You are on page 1of 20

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap Praktikum Kimia Analitik II yang berjudul Kromatografi


Penukar Ion yang disusun oleh :
Nama : Wahidah Latif
NI : !"!#"$""%
Kelas : A
Kelompok : I
&elah diperiksa dan dikoreksi oleh Asisten'Koordinator Asisten dan
dinyatakan diterima(
akassar) ei *"!*
Koordinator Asisten Asisten
Subakir Salnus Ilna Sutrianty Ilyas
engetahui
+osen Penanggung ,a-ab
Sitti Faika, S. Si., M. Si.
KROMATOGRAFI PENUKAR ION
ABSTRAK
Per.obaan ini dilakukan dua perlakuan) yaitu penentuan kapasitas resin
penukar anion dan pemisahan .ampuran Ni
*/
dan 0e
#/
dengan resin penukar anion(
Penentuan kapasitas resin penukar anion dilakukan dengan mengelusi resin penukar
anion yang terdapat dalam kolom dengan NaN1
#
*2 sehingga anion dari resin
yaitu 3l
4
akan bertukar dengan anion dari eluen yaitu N1
#
4
( Kemudian konsentrasi ion
3l4 akan ditentukan dengan titrasi menggunakan AgN1
#
dan indikator K
*
3r
*
1
$
(
pemisahan .ampuran 0e
#/
dan Ni
*/
dilakukan dengan mengelusi .ampuran yang
dimasukkan ke dalam resin penukar anion yang dielusi dengan 53l pekat untuk
membentuk kompleks 6Ni3l
$
7
*4
dan 60e3l
%
7
#4
dimana 60e 3l
%
7
#4
akan terikat kuat pada
resin sehingga 6Ni3l
$
7
*4
akan keluar dari kolom( Kemudian dielusi dengan 53l en.er
untuk mengeluarkan ion 0e
#/
dalam kolom serta diuji keberhasilan pemisahan dengan
mereaksikan efluen yang mengandung Ni
*/
dengan di metil glioksin dan efluen yang
mengandung ion 0e
#/
diuji dengan K83N( 5asil yang diperoleh adalah kapasitas
resin penukar anion yang diperoleh yaitu *)#9% mgrek'gram( 3ampuran Ni
*/
dan 0e
#/
dapat dipisahkan dimana Ni
*/
keluar dalam efluen yang ber-arna kuning jernih dan
menunjukkan reaksi negatif terhadap di metil glioksin yaitu larutan bening(
8edangkan 0e
#/
keluar dalam efluen yang ber-arna kuning kehijauan dan
menunjukkan reaksi positif terhadap K83N yaitu larutan merah darah(
Kata Kuni : Kromatografi Penukar Ion) :fluen) eluen) ;esin(
A. P!n"a#uluan
Pengertian kromatografi menyangkut metode pemisahan didasarkan atas
distribusi diferensial komponen sampel diantara dua fasa( enurut pengertian ini
kromatografi selalu melibatkan dua fasa) yaitu fasa diam <stationary phase= dan
fasa gerak <mobil phase=( 0asa diam dapat berupa padatan atau .airan yang terikat
pada permukaan padatan <kertas atau suatu absorben=) sedangkan fasar gerak
dapat berupa .airan disebut eluen atau pelarut) atau gas pemba-a yang inert(
>erakan fasa gerak ini mengakibatkan terjadinya migrasi diferensial komponen4
komponen dalam sampel( +alam proses kromatografi selalu terdapat salah satu
ke.enderungan sebagai berikut? <a= ke.enderungan molekul4molekul komponen
untuk melarut dalam .airan? <b= ke.enderungan molekul4molekul komponen
untuk melekat pada permukaan padatan halus <absorpsi @ penyerapan=? <.=
ke.enderungan molekul4molekul komponen untuk bereaksi se.ara kimia <penukar
ion= <8oebagio) *""$: 2$=(
Pekerjaan pemisahan se.ara kromatografi dengan mempergunakan resin
penukar ion telah dilakukan oleh beberapa peneliti dalam usaha untuk
memisahkan produk4produk reaksi fisi( Penukar kation) sintesis sudah digunakan
untuk memisahkan unsur4unsur anggota series lantanida dan aktinida( Pemisahan
senya-a4senya-a organik seperti asam4asam amino pun telah dapat di.apai
dengan metode penukar ion( etode ini juga digunakan dalam berbagai operasi
seperti pelunakan air) menaikkan kadar logam) pemisahan logam <Khopkar) *""9:
!!$=(
Aeraneka ragam bahan organik dan anorganik) memperagakan perilaku
pertukaran ion( &etapi pada penelitian di laboratorium dimana keseragaman
sangat penting( Pertukaran ion yang sangat disukai biasanya adalah bahan4bahan
