You are on page 1of 20

MACAM - MACAM BENCANA

A. Bencana Alam
Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala
alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya
ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya
(kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis,
yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya
endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung
berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin
dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin
puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya
adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis
dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa,
contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan
bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.
Gejala alam yang dapat menimbulkan bencana alam pada dasarnya mempunyai karakteristik
umum, yaitu gejala awal, gejala utama, dan gejala akhir. Dengan demikian, jika kita dapat
mengetahui secara akurat gejala awal suatu bencana alam, kemungkinan besar kita dapat
mengurangi akibat yang ditimbulkannya.


B.Contoh Bencana Alam
1.Banjir





- Pengertian Banjir


Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam
daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara
oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini
juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan
air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari
batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan
pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai
daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama
di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang
dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari
dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan
bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan
perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir
adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat
banjir periodik.
Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh Tuhan untuk
menghancurkan suatu peradaban sebagaipembalasan agung dan sering muncul dalam
mitologi berbagai kebudayaan di dunia.


- Jenis dan Penyebab Banjir

Sungai
Lama: Endapan dari hujan atau pencairan salju cepat melebihi kapasitas saluran sungai.
Diakibatkan hujan deras monsun, hurikan dan depresi tropis, angin luar dan hujan panas
yang mempengaruhi salju. Rintangan drainase tidak terduga seperti tanah longsor, es,
atau puing-puing dapat mengakibatkan banjir perlahan di sebelah hulu rintangan.
Cepat: Termasuk banjir bandang akibat curah hujan konvektif (badai petir besar) atau
pelepasan mendadak endapan hulu yang terbentuk di belakang bendungan, tanah longsor,
atau gletser.
Muara
Biasanya diakibatkan oleh penggabungan pasang laut yang diakibatkan angin badai. Banjir
badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropis masuk dalam kategori ini.
Pantai
Diakibatkan badai laut besar atau bencana lain seperti tsunami atau hurikan). Banjir
badai akibat siklon tropis atau siklon ekstratropismasuk dalam kategori ini.
Malapetaka
Diakibatkan oleh peristiwa mendadak seperti jebolnya bendungan atau bencana lain
seperti gempa bumi dan letusan gunung berapi).
Manusia
Kerusakan tak disengaja oleh pekerja terowongan atau pipa.
Lumpur
Banjir lumpur terjadi melalui penumpukan endapan di tanah pertanian. Sedimen kemudian
terpisah dari endapan dan terangkut sebagai materi tetap atau penumpukan dasar sungai.
Endapan lumpur mudah diketahui ketika mulai mencapai daerah berpenghuni. Banjir lumpur
adalah proses lembah bukit, dan tidak sama dengan aliran lumpur yang diakibatkan
pergerakan massal.
Lainnya
Banjir dapat terjadi ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya akibat hujan) dan
tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau penguapan rendah).
Rangkaian badai yang bergerak ke daerah yang sama.
Berang-berang pembangun bendungan dapat membanjiri wilayah perkotaan dan pedesaan
rendah, umumnya mengakibatkan kerusakan besar.

- Dampak


Banjir Mediterania di Alicante (Spanyol), 1997.
Dampak primer
Kerusakan fisik - Mampu merusak berbagai jenis struktur, termasuk jembatan, mobil,
bangunan, sistem selokan bawah tanah, jalan raya, dan kanal.
Dampak sekunder
Persediaan air Kontaminasi air. Air minum bersih mulai langka.
Penyakit - Kondisi tidak higienis. Penyebaran penyakit bawaan air.
Pertanian dan persediaan makanan - Kelangkaan hasil tani disebabkan oleh kegagalan
panen. Namun, dataran rendah dekat sungai bergantung kepada endapan sungai akibat banjir
demi menambah mineral tanah setempat.
Pepohonan' - Spesies yang tidak sanggup akan mati karena tidak bisa bernapas.
Transportasi - Jalur transportasi hancur, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-
orang yang membutuhkan.
Dampak tersier/jangka panjang
Ekonomi - Kesulitan ekonomi karena penurunan jumlah wisatawan, biaya pembangunan
kembali, kelangkaan makanan yang mendorong kenaikan harga, dll.


