You are on page 1of 37

HOSEA PONGSI GALA

FK UKRI DA
KEPANI TERAAN KLI NI K
I LMU KESEHATAN MATA
RS MATA DR. YAP


PEMBI MBI NG:
DR. RI NANTO PRABOWO, SP. M
Keratokonjungtivitis
Gonore
Identitas
Nama : Sdr. R
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 27 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Banjarnegara

ANAMNESIS
Diambil dari : Auto-anamnesis
Tanggal : 12 Juni 2014

Keluhan Utama
Mata merah, bengkak dan bernanah

Keluhan Tambahan
Kepala kanan terasa nyut-nyutan

Riwayat Penyakit Sekarang
9 hari sebelum masuk rumah sakit, OS merasa mata kanannya sulit dibuka
saat bangun tidur, OS rasakan seperti ada yang mengganjal. OS masih
beraktivitas seperti biasa pada hari ini.
8 hari SMRS OS mengaku mata kanannya membengkak pada saat bangun
pagi dan sulit dibuka, OS mengobati sendiri dengan tetes mata yang OS
beli sendiri di warung, hari ini OS sudah tidak beraktivitas.
7 hari SMRS OS berobat ke spesialis mata di RS Banjarnegara dan
mendapat obat tetes mata dan obat minum. 4 hari SMRS mata kiri OS
memerah, membengkak dan mengeluarkan nanah, namun tidak separah
mata kanan. Keadaan OS tidak membaik meskipun telah minum dan
memakai tetes mata yang OS dapatkan dari dokter. Karena keadaan yang
dirasa makin berat, OS memutuskan untuk berobat ke RS Mata Dr. Yap
pada tanggal 9 Juni 2014
10 hari sebelum mata OS memerah, OS mengaku bahwa kencingnya
bernanah, namun OS tidak memeriksakan diri ke dokter. OS juga
mempunyai kebiasaan untuk tidak mencuci tangan, dan mengelap
matanya dengan tissue. OS mengaku aktif secara seksual dan mempunya 3
pasangan.
RPD
Riwayat penyakit Darah Tinggi, Kencing Manis, Stroke, Infeksi
virus disangkal.
RPDK
Riwayat penyakit Darah Tinggi, Kencing Manis, Stroke, Infeksi
virus disangkal.

Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : Pasien tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis.
Tanda Vital : TD 120/80 mmHg, N 80x/m, RR
22x/m, S 36,8
0
C
Kepala : Normochepali, Benjolan(-), Sikatrik (-)
Thorax : Simetris
Jantung : Dalam batas normal
Paru : Dalam batas normal
Abdomen : Dalam batas normal
Ekstremitas : Dalam batas normal

