You are on page 1of 6

Aging atau aging schedule adalah sebuah laporan atau tabel dari semua akunpiutang

dagang yang berisi daftar debitur dengan nama, menunjukkan jumlah total yang terutang
pada setiap debitur, dan menunjukkan berapa banyak jumlah yang harus dibayarkan oleh
setiap debitur yang jatuh tempo dalam jangka waktu tertentu.

http://kamusbisnis.com/arti/aging/

Akuntansi Aktiva Tetap (Fixed Asset)

Aktiva tetap adalah harta yang dibeli oleh pemsahaan untuk membantu operasional
perusahaan. Menurut PSAK No. 16 Butir 5, aktiva tetap adalah aktiva berwujud yang
diperoleh dalam bentuk slap pakai atau dengan cara dibangun, yang digunakan dalam
operasional perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal
pemsahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, Dari pernyataan ini dapat
diringkaskan bahwa hafta tetap ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

- Dibeli atau dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan untuk membantu operasinal perusahaan
dan bukan untuk tujuan dijual kembali.
- Hana tetap ini dapat dipakai atau dimanfaatkan secara berulang-ulang
- Umur manfaat dari hafta ini lebih dari satu tahun.

Pengelompokan Harta Tetap

Harta tetap yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikelompokkan sebagai berikut .

a. Dari sisi Wujud harta tetap

-Tangible asset adalah haita tetap yang memiliki wujud kebendaan yang nyata seperti ;
Tanah, mesin, bangunan, peralatan, kendaraan dan lain lain.

- Intangible Asset adalah harta yang tidak memiliki fisik nyata, tapi memiliki nilai ekonomis
yang tinggi sepetti ; Hak guna bangunan ( HGB) hak guna usaha (HGH). hak Patent, Hak
Cipta, Franchise, Organization Cost, Hak pengusahaan Hutan (HPH) dan lain lain.

b. Dari sudut disusutkan atau tidak, hafta tetap dapat dibagi menjadi :

- Harta tetap yang disusutkan ( Depreciated Plant asset ) yang termasuk kelompok ini adalah
peralatan, gedung, kendaraan, mesin dan lain-lain `

- Harta tetap yang tidak disusutkan ( Undepreciated Plan asset ) yang termasuk kelompok ini
adalah tanah.

Harga Perolehan Harta Tetap
Harga perolehan hafta tetap adalah harga yang akan dipakai sebagai dasar pelaporan nilai
harta tetap dalam neraca perusahaan dan akan dijadikan dasar perhitungan penyusutan harta
tetap yang bersangkutan. Nilai ini terdiri dari dari harga beli harta yang bersangkutan
ditambah dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dan diperhitungkan sampai hafta tetasp yang
bersangkutan dapat dipergunakan atau dimanfaatkan. PSAK No. 16 butir 14 menyatakan
secara lengkap sebagai berikut: biaya perolehan (Cost) suatu alctiva tetap adalah terdiri dari
harga belinya, termasuk bea impor dan PPN / PPN BM dan biaya lain yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam membawa aktiva tetap yang bersangkutan dapat bekerja
dan/ dipergunakan Biaya-biaya yang dimaksudkan adalah

- Biaya persiapan tempat
- Biaya pengiriman awal
- Biaya pemasangan
- Biaya konsultan

Untuk menentukan berapa besarnya nilai harga perolahan suatu harta tetap, berlaku prinsip
yang menyatakan bahwa semua pengeluaran yang tejadi sejak pembelian sampai alctiva
tersebut siap digunakan harus diperhitungkan kedalam harga perolehan hafta tetap
(Kapitalisasi). Karena harta tetap itu mempunyai masalah-masalah yang berbeda, maka harga
perolehannyapun akan berbeda.

Dibawah ini diberikan cara perhitungan harga perolehana dari berbagai harta tetap sebagai
berikut :

Tanah

Tanah yang dimiliki oleh perusahaan untuk tempat gedung berdiri merupakan hafta tetap
perusahaan dan harus dicatat kedalam rekening Tanah. Apabila tanah itu tidak digunakan
sebagai tempat usaha perusahaan, maka tanah yang bersangkutan dicatat kedalam investasi
jangka panjang. Harga perolehan tanah terdiri dari ; harga beli, Komisi pembelian, bea balik
nama, biaya penelitian tanah, pajak-pajak yang timbul akibat pengalihan hak kepemilikan
yang dibayar oleh sipembeli, biaya perobohan bangunan, biaya perataan tanah, biaya lain
yang dikeluarkan untuk membperbaiki keadaan tanah.