2.Gempa bumi





- Pengertian Gempa Bumi
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat
pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa
Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak Bumi (lempeng Bumi). Frekuensi suatu
wilayah, mengacu pada jenis dan ukuran gempa Bumi yang di alami selama periode waktu.
Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. moment magnitudo adalah
skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.skala
rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur
pada skala besarnya lokal 5 magnitude. kedua skala yang sama selama rentang angka
mereka valid. gempa 3 magnitude atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besar
nya 7 lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada
kedalaman gempa. Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9, meskipun
tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar
adalah 9,0 magnitudo gempa di Jepang pada tahun 2011(per Maret 2011), dan itu adalah
gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada
modifikasiSkala Mercalli.


- Jenis Gempa Bumi
Jenis gempa bumi dapat dibedakan berdasarkan:
Berdasarkan Penyebab
Gempa bumi tektonik
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng
lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga
yang sangat besar. Gempa bumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di
Bumi, getaran gempa Bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi. Gempa
bumi tektonik disebabkan oleh pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran
lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-
tiba. * Gempa bumi vulkanik (gunung api) Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya
aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya
semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan
terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
Gempa bumi tumbukan
Gempa Bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi, jenis
gempa Bumi ini jarang terjadi
Gempa bumi runtuhan
Gempa Bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan,
gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
Gempa bumi buatan
Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia,
seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.
Berdasarkan Kedalaman
Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di
bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km
sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya
menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km
dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Berdasarkan Gelombang/Getaran Gempa
Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat
di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang
merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7
km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.
-Penyebab Terjadinya Gempa Bumi
Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan
yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar
dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh
pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.
Gempa Bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan-lempengan tersebut. Gempa Bumi
yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan
translasional.Gempa Bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan
litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.
Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung
berapi. Gempa Bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi.
Beberapa gempa Bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang
sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang
juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi (contoh.
pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas Bumi dan di Rocky Mountain Arsenal.
Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat
para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa
Bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi
- Akibat Gempa Bumi
Bangunan roboh
Kebakaran
Jatuhnya korban jiwa
Permukaan tanah menjadi merekat dan jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat guncangan
Banjir akibat rusaknya tanggul
Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami

- Tips Menhadapi Gempa Bumi
Bila berada didalam rumah:
Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat t idur.
Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
Jauhi rak buku, lemari dan jendela kaca.
Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di
dinding dsb.
Bila berada di luar ruangan:
Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame,
pohon yang tinggi, dsb.
Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
Jauhi rak-rak dan jendela kaca.
Bila berada di dalam ruangan umum:
Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari dan jendela kaca dsb.
Bila sedang mengendarai kendaraan:
Segera hentikan di tempat yang terbuka.
Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.
Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan
Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam
Bila sedang berada di dalam lift:
Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan
tangga darurat
Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua
tombol
Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah
Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika
tersedia
Bila sedang berada di dalam kereta api:
Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta
dihentikan secara mendadak
Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan
kepanikan
Bila sedang berada di gunung/pantai:
Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika anda merasakan getaran dan tanda-
tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.
Beri pertolongan:
Sudah dapat diramalkan bahwa banyak orang akan cedera saat terjadi gempabumi besar.
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke
tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang
berada di sekitar anda.
Evakuasi:
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu
dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempabumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan
dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. * * *
Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi:
Saat gempabumi besar terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah
kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan
informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak
berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak
jelas.

3.Gunung Meletus





Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam
perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.
Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat
tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi
disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 C. Letusan gunung
berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau
lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.
Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut
gunung berapi aktif.
- Berbagai Tipe Gunung Merapi
1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
2. Gunung berapi perisai (shield volcano)
3. Gunung berapi noah-noah

- Ciri-ciri Gunung Berapi akan Meletus
Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain
Suhu di sekitar gunung naik.
Mata air menjadi kering
Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
Tumbuhan di sekitar gunung layu
Binatang di sekitar gunung bermigrasi
- Hasil Letusan Genung Berapi
Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :
-Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbon
monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02),
danNitrogen (NO2) yang dapat membahayakan manusia.
-Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke
permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan
lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk
bermacam-macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar
sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
-Hujan Abu
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena
sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer
jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan.
-Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat
batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 C.
Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala,
lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

