You are on page 1of 54

BAB II

KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori dan Hasil Penelitian yang Relevan
1. Pembelajaran Kimia
a. Pembelajaran
Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan :
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran
merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses
perolehan ilmu dan pengetahuan penguasaan kemahiran dan tabiat serta
pembentukan sikap dan keper!ayaan pada peserta didik. Dengan kata
lain pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar
dapat belajar dengan baik."id.#ikipedia.org$#iki$pembelajaran%
&enurut 'yai(ul 'agala "20)0 : *)% Pembelajaran ialah
membelajarkan sis#a menggunakan asas pendidikan maupun teori
belajar merupakan penentu utama keberhasilan pendidikan. Pembelajaran
merupakan proses komunikasi dua arah mengajar dilakukan oleh pihak
guru sebagai pendidik sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik
atau murid.
+onsep pembelajaran menurut ,orey ")-.* : )-/% dalam
'yai(ul 'agala "20)0 : *)% adalah suatu proses di mana lingkungan
seseorang se!ara sengaja dikelola untuk memungkinkan ia turut serta
dalam tingkah laku tertentu dalam kondisi kondisi khusus atau
menghasilkan respons terhadap situasi tertentu pembelajaran merupakan
subset khusus dari pendidikan.
0l1in 2. 3o#ard dalam 'lameto "20)0: 32% mende(inisikan
pembelajaran sebagai suatu akti1itas untuk men!oba menolong
)0
))
membimbing seseorang untuk mendapatkan mengubah atau
mengembangkan keterampilan sikap !ita4!ita penghargaan dan
pengetahuan yang diren!anakan oleh guru untuk men!apai suatu tujuan
pembelajaran. &urshell dalam 'lameto "20)0: 33% mengemukakan
bah#a pembelajaran digambarkan sebagai 5mengorganisasikan belajar6
sehingga dengan mengorganisasikan itu belajar menjadi berarti atau
bermakna bagi sis#a.
Dari de(inisi di atas dapat disimpulkan bah#a pembelajaran
adalah usaha untuk menjadikan belajar menjadi bermakna bagi sis#a
dengan adanya interaksi antara guru dengan sis#a dan sumber belajar
dalam suatu lingkungan belajar.
b. Ilm Kimia
+imia adalah ilmu yang mempelajari perubahan."7at!li(( et.al
2008 : )%. 9lmu +imia mempelajari bangun "struktur% materi dan
perubahan perubahan yang dialami materi ini dalam proses proses
alamiah maupun dalam eksperimen yang diren!anakan. :e#at kimia kita
mengenal susunan "komposisi% ;at dan penggunaan bahan bahan tak
bernya#a baik alamiah maupun buatan dan mengenal proses 4 proses
penting dalam benda hidup termasuk tubuh kita sendiri. Perspekti(
kimia#i dunia di sekitar kita mempesonakan. Perspekti( ini dapat
dikembangkan le#at pengamatan dan eksperimen kita sendiri yang
dengan kuat didasarkan pada keinginan manusia#i untuk memahami dn
pen!arian kita akan tatanan."+eenan)-.<: 2%
9lmu men!akup pengetahuan dan proses pengetahuan adalah
produk dari peme!ahan masalah se!ara ilmiah 9lmu baru berkembang
melalui tahap berturut turut. Tahap ini adalah obser1asi klasi(ikasi dan
eksperimen. "'und )-83 : 2)%. Dapat dikatakan bah#a ilmu kimia
merupakan produk "pengetahuan kimia yang berupa konsep prinsip dan
teori teori pengetahuan% dari peme!ahan masalah se!ara ilmiah dan
proses yang dapat mengembangkan sikap ilmiah.
)2
Dari beberapa pendapat ahli tentang pembelajaran dan
pengertian +imia di atas dapat disimpulkan bah#a Pembelajaran +imia
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik tentang bangun
"struktur% materi dan perubahan perubahan yang dialami materi ini
yang dapat dikembangkan le#at pengamatan dan eksperimen sehingga
peserta didik memperoleh pengalaman untuk belajar kimia lebih baik.
!. Teori Belajar
Pembelajaran kimia erat hubungannya dengan belajar. =elajar
merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.
&anusia akan belajar terlebih dahulu sebelum bisa melakukan sesuatu. =egitu
pula ketika seorang sis#a ingin menguasai materi +imia maka mereka akan
belajar tentang konsep konsep yang ada di dalamnya terlebih dahulu. 0gar
belajar menjadi lebih e(ekti( bagi sis#a dan guru maka perlu adanya suatu
pemahaman atau landasan belajar itu sendiri. beberapa teori belajar yang
menjadi a!uan dalam penelitian ini antara lain :
a. Teori +ogniti(
Teori belajar kogniti( dibentuk dengan tujuan mengkonstruksi
prinsip prinsip belajar se!ara ilmiah. 3asilnya berupa prosedur
prosedur yang dapat diterapkan pada situasi kelas untuk mendapatkan hasil
yang dapat diterapkan pada situasi kelas untuk mendapatkan hasil yang
sangat produkti(. Teori belajar kogniti( menjelaskan bagaimana seseorang
men!apai pemahaman atas dirinya dan lingkungannya lalu mena(sirkan
bah#a diri dan lingkungan psikologisnya merupakan (aktor (aktor yang
kait mengait. Teori ini dikembangkan berdasarkan tujuan yang
melatarbelakangi perilaku !ita !ita !ara !ara dan bagaimana
seseorang memahami diri dan lingkungannya dalam usaha untuk men!apai
tujuan dirinya. 'etiap pengertian yang diperoleh dari memahami diri
sendiri dan lingkungannya disebut insight. "2iranataputra dkk 2008 : 3.<%
Prinsip prinsip dasar teori belajar kogniti( dapat dirumuskan
sebagai berikut.
)3
)% =elajar merupakan peristi#a mental yang berhubungan dengan
berpikir perhatian persepsi peme!ahan masalah dan kesadaran.
2% 'ehubungan dengan pembelajaran teori belajar perilaku dan kogniti(
pada akhirnya sepakat bah#a guru harus memperhatikan perilaku
sis#a yang tampak seperti penyelesaian tugas rumah hasil tes di
samping itu juga harus memperhatikan (aktor manusia dan lingkungan
psikologisnya.
3% 0hli kogniti( per!aya bah#a kemampuan berpikir orang tidak sama
dan tidak tetap dari #aktu ke #aktu.
"2iranataputra dkk 2008 : 3./%
b. Teori =elajar >ygotsky "+onstrukti1isme 'osial%
+onstrukti1isme dalam 'uyono dan 3ariyanto "20)) : )0/%
adalah sebuah (iloso(i pembelajaran yang dilandasi premis bah#a dengan
mere(leksikan pengalaman semua orang membangun mengkonstruksi
pengetahuan pemahaman mereka sendiri tentang dunia le#at pengalaman.
&enurut Paul 'uparno "200): 2.% dalam 7osa De#i Perti#i " 20)2 : 2)%
belajar merupakan proses mengkonstruksi "membangun% pengetahuan
melalui interaksi dengan objek (enomena pengetahuan dan lingkungan.
'ehingga diperlukan keakti(an dari masing4masing sis#a. Pengetahuan
tidak dapat ditrans(er begitu saja tetapi harus dibentuk dan dibangun
sendiri oleh setiap indi1idu. Pengetahuan bukan merupakan sesuatu yang
sudah jadi melainkan suatu proses yang berkembang terus4menerus.
+eakti(an seseorang amat berperan dalam perkembangan pengetahuan
tersebut.
=elajar menurut konstrukti1isme seperti yang diungkapkan oleh
&erril ")--)% dalam 'uyono dan 3ariyanto "20)) : )0*% mempunyai !iri
!iri sebagai berikut : ")% Pengetahuan dikonstruksi melalui pengalaman ?
"2% =elajar adalah pena(siran personal tentang dunia nyata ? "3% =elajar
sebuah proses akti( di mana makna dikembangkan berlandaskan
pengalaman ? "<% Pertumbuhan konseptual berasal dari negosiasi makna
saling berbagi tentang perspekti( ganda dan pengubahan representasi
)<
mental melalui pembelajaran kolaborati( ? "/% =elajar dapat dilakukan
dalam setting nyata ujian dapat diintegrasikan dengan tugas tugas dan
tidak merupakan akti1itas yang terpisah "penilaian autentik%.
0da beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan
pembelajaran konstrukti1isme yaitu : ")% Pembelajaran harus dimulai
dengan isu isu yang mengakomodasi sis#a untuk se!ara akti(
mengkonstruk makna ? "2% Proses pembelajaran ber(okus terutama pada
konsep konsep primer bukan kepada (akta (akta yang terpisah ? "3%
@uru harus memahami model model mental yang dipergunakan sis#a
terkait bagaimana !ara pandang sis#a tentang dunia ? "<% &elakukan
penilaian terhadap bagian bagian dari proses pembelajaran. "'uyono dan
3aryanto 20)) : )08%
>ygotsky sebagai seseorang yang dianggap pionir dalam (iloso(i
konstrukti1isme menyatakan teori pembelajarannya sebagai pembelajaran
kognisi sosial "social cognition%. Pembelajaran kognisi sosial meyakini
bah#a kebudayaan merupakan penentu utama bagi pengembangan
indi1idu. ,iri khusus dari konsep >ygotsky ")-8.% yaitu ;ona
perkembangan zone of development. Terdapat perbedaan antara apa apa
yang dapat dilakukan sis#a tanpa bantuan orang lain ";ona perkembangan
aktual A0D zone of actual development% dengan apa apa yang dapat
dilakukan sis#a dengan bantuan orang lain "perkembangan potensial%
yang sering disebut sebagai ;ona perkembangan terdekat "APD zone of
proximal development%. Brang lain yang dimaksudkan adalah teman
sebaya atau guru maupun orang tua. Proses atau !ara memberikan bantuan
yang diberikan oleh orang de#asa atau teman sebaya yang lebih
berkompeten "capable peer% agar sis#a beranjak dari ;ona aktual menuju
;ona potensial ini yang disebut sebagai scaffolding. "'uyono dan
3aryanto 20)) : ))) ))3%
'alah satu !atatan >ygotsky dalam 'uyono dan 3aryanto "20)) :
))<% bah#a penerapan pembelajaran yang sesuai dengan konstrukti1isme
sosial adalah dalam proses pembelajaran sis#a dengan keterampilan dan
)/
latar belakang yang berbeda diakomodasi untuk melakukan kolaborasi
dalam penyelesaian tugas dan diskusi diskusi agar men!apai pemahaman
yang sama tentang kebenaran dalam suatu #ilayah bahasan yang spesi(ik.
Di sini kerja sama atau kolaborati( lebih bermakna dari kompetiti(. Dalam
penelitian ini model pembelajaran yang digunakan adalah Project Based
Learning. &odel pembelajaran ini menghendaki sis#a akti( terlibat dalam
proses pembelajaran berinteraksi dan bekerjasama dengan teman dalam
kelompoknya untuk dapat meme!ahkan masalah demi men!apai
kesuksesan kelompok.
Pembelajaran dengan model Project Based Learning sejalan
dengan prinsip konstrukti1isme. Dalam proses pembelajaran sis#a
mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui peme!ahan masalah
sebagai suatu #adah untuk mengembangkan keterampilan berpikirnya
dengan mengoptimalkan segala media alat dan bahan pembelajaran yang
mendukung proses kegiatan belajar sis#a. 'is#a berinteraksi dalam
kelompok dengan latar belakang yang berbeda beda dapat membantu
sis#a dalam mengkonstruk pengetahuan baru ke dalam pengetahuan
a#alnya berdasarkan pengalaman yang diperolehnya selama proses
pembelajaran.
!. Teori =elajar Cerume =runer "=elajar Penemuan%
Dalam 7atna 2ilis Dahar "20))% =runer memusatkan
perhatiannya pada masalah apa yang dilakukan manusia dengan in(ormasi
yang diterimanya dan apa yang dilakukannya sesudah memperoleh
in(ormasi diskret itu men!apai pemahaman yang memberikan kemampuan
padanya. Dalam bukunya "=runer )-*0% =runer mengemukakan empat
tema pendidikan.
")% Tema pertama mengemukakan pentingnya arti struktur pengetahuan.
+urikulum hendaknya mementingkan struktur pengetahuan. 3al ini
perlu sebab dengan struktur pengetahuan kita dapat menolong para
sis#a untuk melihat bagaimana (akta (akta yang kelihatannya tidak
)*
memiliki hubungan dapat dihubungkan satu dengan yang lain dan
pada in(ormasi yang telah mereka sendiri.
"2% Tema yang kedua ialah tentang kesiapan belajar. &enurut =runer
")-** : 2-% kesiapan terdiri atas penguasaan keterampilan yang lebih
sederhana yang dapat mengi;inkan seseorang untuk men!apai
keterampilan yang lebih tinggi.
"3% Tema yang ketiga menekankan intuisi dalam proses pendidikan.
Dengan intuisi yang dimaksud oleh =runer ")-*0 : )3% adalah teknik
teknik intelektual untuk sampai pada (ormulasi tentati( tanpa melalui
langkah langkah analitis untuk mengetahui apakah (ormulasi itu
merupakan kesimpulan yang sahih atau tidak.
"<% Tema keempat dan terakhir ialah tentang motivasi atau keinginan untuk
belajar dan !ara !ara yang tersedia pada para guru untuk
merangsang moti1asi itu. Pengalaman pengalaman pendidikan yang
merangsang moti1asi ialah pengalaman di mana para sis#a
berpartisipasi se!ara akti( dalam menghadapi alamnya."Dahar 20)) :
8<%
=runer dalam 7atna 2ilis Dahar "20)) : 8-% menganggap bah#a
belajar penemuan sesuai dengan pen!apaian pengetahuan se!ara akti( oleh
manusia dan dengan sendirinya memberikan hasil yang paling baik.