Status Ophtalmologis
KETERANGAN OD OS
1. VISUS
- Axis Visus 1/~
PS/PW kurang baik
6/6
PS/PW Baik
- Koreksi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Addisi Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Distansia Pupil Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Kacamata lama Tidak ada Tidak ada
2. KEDUDUKAN BOLA MATA
- Eksoftalmus Tidak ada Tidak ada
- Enoftalmus Tidak ada Tidak ada
- Deviasi Tidak ada Tidak ada
- Gerakan Bola mata Bola mata bergerak kesegala arah Bola mata bergerak kesegala arah
3. SUPERSILIA
- Warna Hitam, distribusi normal, Hitam, distribusi normal,
- Simetris Simetris Simetris
4. PALPEBRA
- Edema Ada Tidak ada
- Nyeri tekan Ada Tidak ada
- Ekteropion Tidak ada Tidak ada
- Entropion Tidak ada Tidak ada
- Blefarospasme Tidak ada Tidak ada
- Trikiasis Tidak ada Tidak ada
- Punktum Lakrimal Membengkak, hiperemis (+) Normal, tidak membengkak,
hiperemis (-)
- Fissura Palpebra Normal Normal
5. KONJUNGTIVA SUPERIOR DAN INFERIOR
- Hiperemis Ada Tidak ada
- Folikel Tidak ada Tidak ada
- Papil Tidak ada Tidak ada
- Sikatrik Tidak ada Tidak ada
- Hordeolum Tidak ada Tidak ada
- Kalazion Tidak ada Tidak ada
6. KONJUNGTIVA BULBI
- Sekret Ada Ada
- Injeksi konjungtiva Ada Ada
- Injeksi Siliar Ada Ada
- Perdarahan
Subkonjungtiva
Tidak ada Tidak ada
- Pterigium Tidak ada Tidak ada
- Pinguekula Tidak ada Tidak ada
- Kista Dermoid Tidak ada Tidak ada
- Lithiasis Tidak ada Tidak ada
7. SKLERA
- Warna Merah Merah
- Ikterik Tidak ada Tidak ada
- Injeksi episklera Ada Ada
- Nyeri tekan Ada Tidak ada
8. KORNEA
- Kejernihan Keruh Jernih
- Permukaan Tertutup selaput Jernih
- Ukuran 12mm 12mm
- Sensibilitas Normal Normal
- Infiltrat Ada Tidak ada
- Keratik presipitat Sulit dinilai Tidak ada
- Sikatrik Sulit dinilai Tidak ada
- Ulkus Sulit dinilai Tidak ada
- Perforasi Sulit dinilai Tidak ada
- Arcus senilis Sulit dinilai Tidak ada
- Edema Tidak ada Tidak ada
- Tes Placido Tidak dilakukan Tidak dilakukan
9. BILIK MATA DEPAN
- Kedalaman Sulit dinilai Dalam
- Kejernihan Sulit dinilai Jernih
- Hyfema Tidak ada Tidak ada
- Hipopion Tidak ada Tidak ada
- Efek tyndal Tidak dilakukan Tidak dilakukan
10. IRIS
- Warna Hitam kecoklatan Hitam kecoklatan
- Kripte Sulit dinilai Tidak ada
- Sinekia Tidak ada Tidak ada
- Koloboma Tidak ada Tidak ada
11. PUPIL
- Letak Sentral Sentral
- Bentuk Bulat Bulat
- Ukuran 3mm 3mm
- Refleks cahaya langsung Sulit dinilai +
- Refleks cahaya tidak
langsung
Sulit dinilai Sulit dinilai
12. LENSA
- Kejernihan Sulit dinilai Jernih
- Letak Sulit dinilai Sentral
- Tes shadow Sulit dinilai Negative
13. BADAN KACA
- Kejernihan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
14. FUNDUS OKULI
- Batas Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Ekskavasio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Rasio arteri:vena Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- C/D ratio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Makula lutea Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Retina Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Eksudat Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Perdarahan Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Sikatrik Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Sikatrik Tidak dilakukan Tidak dilakukan
- Ablasio Tidak dilakukan Tidak dilakukan
15. PALPASI
- Nyeri tekan Ada Tidak ada
- Massa tumor Tidak ada Tidak ada
- Tensi okuli Normal per palpasi Normal per palpasi
16. KAMPUS VISI
- Tes konfrontasi Sulit dinilai Menurun
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
Pemeriksaan dengan metilen blue ditemukan bakteri
diplococcus intrasel, bentuk menyerupai biji kopi
Dari bahan urine ditemukan kuman diplococcus
gram negative ekstraseluler

Resume
Anamnesa
OS datang dengan kedua mata merah, bengkak dan
mengeluarkan nanah yang dimulai dari mata kanan
lalu mata kiri. OS sudah ke dokter dan mendapat
obat, namun gejala tidak membaik, sehingga OS
memutuskan untuk berobat ke RS Mata Dr. Yap.
10 hari sebelum sakit mata, OS mengaku kencing
nanah dan tidak berobat, OS juga mengakui
mempunyai 3 partner seksual.


Status Ophtalmologik
OD: visus 1/~. Pada kornea: keruh (+), permukaan
tertutup selaput, infiltrate (+), ulkus (sulit dinilai),
sikatriks (sulit dinilai), arcus senilis (-).
OS: visus 6/6. Pada kornea: keruh (-), permukaan
licin, infiltrat (-), ulkus (-), hipopion (-),injeksi
konjungtiva (+). Pada COA: dalam. Pada iris:
normal. Pada pupil: ukuran 3mm, reflex cahaya
normal.
DIAGNOSIS KERJA
OD keratokonjungtivitis gonore
OS konjungtivitis gonore

DIAGNOSIS BANDING

Tatalaksana
Medikamentosa
Tetes mata Levofloxacin tiap 30 menit ODS
Ciprofloxacin tab 2x500mg
Non Medika Mentosa
Irigasi tiap jam

Edukasi
Memakai pengaman, kondom, pada saat
berhubungan seksual
Biasakan mencuci tangan sebelum memegang mata
Prognosis
OD OS
Ad vitam Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Ad fungsionam Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Ad sanationam Dubia ad bonam Dubia ad bonam
Tinjauan Pustaka
Anatomi
Konjungtiva merupakan membran yang menutupi
sklera dan kelopak bagian belakang. Bermacam-
macam obat mata dapat diserap melalui konjungtiva
ini. Konjungtiva mengandung kelenjar musin yang
dihasilkan oleh sel goblet. Musin bersifat membasahi
bola mata terutama kornea
Konjungtiva terdiri atas tiga bagian
Konjungtiva tarsal
Kongjungtiva bulbi
Konjungtiva fornises atau forniks konjungtiva
Definisi
Konjungtivis gonore adalah suatu radang
konjungtiva akut dan hebat dengan sekret purulen
yang disebabkan oleh kuman neisseria gonorrhoeae.
Etiologi
Konjungtivis gonore disebabkan oleh kuman
Neisseria gonorrhoeae.
Kalsifikasi
Penyakit ini dapat mengenai bayi berumur 1 - 3 hari,
disebut oftalmia neonatorum, akibat infeksi jalan
lahir. Dapat pula mengenai bayi berumur lebih dari
10 hari atau pada anak-anak yang disebut
konjungtivitis gonore infantum. Bila mengenai orang
dewasa biasanya disebut konjungtivitis gonoroika
adultorum
Patofisiologi
Konjungtiva adalah lapisan mukosa yang membentuk
lapisan terluar mata. Iritasi apapun pada mata dapat
menyebabkan pembuluh darah dikonjungtiva berdilatasi.
Iritasi yang terjadi ketika mata terinfeksi menyebabkan
mata memproduksi lebih banyak air mata. Sel darah
putih dan mukus yang tampak di konjungtiva ini terlihat
sebagai discharge yang tebal kuning kehijauan.
Perjalanan penyakit pada orang dewasa secara umum,
terdiri atas 3 stadium :
Infiltratif
Supuratif atau purulenta
Konvalesen (penyembuhan), hipertrofi papil.