4.Badai



Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai
pasir dan debu. Badai disebut juga siklon tropisoleh meteorolog, berasal
dari samudera yang hangat. Badai bergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan
kecepatan sekitar 20 km/jam. Badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan anginnya dapat
mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap
bangunan dengan mudah. Tiga hal yang paling berbahaya dari badai
adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang. Terdapat berbagai macam badai,
seperti badai hujan, badai guntur, dan badai salju. Badai paling merusak adalah
badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera
Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.
- Penyebab Terjadinya Badai
Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut. Perubahan di
dalam energi atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai
tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya
berada di daerah tropis. Pada saat terjadi angin ribut ini, tekanan udara sangat rendah
disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. Hal ini bisa terjadi
diIndonesia maupun negara-negara lain. Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu
di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, danSamudera Pasifik.
5.Tsunami





Tsunami (bahasa Jepang: ; tsu = pelabuhan, nami = gelombang, secara harafiah berarti
"ombak besar di pelabuhan") adalah perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan
permukaan laut secara vertikal dengan tiba-tiba. Perubahan permukaan laut tersebut bisa
disebabkan oleh gempa bumi yang berpusat di bawah laut, letusan gunung berapi bawah
laut, longsor bawah laut, atau atau hantaman meteordi laut. Gelombang tsunami dapat
merambat ke segala arah. Tenaga yang dikandung dalam gelombang tsunami adalah tetap
terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Di laut dalam, gelombang tsunami dapat
merambat dengan kecepatan 500-1000 km per jam. Setara dengan kecepatan pesawat
terbang. Ketinggian gelombang di laut dalam hanya sekitar 1 meter. Dengan demikian, laju
gelombang tidak terasa oleh kapal yang sedang berada di tengah laut. Ketika mendekati
pantai, kecepatan gelombang tsunami menurun hingga sekitar 30 km per jam, namun
ketinggiannya sudah meningkat hingga mencapai puluhan meter. Hantaman gelombang
Tsunami bisa masuk hingga puluhan kilometer dari bibir pantai. Kerusakan dan korban jiwa
yang terjadi karena Tsunami bisa diakibatkan karena hantaman air maupun material yang
terbawa oleh aliran gelombang tsunami.
Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya.
Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan
genangan, pencemaran air asin lahan pertanian, tanah, dan air bersih.
Sejarawan Yunani bernama Thucydides merupakan orang pertama yang mengaitkan tsunami
dengan gempa bawah laut. Namun hingga abad ke-20, pengetahuan mengenai penyebab
tsunami masih sangat minim. Penelitian masih terus dilakukan untuk memahami penyebab
tsunami.
Teks-teks geologi, geografi, dan oseanografi pada masa lalu menyebut tsunami sebagai
"gelombang laut seismik".
Beberapa kondisi meteorologis, seperti badai tropis, dapat menyebabkan gelombang badai
yang disebut sebagai meteor tsunami yang ketinggiannya beberapa meter di atas gelombang
laut normal. Ketika badai ini mencapai daratan, bentuknya bisa menyerupai tsunami, meski
sebenarnya bukan tsunami. Gelombangnya bisa menggenangi daratan. Gelombang badai ini
pernah menggenangi Burma (Myanmar) pada Mei 2008.
Wilayah di sekeliling Samudra Pasifik memiliki Pacific Tsunami Warning Centre
(PTWC) yang mengeluarkan peringatan jika terdapat ancaman tsunami pada wilayah ini.
Wilayah di sekeliling Samudera Hindia sedang membangun Indian Ocean Tsunami Warning
System (IOTWS) yang akan berpusat di Indonesia.
Bukti-bukti historis menunjukkan bahwa megatsunami mungkin saja terjadi, yang
menyebabkan beberapa pulau dapat tenggelam
- Penyebab Terjadinya Tsunami
Tsunami dapat terjadi jika terjadi gangguan yang menyebabkan perpindahan sejumlah besar
air, seperti letusan gunung api, gempa bumi,longsor maupun meteor yang jatuh ke bumi.
Namun, 90% tsunami adalah akibat gempa bumi bawah laut. Dalam rekaman sejarah
beberapa tsunami diakibatkan oleh gunung meletus, misalnya ketika meletusnya Gunung
Krakatau.
Gerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naik atau turun secara
tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan keseimbangan air yang berada di atasnya. Hal ini
mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi
gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami.
Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di mana gelombang terjadi,
dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai
pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50 km/jam dan energinya sangat merusak
daerah pantai yang dilaluinya. Di tengah laut tinggi gelombang tsunami hanya beberapa cm
hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai
puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan
merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus
meter bahkan bisa beberapa kilometer.
Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak
terjadi di daerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempeng benua.
Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api juga dapat
mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang
menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara
tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada di atasnya terganggu. Demikian pula
halnya dengan benda kosmis atau meteor yang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau
longsor ini cukup besar, dapat terjadi megatsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.
Gempa yang menyebabkan tsunami
Gempa bumi yang berpusat di tengah laut dan dangkal (0 - 30 km)
Gempa bumi dengan kekuatan sekurang-kurangnya 6,5 Skala Richter
Gempa bumi dengan pola sesar naik atau sesar turun