=erusaha sendiri untuk men!ari peme!ahan masalah serta pengetahuan
yang menyertainya menghasilkan pengetahuan yang benar benar
bermakna. =elajar bermakna dengan arti seperti diberikan di atas
merupakan satu satunya ma!am belajar yang dapat perhatian =runer.
Pengetahuan yang diperoleh dengan belajar penemuan
menunjukkan beberapa kebaikan. Pertama pengetahuan itu bertahan lama
atau lama diingat atau lebih mudah diingat bila dibandingkan dengan
pengetahuan yang dipelajari dengan !ara !ara lain. +edua hasil belajar
penemuan mempunyai e(ek trans(er yang lebih baik daripada hasil belajar
lainnya. Dengan kata lain konsep konsep dan prinsip prinsip yang
dijadikan milik kogniti( seseorang lebih mudah diterapkan pada situasi
)8
situasi baru. +etiga se!ara menyeluruh belajar penemuan meningkatkan
penalaran dan kemampuan untuk berpikir se!ara bebas.
=runer menyadari bah#a belajar penemuan yang murni
memerlukan #aktu sehingga dalam bukunya The Relevance of education
()-8)% ia menyarankan agar penggunaan belajar penemuan ini hanya
diterapkan sampai batas batas tertentu. Daitu dengan mengarahkannya
pada struktur bidang studi. 'truktur suatu bidang studi terutama diberikan
oleh konsep konsep dasar dan prinsip prinsip bidang studi itu. =ila
seorang sis#a telah menguasai struktur dasar tidak akan terlalu sulit
baginya untuk mempelajari bahan bahan pelajaran lain dalam bidang
studi yang sama dan ia akan lebih mudah ingat bahan baru itu. 3al ini
disebabkan karena ia telah memperoleh kerangka pengetahuan yang
bermakna yang dapat digunakannya untuk melihat hubungan hubungan
yang esensial dalam bidang studi itu sehigga dapat memahami hal hal
yang mendetail. 0da empat (aktor yang ditekankan dan harus diperhatikan
dalam menyelenggarakan pembelajaran sesuai dengan teori instruksi yaitu
Pengalaman optimal bagi sis#a untuk mau dan dapat belajar
Penstrukturan pengetahuan untuk pemahaman optimal Perin!ian urutan
urutan penyajian materi pelajaran se!ara optimal =entuk dan pemberian
rein(or!ement.
d. Teori 0usubel "=elajar =ermakna%
9nti teori 0usubel tentang belajar ialah belajar bermakna
"0usubel )-*.%. =agi ausubel belajar bermakna merupakan suatu proses
dikaitkannya in(ormasi baru pada konsep konsep yang rele1an yang
terdapat dalam struktur kogniti( seseorang. =ila tidak ada usaha yang
dilakukan untuk mengasimilasikan pengetahuan baru pada konsep
konsep rele1an yang sudah ada dalam struktur kogniti( akan terjadi belajar
ha(alan."Dahar 20)) : -/ 4 -8%
Eaktor (aktor utama yang mempengaruhi belajar bermakna
menurut 0usubel ")-*3% ialah struktur kogniti( yang ada stabilitas dan
kejelasan pengetahuan dalam suatu bidang studi tertentu dan pada #aktu
).
tertentu. 'i(at si(at struktur kogniti( menentukan 1aliditas dan kejelasan
arti arti yang timbul saat in(ormasi baru masuk ke dalam struktur
kogniti( itu demikian pula si(at proses interaksi yang terjadi. Cika struktur
kogniti( itu stabil jelas dan diatur dengan baik arti arti yang sahih dan
jelas atau tidak meragukan akan timbul dan !enderung bertahan. 0kan
tetapi sebaliknya jika struktur kogniti( itu tidak stabil meragukan dan
tidak teratur struktur kogniti( itu !enderung menghambat belajar dan
retensi.
Prasyarat prasyarat belajar bermakna adalah sebagai berikut.
- &ateri yang akan dipelajari harus bermakna se!ara potensial.
- 0nak yang akan belajar atau sis#a harus bertujuan untuk
melakasanakan belajar bermakna. =anyak sis#a mengikuti pelajaran
pelajaran yang kelihatannya tidak rele1an dengan kebutuhan mereka
saat itu. Dalam pelajaran pelajaran demikian materi pelajaran
dipelajari se!ara ha(alan. Para si#a kelihatannya dapat memberikan
ja#aban yang benar tanpa menghubungkan matri itu pada aspek
aspek lain dalam strktur kogniti( mereka.
+ebermaknaan materi pelajaran se!ara potensial bergantung pada
dua (aktor yaitu materi itu harus memiliki kebermaknaan logis serta
gagasan gagasan yang rele1an harus terdapat dalam struktur kogniti(
sis#a. &ateri yang memiliki kebermaknaan logis merupakan materi yang
nonarbitrer dan substanti(. &ateri yang nonarbitrer ialah materi yang
serupa dengan apa yang telah diketahui. &ateri itu harus substanti( yang
berarti materi itu dapat dinyatakan dalam berbagai !ara tanpa mengubah
artinya. 0spek kedua kebermaknaan potensial ialah bah#a dalam struktur
kogniti( sis#a harus ada gagasan yang rele1an. Dalam hal ini kita harus
memperhatikan pelngalaman anak anak tingkat perkembangan mereka
intelegensi dan usia. 9si pelajaran harus dipelajari se!ar ha(alan harus
dipelajari se!ara ha(alan bila anak anak itu tidak mempunyai pengalaman
yang diperlukan mereka untuk mengaitkan atau menghubungkan isi
pelajaran itu. "Dahar 20)) : --%
)-
e. Teori Piaget
Piaget dalam 7atna 2ilis Dahar "20)) : )3<% menyatakan
beberapa pendapatnya antara lain pertanyaan pertanyaan epistemologi
haru dija#ab se!ara ilmiah daripada se!ara spekulasi (iloso(i metode
ilmiah yang paling baik untuk menja#ab pertanyaan pertanyaan ini
adalah dengan mempelajari pekembangan pengetahuan dalam anak. 9a
merumuskan konstruktibisme sebagai suatu hipotesis serta menemukan
metode metode yang luar biasa "ingenious% tentang pengumpulan data.
'emua itu merupakan !ontoh yang kreati( dalam sains.
Dalam 7atna 2ilis Dahar ada tiga aspek dalam perkembangan
intelektual yang diteliti oleh Piaget yaitu struktur isi "konten% dan (ungsi.
&enurut Piaget perkembangan intelektual didasarkan pada dua (ungsi
yaitu organisasi dan adaptasi. Brganisasi memberikan pada kemampuan
untuk mensistematikkan atau mengorganisasi proses (isik atau psikologis
menjadi sistem yang teratur dan berhubungan atau terstruktur.
Eungsi kedua yang melandasi perkembangan intelektual ialah
adaptasi. 'emua organisme lahir dengan ke!enderungan untuk
menyesuaikan diri atau beradaptasi pada lingkungan mereka. ,ara adaptasi
ini berbeda antara organisme satu dengan yang lain begitu pula dengan
setiap anak. 0daptasi terhadap lingkungan dilakukan melalui dua proses
yaitu asimilasi dan akomodasi. Dalam proses asimilasi anak menggunakan
struktur atau kemampuan yang sudah ada untuk menghadapi masalah yang
dihadapinya dalam lingkungannya proses ini juga merupakan proses
memasukkan in(ormasi baru ke dalam struktur atau kemampuan yang
sudah ada. Dalam proses akomodasi anak memerlukan modi(ikasi struktur
mental atau menyesuaikan yang ada dalam mengadakan respon terhadap
tantangan lingkungannya.
&enurut Piaget setiap indi1idu mengalami tingkat tingkat
perkembangan intelektual. dengan demikian belajar harus disesuaikan
dengan tingkat perkembangan intelektual sis#a. 'esuai dengan teori
perkembangan kogniti( Piaget sis#a 'ekolah &enengah 0tas "'&0%
20
berada pada tingkat operasional (ormal. +emajuan utama pada anak
selama periode ini ialah ia tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda
atau peristi#a konkret? ia mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak.
Ela1ell ")-*3% dalam 7atna 2ilis Dahar "20)) : )3< )<0%
mengemukakan beberapa karakteristik berpikir operasional (ormal. Pada
tingkat ini anak dapat :
")% =erpikir adolesensi ialah hipotesis dedukti(. 9a dapat merumuskan
banyak alternati( hipotesis dalam menanggapi masalah dan menge!ek
data terhadap setiap hipotesis untuk membuat keputusan yang layak
"2% =erpikir proporsional. Dalam berpikir seorang anak dapat menangani
pernyataan atau proposisi yang memberikan data konkret ini. 9a
bahkan dapat menangani proposisi yang berla#anan dengan (akta.
"3% =erpikir kombinatorial yaitu berpikir meliputi semua kombinasi
benda gagasan atau proposisi yang mungkin.
"<% =erpikir re(lekti(. 0nak anak dalam periode ini berpikir sebagai
orang de#asa. 9a dapat juga menyatakan operasi mentalnya melalui
simbol simbol.
'esuai dengan perkembangan intelektual Piaget sis#a '&0
Negeri 2 +aranganyar berada pada tingkat berpikir operasional (ormal.
'is#a belajar tentang materi :arutan 0sam =asa dengan model Project
Based Learning "PC=:% yang mengharuskan sis#a untuk membangun
pengetahuannya sendiri dengan membuktikan teori melalui eksperimen
dan proyek yang dilanjutkan dengan menyimpulkan (akta (akta dari
eksperimen. 'is#a memperoleh pengetahuan baru tentang :arutan 0sam
=asa melalui pengalaman belajarnya yaitu melakukan penyelidikan
berdiskusi bereksperimen bekerjasama dan berlatih soal soal. &elalui
proses tersebut sis#a mengasimilasikan pengetahuan yang diperoleh ke
dalam pengetahuan yang sudah ada sebelumnya menjadi pengetahuan
baru.
Teori Piaget dalam 7atna 2ilis Dahar "20)) : )<2 )<3%
menyatakan bah#a ada tiga bentuk pengetahuan yaitu pengetahuan (isik
2)
"physical knoledge% pengetahuan logika matematika "logico !
mathematical knoledge% dan pengetahuan sosial "social knoledge% yang
dapat dibedakan menurut sumber sumber utamanya serta !ara
penstrukturannya. Dalam praktek psikologi anak itu menurut Piaget
ketiga bentuk pengetahuan itu terdapat bersama sama tidak terpisah
ke!uali dalam matematika murni dan logika.
Pengetahuan (isik merupakan pengetahuan tentang benda benda
yan ada 5di luar6 dan dapat diamati dalam kenyataan eksternal.
Pengetahuan logika matematika terdiri atas hubungan hubungan yang
di!iptakan subjek dan diintroduksikan pada objek objek. Pengetahuan
sosial seperti (akta didasarkan pada perjanjian sosial suatu perjanjian atau
kebiasaan yang dibuat oleh manusia. Tanpa interaksi dengan manusia
tidak mungkin bagi anak memperoleh pengetahuan sosial. Pengetahuan
sosial dan pengetahuan (isik serupa dalam hal keduanya merupakan
pengetahuan pengetahuan tentang isi "!ontent% dan bersumber terutama
dari kenyataan eksternal.
Pengetahuan (isik yang diperoleh sis#a pada materi :arutan
0sam =asa bersi(at observable "dapat diamati% melalui eksperimen dan
proyek. 'is#a dapat se!ara langsung melihat dan mengamati reaksi yang
terjadi antara larutan asam dan basa dengan indikator asam basa
sehingga sis#a dapat menyimpulkan si(at keasaman larutan dari hasil
eksperimen dan proyek yang dilakukan. 'edangkan pengetahuan logika
matematik diperoleh dari hubungan kuantitati( antara konsentrasi ion 3
F
dan ion B3
4
dengan derajat keasaman larutan.
Project Based Learning sesuai dengan teori belajar yang telah
dibahas sebelumnya. Dalam pembelajaran PC=: menekankan pada
pembentukan struktur kogniti( melalui peme!ahan masalah ekperimen
diskusi kelompok dan pengerjaan proyek akan memberikan kebebasan
kepada sis#a untuk membangun atau mengkonstruk pengetahuannya
sendiri. Pada proses pembelajaran menggunakan Pembelajaran PC=: sis#a
ditempatkan sebagai active problem solver yang mampu meme!ahkan
22
masalah sendiri se!ara akti( yang memmiliki !ara sendiri untuk
mendapatkan pengetahuan. &elalui kedua pembelajaran ini sis#a
mengasimilasi in(ormasi yaitu men!o!okkan apa ia ketahui dengan (akta
(akta yang diperoleh dari berbagi proses untuk memperoleh pengalaman
belajar yang diakomodasikan dengan menyusun kembali struktur kogniti(
berdasarkan pengalamannya.
