You are on page 1of 15

HAND OUT

MATA KULIAH : ASKEB IV ( Patologi )


TOPIK : Mengidentifikasi Masalah Perdarahan Postpartum
SUB TOPIK : 3.. Masalah Perdarahan Post Partum
3... !efinisi
3..". etiologi dan Patogenesis
3..3. Manifestasi Klinis
3..#. Patofisiologi
3..$. Pemeriksaan %isiik
3..&. Pemeriksaan Khusus
3..'. Pemeriksaan Penun(ang
3..). !iagnosa Banding
3..*. Penatalaksanaan
WAKTU : " + $, menit
OBJEK PERILAKU MAHASISWI
Setelah selesai mengikut perkuliahan ini diharapkan mahasis-a dapat dengan .enar
mengidentifikasi masalah perdarahan pada mas/arakat.
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
0etensio Plasenta ( Pla1enta 0etention ) merupakan plasenta /ang .elum lahir dalam
setengan (am setelah (anin lahir. Sedangkan sisa plasenta ( rest pla1enta ) merupakan
tertinggaln/a plasenta dalam rongga rahim /ang dapat menim.ulkan perdarahan
postpartum dini ( earl/ postpartum hemorrhage ) atau perdarahan postpartum lam.at
( late postpartum hemorrhage ) /ang .iasan/a ter(adi dalam & 2 , hari pas1a
persalinan.
Se.a. 2 se.a.n/a plasenta .elum lahir .isa oleh karena 3
. Plasenta .elum lepas dari dinding uterus atau
". Plasenta sudah lepas4 akan tetapi .elum dilahirkan.
URAIAN MATERI
3.1. MASALAH PERDARAHAN POSPARTUM
3.1.1. Definisi
Perdarahan postpartum adalah perdarahan le.ih dari $,, 2 &,, ml
selama "# (am setelah anak lahir. 5ermasuk perdarahan karena retensio
plasenta. Perdarahan postpartum adalah perdarahan dalam kala IV le.ih dari
$,, 2 &,, 11 dalam "# (am setelah anak dan plasenta lahir ( Prof. !r. 0ustam
Mo1htar4 MP64 **) ).
6aemoragi1 Post Partum ( 6PP ) adalah hilangn/a darah leih dari $,,
ml dalam "# (am pertama setelah lahirn/a .a/i ( 7illiams4 **) ).
Perdarahan merupakan pen/e.a. kematian nomor satu ( #, 2 &,8 )
kematian i.u melahirkan di Indonesia. Insidens perdarahan pas1a persalinan
aki.at retensio plasenta diaporkan .erkisar & 2 '8. !i 0S9 6. !amanhuri
Bara.ai4 selama 3 tahun ( **' 2 *** ) didapatkan #& kasus ru(ukan
perdarahan pas1a persalinan aki.at retensio plasenta. !ari se(umlah kasus
terse.ut4 terdapat satu kasus ( ,4&)8 ) .erakhir dengan kematian i.u.
:ang dinamakan perdarahan postpartum adalah perdarahan /ang
mele.ihi $,, 11 dalam "# (am setelah anak lahir.
Perdarahan sesudah "# (am setelah anak lahir dise.u perdarahan
postpartum /ang lam.at4 .iasan/a dise.a.kan oleh (aringan plasenta /ang
tertinggal.
Perdarahan postpartum adalah se.a. penting kematian i.u ; < dari
kematian i.u /ang dise.a.kan oleh perdarahan ( perdarahan postpartum4
plasenta pre=ia4 solution plaentae4 kehamilan ektopik4 a.ortus dan ruptura
uteri ) dise.a.kan oleh perdarahn postpartum
Selain dari itu dimana perdarahan postpartum tidak men/e.a.kan
kematian4 ke(adian ini sangat mempengaruhi mor.iditas nifas karena anaemia
mengurangkan da/a tahan. Maka tugas kita men1egah perdarahan /ang
.an/ak4 amat penting.
