You are on page 1of 14

ANASTESI LOKAL

Drg. Ana Riolina. MPH


Pengertian
Anestesi Lokal : obat yang mampu
menghambat konduksi saraf (terutama
nyeri) secara reversibel pada bagian
tubuh yang spesifik.
Anestetika lokal yang ideal :

- tidak iritatif/merusak jaringan
secara permanen
- batas kemanan lebar
- onset cepat
- durasi cukup lama
- larut air
- stabil dalam larutan
- dapat disterilkan tanpa mengalami
perubahan.
Bagiannya
Gugus amin
hidrofilik
Gugus aromatik
hidrofobik
Gugus antara
amina
Ester
Senyawa ester prokain
tetrakain
Benzokain
kokain

senyawa amida Lidokain
dibukain
Mepivakain
prilokain
Cara kerja
Target anestetika lokal adalah saluran Na+ yang
ada pada semua neuron.

Saluran Na+ bertanggung jawab menimbulkan potensial
aksi sepanjang akson dan membawa pesan dari
badan sel ke terminal saraf .

Anestetika lokal berikatan secara selektif pada
sal. Na+, sehingga mencegah terbukanya sal.
Farmakokinetik
Struktur obat anestetika lokal mempunyai efek
langsung pada efek terapeutiknya. Semuanya
mempunyai gugus hidrofobik (gugus aromatik)
yang berhubungan melalui rantai alkil ke gugus
yang relatif hidrofilik (amina tertier).
Kecepatan onset anestetika lokal
ditentukan oleh:
- kadar obat dan potensinya
- jumlah pengikatan obat oleh protein dan
pengikatan obat ke jaringan lokal
- kecepatan metabolisme
- perfusi jaringan tempat penyuntikan obat.
Pemberian vasokonstriktor (epinefrin) +
anestetika lokal dapat menurunkan aliran
darah lokal dan mengurangi absorpsi
sistemik
Efek samping
Efek sistem saraf pusat : depresi, stimulasi,atau keduanya,
tergantung jalur saraf yang dipengaruhi anestetika lokal.

Overdosis anestetika lokal dapat menyebabkan :
- penurunan transmisi impuls pada neuromuscular junction
dan sinaps ganglion
- mengakibatkan kelemahan dan paralisis otot.
Anestetika lokal dapat diberikan
dengan cara :
Anestesi permukaan
Anestesi infiltrasi
Anestesi blok
Cara pemberian
Farmakodinamik
Onset, intensitas, dan durasi blokade saraf ditentukan
oleh ukuran dan lokasi anatomis saraf.

Anestetika lokal umumnya kurang efektif pada jaringan
yang terinfeksi dibanding jaringan normal, karena
biasanya infeksi mengakibatkan asidosis metabolik lokal,
dan menurunkan pH.
Terima kasih

You might also like