6.TANAH LONGSOR





Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi
karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya
bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua
faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor -faktor
yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang
menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini
adalah gravitasiyang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor
lainnya yang turut berpengaruh:
erosi yang disebabkan aliran air permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut
yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah
pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

7.KEBAKARAN LIAR





Kebakaran hutan, kebakaran vegetasi, atau kebakaran semak, adalah sebuah
kebakaran yang terjadi dialam liar, tetapi juga dapat memusnahkan rumah-rumah dan lahan
pertanian disekitarnya. Penyebab umum termasuk petir, kecerobohan manusia,
dan pembakaran.
Musim kemarau dan pencegahan kebakaran hutan kecil adalah penyebab utama kebakaran
hutan besar.
Kebakaran hutan dalam bahasa Inggris berarti "api liar" yang berasal dari
sebuah sinonim dari Api Yunani, sebuah bahan seperti-napalm yang digunakan
di Eropa Pertengahan sebagai senjata maritime
- Penyebab
Penyebab Kebakaran hutan, antara lain:
Sambaran petir pada hutan yang kering karena musim kemarau yang panjang.
Kecerobohan manusia antara lain membuang puntung rokok sembarangan dan lupa
mematikan api di perkemahan.
Aktivitas vulkanis seperti terkena aliran lahar atau awan panas dari letusan gunung berapi.
Tindakan yang disengaja seperti untuk membersihkan lahan pertanian atau membuka lahan
pertanian baru dan tindakan vandalisme.
Kebakaran di bawah tanah/ground fire pada daerah tanah gambut yang dapat menyulut
kebakaran di atas tanah pada saat musim kemarau.






8. KEKERINGAN



Akibat Alamiah
- Kekeringan Meteorologis; berkaitan dengan tingkat curah hujan di bawah normal dalam
satu musim. Pengukuran kekeringan meteorologis merupakan indikasi pertama adanya
kekeringan.
- Kekeringan Hidrologis; berkaitan dengan kekurangan pasokan air permukaan dan air
tanah. Kekeringan ini diukur berdasarkan elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan
elevasi muka air tanah. Terdapat tenggang waktu mulai berkurangnya huj an sampai
menurunnya elevasi muka air sungai, waduk, danau, dan elevasi muka air tanah. Kekeringan
hidrologis bukan merupakan indikasi awal adanya kekeringan.
- Kekeringan Pertanian; berhubungan dengan kekurangan lengas tanah (kandungan air
dalam tanah), sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan tanaman tertentu pada periode
waktu tertentu pada wilayah yang luas. Kekeringan pertanian ini terjadi setelah gejala
kekeringan meteorologi.
- Kekeringan Sosial Ekonomi; berkaitan dengan kekeringan yang memberi dampak terhadap
kehidupan sosial ekonomi, seperti: rusaknya tanaman, peternakan, perikanan, berkurangnya
tenaga listrik dari tenaga air, terganggunya kelancaran transportasi air, dan menurunnya
pasokan air baku untuk industri domestik dan perkotaan.
- Kekeringan Hidrotopografi; berkaitan dengan perubahan tinggi muka air sungai antara
musim hujan dan musim kering dan topografi lahan.