Perdarahan postpartum le.ih sering ter(adi pada iu 2 i.u di Indonesia
di.andingkan dengan ke(adian di luar negeri. Perdarahan postpartum
diklasifikasikan men(adi "4 /aitu 3
. Earl/ Postpartum 3 5er(adi "# (am pertama setelah .a/i lahir.
". >ate postpartum 3 5er(adi le.ih dari "# (am pertama setelah .a/i lahir.
5iga hal /ang harus diperhatikan dalam menolong persalinan dengan
komplikasi perdarahan postpartum adalah se.agai .erikut 3
. Menghentikan perdarahan.
". Men1egah tim.uln/a s/ok.
3. Mengganti darah /ang hilang.
%rekuensi perdarahan postpartum #?$ 2 $8 dari seluruh persalinan.
Bedasarkan pen/e.a.n/a 3
. Atoni uteri ( $, 2 &,8 ).
". 0etensio plasenta ( & 2 '8 ).
3. Sisa plasenta ( "3 2 "#8 ).
#. >aserasi (alan lahir ( # 2 $8 ).
$. Kelainan darah ( ,4$ 2 ,4)8 ).
3.1.2. Eti!"i #$n P$t"enesis
Kala tiga /ang normal dapat di.agi ke dalam # fase4 /aitu 3
. %ase laten4 ditandai oleh mene.aln/a dinding uterus /ang .e.as tempat
palsenta4 namun dinding uterus temap plasenta melekat masih tipis.
". %ase kontraksi4 ditandai oleh mene.aln/a dinding uterus tempat plasenta
melekat ( dari kete.alan kurang dari 1m men(adi @ " 1m ).
3. %ase pelepasan plasenta4 fase dimana plasenta men/empurnakan
pemisahann/a dari dinding uterus dan lepas. 5idak ada hematon /ang
ter.entuk antara dinding uterus dengan plasenta. 5erpisahn/a plasenta
dise.a.kan oleh kekuatan antara plasenta /ang pasif dengan otot uterus
/ang aktif pada tempat melekatn/a plasenta. Aki.atn/a so.ek di lapisan
spongiosa.
#. %ase pengeluaran4 dimana plasenta .ergerak melun1ur. Saat plasenta
.ergerak turun4 daerah pemisahan tetap tidak .eru.ah dan se(umlah ke1il
darah terkumpul di dalam rongga rahim. Ini menun(ukkan .ah-a
perdarahan selama pemisahan plasenta le.ih merupakan aki.at4 .ukan
se.a.. >ama kala III pada persalinan normal ditentukan oleh laman/a fase
kontraksi. !engan menggunakan ultrasonografi pada kala III4 )*8
plasenta lepas dalam -aktu satu menit dari tempat implantasin/a.
5anda 2 tanda lepasn/a plasenta 3
. Keluan/a darah se1ara ti.a 2 ti.a.
". 5ali pusat meman(ang.
3. 9terus mem.ulat dan meman(ang.
%aktor 2 faktor /ang mempengaruhi plasenta 3
. Kelainan dari uterus sendiri4 /aitu anomali dari uterus atau ser=iks ;
kelemahan dan tidak efektifn/a kontraksi uterus ; serta pem.entukan
1onstri1tion ring.
". Kelainan dari plasenta4 misaln/a plasenta letak rendah atau plasenta pre=ia
; implantasi di 1ornu ; dan adan/a plasenta akreta.
3. Kesalahan mana(emen kala tiga persalinan4 seperti manipulasi dari uterus
/ang tidak perlu se.elum ter(adin/a pelepasan dari plasenta men/e.a.kan
kontraksi /ang tidak ritmik ; pem.erian uterotonik /ang tidak tepat
-akun/a /ang (uga dapat men/e.a.kan ser=iks kontraksi dan menahan
plaenta ; serta pem.erian anestesi terutama /ang melemahkan kontraksi
uterus.