'is#a menemukan dan membangun sendiri pengetahuannya
mempunyai kebaikan atau hasil yang memuaskan dibandingkan dengan
penggunaan pembelajaran lain. =elajar penemuan dengan menggunakan
prinsip prinsip belajar ilmiah seperti dijelaskan dalam teori belajar
kogniti( sangat !o!ok dengan karakteristik +imia. &ateri :arutan 0sam
=asa merupakan materi dasar bagi materi materi selanjutnya yaitu Titrasi
0sam =asa :arutan Penyangga dan 3idrolisis @aram. &aka dalam
mengajarkan materi :arutan 0sam =asa perlu menerapkan pembelajaran
yang dapat menyimpan konsep materi tersebut lebih lama salah satunya
adalah dengan menerapkan Pembelajaran 9nkuiri. &embuat sis#a benar
benar paham tentang :arutan 0sam =asa akan memudahkan sis#a
dalam memahami materi selanjutnya sehingga dapat terjadi belajar
bermakna seperti yang diungkapkan dalam Teori =elajar 0usubel. Namun
dalam menerapkan Pembelajaran PC=: juga perlu diperhatikan tingkat
perkembangan intelektual sis#a sesuai dengan Teori belajar Piaget.
". Pembelajaran Project Based Learning
a. Pengertian
Dari guru sekolah dasar yang melibatkan para sis#a dalam
mempelajari laba4laba selama sebulan sampai pada guru (isika di 'ekolah
&enengah 0tas "'&0% meminta sis#a membangun jembatan dari kayu
balsa hampir semua guru mengatakan bah#a apa yang mereka berikan
pada sis#a termasuk GProyekG. Namun setelah pemeriksaan lebih lanjut
terdapat perbedaan antara unit latihan kegiatan penilaian kinerja
masalah dan proyek tidak terlalu jelas. 'ementara antar pendidik
23
menggunakan istilah4istilah ini dalam !ara yang berbeda de(inisi berikut
menarik dari berbagai ide dari praktik terbaik penelitian dan kurikulum
ahli.
Proyek4proyek yang diran!ang meminta sis#a untuk :
- &eme!ahkan masalah nyata dan isu4isu yang memiliki kepentingan
untuk orang di luar kelas. Proyek berasal dari isu4isu penting yang
nyata untuk sis#a dan orang de#asa di masyarakat kemudian
menja#ab pertanyaan klasik sis#a G&engapa kita perlu mengetahui
hal ini HG
- 'e!ara akti( sis#a terlibat dalam pembelajaran dan membuat pilihan
penting selama proyek. Proyek membuat ruang untuk pilihan sis#a
dan kreati1itas disamping menuntut penguasaan sis#a terhadap
konten penting memungkinkan sis#a dan guru untuk berinteraksi
sebagai pembimbing pendidik dalam memperoleh pengalaman bukan
seperti hubungan sis#a4guru pada umumya.
- &enunjukkan se!ara nyata bah#a mereka telah belajar kun!i konsep4
konsep dan keterampilan. Proyek memberikan kesempatan bagi sis#a
untuk menghasilkan bukti yang dapat diamati dan menguasai standar
kurikuler sebagai mereka menerapkan pembelajaran mereka dan
meme!ahkan masalah mereka sendiri. Proyek dan pameran juga
memberikan bukti yang luas dari proses kerja dan pembelajaran diri
se!ara langsung. ""ational #cademy $oundation and Pearson
$oundation "N0E%% : <%
7e(erensi pertama tentang Project Based Learning disebutkan
oleh kerja dari +ilpatri!k ")-).% yang per!aya bah#a menggunakan
literatur dalam konteks yang bermakna menyediakan jalan tengah untuk
membangun pengetahuan dasar dan mendapatkan pertumbuhan diri. Dia
menyarankan bah#a proyek antar !abang ilmu pengetahuan mempelajari
matematika sains ilmu sosial untuk meberikan peserta didik yang kaya
akan konsep dan ide. Dalam &ilan +ubiatko dan 91ana >a!ulo1a "20)) :
**% beberapa ahli memberikan de(inisi tentang Project Based Learning
2<
antara lain adalah sebagai berikut : ")% &enurut 3arris C3 I +at; :@
"200)% PC=: adalah sebuah model instruksional yang berpusat pada
sis#a. Daripada menggunakan ren!ana pembelajaran kaku yang
menunjukkan peserta didik menuruni bagian khusus dari hasil
pembelajaran PC=: membolehkan sis#a menyelidiki se!ara mendalam
tentang pembelajaran dengan topik penting. "2% @rant && "2002% PC=:
dan konstruksi dari berbagai produk memungkinkan berbagai ekspresi dari
perbedaan peserta didik seperti ketertarikan kemampuan dan gaya
belajar. "3% Doppelt D. "2000% PC=: adalah model untuk menanamkan
kompetensi berpikir dan membuat lingkungan pembelajaran yang
(leksibel. "<% =arak &. dan Doppelt D. "2000% PC=: bersi(at untuk
mengeksploasi daerah baru menemukan isu isu ilmiah baru dan
menyatukan pengetahuan dari berbagai mata pelajaran. 'edangkan
menurut =ialkin et. al. "20))% PC=: adalah suatu model pembelajaran
yang mengubah kegiatan kelas dari praktek singkat dalam kelas terisolasi
pembelajaran berpusat pada guru menjadi kegiatan pembelajaran yang
menekankan pembelajaran antar !abang ilmu berjangka panjang dan
bepusat pada sis#a. &enurut Daryanto "20)3 : 30% model pembelajaran
berbasis proyek ini merupakan !ara belajar yang memberi kebebasan
berpikir pada peserta yang berkaitan dengan isi atau bahan pengajaran dan
tujuan yang diren!anakan.
Dari berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bah#a PC=:
merupakan model pembelajaran yang membuat sis#a akti( dalam
meme!ahkan masalah nyata dengan !ara mereka sendiri untuk belajar
kun!i konsep konsep dan keterampilan yang dibuktikan dengan proyek
dan pameran sebagai pembelajaran diri langsung.
b. Tjan dan #iri $ #iri PJB%
Tujuan PC=: menurut +imonen J. dan Ne1alainen 7. "2000%
dalam &ilan +ubiatko dan 91ana >a!ulo1a "20)) : **4*8% tujuan utama
dari PC=: adalah hubungan yang akti( dari sis#a dengan proses
pendidikan. +arakteristik proses ini adalah dari keterbukaan
2/
mereka.situasi masalah dan pertanyaan dibuat oleh guru. 'ituasi dan
pertanyaan ini menyebabkan sis#a berpikir tentang topik yang sedang
dibahas. 'kenario proyek tidak dijelaskan se!ara rin!i dan bentuk akhirnya
adalah kerjasama antar sis#a. 7ealisasi proyek tergantung dari sis#a
kreati1itas mereka (antasi berpikir kritis moti1asi diri ketertarikan dan
alat alat yang diperlukan. @uru dan sis#a terispirasi oleh masalah yang
mengelilingi mereka yang terjadi di kehidupan sehari hari.
Jnam 0 merupakan !iri !iri yang sangat kuat yang mun!ul
dalam proyek kelas dengan kualitas tinggi. =anyak guru yang telah
menggunakan keenam (aktor ini sebagai penanda kualitas selama desain
proyek berlangsung. Jnam 0 pertama dikembangkan oleh 0dria 'teinberg
dari &obs of the $uture' "N0E : )<%. Jnam 0 yang merupakan !iri
!iri PC=: dapat dijelaskan sebagai berikut.
")% #uthenticity "+easlian% Proyek yang didesain dengan keasliannya
menanamkan pada sis#a bekerja dengan tujuan dan semangat dengan
menghubungkan proyek dan isu isu nyata yang dipedulikan sis#a.
"2% #cademic Rigor "'angat 0kademis% proyek yang bersi(at sangat
akademis menantang sis#a untuk benar benar menyatukan pikiran
mereka dengan menguasai standar isi dan menggunakan keterampilan
berpikir tingkat pro(esional.
"3% #dult (onnections "3ubungan de#asa% Proyek yang memasukkan
hubungan de#asa mendukung dan menginspirasi sis#a le#at
keterlibatan bermakna de#asa dalam kelas.
"<% #ctive )xploration "Jksplorasi 0kti(% Proyek dengan eksplorasi akti(
menyatukan tubuh dan pikiran sis#a dengan memperoleh dasar
bidang kerja.
"/% #pplied Learning "Penerapan Pembelajaran% Proyek yang
menyatukan penerapan pembelajaran mendorong sis#a untuk
menggunakan segera apa yang mereka pelajari dan diminta untuk
mempraktekkan keterampilan penting sesuai kondisinya.
2*
"*% #ssesment Practices "Praktek Penilaian% Proyek dengan kualitas
praktek penilaian menyediakan banyak kesempatan bagi sis#a untuk
menerima timbal balik yang rele1an selama dan setelah proyek
mereka.
&. 'odel Pembelajaran Project Based Learning (PJB%)
Tidak sedikit orang yang belum (amiliar dengan Project Based
Learning dibandingkan dengan Problem Based Learning% hal ini mungkin
disebabkan salah satunya karena singkatan dari kedua model ini adalah
PC=: sehingga ketika 0nda men!ari re(erensi tentang Project Based
Learning maka akan lebih banyak mun!ul re(erensi untuk Project Based
Learning' Namun Peneliti memperoleh dapat memperoleh dua re(erensi
tentang Project Based Learning' Dalam kedua re(erensi tersebut terdapat
langkah pembelajaran PC=:. 7e(erensi tersebut berasal dari "ational
#cademy $oundation and Pearson $oundation dan *nstructional +odule
Project Based Learning ":u!as 200/%.
Dalam "ational #cademy $oundation and Pearson $oundation
langkah langkah PC=: dapat dijelaskan melalui Tabel 2.) beikut.
Tabel 2.) :angkah :angkah Project Based LearningK)
I. Persia*an Penjelasan Kegiatan dan To*i+ Po+o+
&engenalkan
ma!am kegiatan
Pengaturan Jkspektasi
- &engenalkan proyek sebagai tugas besar.
- &emperlihatkan !ontoh proyek yang sesuai
- &endiskusikan jad#al persiapan data pokok
untuk melengkapi persiapan tugas outline
perlengkapan penelitian kriteria e1aluasi
pengumpulan media pendukung.
- &emberikan pertanyaan pertanyaan asensial
seperti 5'iapa penonton proyek tersebutH6
59n(ormasi apakah yang sesuai untuk proyek
iniH Penelitian (aktualH 7e(leksiH 'intesis dari
berbagai sudut pandang dan suaraH6
Persiapan sis#a Penelitian Pengumpulan Eakta Brainstorming
&engembangkan 9de
- Tugas umum pengembangan keterampilan
untuk mengorganisasi dan mengumpulkan ide
pokok.
- 2aktu ke perpustakaan kegiatan penelitian
28
penyatuan komunitas atau inter1ie#
mengumpulkan in(ormasi.
- ,utline konsep kerja pertama re1isi dan
kritik teman sebaya yang sesuai.
7e(ining a s!ript &enulis ba!aan
- &embuat 300 /00 kata.
- &engenalkan in(ormasi e(ekti(.
- &emba!a dan memperbaiki skrip.
- &emodi(ikasi skrip untuk kelompok yang
sesuai sehingga tiap partisipan diikutsertakan
dalam in1estigasi.
II. Pengm*lan
Aset dan Pa*an
#erita
Penjelasan Kegiatan dan To*i+ Po+o+
&anajemen Eile &engorganisasi 0set Digital
- &en!ari media sebagai sumber pendukung.
- &emasukkan sitasi in(ormasi yang sesuai.
- &engambil dokumentasi yang sesuai.
- &enyimpan bahan dalam (older proyek.
- &enyatukan dokumentasi untuk setiap proyek.
Papan ,erita +umpulan tugas dan templates
- &engumpulkan outline dan papan !erita untuk
mengorganisasi skrip media yang
berhubungan.
- &enyiapkan papan !erita dasar membuat
naskah dan (oto yang berhubungan atau aset
media.
III. ,or+s-o* Penjelasan Kegiatan dan To*i+ Po+o+
2aktu yang
diberikan untuk
memperbaiki
proyek
=ekerja bersama @uru sebagai (asilitator
- 'is#a meman(aatkan alat yang sudah
disediakan.
- &emuat aset dalam (older proyek.
- &ere1ie# turorial$pedoman setiap hari.
- &enerima kritik dari teman sebaya dan
melatih untuk pemilihan konten dan mengedit
teknik.
- &elengkapi proyek diakhir minggu.
I.. Presentasi dan
Re/le+si
Penjelasan Kegiatan dan To*i+ Po+o+
&enghubungkan
dengan penonton
mempertibangkan
proses
pembelajaran
Pameran dari kerja akhir ? 7e(leksi dalam proses
dan Produk.
- 'is#a memamerkan produk akhir sebagai
hasil proyek.
- 'is#a melengkapi re(leksi diri dalam proses
dan produk sesuai intruksi.
2.
- 'is#a melengkapi re(leksi semua kelas dalam
proyek memasukkan pokok pembelajaran dan
langkah selanjutnya.
'edangkan dalam *nstructional +odule Project Based Learning
":u!as 200/% langkah 4 langkah PC=: dapat dijelaskan melalui tabel 2.2
berikut.
Tabel 2.2. :angkah :angkah Project Based LearningK2
No. Tahap Penjelasan +egiatan
). Dimulai dengan
pertanyaan yang
esensial
&engambil topik yang sesuai dengan realitas
dunia nyata dan dimulai dengan sebuah
in1estigasi mendalam.Pertanyaan esensial
diajukan untuk meman!ing pengetahuan
tanggapan kritik dan ide sis#a mengenai
tema proyek yang akan diangkat.
2. Peren!anaan aturan
pengerjaan proyek
Peren!anaan berisi tentang aturan main
pemilihan akti1itas yang dapat mendukung
dalam menja#ab pertanyaan esensial
dengan !ara mengintegrasikan berbagai
subjek yang mungkin serta mengetahui alat
dan bahan yang dapat diakses untuk
membantu penyelesaian proyek.
