PADA SEBUAH PROYEK Pada penentuan jumlah pegawai pada analysis man power planning dapat dilakukan dengan dua cara yaitu: 1. Metode Ratio Analysis Metode Ratio Analysis adalah cara untuk mengestimasi kebutuhan jumlah karyawan / tenaga kerja yang berdasarkan ratio antara factor tertentu misalnya jumlah pendapatan! dengan jumlah karyawan yang dibutuhkan misalnya jumlah karyawan yang diperlukan!. "alam konteks perusahaan tertentu maka factor yang bias dijadikan patokan untuk menetukan jumlah tenaga kerja bias brupa jumlah amiten atau jumlah pendapatanre#ence! selama setahun$ niali kapasitas pasar. "engan mematok ratio tertentu$ maka anda akan bias mengestimasikan berapa kebutuhan tenaga kerja yang ideal. Misalnya kalau pendapatan perusahaan anda selama setahun adalah Rp %& Milyar $maka jumlah pekerja sebaiknya %&& 1:Rp 1&&.&&&.&&&$'! Metode ratio ini juga bias ditetapkan untuk menentukan jumlah pegawai dibagian support()$*R$dan +A$,inance!$dengan jumlah pegawai dibagian care fungtion$angka rata'rata yang dipatok adalah 1%-. Artinya $kalau jumlah perusahaan adalah %&&$ maka total karyawan dibagian support sebaiknya berkisar pada angka ./. 0. Metode 1ork 2oad Analysis Metode ini merupakan proses untuk menghitung beban kerja suatu fungsi tertentu dalam perusahaan."ari perhitungan ini kemudian dapat ditentukan jumlah kebutuhan ideal dari pegawai yang dibutuhkan. 3ecara spesifik terdapat 4 langkah kunci untuk melakukan work analysis. a. Menentukan output utama dari suatu fungsi tertentu$ dan kemudian mengidentifikasi rangkaian akti#itas kerja yang dibutuhkan untuk menganalysis output tersebut. b. Membreak'down rangkaian akti#itas menjadi sebuah satuan tugas yang lebih rinci dan spesifik$ serta mengelompokkan satuan tugas tersebut berdasarkan tingkat kesulitan /kompleksitasnya. c. Melakukan proses perhitungan jumlah waktu total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masing'masing satuan tugas tersebut."isini akan dapat dihitung jumlah total waktu yang digunakan untuk menghasilkan keseluruhan jumlah output utama dari fungsi yang di analysis.5umlah total waktu yang dibutuhkan inilah yang kemudian digunakan sebagai dasar untuk menghitung jumlah ideal pegawai yang dibutuhkan. (Sumber : Cahaya cinta.Blogspot.com/2011/03.Cara-praktis-menentukan-umlah-sta!t.html" I. TUJUAN PENGUKURAN WAKTU DENGAN SAMPLING PEKERJAAN Pengukuran waktu dengan sampling pekerjaan mempunyai kegunaan yaitu: 1. 6ntuk mengetahui distribusi pemakaian waltu sepanjang waktu kerja oleh pekerja atau kelompok kerja. 0. 6ntuk mengtahui tingkat pemanfaatan mesin 7 mesin atau alat' alat di pabrik. 4. 6ntuk mengetahui waktu baku bagi pekerja 7 pekerja tak langsung. 8. 