3.1.3. M$nifest$si K!inis
Ae(ala klinis umum /ang ter(adi ialah kehhilangan darah dalam (umlah
.an/ak @ $,, ml )4 nadi lemah4 pu1at4 lo1hea .er-arna merah4 haus4 pusing4
gelisah4 letih dan dapat ter(adi s/ol hipo=olemik4 tekanan darah rendah4
ekstremitas dingin4 mual.
Ae(ala klinis .erdasarkan pen/e.a. 3
1. Atni$ Ute%i
Ae(ala /ang selalu ada 3 uterus tidak .erkontraksi dan lem.ek dan
perdarahan segera setelah anak lahir ( perdarahan post partum primer ).
Perdarahan postpartum dapat ter(adi karena terleppasn/a se.agian
plasenta dari rahim dan se.agian lagi .elum ; karena perlukaan pada (alan
lahir atau karena atonia uteri. Atonia uteri merupakan se.a. terpenting
perdarahan postpartum.
Atonia uteri dapat ter(adi karena proses persalinan /ang lama ;
pem.esaran rahim /ang .erle.ihan pada -aktu hamil seperti pada hamil
kem.ar atau (anin .esar ; persalinan /ang serin ( multiparitas ) atau anestesi
/ang dalam. Atonia uteri (uga dapat ter(adi .ila ada usaha mengeluarkan
plasenta dan mendorng rahim ke .a-ah sementara plasenta .elum epas dari
rahim.
Perdarahan /ang .an/ak dalam -aktu pendek dapat segera diketahui.
5api .ila ada perdarahan sedikit dalam -aktu lama tanpa disadari penderita
telah kehilangan .an/ak darah se.elum tampak pu1at dan ge(ala lainn/a. Pada
perdarahan atonia uteri4 rahim mem.esar dan lem.ek.
5earapi ter.aik adalah pen1egahan. Anemia pada kehamilan harus
dio.ati karena perdarahan /ang normal pun dapat mem.aha/akan seorang i.u
/ang telah mengalami anemia. Bila se.elumn/a pernah mengalami
perdarahan postpartum4 persalinan .erikutn/a harus di rumah sakit. Pada
persalinan /ang lama diupa/akan agar (angan sampai terlalu lelah. 0ahim
(angan dipi(at dan didorong ke.a-ah se.elum plasenta lepas dari dinding
rahim.
Pada perdarahan /ang tim.ul setelah (anin lahir dilakukan supa/a
penghentian perdarahan sepe1ap mungkin dan mengatasi aki.at perdarahan.
Pada perdarahan /ang dise.a.kan atonia uteri dilakukan massage rahim dan
suntikan ergometrin ke dalam pem.uluh .alik. Bila tidak mem.eri hasil /ang
diharapkan dalam -aktu singkat dilakukan kompresi .aimanual pada rahim4
.ila perlu dilakukan tamponade utero =aginal4 /aitu dimasukkan tampon kasa
ke dalam rahim sampai rongga rahim terisi penuh. Pada perdarahan
postpartum ada kemungkinan dilakukan pengikatan pem.uluh nadi /ang
mensuplai darah ke rahim atau pengangkatan rahim.
Adapun faktor predisposisi ter(adin/a atonia uteri 3 umur4 paritas4
partus lama dan partus terlantar4 o.stetri1 operatif dan narkosa4 uterus terlalu
renggang dan .esar misaln/a pada gemelli4 hidramnion atau (anin .esar4
kelainan pada uterus seperti mioma uteri4 uterus 1ou=elair pada solusio
plasenta4 fa1tor sosio ekonomi /aitu malnutrisi.
2. Retensi P!$sent$
Ae(ala /ang selalu ada 3 plasenta .elu lahir setelah 3, menit4
perdarahan segera4 kontraksi uterus .aik.
Ae(ala /ang kadang 2 kadang tim.ul 3 tali pusat putus aki.at raksi
.erle.ihan4 in=erse uteri aki.at tarikan4 perdarahan lan(utan.
