You are on page 1of 30

PRESENTASI KASUS

HEMORAGIK ANTEPARTUM
DISUSUN OLEH : DISTI HARTIKASARI RUSLAN
NRP : 0810221024
Narasumber : Narasumber :
dr. Djoni Taher, Sp.OG dr. Djoni Taher, Sp.OG
KEPANITERAAN KLINIK OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
RSUP PERSAHABATAN
FK UPN VETERAN JAKARTA
2011
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha sa karena atas rahmat dan ridho!Nya
penu"is dapat menye"esaikan presentasi #asus $o!asistant %# &PN '(T)*N+
,*#*)T* Stase Obgyn )S&P P)S*-*.*T*N /011 yang berjudu"
'-MO)*G2# *NTP*)T&M+.
Presentasi #asus ini dibuat dengan maksud dan tujuan untuk memenuhi peni"aian
pada kepaniteraan k"inik. Sebe"umnya, pada kesempatan ini penu"is ingin
menyampaikan rasa terima kasih kepada dr. Djoni Taher, Sp.OG dr. Djoni Taher, Sp.OG se"aku dokter
pembimbing yang te"ah banyak memberi masukan berharga serta bimbingannya demi
kesempurnaan Presentasi #asus ini.
Penu"is menyadari bah3a pada pembuatan presentasi kasus ini masih jauh dari
kesempurnaan. &ntuk itu saran dan kritik yang si4atnya membangun sangat penu"is
harapkan demi perbaikan untuk penu"isan berikutnya.
*khir kata semoga presentasi kasus ini dapat berman4aat dan menambah i"mu
pengetahuan bagi penu"is sendiri maupun pemba$anya.
,akarta, *gustus /011
Penu"is
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I ILUSTRASI KASUS........................................................................... 1
2DNT2T*S..................................................................................................... 1
*N*MNS2S................................................................................................... 1
PM)2#S**N %2S2#................................................................................... /
PM)2#S**N PN&N,*NG..................................................................... 5
D2*GNOS2S..................................................................................................... 6
PN*T*7*#S*N**N.................................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 8
P7*SNT* P)(2*...................................................................................... 9
SO7&S2O P7*SNT*.................................................................................... 1:
#)2T)2* D2*GNOS2S................................................................................. /0
2NS)S2 (7*MNTOS*............................................................................ /5
P7*SNT* S2)#&M(*7*T*..................................................................... /6
BAB III DAFTAR PUSTAKA....................................................................... /9
ii
BAB I
ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS
Nama : Ny. S
&sia : 55 tahun
*"amat : ,". kampung buaran, )t. 0; )3. 05, <akung, ,akarta Timur
Pekerjaan : 2)T
No.)ekam Medik : 150.66.:6
Masuk )S : /: ,u"i /011
ANAMNESIS
Dilakukan secara autoanamnesis pada tanggal 26 Juli 2011 pukul 10.00 WIB
Keluha U!a"a
#e"uar darah sejak 1=/ jam SM)S
R#$a%a! &e%a'#! (e'a)a*
Pasien mengaku hami" > bu"an, -P-T "upa. *N<: rutin di puskesmas, &SG ?5 ka"i@
terakhir tangga" 11 ju"i /011dikatakan ari!ari diba3ah dan janin baik. Gerakan janin akti4 ?A@.
Pasien mengaku ke"uar darah sejak B jam SM)S, pasien mengaku pernah ke"uar darah pada
$e"ana da"amnya ketika usia kehami"an 9 bu"an "a"u pasien pergi ke bidan di beri obat tapi
pasien "upa nama obatnya, mu"es?!@, ke"uar air!air?C@, "endir darah?A@ keputihan ?!@, gata"?!@,
bau?!@, konsumsi obat ?!@, jamu ?!@, demam ?!@, .*.?A@ tidak ada ke"uhan, .*#?A@ tidak ada
ke"uhan.
R#$a%a! Pe%a'#! Dahulu
Penyakit gu"a, hipertensi, jantung, paru, asma, dan a"ergi disangka".
R#$a%a! Pe%a'#! Kelua)*a
Penyakit gu"a, hipertensi, jantung, paru, asma, dan a"ergi disangka".
R#$a%a! O+(!e!)#'
G
5
P
/
:
2. Perempuan, 18 tahun, "ahir di bidan, spontan, .7 5000 gram
22. 7aki!"aki, 10 tahun, "ahir di bidan, spontan, .7 5500 gram
222. 2ni
iii
R#$a%a! "ea),he
Menar$he usia 1/ tahun, "ama 9 hari, sik"us 50 hari, rata!rata 5!6 ka"i ganti pemba"ut tiap
hari, tidak terdapat nyeri haid, teratur namun pasien tidak ingat tangga" haid tiap bu"an. Di
antara 3aktu haid tidak pernah terjadi perdarahan
R#$a%a! S-(#al : pasien menikah satu ka"i tahun 1>>:, saat pasien berusia 1; tahun.
R#$a%a! KB ?!@
PEMERIKSAAN FISIK
(Didapatkan dari rekam medik tanggal 26 juli 2011)
Tekanan Darah : 1/0=;0 mm-g
Nadi : ;/ D=menit, regu"er, isi $ukup
Suhu : 5:,9
o
<
Pernapasan : 1; D =menit
S!a!u( Gee)al#(
#eadaan &mum : Tampak sakit sedang
#esadaran : #ompos mentis
GiEi : <ukup
#epa"a : Tidak ada de4ormitas
Mata : #onjungtiFa tidak anemis, sk"era tidak ikterik
7eher : #G. tidak teraba besar, tiroid tidak teraba
,antung : .unyi jantung 2=22 norma", murmur ?!@, ga""op ?!@
Paru : .unyi napas Fesiku"ar, tidak terdapat rhonki maupun 3heeEing
*bdomen : .un$it sesuai kehami"an, .& ?A@ N
kstremitas : Tidak terdapat edema tungkai
S!a!u( O+(!e!)#'u(
T%&: /9, T., : /100, kontraksi irregu"er ,D,, : 160 dpm
2 : (=& tenang, perdarahan akti4 ?!@
2o: porsio "i$in "iFid, ostium tertutup, 4"uDus?A@, 4"uor?!@
(T: tidak di"akukan
iF
S'-) !-'-l#!#' "eu)u! Bau"*a)!e
N#la# 1 2 . /
K-!)a'(# Tidak teratur Teratur ! !
Ke!u+a &tuh Pe$ah diatas=
tidak je"as
! Pe$ah diba3ah
Pe)0a)aha Spotting .anyak
D#la!a(#
(e)1#'(
1 $m / $m 5 $m 6 $m
Skor Toko"isis
2ndikator Skor
#ontraksi uterus iregu"er 1
Se"aput ketuban utuh 1
Perdarahan banyak /
Tanpa pembukaan serFiks 0
TOT*7 6
PEMERIKSAAN PENUNJANG
La+-)a!-)#u" 2/8 ,u"i /011@
7eukosit : 15.0:0=G"
-emog"obin : 10,: mg=d7
-ematokrit : 56 H
M<( : 9>,8 47
M<- : /6,9 pg
M<-< : 51 H
Trombosit : 588.000 ribu=mmI
GDS : 100 mg=d7
&7 :T.a.k
USG
,P#T-J .PD : ;6 mm, *< : /;0 mm, %7 : :8 mm, T., /100 gr, 2<* : 11, sesuai kehami"an
55 mgg, p"asenta di korpus be"akang me"uas ke ba3ah menutupi oui, tak tampak ke"ainan
kongenita",biometri 55 minggu.