Bangunan

Gedung yang didapatkan dari hasil pembelian, harga perolehannya harus meliputi; harga beli
bangunan, biaya perbaikan sebelum gedung itu dipakai, komisi pembelian, bea balik nama,
pajak yangh menjadi tanggungan sipembeli. Bila gedung ini dibangun sendiri, maka harga
perolehannya terdiri dari ; biaya pembuatan gedung yang terdiri ciari biaya bahan, biaya
tenaga kerja dan biaya lain yang dibebankan kepada nilai gedung Biaya perencanaa, gambar
dan lain-lain, biaya pengurusan izin mendirikan bangunan, pajak-pajak selama pembangunan
gedung, bunga selama pembangunan gedung, asuransi selama pembangunan gedung,

Mesin dan alat-alat

Harga perolehan mesin dal alat-alat adalah ; harga beli, pajak yang menjadi beban sipembeli,
biaya angkut, asuransi dalam perjalanan, biaya pemasangan, biaya uji coba

Perabot dan alat-alat kantor

Aktiva tetap yang masuk kedalarn kelompok ini adalah ; kursi, meja, lemari, mesin ketik,
telpon, faximile, Komputer, ac, dll. Yang menjadi harga perolehan dari aktiva tetap ini
adalah; harga beli, biaya angkut, pajak dan biaya lain yang dikeluarkan terhadap hafta tetasp
yang bersangkutan sebelum digunakan.

Kendaraan

Kendaraan adalah alat pengangutan yang dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan baik yang
beroda dua maupun yang beroda iebih dari dua. Harga perolehan kendaraan terdiri dari harga
beli dari kendaraan, bea balik nama, biaya angkut, pajak pertambahan nilai dan biaya-biaya
lain yang dikeluarkan sebelum aktiva tetap yang bersangkutan dapat digunakan.

http://become-teacher.blogspot.com/2013/05/akuntansi-aktiva-tetap-fixed-asset.html



















Trial Balance
Neraca Saldo (saat ini sesuai dengan IFRS disebut sebagai laporan posisi keuangan / Financial
Position Statement) atau dalam bahasa inggris disebut trial balance adalah daftar akun-akun beserta
saldo-saldo (debet dan kredit) yang ada di dalam buku besar pada periode tertentu. Dalam neraca
saldo ini kita dapat mengetahui apakah jurnal-jurnal yang telah kita buat sebelumnya sudah benar
atau belum dalam penempatan rekening maupun posisi saldo. Neraca saldo harus menunjukkan
saldo rekening yang sama antara kolom debet dengan kredit.

Tujuan Pembuatan Neraca Saldo
Dalam penyusunannya, neraca saldo ini bertujuan untuk menguji kesamaan saldo debet dan kredit
yang ada di dalam buku besar. Selain itu neraca saldo juga dibuat untuk mempermudah dalam
penyusunan laporan keuangan.

Proses Pembuatan Neraca Saldo
Pertama kita jumlahkan terlebih dahulu kolom kredit dan debit pada rekening yang ada dalam buku
besar
Masukkan hasil penjumlahan tersebut ke dalam neraca saldo sesuai dengan akun-akunnya dan pada
posisi saldo normal (debet/kredit)
Hitung semua saldo rekening yang ada dalam buku besar. Lihat apakah ada selisih antara kolom
saldo dengan kolom kredit
Susun kembali neraca saldo sesuai dengan nama-nama akun yang ada beserta saldonya. Urutan
teratas berdasarkan nomor referensi adalah akun-akun bersaldo normal debet kemudian diikuti
akun-akun bersaldo normal kredit.