sintesis yang dikenal sebagai resin pertukaran ion <Bnder-ood) !CC%: 2#"=(
+i tahun !C#2 Adam dan 5olmes membuat resin sintesis pertama dengan
hasil kondensasi asam sulfonat fenol dengan formaldehid( 8emua resin4resin ini
memiliki gugusan reaktif 415) 43115) 4581
#
sebagai pusat4pusat pertukaran(
>ugusan fungsional asam <atau basa= suatu resin penukar ditempati oleh ion4ion
dengan muatan berla-anan( Ion yang labil adalah 5/ pada penukar kation( ;esin
dengan gugusan sulfonat atau amina kuarterner adalah terionisasi kuat) tidak larut
dan sangat reaktif( ;esin4resin demikian dengan gugusan yang terionisasi kuat
seperti 581
#
D ;
*
N5 disebut sebagai penukar kuat) sedangkan gugusan ion yang
terionisasi se.ara parsial seperti E3115) 415) dan N5
*
dikenal sebagai resin
penukar yang lemah( &ingkat ionisasinya dapat diketahui dengan menirasi resin
dengan menggunakan basa <Khopkar) *""9 : !!$ F !!2=(
;esin pertukaran ion pada resin) misalnya ; F 5 dapat terjadi karena
perbedaan afinitas atau daya ikat ion4ion yang ditentukan oleh muatan ion dan
jari4jari ion berhidrasi atom 5 pada ; F 5 dapat ditukar oleh Na) karena Na
/
<pada konsentrasi sama= mempunyai afinitas yang lebih besar dengan reaksi(
Kapasitas penukar resin merupakan kemampuan resin untuk menukarkan ionnya(
5al ini merupakan ukuran penting dalam aplikasi industri <Alen) *"!!=(
Apa gunanya mengetahui besarnya nilai pertukaran suatu resin penukar
ionG +alam praktek adalah untuk dapat memperkirakan berapa banyaknya resin
yang diperlukan <yang harus dimasukkan dalam kolom= untuk penetapan atau
suatu pemisahan( +alam praktek biasanya jumlah resin yang dimasukkan ke
dalam kolom adalah H * kali jumlah yang dihitung berdasarkan nilai kapasitas
penukarannya <&im +osen Kimia Analitik) *"!*: !I F !9=(
enurut Khokar <*""9: !!2=) pada umumnya penukar ion disintesisi
dengan prosedur sebagai berikut:
>ambar !( Kopolimer 8tyren F +JA
8etelah pembentukan kopolimer styren dan +JA <di Kinil benLena=) Lat
tersebut disulfonasi untuk memperoleh resin penukar kation seperti:
>ambar *( Penukar kation bersifat asam kuat
35 @ 35
*
35 @ 35
*
35 @ 35
*
/
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*

581
#
581
#
581
#
581
#
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F
581
#
581
#
581
#
581
#
8edangkan untuk memperoleh penukar anion) kopolimer styren dan +i
Kinil AenLena dilaminasi kemudian diklorometilasikan untuk memperoleh produk
seperti:
>ambar #( Penukar anion bersifat basa kuat
Proses penghilangan ion4ion yang terlarut dalam air dapat melibatkan
penukar kation <cation exchanges= yang berupa resin Na <; F Na=( Proses
pertukaran ion natrium merupakan proses yang paling banyak digunakan untuk
melunakkan air( +alam proses pelunakan ini) ion4ion kalsium dan magnesium
disingkirkan dari air berkesadahan tinggi dengan jalan pertukaran kation dengan
natrium <;ahayu) *""C=(
etode kromatografi penukar ion telah berkembang salah satunya telah
dibuat ran.ang bangun sistem kendali penampung fraksi pada kromatografi kolom
penukar ion berbasis mikrokontroler A&9C22* yang prinsip utamanya adalah
memanfaatkan keypad sebagai masukan untuk mengatur selang -aktu yang
digunakan jumlah gerakan yang diinginkan) serta mengatur motor berapa saja
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*

35
*
N<35
#
=
*
/
3l
4
35
*
N<35
#
=
*
/
3l
4
35
*
N<35
#
=
*
/
3l
4
35
*
N<35
#
=
*
/
3l
4
35
*
N<35
#
=
*
/
3l
4
35
*
N<35
#
=
*
/
3l
4
35
*
N<35
#
=
*
/
3l
4
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F
35
*
N<35
#
=
*
/
3l
4
yang akan digerakkan dengan L3+ <Liquid Crystal Display= sebagai media
penampil <8antoso) *""9=(