DIAGNOSIS
F
G5P/ hami" 55 minggu, ,anin Presentasi #epa"a Tunga" -idup, ri3ayat -emoragik
*ntepartum e.$ P"asenta PreFia Tota"is, kontraksi Skor toko"itik 6
PENATALAKSANAAN
) dD= Obs. TT(, -is, D,,
)th= Toko"isis ni4edipine 6 D 10 mg=/0K
maintenan$e 6 D 10 mg
pematangan paru deDametason / D : mg ?/ hari@
antibiotik k"indamisin / D 500 mg
bedrest
-idrasi $ukup /800 $$=/6 jam
pada tangga" 6 agustus /011 :
S : pasien datang dengan ke"uhan ke"uar darah dari kema"uan sejak 1 jam SM)S.
ke"uhan "ain : ?!@.
O: #& : <omposmentis, TD : 110=;0, N : 9;D=menit, )) : 1;D=menit, S : 5:,6
o
<
status genera"is : da"am batas norma"
status obstetri : T%& : /> $m, D,, : 160 dpm, kontraksi ?!@
2 : Fu"Fa=urethra tenang.
2o : portio "i$in, ostium tertutup, pendarahan akti4 ?A@
(T : tidak di"akukan
* : G5P/ -59 minggu ,anin Presentasi #epa"a Tungga" -idup -*P e.$ P"asenta preFia
tota"is.
P : obserFasi TT(,his, D,,
$ek DP7, &7, GDS, ur=$r
Terminasi kehami"an perabdominam : S< $ito
pada puku" /5.50 : "ahir bayi "aki!"aki dengan .7 : /600 gram, P. : 81 $m, *=S : ;=>, air
ketuban jernih jum"ah $ukup, pendarahan L500 $$.
Fi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Pendarahan antepartum ada"ah pendarahan yang terjadi sete"ah kehami"an // minggu.
biasanya "ebih banyak dan "ebih berbahaya daripada pendarahan kehami"an sebe"um // minggu.
pada umumnya pasien menga"ami pendarahan pada tri3u"an ketiga, atau sete"ah kehami"an /;
minggu. Pendarahan sebe"um, se3aktu, dan sesudah bersa"in ada"ah ke"ainan yang tetap
berbahaya dan mengan$am ji3a ibu.K
Klasifikasi
k"asi4ikasi k"inis pendarahan antepartum dibagi menjadi sebagai berikut :
1. p"asenta preFia
/. so"usio p"asenta
5. pendarahan antepartum yang be"um je"as sumbernya. mungkin juga karena p"asenta "etak
"etak rendah atau Fasa preFia.K
Gambaran klinik
pada umumnya penderita menga"ami pendarahan pada tri3u"an ketiga, atau sete"ah
kehami"an /; minggu.
pendarahan antepartum tanpa rasa nyeri merupakantanda khas p"asenta preFia. *pa"agi
disertai tanda!tanda "ainnya, seperti bagian terba3ah janin be"um masuk keda"am pintu atas
panggu" atau ke"ainan "etak janin. karena tanda pertamanya ada"ah pendarahan, pada umumnya
penderita datang akan segera datang untuk mendapatkan perto"ongan karena disangkanya
sebagai tanda permu"aan persa"inan biasa. baru sete"ah pendarahan banyak, mereka datang untuk
mendapatkan perto"ongan.
7ain ha"nya dengan so"usio p"asenta. kejadiannya tidak di tandai segera dengan
pendarahan perFaginam, sehingga mereka tidak segera datang untukmendapatkan perto"ongan.
Geja"a pertamanya ditandai dengan rasa nyeri pada kandungan yang makin "ama makin hebat
dan ber"angsung terus menerus. rasa nyeri yang terus menerus ini seringka"i diabaikan, atau
disanka sebagai tanda permu"aanpersa"inan biasa. baru sete"ah penderita pingsan arena
pendarahan retrop"asenter yang banyak atau sete"ah tampak pendarahan perFaginam mereka
datang untuk meminta perto"ongan.pada keadaan demikian biasanya janin te"ah meningga" da"am
kandungan.K
Plasenta
P"asenta ada"ah organ yang dibentuk se"ama kehami"an untuk memberikan nutrisi, membuang hasi"
metabo"isme, dan menghasi"kan hormon untuk mempertahankan kehami"an. &mumnya p"asenta te"ah "engkap
pada kehami"an "ebih kurang 1: minggu dengan ruang amnion te"ah mengisi se"uruh $aFum uteri. 7etak
p"asenta umumnya di depan atau di be"akang dinding uterus, agak ke atas ke arah4undus uteri.
-a" ini ada"ah 4isio"ogis karena permukaan bagian atas korpus uteri "ebih "uas, sehingga "ebih
banyak tempat untuk berimp"antasi.M
gamar 1. plasenta dan agian!agiann"a# serta posisi plasenta "ang normal
P7*SNT* P)(2*
Definisi
P"asenta preFia ia"ah p"asenta yang "etaknya abnorma" yaitu pada segmen ba3ah uterus
sehingga dapat menutupi sebagian atau seuruh pembukaan ja"an "ahir. Pada p"asenta preFia
terjadi imp"antasi yang tidak norma" yaitu "etaknya rendah seka"i hingga menutupi se"uruh atau
sebagian ostium internum. 2mp"antasi yang norma" ia"ah pada dinding depan dan dinding
be"akang uterus. agak ke atas ke arah 4undus uteri ? di bagian atas uterus@.M Seja"an dengan
bertambah membesarnya uterus dan me"uasnya segmen ba3ah uteruske arah proksima"
memungkinkan p"asenta yang berimp"antasi pada segmen ba3ah uteri ikut berpindahmengikuti
per"uasan segmen ba3ah uteri seo"ah p"asenta itu bermigrasi. Ostium uteri yang se$aradinamik mendatar dan
me"uas da"am persa"inan ka"a satu bisa mengubah "uas pembukaan serFiksyang tertutup o"eh
p"asenta. %enomena ini berpengaruh pada derajat atau k"asi4ikasi dari p"asenta preFia ketika
pemeriksaan di"akukan baik da"am masa antenata" maupun da"am masa intranata", baikdengan
u"trasonogra4i maupun pemeriksaan digita". O"eh karena itu, pemeriksaan u"trasonogra4iper"u diu"ang se$ara
berka"a da"am asuhan antenata" atau intranata". I
Klasifikasi
#"asi4ikasi p"asenta preFia didasarkan atas terabanya jaringan p"asenta me"a"ui
pembukaan ja"an "ahirpada 3aktu tertentu. I
1. P"asenta preFia tota"is atau komp"it ada"ah p"asenta yang menutupi se"uruh ostium uteri internum.
/.P"asenta preFia parsia"is ada"ah p"asenta yang menutupi sebagian ostium uteri internum.