Sumber
http://jurnal-akuntansi.blogspot.com/2012/07/membuat-neraca-saldo-trial-balance.html
Chart of Accounts atau yang di dalam bahasa Indonesia disebut Bagan Akun, adalah satu daftar
rangkaian akun-akun yang sudah dibuat atau disusun secara sistematis dan teratur dengan
menggunakan simbol-simbol huruf, angka, atau paduan antara keduanya yang bermanfaat untuk
membantu pemrosesan data, baik secara manual maupun terkomputerisasi, agar lebih mudah
diproses, dikontrol, dan dilaporkan.
Sebagian besar orang atau pengguna bagan akun tetap menyebutnya dengan istilah Chart of
Account. Atau kadang-kadang disingkat dengan istilah: CoA. Di dalam kegiatan sehari-hari,
Chart of Account malah lebih sering disebut sebagai kode akun, dan bukan bagan akun. Padahal
padanan kata yang tepat untuk kode akun adalah account code, dan bukan chart of account.
Definisi chart of account (bagan akun) dapat disebut sebagai daftar yang terjadi dari serangkaian
kode-kode yang telah diatur dan disusun dalam struktur akun tertentu, secara sistematis.
Termasuk di dalamnya adalah unsur-unsur seperti kode akun (account code) dan nama akun
(accounts name). Kode akun dan nama akun inilah yang digunakan organisasi untuk
mengelompokan, mencatat, melaporkan, dan mengontrol transaksi-transaksinya dengan cara
sistematis.
Kode akun adalah rangkaian yang dapat berupa susunan angka (numerik) atau huruf (alphabet)
atau paduan antara angka dan huruf (alfanumerik) yang sangat sistematis, mudah dipahami,
fleksibel, dan juga memiliki sifat khas (khusus) untuk setiap akun yang diwakilinya. Di dalam
sebuah sistem atau struktur akun, tidak boleh ada kode yang sama yang digunakan untuk
mewakili akun yang berbeda.
Nama akun adalah istilah atau sebutan yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu akun
yang digunakan di dalam transaksi-transaksi akuntansi.
Nama-nama akun ini secara baku telah di kelompokkan dan diatur secara jelas. Meskipun
demikian, penamaan dimasing-masing perusahaan bisa saja berbeda.
Macam-macam kode akun:
1. Angka
Angka merupakan simbol yang paling handal dan paling banyak digunakan dalam membuat
kode akun dan kode lainnya di dalam bagan akun. Fleksibilitas di dalam sebuah angka terbukti
jauh melebihi simbol huruf, meskipun pada situasi tertentu huruf juga bisa menjadi jauh lebih
efektif dibandingkan dengan angka.
Contoh
100 000 Kas
100 100 Kas Besar
100 200 Kas Kecil
200 000 Bank
300 000 Persediaan
400 000 Piutang
400 100 Piutang Dagang
400 200 Piutang Lain-lain
dan seterusnya
2. Huruf
Huruf merupakan simbol yang jauh lebih berciri khas jika dibandingkan dengan simbol angka.
Namun seperti telah disebutkan, fleksibilitasnya jauh lebih rendah dibandingkan dengan simbol
angka.
Penggunaan simbol huruf sebagai kode akun sangat jarang dilakukan. Simbol huruf biasanya
lebih banyak digunakan untuk kode nama perusahaan, kode nama pelanggan, kode nama
pemasok, kode nama bank, kode wilayah atau kode daerah.
Hal yang menarik dalam pembuatan kode-kode dengan huruf adalah tidak ada ikatan
sistematika tertentu yang harus selalu diikuti, melainkan kepantasan dan juga kemungkinan
adanya tumpang-tindih dengan singkatan dari kota, wilayah lainnya.
Contoh Kode Nama Kota
JKT Jakarta
SBY Surabaya
MDN Medan
Contoh Kode Saham
SMCB PT. Semen Cibinong, Tbk
TSPC PT. Tempo Scan Pacific, Tbk
3. Paduan Angka dan Huruf
Paduan angka dan huruf digunakan untuk memadukan kekhasan yang dimiliki simbol huruf dan
fleksibilitas dari simbol angka. Paduan semacam ini seringkali digunakan dengan cara
menempatkan simbol huruf di depan simbol angka, hal ini terjadi apabila misalnya simbol huruf
telah digunakan sebagai kode dari nama perusahaan, nama pelanggan, nama pemasok, nama
bank, wilayah atau daerah, tetapi masih dibutuhkan pembagian atau pengelompokan lanjutan
yang lebih jelas. Namun, ada juga yang menempatkan simbol huruf di bagian tengah atau di
belakang simbol angka atau ada juga yang menempatkan diberbagai posisi (depan, tengah, dan
belakang) yang paling lazim adalah contoh pada nomor polisi kendaraan bermotor (mobil dan
motor).
Contoh Kode Nomor Polisi Kendaraan Bermotor di Jakarta
B234AC
B42MG
B54M
Contoh Kode Wilayah Penjualan Jakarta
JKT 00 Jakarta
JKT 01 Jakarta Wilayah 1
JKT 02 Jakarta Wilayah 2

http://keuanganlsm.com/apa-definisi-coa-atau-bagan-akun/

You might also like