0etensio plasenta adalah keadaan dimana plasenta .elum lahir selama
(am setelah .a/i lahir.
Pen/e.a. retensio plasenta 3
. Plasenta .elum terlepas dari dinding rahim karena melekat dan tum.uh
le.ih dalam. Menurut tingkat perlekatann/a 3
a. Plasenta adhesi=e 3 plasenta /ang melekat pada desidua endometrium
le.ih dalam.
.. Plasenta inkerta 3 =ili khorialis tum.uh le.ih dalam dan menem.us
desidua endometrium sampai ke miometrium.
1. Plasenta akreta 3 =ili khorialis tum.uh menem.us miometrium sampai
ke serosa.
d. Plasenta perkreta 3 =ili khorialis tum.uh menem.uus serosa atau
peritoneum dinding rahim.
". Plasenta sudah lepas dari dinding rahim namun .elum keluar karena atoni
uteri atau adan/a lingkaran konstriksi pada .agian .a-ah rahim ( aki.at
kesalahan penanganan kala III ) /ang akan menghalangi plasenta keluar
( plasenta inkarserata ).
3. In&e%si Ute%i
In=ersiio uteri adalah keadaan dimana fundus uteri ter.alik se.agian
atau seluruhn/a masuk ke dalam ka=um uteri. 9terus dikatakan mengalami
in=erse (ika .agian dalam men(adi diluar saat melahirkan plasenta. 0eposisi
se.aikn/a segera dilakukan dengan .er(alann/a -aktu4 lingkaran konstriksi
sekitar uterus /ang terin=ersi akan menge1il dan uterus akan terisi darah.
Pem.agian in=ersion uteri 3
a. In=ersio uteri ringan 3 fundus uteri ter.alik menon(ol ke dalam ka=umuteri
namun .elum keluar dari ruang rongga rahim.
.. In=ersio uteri sedang 3 ter.alik dan sudah masuk ke dalam =agina.
1. In=ersio uteri .erat 3 uterus dan =agina semuan/a ter.alik dan se.agian
sudah keluar =agina.
Pen/e.a. in=ersion uteri ;
a. Spontan 3 grande multipara4 atoni uteri4 kelemahan alat kandungan4
tekanan intra a.dominal /ang tinggi ( menge(an dan .atuk ).
.. 5indakan 3 1ara Brade /ang .erle.ihan4 tarikan tali pusat4 manual plasenta
/ang dipaksakan4 perlekatan plasenta pada dinding rahim.
%aktor 2 faktor /ang memudahkan ter(adin/a in=ersion uteri 3
a. 9terus /ang lem.ek4 lemah4 tipis dindingn/a.
.. 5arikan tali pusat /ang .erle.ihan.
%rekuensi in=ersion uteri ; angka ke(adian 3 ",.,,, persalinan.
Ae(ala klinis in=ersion uteri 3
a. !i(umpai pada kala III atau postpartum dengan ge(ala n/eri /ang he.at4
perdarahan /ang .an/ak sampai s/ok. Apalagi .ila plasenta masih
melekat dan se.agian sudah ada /ang terlepas dan dapat ter(adi stranguasi
dan nekrosis.
.. Pemeriksaan dalam 3
. Bila masih inkomplit aka pada daerah simfisis uterus tera.a fundus
uteri 1ekung ke dalam.
". Bila komplit4 diatas simfisis uterus tera.a kosong dan dalam =agina
tera.a tumor lunak.
3. Ka=um uteri sudah tidak ada.
'. Pe%#$%$($n )$%en$ %*e)$n se%&i)s
Setelah persalinan .uatan atau kalau ada perdarahan -alaupun
kontraksi uterus .aik dan darah /ang keluar .er-arna merah muda harus
dilakukan pemeriksaan dengan spe1ulum. Cika terdapat ro.ekan /ang .erdarah
atau ro.ekan /ang le.ih .esar dari 1m4 maka ro.ekan terse.ut hendakn/a
di(ahit.