5.P"asenta preFia margina"is ada"ah p"asenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri
internum.
6. P"asenta "etak rendah ada"ah p"asenta yang berimp"antasi pada segmen ba3ah uteri sedemikian rupa
sehingga tepi ba3ahnya berada pada jarak "ebih kurang / $m dari ostium uteri internum. ,arak yang
"ebih dari / $m dianggap norma". I pada p"asenta "etak rendah p"asentanya be"um sampai menutupi pembukaan
ja"an "ahir. pinggir p"asenta kira!kira 5 $m atau 6 $m diatas pinggir pembukaan sehingga tidak akan teraba pada
pembukaan ja"an "ahir.K

Gambar /. P"asenta preFia tota"is ?pa"ing kiri@, P"asenta preFia parsia"is ?kiri tengah@, p"asenta preFia margina"is
?kanan tengah@ dan p"asenta "etak rendah ?pa"ing kanan@.

#arena k"asi4ikasi ini tidak didasarkan pada keadaan anatomik me"ainkan 4isio"ogik,
makak"asi4ikasinya akan berubah setiap 3aktu. &mpamanya, p"asenta preFia tota"is pada
pembukaan 6$m mungkin akan berubah menjadi p"asenta preFia parsia"is pada pembukaan ;$m.KNM
Etiologi
*da Teori yang mengemukakan sebagai sa"ah satu penyebabnya ada"ah Fasku"arisasi desidua yang
berkurang atau perubahan atro4i pada desidua akibat persa"inanyang "ampau dapat menyebabkan
p"asenta preFia, tidak"ah se"a"u benar karena tidak nyata dengan je"as bah3a p"asenta preFia
didapati untuk sebagian besar pada penderita dengan paritas tinggi. memang dapat dimengerti bah3a
apabi"a a"iran darah ke p"asenta tidak $ukup atau di per"ukan "ebih banyak seperti pada kehami"an kembar,
p"asenta yang "etaknya norma" seka"ipun akan memper"uaskan permukaannya sehingga mendekati atau menutupi
sama seka"i pembukaan ja"an "ahir. menurut k"oosterman ?1>95@, 4rekuensi p"asenta preFia pada primigraFida
yang berumur "ebih dari 58 tahun kira!kira 10 ka"i "ebih sering dibandingkan dengan primigraFida yang berusia
kurang dari /8 tahun, pada grande mu"tipara yang berumur "ebih dari 58 tahun kira!kira 6 ka"i "ebih sering
dibandingkan dengan grande mu"tipara yang berusia kurang dari /8 tahun.K
&sia "anjut, $a$at rahim misa"nya bekas bedah sesar, kerokan, miomektomi, dan sebagainya berperan
da"am proses peradangan dan kejadian atro4i di endometrium yang semuanya dapat dipandang sebagai
sebagai 4aktor resiko terjadinya p"asenta preFia. <a$at bekas bedah sesar berperan menaikkan
insiden dua sampai tiga ka"i. Pada perempuan perokok, dijumpai insidensi p"asenta preFia "ebih
tinggi dua ka"i "ipat. -ipoksemia akibat karbon monoksida hasi" pembakaran rokok menyebabkan
p"asenta menjadi hipertro4i sebagai upaya kompensasi. P"asenta yang ter"a"u besar seperti pada kehami"an ganda
dan eritrob"astosis 4eta"is bisa menyebabkan pertumbuhanp"asenta me"ebar ke segmen ba3ah uterus sehingga
menutupi sebagian atau se"uruh ostium uteri internum. I
Faktor Predisposisi
1. Mu"tiparitas dan umur "anjut ? O= P 58 tahun@.
/. De4ek Fasku"arisasi desidua yang kemungkinan terjadi akibat perubahan atro4ik danin4"amatorotik.
5. <a$at atau jaringan parut pada endometrium o"eh bekas pembedahan ?S<, #uret, d""@.
6. <horion "eaFe persisten.
8. #orpus "uteum bereaksi "ambat, dimana endometrium be"um siap menerima hasi" konsepsi.
:. #onsepsi dan nidasi ter"ambat.
9. P"asenta besar pada hami" ganda dan eritob"astosis atau hidrops 4eta"is.
Patafisiologi
Pada usia kehami"an yang "anjut, umumnya pada trimester ketiga dan mungkin juga "ebih a3a", o"eh
karena te"ah mu"ai terbentuknya segmen ba3ah uterus, tampak p"asenta akan menga"ami pe"epasan.
Sebagaimana diketahui tapak p"asenta terbentuk dari jaringan materna" yaitu, bagian desidua
basa"isyang bertumbuh menjadi bagian dari uri. Dengan me"ebarnya isthmus uteri menjadi segmen ba3ah
uterus, maka p"asenta yang berimp"antasi akan menga"ami "aserasi akibat pe"epasan pada desidua sebagai
tapak p"asenta. Demikian pu"a pada 3aktu serFiks mendatar?e44a$ement @ dan membuka ?di"atation@
ada bagian tampak p"asenta yang ter"epas.Pada tempat "aserasi itu akan terjadi perdarahan yang
berasa" dari sirku"asi materna" yaitu ruangan interFi""us darip"asenta. O"eh karena 4enomena
pembentukan segmen ba3ah rahim itu perdarahan pada p"asentapreFia betapa pun pasti akan terjadi
?unaFoidab"e b"eeding@. Perdarahan di tempat itu re"ati4 dipermudah dan diperbanyak o"eh karena segmen ba3ah
rahim dan serFiks tidak mampu berkontraksi dengan kuat karena e"emen otot yang dimi"ikinya sangat minima",
dengan akibatpembu"uh darah pada tempat itu tidak akan tertutup dengan sempurna. Perdarahan akan berhenti
karena terjadi pembekuan ke$ua"i jika ada "aserasi mengenai sinus yang besar dari p"asenta padamana perdarahan
akan ber"angsung "ebih "ama dan "ebih banyak. O"eh karena pembentukan segmen ba3ah rahim itu
ber"angsung progresi4 dan bertahap, maka "aserasi baru akan mengu"ang kejadian perdarahan.
Demikian"ah perdarahan akan beru"ang tanpa sesuatu sebab "ain ?$ause"ess@. Darah yang ke"uar
ber3arna merah segar tanpa rasa nyeri ? pain"ess@.