Adapun tujuan dari per.obaan ini adalah menentukan kapasitas resin
penukar ion dan memisahkan .ampuran Ni*/ dan 0e#/ dengan resin penukar
anion(
B. M!t$"! Praktiku%
!( Alat
a( Labu erlenmeyer *2" ml merek approM dan duran 2 buah
b( >elas ukur *2" ml merek glastronik ! buah
.( >elas kimia !"" ml mereka duran ! buah
d( 3orong pisah *2" ml merek pyreM * buah
e( Auret 2" ml merek +IN dan pyreM $ buah
f( >elas ukur 2" ml dan !" ml merek pyreM dan merek derma * buah
g( 8tatif dan klem * buah
h( Aotol semprot ! buah
i( Pipet tetes
j( Nera.a analitik ! buah
k( Aatang pengaduk ! buah dan .orong biasa ! buah
*( Aahan
a( ;esin penukar anion <amberlite i;4$""=
b( Larutan NaN1
#
*2 <Natrium nitrat=
.( Larutan AgN1
#
")! <perak nitrat=
d( Larutan K
*
3r1
$
<kalium kromat=
e( 53l pekat dan 53l ")2 <asam klorida=
f( Larutan .ampuran <Ni
*/
dan 0e
#/
=
g( ANuades dan tissue
h( Kapas dan lidi
i( Larutan K83N <kalium sianida=
j( Larutan N5
$
15 en.er
k( Larutan di metil glioksin
#( 3ara Kerja
a( Penentuan Kapasitas ;esin Penukar Anion
!= engisi kolom dengan kapas dan memasukkan air untuk
mengeluarkan udara yang terperangkap di dalam kolom(
*= enimbang 2 gram resin dan menambahkan aNuades pada resin lalu
memasukkannya ke dalam kolom
#= enambahkan aNuades se.ukupnya sampai seluruh resin terendam
dan mengeluarkan gelembung udara yang ada di dalam kolom dengan
.ara memukul4mukul kolom dengan tabung karet( 8elanjutnya
mengatur tinggi air sekitar ! .m dari atas permukaan resin(
$= engisi .orong pisah *2" ml dengan *2" ml larutan NaN1
#
*2 (
embiarkan larutan tersebut masuk ke dalam kolom dengan
ke.epatan kira4kira ** tetes permenit(
2= enampung efluen dalam erlenmeyer sampai seluruh eluen masuk ke
dalam kolom(
%= engambil *2 ml efluen dan menambahkannya # tetes K
*
3r1
$
lalu
menirasinya dengan AgN1
#
")! (
I= en.atat Kolume titran yang digunakan(
9= engulangi titrasi sebanyak # kali dan men.atat Kolume rata4rata
titran yang digunakan(
b( Pemisahan ion Ni
*/
dan 0e
#/
!= enimbang resin penukar anion H !2 gram) lalu melakukan proses
dekantasi sampai jenuh(
*= emasukkan resin ke dalam kolom yang baian ba-ahnya telah terisi
kapas dan aNuades) kemudian menutup bagian atas resin dengan
sedikit kapas(
#= en.u.i kolom resin dengan sedikit aNuades dan menjaga permukaan
air tetap di atas kapas bagian atas H ! .m(
$= emasukkan *2 ml 53l pekat ke dalam .orong pisah lalu
mengalirkannya ke dalam kolom dengan ke.epatan H ")2 ml per menit
sambil menampung efluen dengan erlenmeyer dengan ke.epatan yang
sama sampai seluruh 53l masuk ke dalam kolom(
2= emasukkan larutan .uplikan sebanyak * ml ke dalam kolom(
%= engisi kembali .orong pisah dengan *2 ml 53l pekat lalu
menampung !" ml efluen dalam gelas ukur(
I= engganti gelas ukur dengan erlenmeyer dan menampung seluruh
efluen sampai seluruh larutan pada .orong pisah habis(
9= engisi kembali .orong pisah dengan *2 ml 53l ")2 lalu
menampungnya ke dalam labu erlenmeyer yang lain(
C= engamati perbedaan -arna efluen dan menguji pemisahan dengan
larutan K83N dan di metil glioksin(
!"= ereaksikan beberapa ml efluen II dan III dengan di metil glioksin
yang a-alnya ditambahkan N5
$
15 en.er( engamati perubahan yang
terjadi
!!= ereaksikan beberapa ml efluen IJ dengan K83N lalu mengamati
perubahan yang terjadi(
&. Hasil P!n'a%atan "an Analisis (ata
). Hasil P!n'a%atan
a( Penentuan kapasitas resin penukar anion
2 gram resin 2 gram resin / air
*2" ml larutan NaN1
#
larutan NaN1
#
diteteskan
dengan ke.epatan * tetes permenit O efluen *$" ml <bening=( *2 ml
efluen / # tetes K
*
3r1
$
larutan merah bata dan endapan
.okelat(
&itrasi I : !*)$ ml
&itrasi II : !*)# ml
+imasukkan dalam
kolom
+iisi
.orong pisah
&itrasi
AgN1
#
")!