3. &embuat jad#al
akti(itas
Pendidik dan peserta didik se!ara kolaborati(
menyusun jad#al akti1itas dalam
menyelesaikan proyek. Cad#al ini disusun
untuk mengetahui berapa lama #aktu yang
dibutuhkan dalam pengerjaan proyek.
<. &emonitoring
perkembangan
proyek sis#a
Pendidik bertanggungja#ab untuk melakukan
monitor terhadap akti1itas peserta didik
selama menyelesaikan proyek. &onitoring
dilakukan dengan !ara men(asilitasi peserta
didik pada setiap proses.
/. Penilaian hasil kerja
sis#a
Penilaian dilakukan untuk membantu
pendidik dalam mengukur keter!apaian
standar berperan dalam menge1aluasi
kemajuan masing4masing peserta didik
memberi umpan balik tentang tingkat
pemahaman yang sudah di!apai peserta
didik membantu pendidik dalam menyusun
strategi pembelajaran berikutnya.
*. J1aluasi Pada akhir proses pembelajaran pendidik dan
2-
pengalaman belajar
sis#a
peserta didik melakukan re(leksi terhadap
akti1itas dan hasil proyek yang sudah
dijalankan. Proses re(leksi dilakukan baik
se!ara indi1idu maupun kelompok. Pada
tahap ini peserta didik diminta untuk
mengungkapkan perasaan dan pengalamanya
selama menyelesaikan proyek.
'etelah melakukan obser1asi kondisi kelas dan sis#a Peneliti
memilih menggunakan langkah pembelajaran PC=: pada Tabel 2.2 karena
langkah pembelajaran PC=: tersebut lebih memungkinkan untuk
dilaksanakan di kelas L9 '&0 Negeri 2 +aranganyar Tahun 0jaran
20)3$20)<.
d. Kelebi-an dan +elema-an PJB%
'eperti model pembelajaran lain PC=: juga mempunyai
kelebihan dan kelemahan dalam penerapannya pada proses pembelajaran.
Pembelajaran berbasis proyek e(ekti( karena :
")% =ahan pelajaran diambil dari kehidupan sehari hari di lapangan
"2% &engembangkan kemauan bereksplorasi ingin tahu inisiati( dan
kreati1itas
"3% &emun!ulkan bahan pelajaran yang sesuai dengan tara(
perkembangan peserta
"<% &enjadikan peserta tidak asing terhadap lingkungan hidupnya dan
kehidupan di masyarakat
"/% &engembangkan kemampuan kerja indi1idu dan kelompok
"*% &engembangkan !ara hidup beren!ana
"8% Teori dan praktik dihayati sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan
".% &emperluas relasi sosial di masyarakat
"-% &engembangkan si(at demokrasi dan gotong royong disertai tanggung
ja#ab yang tinggi
")0% &engurangi 1erbalisme
"))% &emperluas dan memperdalam #a#asan tentang suatu problem.
"Daryanto 20)3 : 2- 30%
30
&enurut Terry =ialkin 'andy Thompson dan Paulette 'alomon
"20))% kelebihan PC=: antara lain adalah :
")% &ena#arkan berbagai !ara kepada sis#a untuk berpartisipadi dan
mendemonstasikan pengetahuan mereka.
"2% &e#adahi perbedaan tingkat intelegensi.
"3% &erubah sis#a dari apa yang biasanya mereka lakukan dalam kelas.
"<% &endorong penguasan perangkat teknologi hingga menyiapkan
mereka sebagai tenaga kerja.
"/% 'ebagai perantara sis#a yang tidak biasa berpartisipasi.
"*% &endorong sis#a untuk berkolaborasi pada saat yang sama
memberikan pembelajaran diri se!ara langsung.
"8% &emberikan pengalaman pembelajaran yang tergambar pada
pemikiran dan berbagai usaha dari beberapa sis#a.
".% &embantu sis#a mengembangkan berbagai jenis keterampilan sosial
untuk bekerja kelompok dan bernegosiasi.
"-% &endorong pendalaman konsep nilai dan mode pemikiran terutama
yang berhubungan dengan kerjasama dan penyelesaian kon(lik.
")0%&enyediakan jalan tengah untuk memindahkan tanggungja#ab
pembelajaran dari guru kepada sis#a.
"))%&eminta sis#a untuk menjelaskan atau mempertahankan posisi
mereka dari kelompok proyek lain sehingga pembelajaran lebih tepat
se!ara pribadi dan bernilai.
Pelajaran berbasis proyek juga akan berlangsung kurang e(ekti(
karena :
")% 'ulit memiliki tema yang sesuai dengan minat dan tara(
perkembangan sis#a.
"2% Perluasan problem berakibat pada #aktu yang diren!anakan.
"3% 'ulit menga#asi kegiatan kelompok jika objek dan tempat belajar
berbeda$terpisah.
"<% =esarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk keperluan pelaksanaan
kerja.
3)
"/% Pengetahuan keterampilan dan pengalaman yang diperoleh peserta
se!ara indi1idu berbeda beda.
"*% &emungkinkan sebagian problem "bahan belajar% menjadi bahan
untuk jenis mata pelajaran tertentu.
"8% &emerlukan ke!akapan yang baik dalam mengorganisasi "peserta
tempat guru dan sebagainya%.
".% +etergesaan pengerjaan karena keterbatasan #aktu menyebabkan
proses belajar mengajar kurang matang. "Daryanto 20)3 : 30%

0. Prestasi Belajar
a. Pengertian
Dalam dunia pendidikan kegiatan yang menjadi pesat perhatian
atau kegiatan terpenting tidak lain adalah proses kegiatan belajar
mengajar. Dapat dikatakan bah#a keberhasilan pen!apaian tujuan
pendidikan banyak bergantung pada proses kegiatan belajar mengajar.
=eberapa ahli telah menyusun de(inisi belajar dengan berbagai sudut
pandang antara lain dalam 7osa De#i Perti#i "20)2 : <8% : ")% &enurut
2inkel "2008 : )*2% prestasi belajar merupakan suatu bukti yang
menunjukkan kemampuan atau keberhasilan seseorang yang melakukan
proses belajar sesuai dengan bobot yang di!apainyanya. "2% Nana
'udjana "200- : 22% mengemukakan bah#a prestasi belajar adalah
kemampuan yang dimiliki sis#a setelah ia menerima pengamalan
belajarnya. "3% Depdiknas "2003: 2% menyebutkan bah#a prestasi belajar
adalah peguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran la;imnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
yang dberikan oleh guru.
Prestasi belajar merupakan salah satu hasil belajar yang
menunjukkan sejauh mana keberhasilan sis#a terhadap tujuan belajar
yang telah ditetapkan. prestasi belajar sis#a dapat meliputi ranah kogniti(
"pengetahuan% a(ekti( "sikap% dan psikomotorik "tingkah laku%. Untuk
mengetahui prestasi belajar sis#a maka diadakan suatu kegiatan yaitu
32
ujian seperti yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah 7epublik
9ndonesia Nomor 32 Tahun 20)3 tenang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Nomor )- Tahun 200/ tentang 'tandar Nasional Pendidikan.
Ujian adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengukur pen!apaian
+ompetensi Peserta Didik sebagai pengakuan prestasi belajar
dan$atau penyelesaian dari suatu satuan pendidikan.
&aka dapat disimpulkan bah#a prestasi belajar merupakan hasil
yang diperoleh seseorang dalam pengukuran pen!apaian kompetensi
yang meliputi ranah kogniti( ranah a(ekti( dan ranah psikomotor yang
dibuktikan melalui hasil tes.
b. Penilaian Rana- Kogniti/
Prestasi belajar kogniti( berorientasi kepada kemampuan
5ber(ikir6 men!akup kemampuan meme!ahkan masalah yang
menuntutkan sis#a untuk menghubungkan dan menggunakan gagasan
metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari untuk meme!ahkan
masalah tersebut. 'ehingga dapat disimpulkan bah#a ka#asan kogniti(
adalah subtaksonomi yang mengungkapkan tentang kegiatan mental yang
sering bera#al dari tingkat 5pengetahuan6 sampai ke tingkat yang paling
tinggi yaitu e1aluasi. Dalam +urikulum 20)3 penilaian ranah kogniti(
disebut dengan penilaian pengetahuan. "Damin 20)0 : 2/%
+a#asan kogniti( terdiri dari enam tingkatan dengan aspek
belajar yang berbeda beda. +eenam tingkat tersebut adalah : ")%
pengetahuan "knoledge% yaitu menuntut sis#a untuk mampu mengingat
"re!all% in(ormasi yang telah diterima sebelumnya seperti misalnya (akta
terminologi rumus strategi peme!ahan masalah dan sebagainya ? "2%
Pemahaman "comprehension% yaitu kemampuan untuk menjelaskan
pengetahuan in(ormasi yang telah diketahui dengan kata kata sendiri ?
"3% Penerapan "application% yaitu kemampuan untuk menggunakan atau
menerapkan in(ormasi yang telah dipelajari ke dalam situasi yang baru
serta meme!ahkan berbagai masalah yang timbul dalam kehidupan sehari
hari ? "<% 0nalis "analysis% yaitu kemampuan untuk mengidenti(ikasi
memisahkan dan membedakan komponen komponen atau elemen
33
suatu (akta konsep pendapat asumsi hipotesa atau kesimpulan dan
memeriksa setiap komponen tersebut untuk melihat ada tidaknya
kontradiksi ? "/% 'intesis "synthesis% yaitu kemampuan seseorang dalam
mengaitkan dan menyatukan berbagai elemen dan unsur pengetahuan
yang ada sehingga terbentuk pola baru yang lebih menyeluruh ? "*%
J1aluasi "evaluation% merupakan le1el tertinggi yang mengharapkan
sis#a mampu membuat penilaian dan keputusan tentang nilai suatu
gagasan metode produk atau benda degan menggunakan kriteria
tertentu.
&enurut &artinis Damin "20)0% penilaian ranah kogniti(
diberikan dalam bentuk instrumen tes yang dapat berupa tes objekti(
pilihan ganda tes uraian objekti( tes bentuk !ampuran. =anyaknya soal
disesuaikan dengan jumlah kompetensi dasar indikator kompetensi yang
akan di!apai dan alokasi #aktu tes. Dalam penelitian ini bentuk
instrumen tes ranah kogniti( berupa tes objekti( pilihan ganda.
&. Penilaian Rana- A/e+ti/
+a#asan a(ekti( merupakan tujuan yang berhubungan dengan
perasaan emosi sistem nilai dan sikap hati "attitude% yang menunjukkan
penerimaan atau penolakan terhadap sesuatu. Tujuan a(ekti( terdiri dari
yang paling sederhana yaitu memperhatikan suatu (enomena sampai
kepada yang kompleks yang merupakan (aktor internal seseorang seperti
kepribadian dan hati nurani. Dalam literatur tujuan a(ekti( disebut
sebagai minat sikap hati sikap menghargai sistem nilai serta
ke!enderungan emosi. Dalam +urikulum 20)3 penilaian ranah a(ekti(
disebut dengan penilaian sikap. "Damin 20)0 : 32%
Perumusan tujuan instruksional pada ka#asan a(ekti( tidak
berbeda jauh bila dibandingkan dengan ka#asan kogniti( tetapi dalam
mengukur hasil belajarnya jauh lebih sukar karena menyangkut ka#asan
sikap apresiasi. Di samping itu ka#asan a(ekti( juga sulit di!apai pada
pendidikan (ormal karena pada pendidikan (ormal perilaku yang
nampak dapat diasumsikan timbul sebagai akibat dari kekakuan aturan
3<
disiplin belajar #aktu belajar tempat belajar dan norma norma
lainnya. Dengan demikian dapat dikatakan bah#a perilaku seperti itu
timbul bukan karena sis#a telah sadar dan menghayati betul tentang
kebutuhan akan sikap dan perilaku tersebut tetapi dilakukan karena
sekedar untuk memenuhi aturan dan disiplin saja agar tidak mendapat
hukuman.
Tingkatan ranah a(ekti( menurut +rath#ohl ada lima yaitu
receiving (attending-% responding% valuing% organization% dan
characterization. Pada tingkat Receiving atau menerima peserta didik
memiliki keinginan memperhatikan suatu (enomena khusus atau
stimulus misalnya kelas kegiatan musik buku dan sebagainya. Tugas
pendidik mengarahkan perhatian peserta didik pada (enomena yang
menjadi objek perhatian. Responding atau merespon merupakan
partisipasi akti( peserta didik yaitu sebagai bagian dari perilakunya.
.aluing atau menilai melibatkan penentuan nilai keyakinan atau sikap
yang menunjukkan derajat internalisasi dan komitmen. Pada tingkat
,rganization atau mengorganisasi nilai satu dengan nilai lain dikaitkan
kon(lik antar nilai diselesaikan dan mulai membangun sistem nilai
internal yang konsisten. 'edangkan pada tingkat (haracterization
peserta didik memiliki sistem nilai yang mengendalikan perilaku sampai
pada #aktu tertentu hingga terbentuk gaya hidup. "Depdiknas 200. : 24
3%
&enurut Depdiknas "200.: <4*% ada lima karakteristik a(ekti(
yang penting yaitu sikap minat konsep diri nilai dan moral. 'ikap
merupakan +e!enderungan merespons se!ara konsisten baik menyukai
atau tidak menyukai suatu obyek. 'ikap dapat dibentuk melalui !ara
mengamati dan menirukan sesuatu yang positi( kemudian melalui
penguatan serta menerima in(ormasi 1erbal. &inat adalah suatu disposisi
yang terorganisir melalui pengalaman yang mendorong seseorang untuk
memperoleh objek khusus akti1itas pemahaman dan keterampilan
untuk tujuan perhatian atau pen!apaian. &enurut 'mith dalam Depdiknas
3/
"200.: /% konsep diri adalah e1aluasi yang dilakukan indi1idu terhadap
kemampuan dan kelemahan yang dimiliki. Target arah dan intensitas
konsep diri pada dasarnya seperti ranah a(ekti( yang lain. Nilai menurut
7okea!h ")-*.% adalah suatu keyakinan tentang perbuatan tindakan atau
perilaku yang dianggap baik dan yang dianggap buruk. Piaget dan
+ohlberg menyatakan moral sebagai bentuk perasaan salah atau benar
terhadap kebahagiaan orang lain atau perasaan terhadap tindakan yang
dilakukan diri sendiri. +elima karakteristik a(ekti( tersebut akan
digunakan dalam penelitian ini.