9ntuk memudahkan pen(ahitan4 .aikn/a fundus uteri ditekan ke
.a-ah hingga 1er=iks dekat dengan =ul=a.
Kemudian kedua .i.ir ser=iks di(epit dengan klem dan ditarik ke
.a-ah. !alam melakukan (ahtan (ahtan ro.ekan ser=iks ini /ang penting
.ukan (ahitan lukan/a tapi pengikatan dari 1a.ang 2 1a.ang arteria uterine.
+. Pe%#$%$($n ,st,$%t-. )$%en$ sis$ ,!$sent$
Cika pada pemeriksaan plasenta tern/ata (aringan plasenta tidak
lengkap4 maka harus dilakukan ekksplorasi dari ka=um uteri.
Potongan potongan plasenta /ang ketinggalan tanpa diketahui4
.iasan/a menim.ulkan perdarahan postpartum lam.at.
Kalau perdarahan .an/ak se.aikn/a sisa 2 sisa plasenta ini segera
dikeluarkan -alaupun ada demam.
/. R*e)$n J$!$n L$(i%
Ae(ala /ang selalu ada 3 perdarahan segera4 darah segar mengalir
segera setelah .a/i lahir4 kontraksi uterus .aik4 plasenta .aik.Ae(ala /ang
kadang 2 kadang tim.ul 3 pu1at4 lemah4 menggigil.
0o.ekan (alan lahir merupakan pen/e.a. kedua tersering dari
perdarahan postpartum. 0o.ekan dapat ter(adi .ersamaan dengan atonia uteri.
Perdarahan postpartum dengan uterus /ang .erkontraksi .aik .iasan/a
dise.a.kan oleh ro.ekan ser=iks atau =agina.
$. R*e)$n se%&i)s
Persalinan selalu mengaki.atkan ro.ekan ser=iks sehingga ser=iks
seorang multipara .er.eda dari /ang .elum pernah melahirkan per=aginam.
0o.ekan ser=iks /ang luas menim.ulakn perdarahan dan dapat men(alar ke
segmen .a-ah uterus. Apa.ila ter(adi perdarahan /ang tidak mau .erhenti4
meskipun plasenta sudah lahir lengkap dan uterus sudah .erkontraksi dengan
.aik4 perlu dipikirkan perlukaan (alan lahir4 khususn/a ro.ekan ser=iks uteri.
*. R*e)$n 0$"in$
Perlukaan =agina /ang tidak .erhu.ungan dengan luka perineum tidak
sering di(umpai. Mungkin ditemukan setelah persalinan .iasa4 tetapi le.ih
sering ter(adi se.agai aki.at ekstraksi dengan 1unam. 5erle.ih apa.ila kepala
(anin harus diputar. 0o.ekan terdapat pada dinding lateral dan .aru terlihat
pada pemeriksaan spe1ulum.
1. R*e)$n Pe%ine-.
0o.ekan perineum ter(adi pada hamper semua persalinan pertama dan
tidak (arang (uga pada persalinan .erikutn/a. 0o.ekan perineum umumn/a
ter(adi digaris tengah dan .isa men(adi luas apa.ila kepala (anin lahir terlalu
1epat4 sudut arkus le.ih ke1il daripada .iasa4 kepala (anin mele-ati pintu
panggul .a-ah dengan ukuran panggul /ang le.ih .esar daripada sirkum
ferensia su.oksipito .regmatika.
Perdarahan pada traktus genetalia se.aikn/a di1urigai4 ketika ter(adi
perdarahan /ang .erlangsung lama /ang men/ertai kontraksi uterus /ang
kuat.
Per.edaan perdarahan pas1a persalinan karena atonia uteri dan
ro.ekan (alan lahir adalah 3
) Kontraksi uterus lem.ek4 lemah dan mem.esar (fundus uteri masih
tinggi).
a. Kontraksi uterus lem.ek4 lemah dan mem.esar ( fundus uteri masih
tinggi ).
