Menjelaskan fungsi tindak tutur bahasa melayu Pontianak di oasar
kemuning
D. Manfaat
Suatu kegiatan pasti memiliki manfaat yang terdapat didalamnya
begitu juga dalam penelitian ini terdapat manfaat yaitu hasil penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan praktis. Secara teoritis hasil
penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai Analisis Tindak Tutur
Bahasa melayu pontianak di lingkungan pasar kemuning Kalimantan barat.


4

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi
penelitian lain, bagi pengajaran bahasa, bagi pembaca dan bagi peneliti
sendiri.
1. Bagi peneliti lain:
dapat dijadikan acuan untuk melakukan penelitian yang sama tentang
tindak tutur bahasa ogan pada masa yang akan datang.
2. Bagi pengajaran bahasa dan sastra:
diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru dalam menambah materi
mengenai bahasa daerah.
3. Bagi pembaca:
dapat dijadikan bahan bacaan untuk menambah ilmu dan meningkatkan
minat dan kreatifitas tentang pemakaian bahasa.
4. Bagi peneliti sendiri
hasil penelitian dapat menjadi sumber pengetahuan dalam bahasa daerah
khususnya bahasa ogan.
5. Bagi peneliti lain, untuk dijadikan bekal atau sumbangan informasi untuk
melakukan penelitian sejenis yang akan datang.

E. Ruang lingkup penelitian
1. Pengertian pragmatik
Pragmatik adalah bidang linguistik yang mengkaji hubungan
timbal balik antara fungsi dan bentuk tuturan. Didalam batasan yang
sederhana itu, secara implicit tercakup penggunaan bahasa, komunikasi,
konteks, penafsiran. (Gunarwan, 1994:5).
Pengertian Pragmatik menurut Gunarwan (1994) pengertian
prakmatik adalah (1) pragmatik adalah kajian mengenai hubungan
5

diantara tanda (lambang) dan penafsirannya, (2) pragmatik adalah kajian
mengenai penggunaan bahasa, (3) pragmatik adalah kajian bahasa dari
perspektif fungsi dalam arti bahwa kajian ini mencoba menjelaskan aspek-
aspek stuktur linguistis dengan mengacu pada pengaruh-pengaruh dan
sebab-sebab nonlinguistik, (4) prakmatik adalah kajian mengenai
hubungan-hubungan antara bahasa dan konteks, (5) prakmatik berkaitan
mengenai aspek-aspek makna ujaran yang tidak dijelaskan dengan
mengacuh langsung pada persyaratan kebenaran (truth Condition) dan
kalimat yang diujarkan, (6) prakmatik adalah kajian tentang hubungan-
hubungan antara bahasa dan konteks yang merupakan dasar-dasar dari
penjelasan tentang pemahaman bahasa, (7) prakmatik adalah kajian
mengenai kemampuan penggunaan bahasa untuk menyesuaikan kalimat
dengan konteks sehingga kalimat itu patut (diujarkan), (8) prakmatik
adalah kajian tentang deiksis (paling tidak sebgian ), implikatur,
peranggapan, tindak tutur, dan aspek-aspek struktur wacana.
2. Tindak tutur
Tindak tutur merupakan hal penting di dalam kajian pragmatik.
Mengujarkan sebuah tuturan tertentu dapat dipandang sebagai melakukan
tindakan (mempengaruhi, menyuruh), disamping memang
mengungkapkan atau mengujarkan tuturan itu.Kegiatan melakukan ujaran
itulah yang merupakan tindak tutur atau tindak ujar, atas dasar sejumlah
kriteria ada beberapa jenis tindak tutur yaitu
1. Tindak Tutur Konstatif adalah tuturan yang menyatakan sesuatu yang
kebenarannya dapat diuji-benar atau salah dengan menggunakan
pengetahuan tentang dunia (Gunarwan 1994:43). Contohnya
Semarang Ibu kota Jawa tengah.
6