Pada p"asenta yang menutupi se"uruh ostium uteri internum perdarahan terjadi "ebih a3a" da"am
kehami"an o"eh karena segmen ba3ah rahim terbentuk "ebih dahu"u pada bagian terba3ah yaitu pada ostium uteri
internum. Seba"iknya,pada p"asenta preFia parsia"is atau "etak rendah perdarahan baru terjadi pada
3aktumendekati atau mu"ai persa"inan. Perdarahan pertama biasanya sedikit, tetapi $enderung "ebihbanyak pada
perdarahan berikutnya. &ntuk berjaga!jaga men$egah syok ha" tersebut per"udipertimbangkan. Perdarahan
pertama sudah biasa terjadi pada kehami"an di ba3ah 50 minggutetapi "ebih separuh kejadiannya pada umur
kehami"an 56 minggu ke atas. .erhubung tempatperdarahan ter"etak dekat dengan ostium uteri
internum, maka perdarahan "ebih mudah menga"irke "uar rahim dan tidak membentuk hematom
retrop"asenta yang mampu merusak jaringan "ebih"uas dan me"epaskan trombop"astin ke da"am sirku"asi
materna". Dengan demikian, sangat jarangterjadi koagu"opati pada p"asenta preFia.-a" yang per"u
diperhatikan ada"ah segmen ba3ah rahim yang tipis dan mudah diinFasi o"ehpermukaan Fi"i dari
tro4ob"as, akibatnya p"asenta me"ekat "ebih kuat pada dinding uterus. 7ebihsering terjadi p"asenta akreta dan
p"asenta inkreta, bahkan p"asenta perkreta yang pertumbuhan Fi"inya bisa sampai menembus ke bu"i!bu"i, dan ke
re$tum bersama p"asenta preFia. P"asenta akretadan inkreta "ebih sering terjadi pada uterus yang sebe"umnya
pernah bedah sesar. Segmen ba3ah rahim dan serFiks yang rapuh dan mudah robek o"eh
sebabkurangnya e"emen otot yang terdapat disana. #edua kondisi ini berpotensi meningkatkan
kejadian perdarahan pas$a persa"inan padap"asenta preFia, misa"nya da"am ka"a tiga karena p"asenta sukar
me"epas dengan sempurna ? retentio p"asenta @, atau sete"ah uri "epas karena segmen ba3ah uteri tidak dapat
berkontraksi dengan baik.
Komplikasi
a. Pada ibu dapat terjadi perdarahan hingga syok akibat perdarahan, anemia karena
perdarahan p"asentitis, dan endometritis pas$a persa"inan.
b. Pada janin biasanya terjadi persa"inan premature dan komp"ikasi seperti *s4iksi
berat.? Mansjoer, /00/@
Gambaran Kinik
Pendarahan tanpa a"asan dan tanpa rasa nyeri merupakan geja"a utama dan pertama dari
plasenta pre$ia. Perdarahan dapat terjadi se"agi penderita tidur atau bekerja biasa, perdarahan
pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak akan berakibat 4ata". Perdarahan berikutnya
hampir se"a"u banyak dari pada sebe"umnya, apa"agi ka"au sebe"umnya te"ah di"akukan
pemeriksaan da"am. Sejak kehami"an /0 minggu segmen ba3ah uterus, pe"ebaran segmen ba3ah
uterus dan pembukaan serFiks tidak dapat diikuti o"eh p"asenta yang me"ekat dari dinding uterus.
Pada saat ini dimu"ai terjadi perdarahan darah ber3arna merah segar.
Sumber perdarahan ia"ah sinus uterus yang terobek karena ter"epasnya p"asenta dari
dinding uterus perdarahan tidak dapat dihindari karena ketidak mampuan serabut otot segmen
ba3ah uterus untuk berkontraksi menghentikan perdarahan, tidak sebagai serabut otot uterus
untuk menghentikan perdarahan ka"a 222 dengan p"asenta yang "etaknya norma" makin rendah
"etak p"asenta makin dini perdarahan terjadi, o"eh karena itu perdarahan pada plasenta pre$ia
totalis akan terjadi "ebih dini dari pada p"asenta "etak rendah, yang mungkin baru berdarah
sete"ah persa"inan mu"ai. ? Qiknjosostro, 1>>> : 5:; @
Diagnosis
a. *namnesis. Perdarahan ja"an "ahir pada kehami"an sete"ah // minggu ber"angsung tanpa
nyeri terutama pada mu"tigraFida, banyaknya perdarahan tidak dapat dini"ai dari anamnesis,
me"ainkan dari pada pemeriksaan hematokrit.
b. Pemeriksaan 7uar. .agian ba3ah janin biasanya be"um masuk pintu atas panggu"
presentasi kepa"a, biasanya kepa"a masih terapung di atas pintu atas panggu" menge"ak ke
samping dan sukar didorong ke da"am pintu atas panggu".
$. Pemeriksaan 2n Speku"o. Pemeriksaan bertujuan untuk mengetahui apakah perdarahan
berasa" dari osteum uteri eksternum atau dari ostium uteri eksternum, adanya plasenta pre$ia
harus di$urigai.
d. Penentuan 7etak P"asenta Tidak 7angsung. Penentuan "etak p"asenta se$ara tidak
"angsung dapat di"akukan radiogra4i, radioisotope, dan u"trasonagra4i. &"trasonagra4i penentuan
"etak p"asenta dengan $ara ini ternyata sangat tepat, tidak menimbu"kan bahaya radiasi bagi ibu
dan janinnya dan tidak menimbu"kan rasa nyeri. ?Qiknjosostro, /008@
e. Pemeriksaan &"trasonogra4i. Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan imp"antasi
p"asenta atau jarak tepi p"asenta terhadap ostium bi"a jarak tepi 8 $m disebut p"asenta "etak
rendah. penentuan "etak p"asentga dengan $ara ini ternyata sangat tepat tidak menimbu"kan
bahaya radiasi bagi ibu dan janinnya dan tidak menimbu"kan rasa nyeri.
4. Penentuan "etak p"asenta se$ara "angsung. untuk menegakkan diagnosis yang tepat
tentang adanya dan jenis p"asenta preFia ia"ah se$ara "angsung meraba p"asenta me"a"ui kana"is
serFika"is. akan tetapi pemeriksaan ini sangat berbahaya karena dapat menimbu"kan perdarahan
yang banyak. pemeriksaan hanya di "akukan da"am keadaan siap operasi pemeriksaan da"am di
meja operasi.
g. Diagnosis P"asenta PreFia Se$ara De4eniti4. Di"akukan dengan PDMO?di"akukan
pemeriksaan da"am di atas meja operasi@ yaitu me"akukan perabaan se$ara "angsung me"a"ui
pembukaan serFiks. Pada perdarahan yang sangat banyak dan pada ibu dengan anemia berat,
tidak dianjurkan me"akukan PDMO sebagai upaya menetukan diagnosis. ?Sai4udin, /001@
perabaan 4ornises. perabaan hanya bermakna apabi"a janin pada presentasi kepa"a. sambi"
mendorong sedikit kepa"a janin ke arah pintu atas panggu", per"ahan!"ahan se"uruh
4orni$es diraba dengan jari. perabaannya terasa "unak apabi"a jari dan kepa"a janin teraba
p"asenta dan teraba padat atau keras apabi"a antara jari dan kepa"a janin tidak teraba
p"asenta. .ekuan darah dapat di ke"irukan sebagai p"asenta. p"asenta yang tipis mungkin
tidak terasa "unak. pemeriksaan ini harus mendahu"ui pemeriksaan me"a"ui kana"is
serFika"is. untuk mendapat kesan pertama ada tidaknya p"asenta preFia.
pemeriksaan me"a"ui kanalis ser$ikalis. *pabi"a kanalis ser$ikalis te"ah terbuka,
per"ahan!"ahan jari te"unjuk dimasukan ke da"am kanalis ser$ikalis, dengan tujuan ka"au!
ka"au meraba koti"edon p"asenta. *pabi"a koti"edon p"asenta teraba, segera jari te"unjuk
dike"uarkan dari kanalis ser$ikalis. ,angan seka"i!ka"i berusaha menye"urusi pinggir
p"asenta seterusnya karena mungkin p"asenta akan ter"epas dari insersionya yang dapat
menimbu"kan pendarahan banyak.

