You are on page 1of 2

Metode Waterfall

Kelebihan:
Kelebihan dari model ini adalah ketika semua kebutuhan sistem dapat didefinisikan secara utuh, eksplisit, dan benar di awal project, maka
Software Engineering dapat berjalan dengan baik dan tanpa masalah.
Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase
berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.
- Merupakan model pengembangan paling handal dan paling lama digunakan.
- Cocok untuk system software berskala besar.
- Cocok untuk system software yang bersifat generic.
- Pengerjaan project system akan terjadwal dengan baik dan mudah dikontrol.
Kekurangan:
Ketika problem muncul, maka proses berhenti, karena tidak dapat menuju ke tahapan selanjutnya. Bahkan jika kemungkinan problem
tersebut muncul akibat kesalahan dari tahapan sebelumnya, maka proses harus membenahi tahapan sebelumnya agar problem ini tidak
muncul. Hal-hal seperti ini yang dapat membuang waktu pengerjaan SE.
Karena pendekatannya secara sequential, maka setiap tahap harus menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Hal itu tentu membuang waktu
yang cukup lama, artinya bagian lain tidak dapat mengerjakan hal lain selain hanya menunggu hasil dari tahap sebelumnya. Oleh karena itu,
seringkali model ini berlangsung lama pengerjaannya.
Pada setiap tahap proses tentunya dipekerjakan sesuai spesialisasinya masing-masing. Oleh karena itu, ketika tahap tersebut sudah tidak
dikerjakan, maka sumber dayanya juga tidak terpakai lagi. Oleh karena itu, seringkali pada model proses ini dibutuhkan seseorang yang
multi-skilled, sehingga minimal dapat membantu pengerjaan untuk tahapan berikutnya.
Persyaratan system harus digambarkan dengan jelas.
Rincian proses harus benar-benar jelas dan tidak boleh berubah-ubah.
Sulit untuk mengadaptasi jika terjadi perubahan spesifikasi pada suatu tahapan pengembangan
Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.
membutuhkan keahlian yang baik atau yang telah berpengalaman dalam mengembangkan perangkat lunak, dalam arti metode ini kurang
cocok bagi pemula.
Diperlukan majaemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat berulang sebelum menghasilkan suatu produk, yaitu aplikasi. Jadi
apabila dalam suatu proses seperti perancangan tidak selesai tepat waktu, maka akan mempengaruhi keseluruhan proses pengembangan
perangkat lunak.
Model prototyping
Kelebihan :
- Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain.
- Punya kemampuan menangkap requirement secara konkret daripada secara abstrak.
- Untuk digunakan secara standalone.
- Digunakan untuk memperluas SDLC.
- Mempersingkat waktu pengembangan Sistem Informasi
1. Adanya komunikasi yang baik antara pengembang dan pelanggan
2. Pengembang dapat bekerja lebih baik dalam menentukan kebutuhan pelanggan
3. Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem
4. Lebih menghemat waktu dalam pengembangan sistem
5. Penerapan menjadi lebih mudah karena pemakai mengetahui apa yang diharapkannya.
Kekurangan :
- Proses analisis dan perancangan terlalu singkat.
- Mengesampingkan alternatif pemecahan masalah.
- Bisanya kurang fleksible dalam mengahdapi perubahan.
- Protitype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah
- Protype terlalu cepat selesai
1. Pelanggan kadang tidak melihat atau menyadari bahwa perangkat lunak yang ada belum mencantumkan kualitas perangkat lunak secara
keseluruhan dan juga belum memikirkan kemampuan pemeliharaan untuk jangja waktu lama.
2. Pengembang biasanya ingin cepat menyelesaikan proyek. Sehingga menggunakan algoritma dan bahasa pemrograman yang sederhana untuk
membuat prototyping lebih cepat selesai tanpa memikirkan lebih lanjut bahwa program tersebut hanya merupakan cetak biru sistem .
3. Hubungan pelanggan dengan komputer yang disediakan mungkin tidak mencerminkan teknik perancangan yang baik
4. Kualitas sistem kurang baik karena hanya mengedepankan aspek kenyamanan user.
5. Pengembang kadang-kadang menggunakan implementasi yang sembarangan.
6. Tidak mencerminkan proses perancangan yang baik.
7. Ketidaksadaran user bahwa ini hanya suatu model awal bukan model akhir
8. Pengembang kadang-kadang membuat implementasi yang sembarangan.
9. Teknik dan tools yang tidak optimal pada prototipe yang akan tetap digunakan pada softare sesungguhnya

Metode Spiral
Kelebihan:
Dapat disesuaikan agar perangkat lunak bisa dipakai selama hidup perangkat lunak komputer.2
Lebih cocok untuk pengembangan sistem dan perangkat lunak skala besar 3
Pengembang dan pemakai dapat lebih mudah memahami dan bereaksi terhadap resikosetiap tingkat evolusi karena perangkat lunak terus
bekerja selama proses .4
Menggunakan prototipe sebagai mekanisme pengurangan resiko dan pada setiap keadaandi dalam evolusi produk.5
Tetap mengikuti langkah-langkah dalam siklus kehidupan klasik dan memasukkannya kedalam kerangka kerja iteratif
Membutuhkan pertimbangan langsung terhadp resiko teknis sehingga mengurangi resikosebelum menjadi permaslahan yang serius

Kelemahan
Sulit untuk menyakinkan pelanggan bahwa pendekatan evolusioner ini bisa dikontrol.2
Memerlukan penaksiran resiko yang masuk akal dan akan menjadi masalah yang seriusjika resiko mayor tidak ditemukan dan diatur.3
Butuh waktu lama untuk menerapkan paradigma ini menuju kepastian yang absolute

You might also like