'eperti halnya penilaian dalam ranah kogniti( ranah kogniti(
juga mempunyai beberapa metode yang dapat digunakan untuk
mengukur ranah a(ekti(. &enurut 0ndersen ")-.0% dalam Depdiknas
"200. : 8% ada dua metode yang dapat digunakan untuk mengukur ranah
a(ekti( yaitu metode obser1asi dan metode laporan diri. Penggunaan
metode obser1asi berdasarkan pada asumsi bah#a karakteristik a(ekti(
dapat dilihat dari perilaku atau perbuatan yang ditampilkan dan$atau
reaksi psikologi. &etode laporan diri berasumsi bah#a yang mengetahui
keadaan a(ekti( seseorang adalah dirinya sendiri. Namun hal ini menuntut
kejujuran dalam mengungkap karakteristik a(ekti( diri sendiri. Dalam
penelitian ini pengukuran ranah a(ekti( dilakukan menggunakan laporan
diri berupa angket dengan alat ukur yang dapat digunakan adalah non
tes berupa skala likert dengan lima kategori seperti sangat setuju setuju
ragu ragu tidak setuju sangat tidak setuju. "Damin 20)0 : )/8%
d. Penilaian Rana- Keteram*ilan
+a#asan +eterampilan atau lebih dikenal dengan ka#asan
psikomotor adalah ka#asan yang berorientasi kepada keterampilan
motorik yang berhubungan dengan anggota tubuh atau tindakan "a!tion%
yang memerlukan koordinasi antara syara( dengan otot. Dengan
demikian ka#asan psikomotor adalah ka#asan yang berhubungan
dengan seluk beluk yang terjadi karena adanya koordinasi otot otot oleh
pikiran sehingga diperoleh tingkat keterampilan (isik tertentu. Dalam
3*
+urikulum 20)3 penilaian ranah psikomotor disebut dengan penilaian
unjuk kerja. "Damin 20)0 : 3.%
'inger ")-82% dalam Depdiknas "2003: 2% mengatakan bah#a
pelajaran yang termasuk kelompok psikomotor adalah mata pelajaran
yang lebih berorientasi pada gerakan dan menekankan pada reaksi4reaksi
(isik. 'edangkan &ager dalam Depdiknas "2003: 2% berpendapat bah#a
pelajaran yang termasuk dalam keompok psikomotor adalah mata
pelajaran yang men!akup gerakan (isik dan keterampilan tangan.
0da beberapa ahli yang menjelaskan !ara menilai hasil belajar
psikomotor. 7yan ")-.0% menjelaskan bah#a hasil belajar keterampilan
dapat diukur melalui ")% pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku
peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung "2%
sesudah mengikuti pembelajaran yaitu dengan jalan memberikan tes
kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan keterampilan dan
sikap "3% beberapa #aktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam
lingkungan kerjanya. 'ementara itu :eighbody ")-*.% berpendapat
bah#a penilaian hasil belajar psikomotor men!akup: ")%
kemampuanmenggunakan alat dan sikap kerja "2% kemampuan
menganalisis suatu pekerjaan dan menyusun urut4urutan pengerjaan "3%
ke!epatan mengerjakan tugas "<% kemampuan memba!a gambar dan atau
simbol "/% keserasian bentuk dengan yang diharapkan dan atau ukuran
yang telah ditentukan. "Depdiknas 2003 : < /%
Dari penjelasan di atas dapat dirangkum bah#a dalam penilaian
hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus men!akup persiapan
proses dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses
berlangsung yaitu pada #aktu peserta didik melakukan praktik atau
sesudah proses berlangsung dengan !ara mengetes peserta didik.
"Depdiknas 20)3 : /%
e. 1a+tor $ 1a+tor yang 'em*engar-i Prestasi Belajar
Prestasi belajar setiap orang pasti berbeda beda satu dengan
yang lainnya. Dalam satu kelas saja misalnya ada sis#a yang
38
mempunyai prestasi belajar tinggi sedang dan rendah. 3al tersebut
disebabkan oleh beberapa (aktor yang mempengaruhi prestasi belajar
seseorang.
&enurut Dimyati dan &udjiono "20)0 : 23/ 2/<% (aktor yang
mempengaruhi belajar dapat dibagi menjadi (aktor intern dan (aktor
ekstern. Eaktor 9ntern yang dimaksud meliputi :
")% 'ikap terhadap belajar
"2% &oti1asi belajar
"3% +onsentrasi belajar
"<% &engolah bahan belajar
"/% &enyimpan perolehan hasil belajar
"/% &enggali hasil belajar yang tersimpan
"*% +emampuan berprestasi atau unjuk hasil belajar
"8% 7asa per!aya diri sis#a
".% 9ntelegensi dan keberhasilan sis#a
"-% +ebiasaan belajar
'edangkan (aktor ekstern meliputi : ")% @uru sebagai pembina sis#a
belajar ? "2% Prasarana dan sarana pembelajaran ? "3% +ebijakan
penilaian ? "<% :ingkungan sosial sis#a di sekolah ? "/% +urikulum
sekolah.
&enurut 0unurrahman "20)2 : )88 )-*% (aktor (aktor yang
mempengaruhi proses belajar sis#a juga dibedakan menjadi (aktor
internal dan (aktor eksternal. Eaktor 9nternal yang mempengaruhi proses
belajar sis#a antara lain sebagai berikut.
")% ,iri khas$karakteristik sis#a
"2% 'ikap terhadap belajar
"3% &oti1asi belajar
"<% +onsentrasi belajar
"/% &engolah bahan belajar
"*% &enggali hasil belajar
"8% 7asa per!aya diri
3.
".% +ebiasaan belajar
'edangkan (aktor eksternal yang mempengaruhi prestasi belajar sis#a
adalah sebagai berikut : ")% Eaktor guru ? "2% :ingkungan sosial
"termasuk teman sebaya% ? "3% +urikulum sekolah ? "<% 'arana dan
prasarana.
Dari pendapat beberapa ahli tersebut dapat dirumuskan (aktor
(aktor yang mempengaruhi prestasi belajar dapat dibedakan menjadi
(aktor intern dan (aktor ekstern. Eaktor 9ntern meliputi :
")% ,iri khas$karakteristik sis#a
"2% 'ikap terhadap belajar
"3% &oti1asi belajar
"<% +onsentrasi belajar
"/% &engolah bahan belajar
"*% &enggali hasil belajar
"8% 7asa per!aya diri
".% +ebiasaan belajar
'edangkan (aktor ekstern meliputi : ")% Eaktor guru ? "2% Eaktor
lingkungan keluarga ? "3% (aktor lingkungan sekolah ? "<% Eakor
lingkungan masyarakat ? "/% +urikulum sekolah ? "*% 'arana dan
prasarana.
2. A+tivitas Sis3a
Dimyati dan &udjiono "200*% mengungkapkan bah#a keakti(an bagi
sis#a berujud perilaku4perilaku seperti men!ari sumber in(ormasi yang
dibutuhkan menganalisis hasil per!oban ingin tahu hasil dari reaksi kimia
membuat karya tulis membuat kliping dan perilaku sejenisnya.
Paul =. Diedri!h dalam 'ardiman "2008% membuat suatu da(tar
akti1itas sis#a yang dapat digolongkan menjadi delapan kelompok yaitu :
a' .isual activies%
3-
b' ,ral activities
c' Listening activities
d' /riting activities
e' 0raing activities
f' +otor activities
g' +ental activities
h' )motional activities
Untuk mengukur keakti1an sis#a Peneliti menggunakan tujuh
indikator yaitu visual activities% oral activities% listening activities%riting
activities% motor activities% mental activities% emotional activities'
4. Kriteria Ketntasan 'inimal (KK')
a. Pengertian
+riteria +etuntasan &inimal "++&% merupakan kriteria paling
rendah untuk menyatakan peserta didik men!apai ketuntasan. ++& harus
ditetapkan sebelum a#al tahun ajaran dimulai. 'eberapapun besarnya
jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal tidak
mengubah keputusan pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak
luluspembelajaran. +riteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan
pendidikan berdasarkan hasil musya#arah guru mata pelajaran di satuan
pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang memiliki karakteristik
yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau (orum &@&P se!ara
akademis menjadi pertimbangan utama penetapan ++&. +riteria
ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pen!apaian kompetensi
sehingga dinyatakan dengan angka maksimal )00 "seratus%. 0ngka
maksimal )00 merupakan kriteria ketuntasan ideal. Target ketuntasan
se!ara nasional diharapkan men!apai minimal 8/. 'atuan pendidikan dapat
memulai dari kriteria ketuntasan minimal di ba#ah target nasional
kemudian ditingkatkan se!ara bertahap. +riteria +etuntasan &inimal
<0
"++&% di '&0 Negeri 2 +aranganganyar untuk mata pelajaran kimia
adalah 8/. Nilai ++& ini pula yang digunakan Peneliti untuk melihat
tingkat kogniti sis#a setelah menerapkan model PC=:. "'udrajat 200. : 3%
b. 1ngsi Kriteria Ketntasan 'inimal (KK')
Eungsi kriteria ketuntasan minimal adalah sebagai berikut.
). 'ebagai a!uan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik
sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti.
2. 'ebagai a!uan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti
penilaian mata pelajaran.
3. Dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan
e1aluasi program pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah.
<. &erupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan
antara satuan pendidikan dengan masyarakat.
/. &erupakan target satuan pendidikan dalam pen!apaian kompetensi tiap
mata pelajaran. "'udrajat 200. : <%
5. %artan Asam $ Basa
a. Konse* Asam dan Basa
1) 'ennj++an Asam dan Basa
=erkaitan dengan si(at asam dan basa larutan
dikelompokkan ke dalam tiga golongan yaitu larutan asam basa
dan netral. &eskipun asam dan basa mempunyai rasa yang berbeda
tidaklah bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan
dengan !ara men!i!ipinya karena banyak di antaranya yang dapat
merusak kulit atau bersi(at ra!un. =erkat pengalaman dan penelitian
para ahli kimia kini telah tersedia !ara praktis untuk menunjukkan
keasaman dan kebasaan yaitu dengan menggunakan indikator asam
basa. 9ndikator asam basa adalah ;at ;at #arna yang mampu
menunjukkan #arna berbeda dalam larutan asam dan basa.
&isalnya lakmus merah dan lakmus biru. 2arna dari berbagai jenis
<)
indikator asam basa dalam larutan yang bersi(at asam basa dan
netral diberikan pada Tabel 2.3. berikut.
Tabel 2.3. 2arna =eberapa 9ndikator dalam :arutan yang =ersi(at
0sam =asa dan Netral
9ndikator
2arna dalam
:arutan 0sam :arutan =asa :arutan Netral
:akmus &erah ":&% &erah =iru &erah
:akmus =iru ":=% &erah =iru =iru
&etil &erah "&&% &erah +uning +uning
&etil Brange "&B% &erah +uning +uning
Eenol(talein "PP% Tidak =er#arna &erah Tidak ber#arna
'i(at asam basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan
dengan mengukur p3 nya. p3 adalah suatu parameter yang
digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. :arutan
asam mempunyai p3 lebih ke!il dari 8 larutan basa mempunyai p3
lebih besar dari 8 sedangkan larutan netral mempunyai p3 M 8. p3
larutan dapat ditentukan dengan menggunakan indikator p3
"indikator uni1ersal% atau dengan p3 meter.
a% &embuat 9ndikator 0sam =asa dari =ahan 0lam
Telah disebutkan bah#a indikator asam basa adalah
;at ;at #arna yang dapat memperlihatkan #arna berbeda
dalam larutan yang bersi(aat asam dan dalam larutan yang
bersi(at basa.berbagai jenis ;at #arna yang diperoleh dari
tumbuhan juga dapat digunakan sebagai indikator asam basa
misalnya mahkota bunga "kembang sepatu bogen1il ma#ar
dan lain lain% kunyit dan bit. Aat #arna dari bahan bahan
ini tersebut memberikan #arna yang berbeda dalam larutan
asam dan dalam larutan basa. 'ehingga kita dapat membuat
indikator asam basa sendiri.
b% Trayek Perubahan 2arna 9ndikator 0sam =asa
=atas batas p3 ketika indikator mengalami perubahan
#arna kita sebut traye+ *erba-an 3arna indikator itu. Trayek
<2
perubahan #arna dari beberapa indikator asam basa lainnya
diberikan pada Tabel 2.<
Tabel 2.<. Trayek Perubahan 2arna Dari =eberapa 9ndikator
Indi+ator Traye+
Perba-an 3arna
Perba-an 3arna
&etil Cingga 2- <0 &erah kuning
&etil &erah <2 *3 &erah kuning
=romtimol =iru *0 80 +uning biru
Eenol(talein .3 )00 Tidak ber#arna 4 merah
!% &enentukan p3 dengan &enggunakan =eberapa 9ndikator
+arena setiap indikator mempunyai trayek perubahan
#arna yang berbeda maka p3 larutan dapat ditentukan
"diperkirakan% dengan kombinasi dari beberapa indikator.