2. Tindak Tutur Performatif menurut Gunarwan adalah tuturan yang
merupakan tindakan melakukan sesuatu dengan membuat tuturan itu..
contohnya Saya berjanji akan melaksanakan tugas dengan sebaik-
baiknya.
3. Lokusi atau lengkapnya tindak social adalah tindak tutur yang
dimaksudkan untuk mernyatakan sesuatu. Lokusi semata-mata
merupakan tindak tutur atau tindak bertutur yaitu tindak mengucapkan
sesuatu dengan kata dan makna kalimat sesuai dengan menggunakan
makna kata itu di dalam kamus dan makna kalimat itu menurut kaidah
sintaksisnya (Gunarwan 1994:45). Contohnya saya lapar.
4. Ilokusi adalah tindakan melakukan sesuatu (Austin 1962:99-100,
Gunarwan 1994:46) untuk mempermudah identifikasi ada beberapa
verba yang menandai tindak tutur ilokusi. Beberapa verba itu antara
lain melaporkan, mengumumkan, bertanya, menyarankan, berterima
kasih, mengusulkan, mengakui, mengucapkan selamat, berjanji,
mendesak, dan sebagainya (Leech 1983). Contohnya adalah Jalan
macet.
5. Tindak tutur Perlokusi adalah tuturan yang diucapkan seorang penutur
sering memiliki efek atau daya pengaruh. Ada beberapa verba yang
dapat menandai tindak perlokusi. Beberapa verba itu antara lain
membujuk,menipu, mesndornong,membuat jengkel, menakut-nakuti,
menyenangkan, melegakan, mempermalukan, menarik perhatian, dan
sebagainya (Leech 1983). Contohnya adalah Ada hantu.
6. Tindak tutur Representatiftindak tutur konstatif, performatif, lokusi,
ilokusi, adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya akan kebenaran
atas apa yang diujarkan. Termaksud kedalam tuturan ini adalah tuturan
menyatakan, menuntut, mengakui, melaporkan, menunjukkan,
menyebutkan,, memberikan, kesaksian, berspekulasi dan sebagainya.
Contohnya Sebentar lagi hujan.
7

7. Tindak Tutur direktif adalah tindak tutur yang dimaksudkan
penuturnya agar mitra tutur melakukan tindakan yang disebutkan
didalam tuturan itu. Tuturan memaksa,, mengajak, meminta,
menyuruh, menagih, mendesak, memohon, menyarankan, memerintah,
memberikan aba-aba, menantang. Contohnya Tolong belikan rokok
di warung itu.
8. Tindak Tutur Ekspresif atau Evaluatif adalah tindak tutur yang
dimaksudkan penuturnya agar ujarannya diartikan sebagai evaluasi
tentang hal yang dimaksudkan didalam tuturan itu (Fraser 1978)
menyebutkan tindak tutur ekspresif dengan istilah evaluatif. Tuturan-
tuturan memuji, mengucapkan terima kasih, mengkritik, mengeluh,
menyalahkan, mengucapkan selamat, menyanjung. Contonya
Jawabanmu bagus sekali.
9. Tindak Tutur komisif adalah tindak tutur yang mengikat penuturnya
untuk melaksanakan apa yang disebutkan didalam tuturannya.
Berjanji, bersumpah, mengancam, menyatakan, kesanggupan, berkaul.
Contohnya Besok saya akan datang kerumah bapak.
10. Tindak Tutur Deklarasi atau Isbati adalah tindak tutur yang
dimaksudkan penuturnya untuk menciptakan hal (status, keadaan, dan
sebagainya) yang baru. Fraser 1978 menyebutkan jenis tindak tutur ini
dengan istilah establishive atau isbati. Tuturan-tuturan dengan maksud
maksud mengesahkan, memutuskan, membatalkan, melarang,
mengizinkan, mengabulkan, mengangkat, menggolongkan,
mengampuni, memaafkan. Contohnya saya tidak jadi dating
kerumahmu besok.
11. Tindak Tutur Langsung adalah tindak tutur yang masing-masing
diujarkan untuk menyatakan suatu informasi, menanyakan sesuatu,
dan memerintahkan mitra tutur melakukan sesuatu. Kesesuaian anatara
8

modus tuturan dan fungsinya secara konvensional inilah yang
merupakan tindak tutur langsung. Contohnya tolong, buka pintu!
12. Tindak Tutur Tidak Langsung adalah jika deklaratif digunakan untuk
bertanya atau memerintah atau tuturan yang bermodus lain yang
digunakan secara tidak konvensional, tuturan itu disebut tuturan tidak
langsung. Contohnya Tolong, buka pintu!