Pea!ala'(aaa
A3Te)a&# E'(&e'!#4
1@ Tujuan supaya janin tidak ter"ahir premature, penderita dira3at tanpa me"akukan pemeriksaan
da"am me"a"ui kana"is serFisis Syarat!syarat terapi ekspekti4 :
#ehami"an preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.
.e"um ada tanda!tanda in partu.
#eadaan umum ibu $ukup baik.
,anin masih hidup.
/@ )a3at inap, tirah baring dan berikan antibiotik pro4i"aksis.
5@ 7akukan pemeriksaan &SG untuk mengetahui imp"antasi p"asenta.
6@ .erikan toko"itik bi"a ada kontraksi :
MgS06 > 2( dosis a3a" tungga" di"anjutkan 6 gram setiap : jam.
Ni4edipin 5 D /0 mg perhari.
.etamethason /6 mg 2( dosis tungga" untuk pematangan paru janin.
8@ &ji pematangan paru janin dengan tes ko$ok dari hasi" amniosentesis.
:@ .i"a sete"ah usia kehami"an diatas 56 minggu, p"asenta masih berada disekitar ostium
uterinternum.
.i"a perdarahan berhenti dan 3aktu untuk men$apai 59 minggu masih "ama, pasien dapat
dipu"ang untuk ra3at ja"an.
B3Te)a&# A'!#4 2 !#0a'a (e*e)a 53
Qanita hami" diatas // minggu dengan perdarahan perFaginam yang akti4 dan banyak, harus
segera ditata"aksanakan se$ara akti4 tanpa memandang moturitus janin. 7akukan PDMO jika :
a. 2n4us 1 trans4usi te"ah terpasang.
b. #ehami"an O 59 minggu ? berat badan O /800 gram @ dan inpartu.
$. ,anin te"ah meningga" atau terdapat anoma"i kongenita" mayor, seperti anese4a"i.
d. Perdarahan dengan bagian terba3ah janin te"ah jauh me"e3ati pintu atas panggu" ? /=8
atau 5=8 pada pa"pasi "uar @.
63 6a)a "e%ele(a#'a &e)(al#a 0e*a &la(e!a &)e1#a (e'(#- (e(a)ea 3
1. Prinsip utama ada"ah menye"amatkan ibu, 3a"aupun janin meningga" atau tidak punya
harapan untuk hidup, tindakan ini tetap di"akukan.
/. Tujuan seksio sesarea : persa"inan dengan segera sehingga uterus segera berkontraksi
dan menghentikan pendarahan, menghindarkan kemungkinan terjadi robekan pada serFiks,
jika janin di"ahirkan perFagina.
5. Siapkan darah pengganti untuk stabi"iasi dan pemu"ihan kondisi ibu. ?Sai4uddin, /001
: 85:@
D3 Pe)a$a!a P-(! O&e)a(# Se'(#- Se(a)ea3
1.Analgesia.
Qanita dengan ukuran tubuh rata!rata dapat disuntik 98 mg Meperidin ?intra musku"er@ setiap 5
jam seka"i, bi"a diper"ukan untuk mengatasi rasa sakit atau dapat disuntikan dengan $ara serupa
10 mg mor4in.
a. Qanita dengan ukuran tubuh ke$i", dosis Meperidin yang diberikan ada"ah 80 mg.
b. Qanita dengan ukuran besar, dosis yang "ebih tepat ada"ah 100 mg Meperidin.
$. Obat!obatan antiemetik, misa"nya protasin /8 mg biasanya diberikan bersama!sama
dengan pemberian preparat narkotik.
2.Tanda-tanda Vital.
Tanda!tanda Fita" harus diperiksa 6 jam seka"i, perhatikan tekanan darah, nadi jum"ah urine serta
jum"ah darah yang hi"ang dan keadaan 4undus harus diperiksa.
3.Terapi airan dan Diet.
&ntuk pedoman umum, pemberian 5 "iter "arutan )7, terbukti sudah $ukup se"ama pembedahan
dan da"am /6 jam pertama berikutnya, meskipun demikian, jika output urine jauh di ba3ah 50
m" = jam, pasien harus segera di eFa"uasi kemba"i pa"ing "ambat pada hari kedua.
!.Vesika "rinari#s dan "s#s.
#ateter dapat di"epaskan sete"ah 1/ jam, post operasi atau pada keesokan paginya sete"ah
operasi. .iasanya bising usus be"um terdengar pada hari pertama sete"ah pembedahan, pada hari
kedua bising usus masih "emah, dan usus baru akti4 kemba"i pada hari ketiga..
$.Amb#lasi.
Pada hari pertama sete"ah pembedahan, pasien dengan bantuan pera3atan dapat bangun dari
tempat tidur sebentar, sekurang!kurang / ka"i pada hari kedua pasien dapat berja"an dengan
perto"ongan.
%.Pera&atan '#ka.
7uka insisi di inspeksi setiap hari, sehingga pemba"ut "uka yang a"ternati4 ringan tanpa banyak
p"ester sangat menguntungkan, se$ara norma" jahitan ku"it dapat diangkat sete"ah hari ke empat
sete"ah pembedahan. Pa"ing "ambat hari ke tiga post partum, pasien dapat mandi tanpa
membahayakan "uka insisi.
(.'aboratori#m.
Se$ara rutin hematokrit diukur pada pagi sete"ah operasi hematokrit tersebut harus segera di $ek
kemba"i bi"a terdapat kehi"angan darah yang tidak biasa atau keadaan "ain yang menunjukkan
hipoFo"emia.
).Pera&atan Pa*#dara.
Pemberian *S2 dapat dimu"ai pada hari post operasi jika ibu memutuskan tidak menyusui,
pemasangan pemba"ut payudara yang mengen$angkan payudara tanpa banyak menimbu"kan
kompesi, biasanya mengurangi rasa nyeri.
+.,em#langkan Pasien Dari -#ma. /akit.
Seorang pasien yang baru me"ahirkan mungkin "ebih aman bi"a diperbo"ehkan pu"ang dari rumah
sakit pada hari ke empat dan ke "ima post operasi, aktiFitas ibu seminggunya harus dibatasi
hanya untuk pera3atan bayinya dengan bantuan orang "ain.?<unningham, /000@
SOLUSIO PLASENTA
Ter"epasnya sebagian atau se"uruh p"asenta yang imp"antasinya norma", sebe"um janin
di"ahirkan, pada masa kehami"an atau persa"inan, disertai perdarahan perFaginam, pada usia
kehami"an /0 minggu atau berat janin diatas 800 gram. 2sti"ah so"usio p"asenta juga dikena"
dengan isti"ah abruptio p"asenta atau separasi prematur dari p"asenta. P"asenta dapat "epas
se"uruhnya yang disebut solusio plasenta totalis atau ter"epas sebagian yang disebut solusio
plasenta parsialis atau ter"epas hanya pada sebagian ke$i" pinggir p"asenta yang sering disebut
ruptur sinus marginalis.