!) Teori Asam $ Basa Arr-enis
+onsep yang !ukup memuaskan tentang asam basa dan
yang tetap diterima hingga sekarang dikemukakan oleh Svante
August Arrhenius ")./- )-28% pada tahun )..<.
a% 0sam
&enurut 0rhenius asam adalah ;at yang dalam air
melepaskan ion 3
F
. Dengan kata lain pemba#a si(at asam
adalah ion 3
F
. 0sam 0rrhenius dapat dirumuskan sebagai 3
N
A
dan dalam air mengalami ionisasi sebagai berikut.
3
N
A
"aO%
P N 3
F
"aO%
F A
N4
"aO%
Cumlah ion 3
F
yang dapat dihasilkan oleh satu molekul asam
disebut valensi asam sedangkan ion negati( yang terbentuk dari
asam setelah melepas ion 3
F
disebut ion sisa asam. Nama asam
sama dengan nama ion sisa asam dengan didahului kata asam.
b% =asa
&enurut 0rrhenius basa adalah senya#a yang dalam
air dapat menghasilkan ion hidroksida "B3
4
%. Cadi pemba#a si(at
basa adalah ion B3
4
. =asa arrhenius merupakan hidroksida
logam yang dapat dirumuskan sebagai &"B3%
N
dan dalam air
mengion sebagai berikut.
<3
&"B3%
N"aO%
P &
NF
"aO%
F NB3
4
"aO%
Cumlah ion B3
4
yang dapat dilepaskan oleh satu
molekul basa disebut valensi basa.
&eskipun tidak mempunyai gugus hidroksida larutan
amonia "N3
3
% ternyata bersi(at basa. 3al itu terjadi karena N3
3
bereaksi dengan air "mengalami hidrolisis% membentuk ion B3
4
sebagai berikut.
N3
3"aO%
F 3
2
B
"l%
N3
<
F
"aO%
F B3
4
"aO%
Untuk menunjukkan si(at basanya larutan N3
3
sering ditulis
N3
<
B3. 3al itu tidaklah benar karena N3
<
B3 tidak ditemukan
yang ada hanya N3
3
ion N3
<
F
serta ion B3
4
.
") Teori Asam $ Basa Bronsted $ %o3ry dan Teori Asam $ Basa
%e3is
a) 6e/inisi Asam dan Basa 'enrt Bronsted dan %o3ry
Pada tahun )-23 Johannes N. Bronsted dan Thomas
M. Lowry dalam #aktu yang bersamaan #alaupun bekerja
sendiri sendiri mengajukan konsep asam basa berdasarkan
pemindahan proton "3
F
%. &enurut =ronsted dan :o#ry asam
adalah spesi yang memberi proton sedagkan basa adalah spesi
yang menerima proton pada suatu reaksi pemindahan proton.
0sam =ronsted :o#ry : donor proton
=asa =ronsted :o#ry : akseptor proton
N3
<
F
"aO%
F 3
2
B
"l%
P N3
3"aO%
F 3
3
B
F
0sam =asa
3
2
B
"l%
F N3
3"aO%
P N3
<
F
"aO%
F B3
4
"aO%
=asa 0sam
Pada !ontoh di atas terlihat bah#a air dapat bersi(at sebagai
asam "donor proton% dan sebagai basa "akseptor proton%. Aat
atau spesi seperti itu bersi(at am/i*roti+ "amfoter%. 7eaksi
ionisasi air sebenarnya adalah ato*rotolisis sebagai berikut.
3
2
B
"l%
F 3
2
B
"l%
3
3
B
F
"aO%
F B3
4
"aO%
<<
'i(at am(iprotik dari air dapat menjelaskan si(at asam basa
suatu ;at dalam air. Aat yang beri(at asam akan memberi proton
kepada molekul air sedangkan ;at yang bersi(at basa akan
menarik proton dari molekul air.
+onsep asam basa dari =ronsted dan :o#ry ini lebih
luas daripada konsep asam basa 0rrhenius karena :
- +onsep asam basa dri =ronsted :o#ry tidak terbatas
dalam pelarut air tetapi juga menjelaskan reaksi asam
basa dalam pelarut lain atau bahkan reaksi tanpa pelarut.
- 0sam dan basa dari =ronsted :o#ry tidak hanya berupa
molekul tetapi dapat juga berupa kation atau anion. +onsep
asam basa dari =ronsted :o#ry dapat menjelaskan
misalnya si(at asam dari N3
<
,l. Dalam hal N3
<
,l yang
bersi(at asam adalah ion N3
<
F
karena dalam air dapat
melepas proton.
b) Pasangan Asam dan Basa Konjgasi
'uatu asam setelah melepas satu proton akan
membentuk spesi yang disebut basa konjugasi dari asam
itu. 'pesi itu adalah suatu basa karena dapat menyerap
proton dan membentuk kembali asam semula.
0sam 3
F
F =asa +onjugasi
Perhatikan beberapa !ontoh berikut.
0sam Proton F =asa +onjugasi
3,l 3
F
F ,l
4
3
2
B 3
F
F B3
4
Demikian juga suatu basa setelah menyerap satu
proton akan membentuk suatu spesi yang disebut asam
konjugasi dari basa itu. 'pesi itu adalah suatu asam karena
dapat melepas satu proton dan membentuk kembali basa
semula.
=asa F 3
F
0sam +onjugasi
Perhatikan beberapa !ontoh berikut.
</
=asa F Proton =asa +onjugasi
N3
3
F 3
F
,l
4
3
2
B F 3
F
B3
4
'uatu asam hanya melepas proton jika ada basa
yang menyerap proton itu. Pada suatu reaksi asam basa
=ronsted :o#ry asam berubah menjadi basa
konjugasinya. Cadi pada reaksi asam basa =ronsted
:o#ry terdapat dua pasangan asam basa konjugasi.
Pasangan yang terdiri atas asam dengan basa konjugasinya
ditandai dengan 0sam ) dan =asa ) sedangkan
pasangan yang terdiri atas basa dengan =asa 2 dan 0sam
2. 7umus kimia pasangan asam basa konjugasi hanya
berbeda satu proton "3
F
%.
Perhatikan beberapa !ontoh berikut.
0sam ) F =asa 4 2 =asa ) F 0sam 2
3,l F N3
3
,l
4
F N3
<
F
3
2
B F ,B
3
24
B3
4
F 3,B
3
4
7) Teori Asam $ Basa %e3is
&arilah kita perhatikan kembali reaksi asam basa
=ronsted :o#ry berikut ini.
N3
3
F 3,l P N3
<
F
F ,l
4
Pada reaksi tersebut molekul N3
3
berlaku sebagai basa karena
mengikat sebuah proton yang berasal dari molekul 3,l. 0pabila hal
ini kita perhatikan dari sudut pembentukan ikatan kimianya ternyata
penyerapan ion 3
F
oleh molekul N3
3
dapat terjadi karena molekul
N3
3
dapat mendonorkan pasangan elektron bebas kepada ion 3
F
melaui pembentukan ikatan ko1alen koordinasi.
3
3
N: F 3
F
P N3
<
F
Gilert N. Lewis mendeni(isikan asam dan basa
berdasarkan serah terima pasangan elektron sebagai berikut.
0sam : akseptor pasangan elektron
=asa : donor pasangan elektron
<*
Cadi dari persamaan di atas N3
3
adalah suatu basa karena
memberikan pasangan elektron sedangkan ion 3
F
adalah suatu asam
karena menerima pasangan elektron. 'emua asam basa 0rrhenius
maupun asam basa =ronsted :o#ry memenuhi de(inisi asam
basa :e#is.
+onsep asam basa :e#is dapat menjelaskan reaksi
reaksi yang bernuansa asam basa meskipun tidak melibatkan
proton "ion 3
F
% misalnya reaksi antara oksida basa dengan oksida
asam.
b. Konse* *H dan *8H
Sorensen ").*. )-3-% seorang ahli +imia dari Denmark
mempunyai ide !emerlang mengajukan konsep p3 untuk menyatakan
tingkat keasaman larutan.
)% p3
Telah disebutkan bah#a pemba#a si(at asam adalah ion 3
F
.
Derajat atau tingkat keasaman larutan bergantung pada konsentrasi ion
3
F
dalam larutan. 'emakin besar konsentrasi ion 3
F
semakin asam
larutan tersebut.
Sorensen mengusulkan konsep p3 untuk menyatakan
konsentrasi ion 3
F
yaitu sama dengan negati( logaritma konsentrasi
ion 3
F
. 'e!ara matematika nilai p3 diungkapkan dengan persamaan :
p3 M 4 log Q3
F
R
2% 3ubungan Tingkat +easaman dengan p3
Perlu diperhatikan bah#a tingkat keasaman berbanding
terbalik dengan nilai p3. 0rtinya semakin asam larutan maka
semakin ke!il nilai p3 nya dan sebaliknya. 3al itu terjadi karena
p3 dan konsentrasi ion 3
F
dihubungkan dengan tanda negati(.
'elanjutnya karena bilangan dasar logaritma adalah )0 maka larutan
yang nilai p3 nya berbeda sebesar n mempunyai perbedaan
konsentrasi ion 3
F
sebesar )0
n
.
3% pB3
<8
0nalogi dengan p3 "sebagai !ara untuk menyatakan
konsentrasi ion 3
F
% konsentrasi ion B3
4
juga dapat dinyatakan dengan
!ara yang sama yaitu pB3.
pB3 M 4 log QB3
4
R
&eskipun QB3
4
R dapat dinyatakan dengan pB3 tingkat
kebasaan la;imnya juga dinyatakan dengan p3. 'eperti telah dibahas
pada bagian terdahulu larutan basa mempunyai p3 S 8. 'emakin
tinggi p3 semakin bertambah si(at basa. :arutan dengan p3 M )3
"pB3 M )% adalah )0 kali lebih basa dari larutan dengan p3 M )2 "pB3
M 2%.
&. Kesetimbangan %artan Asam dan Basa (dibatasi lartan dalam air)
)% Tetapan +esetimbangan 0ir "+
#
%
0ir digolongkan sebagai ;at nonelektrolit. 0kan tetapi
pengujian dengan alat yang lebih teliti atau jika digunakan beda
potensial yang !ukup besar ternyata air dapat menghantarkan listrik
meskipun sangat buruk. 'alah satu penjelasan mengapa air dapat
menghantarkan listrik ialah karena sebagian ke!il dari air terionisasi
menjadi ion 3
F
dan ion B3
4
menurut reaksi kesetimbangan sebagai
berikut.
3
2
B
"l%
3
F
"aO%
F B3
4
"aO%
Tetapan +esetimbangan untuk kesetimbangan ionisasi air adalah:
Bleh karena Q3
2
BR dapat dianggap konstan maka hasil
perkalian +
!
dengan Q3
2
BR merupakan konstanta yang disebut tetapan
kesetimbangan air "+
#
%
+
#
M Q3
F
R N QB3
4
R
a% 3ubungan Q3
F
R dengan QB3
4
R
Dalam air murni konsentrasi ion 3
F
sama besar dengan
konsentrasi ion B3
4
.
<.
Dalam air muni : Q3
F
R M QB3
4
R M
Pada suhu kamar "sekitar 2/
0
,% +
#
M ) N )0
4)<
maka :
Q3
F
R M QB3
4
R M ) N )0
48
0pabila ke dalam air ditambahkan suatu asam maka Q3
F
R akan
bertambah tetapi jumlah perkalian Q3
F
R N QB3
4
R tidak akan
berubah tetap sama dengan +
#
. 3al ini dapat terjadi karena
kesetimbangan bergeser ke kiri yang menyebabkan pengurangan
QB3
4
R. +esetimbangan juga akan bergeser jika ke dalam air
ditambahkan suatu basa. Dari pembahasan ini dapat disimpulkan
bah#a :
Dalam larutan berair : Q3
F
R N QB3
4
R M +
#
Dalam air murni "larutan netral% : Q3
F
R M QB3
4
R
Dalam larutan asam : Q3
F
R S QB3
4
R
Dalam larutan basa : Q3
F
R T QB3
4
R
b% 3ubungan p3 dengan pB3
3ubungan antara p3 dengan pB3 dapat diturunkan dari
persamaan tetapan kesetimbangan air "+
#
%.
+
#
M Q3
F
R N QB3
4
R
Cika kedua ruas persamaan ini diambil harga negati(
logaritmanya diperoleh :
4 log +
#
M 4 log "Q3
F
R N QB3
4
R%
4 log +
#
M " 4 log Q3
F
R% F " 4 log QB3
4
R%
Dengan p M 4 log maka :
p+
#
M p3 F pB3 atau p3 F pB3 M p+
#
Pada suhu kamar dengan harga +
#
M ) N )0
4)<
"p+
#
M )<% maka:
Dalam larutan yang bersi(at netral : p3 M pB3 M 8
Dalam larutan yang bersi(at asam : p3 T 8
Dalam larutan yang bersi(at basa : p3 S
2% Tetapan 9onisasi 0sam "+
a
%
Telah disebutkan bah#a asam kuat mengion sempurna dan
reaksi ionisasinya merupakan reaksi berkesudahan.
<-
3,l
"aO%
P 3
F
"aO%
F ,l
4
"aO%
Di lain pihak asam lemah terion sebagian dan reaksi ionisasinya
merupakan reaksi kesetimbangan.