9

BAGIAN 1
METODOLOGI
A. Metode penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode cakap
dan metode simak. Metode cakap yang dilakukan peneliti berupa
percakapan antara peneliti dengan informan yang mengandung arti
mengenai analisis tindak tutur bahasa ogan dan metode simak yang
digunakan peneliti untuk memperoleh data dengan jalan menyimak
penggunaan bahasa melayu Pontianak di lingkingan pasar kemuning
Kalimantan barat.
B. Objek Penelitian
Objek penelitian ini yaitu di pasar kemuning Pontianak yang
melihat kegiatan sehari-hari dan mengamatii percakapan yang terjadi
antara penjual dan pembeli.
C. Data dan Sumber Data
Data adalah semua informasi atau bahan deskriptif yang berupa
uraian data, ungkapan pernyataan, kata-kata tertulis, dan perilaku yang
diamati. Data tersebut tersebut harus dikumpulkan untuk memberikan
jawaban terhadap masalah yang dikaji, data yang didapat dalam penelitian
ini adalah, bahasa,dialek, ungkapan yang dilakukan oleh pedagang pasar
kemuning setiap berintraksi. Sumber datan yang digunakn dalam
penelitian ini berupa rekaman video, dan simak yang dilakukan oleh
peneliti.





10

D. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
dua jenis yaitu :
a. Teknik cakap semuka
Pada pelaksanaan teknik ini peneliti langsung mendatangi pasar
kemuning dan melakukan percakapan. Percakapan yang dilakukakan
bersumber pada pancingan yang berupa daftar pertanyaan dengan para
informan yang digunakan untuk mengetahui analisis tindak tutur bahasa
melayu pontianak
b. teknik sadap

Teknik sadap disebut sebagai teknik dasar dalam metode
simak, dimaksudkan pada hakikat penyimakan diwujudkan pada
hakikat penyimakan diwujudkan dengan penyadapan. Dalam arti
peneliti dalam upaya mendapatkan data melakukan dengan menyadap
penggunaan bahasa seseorang atau beberapa orang yang menjadi
informan. dan perlu dikemukakan bahwa menyadap penggunaan bahasa
yang dilakukan menyangkut penggunaan bahasa, baik secara lisan
maupun tertulis. Dengan melakukan penyadapan penggunaan bahasa
maka peneliti dapat mengetahui tindak tutur bahasa melayu Pontianak
di pasar kemuning Kalimantan barat secara lisan maupun secara
tertulis.

E. Teknik validasi data
Teknik validasi data atau keabsahan data dalam penelitian ini
dilakukan dengan cara mengumpulkan data dengan berbagai teknik
yang sesuai dan tepat untuk menggali data dalam bagi penelitian.
11

Ketepatan data tersebut tidak hanya tergantung dari ketepatan
memiliki sumber data dan teknik pengumpulan datanya, akan tetapi
juga diperlukan teknik pengambilan validasi datanya. Penelitian ini
menggunakan teknik triangulasi, yaitu melakukan pembandingan
kebenaran antara data yang satu dengan data yang lain. Dengan
menggunakan data perbandingan antara sumber data yang satu dengan
sumber data yang lain sehingga keabsahan dan kebenaran data akan
diuji oleh sumber data yang berbeda.
F. Teknik analisis data
penelitian ini berkaitan dengan data kualitatif, maka data yang
sudah terkumpul dianalisis dengan menggunakan analisis kualitatif
yaitu data yang dianalisis dalam bentuk kata-kata bukan angka
(Mahsun, 2007:257). Terdapat enam metode yang digunakan dalam
analisis kualitatif, khususnya dalam bidang ilmu sosial, yaitu metode
analisis isi, metode analisis domein, metode analisis taksonomis,
metode analisis komponensial, metode analisis tema kultural, dan
metode analisis komparatif konstan. Untuk keperluan analisis ini akan
difokuskan pada metode komparatif konstan yang biasa disebut
metode padan.
Metode padan yang tepat digunakan berkaitan dengan
permasalahan yang dikaji adalah metode padan intralingual yaitu
metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsur-unsur
12

yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun
dalam beberapa bahasa yang berbeda (Mahsun, 2007:118).
G. Jadwal penelitian
Jadwal penelitian ini dilakukan mulai dari awal bulan Maret
2014 sampai akhir Maret 2014, atau biasa dikatakan penelitian ini
dilakukan selama sebulan.

You might also like