E!#-l-*#7&e%e+a+
tio"ogi so"usio p"asenta be"um diketahui. #eadaan berikut merupakan 4aktor
predisposisi=pemi$u timbu"nya so"usio p"asenta, yaitu:
-ipertensi esensia"is atau hipertensi
Ta"i pusat pendek
Trauma eksterna"
Tekanan o"eh rahim yang membesar pada Fena $aFa in4erior
&sia "anjut
Mu"tiparitas
De4isiensi asam 4o"at
(ersi "uar yang kasar atau su"it
Nasib janin tergantung dari "uasnya p"asenta yang ter"epas dari dinding uterus. *pabi"a sebagian
besar atau se"uruhnya ter"epas, anoksia akan menyebabkan kematian janin. *pabi"a sebagian
ke$i" yang ter"epas, mungkin tidak berpengaruh sama seka"i atau tidak mengakibatkan ga3at
janin.
Kla(#4#'a(# S-lu(#- Pla(e!a
a. R#*a 8 perdarahan kurang dari 100 C /00 $$, uterus tidak tegang, be"um ada tanda
renjatan, janin hidup, pe"epasan p"asenta kurang dari 1=: bagian permukaan, kadar
4ibrinogen p"asma "ebih dari /80 mgH.
)uptur sinus margina"is atau ter"epasnya sebagian ke$i" p"asenta yang tidak
berdarah banyak, sama seka"i tidak mempengaruhi keadaan ibu ataupun janinnya.
*pabi"a terjadi perdarahan perFaginam, 3arnanya akan kehitam!hitaman dan sedikit
seka"i. Perut mungkin terasa agak sakit, atau terus menerus agak tegang. Qa"aupun
demikian bagian!bagian janin masih muda teraba. &terus yang agak tegang ini harus
dia3asi terus menerus apakah akan menjadi "ebih tegang "agi karena perdarahan yang
ber"angsung terus. Sa"ah satu tanda yang menimbu"kan ke$urigaan akan kemungkinan
so"usio p"asenta ringan ia"ah perdarahan perFaginam yang ber3arna kehitam!hitaman,
yang berbeda dengan perdarahan p"asenta preFia yang ber3arna merah segar. *pabi"a
di$urigai keadaan demikian, sebaiknya di"akukan pemeriksaan u"trasonogra4i3
b. Se0a* 8 perdarahan "ebih dari /00 $$, uterus tegang, terdapat tanda pra renjatan,
ga3at janin atau janin te"ah mati, pe"epasan p"asenta R sampai /=5 bagian permukaan,
kadar 4ibrinogen p"asma 1/0 C 180 mgH
Da"am ha" ini p"asenta te"ah ter"epas "ebih dari seperempatnya, tetapi be"um sampai
duapertiganya "uas permukaannya. Tanda dan geja"anya dapat timbu" per"ahan!"ahan
seperti pada so"usio p"asenta ringan, atau mendadak dengan geja"a sakit perut terus
menerus, yang tidak "ama kemudian disusu" dengan perdarahan perFaginam. Qa"aupun
perdarahan perFaginam nampak sedikit , se"uruh perdarahannya mungkin men$apai
1000m". 2bu mungkin te"ah jatuh keda"am syok, demikian pu"a janinnya ka"au masih
hidup da"am keadaan ga3at.
Dinding uterus teraba tegang terus menerus dan nyeri tekan sehingga bagian!bagian janin
sukar diraba. *pabi"a janin masih hidup, bunyi jantungnya sukar didengar dengan
stetoskop biasa, harus dengan stetoskop u"trasonik. Tanda!tanda persa"inan te"ah ada, dan
persa"inan itu akan se"esai da"am 3aktu / jam. #e"ainan pembekuan darah dan ke"ainan
ginja" mungkin te"ah terjadi, 3a"aupun kebanyakan terjadi pada so"usio p"asenta berat.
$. Be)a! 8 uterus tegang dan berkontraksi tetanik, terdapat tanda renjatan, biasanya janin
te"ah mati, pe"epasan p"asenta dapat terjadi pada "ebih dari /=5 bagian permukaan atau
kese"uruhan bagian permukaan.
P"asenta te"ah ter"epas "ebih dari dua pertiga permukaannya. Terjadinya sangat tiba!tiba.
.iasanya ibu te"ah jatuh keda"am syok, dan janinnya te"ah meningga". &terusnya sangat
tegang seperti papan dan sangat nyeri. Perdarahan perFaginam tampaknya tidak sesuai
dengan keadaan syok ibunya, ma"ah perdarahan perFaginam mungkin be"um sempat
terjadi. .esar kemungkinan te"ah terjadi ke"ainan pembekuan darah dan ke"ainan ginja".
Tanda dan geja"a so"usio p"asenta berat
sakit perut terus menerus
nyeri tekan pada uterus
uterus tegang terus menerus
perdarahan perFaginam
syok
bunyi jantung janin tidak terdengar "agi
air ketuban mungkin te"ah ber3arna kemerah!merahan karena ber$ampur darah
Pa!-*ee(#(3
So"usio p"asenta dimu"ai dengan terjadinya perdarahan ke da"am desidua basa"is dan
terbentuknya hematom subkhorionik yang dapat berasa" dari pembu"uh darah miometrium
atau p"asenta, dengan berkembangnya hematom subkhorionik terjadi penekanan dan
per"uasan pe"epasan p"asenta dari dinding uterus
?/,5@
.
Ga"+a) 23 2 P"asenta norma" dan so"usio p"asenta dengan hematom subkhorionik .
*pabi"a perdarahan sedikit, hematom yang ke$i" hanya akan sedikit mendesak jaringan p"asenta
dan peredaran darah utero!p"asenter be"um terganggu, serta geja"a dan tandanya pun be"um je"as.
#ejadian baru diketahui sete"ah p"asenta "ahir, yang pada pemeriksaan p"asenta didapatkan
$ekungan pada permukaan materna"nya dengan bekuan darah "ama yang ber3arna kehitaman.
.iasanya perdarahan akan ber"angsung terus!menerus=tidak terkontro" karena otot uterus yang
meregang o"eh kehami"an tidak mampu berkontraksi untuk membantu da"am menghentikan
perdarahan yang terjadi. *kibatnya hematom subkhorionik akan menjadi bertambah besar,
kemudian akan medesak p"asenta sehingga sebagian dan akhirnya se"uruh p"asenta akan
ter"epas dari imp"antasinya di dinding uterus. Sebagian darah akan masuk ke ba3ah se"aput
ketuban, dapat juga ke"uar me"a"ui Fagina, darah juga dapat menembus masuk ke da"am kantong
amnion, atau mengadakan ekstraFasasi di antara otot!otot miometrium. *pabi"a ekstraFasasinya
ber"angsung hebat akan terjadi suatu kondisi uterus yang biasanya disebut dengan isti"ah
%terus &ou$elaire# dimana pada kondisi ini dapat di"ihat se$ara makroskopis se"uruh
permukaan uterus terdapat ber$ak!ber$ak ber3arna biru atau ungu. &terus pada kondisi seperti
ini ?%terus &ou$elaire@ akan terasa sangat tegang, nyeri dan juga akan mengganggu
kontrakti"itas ?kemampuan berkontraksi@ uterus yang sangat diper"ukan pada saat sete"ah bayi
di"ahirkan sebagai akibatnya akan terjadi perdarahan post partum yang hebat.