,3
3
,BB3
"aO%
,3
3
,BB
4
"aO%
F 3
F
"aO%
'e!ara umum ionisasi asam lemah 1alensi satu dapat
dirumuskan sebagai berikut.
30
"aO%
3
F
"aO%
F 0
4
"aO%
Tetapan kesetimbangan untuk ionisasi asam disebut
teta*an ionisasi asam dan diberi lambang +
a
. Untuk asam lemah
30 di atas ungkapan tetapan ionisasinya adalah sebagai berikut.
'emakin kuat suatu asam maka reaksi kesetimbangan asam
semakin !ondong ke kanan. 0kibatnya harga +
a
bertambah besar.
Bleh karena itu harga +
a
men!erminkan kekuatan asam : semakin
besar +
a
semakin kuat asam.
a% 3ubungan Tetapan 9onisasi 0sam "+
a
% dengan Derajat 9onisasi
"U%
Telah disebutkan bah#a derajat ionisasi "U% merupakan
nisbah antara jumlah ;at yang mengion dengan jumlah ;at mula
mula.
Cika konsentrasi elektrolit ";at mula mula% adalah &
molar maka persamaan di atas ditulis sebagai beikut.
'elanjutnya komposisi kesetimbangan dari suatu asam
lemah "30% yang mempunyai konsentrasi & molar dari
mengion dengan derajat ionisasi U dapat dinyatakan sebagai
berikut.
30
"aO%
3
F
"aO%
F 0
4
"aO%
/0
&ula mula : & 4 4
7eaksi : 4&U F&U F&U
'etimbang : &") U% &U &U
Cika komposisi kesetimbangan ini dimasukkan ke dalam
persamaan tetapan kesetimbangan asam diperoleh :
Dengan menganggap ") U% V ) maka persamaan
diatas menjadi atau +
a
M &U
2
Cadi
+arena +
a
merupakan suatu tetapan maka persamaan di atas
menyatakan bah#a jika kemolaran "&% semakin ke!il maka
derajat ionisasi akan semakin besar.
b% 0sam +uat
Telah disebutkan bah#a asam kuat mengion sempurna
dan p3 nya ditentukan jika konsentrasi asam diketahui.
Q3
F
R M & N 1alensi asam
!% 0sam :emah
")% 3ubungan Q3
F
R dengan +
a
+onsentrasi ion 3
F
dalam larutan asam lemah
dapat dikatkan dengan tetapan ionisasi asam. Perhatikan
kembali kesetimbangan ionisasi dan ungkapan tetapan
kesetimbangan asam lemah yaitu persamaan berikut.
30
"aO%
3
F
"aO%
F 0
4
"aO%
+onsentrasi kesetimbangan asam lemah 30 adalah
&") U%. 3arga derajat ionisasi "U% asam lemah sangat
ke!il "mendekati nol% sehingga :
) U V ) berarti &") U% V &
/)
Dengan kata lain konsentrasi asam lemah dalam
larutan dianggap tetap sama dengan & seolah olah tidak
ada yang terion. Bleh karena itu dapat ditulis persamaan
sebagai berikut.
+arena Q3
F
R M Q0
4
R maka persamaan di atas dapat ditulis
sebagai berikut.
Q3
F
R
2
M +
a
N &
Dengan +
a
M tetapan ionisasi asam
& M konsentrasi asam
"2% 3ubungan Q3
F
R dengan derajat ionisasi asam "U%
3ubungan antara konsentrasi ion 3
F
dengan derajat ionisasi
asam ditunjukkan persamaan berikut.
Q3
F
R M & N U
3% Tetapan 9onisasi =asa "+
b
%
'eperti halnya asam kuat reaksi ionisasi basa kuat
merupakan reaksi berkesudahan.
NaB3
"aO%
P Na
F
"aO%
F B3
4
"aO%
=a"B3%
2"aO%
P =a
2F
"aO%
F 2B3
4
"aO%
Di lain pihak reaksi ionisasi basa lemah merupakan reaksi
kesetimbangan. 'e!ara umum reaksi ionisasi basa lemah ber1alensi
satu dapat dirumuskan sebagai berikut.
:B3
"aO%
:
F
"aO%
F B3
4
"aO%
Tetapan kesetimbangan persamaan di atas disebut tetapan
kesetimbangan basa "+
b
%.
/2
3arga +
b
merupakan kekuatan basa semakin kuat basa
semakin besar harga +
b
nya dan sebaliknya.
a% 3ubungan Tetapan 9onisasi =asa "+
b
% dengan Derajat 9onisasi "U%
'edangkan hubungan tetapan ionisasi basa dengan
derajat ionisasi basa adalah sebagai berikut.
+arena +
b
merupakan suatu tetapan maka persamaan di atas
menyatakan bah#a jika kemolaran "&% semakin ke!il maka
derajat ionisasi akan semakin besar.
b% =asa +uat
'eperti halnya asam kuat p3 larutan basa kuat dapat
ditentukan hanya dengan mengetahui konsentrasi basa.
QB3
4
R M & N 1alensi basa
!% =asa :emah
p3 larutan basa lemah dapat ditentukan dengan dasar
pemikiran yang sama seperti penentuan p3 asam lemah yaitu
jika konsentrasi dan derajat ionisasi atau tetapan ionisasi basa
diketahui. 3ubungan konsentrasi ion B3
4
dengan derajat
ionisasi basa "U% dan tetaan ionisasi basa "+
b
dinyatakan sebagai
berikut.
QB3
4
R M & N U atau
<% 3ubungan +
a
+
b
dan +
#
Telah disebutkan bah#a 3,l bersi(at asam kuat dalam air.
Di dalam larutan praktis tidak terdapat lagi molekul 3,l semuanya
terion membentuk ,l
4
. 3,l mengion sempurna karena ion ,l
4
merupakan basa lemah. Cadi asam kuat mempunyai basa konjugasi
yang lemah. 'emakin kuat asam semakin lemah basa konjugasinya.
/3
Cika asam =ronsted :o#ry dinyatakan dengan 30 maka
rumus basa konjugasinya adalah 0
4
. 'ebagai asam 30 bereaksi
dengan air sebagai berikut.
30
"aO%
F 3
2
B
"l%
0
4
"aO%
F 3
3
B
F
"aO%
Tetapan ionisasi asam "+
a
% yang diturunkan dari kesetimbangan di
atas adalah :
........................")%
"konsentrasi air tidak diperhitungkan%
'ebagai basa ion 0
4
bereaksi dengan air sebagai berikut.
0
4
"aO%
F 3
2
B
"l%
30
"aO%
F B3
4
"aO%
Tetapan ionisasi basa "+
b
% yang diturunkan dari kesetimbangan di
atas adalah :
........................."2%
"konsentrasi air tidak diperhitungkan%
0pabila persamaan ")% dikalikan dengan persamaan "2% diperoleh :
+arena Q3
3
B
F
R N QB3
4
R M +
#
maka +
a
N +
b
M +
#
3al ini berarti semakin kuat asam semakin lemah basa
konjugasinya dan sebaliknya.
d. Rea+si Asam dengan Basa (Rea+si Penetralan)
)% 7eaksi asam dengan =asa &engahasilkan 0ir dan @aram
Telah disebutkan bah#a larutan mengandung ion 3
F
dan
suatu anion sisa asam sedangkan larutan basa mengandung ion B3
4
dan suatu kation logam.
30
"aO%
P 3
F
"aO%
F 0
4
"aO%
:B3
"aO%
P :
F
"aO%
F B3
4
"aO%
/<
Bleh karena nilai tetapai ionisasi air "+
#
% relati( sangat
ke!il maka sudah dapat dipastikan ion 3
F
dari asam akan bereaksi
dengan ion B3
4
dari basa membentuk air.
3
F
"aO%
F B3
4
"aO%
P 3
2
B
"l%
0sam =asa 0ir
+arenanya reaksi asam dengan basa disebut reaksi
penetralan pemba#a si(at asam "3
F
% bereaksi dengan pemba#a si(at
basa "B3
4
% membentuk air yang bersi(at netral.
9on negati( sisa asam dan ion positi( basa akan bergabung
membentuk senya#a ion yang disebut garam. Cika garam yang
terbentuk itu mudah larut dalam air maka ion ion akan tetap dalam
larutan. Namun jika garam tersebut sukar larut maka senya#a itu
akan membentuk endapan. Cadi reaksi asam dengan basa
mengahasilkan garam dan air. Bleh karena reaksi asam dengan basa
disebut juga rea+si *enggaraman.
0sam F =asa P @aram F 0ir
2% ,ampuran 0sam dengan =asa
,ampuran eki1alen asam dengan basa belum tentu bersi(at
netral ke!uali !ampuran asam kuat dengan basa kuat. 7eaksi antara
asam kuat dengan basa kuat dapat dituliskan sebagai reaksi antara
ion 3
F
dengan ion B3
4
. Dalam hal ini ion 3
F
me#akili asam
sedangkan ion B3
4
me#akili basa.
3
F
"aO%
F B3
4
"aO%
P 3
2
B
"l%
Cika mol 3
F
M mol B3
4
maka !ampuran akan bersi(at netral.
Cika mol 3
F
S mol B3
4
maka !ampuran akan bersi(at asam? dan
konsentrasi ion 3
F
dalam !ampuran ditentukan oleh jumlah ion
3
F
yang tersisa.
Cika mol B3
4
T mol 3
F
maka !ampuran akan bersi(at basa? dan
konsentrasi ion B3
4
dalam !ampuran ditentukan oleh jumlah
mol ion B3
4
yang bersisa.
e. Pen&emaran Air
//
0ir sangat penting bagi kehidupan kita. 0ir diperlukan untuk
minum memasak mandi men!u!i pakaian irigasi bahkan untuk
keindahan dan rekreasi. 0ir untuk berbagai keperluan tersebut
memerlukan kualitas yang berbeda pula. +ita memerlukan air bersih
untuk air minum memasak mandi dan men!u!i pakaian. &asalahnya
adalah bah#a air bersih sekarang ini semakin sulit didapat. =anyak
penduduk terutama di negara berkembang yang mengonsumsi air di
ba#ah standar kebersihan. +ebanyakan sumber air sudah ter!emar oleh
kegiatan industri pertanian maupun oleh akti1itas masyarakat itu
sendiri. pen!emaran air disebabkan oleh terdapatnya ;at ;at kimia yang
tidak memenuhi syarat syarat air bersih.
1) Pengertian Air Bersi-
0ir dinyatakan ter!emar apabila terdapat gangguan terhadap
kualitas air sehingga air tidak dapat digunakan untuk tujuan
penggunaannya. 0ir ter!emar akibat masuknya makhluk hidup ;at
atau energi ke dalam air sehingga kualitas air turun samapi ke
tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak ber(ungsi lagi sesuai
dengan peruntukannya. 'umber utama pen!emar air antara lain
kotoran rumah tangga limbah pupuk limbah pestisida limbah
industri limbah detergen dan tumpahan minyak.
!) Bebera*a Parameter Kalitas Air
a) Kandngan 9at Padat
:imbah padatan dalam air dibedakan atas padatan
tersuspensi dan padatan terlarut. Padatan tersuspensi adalah
padatan yang tidak dapat mele#ati kertas asaring sedangkan
padatan terlarut dapat mele#ati kertas saring. 'elanjutnya
padatan tersuspensi dibedakan lagi menjadi padatan yang dapat
mengalami sedimentasi dan padatan yang tidak mengalami
sedimentasi.
b) 8+sigen Terlart (6issolved 8:ygen; 68)
/*
0ir bersih mengandung oksigen terlarut dengan kadar
sekitar )0 ppm pada suhu kamar. Bksigen terlarut diperlukan
makhluk hidup dalam air misalnya bakteri aerob. Bksigen
terlarut digunakan oleh bakteri aerob untuk menguraikan
sampah organik yang terdapat di dalam air. =akteri aerob
menguraikan sampah organik jika air mengandung banyak
bahan organik maka bakteri aerob di dalamnya akan
berkembang sehingga kadar oksigan terlarut semakin berkurang
dengan !epat. 'elanjutnya proses peruraian diambil alih oleh
bakteri anaerob mereduksi karbon nirogen dan belerang
daribahan organik menjadi gas gas metana ",3
<
% amonia
"N3
3
% dan hidrogen sul(ida "3
2
'%. @as N3
3
dan 3
2
' berbau
tidak enak. 9tulah sebabnya selokan atau sungai yang ter!emar
berbau busuk.
&) B86 dan #86
=BD
/
adalah banyaknya oksigen yang digunakan oleh
mikroorganisme dalam lima hari untuk menguraikan samaph
yang terdapat dalam air limbah. . peruraian sampah organik
dalam air dapat juga dilakukan se!ara kimia#i yaitu dengan
memasak "mere(luks% !ontoh air dengan suatu pengoksidasi
seperti +alium dikromat "+
2
,r
2
B
8
%. Cumlah oksigen yang
diperlukan untuk proses oksidasi kimia#i ini disebut ,BD%
d) *H
air murni mempunyai p3 M 8. 0ir dapat dianggap
bersih jika p3 nya antara */ ./.
") Smber Pen&emaran air
a) %imba- Indstri
Pada umumnyam limbah industri dapat men!emari air.
Cenis limbah bergantung pada jenis industrinya misalnya ;at
#arna dari pabrik tekstil sampah organik dari pabrik
pulp$kertas dan logam merkuri dari industri kimia tertentu.
/8
'alah satu jenis limbah industri yang sangat berbahaya yaitu
logam berat seperti merkuri "raksa% timbel dan kadmium.
b) %imba- Pertanian
Pupuk dan pestisida yang digunakan dalam pertanian
dapat ter!u! oleh air sehingga men!emari suangai atau danau.