6ntuk memperkirakan kelonggaran bagi suatu pekerjaan. (sumber : #ttp //$espository.usu.ac.i%/bistream/123&'()*+/1&'0/in%ustry-,uty2.p%!" J. KEUNTUNGAN SERTA KEKURANGAN WORK SMAPLING 9euntungan 1ork sampling 9euntungan dari penggunaan work sampling yaitun: Pelaksanaan work sampling menggunakan biaya yang lebih murah/lebih sedikit. "engan work sampling dapat diketahui Ratio "elay atau objek study sehingga utilitas dari objek tersebut bias diketahui. Pengamatan terhadap objek tidak perlu secara menyeluruh cukup dengan pengambilan sampel secara acak. Penagamatan dapat dilakukan dalam sebuah periode hari atau minggu sehingga dapat mengurangi kemungkinan #ariasi dari hari kehari atau minggu ke minggu dapat mempengaruhi kasil. 9ekurangan 1ork sampling 9ekurangan 1ork sampling yaitu: 1ork sampling tidak ekonomis untuk pengamatan yang dilakukan oleh seorang operator yang berada didalam area luas. )idak dapat memberikan informasi yang detail. Perhitungan statistiknya lebih sulit dipahami *asil yang diperoleh kurang akurat karena tidak adanya hukum probabilitas (sumber : masisnanto.blog%etik.com" D. FAKTOR PENYESUAIAN DAN KELONGGARAN Pembakuan system kerja tidak dapat dilepaskan dari dua aspek yaitu pemberian penyesuaian diberikan berkenaan dengan tingkat klecepatan kerja yang dilakukan pekerja dalam melakukan pekerjaannya.3edangkan kelonggaran diberikan berkaitan dengan adanya sejumlah kebutuhan diluar kerja yang terjadi selama pekerjaan berlangsung. 3ecara sistematis$ perhitungan waktu baku dapat digambarkan sebai berikut: -enyesuaian( -" .elonggaran(/" 1aktu siklus 1aktu :ormal 1aktu ;aku 1s! 1n! 1b! "imana: P< Penyesuaian 2<9elonggaran 1s<1aktu siklus 1n<1aktu :ormal 1b< 1aktu baku Pemberian penyesuaian dan kelonggaran secara bersama'sama selayaknya dirasakan adil fail!$ baik dari sisi pekerja maupun dari sisi manajemen. Perfor!"#e R!$%"& Penyesuaian adalah untuk menyesuaikan ketidaknormalan yang terjadi pada susatu pekerjaan.ketidaknormalan tersebut dapat dilihat pada kecepatan kerja$yaitu waktu penyelesaian kerja yang terlalu singkat/panjang. 3eorang pekerja dianggap bekerja secara wajar apabila pekerja tersebut sudah bekerja dalam jangka waktu yang lama$ berpengalaman dalam melakukan pekerjaannya $menunjukkan kesungguhan dalam melakukan tugas$ dan menguasai cara kerja yang ditetapkan sehingga tidak melakukan gerakan 7 gerakan yang berlebihan dan sia' sia. 3ecara matematis $ dibandingkan dengan huruf = P> dengan keterangan sebagai berikut: P < 1 <1&& - <:ormal P ? 1 < P?1&&-<2ambat P @ 1 < P@1&&-<Aepat 6ntuk menentukan factor penyesuaian $ terdapat beberapa cara Baitu: '. Per(e"$!(e Merupakan cara paling awal$ sederhana$ dan mudah. CPD "itentukan oleh pengukur melalui pengamatan selama pengukuran. Misal: "itentukan P<11&-$jika 1s<18.E menit Maka: 1n<18.E F 1.1<1E.E menit 9ekurangannya : *asil Penilaian yang kasar. ). C!r! SCHUMARD Patokan penilaian berdasarkan Ckelas'kelas performansi kerja tiap'tiap kelas mempunyai nilai sendiri'sendiri. Kelas P Kelas P Superfa st 100 Good - 65 Fast + 95 Normal 60 Fast 90 Fair + 55 Fast - 85 Fair 50 Excelent 80 Fair - 45 Good + 5 !oor 40 Good 0 *. C!r! We($%"&+o,(e SKILL EFFORT G&.1% A1 3uperskill G&.14 A0 G&.11 ;1 HFcelent G&.&I ;0 G&.&E A1 +ood G&.&4 A0 &.