Stadium Infiltratif
Berlangsung 3 - 4 hari, dimana palpebra bengkak,
hiperemi, tegang, blefarospasme, disertai rasa sakit.
Pada konjungtiva bulbi terdapat injeksi konjungtiva
yang lembab, kemosis dan menebal, sekret serous,
kadang-kadang berdarah.
Stadium Supuratif/Purulenta
Berlangsung 2 - 3 minggu, berjalan tak begitu hebat
lagi, palpebra masih bengkak, hiperemis, tetapi tidak
begitu tegang dan masih terdapat blefarospasme.
Sekret yang kental campur darah keluar terus-
menerus.
Stadium Konvalensen
Berlangsung 2 - 3 minggu, berjalan tak begitu hebat
lagi, palpebra sedikit bengkak, konjungtiva palpebra
hiperemi, tidak infiltratif. Pada konjungtiva bulbi
injeksi konjungtiva masih nyata, tidak kemotik,
sekret jauh berkurang.
Gambaran Klinis
Gejala subjektif :
Rasa nyeri pada mata.
Dapat disertai tanda-tanda infeksi umum.
Biasanya terdapat pada satu mata. Lebih sering terdapat
pada laki-laki dan biasanya mengenai mata kanan.
Gambaran klinik meskipun mirip dengan oftalmia
nenatorum tetapi mempunyai beberapa perbedaan, yaitu
sekret purulen yang tidak begitu kental. Selaput
konjungtiva terkena lebih berat dan menjadi lebih
menonjol, tampak berupa hipertrofi papiler yang besar.
Pada orang dewasa infeksi ini dapat berlangsung
berminggu-minggu.
Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan sediaan langsung sekret
dengan pewarnaan gram atau Giemsa
Untuk diagnosis pasti konjungtivitis gonore
dilakukan pemeriksaan sekret dengan pewarnaan
metilen biru
Pada pemeriksaan dapat dilihat diplokok yang
intraseluler sel epitel dan lekosit
Penyulit
Penyulit yang didapat adalah tukak kornea marginal
terutama di bagian atas, dimulai dengan infiltrat,
kemudian pecah menjadi ulkus. Tukak ini mudah
perforasi akibat adanya daya lisis kuman gonokok (enzim
proteolitik)
Tukak kornea marginal dapat terjadi pada stadium I atau
II, dimana terdapat blefarospasme dengan pembentukan
sekret yang banyak, sehingga sekret menumpuk dibawah
konjungtiva palpebra yang merusak kornea dan
hidupnya intraseluler, sehingga dapat menimbulkan
keratitis
Ulkus dapat cepat menimbulkan perforasi, edofthalmitis,
panofthalmitis dan dapat berakhir dengan ptisis bulbi.
Pencegahan
Memakai pengaman, kondom, pada saat
berhubungan seksual
Biasakan mencuci tangan sebelum memegang mata

Penatalaksanaan
Pengobatan dimulai bila terlihat pada pewarnaan Gram positif diplokok
batang intraseluler dan sangat dicurigai konjungtivitis gonore.
Pasien dirawat dan diberi pengobatan dengan penicillin, salep dan
suntikan.
Sekret dibersihkan dengan kapas yang dibasahi air bersih (direbus) atau
dengan garam fisiologik setiap 15 menit, kemudian diberi salep penisillin
setiap 15 menit. Penisillin tetes mata dapat diberikan dalam bentuk larutan
penisillin (caranya : 10.000 - 20.000 unit/ml) setiap 1 menit sampai 30
menit. Kemudian salep diberikan setiap 5 menit selama 30 menit., disusul
pemberian salep penisillin setiap 1 jam selama 3 hari.
Antibiotika sistemik diberikan sesuai dengan pengobatan gonokok.
Pengobatan diberhentikan bila pada pemeriksan mikroskopik yang dibuat
setiap hari menghasilkan 3 kali berturut-turut negatif.
Pada pasien yang resisten terhadap penicillin dapat diberikan cefriaksone
(Rocephin) atau Azithromycin (Zithromax) dosis tinggi.

You might also like