Kuning
&itrasi III : !*)% ml
Konsentrasi AgN1
#
@ ")!
Jolume AgN1
#
rata4rata @ !*)$# ml
Aerat resin@ 2 gram
0p @
ml *2
ml *$"
:luen J
NaN1 J
#
= @ C)%
3 @ 0p
W
J a
dimana
a @ ")! N @ ")! grek'L @ ")! mgrek'ml
3 @ 0p
W
J a
@ C)%

gram 2
ml !*)$# M mgrek'ml ")!
@ C)%

gram 2
mgrek !)*$#
@ *)#9% mgrek'gram
b( Pemisahan ion Ni
*/
dan 0e
#/
!2 gram resin / !"" ml aNuades Kolume tinggal H *2 ml
<jernih= resin / aNuades(
*2 ml 53l pekat efluen <kuning muda jernih= / * ml
larutan .uplikan <Ni
*/
dan 0e
#/
= !" ml efluen II <kuning
muda jernih= efluen III efluen IJ <kuning
kehijauan=(
didekantir
+imasukkan kolom
+iteteskan
3orong pisah
+iteteskan
*2 ml 53l pekat
+iteteskan
53l pekat
+iteteskan
*2 ml 53l ")2
:fluen II / N5
$
15 en.er / di metil glioksin O larutan bening <kuning
muda jernih=(
:fluen III / N5
$
15 en.er / di metil glioksin O larutan bening <kuning
jernih=(
:fluen IJ / K83N O larutan merah darah
<kuning kehijauan=
:fluen III @ !2 ml
:fluen IJ @ *2 ml
*. Analisis (ata
+iketahui : J AgN1
#
@ !*)$# ml
W resin @ 2 gram
a @ ")! N @ ")! grek'L @ ")! mgrek'ml
0p @ C)%
+itanyakan : 3 @ ((((G
3 @ 0p
W
J a
@ C)%

gram 2
ml !*)$# M mgrek'ml ")!
@ C)%

gram 2
mgrek !)*$#
@ *)#9% mgrek'gram
(. P!%ba#asan
). P!n!ntuan ka+asitas r!sin +!nukar ani$n
Per.obaan ini dilakukan untuk menentukan kapasitas resin penukar
anion( Kapasitas penukar ion dari suatu resin penukar anion adalah jumlah
anion yang dapat ditukar untuk setiap ! gram resin atau banyaknya anion yang
dapat ditukar untuk setiap ! ml resin basah(
Per.obaan ini dilakukan dengan memasukkan larutan NaN1
#
*2 ke
dalam kolom yang berisi resin penukar anion <3l
4
= dan telah dilapisi kapas
pada bagian ba-ah agar resin tidak jatuh ke ba-ah kolom karena ukurannya
yang sangat ke.il( Kolom juga berisi aNuades agar tidak terdapat rongga udara
yang dapat mengganggu pemisahan(
Pada saat NaN1
#
dimasukkan ke dalam kolom) NaN1
#
akan
berhidrolisis menjadi ion4ionnya dan ion N1
#
4
dari larutan akan bertukar
dengan anion 3l4 dari resin( Pertukaran terjadi karena kedua ion merupakan
ion yang bermuatan negatif( Ion N1
#
4
akan terikat oleh resin karena ukuran
ion N1
#
4
lebih besar dibandingkan ukuran ion 3l
4
karena kuatnya ikatan resin
dipengaruhi oleh ukuran ion( ;eaksi yang terjadi :
NaN1
#
O Na
/
/ N1
#
4
; F 3l
4
/ NaN1
#
O ; F N1
#
4
/ Na3l
8etelah itu) efluen yang diperoleh ditampung dan dititrasi( &itrasi yang
digunakan adalah titrasi argentometri dengan .ara ohor) yaitu titrasi yang
melibatkan larutan baku AgN1
#
dengan pembentukan endapan ber-arna(
&itrasi dilakukan dengan larutan standar AgN1
#
")! dan menggunakan
indikator K
*
3r1
$
sebagai penanda ter.apainya titik akhir titrasi yang ditandai
perubahan dari larutan dari larutan bening menjadi larutan merah bata dan
endapan .okelat( Jolume rata4rata AgN1
#
yang digunakan yaitu sebesar
!*)$# ml( Aerdasarkan hasil analisis data) diperoleh kapasitas resin penukar
anion sebesar *)#9% mgrek'gram artinya ! gram resin dapat menukarkan ion
sebanyak *)#9% mgrek( Adapun reaksi pada saat titrasi:
Na
/
/ 3l
4
O Na3l
Na3l / AgN1
#
O NaN1
#
/ Ag3l P
<endapan perak=
*Ag3l / K
*
3r1
$
O Ag3r1
$
/ *K3l
<endapan .okelat=
*. P!%isa#an i$n Ni
*,
"an F!