.. Perdarahan ter(adi .e.erapa menit setelah anak lahir.
1. Bila kontraksi lemah4 setelah masase atau pem.erian uterotonika4
kontraksi /ang lemah terse.ut men(adi kuat.
") Atonia uteri ( ro.ekan (aringan lunak )
a. Kontraksi uterus kuat4 keras dan menge1il.
.. Perdarahan ter(adi langsung setelah anak lahir. Perdarahan ini terus
menerus4 penangnanann/a 3 am.il spe1ulum dan 1ari ro.ekan.
1. Setelah dilakukan masase atau pem.erian uterootonika langsung
uterus mengeras tapi perdarahan tidak .erkurang.
3.1.'. P$tfisi!"i
!alam persalinan pem.uluh darah /ang ada di uterus terus mele.ar
untuk meningkatkan sirkulasi ke sana4 atoni uteri dan su.in=olusi uterus
men/e.a.kan kontraksi uterus menurun sehingga pem.uluh darah 2
pem.uluh darah /ang mele.ar tadi tidak menutup sempurna sehingga
perdarahan ter(adi tterus menerus. 5rauma (alan lahir seperti epiotomi /ang
le.ar4 laserasi perineum4 dan rupture uteri (uga men/e.a.kan perdarahan
karena ter.ukan/a pem.uluh darah. Pen/akit pada darah i.u misaln/a
afi.rinogemia atau hipofi.rinogemia karena tidak adan/a atau kurangn/a
fi.rin untuk mem.antu proses pem.ekuan darah (uga merupakan pen/e.a.
dari perdarahan postpartum. Perdarahan /ang sulit dihentikan .isa mendorong
pada keadaan sho1k hemoragik.
3.1.+. Pe.e%i)s$$n Fisi)
a. Pemerikasan tanda 2 tanda =ital
. Pemeriksaan suhu .adan
Suhu .iasan/a meningkat sampai 3)
,
B dianggap normal. Setelah satu
hari suhu akan kem.ali normal ( 3& 2 3'
,
B )4 ter(adi penurunan aki.at
hipo=olemia.
". Dadi
!en/ut nadi akan meningkat 1epat karena n/eri4 .iasan/a ter(adi
hipo=olemia /ang semakin .erat.
3. 5ekanan darah
5ekanan darah .iasan/a sta.il4 memperingan hipo=olemia.
#. Pernafasan
Bila suhu dan nadi tidak normal pernafasan (uga men(adi tidak normal.
3
3.1./. Pe.e%i)s$$n K(-s-s
E.ser=asi setiap ) (am untuk mendeteksi adan/a tanda 2 tanda
komplikasi dengan menge=aluasi s/stem dalam tu.uh. Pengka(ian ini meliputi
. D/eri ? ketidakn/amanan
D/eri tekan uterus ( fragmen 2 fragmen plasenta tertahan ).
". Sistem =askuler
a. Perdarahan dio.ser=asi setiap " (am selama ) (am 4 kemudian tiap
(am .erikutn/a.
.. 5ensi dia-asi setiap ) (am.
1. Apakah ada tanda 2 tanda trom.osis4 kaki sakit4 .engkak dan merah.
d. 6aemorroid dio.ser=asi4 kon(ungti=a anemis ? su. anemis4 defek
koagulasi 1ongenital4 idiopatik trom.ositopeni purpura.
3. Sistem reproduksi
a. 9terus dio.ser=asi tiap 3, menit selama empat hari postpartum4
kemudian tiap ) (am selama 3 hari meliputi tinggi fundus uteri dan
posisin/a serta konsistensin/a.
.. >o1hea dio.ser=asi setiap ) (am selama 3 hari terhadap -arna4 .an/ak
dan .au.