Akibat Ulah Manusia

Kekeringan tidak taat aturan terjadi karena:
Kebutuhan air lebih besar daripada pasokan yang direncanakan akibat ketidaktaatan
pengguna terhadap pola tanam atau pola penggunaan air.
Kerusakan kawasan tangkapan air dan sumber-sumber air akibat perbuatan manusia.
Berdasarkan klasifikasi kekeringan tersebut, maka prioritas penanggulangan bencana
kekeringan disesuaikan dengan kemampuan masing-masing daerah. Khusus untuk
kekeringan yang disebabkan oleh ketidaktaatan para pengguna air dan pengelola prasarana
air, diperlukan komitmen dari semua pihak untuk melaksanakan kesepakatan yang sudah
ditetapkan. Kepada masyarakat perlu dilakukan sosialisasi yang lebih intensif, sehingga
memahami dan melaksanakan pola pengguna air sesuai peraturan/ketetapan
9.Badai tropis (Siklon tropis)




Siklon tropis adalah badai sirkuler yang menimbulkan angin kencang mampu
merusakkan daerah sekitar 250 mil dari pusatnya. Siklon tropis menyebabkan kerusakan
terutama oleh angin kencang, gelombang badai dan hujan lebat. Gelombang badai adalah
naiknya permukaan laut sepanjang pantai secara cepat karena angin menggerakkannya ke
pantai.
Sebutan siklon tropis bergantung pada lokasi kejadian. Di Atlantik dan Pasifik
disebut hurricane, di Pasifik Barat disebut typhoon, di Australia disebut Willy. Setiap tahun
muncul 80-100 siklon tropis, nama siklon tropis umumnya menggunakan nama-nama gadis,
seperti: Anna, Carol, Debbie, Inez, Fiona, Wenda dan sebagainya.
c. Thunderstorm (Badai guruh)
Thunderstorm adalah hujan badai disertai kilat dan halilintar. Kejadian ini adalah khas di
daerah tropis pada musim pancaroba, terutama pada masa perali han musim kemarau
memasuki musim penghujan.
Thunderstorm (Badai guruh) merupakan suatu fenomena fisis atmosfer yang sering
terjadi di Indonesia. Fenomena ini dapat menimbulkan korban jiwa akibat sengatan listrik
pada waktu terjadi petir. Gejala terjadinya thundersorm adalah angin yang kencang disertai
hujan yang deras kadang-kadang disertai hujan es, kilat dan halilintar.
Bencana alam badai dapat dipelajari dan diamati sehingga jika gejala awal dapat diamati
dengan baik maka gejala utama dapat diantisipasi dengan demikian pertanyaan kapan,
dimana, berapa besar dan berapa lama dapat dijawab. Hal ini mampu mengurangi jumlah
korban akibat bencana tersebut.

11 Bencana Alam Terbesar dalam Sejarah Australia
Australia mengalami banyak bencana alam, antara lain kebakaran hutan, banjir, taufan, badai
dahsyat, gempa bumi dan tanah longsor. Bencana-bencana ini sering terjadi, tapi pada saat yang
tidak dapat diprediksi, sehingga menimbulkan korban jiwa dan kehancuran pada rumah-rumah
dan mata pencarian penduduk. Berikut 11 bencana alam terbesar dalam sejarah Australia.