&& " A#erage '&.&% H1 ,air '&.1& H0 '&.1E ,1 Poor '&.00 ,0 G&.14 A1 3uperskill G&.10 A0 G&.1& ;1 HFcelent G&.&I ;0 G&.&% A1 +ood G&.&0 A0 &.&& " A#erage '&.&8 H1 ,air '&.&I H0 '&.10 ,1 Poor '&.1. ,0 CONDITION CONSISTENCY G&.&E A 3uperskill G&.&8 ; HFcelent G&.&0 A +ood &.&& " A#erage '&.&4 H ,air '&.&. , Poor G&.&8 A 3uperskill G&.&4 ; HFcelent G&.&1 A +ood &.&& " A#erage '&.&0 H ,air '&.&8 , Poor Penilaian berdasarkan 8 faktor : Skill(keterampilan) $9emampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Effort ( Usaha) 9esungguhan yang ditunjukkan operator ketika bekerja . Con!ition (kon!isi Ker"a) 9ondisi lingkungan fisik pencahayaan$ temperature$ dan kebisingan ruangan!. Consisten#$ (Konsistensi) 9enyataan bahwa setiap hasil pengukuran waktu menunjukkan hasil yang berbeda 7 beda. -. C!r! O./e0$%1e Memperlihatkan dua factor: 9ecepatan 9erja: 1ajar P<1 2ambat P?1 Aepat P@1 )ingkat kesulitan pekerjaan 2. C!r! Be3!,4 3!" S%"$e(! )ahun 1/1E$Aharler H ;edauF memperkenalkan system untuk pembayaran upah dan insentif dalam pengendalian tenaga kerja 3kill dan Hffort Rating )idak terlalu beda dengan cara schumard. "inyatakan dalam huruf =;> $3tandar kerja operator dinyatakan dengan nilai E& ; $pemberian insentif .&'I%; per jam. Cara Sintesa% 1aktu penyelesaian tiap elemen gerakan dibandingkan dengan nilai pada table data waktu gerakan $kemudian dihitung. Rata'ratanya sebagai factor penyesuaiannya. 6ntuk allowance /kelonggaran$pada umumnya meliputi 4 hal yaitu: a. (stirahat untuk kebutuhan perorangan personal :eeds! kebutuhan yang bersifat pribadi seperti untuk makan$minum$dan lain'lain. 9elonggaran ini biasanya berkisar antara &' 0$%- untuk pria$ dan 0'%- untuk wanita. b. 9elelahanfatiJue! 9elonggaran diberikan karena kelelahan fisik maupun setelah bekerja beberapa waktu. ;eberapa factor yang mengakibatkan kelelahan ini antara lain: 9ondisi 9erja 3ifat dari pekerja 9esehatan pekerja$fisik dan mental c. 9eterlambatan yang tidak dapat dihindarkan 9elonggaran ini diberikan untuk elemen'elemen usaha yang berhenti karena hal yang tidak dapat dihindarkanseperti interupsi dari super#isor$ketidaksediaan material$gangguan mesin$ mengasar peralatan potong$ dan lain'lain. Aara pengukuran kelonggaran: 1! Pengamatan secara langsung$kemudian dicatat waktu menganggurnya. 0! Menggunakan metode sampling 4! )abel (Sumber : 0ignoesubroto1Sritomo.200(.2rgonomi stu%y 3erak %an 0aktu- Surabaya:4,S" Se"arah samplin& ker"a' 1ork sampling pertama kali digunakan oleh 2.*.A. )ippet dalam industri tekstil (nggris$ dan itu diperkenalkan ke negara ini dengan nama Kpenundaan rasioK pada tahun 1/8&. 1ork sampling adalah alat pencari fakta. "alam banyak kasus$ diperlukan informasi tentang manusia atau mesin yang dapat diperoleh dalam waktu cepat dan dengan biaya yang lebih rendah. "engan metode ini cara yang digunakan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan cara lain. http://imam-syaie!oe%ien.blogspot.com/2011/0&/5ork-sampling.html