1. Perineum dio.ser=asi tiap ) (am untuk melihat tanda 2 tanda infeksi4
luka (ahitan dan apakah ada (ahitan /ang lepas.
d. Vul=a dilihat4 apakah ada edema atau tidak.
e. Pa/udara dilihat kondisi aerola4 konsistensi dan kolostrum.
f. 5inggi fundus atau .adan terus gagal kem.ali pada ukuran dan fungsi
se.elum kehamilan ( su. in=olusi ).
#. 5raktus urinarus
!io.ser=asi tiap " (am hari pertama.Meliputi miksi lan1er atau tidak4
spontan dan lain 2 lain.
$. 5raktur gastro intestinal.
E.ser=asi terhadap nafsu makan dan o.stipasi.
&. Integritas ego 3 mungkin 1emas4 ketakutan dan kha-atir.
3.1.2. Pe.e%i)s$$n Pen-n3$n"
. 6itung darah lengkap
9ntuk menetukan tinghkat hemoglo.in ( 6. ) dan hematokrit ( 61t )4
melihat adan/a trom.ositopenia4 serta (umlah leukosit. Pada keadaan /ang
disertai dengan infeksi
". Menentukan adan/a gangguan kongulasi
!engan hitung protom.rin time ( P5 ) dan a1ti=ated Partial
5rom.oplastin 5ime ( aP55 ) atau /ang sederhanadengan Blotting 5ime
( B5 ) atau Bleeding 5ime ( B5 ). Ini penting untuk men/ingkirkan garis
spons desidua.
3.1.4. Di$"ns$ B$n#in"
Meliputi plasenta akreta4 suatu plasenta a.normal /ang melekat pada
miometrium tanpa garis pem.elahan fisiologis melalui garis spons desidua.
3.1.5. Pen$t$!$)s$n$$n
Penanganan 0etensio Plasenta
. 0esusitasi4 pem.erian oksigen ,,8. Pemasangan IV 2 line dengan
kateter /ang .erdiameter .esar serta pem.erian 1airan kristaloid ( sodium
klorida isotoni1 atau larutan ringer laktat /ang hangat4 apa.ila
memungkinkan ). Monitor (antung4 nadi4 tekanan darah dan saturasi
oksigen. 5ranfusi darah apa.ila diperlukan /ang dikonfirmasi dengan
hasil pemeriksaan darah.
". !rips Eksitosin ( o+/to1in drips ) ", I9 dalam $,, ml larutan 0inger
laktat atau DaBl ,4*8 ( normal saline ) sampai uterus .erkontraksi.
3. Plasenta 1o.a dilahirkan dengan Brandt Andre-s4 (ika .erhasil lan(utkan
dengan drips oksitosin untuk mempertahankan uterus.
#. Cika plasenta tidak lepas di1o.a dengan tindakan manual plasenta. Indikasi
manual plasenta adalah perdarahan pada kala tiga persalinan kurang le.ih
#,, 114 retensio plasenta setelah 3, menit anak lahir4 setelah persalinan
.uatan /ang sulit seperti forsep tinggi4 =ersi ekstraksi4 perforasi dan
di.utuhkan untuk eksplorasi (alan lahir4 tali pusat putus.
$. Cika tindakan manual plasenta tidak memungkinkan4 (aringan dapat
dikeluarkan dengan tang ( 1unam ) a.ortus dilan(utkan kuret sisa plasenta.
Pada umumn/a pengeluaran sisa plasenta dilakukan dengan kuretase.
Kuretase harus dilakukan di rumah sakit dengan hati 2 hati karena dinding
rahim relati=e tipis di.andingkan dengan kuretase pada a.ortus.
&. Setelah selesai tindakan pengeluaran sisa plasenta4 dilan(utkan dengan
pem.erian o.at uterotonika melalui suntikan atau per oral.
'. Pem.erian anti.iotika apa.ila ada tanda 2 tanda infeksi dan untuk
pen1egahan infeksi sekunder.

You might also like