1. Topan Tracy 1974 Darwin
Darwin dibuat porak poranda pada Hari Natal oleh badai tropis paling signifikan di Australia.
Taufan Tracy termasuk kecil menurut standar dunia, tapi intens dan mengakibatkan bencana
besar. 71 orang tewas dan perlu waktu tiga tahun untuk pembangunan kembali dan perbaikan
lebih dari 2500 rumah.
2. Kebakaran Hutan Ash Wednesday 1983 Victoria &
Australia Selatan
Negara bagian Victoria dan Australia Selatan mengalami salah-satu musim panas yang terpanas
dan paling kering dalam catatan. 75 orang tewas termasuk 14 relawan pemadam kebakaran. 2300
rumah musnah dan lebih dari 300-ribu hektar tanah hangus.
3. Gempa Bumi 1989 Newcastle
Meskipun gempa itu berkekuatan hanya 5,6 pada Skala Richter, namun ini adalah gempa paling
menghancurkan dalam sejarah Australia. 13 nyawa melayang antara Hari Natal dan Malam
Tahun Baru. Banyak gedung bersejarah di kota itu hancur. 35-ribu juga hancur, mengakibarkan
seribu orang kehilangan tempat tinggal. Seluruhnya 50-ribu bangunan rusak dengan kerugian
bernilai 4 milyar dolar Australia.
4. Musim Kering 1991-95 New South Wales dan
Queensland
Musim kering yang hebat dan berkepanjangan di bagian tengah dan selatan negara bagian
Queensland dan di bagian utara negara bagian New South Wales adalah akibat dari curah hujan
terendah dalam sejarah Australia. Nafkah banyak petani yang sudah kepayahan hancur dan
ribuan ternak mati atau terpaksa harus dibunuh. Produksi pedalaman rata-rata turun lebih dari 10
persen dan angka pengangguran meningkat. Kerugian pada ekonomi diperkirakan sekitar 5
milyar dolar Australia.
5. Badai Hujan Es 1999 Sydney
Hujan angin ribut disertai petir dan guruh melanda Sydney, dengan hujan es berukuran hingga
9x8x8 sentimeter. Badai hujan es itu menimbulkan kehancuran luas di Sydney. 20-ribu gedung,
40-ribu kendaraan dan 25 pesawat hancur, dengan kerugian bernilai seluruhnya 1,7 milyar dolar.
6. Gelombang Panas Tenggara 2009
Australia tenggara mengalami salah-satu gelombang panas paling ekstrim dalam catatan sejarah.
Selama periode itu, 50 lokasi terpisah mencapai rekor dalam suhu udara tertinggi pada siang dan
malam hari berturut-turut. Suhu tertinggi tercatat di negara bagian Victoria 48.8 derajat Celsius.
Diperkirakan 374 orang meninggal di Victoria pada minggu pertama gelombang panas itu.
7. Kebakaran Hutan Black Saturday 2009 Victoria
Kondisi menjelang kebakaran hutan Black Saturday di Victoria memang termasuk yang terburuk
dalam catatan (lihat nomer 6). Suhu udara mencapai 46 derajat Celsius dan angin bertiup dengan
kecepatan melebihi 100 kilometer per jam. 400 titik kebakaran sulit dikendalikan dan 173 orang
tewas, termasuk 120 orang dalam satu kebakaran di daerah Kinglake saja.
8. Banjir 2011 Queensland
Banjir 2011 dianggap sebagai peristiwa bencana terbesar dalam sejarah negara bagian
Queensland dan merupakan banjir terbesar dalam sejarah Australia. 35 orang ditegaskan tewas,
lebih dari 70 kota dan lebih dari 200-ribu orang menderita dampaknya. Kerugian diperkirakan
2,38 milyar dolar Australia.
9. Tanah Longsor 1997 - Thredbo
Kira-kira seribu ton lumpur, batu dan pohon menimpa dua kabin di sebuah resor ski,
mengakibatkan kabin yang pertama jatuh diatas kabin yang kedua. Kedua bangunan itu hancur
dan orang-orang di dalamnya terkubur tanah longsor. Dari 19 orang yang terkubur, Stuart Diver
adalah satu-satunya yang selamat. Setelah bertahan selama tiga malam dalam suhu udara yang
sangat dingin dan mengalami hypothermia, Stuart akhirnya berhasil diangkat, menyusul operasi
penyelamatan selama 10 jam.
10. Topan Yasi 2011 Queensland
Taufan Yasi kategori 5 menimbulkan angin berkecepatan 295 kilometer per jam dan merentang
650 kilometer. Walau hanya satu korban jiwa yang tercatat, namun Yasi lebih kuat ketika
mendarat daripada Badai Katrina, yang menewaskan hampir 2-ribu orang.
11. Kebakaran Hutan 2013 Sydney
Tanggal 14 Oktober 2013 merupakan hari terpanas bulan Oktober yang pernah tercatat di negara
bagian New South Wales. Memasuki 18 Oktober, 100 kebakaran berkobar di negara bagian itu.
Kebakaran itu adalah yang terburuk di New South Wales sejak 1960-an. Dua orang tewas, 248
rumah hancur dan kerusakan diperkirakan melebih 94 juta dolar.

You might also like