Professional Documents
Culture Documents
MYOCARDIAL PROTECTION
POSTED BY IDA SIMANJUNTAK MEI 14, 2010
TINGGALKAN SEBUAH KOMENTAR
Istilah myocardial protection adalah strategi dan
metodologi yang digunakan untuk mengurangi atau untuk
mencegah disfungsi miokard pasca iskemik yang terjadi
selama dan sesudah operasi jantung. Ini berhubungan
dengan dari ciri khas miokard dimana dia merupakan otot
yang bekerja cukup berat dimana berkontraksi secara
continue dan memerlukan konsumsi oksigen yang cukup
tinggi (mengkonsumsi 80% Oksigen dalam sirkulasi
koroner). Jadi miokard hanya sangat sedikit mentoleransi
adanya ischemia.
Dan secara umum ischemia ini dibagi menjadi 3 bagian
dalam ruang lingkup Heart Surgery, yaitu :
1. Antecedent ischemia yaitu ischemia yang terjadi
sebelum CPB
2. Protected ischemia yaitu terjadi selama dalam
proses CPB contohnya ketika pemberiaan myocard
protection, pada maldistribusi cardioplegia, komposisi
cardioplegia yang tak tepat, teknik pemberiaan
cardioplegia yang tak adekuat,
3. Reperfusion injury yaitu terjadi setelah cross clamp
off dan CPB off
crystalloid cardioplegia
1. Lebih cenderung digunakan pada pediatric ataupun
kasus PJB dimana waktu cross clamp kurang dari 1 jam
2. Simple circuit dan low cost
3. Less oxygen carrying
4. Bila diberikan dalam jumlah besar resiko untuk
hemodelusi berat
blood cardioplegia.
1. Dimana keuntungan darah yaitu darah mempunyai
kapasitas pembawa oxygen lebih besar dibandingkan
crystaloid,
2. buffers yang alami yaitu hemoglobin,
3. Merupakan pembawa substrate metabolic dan free
radical scavengers yang alami
4. Darah juga meningkatkan rheologic dan oncotic,
sehingga mencegah myocardia edema
5. Dibeberapa referensi menyebutkan bahwa blood
kardioplegia lebih efektif pada kondisi long cross
clamping (> 1 jam)
6. Butuh Potasium yang lebih tinggi dibandingkan
dengan cristaloid karena akan dimix dengan darah.
Biasanya rasionya 4:1(yang biasa dipakai dalam
protocol harkit), 5:1
These solutions(crystalloid and blood) are administered
most frequently under hypothermic conditions.
Antegrade:
n
Merupakan pendekatan yang pertama dan diberikan
lewat ostium valsava coronary di aorta. Ini diberikan
dengan pressure line 50-90mmHg
n
Kelemahannya :
n
Kerugiannya:
(1) lebih lambat dalm mencapai diastolic arrest
(2) kadang-kadang sulit memasukkanya secara buta,
(3) mudah terdislokasi ke atrium kanan meskipun
menggunakan ballon-tipped catheter,
(4) cedera karena trauma dan perforasi serta ruptur great
cardia vein pada pasien usia tua dan
(5) perfusi yang tidak adekuat terhadap ventrikel kanan
dan septum posterior ventrikel.
Jenis temperatur
penggunaannya:
Blood
Cardiplegia
dari
cara
Adalah normothermic
1.
1.
1.
1.
RL 500 mL
2.
Cardioplegia St Thomas 20 mL
3.
Bichnat 30 mEq
Dengan cara pemberian initial dose 20 mL/Kg diberikan
selama 4 menit, dan berikan dosis maintenance dengan
dosis 10 mL/Kg secara intermiten 20 menit di sesuaikan
dengan teknik pemberian cardioplegia
Jadi prinsip yang digunakan untuk meramu kardioplegia :
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Hiperkalemia
Hipotermia
Hipocalsemia
Hiperosmolar
Buffer pH
Komponen2 lainya