*kibat kerusakan miometrium dan bekuan retrop"asenter ada"ah pe"epasan trombop"astin yang
banyak ke da"am peredaran darah ibu, sehingga berakibat pembekuan intraFasku"er dimanamana
yang akan menghabiskan sebagian besar persediaan 4ibrinogen. *kibatnya ibu jatuh pada
keadaan hipo4ibrinogenemia. Pada keadaan hipo4ibrinogenemia ini terjadi gangguan pembekuan
darah yang tidak hanya di uterus, tetapi juga pada a"at!a"at tubuh "ainnya
KRITERIA DIAGNOSIS
Aa"e(#(
Perdarahan timbu" akibat adanya trauma pada abdomen atau timbu" spontan akibat adanya
penyu"it pada kehami"an yang merupakan predisposisi so"usio p"asenta. %aktor predisposisi
so"usio p"asenta antara "ain : usia ibu semakin tua, mu"ti paritas, preek"ampsia, hipertensi kronik,
ketuban pe$ah pada kehami"an preterm, merokok, trombo4i"ia, pengguna kokain, ri3ayat so"usio
p"asenta sebe"umnya, dan mioma uteri. Darah yang ke"uar tidak sesuai dengan beratnya penyakit,
ber3arna kehitaman, disertai rasa nyeri pada daerah perut akibat kontraksi uterus atau rangsang
peritoneum. Sering terjadi pasien tidak "agi merasakan adanya gerakan janin.
Pe"e)#'(aa S!a!u( Gee)al#(
Periksa keadaan umum pasien dan tanda!tanda Fita". -ati!hati adanya tanda pra renjatan ?pra
syok@ yang tidak sesuai dengan jum"ah perdarahan yang ke"uar perFaginam.
Pe"e)#'(aa S!a!u( O+(!e!)#
Periksa 7uar : uterus terasa tegang atau nyeri tekan, bagian!bagian janin su"it diraba, bunyi
jantung janin sering tidak terdengar atau terdapat ga3at janin, apakah ada ke"ainan "etak atau
pertumbuhan janin terhambat.
2nspeku"o : apakah perdarahan berasa" dari ostium uteri atau dari ke"ainan serFiks dan Fagina.
Ni"ai 3arna darah, jum"ahnya, apakah en$er atau disertai bekuan darah. *pakah tampak
pembukaan serFiks, se"aput ketuban, bagian janin atau p"asenta.
Periksa Da"am : perabaan 4ornises hanya di"akukan pada janin presentasi kepa"a, usia gestasi di
atas /; minggu dan $uriga p"asenta praeFia. Ni"ai keadaan serFiks, apakah persa"inan dapat
terjadi kurang dari : jam, berapa pembukaan, apa presentasi janin, dan adakah ke"ainan di daerah
serFiks dan Fagina.
Pe"Fimetri #"inis : di"akukan pada kasus yang akan di"ahirkan per Faginam dengan usia gestasi
5: minggu atau T., /800 gram.
K-"&l#'a(#
#omp"ikasi pada ibu dan janin tergantung dari "uasnya p"asenta yang ter"epas dan "amanya
so"usio p"asenta ber"angsung. #omp"ikasi yang dapat terjadi ada"ah :
ke"ainan pembekuan darah
o"iguria
ga3at janin
kematian
perdarahan. Perdarahan antepartum dan intrapartum pada so"usio p"asenta hampir tidak
dapat di$egah, ke$ua"i dengan menye"esaikan persa"inan segera. .i"a persa"inan te"ah
se"esai, penderita be"um bebas dari bahaya perdarahan postpartum karena kontraksi
uterus yang tidak kuat untuk menghentikan perdarahan pada ka"a 5 dan ke"ainan
pembekuan darah. #ontraksi uterus yang tidak kuat itu disebabkan ekstraFasasi darah
diantara otot!otot miometrium, seperti yang terjadi pada uterus $ouFe"aire.
&e"e)#'(aa &eu9a*
USG 8 meni"ai imp"antasi p"asenta dan seberapa "uas ter"epasnya p"asenta dari tempat
imp"antasinya, biometri janin, indeks $airan amnion, ke"ainan ba3aan dan derajat maturasi
p"asenta.
Ka)0#-!-'-*)a4# 8 pada kehami"an di atas /; minggu.
La+-)a!-)#u" 8 darah peri4er "engkap, 4ungsi hemostasis, 4ungsi hati, atau 4ungsi ginja"
?disesuaikan dengan beratnya penyu"it atau keadaan pasien@. 7akukan pemeriksaan dasar :
hemog"obin, hematokrit, trombosit, 3aktu pembekuan darah, 3aktu protrombin, 3aktu
trombop"astin parsia", dan e"ektro"it p"asma.
Te)a&#
Te)a&# Me0#'
1. Tidak terdapat renjatan : usia gestasi S 5: minggu atau T., S /800 gram.
a. R#*a 8 terapi konserFati4 bi"a ada perbaikan ?perdarahan berhenti, kontraksi uterus
tidak ada, janin hidup dan keadaan umum ibu baik@ dan dapat di"akukan pemantauan
ketat keadaan janin dan ibu. Pasien tirah baring, atasi anemia, &SG dan #TG seria" ?bi"a
memungkinkan@ dan tunggu partus norma". Terapi akti4 di"akukan bi"a ada perburukan
?perdarahan ber"angsung terus, kontraksi uterus terus ber"angsung, dan dapat
mengan$am ibu dan atau janin@. .i"a perdarahan banyak, skor pe"Fik S 8 atau persa"inan
masih "ama O : jam, "akukan seksio sesarea. .i"a partus dapat terjadi S : jam,
amniotomi dan in4us oksitosin.
b. Se0a* 7 Be)a! 8 resusitasi $airan, atasi anemia ?trans4usi darah@, partus perFaginam bi"a
S : jam ?amniotomi dan in4us oksitosin@J bi"a perkiraan partus O : jam, "akukan seksio
sesarea.
/. Tidak terdapat renjatan : usia gestasi 5: minggu atau /800 gram. So"usio p"asenta derajat
ringan=sedang=berat bi"a persa"inan "ebih dari : jam, "akukan seksio sesarea.
5. Terdapat renjatan :
*tasi renjatan, resusitasi $airan dan trans4usi darah. .i"a renjatan tidak teratasi, upayakan
tindakan penye"amatan yang optima". .i"a renjatan dapat diatasi, pertimbangkan untuk
seksio sesarea bi"a janin hidup atau partus "ebih "ama dari : jam.