-,
Per.obaan ini dilakukan untuk memisahkan ion Ni
*/
dan ion 0e
#/
dari
.ampuran dengan menggunakan resin penukar anion( Perlakuan a-al
dilakukan dengan memasukkan 53l pekat ke dalam kolom yang berisi resin
penukar anion agar dalam kolom bersuasana 53l pekat( 8elanjutnya
memasukkan .ampuran Ni
*/
dan 0e
#/
yang akan dipisahkan dan mengelusinya
dengan 53l pekat(ion 3l
4
dari 53l pekat akan berikatan dengan ion Ni
*/
membentuk ion kompleks 6Ni3l
$
7
*4
dan ion 3l
4
dari 53l pekat juga berikatan
dengan ion 0e
#/
membentuk ion kompleks 60e3l
%
7
#4
( Ion kompleks 60e3l
%
7
#4
terserap sangat kuat oleh resin penukar anion karena memiliki tetapan
kestabilan kompleks dan ukuran ion yang lebih besar daripada ion kompleks
6Ni3l
$
7
*4
sehingga ion 6Ni3l
$
7
*4
akan keluar terlebih dahulu dari kolom)
sementara ion kompleks 60e3l
%
7
#4
akan tertahan oleh resin penukar anion(
Bntuk mengeluarkan ion 0e
#/
dari kolom maka kolom dielusi dengan 53l
en.er sehingga ikatan pada kompleks 60e3l
%
7
#4
menjadi tidak kuat karena 53l
en.er memiliki daya ionisasi yang akan menyebabkan ion kompleks menjadi
kurang stabil sehingga melepaskan 5
/
( Adapun reaksinya:
Ni
*/
/ $3l
4
O 6Ni3l
$
7
*4
0e
#/
/ %3l
4
O 60e3l
%
7
#4
0e
#/
/ #53l O 0e3l
#
/ #5
/
5al ini yang menyebabkan ion 0e
#/
akan keluar dari kolom
Pengujian terhadap keberhasilan pemisahan dapat dilakukan dengan
menggunakan pereaksi tertentu( Bntuk efluen III yang mengandung ion Ni
*/
ditambahkan N5
$
15 untuk memberikan suasana basa dan kemudian
direaksikan dengan di metil glioksin( 5asil yang diperoleh yaitu larutan
berubah dari kuning jernih menjadi bening( 5al ini tidak sesuai dengan teori
<Ibnu) *""$: I9= bah-a di metil glioksin <+>= yang ber-arna merah namun
dalam larutan buffer asetat( Perbedaan terjadi karena perlakuan yang berbeda(
Adapun reaksinya:
nikel dimetil glioksin
< =
:fluen IJ yang mengandung 0e
#/
diuji dengan pereaksi K83N( 5asil
yang diperoleh yaitu larutan berubah dari kuning kehijauan menjadi merah
darah( 5al ini sesuai dengan teori <Ibnu) *""$: I%= bah-a ion 0e
#/
akan
menghasilkan larutan merah darah ketika bereaksi dengan 83N
4
membentuk
ion kompleks 60e<83N=7
*/
( Adapun reaksinya:
K83N O K
/
/ 83N
4
0e
#/
/ 83N
4
O 60e<83N=7
*/
<merah darah=
E. K!si%+ulan "an Saran
). K!si%+ulan
+ari hasil per.obaan dapat disimpulkan bah-a :
a( Kapasitas resin penukar anion yang diperoleh *)#9% mgrek'gram(
b( Pada pemisahan .ampuran Ni
*/
dan 0e
#/
) Ni
*/
keluar dalam efluen yang