:imbah pupuk akan menyuburkan tumbuhan air seperti
ganggang dan e!eng gondok sehingga menutup permukaan air.
3al itu menghambat masuknya sinar matahari ke dalam air dan
selanjutnya mematikan (itoplankton maupun tanaman dalam air
sehingga menurunkan kadar oksigen dalam air dengan drastis.
&) Air Kotor (se3age)
0ir kotor yang berasal dari pemukiman maupun
industri merupakan sumber utama pen!emaran air. 0ir kotor
yang dibuang langsung ke sungai atau danau dapat
membahayakan kesehatan karena menyebarkan penyakit
misalnya kolera. Untuk men!egh polusi karena air kotor air
limbah seharusnya diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
sungai atau danau. 0ir kotor tersebut dikumpulkan dalam
instalasi limbah. Di sana air kotor di!ampur dengan udara
"aerasi% sehingga peruraian bahan organik oleh bakteri dapat
berlangsung lebih !epat.
d) %imba- 6etergen
:imbah detergen ada yang sukar diuraikan oleh
mikroorganisme sehingga tetap utuh untuk jangka #aktu yang
lama bahkan sampai tahunan. Bleh karena itu buih detergen
sering menutupi permukaan air sungai atau danau. 'elain itu
detergen juga mengandung senya#a (os(at yang menyuburkan
pertumbuhan ganggang dan e!eng gondok. 'eperti yang telah
dijelaskan pertumbuhan yang tidak terkendali dari tumbuhan air
ini dapat mengganggu ekosistem air.
"Purba 2008 : 2 <8%
/.
<. Penelitian yang Relevan
'ebelum melakukan penelitian sebagai salah satu langkah a#al
peneliti men!ari terlebih dahulu penelitian penelitian yang mengenai model
pembelajaran inkuiri serta penelitian mengenai sikap ilmiah sis#a agar
penelitian yang akan dilakukan memiliki dasar pemikiran yang !ukup kuat.
Dengan pertimbangan tersebut maka peneliti menuliskan berbagai penelitian
terdahulu antara lain sebagai berikut.
Penelitian @okhan =as "20))% dalam TBCNJD : The ,nline &ournal
,f "e 1orizons *n )ducation yaitu 5*nvestigating The )ffects ,f Project2
Based Learning ,n 3tudents4s #cademic #chievementand #ttitudes Toards
)nglish Lesson.6 Dalam penelitian ini terbukti bah#a sis#a yang dididik
dengan project2based learning lebih sukses dan mempunyai sikap yang lebih
tinggi terhadap pelajaran dibandingkan dengan sis#a yang dididik dengan
instruksi berdasarkan buku panduan sis#a.
Penelitian @okhan =as dan Bmer =eyhan "20)0% dalam
*nternational )lectronic &ournal of )lementary )ducation .ol' 5 yaitu
5)ffects of multiple intelligences supported project2based learning on
students4 achievement levels and attitudes toards )nglish lesson.6 3asil
penelitian menunjukkan sis#a yang mempunyai multiple intelligences lebih
sukses mendukung model Project Based Learning dan mempunyai moti1asi
lebih tinggi dibandingkan dengan sis#a yang dididik dengan metode instruksi
tradisional'
Penelitian &ilan +ubiatko dan 91ana >a!ulo1W "20))% dalam )nergy
)ducation 3cience and Technology Part B63ocial and )ducational 3tudies
yaitu 5Project2based learning6characteristic and the experiences ith
application in the science subjects.6 Dalam penelitian tersebut disimpulkan
bah#a model Project Based Learning yang e(eknya berjangka panjang tetapi
masih sulit diterapkan di sekolah dasar maupun menengah. +enyataan ini bisa
jadi disebabkan oleh kurang (amiliarnya metode PC=: di perguruan tinggi.
&asalah pertama ketika PC=: tidak dihadirkan dalam progam studi di
/-
(akultas terlalu keras untuk menunggu PC=: akan ada di sekolah dasar atau
menengah dalam bentuk yang sesuai. &asalah selanjutnyaadalah persiapan
bagi guru akan semakin banyak.
Penelitian 'usriyati &ahanal Jri!ka Darma#an 0.D. ,orebima
'iti Aubaidah "200-% dalam artikel 5Pengaruh Pembelajaran Project Based
Learning "Pj=:% pada &ateri Jkosistem terhadap 'ikap dan 3asil =elajar
'is#a '&0N 2 &alang.6 3asil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh
Pj=: terhadap prestasi belajar kogniti( dan sikap sis#a terhadap ekosistem
sungai. 'is#a dengan Pj=l mempunyai sikap yang lebih tinggi ))*/X dari
sis#a pada umumnya. 'elain itu sis#a dengan Pj=: mempunyai prestasi
belajar .)0/X lebih tinggi dibandingkan dengan sis#a pada umumnya.
Penelitian Dahya &uhammad &ukhlis Drs.2aslaluddin &.T. Drs.
Jnjang 0li Nurdin &. +om dalam artikel 5Penerapan &odel Project Based
Learning Terhadap Peningkatan 3asil =elajar 'is#a Pada &ata Pelajaran
Teknologi 9n(ormasi Dan +omunikasi.6 Dalam penelitian ini diketahui
terdapat perbedaan rata4rata peningkatan hasil belajar sis#a antara sis#a
kelompok atas tengah dan ba#ah setelah diterapkannya model Proje!t =ased
:earning pada mata pelajaran Teknologi 9n(ormasi dan +omunikasi "T9+%.
Penelitian 2arsito "200.% dalam artikel 5Pembelajaran 'ains
=erbasis Proyek "Project Based Learning% sebagai Usaha Untuk
&eningkatkan 0kti1itas dan #cademic 3kill 'is#a +elas >99 , '&P
&uhammadiyah 3 Depok.6 3asil penelitian menunjukkan bah#a setelah
diterapkan Project Based Learning tingkat akti1itas belajar sis#a dalam
pembelajaran (isika di kelas mengalami peningkatan. 0kti1itas belajar sis#a
mengalami peningkatan dari siklus 9 ke siklus 99 yaitu sis#a lebih berani
untuk mempresentasikan hasil proyek mengajukan pertanyaan menja#ab
atau menanggapi pertanyaan dan sis#a lebih memperhatikan saat kelompok
lain mempresentasikan. #cademic skill sis#a juga mengalami peningkatan
dari siklus 9 ke siklus 99 yaitu sis#a lebih mampu untuk mengidenti(ikasi
1ariabel menghubungkan antar 1ariabel merumuskan hipotesis dan sis#a
bisa meran!ang dan melakukan penelitian.
*0
B. Kerang+a Ber*i+ir
Perubahan +urikulum 20)3 yang menggantikan kurikulum 200* atau
+T'P merupakan perubahan besar dalam dunia pendidikan. =erbagai pertanyaan
mun!ul terkait prospek +urikulum 20)3 terhadap kualitas sis#a yang dihasilkan.
'alah satu pertanyaan yang sering mun!ul adalah Perlukah diadakan pergantian
kurikulumH Dalam proses pembelajaran terdapat berbagai komponen salah
satunya adalah model pembelajaran yang digunakan. Pada +urikulum 20)3
model pembelajaran yang ditekankan untuk digunakan adalah 0iscovery
Learning% Problem Based Learning% dan Project Based Learning. +etiga model
tersebut sebenarnya sudah ada bahkan bersamaan dengan adanya model
+ooperati( hanya saja model +ooperati( lebih sering digunakan dalam proses
pembelajaran.
Diberlakukannya +urikulum 20)3 dengan model 0iscovery Learning%
Problem Based Learning% dan Project Based Learning diharapkan mampu
memperbaiki kekurangan pada +T'P. Namun bukan berarti sis#a yang masih
menggunakan +T'P tidak bisa mengikuti ketiga model pembelajaran tersebut.
Bleh karena itu Peneliti tertarik untuk mengupas in(ormasi tentang penerapan
model pembelajaran Project Based Learning "PC=:% sebagai salah satu model
pembelajaran yang dianjurkan di +urikulum 20)3 pada kelas L9 yang masih
menggunakan +T'P pada materi pokok :arutan 0sam dan =asa.
+urikulum merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dari pendidikan.
=erdasarkan teori teori yang dikemukakan di atas dibuatlah pemikiran
yang merangkai teori teori tersebut. 0dapun kerangka pemikiran yang
mendasari penelitian ini adalah sebagai berikut.
Pembelajaran adalah usaha untuk menjadikan belajar menjadi bermakna
bagi sis#a dengan adanya interaksi antara guru dengan sis#a dan sumber belajar
dalam suatu lingkungan belajar. Usaha untuk menjadikan belajar menjadi
bermakna tersebut merupakan serangkaian peristi#a yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar sis#a. 'alah satu usaha untuk menjadikan belajar bermakna bagi
sis#a adalah pemilihan metode pembelajaran. &etode belajar yang baik adalah
*)
metode yang disesuaikan dengan materi kondisi sis#a sarana yang tersedia serta
tujuan pembelajaran yang ingin di!apai. Project Based Learning merupakan
metode pembelajaran yang sesuai diterapkan pada materi :arutan 0sam =asa
karena kedua metode tersebut melibatkan sis#a se!ara akti( dalam meme!ahkan
masalah "active problem solver%. &odel ini menuntut sis#a melalui peme!ahan
masalah.
PC=: merupakan metode pembelajaran yang membuat sis#a akti( dalam
meme!ahkan masalah nyata dengan !ara mereka sendiri untuk belajar kun!i
konsep konsep dan keterampilan yang dibuktikan dengan proyek dan pameran
sebagai pembelajaran diri langsung. Proyek yang dihasilkan merupakan aplikasi
dari kun!i konsep konsep yang dipelajari baik se!ara indi1idu maupun
kelompok. =eberapa proses yang terjadi dalam tahapan PC=: yaitu : ")% proses
kontruksi pengetahuan baik indi1idu dan kelompok melalui diskusi antar
kelompok dalam kelas ? "2% kebermaknaan dimana sis#a mengkonstruksi
pengetahuan barunya sebagai dasar untuk memperlajari materi selanjutnya ? "3%
proses asimilasi dan akomodasi yaitu memasukan in(ormasi baru kedalam skema
mereka yang sudah ada sebelumnya sehingga sis#a akan menyesuaikan skema
mereka agar sesuai dengan in(ormasi dan pengalaman baru yang mereka alami.
=erangkat dari penemuan !ara peme!ahan masalah model PC=: ini sesuai dengan
teori belajar kogniti( dan =runer. Pada PC=: sis#a dapat menghasilkan produk
sebagai aplikasi dari kun!i konsep materi.
+elebihan PC=: adalah sis#a memiliki kesempatan untuk
mengembangkan proyek mereka sendiri sebagai ja#aban atas pertanyaan4
pertanyaan yang mereka kembangkan sendiri. PC=: juga membantu sis#a untuk
mengembangkan kemandirian dan kreati1itas tanggung ja#ab kontrol diri dan
manajemen #aktu agar proyek mereka bisa selesai tepat #aktu dengan kerja sama
yang baik antar anggota kelompok. +elemahan PC=: adalah jika materi yang
akan disampaikan tidak memungkinkan sis#a untuk membuat proyek terutama
materi yang bisa disampaikan dalam #aktu singkat. PC=: membutuhkan #aktu
yang relati( lebih lama dibandingkan dengan materi lain. 'elain itu jika moti1asi
*2
belajar sis#a kurang sis#a akan menganggap proyek ini sebagai tugas yang
memberatkan sis#a.
'esuai dengan Teori >ygotsky Project Based Learning adalah metode
pembelajaran yang memberikan kesempatan lebih banyak kepada sis#a untuk
berinteraksi dengan teman dan sumber belajarnya dengan adanya perbedaan latar
belakang sis#a sehingga sis#a dapat mengintegrasi perbedaan ide data dan
in(ormasi yang diperoleh dalam eksperimen dan diskusi kelompok dalam kelas
maupun di luar kelas untuk menyelesaikan proyek sebagai aplikasi dari kun!i
konsep konsep materi yang ada. 9nteraksi antar sis#a yang lebih banyak terjadi
membentuk sis#a menjadi lebih akti( sehingga kegiatan yang mereka kerjakan
sendiri menjadi lebih bermakna sesuai dengan teori belajar 0usubel. &enjadikan
belajar menjadi proses yang bermakna meupakan hal yang penting apalagi untuk
meteri yang konsepnya digunakan se!ara berkelanjutan seperti materi :arutan
0sam dan =asa.
Pembelajaran yang diran!ang guru dengan pembuatan proyek dalam
PC=: memberikan ruang bagi sis#a untuk lebih mengembangkan kemampuan
kogniti(nya yaitu pada tahap operasional (ormal sesuai dengan teori Piaget. Pada
PC=: tahap operasional (ormal yang lebih terlihat adalah berpikir re(lekti( yang
ditunjukkan dari produk hasil proyek. 3al tersebut tentu akan lebih berpengaruh
pada prestasi belajar sis#a baik kogniti( a(ekti( dan keterampilan. =erikut bagan
kerangka berpikir peneitian.
berdasarkan
PC=:
Peme!ahan &asalah
Teori +ogniti(
I Teori =runer
sesuai
Proyek
Produk
+emampuan
re(lekti(
teori Piaget
9nteraksi antar
sis#a di dalam
dan diluar kelas
sesuai
Teori >ygotsky
'is#a lebih akti(
=elajar lebih
bermakna
Teori 0usubel
menjadikan
melalui
hasi
l
+urikulum
20)3
menggunakan
sesuai
sesuai
*3
@ambar 2.) =agan +erangka =erpikir

You might also like