Te)a&# Be0ah
1. Partus per Faginam dengan ka"a dua diper$epat.
/. Seksio sesarea atas indikasi medik.
5. Seksiohisterektomi bi"a terdapat perdarahan postpartum yang tidak dapat diatasi dengan terapi
medikamentosa atau "igasi arteri uterina. 7igasi hipogastrika hanya bo"eh di"akukan o"eh
operator yang kompeten.
P)*Q*T*N )&M*- S*#2T
Setiap pasien dengan perdarahan antepartum per"u segera dira3at.
7*M* P)*Q*T*N
Tindakan #onserFati4 :Tergantung kondisi ibu dan atau janin.
Tindakan *kti4 : pas$a Partus PerFaginam : / C 5 hari, Pas$a Seksio Sesarea : 5 C 8 hari
M*S* PM&72-*N
Partus per Faginam : 6/ hariJ seksio sesarea : 5 bu"an.
INSERSI VELAMENTOSA
Pe*e)!#a
2nsersi Fe"amentosa ada"ah insersi ta"i pusat pada se"aput janin. 2nsersi Fe"amentosa
sering terjadi pada kehami"an ganda. Pada insersi Fe"amentosa, ta"i pusat dihubungkan dengan
p"asenta o"eh se"aput janin. #e"ainan ini merupakan ke"ainan insersi 4uni$u"us umbi"ika"is dan
bukan merupakan ke"ainan perkembangan p"asenta. #arena pembu"uh darahnya berinsersi pada
membran, maka pembu"uh darahnya berja"an antara 4uni$u"us umbi"ika"is dan p"asenta me"e3ati
membran. .i"a pembu"uh darah tersebut berja"an didaerah ostium uteri internum, maka disebut
$asa pre$ia. (asa preFia ini sangat berbahaya karena pada 3aktu ketuban pe$ah, Fasa preFia
dapat terkoyak dan menimbu"kan perdarahan yang berasa" dari anak. Geja"anya ia"ah perdarahan
segera sete"ah ketuban pe$ah dan karena perdarahan ini berasa" dari anak maka dengan $epat
bunyi jantung anak menjadi buruk.
PLASENTA SIRKUMVALATA
Se"ama perkembangan amnion dan korion me"ipat kebe"akang diseke"i"ing tepi!tepi
p"asenta. Dengan demikian korion ini masih berkesinambungan dengan tepi p"asenta tapi
pe"ekatannya me"ipat kebe"akang pada permukaan 4oeta".
Pada permukaan 4oeta" dekat pada pinggir p"asenta terdapat $in$in putih. <in$in putih ini
menandakan pinggir p"asenta, sedangkan jaringan disebe"ah "uarnya terdiri dari Fi"i yang timbu"
ke samping, diba3ah desidua. Sebagai akibatnya pinggir p"asenta mudah ter"epas dari dinding
uterus dan perdarahan ini menyebabkan perdarahan antepartum. -a" ini tidak dapat diketahui
sebe"um p"asenta diperiksa pada akhir kehami"an.
Aal#(#( Ka(u(
Pada kasus ini, berdasarkan anamnesis, pemeriksaan 4isik dan pemeriksaan penunjang, os
didiagnosis dengan -aemorrhagi$ *ntepartum et $ausa p"asenta preFia. -a"!ha" yang mendukungdiagnosa
ada"ah:
Dari anamnesis: terdapat perdarahan ber3arna merah segar yang tidak nyeri perFaginam. Os juga mengaku tidak
mempunyai ri3ayat trauma dan tidak me"akukan hubungan seksua" sebe"umnya.
.erdasarkan pemeriksaan 4isik, Pemeriksaan 7eopo"d :
7eopo"d 2 : Didapatkan bagian 4undus teraba bagian yang "unak. Yang kemungkinan
ada"ah bokong
7eopo"d 22 : Didapatkan bagian yang "uas dan datar di sebe"ah kanan yang berarti
punggung bayi berada di sebe"ah kanan.
7eopo"d 222 : Dirasakan bagian yang keras disebe"ah ba3ah. Yang menandakan bayi
ter"etak pada presentasi kepa"a
7eopo"d 2( : Didapatkan bah3a kepa"a be"um masuk pintu atas panggu"
Pada pemeriksaan tangga" 6 agustus /011 di dapatkan T%& : /> $m, terdengar D,, :160 dpm,
tidak ada his, pada inspeksi Fu"Fa dan urethra tenang. Pada inspeku"o be"um ada pembukaan,
-asi" inspeku"o juga memper"ihatkan banyak darah yang ke"uar dariostium uteri eksternum dan bukan
berasa" dari ja"an "ahir. Pada kasus ini, terapi yang diberikan ada"ah terapi akti4 dengan operasi se$tion $aesaria
emergensi. Dasar terapi ini ada"ah : umur kehami"an sudah aterm, perdarahan yang banyak, pada pemeriksaan -b
10,: g=d7.
BAB II
DAFTAR PUSTAKA

1. Sudono ST, Moe"oek %*. Perdarahan anterpartum. 2"mu kebidanan. disi ke!5. <etakan kesembi"an.
,akarta:Yayasan .ina Pustaka Sar3ono Pra3irohardjoJ/00>.h.5:/!;1.
/. Sudono ST, Moe"oek %*. P"asenta dan "ikuor amnii. 2"mu kebidanan. disi ke!5. <etakan kesembi"an.
,akarta:Yayasan .ina Pustaka Sar3ono Pra3irohardjoJ/00>.h::!9.
5. .agian Obstetri T Gineko"ogi %ak.#edokteran &niFersitas Padjajaran .andung. Obstetri pato"ogi.d.
.andung:"star O44set .andungJ1>;6.h.110!/0.5.
6. <unningham %.G., 7eFeno #.,., ."oom S.7., et a"". Obstetri$a" hemorrhage. Qi""iams obstetri$.disi ke!
//. M$Gra3!-i"" <ompaniesJ/009.8.
8. Nationa" 7ibrary o4 Medi$ine Nationa" 2nstitutes o4 -ea"th. P"a$enta preFia basi$. *bnorma"itieso4
pregnan$y. The mer$k manua"J/008.:.
:. -ana4iah T.M. P"asenta preFia. .agian Obstetri dan Gineko"ogi %aku"tas #edokteran
&niFersitasSumatera &taraJ /0069.
9. Oppenheimer 7. Diagnosis and management o4 p"a$enta preFia. , obstet
gynae$o"$anJMaret/009.h./:1!95.;.
;. Sai4udin *..., Qiknjosastro G.-., *44andi ..,, 3aspodo D. .uku panduan
praktispe"ayanankesehatan materna" dan neonata". <etakan ke!9. ,akarta:Yayasan .ina Pustaka
Sar3onoPra3irohardjoJ/00/.h.M1;!/6
>. Prit$hard ,*, Ma$Dona"d P<, Gant N%. Qi""iams Obstetri$s, /0th ed. ) -ariadi, )
Prajitno Prabo3o, Soedarto, penerjemah. Obstetri Qi""iams. disi /0. Surabaya:
*ir"angga &niFersity Press, /001J 68:!90.

You might also like