ber-arna kuning jernih dan menunjukkan reaksi negatif terhadap
Ni
*/
/
35
#
F 3 @ N F 15
*
35
#
F 3 @ N F 15
Ni
N
N
N
N
3
3
3
3
35
#
35
#
5
#
3
5
#
3
1 1
1 1
5
5
/ *5
/
penambahan dimetil glioksin dan N5
$
15 en.er) yaitu larutan bening(
8edangkan 0e
#/
keluar dalam efluen yang ber-arna kuning kehijauan dan
menunjukkan reaksi positif terhadap penambahan K83N yaitu larutan
merah darah(
*. Saran
Bntuk praktikan selanjutnya diharapkan agar lebih berhati4hati dalam
mempersiapkan resin untuk men.egah adanya gelembung udara dan berhati4
hati pula dalam mengalirkan eluen masuk ke dalam kolom(
(AFTAR PUSTAKA
Alen) Qurmaleni( *"!!( Resin( http:''te.h(dir(groups(yahoo(.om( +iakses pada tanggal
!C ei *"!*(
Khopkar) 8(( *""9( Konsep Dasar Kimia Analitik( ,akarta: BI4Press(
;ahayu) 8uparni 8etyo-ati( *""C( Penukar Ion( http:''---(.hem4is4try(org( +iakses
pada tanggal !C ei *"!*(
8antoso) 8ubari) dkk( *""9( Rancang Bangun istem Kendali Penampung !raksi
pada Kromatogra"i Kolom Penukar Ion Berbasis #ikrokontroler A$%&''((
8eminar Nasional IJ( 5al I!I F I*C(
8oebagio) dkk( *""$( Kimia Analitik II( alang: ,I3A) BniKersitas Negeri alang(
&im +osen Kimia Analitik( *"!*( Penuntun Praktikum Kimia Analitik II( akassar:
,urusan Kimia 0IPA BniKersitas Negeri akasar(
Bnder-ood) A(L( dan ;(A( +ay( !CC%( Analisis Kimia Kuantitati" )disi Keenam(
,akarta: :rlangga(
.A/ABAN PERTAN0AAN
!( 8truktur resin penukar anion
*( 8truktur resin penukar kation
#( a( Asam 5
*
81
$
dari Na
*
81
$
@ dapat
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F
35
*
Ne
/
3l
4
35 35
*
Ne
/
3l
4
35
*
35
*
5
#
3 F 35
35 F 35
#
35
*
F Ne
/
3l
4
3l
4
e
/
N F 5
*
3
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F
81
#
4
5
/
F 53 F 5
*
3 F 35 F 35
*
F 35 F 35
*
F
81
#
4
5
/
81
#
4
5
/
81
#
4
5
/
Na
*
81
$
O *Na
/
/ 81
$
*4
* ;L F 81
#
4
5
/
/ *Na
/
81
$
*4
*;L F 81
$
4
Na
/
/ *5
/
81
$
*4
*5
/
/ 81
$
*4
O 5
*
81
$
b( Asam 5
#
P1
$
dari Na
#
P1
$
@ dapat
Na
#
P1
$
O #Na
/
/ P1
$
#4
# ;L F 81
#
4
5
/
/ # Na
/
P1
$
#4
#;L F 81
$
4
Na
/
/ #5
/
P1
$
#4
#5
/
/ P1
$
#4
O 5
#
P1
$
.( Asam 53l dari Na3l
;eaksi Na3l O Na
/
/ 3l
F
;L F 81
#
4
5
/
/ Na
/
3l
4
;L F 81
$
4
Na
/
/ 5
/
3l
4
5
/
/ 3l
4
O 53l
$( ;esidu kolom penukar ion tidak dapat digunakan lebih dari satu kali tanpa
regenerasi resin) sebab jika resin sudah digunakan tanpa regenerasi resin) maka
yang terikat pada resin bukan lagi ion aslinya(
2( Ni
*/
$3l
4
O 6Ni3l
$
7
*4
0e#/ / %3l4 O 60e3l
%
7
#4

You might also like